You are on page 1of 2

INSIDER TRADING Salah satu teori yang melandasi larangan terhadap praktik insider trading dalam Pasar Modal

dikenal dengan asymetris information theory yang mengatakan orang dalam lebih dahulu mengetahui informasi dari pada orang luar. Tentunya jika orang dalam menggunakan informasi yang lebih lebih dahulu diketahuinmya itu untuk kepentingan pribadinya atau kolektif dapat dikategorikan sebagai suatu perbuatan yang dilarang. Secara philosofis larangan terhadap orang dalam menggunakan informasi yang telah diketahuinya lebih dahulu itu pada hakikatnya untuk membuat adil bagi setiap pelaku bisnis dalam pasar modal. Baru baru ini (pada saat tulisan ini dibuat), dunia bisnis internasional digoncangkan oleh kasus Insider Trading yang terjadi di perusahaan pembuat pesawat terbang Airbus. Berdasarkan berita dari suatu surat kabar nasional, Regulator pasar modal Prancis, AMF,menuduh sekitar 20 eksekutif perusahaan induk Airbus, European Aeronautic Defence and Space Company (EADS), melakukan insider trading dalam jumlah yang sangat besar dimana manajemen dan pemegang saham EADS diduga menjual saham terlebih dahulu sebelum masalah yang melilit Airbus diketahui publik. Beberapa tahun terakhir, Airbus dilanda serangkaian masalah. Mulai dari problem manajemen, produksi hingga kesulitan desain. Bahkan, pengiriman pesawat superjumbo A380 tertunda selama 18 bulan. Airbus mengumumkan penundaan pengiriman Airbus A380 sebanyak tiga kali, yakni pada Maret, Juni, dan Oktober 2006. Hal itu membuat harga saham EADS tersungkur. Dengan insider trading ini, maka eksekutif perusahaan induk Airbus bisa menghindari kerugian dan mendapatkan keuntungan secara peribadi dari informasi internal yang dimiliki. Hal ini dilarang oleh hukum Perancis. Sejalan dengan munculnya pasar modal terutama bursa saham, maka munculnya istilah Insider Trading. Insider trading ini biasanya dihubungkan kepada kegiatan ilegal di lingkungan pasar finansial untuk mencari keuntungan yang biasanya dilakukan dengan cara memanfaatkan informasi internal, misalnya rencana-rencana atau keputusan-keputusan perusahaan yang belum dipublikasikan. Namun sebenarnya istilah Insider Trading adalah sebutan bagi perdagangan saham atau sekuritas (contohnya obligasi) perusahaan oleh orangorang dalam perusahaan tersebut. Dalam beberapa yurisdiksi, insider trading bisa dilakukan dan sah menurut hukum. Namun kadang-kadang sulit membedakan apakah suatu insider trading yang dilakukan bisa dianggap sebagai legal atau ilegal. Hampir sebagian besar negara di dunia yang memiliki pasar modal mempunyai aturan hukum mengenai insider trading yang dikategorikan illegal. Amerika Serikat, Inggris dan Kanada adalah negara-negara yang dikenal memiliki aturan hukum yang sangat ketat dalam insider trading. Di Indonesia sendiri sudah ada Undangundang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal yang didalamnya juga mengatur mengenai sanksi yang diterapkan terhadap illegal Insider Trading. Namun UU ini oleh sebagian pengamat dianggap sudah tidak bisa mengakomodasi dengan perkembangan praktek bisnis dan pasar modal akhir-akhir ini. Dalam tulisan ini, akan coba dilihat pengertian insider trading secara rinci menurut sistem hukum dari Amerika Serikat. Badan pengawas pasar modal di Amerika (SEC = Securities & Exchange Commissions) memberikan beberapa contoh yang bisa dianggap sebagai illegal insider trading di Amerika yaitu :

Pejabat dan karyawan dari suatu perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan atas sekuritas perusahaan setelah mendapatkan atau mempelajari suatu informasi perusahaan yang bersifat rahasia dan material tapi belum dikomunikasikan kepada publik. Teman, rekan bisnis, keluarga, dan orang orang lainnya yang melakukan perdagangan sekuritas perusahaan setelah diberikan informasi yang belum diumumkan ke publik oleh pejabat/karyawan perusahaan tersebut. Karyawan dari suatu kantor Penasihat hukum, Bank, Broker, dan percetakan yang sehubungan dengan tugasnya mendapatkan informasi rahasia dari kliennya dan berdasarkan informasi ini melakukan perdagangan sekuritas perusahaan tersebut. Karyawan dari suatu badan pemerintah yang mendapatkan informasi mengenai suatu perusahaan sehubungan dengan penugasannya oleh pemerintah pada perusahaan tersebut, yang dengan informasi yang dimilikinya itu karyawan tersebut melakukan perdagangan atas sekuritas perusahaan tersebut. Orang lainnya yang menyalahgunakan posisinya atau mengambil keuntungan dari informasi rahasia yang didapat dari perusahaan tempatnya bekerja. Walaupun aturan aturan di atas sudah sangat ketat, namun akan cukup sulit untuk membuktikan apakah telah terjadi illegal insider trading atau tidak. Terutama untuk membuktikan apakah transaksi perdagangan sekuritas tersebut dilakukan berdasarkan informasi yang belum diungkapkan ke publik dan didapatkan dari sumber-sumber internal. Hal ini karena tidak semua perdagangan sekuritas yang berdasarkan informasi yang belum diungkapkan ke publik dapat dianggap illegal insider trading. Contohnya: Pada saat Anda sedang makan malam dan tanpa sengaja mendengar suatu informasi yang mempengaruhi harga saham perusahaan A tapi belum diungkapkan ke publik, terus keesokan harinya Anda melakukan transaksi atas saham perusahaan A ini, maka hal ini tidak dianggap sebagai illegal insider trading. Alasan tidak diperkenankannya illegal insider trading seperti di atas karena akan merusak kepercayaan investor terhadap integritas dari suatu pasar modal. Dengan adanya illegal insider trading ini, maka satu pihak akan diuntungkan dan pihak lain akan dirugikan akibat informasi yang tidak sepadan (asimetris) yang disengaja. Dengan demikian investor tidak akan berani melakukan investasi di dalam pasar modal tersebut dan akhirnya merugikan pasar modal dan akhirnya juga merugikan negara. Contoh contoh di atas diberikan berdasarkan aturan yang berlaku umum di Amerika Serikat, namun pada negara-negara lain (misalnya Indonesia) belum tentu semua hal hal di atas dapat dianggap sebagai illegal trading. Karena itu untuk memahami illegal insider trading ini, maka yang harus dipahami pertama kali adalah aturan aturan hukum yang berkenaan dengan pasar modal pada negara tersebut

You might also like