You are on page 1of 9

KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah yang telah memberikan begitu banyak nikmat-Nya

sehingga penulisan makalah ini dapat selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan. Salam dan salawat tercurah kepada nabi Muhammad yang telah membawa umat manusia dari kebodohan kepada ilmu yang begitu berharga. Nabi yang telah mengajarkan umatnya untuk menuntut ilmu mulai dari saat lahir sampai kita meninggal dunia, pendidikan sepanjang hayat. Makalah <!--more--> <span class="fullpost"> ini yang merupakan syarat untuk mengikuti tes selanjutnya

di babak seleksi tingkat provinsi ini berisi tentang pembahasan mengenai lintasan bola yang memiliki spin. Di dalamnya di bahas secara mendetail penyebab apa saja yang mempengaruhi gerak tersebut. Tentu makalah ini masih memiliki banyak sekali kekurangan namun hal itu bukan berarti suatu kesengajaan. Sebab penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menampilkan yang terbaik agar bias lolos di babak selanjutnya

Penulis

Rustan

DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................... i Daftar Isi................................................................................................................. ii Bab I Pendahuluan................................................................................................ 1 A. Latar Belakang.................................................................................................. 1 B. Permasalahan ................................................................................................... 2 C. Tujuan ............................................................................................................... 2 D. Metodologi singkat............................................................................................ 2 Bab II Pembahasan................................................................................................ 4

A. Landasan teori................................................................................................... 4 B. Hasil.................................................................................................................... 7 Bab III Penutup................................................................................................... 10 A. Kesimpulan...................................................................................................... 10 B. Saran................................................................................................................ 10 Referensi............................................................................................................... 11

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebenarnya pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sangat menarik hati, luas kegunaannya, dan bias menjelaskan fenomena alam. Banyak sekali fenomena-fenomena di sekitar kita yang dapat dijelaskan dengan menggunakan ilmu fisika. Fenomena aurora, terjadinya pelangi, peristiwa tsunami, bahkan tendangan pisang David Beckham pun bisa dijelaskan dengan memanfaatkan prinsip fisika. Salah satu bentuk tendangan yang sangat mengagumkan banyak penonton adalah tendangan pisang, yaitu tendangan jarak jauh yang keras dan melengkung. Pemain masa kini yang terkenal karena kemampuannya melakukan tendangan seperti ini di antaranya adalah David Beckham. Para pecandu bola yang rajin menonton liga Inggris mengetahui hal ini. Pada kejuaraan Piala Dunia 1998 pemain Brasil Roberto Carlos juga terkenal karena kemampuannya melakukan tendangan pisang. Bola yang diletakkan sekitar 30 meter agak di sebelah kanan gawang lawan ditendang dengan kaki kiri sedikit dari arah luar kaki. Dengan arah seperti itu bola dapat melewati para pemain bertahan lawan yang menghalang beberapa meter di depan gawang. Yang membuat decak kagum penonton, namun mengagetkan penjaga gawang adalah arah bola yang ditendang tersebut ternyata membelok ke arah kiri, mendekati gawang, dan akhirnya masuk ke pojok atas kanan gawang lawan membuat kiperkiper terbengong-bengong. Kiper-kiper ini dibuat tidak mengerti mengapa bola itu bisa melengkung ke samping, mereka sukar mengantisipasi arah lengkungan bola ini. Bagaimana seorang pemain melakukan tendangan ini? Cukup sederhana. Tetapi butuh pengetahuan fisika yang lumayan. Banyak konsep fisika yang bisa dimasukkan di sini, seperti mekanika dasar, termasuk gesekan, impuls/tumbukan, prinsip Bernoulli, bilangan

Reynolds, efek Magnus dan sebagainya. Tulisan ini mencoba untuk menjelaskan dan mengupas lintasan bola yang memiliki spin (tendangan pisang) menurut ilmu fisika.

B. Permasalahan 1. Bagaimana proses terjadinya lintasan sebuah bola memiliki spin? 2. Hal apa saja yang mempengaruhi gerak tersebut?

C. Tujuan 1. Untuk mengetahui proses terjadinya lintasan bola yang memiliki spin 2. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang mempengaruhi gerak bola yang memiliki spin

D. Metodologi Singkat Aliran yang melewati benda tumpul: Pada setiap benda yang diletakkan dalam suatu fluida yang mengalir terdapat titik stagnasi di depan benda tersebut dimana kecepatan fluida sama dengan nol. Lokasi titik ini memiliki tekanan yang relative besar dan membagi aliran fluida menjadi dua bagian sebagian mengalir melewati bagian atas dan sebagian lainnya melewati bagian bawah benda tersebut. Untuk memahami fenomena yang menarik berkaitan dengan gerakan fluida, kita harus mempertimbangkan hukum-hukun dasar yang mengatur gerakan partikel-partkel fluida. Pertimbangan tersebut meliputi konsep-konsep gaya dan percepatan. Ketika partikel bergerak, partikel tersebut akan mengikuti suatu lintasan tertentu, yang bentuknya ditentukan oleh kecepatan partikel tersebut. Lintasan bola yang menyerupai bentuk pisang ini sudah lama menjadi perhatian para peneliti. Gustav Magnus tahun 1852 pernah meneliti kasus sebuah bola yang bergerak sambil berotasi. Gerakan bola ini menimbulkan aliran udara. Akibat rotasi bola, aliran udara yang searah dengan arah rotasi bola di suatu sisi (A) bergerak relatif lebih cepat dibandingkan aliran udara pada sisi bola yang lain (B). Menurut Bernoulli, semakin cepat udara mengalir, semakin kecil tekanannya. Akibatnya, tekanan di B lebih besar dibandingkan tekanan di A. Perbedaan tekanan ini menimbulkan gaya yang membelokkan bola ke arah A. Membeloknya bola akibat perbedaan tekanan udara ini sering disebut efek magnus untuk menghormati Gustav Magnus. Pada tendangan bebas bola yang bergerak dengan kecepatan 110 km per jam dan berotasi dengan 10 putaran tiap detiknya dapat menyimpang/membelok lebih dari 4 meter, cukup membuat penjaga gawang kebingungan.

Yang juga membuat tendangan Beckham lebih spektakuler adalah efek lengkungan tajam di dekat akhir lintasan bola. Lengkungan tajam yang tiba-tiba inilah yang membuat kiper-kiper terperangah karena bola berbelok begitu cepat dengan tiba-tiba. Apa yang menyebabkan ini? Peneliti Inggris, Peter Bearman, mengatakan bahwa efek magnus akan mengecil jika kecepatan gerak bola terlalu besar atau rotasinya lebih lambat. Jadi untuk mendapat efek magnus yang besar, seorang harus membuat bola berputar sangat cepat, tetapi kecepatannya tidak boleh terlalu cepat. Ketika Beckham menendang bola secara keras dengan sisi sepatunya sehingga bola dapat berotasi cepat sekali, bola melambung dan mulai membelok akibat adanya efek magnus. Gesekan bola dengan udara akan memperlambat gerakan bola (kecepatan bola berkurang). Jika rotasi bola tidak banyak berubah, pengurangan kecepatan dapat menyebabkan efek magnus bertambah besar, akibatnya bola melengkung lebih tajam, masuk gawang, membuat penonton terpesona dan berdecak kagum.

BAB II PEMBAHASAN A. Landasan Teori Perbedaan kecepatan di permukaan melibatkan perbedaan tekanan, dengan tekanan yang lebih rendah di atas dibandingkan dengan tekanan yang ada di bawah. daerah bertekanan rendah mengakibatkan gaya ke atas yang dikenal dengan Efek Magnus.Pada saat bola ditendang dan melayang di udara dengan spin/putaran bola, maka selama melawan aliran udara, menurut prinsip Bernoulli pada kedua sisi bola terjadi tekanan yang berbeda. Perbedaan tekanan ini menghasilkan gaya yang dikenal sebagai efek Magnus, atau kadang dikenal juga sebagai gaya angkat/lift (lihat gambar 1). Arah spin

Arah aliran udara bola Arah

Gaya dari efek Magnus

Gambar 1 Besar gaya dari efek Magnus yaitu :

FL = CLD3fv
Dimana CL adalah koefisien lift, adalah kerapatan udara, D adalah diameter bola, f adalah frekuensi spin bola, dan v adalah kecepatan bola. Persamaan di atas hanya berlaku apabila gaya gesekan diabaikan. Namun kita semua mengetahui gaya gesekan itu ada. Gaya gesekan selalu bekerja melawan arah gerak bola, yang akan memperlambat dan menurunkan bola. Maka rumus untuk menghitung gaya gesek pada bola selama melayang di udara adalah sebagai berikut.

Fd = CdAv2
Dimana Cd adalah koefisien gesek, adalah kerapatan udara, A adalah luas penampang permukaan bola (jika diameter D = 0,22 m maka A = D2), dan v adalah kecepatan bola. Besar koefisien gesek relatif tidak konstan. Untuk udara yang sejuk justru kecepatan bola sangat mempengaruhi koefisien gesek yang pada akhirnya mempengaruhi besar gaya gesek. Variasi besar gaya gesek dengan perubahan kecepatan bola dapat ditunjukkan pada grafik berikut ini.

Jadi bila pemain menendang bola cukup keras dengan kecepatan 25 m/s 30 m/s tidak hanya bola melaju dengan cepat tetapi bola juga akan mempertahankan kecepatan yang dimilikinya lebih lama dibanding bola lambat. Efek magnus maksimum jika sumbu putar bola tegak lurus dengan arah aliran udara. Efek ini mengecil ketika arah sumbu putar ini makin mendekati arah aliran udara dan menjadi nol ketika arah sumbu putar ini sejajar dengan arah aliran udara. Pada tendangan bebas (free kick), bola yang bergerak dengan kecepatan 110 km/jam dan berotasi dengan 10 putaran tiap

detiknya, dapat menyimpang lebih dari 4 meter, cukup membuat penjaga gawang kebingungan. Jika kita perhatikan lebih jauh lagi, yang membuat tendangan Beckham lebih spektakular adalah efek lengkungan tajam di dekat akhir lintasan bola. Lengkungan tajam yang tiba-tiba inilah yang membuat kiper-kiper terperangah karena bola berbelok begitu cepat dengan tiba-tiba. Apa yang menyebabkan ini? Peneliti dari Inggris, Peter Bearman mengatakan bahwa efek magnus akan mengecil jika kecepatan gerak bola terlalu besar atau rotasinya lebih lambat. Jadi untuk mendapat efek magnus yang besar, seorang harus membuat bola berputar sangat cepat tetapi kecepatannya tidak boleh terlalu cepat. Ketika Beckham menendang bola secara keras dengan sisi sepatunya sehingga bola dapat berotasi cepat sekali, bola melambung dan mulai membelok akibat adanya efek magnus. Gesekan bola dengan udara akan memperlambat gerakan bola (kecepatan bola berkurang). Jika rotasi bola tidak banyak berubah, maka pengurangan kecepatan dapat menyebabkan efek magnus bertambah besar, akibatnya bola melengkung lebih tajam, masuk gawang, membuat penonton terpesona dan berdecak kagum.

B. Hasil Beckham terkenal sebagai ahli membuat tendangan pisang (swing) bola. Kemahiran itu secara fisika dapat diperhitungkan dengan tepat dan akurat. Dapat diandaikan bahwa suatu tendangan bebas misalnya berjarak 25 m dari gawang, dan bola ditendang dengan kecepatan 25 m/s, dalam hal ini menyebabkan spin bola pada frekuensi 10 putaran/s. Dengan mengandaikan kerapatan udara 1,2 kg/m3 dan diameter bola menurut ketentuan FIFA 0,22 m, dengan mengasumsi koefisien lift sebesar 1,23 maka gaya angkat (lift) atau gaya magnus dapat dihitung sebagai berikut. FL = CLrD3fv = 1,23 x 1,2 x 0,223 x 10 x 25 = 3,93 N Percepatan bola dapat dihitung dari rumus F = m.a. Standar massa bola oleh FIFA antara 0,410 kg 0,450 kg atau dirata-rata 0,430 kg. F = m.a

a = F/m = 3,93 / 0,430 = 9,14 m/s2 Waktu terbang bola diperkirakan 1 detik maka kurva belokan (swing) bola dapatdihitung sebagai berikut (lihat gambar 2).

s = vo.t + at2 = 0 + x 9,14 x 12 = 4,57 m

Pada contoh perhitungan di atas gaya gesekan diabaikan. Namun kalangan pelajarpun tahu bahwa gaya gesekan itu ada. Gaya gesekan selalu bekerja melawan arah gerak bola, yang akan memperlambat dan menurunkan bola. Rumus untuk menghitung gaya gesek pada bola selama melayang di udara adalah sebagai berikut. Fd = CdAv2 Dimana Cd adalah koefisien gesek, adalah kerapatan udara, A adalah luas penampang permukaan bola (jika diameter D = 0,22 m maka A = D2), dan v adalah kecepatan bola.

Bagaimana menendang bola begitu keras

Dalam peristiwa tumbukan antara kaki dengan bola diperoleh bahwa kecepatan bola tergantung pada massa kaki pemain, dan massa bola serta koefisien restitusi. Rumus untuk menentukan kecepatan bola adalah sebagai berikut.

Dimana v adalah kecepatan, M adalah massa kaki, m adalah massa bola, e adalah koefisien restitusi dengan perkiraan realistis e = 0,5.

Jika 1 + e = 1,5 dan M/M+m =0,8 maka bentuk sederhana dari kecepatan bola adalah : vbola = 1,2 vkaki Hal inilah yang akan diperhitungkan Beckham untuk menendang dengan kecepatan kaki 20,8 m/s agar mendapatkan kecepatan bola 25 m/s.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Tendangan pisang merupakan suatu fenomena akibat perbedaan tekanan udara yang mengenai bola yang ditendang keras. 2. Hal-hal yang mempengaruhi lintasan bola yang membentuk spin adalah kecepatan bola dan perbedaan tekanan udara

B. Saran

Pemain sepakbola professional sebaiknya belajar tentang ilmu fisika untuk meningkatkan keahlian mereka.

REFERENSI
http://www.google.com Tranggono, Agus. 2004. Sains Fisika. Bumi Aksara:Jakarta </span>

You might also like