You are on page 1of 3

Akhlak Dalam Kehidupan Sosial

Akhlak atau perangai, adat kebiasaan, tabiat adalah sifat yang melekat dalam jiwa yang mendorong lahirnya perbuatan manusia. Dalam ajaran Islam akhlak merupakan salah satu ajaran yang berhubungan dengan perilaku yang seharusnya dan yang tidak seharusnya dilakukan. Maka, ada akhlak yang baik, yang terpuji disebut akhlaq mahmudah. Ada pula perilaku yang buruk, disebut akhlak tercela atau akhlaq madmumah.

Akhlak sosial merupakan bagian ajaran tentang akhlak, yang berkaitan dengan keharusan perilaku baik dan yang seharusnya dijauhi berkaitan dengan hubungan-hubungan sosial dalam kehidupan masyarakat. Seperti kita tak boleh mendholimi orang lain, orang yang lebih lemah dibanding kita. Kita tidak boleh tidur pulas karena kekenyangan sementara ada tetangga kita yang tidak bisa tidur karena kelaparan. Inti kajian ini adalah kepedulian kita terhadap sesama dalam kehidupan bersama.

Sebagai bagian dari masyarakat, kepedulian pada lingkungan sekitar merupakan tuntutan yang melekat pada individu yang bertanggung jawab. Meminjam istilah Ali Syariati, orang-orang yang tercerahkan (enlightenment) adalah orang-orang yang peka pada lingkungannya dan mampu menjadi motor bagi masyarakatnya, bukan individu yang memiliki gelar panjang dan telah mencicipi bangku pendidikan sampai tingkat tertinggi tetapi tidak peduli pada masyarakatnya. Justru, orang-orang yang berpendidikan tinggi tetapi ilmunya tak pernah menularkan ilmunya pada lingkungannya adalah orangorang yang mencuri kesempatan dan kekayaan dari masyarakatnya. Pendek kata, orang yang berguna bagi masyarakatnya adalah orang yang tercerahkan dan paling beruntung.

Persoalan pergaulan bebas akibat pornografi yang merebak merupakan masalah sosial kita bersama. Jumlah remaja yang mengalami masalah kehidupan seks bebas terus bertambah akibat informasi yang mereka peroleh dari media penerbitan porno atau yang lainnya. Dan tidak diragukan lagi bahwa media penerbitan porno (dan VCD porno) sangat berpengaruh terhadap perilaku hubungan seks pra nikah maupun kekerasan terhadap perempuan seperti perkosaan. Kita dituntut lebih peka terhadap lingkungan kita, karena persoalan tersebut bukan hanya persoalan individu tetapi persoalan bersama. Bagaikan sebuah kapal, jika pada kapal terdapat satu lubang kecil saja, maka yang celaka adalah semua penumpang kapal.

Begitu banyak term yang memiliki persamaan arti dengan term akhlak. Secara terminologi, kata akhlak berasal dari bahasa Arab, ia adalah bentuk jama dari Khulq yang berarti karakter dan sifat, apakah itu akhlak yang baik seperti pemberani, jujur, berjiwa sosial, dsb. Atau pun akhlak yang buruk seperti pembohong, pengecut, pemalu, dsb. Mengenai definisi ilmu akhlak sendiri, dari sekian banyak definisi tentang ilmu akhlak saya lebih setuju dengan definisi yang dipakai Julian Bagini dalam buku the key of philosophy, karena definisi ini lebih mengena pada akar kata akhlak tadi yang telah saya sebut di atas, bahwa ilmu akhlak atau akhlak adalah sebuah disiplin ilmu yang mengkaji tentang should do or should not do berkenaan dengan perilaku manusia. Karena dalam definisi lain ada yang menyatakan bahwa akhlak adalah pengetahuan tentang tradisi, adat istiadat dan sifat-sifat manusiawi., definisi ini diargumentasikan dengan merujuk bahasa inggris pada ethic dan moralilty yang digunakan untuk mewakili kata akhlak, kata ethic berakarkata dari bahasa Yunani ethos yang berarti karakter. Ada pun kata morality berakarkata dari bahasa Latin, Mores, yang berarti adat dan tradisi. Saya melihat definisi kuranglah tepat, karena pengertian yang demikian menjadi bagian yang masuk dalam kajian ilmu akhlak bukan mewakili secara universal apa itu ilmu akhlak sendiri, dan pengertian ini hanyalah mewakili bagian partikular dari ilmu akhlak mengenai egoisme psikologis dan egoisme etis.

Sejauh penelitian para ahli bahasa Arab, kata khulq seakar kata dengan kata khalq, walaupun dia memiliki sisi yang berbeda, ketika menggunakan kata khulq, tendensinya adalah karakter (yang bersifat batiniah)pada manusia, sedangkan kata khalq, tendesinya lebih bersifat fisikal (yang bersifat lahiriah) pada manusia.

Sebagai sebuah istilah yang sering dipakai, akhlak digunakan secara beragam oleh para ulama akhlak dan para pemikir, sehingga memiliki arti yang berbeda-beda. Beberapa arti dari istilah akhlak adalah sebagai berikut;

1. Arti akhlak secara umum yang sering digunakan para ulama akhlak muslim adalah sifat-sifat yang melekat pada jiwa manusia.

2. Sebagian ulama akhlak Islam mendefinisikan akhlak dengan; sifat batin yang menyebabkan kemunculan tindakan-tindakan yang baik atau buruk, apakah itu terpatri kuat atau tidak pada jiwa manusia, ataukah perlu pertimbangan pikiran.

3. Ada pula yang mendefinisikan bahwasannya kata akhlak hanya mewakili tindakkan yang baik, sedang yang buruk adalah ammoral.

Dari berbagai pendefinisiian akhlak menurut versi masing-masing yang berkepentingan dalam pendefinisian itu, maka dari itu, muncullah dua mahzab besar dalam filsafat moral yakni relativisme dan absolutisme yang kemudian mengalami penurunan ke dalam beberapa bagian egoisme, yang di dalamnya juga mengalami sebuah penurunan menjadi egoisme etis dan egoisme psikologi, utilitarianisme yang merupakan turunan dari absolutisme. Naraqi, membagi ilmu akhlak menjadi tiga tema besar. Pertama, akhlak diskriptif (Ethics Descriptive) ialah studi tentang akhlak yang berlaku pada setiap kelompok atau masyarakat. Pada umumnya, akhlak deskriptif tidak membahas nilai benar atau salahnya sebuah tindakkan masyarakat, studi ini biasa dilakukan para ahli psikologi, sosiologi, maupun antropologi. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode empiris dan tekstual, tanpa penggunaan rasio di dalamnya.

Satu lagi yang ingin saya tambahkan dalam berbagai macam penyajian definisi maupun arti akhlak, bahwasannya dalam mahzab filsafat moral, aliran voluntarisme rasional, menganggap bahwa sebuah tindakan bisa dijustifikasi sebagai tindakan moral, jika di dalamnya terdapat kesadaran manusia dan dalam posisi bebas, bukannya terpaksa. Pendapat ini seolah berbanding terbalik dengan pengertian sebagian ulama akhlak yang meyakini bahwa tindakan akhlak itu bersifat ekspresif tanpa ada campur tangan rasio di dalamnya. Lalu, apa itu akhlak Islam?

Dalam kajian yang lebih khusus inimengenai akhlak Islam__, saya terinspirasi setidaknya dengan pendefinisian umum mengenai filosof Muslim yang pernah saya baca, ialah para filosof Islam yang mengunakan sumber-sumber otoritatif Islam sebagai alat inspiratif dalam berfilsafatnya. Maka akhlak Islam ialah sebuah disiplin ilmu yang berbicara tentang perilaku manusia, yang merujuk pada sumber otoritatif Islam yakni al-Quran dan sunah. Saya sendiri melihat akhlak Islam dalam konteks filsafat moral, bahwasannya akhlak Islam berada di posisi moderat antara dua mahzab besar dalam filsafat moral, yakni absolutisme dan relativisme. Karena disamping masih terdapat egomewakili mahzab filsafat moral, egoisme, yang merupakan turunan dari relativisme__yang melekat didalamnya juga terdapat nilai-nilai moral yang bersifat universalyang mewakili mahzab filsafat moral absolutisme.

You might also like