You are on page 1of 14

BOILER

A. TUJUAN PERCOBAAN Setelah mempelajari dan melakukan pengujian ketel uap, mahasiswa diharapkan dapat :
-

Menjelaskan fungsi dan cara kerja boiler Melakukan pengukuran temperatur, tekanan laju bahan bakar, dan air masuk ketel uap.

Menghitung kapasitas pembentukan uap dalam boiler pada kondisi pengoperasian yang telah ditentukan.

Menggambarkan neraca kalor boiler. Menghitung efisiensi boiler. Menganalisis dan menarik kesimpulan dari percobaan yang dilakukan.

B. DASAR TEORI a. Pengertian boiler Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadi steam, maka volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik. Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur

tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatan steam yang keluar

dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau

membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi

listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk

membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery boiler. Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem. Sebelum menjelaskan keanekaragaman boiler, perlu diketahui komponen dari boiler yang mendukung teciptanya steam, berikut komponen-komponen boiler : Furnace Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa bagian dari furnace siantaranya : refractory, ruang perapian, burner, exhaust for flue gas, charge and discharge door. Steam Drum

Komponen

ini

merupakan

tempat

penampungan

air

panas

dan pembangkitan steam. Steam masih bersifat jenuh (saturated steam). Superheater Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim melalui main steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau menjalankan proses industri. Air Heater Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan udara luar yang diserap untuk meminimalisasi udara yang lembab yang akan masuk ke dalam tungku pembakaran. Economizer Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan air dari air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air umpan baru. Safety valve Komponen ini merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan dimana tekanan steam melebihi kemampuan boiler menahan tekanan steam. Blowdown valve Komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan yang berada di dalam pipa steam.

Klasifikasi Boiler Setelah mengetahui proses singkat, sistem boiler, dan komponen pembentuk sistem boiler, perlu diketahui keanekaragaman boiler. Berbagai bentuk boiler telah berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan evaluasi dari produk-produk boiler sebelumnya yang dipengaruhi oleh gas buang boiler yang mempengaruhi lingkungan dan produk steam seperti apa yang akan dihasilkan. Berikut klasifikasi boiler yang telah dikembangkan:

a. Berdasarkan tipe pipa :


- Fire Tube

Tipe boiler pipa api memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang rendah. Cara kerja : proses pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang dihasilkan dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air. Besar dan konstruksi boiler mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan boiler tersebut.
- Water Tube

Tipe boiler pipa air memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang tinggi. Cara Kerja : proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer, kemudiansteam yang dihasilkan terlebih dahulu dikumpulkan di dalam sebuahsteam-drum. Sampai tekanan dan temperatur sesuai, melalui tahap secondary superheater dan primary superheater baru steamdilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus dikondisikan terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut di dalam air tesebut. Hal ini merupakan faktor utama yang harus diperhatikan terhadap tipe ini.

b. Berdasarkan bahan bakar yang digunakan :


- Solid Fuel

Tipe boiler bahan bakar padat memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair dan listrik. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan boiler tipe listrik. Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar padat (batu bara, baggase, rejected product, sampah kota, kayu) dengan oksigen dan sumber panas.

- Oil Fuel

Tipe boiler bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran paling mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dbandingkan dengan boiler bahan bakar padat dan listrik. Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar cair (solar, IDO, residu, kerosin) dengan oksigen dan sumber panas.
- Gaseouse Fuel

Tipe boiler bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran paling murah dibandingkan dengan semua tipe boiler. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakar. Cara kerja : pembakaran yang terjadi akibat percampuran bahan bakar gas (LNG) dengan oksigen dan sumber panas.
- Electric Fuel

Tipe boiler listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku pemanasan relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair. Nilai effisiensi dari tipe ini paling rendah jika dbandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakarnya. Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang menyuplai sumber panas.

b. Kesetimbangan energi pada Boiler

Energi yang diberikan Bahan bakar + air

Energi uap

Energi yang terbuang ke udara disekitar

Energi yang terbuang melalui gas buang

Energi ke gas asap kering

Energi ke uap air

Gambar 1. Diagram kesetimbangan energi

c. Rumus 1. Jumlah energi kalor yang tersedia akibat proses pembakaran bahan bakar dapat ditentukan dengan persamaan berikut ini. Ebb mbb Nbb = mbb x Nbb (KJ) = laju aliran bahan bakar (Kg/s) = nilai kalor bahan bakar cair (KJ/Kg)

2. Energi pembentukan uap Energi yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap adalah entalpi yang dikandung uap dikurangi dengan entalpi yang dikandung air pengisian. Besarnya dapat ditentukan dengan persamaan berikut : Eu = ma (hu ha) KJ = ma [hu Cp (ta 0)] ma = massa air pengisian hu ha = entalpi uap (Kj/Kg) = entalpi air pengisian (KJ/Kg)

Cp = panas spesifik air pengisi ketel (KJ/Kgo) ta = temperatur air pengisi ketel (oC)

3. Efisiensi Boiler Efisiensi boiler didefinisikan sebagai perbandingan kalor terpakai untuk mengubah air menjadi uap dengan kalor hasil proses pembakaran bahan bakar.
EfisiensiBoiler energi pembentuka n uap total energi masukan

Energi pembentukan uap ma ( hu ha ) = ma ( hu Cp (ta 0)) Tekanan absolut uap. Pabs = tekanan gauge + tekanan atmosfir = Pg + Patm Pg adalah tekanan gauge dalam bar Maka efisiensi Boiler :
th ma ( hu ha ) mbb Nbb

4. Kalor yang terkandung yang melewati gas buang Energi yang dikandung oleh gas buang hasil pembakaran diperoleh dari aliran panas jenis rata-rata gas buang. Temperatur rata-rata gas buang dan udara sekitarnya. Ewg + Edg = mg Cg (tf1 tat) kJ/kg Ewg Edg mg tf1 tat = energi yang dikandung gas buang kering (kJ/kg). = energi terhadap kandungan air moisture (kJ/kg). = massa gas buang kering per kg bahan bakar (kg/kg) = temperatur gas buang (oC). = temperatur udara sekitar (oC).

Cpgb = panas jenis gas buang termasuk air (kJ/kgoC)

5. Rugi rugi lain yang tidak terukur Ef = Ebb (Eu + Ewg + Edg)

d. Pengukuran Gambar skematis instalasi Boiler


mgb mm tbb Cgb

tam

Steam hu Cm

h a , ta ma mbb

Gambar 2. Instalasi Boiler

Keterangan : ma = kg air /kg bahan bakar.

mgb = massa gas buang / kg bahan bakar. mm = massa uap didalam gas buang / kg bahan bakar. mb hu ha Cm ta tgb tam = massa bahan bakar. = entalpi uap. = entalpi air masuk ketel.

Cgb = panas spesifik gas buang (CO2,CO,HC). = panas spesifik uap panas lanjut. = temperatur air masuk ketel.. = temperatur gas buang. = temperatur udara sekitar.

Peukur yang digunakan Peukur yang digunakan pengujian adalah sebagai berikut : Meter tekanan Meter temperatur Laju aliran air

Laju aliran bahan bakar Laju aliran gas buang Analisis orsat Kalorimeter dan pemisah separating throttling

C. LANGKAH PERCOBAAN 1. Peralatan Utama Peralatan Utama pengujian adalah sebagai berikut : Boiler (ketel uap) Peukur pada boiler Peralatan orsat Stop watch 2. Menghidupkan Boiler 1. Menyiapkan sumber kelistrikan Menghidupkan saklar sumber listrik dari PLN (panel MCB) Menghidupkan saklar sistem air pendingin Menghidupkan sistem kelistrikan Boiler

2. Menyiapkan pemasok air Menutup katup pemasok air steam bench Menutup katup pemasok pompa vakum Membuka katup pemasok air Menutup katup bypas air lunak (soffner) Membuka katup pemasok air lunak (soffner) Membuka katup pemasok tangki air pengisi boiler Menutup katup untuk pengujian kualitas uap Membuka katup pemasok air pada menara pendingin Menutup katup pemasok air pompa kalor Membuka katup pemasok air ke ketel uap suplai

Menyalakan pompa pemasok air (disebelah luar gedung) dan memeriksa tekanannya sekitar 2,5 bar. 3. Menyiapkan air pengisi Boiler Membuka katup keluaran air pengisi ketel Membuka katup pemasok air pengisi ketel uap Menutup katup blow down ketel uap 4. Memeriksa ketinggian air Boiler Membuka katup lower water coloum Membuka katup upper water coloum Menutup katup lower tricock Membuka katup upper tricock Menutup katup water coloum blow down. 5. Memeriksa gelas penduga Memastikan handel ketiga katup yang terdapat pada gelas penduga selalu dalam posisi vertikal. 6. Katup-katup pengeluaran Boiler Menutup katup uap utama Membuka katup pengukuran tekanan uap Menutup/mengunci katup pengeluaran ketel uap. 7. Pemasok bahan bakar Boiler Memastikan volume tangki bahan bakar, minimal setengah penuh. Membuka katup pemasok minyak pada tangki Membuka katup pemasok minyak pada ketel uap. Membuka katup kembalian minyak dari ketel uap Memastikan red fire valve arm pada pemasok minyak ketel uap berada pada posisi terbuka. 8. Sistem kelistrikan pada Boiler Menghidupkan saklar pemasok listrik untuk ketel uap (terletak pada dinding dibelakang pemanas lanjut) Menyalakan saklar daya ketel uap pada kotak distribusi

Memutar kunci saklar permulaan boiler pada posisi on. Pada kondisi ini pompa pengisian air boiler bekerja dan memompa air kedalam boiler. Hal ini berlangsung terus sampai ketinggian air pada boiler siap untuk dioperasikan. 9. Penyalaan pembakar Menyalakan electrical circuit breaker yang terletak disebelah kiri kotak kendali boiler dan tekan tombol berwarna hijau pada sebelah kanan kotak kendali. Burner atau pembakar motor akan bekerja dan setelah lebih kurang 15 detik proses pembakaran dimulai. 10. Pemanasan Boiler Setelah proses pembakaran dimulai, proses pembakaran,

selanjutnya diatur secara otomatis oleh kendali tekanan pada kotak panel, pembakaran akan mati pada kondisi tekanan sekitar 10 bar (tekanan pengesetan) Bila ketinggian air didalam boiler mencapai batas terendah, maka proses pembakaran akan mati secara otomatis. Memastikan ketinggian air pada gelas penduga adalah 2-3 cm di bawah batas ketinggian maksimal, jika perlu kurangi ketinggian air dengan membuka katup blow down boiler. 3. Mematikan Boiler 1. Matikan electrical circuit breaker yang terletak pada sebelah kiri kotak kontrol. 2. 3. 4. Menutup katup pemasok bahan bakar Membuka katup fan atmosfir Membuka katup blow down boiler kurang lebih seperempat putaran sampai pompa air pengisi ketel menyala kemudian menutup kembali katup tersebut. 5. Menunggu beberapa saat dan mengulangi langkah 4 sampai sekitar tiga kali sehingga tekanan berada dibawah 2 bar.

6. 7. 8. 9.

Menutup katup uap. Mematikan sistem pemasok listrik pada boiler. Menutup katup pemasok air pengisi ketel. Menutup katup pemasok air utama.

10. Membuka sedikit katup upper tricock. 4. Prosedur Percobaan 1. Mempelajari sistem peralatan untuk mengoperasikan boiler. 2. Mengatur tekanan kerja boiler. 3. Menyiiapkan data pengukuran dan pengamatan. 4. Mempersiapkan sumber kelistrikan, air pengisi ketel, bahan bakar lihat pada tata cara menghidupkan boiler. Jika semua sudah siap boiler dapat dioperasikan dan pengujian dapat dilakukan. 5. Mencatat parameter yang dibutuhkan daria awal operasi dan catat pula untuk setiap periode waktu tertentu. Ingat pengamatan dilakukan pada saat terjadi proses pembakaran (dilihat pada tata cara pengamatan). 6. Pada saat bersamaan dilakukan pengukuran kualitas uap (faktor x (uap) dapat diukur menggunakan pemisah penyeratan kalorimeter (separating throting calorimeter).

You might also like