Professional Documents
Culture Documents
- PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN - DIOPERASIKAN PIHAK LAIN - TANAH/BANGUNAN IDLE - ALIH STATUS PENGGUNAAN
SISTEMATIKA
Pengertian Penggunaan BMN Penggunaan BMN yang Ideal Persoalan dalam penggunaan BMN Akibat penggunaan BMN yang tidak sesuai Tujuan penetapan status penggunaan Jenis status penggunaan barang Implikasi penetapan status penggunaan Ketentuan pokok penggunaan barang Tatacara penetapan status penggunaan BMN Sangsi yang dapat diterapkan terhadap Pengguna Barang
PENGERTIAN
Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengguna barang dalam mengelola dan menatausahakan barang milik negara/daerah yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi instansi yang bersangkutan
Status penggunaan adalah status penggunaan Barang Milik Negara yang ditetapkan oleh Pengelola Barang untuk digunakan oleh Pengguna Barang pada Kementerian Negara/Lembaga sesuai dengan tugas pokok dan fungsi atau untuk dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka menjalankan pelayanan umum sesuai tugas pokok dan fungsi Kementerian Negara/Lembaga
Idealnya,
terbatas: Untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Untuk menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
BMN yang belum ditentukan statusnya Terdapat penggunaan BMN bukan untuk penyelenggaraan tupoksi Terdapat BMN tidak digunakan
pemborosan dalam biaya pemeliharaan dan operasional BMN cepat rusak BMN hilang
Pada pokoknya BMN ditetapkan statusnya untuk: Dipakai penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dioperasikan oleh pihak lain untuk menunjang penyelenggaraan tugas pokok fungsi Kementerian/Lembaga yang menyerahkan BMN tersebut. Contoh: Departemen Perhubungan membangun bandara udara kemudian diserahkan operasionalnya kepada PT. Angkasa Pura
Dengan penetapan status, maka akan berakibat: Biaya operasional dan pemeliharaan BMN yang digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi disediakan dalam APBN Biaya pemeliharaan dan operasional BMN yang dioperasikan oleh pihak lain ditanggung oleh operator
Pengelola Barang menetapkan status penggunaan BMN berupa tanah dan/atau bangunan. Pengelola Barang juga menetapkan status penggunaan BMN selain tanah dan/atau bangunan berupa:
barang-barang yang mempunyai bukti kepemilikan, seperti sepeda motor, mobil, kapal, pesawat terbang; barang-barang dengan nilai perolehan di atas Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) atau lebih per unit/satuan.
Pengguna Barang menetapkan status penggunaan BMN selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan sampai dengan Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) atau lebih per unit/ satuan
Catatan: BMN berupa alutsista pada TNI & Polri tidak memerlukan penetapan status penggunaan
Seluruh BMN yang berada dalam penguasaan pengguna/Kuasa pengguna dicatat pada DBP (Daftar Barang Pengguna) dan DBKP (Daftar Barang Kuasa Pengguna). Tanah dan/atau bangunan, dan barang lainnya yang mempunyai bukti kepemilikan serta BMN yang nilai per unitnya lebih dari Rp.25 juta dicatat pada DBMN (Daftar BMN) pada Pengelola.
16
15
21
NO
URAIAN
OPERATOR
PENGGUNA
PENGELOLA
27
48
1 2 3 4 5
Kuasa Pengguna mengajukan usul kepada Pengguna Pengguna meneliti Pengguna mengajukan usul kepada Pengelola Pengelola melakukan Penelitian Pengelola menerbitkan surat persetujuan pengalihan status disampaikan kepada Pengguna Lama (Asli) dan Pengguna Baru (tembusan) Pengguna Lama menghapus dari DBP dgn menerbitkan keputusan penghapusan, tembusan kpd Pengelola (max 1 bln sejak persetujuan alih status) Pengelola menerbitkan Keputusan Penetapan Status Penggunaan kepada Pengguna Baru Pengguna Lama, berdasarkan kpts penghapusan, melakukan serah terima kepada Pengguna Baru dg BAST dan dilaporkan kepada Pengelola Pengguna Baru membukukan pada DBP Pengelola menyesuaikan catatan pada
6.a.
6.b.
8 9
SANGSI TERHADAP PENGGUNA BARANG YANG TIDAK MENYERAHKAN TANAH/ BANGUNAN IDLE ATAU
MENGGUNAKAN TIDAK SESUAI TUGAS POKOK FUNGSI
Pada PP.6 tahun 2006 diatur sanksi sebagai berikut: Terhadap Tanah/ bangunan yang idle dilakukan pembekuan dana pemeliharaan (pasal 18 ayat 1). Tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan sesuai tugas fungsi dicabut penetapan status penggunaannya (pasal 18 ayat 3).