You are on page 1of 15

Termokimia

Author : Etna Rufiati Publish : 01-08-2011 22:01:23

Melalui artikel ini, diharapkan Anda dapat memahami pengertian dan penentuan perubahan entalpi dengan menafsirkan data hasil percobaan. Apakah termokimia itu? Termokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari perubahan energi hubungan reaksi kimia dengan energi. Kita ketahui bahwa setiap zat memiliki energi. Jika zat itu berubah menjadi zat lain karena reaksi kimia, tentulah perubahan itu diikuti dengan perubahan energi. Bentuk energi bermacam-macam. Salah satunya adalah kalor. Energi yang dimiliki oleh suatu zat dapat berbentuk kalor. Di dalam kimia, dikatakan bahwa zat memiliki kandungan kalor (Heat Content). Dari uraian ini dapat dikatakan bahwa setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan kalor. ENTALPI DAN PERUBAHAN ENTALPI Termokimia merupakan ilmu yang mempelajari perubahan energi, khususnya perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia. Perubahan kalor dinyatakan sebagai perubahan entalpi. Sebelum mempelajari termokimia, istilah-istilah penting yang akan dipergunakan perlu Anda ketahui terlebih dahulu. Bentuk Energi Istilah energi telah kita kenal. Misalnya bensin merupakan sumber energi untuk kendaraan kita. Namun energi sulit didefinisikan. Umumnya energi didefinisikan sebagai kapasitas untuk melakukan kerja; yaitu sesuatu yang terkandung dalam materi. Bensin memiliki kandungan energi sehingga dapat melepaskan kalor pada saat dibakar. Energi dapat berbentuk sebagai cahaya, bunyi, mekanik, listrik, kimia, dan kalor. Dalam bab termokimia ini, bentuk energi yang akan dibahas adalah energi kalor yang menyertai reaksi kimia. Selain pembakaran bensin, kalor yang dilepaskan oleh pembakaran makanan dalam tubuh dapat memberi energi untuk hidup. Energi kalor juga digunakan untuk berlangsungnya suatu reaksi kimia, misalnya sejumlah kalor yang diperlukan untuk menguraikan batu kapur, CaCO3 menjadi kapur tohor (gamping), CaO dan gas karbon dioksida, CO2. 2. Sistem dan Lingkungan Contoh reaksi penguraian batu kapur menunjukkan bahwa berlangsungnya reaksi tersebut disertai dengan penyerapan kalor. Kalor yang diperlukan untuk membakar batu kapur dikatakan berasal dari lingkungan. Kalor tersebut diserap oleh batu kapur, sehingga batu kapur dapat terurai menjadi kapur tohor dan gas karbon dioksida. Ketiga zat yang terlibat dalam reaksi ini dinamakan sistem. Sistem didefinisikan sebagai sesuatu yang menjadi pusat perhatian kita. Sistem merupakan bagian dari alam semesta. Bagian lain dari alam semesta yang tidak termasuk sistem dinamakan lingkungan. Jadi segala sesuatu yang berada di luar sistem dan mempengaruhi sistem dinamakan lingkungan. SISTEM Sesuatu yang diamati Perubahan kalornya. 3. Entalpi dan Perubahan Entalpi LINGKUNGAN Segala sesuatu diluar sistem dan mempengaruhi sistem.

Kandungan kalor (heat content) suatu sistem dinamakan entalpi sistem yang disimbolkan dengan H (heat). Besarnya entalpi sistem tidak dapat diukur, namun besarnya perubahan entalpi yang menyertai reaksi kimia dapat diukur. Pengukuran ini berdasarkan besarnya kalor (q) yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya. Dalam termokimia, kalor yang berpindah diukur pada tekanan tetap, maka kalor tersebut dinamakan perubahan entalpi (DH).

Page 1

Termokimia
Pada tekanan tetap, DH = q atau DH = qp Bila entalpi pereaksi (reaktan) disimbolkan dengan Hr dan entalpi hasil reaksi simbolnya Hp, perubahan entalpi dapat dirumuskan sebagai berikut : D H = Hp - Hr LATIHAN Diantara berbagai bentuk energi, terdapat energi kimia dan energi kalor. \terangkan artinya dan berikan contoh masing-masing satu. Berikan hubungan antara sistem dan lingkungan. Berikan contoh suatu sistem dan lingkungannya. Mengapa DH = qp? Berikan hubungan antara entalpi dan perubahan entalpi. Mengapa entalpi suatu sistem tidak dapat diukur secara absolut? Bagaimana harga perubahan entalpi bila entalpi hasil reaksi lebih besar dibanding entalpi pereaksi? Bagaimana pula bila terjadi sebaliknya? B. REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM

Dari contoh reaksi penguraian batu kapur, tampak adanya perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan kalor sistem setelah reaksi lebih besar dibanding sebelum reaksi. Contoh sederhana dari perubahan fisis berikut, mungkin dapat memberikan penjelasan lebih baik tentang terjadinya perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau sebaliknya. Air mendidih mengandung kalor lebih banyak bila dibandingkan dengan es. Bila jari disentuhkan ke dalam air mendidih, akan terasa panas. Rasa panas itu disebabkan oleh adanya perpindahan kalor dari air mendidih ke jari. Sebaliknya, jika jari menyentuh es, akan terasa dingin. Rasa dingin itu disebabkan oleh perpindahan kalor dari jari ke es. Apa yang sebenarnya terjadi dapat dinyatakan sebagai berikut: kalor berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Perpindahan kalor terjadi karena adanya perbedaan suhu. Gambar 2.1 Contoh perpindahan kalor pada suatu reaksi Bila dua benda yang berlainan suhu disentuhkan dan dibiarkan dalam keadaan demikian, lama-kelamaan kedua benda memiliki suhu yang sama. Keadaan itu dinamakan kesetimbangan termal. Jadi pada kesetimbangan termal tidak terjadi lagi perpindahan kalor dari benda yang satu ke benda lainnya. 1. Harga DH Reaksi Eksoterm dan Endoterm Pada suatu reaksi yang tergolong eksoterm, terdapat sejumlah kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa Hp lebih kecil dari Hr. Oleh karena itu, DH bertanda negatif (-). Sebaliknya pada reaksi endoterm, Hp lebih besar dari Hr, karena ada sejumlah kalor yang diserap oleh sistem. Dengan demikian, maka pada reaksi endoterm DH bertanda positif (+). Berikut diberikan diagram reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Reaksi eksoterm, Hp < Hr, sehingga DH bertanda negatif (-) Reaksi endoterm, Hp > Hr, sehingga DH bertanda positif (+) Gambar 2.2 Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm 2. Persamaan Termokimia Penulisan suatu persamaan reaksi yang disertai dengan harga perubahan entalpinya dinamakan persamaan termokimia. Berikut diberikan contoh persamaan termokimia untuk reaksi eksoterm dan endoterm. Persamaan termokimia untuk reaksi eksoterm: CaO(s) + CO2(g) à CaCO3(s) DH = - a kJ Persamaan termokimia untuk reaksi endoterm:

Page 2

Termokimia
CaCO3(s) à CaO(s) + CO2(g) DH = + a kJ 3. Diagram Tingkat Energi (Diagram Entalpi) Diagram tingkat energi atau diagram entalpi memberi gambaran tentang perbedaan perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi eksoterm dan endoterm. Karena pada reaksi eksoterm terjadi pelepasan kalor, maka entalpi sistem berkurang atau menurun. Perubahan ini digambarkan dengan menggunakan anak panah yang menuju ke bawah, dari pereaksi ke hasil reaksi. Sedangkan pada reaksi endoterm, anak panah menuju ke atas, karena terjadi penyerapan kalor dari lingkungan ke sistem. Sehingga entalpi sistem yang semula lebih rendah digambar di bawah, dan entalpi hasil reaksi digambar di atas. Perbedaan perubahan entalpi reaksi eksoterm dan endoterm tampak pada contoh diagram entalpi di bawah. Gambar 2.3 Diagram tingkat energi reaksi eksoterm dan endoterm LATIHAN Terangkan perbedaan antara reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Mengapa pada reaksi eksoterm DH < 0, sedang pada reaksi endoterm DH > 0? Tuliskan persamaan termokimia untuk : Berikan tanda DH untuk proses berikut : Terangkan perbedaan antara diagram entalpi reaksi eksoterm dan endoterm. Gambarkan diagram entalpi untuk reaksi-reaksi pada soal nomor (3). reaksi pelepasan kalor antara logam natrium dengan air yang menghasilkan larutan natrium hidroksida dan gas hidrogen. Reaksi pelepasan kalor pada pembakaran sempurna gas metana, CH4. Reaksi penyerapan kalor pada penguraian air menjadi unsur-unsurnya. pelarutan garam dapur dalam air; penguapan air; pembakaran LPG. C. 1. BERBAGAI JENIS PERUBAHAN ENTALPI Kondisi Standar Perubahan Entalpi

Karena senyawa dalam berbagai keadaan mempunyai entalpi yang berbeda, maka perlu ditetapkan suatu keadaan standar, yaitu zat pada keadaan stabil di alam pada tekanan 1 atm dan suhu tertentu, biasanya 25°C (273K). Bila zat berupa larutan, keadaan standar ditetapkan pada konsentrasi 1,0000 M (molar). Untuk perubahan entalpi dalam keadaan standar diberi simbol DH°. Besarnya DH° dinyatakan dalam satuan kJ dan DH° molar satuannya kJ/mol. 2. Kalor Pembentukan

Untuk dapat menghitung perubahan entalpi yang menyertai reaksi kimia, diperlukan konsep kalor pembentukan yang diberi lambang DHf° (f = formation). Kalor pembentukan suatu senyawa didefinisikan sebagai kalor yang diserap atau dilepaskan bila 1 mol senyawa terbentuk langsung dari unsur-unsurnya pada keadaan standar. Sedangkan kalor pembentukan unsur pada keadaan standar ditetapkan sama dengan nol. Berikut diberikan contoh persamaan termokimia untuk pembentukan SO2(g) dengan kalor pembentukan standar sebesar -300 kJ/mol. S(s) + O2(g) ® SO2(g) DHf° = -300 kJ/mol Kalor sebesar -300 kJ hanya benar, bila reaksi dilakukan pada 25°C dan tekanan 1 atm. Bila suhu tidak

Page 3

Termokimia
25°C, maka kalor pembentukan SO2(g) juga tidak sebesar -300 kJ, karena pembentukan SO2 tidak lagi berlangsung pada keadaan standar. Tabel 2.1 Kalor pembentukan standar beberapa senyawa 3. Kalor Penguraian

Kalor penguraian, DHd° (d = decomposition) adalah besarnya kalor yang dilepaskan atau diserap pada reaksi penguraian satu mol suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya dalam keadaan standar. Karena reaksi penguraian kebalikan dari reaksi pembentukan, maka besarnya DHd° sama dengan DHf°, hanya tandanya yang berlawanan. DHd° = - DHf° Contoh : SO2(g) à S(s) + O2(g) DHd° = + 300 kJ/mol 4. Kalor Pembakaran

Kalor pembakaran, DHc° (c = combustion) merupakan besarnya kalor yang dilepaskan pada reaksi pembakaran satu mol suatu unsur atau senyawa dalam keadaan standar. Contoh : CH4(g) + 2O2(g) à CO2(g) + 2H2O(g) DHc° = kJ/mol Tabel 2.2 Kalor pembakaran standar beberapa senyawa 5. Kalor Pelarutan

Kalor pelarutan (DHs°) adalah besarnya kalor yang dilepaskan atau diserap pada pelarutan satu mol suatu zat menjadi larutan encer (s = solubility). Umumnya proses pelarutan menyerap kalor, namun ada beberapa zat yang melepaskan kalor pada saat dilarutkan ke dalam air. Misalnya, NaOH(s) dan H2SO4 pekat. NaOH(s) + air à NaOH(aq) DHs° = - x kJ/mol Tabel 2.3 Kalor pelarutan standar beberapa senyawa LATIHAN 2.3 Tuliskan persamaan termokimia dari reaksi-reaksi pembentukan dan penguraian senyawa-senyawa berikut: H2O(l), H2O(g), NaOH(s), dan C2H4(g) (harga DHf° lihat tabel). Mengapa koefisien reaksi pecahan diperbolehkan dalam persamaan termokimia? Mengapa kalor pembentukan air dan uap air berbeda? Gambarkan diagram entalpi dari reaksi-reaksi pada soal nomor (1). Tuliskan persamaan termokimia dan diagram entalpi dari reaksi pembakaran C2H4(g) dan CO2(g) dengan menggunakan data kalor pembakaran standar. Hitunglah jumlah kalor yang dilepaskan atau diserap pada : Berapa gram massa etanol, bila pada pembentukan etanol dilepaskan kalor sebesar 27,77 kJ? pembentukan 0,5 mol H2O(g); penguraian 10 gram NaOH(s); pembakaran 44,8 liter C2H4(g), bila

diukur pada keadaan standar.

D.

PENENTUAN DH REAKSI MELALUI EKSPERIMEN

Satu-satunya cara untuk mengukur besarnya kalor yang dilepaskan atau diserap dalam suatu reaksi kimia adalah melalui eksperimen. Alat yang digunakan untuk mengukur kalor reaksi dinamakan kalorimeter.

Page 4

Termokimia

1.

Kalorimeter Bom

Kalorimeter bom (gambar 2.4), suatu jenis kalorimeter reaksi eksoterm yang berlangsung bila didahului oleh pemanasan, misalnya pembakaran kuat CH4(g) dengan gas oksigen. Alat ini terdiri atas wadah baja yang kuat (bom) untuk menempatkan pereaksi. Bom dibenamkan dalam suatu penangas air yang terisolasi dan dilengkapi dengan pengaduk serta termometer. Sebelum reaksi dalam bom berlangsung, suhu awal penangas air diukur. Kalor yang dibebaskan dalam reaksi diserap oleh bom dan penangas air, sehingga suhu alat keseluruhan merupakan kapasitas kalor alat ukur. Sebelumnya kapasitas kalor alat diukur dahulu dalam eksperimen tersendiri. 2. Kalorimeter Sederhana

Kalorimeter bom dapat digunakan untuk pengukuran yang cermat. Alat lebih sederhana yang mungkin Anda jumpai di laboratorium sekolah ditunjukkan dalam gambar 2.5. Alat ini kadang-kadang disebut sebagai kalorimeter termos atau kalorimeter gelas kopi. Wadah seperti gelas kopi tersebut terbuat dari stirobusa untuk tempat pereaksi. Prinsip penggunaannya sama dengan kalorimeter bom. Perubahan suhu reaksi dan perkiraan kapasitas kalor dapat digunakan untuk memperkirakan kalor reaksi dengan cukup baik. Umumnya kapasitas kalor wadah reaksi diabaikan karena relatif sangat kecil. Gambar 2.4 Kalorimeter bom dan kalorimeter sederhana 3. Rumus-rumus Penting Harga kalor reaksi Telah dibahas bahwa pengukuran kalor reaksi dilakukan pada tekanan tetap. Oleh karena itu, berlaku rumus : DH r = q (tekanan tetap) Kapasitas kalor kalorimeter Jika reaksi dilakukan dalam kalorimeter bom atau kalorimeter lain yang kapasitas kalor alat ukurnya harus diperhitungkan, maka besarnya kalor yang diserap kalorimeter dapat dihitung dengan rumus berikut : q kalorimeter = C. DT (C = kapasitas kalor kalorimeter) Rumus kalor reaksi Penggunaan kalorimeter menunjukkan bahwa pengukuran besarnya kalor reaksi tidak dapat diukur secara langsung. Karena pengukuran kalor reaksi melalui air, maka alat ini sering disebut sebagai kalorimeter air. Kalor yang dilepaskan pada reaksi eksoterm, diserap oleh air hingga suhu air meningkat sebesar DT. Kalor yang diserap air (qw) digunakan untuk menghitung kalor reaksi (qr). qw = mw. cw. DT mw = massa air, cw = kalor janis air. Rumus di atas sering disederhanakan menjadi : q = m. c. DT Karena pengukuran dilakukan pada tekanan tetap, maka : DH = q = m. c. DT Ingat bahwa kalor yang diserap air berasal dari kalor yang dilepaskan oleh pereaksi. Oleh Krena itu, rumus kalor reaksi menjadi : DHr = - m. c. DT (rumus ini berlaku bila kapasitas kalor kalorimeter dapat diabaikan). Bila kapasitas kalor kalorimeter tidak boleh diabaikan, maka : DHr = - (DHkalorimeter + DHair) atau DHr = - (C. DT + m. c. DT) Kapasitas kalor pereaksi

Page 5

Termokimia
Bila zat berwujud padat, maka DH = - C. DT (C = kapasitas zat) Kapasitas zat dapat dihitung dari: C = m. c (c = kalor jenis zat) Contoh soal Dalam suatu eksperimen 0,10 gram gas hidrogen dan 0,80 gram gas oksigen dimampatkan ke dalam bom berukuran 1,0 liter. Bom diletakkan dalam sebuah kalorimeter dengan kapasitas 9,08.104 J/°C. Suhu awal kalorimeter 25,0°C dan suhu akhirnya 25,155°C. Hitunglah besarnya kalor yang dibebaskan dalam air, dengan satuan kJ dan kJ/mol air yang terbentuk. Penyelesaian: DHr = - (C. DT) = - (9,08.104) J/°C. (25,155 - 25,0) °C = - 1,41 x 104 J = - 14,1 kJ Persamaan reaksi : mol pereaksi : H2(g) + 1/2 O2(g) à H2O(l)

0,10 g 0,80 g 2 g/mol 32 g/mol 0,050 mol 0,025 mol Jumlah mol H2O yang terbentuk = 0,050 mol DHr = - 14,1 kJ untuk 0,050 mol H2O DHr molar = - 14,1 / 0,050 kJ/mol = - 282 kJ/mol LATIHAN 2.4 Terangkan perbedaan kalorimeter bom dengan kalorimeter sederhana. Suatu pemanas listrik dimasukkan ke dalam sebuah kalorimeter. Sejumlah arus listrik digunakan untuk menghasilkan kalor sebesar 1347 J. Suhu kalorimeter naik dari 25,0°C menjadi 26,135°C. Hitunglah kapasitas kalorimeter dalam J/°C. Suatu reaksi eksoterm dalam kalorimeter bom membebaskan kalor sebesar 14,3 kJ. Bila suhu awal kalorimeter 25,0°C dan kapasitas kalorimeter 1,78.104 J/°C, berapakah suhu akhir kalorimeter? Gas propana komponen utama LPG, sebanyak 1,0 mol diletakkan dalam kalorimeter dengan gas oksigen berlebih. Suhu awal kalorimeter 25,0°C dan kapasitas kalor total 97,1 kJ/°C. Reaksi pembakaran tersebut menaikkan suhu kalorimeter menjadi 27,282°C. Sekelompok siswa menggunakan kalorimeter sederhana untuk menentukan kalor reaksi suatu reaksi eksoterm. Bila 200 mL NaOH 1,0M pada 25,0°C dicampur dengan 150 mL HCl 1,0M juga pada 25,0°C dalam sebuah kalorimeter sederhana, suhu campuran naik menjadi 30,0°C. Hitunglah kalor reaksi dalam kJ untuk menetralkan 1 mol HCl oleh 1 mol NaOH untuk membentuk 1 mol air. Kalor jenis tiap larutan 4,18 J/g.°C. Tuliskan persamaan reaksi pembakaran sempurna gas propana. Berapa joule kalor dibebaskan dalam reaksi ini? Hitunglah kalor reaksi molar pembakaran gas propana.

E.

HUKUM HESS

Suatu proses dari keadaan awal hingga keadaan akhir dapat berlangsung melalui lebih dari satu cara. Menurut

Page 6

Termokimia
Hess: perubahan energi yang menyertai suatu reaksi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir sistem, serta tidak ditentukan oleh cara yang ditempuh dari keadaan awal menuju ke keadaan akhir. DHI = DHII atau DH total = S DH reaksi tahapan ( DH1 + DH2 + … ) Contoh soal Sebagai contoh reaksi karbon menjadi karbon dioksida dapat berlangsung menurut dua cara, pertama dari karbon langsung menjadi karbon dioksida. Sedang cara kedua dari karbon menjadi karbon monoksida, kemudian dari karbon monoksida menjadi karbon dioksida. Terangkan apakah DH cara 1 = DH cara 2. Gambarlah diagram entalpi dari proses di atas. Penyelesaian: Dari contoh ini ternyata bahwa DHI = DHII, walaupun keduanya diperoleh melalui langkah yang berbeda. Cara 1 : Cara 2 : C(s) + 02(g) ® CO2(g) DHI = -393 kJ C(s) + 1/2 02(g) ® CO(g) DH1 = -110 kJ C(s) + 1/2 02(g) ® CO2(g) DH2 = -283 kJ + C(s) + 02(g) ® CO2(g) DHII = -393 kJ b. Gambar diagram entalpi. Walaupun hukum Hess tampaknya hanya merupakan perhitungan aljabar, namun sangat bermanfaat, karena dapat digunakan untuk: Menghitung kalor reaksi yang secara langsung tidak mungkin atau sangat sulit dilakukan. Menghitung kalor reaksi untuk reaksi-reaksi yang tidak dapat berlangsung dengan sempurna. Menghitung kalor pembentukan suatu senyawa. Beberapa cara yang ditempuh untuk menghitung besarnya kalor suatu reaksi dengan menggunakan hukum Hess, dapat digambarkan melalui diagram entalpi. Diagram lain yang dapat digunakan dinamakan diagram siklus. Berikut adalah contoh diagram siklus dari reaksi pembakaran karbon melalui dua cara (lihat contoh soal). Gambar diagram siklus. LATIHAN 2.5

Terangkan hukum penjumlahan kalor dari Hess. Perhatikan tiga persamaan termokimia berikut : (1) CH3OH(l) + O2(g) à HcHO2(l) + H2O(l) DH = - 411 kJ (2) CO(g) + 2H2(g) à CH3OH(l) DH = - 128 kJ (3) HCHO2(l) à CO(g) + H2O(l) DH = - 33 kJ Baliklah persamaan (1) dan dibagi 2, persamaan (2) dan (3) masing-masing juga dibagi 2, kemudian jumlahkan ketiga persamaan yang telah disesuaikan. Bagaimanakah persamaan reaksi hasil Gambarlah diagram entalpinya. penjumlahan tersebut dan berapakah harga kalor reaksinya?

Page 7

Termokimia
Dikhawatirkan bahwa bila penggunaan freon (CFC atau CFM) sebagai pendingin dilanjutkan, akan menipiskan lapisan ozon di atmosfer atas. Ozon dapat melindungi penduduk bumi terhadap radiasi ultra violet yang membahayakan kesehatan. Dalam stratosfer CFC menyerap radiasi berenergi tinggi dan menghasilkan atom-atom klor yang mempercepat berkurangnya ozon dari udara. Reaksi yang mungkin sebagai berikut : (1) O3 + Cl à O2 + ClO (2) ClO + O à Cl + O2 (3) O3 + O à 2 O2 DH = - 126 kJ DH = - 268 kJ DH = ? kJ

Menurut Anda, darimanakah asal atom-atom oksigen dalam persamaan (2)? Gunakan persamaan (1) dan (2) untuk menghitung DH persamaan (3). Gambarlah diagram siklusnya. Diketahui persamaan termokimia : 2Cu(s) + S(s) à Cu2S(s) DH = - 79,5 kJ S(s) + O2(g) à SO2(g) DH = - 297 kJ Cu2S(s) + 2O2(g) à 2CuO(s) + SO2(g) DH = - 527,5 kJ Hitunglah kalor reaksi pembentukan standar dalam kJ dari CuO(s). Gambarlah diagram entalpi dan diagram siklusnya. Menguapnya keringat dari tubuh merupakan salah satu cara membuang energi termal yang berlebihan. Adaptasi ini dapat mempertahankan konstannya suhu badan. Diketahui diagram entalpi Diketahui diagram siklus Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi. Berapa kJ kalor yang terbuang dari tubuh oleh penguapan 10,0 gram air pada 25°C?

F.

MENGHITUNG DH REAKSI MELALUI HARGA DHf°

Besarnya kalor yang dilepaskan atau diserap pada suatu reaksi dapat dihitung berdasarkan harga kalor pembentukan senyawa yang terlibat dalam suatu reaksi (pereaksi dan hasil reaksi). Perhitungan ini menggunakan rumus sebagai berikut : DHreaksi = å DHf°hasil reaksi - å DHf°pereaksi Contoh soal Hitung kalor pembakaran benzena, C6H6(l) pada 25°C dan tekanan 1 atm. Penyelesaian: Dari tabel terlihat harga DHf° C6H6(l), CO2(g), dan H2O (l) berturut-turut +48, 9; -393; dan -285 kJ/mol. Ingat bahwa kalor pembentukan O2(g) pada keadaan standar sama dengan nol, karena gas ini tergolong unsur. Reaksi pembakaran benzena sebagai berikut : C6H6(l) + O2(g) ® 6 CO2(g) + 3 H2O (l) Berdasarkan reaksi di atas, DH°reaksi = [6(-393) + (-285)] - [(+48,9)] kJ = - 2.691,9 kJ LATIHAN 2.6

Page 8

Termokimia
Mengapa kalor reaksi dapat dihitung melalui harga kalor pembentukan standar senyawa-senyawa yang terlibat dalam reaksi tersebut? Dengan menggunakan data kalor pembentukan standar senyawa, hitunglah kalor reaksi standar dari persamaan berikut : Dengan menggunakan hasil hitungan kalor reaksi standar pada soal nomor (2), hitunglah besarnya kalor reaksi untuk : Diketahui persamaan termokimia: 4NH3(g) + 7O2(g) à 4NO2(g) + 6H2O(g) DH = - 1132 kJ 2Al(s) + Fe2O3(s) à Al2O3(s) + 2Fe(s) C2H2(g) + H2(g) à C2H4(g( CaO(s) + SO3(g) à CaSO4(s) SO3(g) + H2O(l) à H2SO4(l) CO2(g) + H2(g) à CO(g) + H2O(l) 0,10 mol Al; 11,2 liter C2H2(g) pada STP; 2,8 gram CaO (Ar Ca = 40; O = 16); Dengan menggunakan data kalor pembentukan standar senyawa, hitunglah harga kalor reaksi di atas. Apakah pada soal nomor (4) hukum Hess dapat berlaku? Terangkan. Buatlah diagram entalpi dan diagram siklus pada soal nomor (4).

G.

ENERGI IKATAN

Molekul diatomik sederhana seperti HCl dan Cl2 hanya mempunyai satu ikatan. Energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan kimia dalam molekul itu dinamakan energi ikatan. Sebenarnya energi ikatan berhubungan dengan perubahan energi dalam zat, bukan perubahan entalpi. Namun perubahan energi dalam dapat dianggap sama dengan DH. Tabel 2. 4 Energi ikatan standar beberapa molekul Pada keadaan standar energi ikatan H2, Cl2, dan HCl dapat dinyatakan sebagai berikut. H2 (g) ® 2 H (g) DH = +436 kJ Cl2(g) ® 2 Cl (g) DH = +242 kJ Pembentukan HCl dari unsur-unsurnya pada keadaan standar dapat dinyatakan dengan dua cara. Cara 1: H2(g) + Cl2(g) ® 2 HCl(g) Perubahan entalpi reaksi diperoleh melalui hitungan berikut : DHr = 2 x DH°HCl = 2 mol x (-92,3 kJ mol-1) = -184,6 kJ Cara 2 : H2(g) ® 2 H(g) DH = +436 kJ Cl2(g) ® 2 Cl2(g) DH = +242 kJ 2 H(g) + 2 Cl(g) ® 2 HCl(g) DH = 2(-431) kJ + H2(g) + Cl2(g) ® 2 HCl(g) DH = -184 kJ Energi ikatan HCl sebesar 431 kJ/mol, artinya untuk memutuskan 1 mol ikatan HCl diperlukan 431 kJ atau untuk membentuk 1 mol ikatan HCl dilepaskan kalor sebesar 431 kJ. Kalor pembentukan yang diperoleh melalui cara (1) sama dengan yang diperoleh melalui cara (2). Sedikit perbedaan terjadi akibat pembulatan angka pada tabel. Bila Anda memperhatikan cara (2), tampak bahwa kalor reaksi pembentukan HCl dapat dihitung dengan menjumlahkan energi pemutusan ikatan gas H2 dan gas Cl2 serta energi pembentukan ikatan gas HCl. Oleh

Page 9

Termokimia
karena itu, cara di atas dapat dirumuskan sebagai berikut : DHr = S Energi pemutusan ikatan - S Energi pembentukan ikatan atau DHr = S E (pemutusan ikatan) - S E (pembentukan ikatan) Pada molekul CH4 terdapat empat ikatan C-H. Pemutusan ikatan C-H berlangsung melalui beberapa tahap reaksi berikut. CH4(g) ® CH3(g) + H(g) DH1 = 427 kJ CH3(g) ® CH2(g) + H(g) DH2 = 439 kJ CH2(g) ® CH(g) + H(g) DH3 = 452 kJ CH(g) ® C(g) + H(g) DH4 = 347 kJ + CH4(g) ® C(g) + 4 H(g) DH = 1665 kJ Ternyata keempat tahap reaksi mempunyai harga DH yang berbeda. Kalor untuk memutuskan keempat ikatan C-H merupakan penjumlahan kalor keempat tahap pemutusan ikatan C-H itu yang ternyata sebesar 1.665 kJ. Jadi rata-rata energi ikatan C-H: EC-H = 1665/4 kJ = 416 kJ Dengan menggunakan data energi ikatan rata-rata C-H dan C-C, entalpi pembentukan berbagai hidrokarbon dapat dihitung. Ingat bahwa hasil hitungan merupakan angka pendekatan, karena ikatan C-H dan C-C pada berbagai hidrokarbon sebenarnya tidak tepat sama. Contoh soal Berapakah kalor reaksi berikut ini berdasarkan data energi ikatan pada tabel 2.4. H H H H \ / \ / C=C + H-- H ® H-- C-- C-- H / \ / \ H H H H Penyelesaian: Cara I : Pemutusan ikatan H-H DH = +436 kJ Pemutusan ikatan C=C DH = +607 kJ Pembentukan ikatan C-C DH = -337 kJ Pembentukan 2 ikatan C-H DH = -832 kJ + DHr= -126 kJ Cara II : DHr = S E (pemutusan ikatan) - S E (pembentukan ikatan) = {E (H-H) + E (C=C)} - {(E (C-C) + 2 x E (C-H)} = (436 + 607) kJ - {337 + (2 x 416)}kJ = - 126 kJ LATIHAN 2.7 1.

H.

ENERGI PEMBAKARAN BAHAN BAKAR

LATIHAN 2.8 1. SOAL EVALUASI BAB 2 Pilihan Ganda

Page 10

Termokimia
- Untuk reaksi: CH4(g) + 2O2(g) ® CO2(g) + 2H2O(g) Yang berlansung pada suhu dan tekanan tertentu adalah … Kurva di atas adalah reaksi dari … MgO(s) + 2HCl(aq) ® MgCl2(aq) + H2O(l) delta H adalah untuk reaksi MgO dengan H2O sedangkan delta H3 adalah untuk reaksi Mg(OH)2 dengan HCl maka delta H, adalah … -34,90 kkal -26,06 kkal 8,84 kkal D. 26,06 kkal E. 34,90 kkal

Diketahui data energi ikatan rata-rata berikut: H-H = 104,2 kkal.mol-1 Cl-Cl = 57,8 kkal.mol-1 H-Cl = 103,1 kkal.mol-1 Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 146 gram HCl (Ar H=1, Cl=35,5) menjadi unsur-unsurnya adalah … 22,1 kkal 44,2 kkal 88,4 kkal D. 265,1 kkal E. 825,8 kkal

Pada kelarutan NH4Cl padat dalam air, terjadi penurunan suhu; maka peristiwa ini merupakan proses … eksoterm endoterm Dari data: 2H2(g) + O2(g) ® 2H2O(l) delta H=-570 kJ 2Ca(s) + O2(g) ® 2CaO(l) delta H=-1269 kJ CaO(s) + H2O(l) ® Ca(OH)2(s) delta H= -64 kJ Dapat dihitung entalpi pembentukan Ca(OH)2(s) sebesar … -989 kJ.mol-1 -1161 kJ.mol-1 -856 kJ.mol-1 -1904 kJ.mol-1 -1966 kJ.mol-1 Apabila 100 mL larutan NaOH 1 M direaksikan dengan 100 mL larutan HCl 1 M dalam sebuah bejana, suhu larutan naik dari 29°C menjadi 37,5°C. Jika kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air = 4,2 J/°C, maka perubahan entalpi reaksi adalah … 7,14 kJ 7,77 kJ 8,23 kJ Pada reaksi: H D. 10,3 kJ E. 12,4 kJ

Page 11

Termokimia

H + 2O = O ® O = C = O + 2H - O - H

deltaHc= -109 kJ.mol-1

H Energi ikatan C = O, H - O, dan O = O berturut-turut 243 kJ.mol-1 , 432 kJ.mol-1 , dan 335 kJ.mol-1 . Energi rata-rata C - H adalah … A. 194,75 kJ.mol-1 B. 358,75 kJ.mol-1 C. 553,50 kJ.mol-1 D. 595,00 kJ.mol-1 E. 599,50 kJ.mol-1 Jika energi ikatan rata-rata dari: C = C : 146 kkal C - Cl : 79 kkal C - C : 83 kkal H - Cl : 103 kkal C - H : 99 kkal Maka perubahan entalpi pada adisi etena dengan asam khlorida menurut persamaan reaksi H2C = CH2 + HCl ® H3C - CH3 - Cl sebesar … -510 kkal -72,8 kkal -12 kkal D. 12 kkal E. 510 kkal

…….. Dari diagram tingkat energi di atas, pada penguapan 2 mol air dari tubuh diperlukan energi sebesar … 570 kJ 484 kJ 242 kJ D. 86 kJ E. 43 kJ

Dalam suatu reaksi kimia dibebaskan 8,4 kJ kalor. Jika kalor ini digunakan untuk memanaskan 160 cm3 air, maka kenaikan suhunya adalah … (kalor jenis air = 4,2 J/g/°C) 4,2°C 8,4°C 16,8°C D. 20°C E. 30°C

Data dari lima persamaan reaksi sebagai berikut: 1. CaCO3(s) ® CaO(s) + CO2(g) 2. NH4Cl(s) + H2O(l) ® NH4OH(aq) + HCl(aq) 3. S(s) +11/2O2(g) ® SO3(g) 4. CaO(s) + H2O(l) ® Ca(OH)2(aq) 5. N2(g) + O2(g) ® 2NO(g) Bila kalor pembakaran asetilena pada reaksi: C2H2(g) + 2 1/2 O2(g)® 2CO2(g) + H2O(l) ialah pembentukan delta H = a kJ/mol sedangkan kalor pembentukan CO2(g) = b kJ/mol, H2O(l) = c kJ/mol. Menurut Hukum Hess, kalor pembentukan asetilena ialah … -a + 2b + c -a - 2b + c -a + 2b - c D. +a + 2b + c E. +a - 2b - c

Page 12

Termokimia

Pada reaksi antara 2 mol H2 dan 1 mol O2 untuk membentuk 2 mol air, keluar kalor sebesar 116 kkal. Panas yang timbul pada pembentukan 90 gram air berjumlah … 116 kkal 290 kkal 232 kkal D. 580 kkal E. 58 kkal

Entalpi pembentukan standard karbondioksida sama dengan -93,8 kal/mol. Manakah di bawah ini yang merupakan entalpi pembakaran standard dari karbon dinyatakan dalam kJ/mol … -394 +394 +197 D. 0 E. -197

Kalor reaksi: ZnS + 2O2 ® ZnSO4 adalah 188,8 kkal. Jika kalor pembentukan ZnSO4 = 230,1 kkal, hitunglah kalor pembentukan ZnS … -418,9 kkal +418,9 kkal +41,3 kkal D. +11,3 kkal E. -82,6 kkal

Kalor pembentukan Fe3O4 adalah perubahan entalpi reaksi … Fe2O3 + FeO ® Fe3O4 3Fe + 2O2 ® Fe3O4 Fe2O3 + 4H2O ® Fe3O4 + 4H2 3FeO + 1/2O2 ® Fe3O4 Fe2O3 + Fe + 1/2O2 ® Fe3O4 Hukum II termodinamika sebenarnya merupakan konsep … Q H S D. U E. Q + U

Kalor yang diserap dalam suatu proses sama dengan perubahan entalpi delta H apabila proses tersebut berlangsung pada … temperatur tetap volume tetap volume dan tekanan tetap volume, tekanan dan temperatur tetap tekanan tetap Pada reaksi : 4A + 2B ® 2A2B + a kkal Maka kalor pembentukan senyawa A2B adalah … 1 kkal D. 4a kkal

Page 13

Termokimia
2a kkal a/2 kkal E. a/4 kkal

Persamaan termokimia: HI(g) ® 1/2H2(g) + 1/2I2(s) delta H = -6,0 kkal H2(g) ® 2H(g) delta H = 104 kkal I2(g) ® 2I(s) delta H = 56 kkal I2(s) ® I2(g) delta H = 14 kkal Harga H untuk H(g) + I(g) ® HI … -81 kkal -35 kkal 31 kkal D. 35 kkal E. 70 kkal

Pernyataan manakah yang benar utnuk hubungan delta H dan delta U untuk reaksi: C2H4(g) + 3O2(g) ® 2CO2(g) + 2H2O(g) delta H = delta U delta H lebih negatif dari delta U delta H lebih positif dari delta U Jika kalor dilepaskan maka delta H dan delta U berharga negatif Yang benar adalah … a, b, dan c a dan c b dan d D. d saja E. a dan d

Dalam suatu proses dimana sistem melakukan kerja sebesar 60 kkal, sistem tersebut mengalami penurunan energi dalam sebesar 30 kkal. Dapat disimpulkan bahwa kalor dari proses tersebut adalah … 90 kkal -30 kkal 60 kkal D. -60 kkal E. 30 kkal

Pada reaksi manakah delta S < O? A. 2H2O(g) ® 2H2(g) + O2(g) B. CaCO3(s) ® CaO(s) + CO2(g) C. H2O(s) ® H2O(l) D. Na(s) + Cl2(g) ® NaCl(s) E. 2NH3(g) ® N2(g) + 3H2(g) Pada reaksi pembentukan NO(g) sebagai berikut: N2(g) + O2(g) ® 2NO(g) Kalor reaksinya adalah +43,2 kkal. Karena reaksi berlangsung tanpa perubahan volume, maka perubahan energi dalam (delta U) adalah … -43,2 kkal -21,6 kkal 0 kkal D. 21,6 kkal E. 43,2 kkal

Page 14

Termokimia
Proses manakah di bawah ini yang perubahan entalpinya eksotermik? Na(s) ® Na(g) Ca(s) ® Ca+(s) Br(g) ® Br-(g) I2(s) ® 2I(g) Ca+(g)® Ca2+(g) Persamaan reaksi : 2CO + O2 ®2CO2 mol CO terjadi perubahan entalpi sebesar … +136,6 kkal -68,3 kkal +68,3 kkal +136,6 kkal, menyatakan bahwa pada pembakaran 1

D. -136,6 kkal E. bukan salah satu di atas

A dan B adalah dua buah unsur gas yang dapat membentuk senyawa AB. Jika diketahui: A + B ® AB(g) deltaH = x A + B ® AB(l) deltaH = y A + B ® AB(s) deltaH = z Maka kalor sublimasi AB(s) adalah … z x-z x+y+z D. z - x E. x - y - z

Asam sulfat yang dibuat dengan proses kontak, dilakuka

Page 15

You might also like