You are on page 1of 7

KATA PENGANTAR Standar operasi dan prosedur dalam mengelola dana komite sekolahdimaksudkan menjadi panduan bagi pengurus

komite sekolah serta para p e n y e l e n g g a r a K B M d i l i n g k u n g a n S M A N e g e r i J a k a r t a . SOP ini d i h a r a p k a n m e n j a d i d a s a r b a g i p e n g u r u s k o m i t e s e k o l a h s e r t a penyelenggara KBM di SMA Negeri J a k a r t a d a l a m m e n g e l o l a d a n a APBS SMA Negeri dan SMKN di Jakarta dan sekitarnya sehingga me-mudahkan penilaian dan pengawasan penggunaan dana yang tercantumdalam APBS SMA Negeri dan SMK di Jakarta dan sekitarnya.Sesuai dengan UU No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 46ayat 1 Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antaraP e m e r i n t a h , P e m d a d a n M a s y a r a k a t s e r t a s e s u a i d e n g a n A n g g a r a n Dasar Komite Sekolah SMA N yang mengharuskan Komite Sekolah berperan sebagai pengontrol transparansi dan akuntabilitas pelaksanaank e b i j a k a n operasional dan program pendidikan di sekolah. Untuk itud i h a r a p k a n S O P y a n g d i s u s u n s e c a r a s e d e r h a n a i n i d a p a t diterimasebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan Komite S e k o l a h s e r t a penyelenggara KBM di SMA N Jakarta dan sekitranya.Disadari bahwa SOP ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu masukan dari berbagai pihak yang terkait untuk lebihsempurnanya SOP ini sangat diharapkan.Jakarta, 30 Mei 2007,A/N Pengurus Komite SMAN 9 JakartaPeriode tahun 2004 2009,M. Nawir Moha

ketentuan laporan dipublikasikan ditempat pengumuman umumsekolah serta disampaikan kepada pengurus komite d a n k e p a l a sekolah serta staf tata usaha dan guru. Setiap minimal tiga bulan sekalilaporan-laporan tersebut diverifikasi oleh komite sekolah bersama-sama kepala/manajemen sekolah.Apabila realisasi penerimaan iuran bulanan /iuran IPDB yang telahd t u a n g k a n dalam APBS tidak dapat memenuhi k e b u t u h a n pengeluaran yang telah dianggarkan dalam APBS maka berdasarkanh a s i l e v a l u a s i k o m i t e s e k o l a h s e r t a k e p a l a s e k o l a h d a n s t a f , diupayakan agar melaksanakan kegiatan KBM serta pengadaan sarana/prasarana berdasarkan skala prioritas. Selanjutnya pengurus komitesekolah dan penyelenggara KBM melakukan upaya persuasif kepada p a r a o r a n g t u a / w a l i s i s w a u n t u k m e m e n u h i k e w a j i b a n n y a d a l a m membayara iuran bulana/IPDB. BAB VITUGAS, KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB KOMITESEKOLAH DALAM KAITANNYA DENGAN PENGELOLAANKEUANGAN KOMITE SEKOLAHA.Ketua Komite Sekolah 22 1.Melakukan pemeriksaan /verifikasi rutin setiap b u l a n dengan menandatangani Buku Kas Umum2 . M e n a n d a t a n g a n i l a p o r a n b u l a n a n / t r i w u l a n a n / s e m e s t e r dan

tahunan3 . M e l a k u k a n o t o r i s a s i t e r h a d a p s e t i a p p e n e r i m a a n d a n pengeluaran yang tertuang dalam Bukti Kas Masuk dan BuktiKas Keluar 4 . M e l a k u k a n p e m e r i k s a a n k a s s e b a g a i a t a s a n l a n g s u n g Bendahara minimal 3 (tiga) bulan sekali dengan membuatBerita Acara Pemeriksaan Kas5 . M e l a k u k a n e v a l u a s i p e n g e l o l a a n k e u a n g a n k o m i t e sekolah secara menyeluruh minimal setiap semester 6 . B e r t a n g g u n g j a w a b a t a s k e l a n g s u n g a n p e l a k s a n a a n pengelolaan keuangan komite sekolah sejak penyusunanRAPBS sampai APBS sampai dengan realisasi pelaksanaan bersama-sama pengurus komite lainnya serta fihak kepalasekolah dan stafnya. B Wakil Ketua Komite Sekolah 1.Melakukan penelaahan atas setiap usulan p e l a k s a n a a n kegiatan KBM dan pengadaan sarpras setiap triwulan2 . M e l a k u k a n m o n i t o r i n g a t a s p e n c a p a i a n t a r g e t A P B S minimal setiap triwulan baik penerimaan maupun pengeluaan3 . M e l a k u k a n e v a l u a s i a t a s r e a l i s a s i p e n y e l e n g g a r a a n KBM dan sarpras 23 4. Melakukan review atas setiap laporan pengelolaankeuangan yang disusun oleh Bendahara sebelum ditandatanganioleh ketua komite5 . B e r s a m a - s a m a S e k r e t a r i s m e l a k u k a n pemeriksaan/verifikasi pengelolaan keuangan setiap minimal 6(enam) bulan serta menyiapkan laporan hasil pemeriksaan/verifikasinya6. Melakukan koordinasi dengan fihak sekolah dalam upayamemperlancar pembayaran iuran bulanan/IPDB siswa B.Sekretaris Komite Sekolah 1. Bersama-sama fihak sekolah menyiapkan RAPBS setiap awaltahun pelajaran/penerimaan peserta didik baru.2. Menyiapkan konsep Surat Keputusan penetapan besarnya iuranIPDB/iuran bulanan bagi siswa yang meminta fasilitaskeringanan.3. Bersama-sama wakil ketua komite melakukan pemeriksaan/verifikasi terhadap pengelolaan keuangan minimalsetiap 6 (enam) bulan serta menyusun laporan hasil pemeriksaan/verifikasinya4. Melakukan koordinasi dengan fihak sekolah/seksi sarpras untuk melakukan kegiatan pengadaan sarpras serta membuat laporanrealisasi pengadaan sarpras5. Bersamasama wakil ketua komite sekolah melakukan evaluasiterhadap ealisasi pelaksanaan kegiatan KBM/pengadaan sarpras 24 C.Bendahara 1.Melakukan pembukuan keuangan komite sekolah sesuaiketentuan2.Membuat laporan-laporan pengelolaan keuangan komitesekolah3.Menyimpan uang penerimaan iuran bulanan siswa/IPDB dalam brandkas maupun bank yang telah ditunjuk 4.Membayarkan uang kepada fihak ketiga berdasarkan bukti- bukti yang sah /telah diotorisasi oleh ketua komite atau yangmewakilinya5.Menjaga agar posisi kas tetap likuid/seimbang antara penerimaan dan pengeluaran6.Segera melaporkan kepada ketua komite/pengurus lainnyamaupun kepala sekolah apabila terjadi hal-hal yang tidak kondusif dalam pengelolaan keuangan komite sekolah

25 Bendahara 1.Melakukan pembukuan keuangan komite sekolah sesuaiketentuan2.Membuat laporan-laporan pengelolaan keuangan komitesekolah3.Menyimpan uang penerimaan iuran bulanan siswa/IPDB dalam brandkas maupun bank yang telah ditunjuk 4.Membayarkan uang kepada fihak ketiga berdasarkan bukti- bukti yang sah /telah diotorisasi oleh ketua komite atau yangmewakilinya5.Menjaga agar posisi kas tetap likuid/seimbang antara penerimaan dan pengeluaran6.Segera melaporkan kepada ketua komite/pengurus lainnyamaupun kepala sekolah apabila terjadi hal-hal yang tidak kondusif dalam pengelolaan keuangan komite sekolah
No Jenis Kegiatan Indikator Keberhasilan Waktu Pelaksanaan Penanggung Jawab Sumber Dana

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 Ayat 1), dan Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman (Pasal 1 Ayat 2). Untuk mewujudkan cita-cita luhur tesebut, pemerintah menetapkan 8 Standar Nasional Pendidikan Indonesia yang menjadi pedoman bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berikut ini penjelasan 8 Standar Nasional Pendidikan Indonesia:

1. Standar Kompetensi Lulusan


Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik. Standar Kompetensi Lulusan tersebut meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.

File Download SKL Mata Pelajaran SD/MI SKL Mata Pelajaran SMP/MTs SKL Mata Pelajaran SMA/MA SKL Mata Pelajaran SMK/MAK SKL Mata Pelajaran PLB (ABDE) Panduan Umum Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

2. Standar Isi
Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan. File Download Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk SD/MI Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk SMP/MTs Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk SMA/MA Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk SMK/MAK Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk SDLB (ABDE) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk SMPLB (ABDE) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk SMALB (ABDE) Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Permendiknas Nomor 14 Tahun 2007 tentang Standar Isi untuk Program Paket A, Program Paket B dan Program Paket C

3. Standar Proses
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu, dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan. Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

File Download Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Permendiknas Nomor 3 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C

4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan


Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional, dan Kompetensi Sosial. Pendidik meliputi pendidik pada TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK, satuan pendidikan Paket A, Paket B dan Paket C, dan pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan. Tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah/madrasah, pengawas satuan pendidikan, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi, pengelola kelompok belajar, pamong belajar, dan tenaga kebersihan. File Download Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Permendiknas Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kulifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor Permendiknas Nomor 40 Tahun 2009 tentang Standar Penguji pada Kursus dan Pelatihan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2009 tentang Standar Kualifikasi Pembimbing pada Kursus dan Pelatihan Permendiknas Nomor 42 Tahun 2009 tentang Standar Pengelola Kursus dan Pelatihan Permendiknas Nomor 43 Tahun 2009 tentang Standar Tenaga Administrasi Pendidikan pada Program Paket A, Paket B, dan Paket C Permendiknas Nomor 44 Tahun 2009 tentang Standar Pengelola Pendidikan pada Program Paket A, Paket B, dan Paket C

5. Standar Sarana dan Prasarana


Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang

pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. File Download Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) Permendiknas Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Luar Biasa Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

6. Standar Pengelolaan Pendidikan


Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar pengelolaan oleh Pemerintah. File Download Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

7. Standar Pembiayaan Pendidikan


Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi satuan pendidikan meliputi: Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. File Download Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun 2009 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB)

8. Standar Penilaian Pendidikan


Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: Penilaian hasil belajar oleh pendidik, Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas:

Penilaian hasil belajar oleh pendidik, dan Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud di atas diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. File Download Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan Sumber: bsnp-indonesia.org

You might also like