You are on page 1of 9

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan yang maha Esa karena pembutan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik . Walaupun ada beberapa hambatan yang menyertai pembuatan makalah ini, namun itu sudah menjadi hal biasa, tetapi itulah yang membuat penulis menjadi lebih semangat untuk menyusun tugas yang telah menjadi kewajiban penulis. Semoga para pembaca dapat memahami materi yang kami susun dan dapat menyumbangkan pemikiran demi kelancaran proses perkuliahan. kami sangat berharap makalah ini dapat diterima dengan baik oleh dosen pembimbing dan pembaca sekalian serta dapat bermanfaat bagi siapa saja. Tak lupa kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca untuk perbaikan makalah ini. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

BAB I PENDAHULUAN

Seberapa penting struktur gas mulia adalah terletak pada struktur elektronik gas mulia seperti neon atau argon yang memiliki delapan elektron pada tingkat energi terluarnya (atau dua elektron pada kasus helium). Struktur gas mulia tersebut merupakan gagasan secara keseluruhan dalam suatu cara yang diinginkan untuk menjelaskan atom supaya dimengerti. Kamu mungkin akan menangkap kesan yang kuat bahwa ketika atom-atom bereaksi, atom-atom tersebut berusaha untuk mengorganisasi sesuatu hal tertentu seperti tingkat energi terluarnya supaya terisi penuh atau kosong sama sekali. Pada ikatan ionik, terjadi transfer elektron dari satu atom ke atom lainnya. Oleh karena berpindahnya elektron, maka ada atom yang kedapatan elektron menjadi bermuatan negatif, sedangkan atom yang kehilangan elektron akan bermuatan positif. Jika atom ketambahan elektron, maka atom tersebut menjadi ion negatif atau dikenal dengan istilah anion. Sedangkan jika atom kehilangan elektron, maka atom tersebut menjadi ion positif atau kation. Karena adanya perbedaan muatan antar ion (ion positif dan ion negatif), maka ion positif dan negatif akan saling tarik menarik oleh gaya elektrostatik. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari ikatan ionik.

BAB II ISI Dalam ikatan ion, elektron-benar ditransfer dari satu atom ke yang lain. Dalam proses baik kehilangan atau mendapatkan elektron bermuatan negatif, atom bereaksi membentuk ion. Ion-ion malah dibebankan tertarik satu sama lain dengan gaya elektrostatik, yangmerupakan dasar dari ikatan ionik. Sebagai contoh, selama reaksi natrium dengan klor:

natrium (di kiri) kehilangan satu elektron valensi untuk klorin (dikanan),

Menjadi

ion natrium bermuatan positif (kiri) dan ion klor bermuatan negatif(kanan).

Reaksi natrium dengan klor Konsep simulasi - Reenacts reaksi natrium dengan klor.

Perhatikan bahwa ketika natrium kehilangan satu elektron valensi itu akan lebih kecil ukurannya, sedangkan klorin tumbuh lebih besarketika memperoleh sebuah elektron valensi tambahan. Ini adalahkhas dari ukuran relatif dari ion untuk atom. Ion positif cenderung lebih kecil dari atom induknya sementara ion negatif cenderung lebih

besar dari induknya. Setelah reaksi berlangsung, Na bermuatan +dan Cl-ion yang diselenggarakan bersama oleh gaya elektrostatik, sehingga membentuk ikatan ion. Senyawa ionik berbagi banyak fituryang sama: -Ikatan ionik terbentuk antara logam dan bukan logam. -Dalam penamaan senyawa ionik sederhana, logam selalu pertama, kedua bukan logam (misalnya natrium klorida). -Senyawa ion larut dalam air dan pelarut polar lainnya. -Dalam larutan, senyawa ionik dengan mudah menghantarkan listrik. -Senyawa ionik cenderung membentuk padatan kristal dengan suhuleleh tinggi. Fitur terakhir, fakta bahwa senyawa ionik padat, hasil dari gaya antarmolekul (gaya antar molekul) dalam padatan ionik. Jika kita mempertimbangkan kristal padat natrium klorida, padatan terdiri dari banyak ion natrium bermuatan positif (gambar dibawahsebagai bola abuabu kecil) dan jumlah yang sama ion klorinbermuatan negatif (bidang hijau). Karena interaksi dari ionbermuatan, ion natrium dan klorin disusun dalam mode bergantianseperti yang ditunjukkan dalam skema. Setiap ion natrium tertariksama ke semua tetangganya ion klorin, dan juga untuk klorin untuktarik natrium. Konsep satu molekul tidak berlaku untuk kristal ionikkarena zat padat ada sebagai satu sistem kontinyu. Padatan ionikmembentuk kristal dengan titik leleh tinggi karena kekuatan yang kuat antara ion tetangga. Cl-1 Na+1 Cl-1 Na+1 Sodium Chloride Crystal Na+1 Cl-1 Na+1 Cl-1 Cl-1 Na+1 Cl-1 Na+1 Na+1 Cl-1 Na+1 Cl-1 Cl-1 Na+1 Cl-1 Na+1

NaCl Crystal Schematic

Contoh magnesium oksida

yang

lain

mengenai

ikatan

ionik

Sekali lagi, terbentuk struktur gas mulia, dan magnesium oksida berikatan satu sama lain melalui dayatarik yang sangat kuat antara kedua ion. Ikatan ionik yang terbentuk lebih kuat dibandingkan dengan ikatan ionik pada natrium klorida karena pada kondisi ini kamu memiliki ion 2+ yang

menarik Rumus

ion

2-. kimia

Muatan

lebih

besar, oksida

dayatarik adalah

lebih

besar. MgO.

magnesium

kalsium klorida

Saat ini kamu membutuhkan dua atom klor untuk digunakan oleh dua elektron terluar pada kalsium. Karena itu rumus kimia kalsium klorida adalah CaCl2. kalium oksida

Sekali lagi, terbentuk struktur gas mulia. Dibutuhkan dua atom kalium untuk mensuplai kebutuhan elektron oksigen. Rumus kimia kalium oksida adalah K2O. Tinjauan Mengenai Ikatan Ionik Elektron ditransferkan dari satu atom ke atom yang lain sebagai hasil pembentukan ion positif dan ion negatif.

Dayatarik elektrostatik antara ion positif dan ion negatif mengikat senyawa secara bersamasama. Jadi apa yang baru? Pada intinya tidak. Yang perlu diubah adalah tinjauan dimana terdapat suatu yang menarik mengenai struktur gas mulia. Banyak sekali ion yang tidak memiliki struktur gas mulia dibandingkan dengan yang memiliki struktur gas mulia. Beberapa ion yang lazim dijumpai yang tidak memiliki struktur gas mulia

Kamu dapat menjumpai beberapa ion berikut pada pelajaran tingkat dasar. Semua ion tersebut bersifat sangat stabil, tetapi tidak satupun yang memiliki struktur gas mulia.

Fe3+ Cu2+ Zn2+ Ag+ Pb2+

[Ar]3d5 [Ar]3d9 [Ar]3d10 [Kr]4d10 [Xe]4f145d106s2

Gas mulia (kecuali helium) memiliki struktur elektronik terluar ns2np6. Selain beberapa unsur pada permulaan deret transisi (skandium membentuk Sc3+ dengan struktur argon, sebagai contohnya), semua unsur transisi dan setiap logam mengikuti deret transisi (seperti timah dan timbal pada golongan 4, sebagai contohnya) akan memiliki struktur seperti yang disebutkan diatas.

Hal itu berarti bahwa hanya unsur-unsur yang terletak pada golongan 1 dan golongan 2 pada tabel periodik (terlepas dari hal aneh seperti skandium) dan alumunium pada golongan 3 saja yang dapat membentuk ion positif dengan struktur gas mulia (boron pada golongan 3 tidak dapat membentuk ion). Ion negatif lebih teratur! Unsur-unsur yang terletak pada golongan 5,6 dan 7 yang membentuk ion negatif sederhana semuanya memiliki struktur gas mulia. Jika unsur-unsur tidak membentuk struktur gas mulia ketika membentuk ion, bagaimana cara menentukan seberapa banyak elektron yang ditransferkan? Jawabannya terletak pada proses energetika pembentukan senyawa.
Bagaimana cara menentukan muatan yang terdapat pada ion?

Unsur-unsur bergabung untuk membentuk senyawa yang se-stabil mungkin senyawa yang menghasilkan energi paling besar pada saat proses pembentukannya. Lebih besar muatan ion positif yang dimiliki, menghasilkan dayatarik yang lebih besar terhadap ion negatif. Daya tarik yang lebih besar, maka lebih banyak energi yang dilepaskan ketika ion-ion bergabung. Hal ini berarti bahwa selama unsur membentuk ion positif akan cenderung untuk memberikan elektron sebanyak mungkin. Dibutuhkan energi untuk menghilangkan elektron dari atom. Energi ini disebut dengan energi ionisasi. Semakin banyak elektron yang kamu hilangkan, total energi ionisasi menjadi semakin besar. Pada akhirnya energi ionisasi total yang dibutuhkan menjadi sangat besar yang mana energi yang dilepaskan

ketika terjadi dayatarik antara ion positif dan ion negatif tidak cukup besar untuk menutupinya. Unsur-unsur membentuk ion yang menghasilkan senyawa yang paling stabil yaitu senyawa yang melepaskan energi paling banyak secara keseluruhan (over-all). Sebagai contoh, kenapa kalsium klorida CaCl2 lebih mudah terbentuk dibandingkan dengan CaCl atau CaCl3? Jika satu mol CaCl (mengandung ion Ca+) terbentuk dari unsurnya, sesuatu hal yang memungkinkan untuk memperkirakan bahwa dihasilkan kalor sekitar 171 kJ. Akan tetapi, pembuatan CaCl2 (mengandung ion Ca2+) melepaskan lebih banyak kalor. Kamu dapat memperoleh 795 kJ. Kelebihan jumlah kalor yang dihasilkan menjadikan senyawa lebih stabil, hal inilah yang menyebabkan kenapa kamu akan lebih mudah memperoleh CaCl2dibandingkan CaCl. Bagaimana dengan CaCl3 (mengandung ion Ca3+)? Untuk membuat satu mol senyawa ini, kamu dapat memperkirakan bahwa kamu membutuhkan 1342 kJ. Hal ini menjadikan senyawa menjadi sangat tidak stabil. Kenapa begitu banyak energi yang dibutuhkan untuk membuat CaCl3? Hal ini karena energi ionisasi ketiga (energi yang diperlukan untuk menghilangkan elektron yang ketiga) sangat tinggi (4940 kJ mol-1) karena elektron yang dihilangkan berasal dari tingkat-3 dibandingkan daripada elektron dari tingkat-4. Karena elektron lebih dekat ke inti dibandingkan dua elektron pertama yang dihilangkan, hal ini menghasilkan tarikan yang lebih kuat.

Argumentasi yang sama digunakan untuk ion negatif. Sebagai contoh, oksigen dapat lebih mudah membentuk ion O- dibandingkan ion O- atau ion O3-, karena senyawa yang mengandung ion O2-menjadikan senyawa tersebut paling stabil secara energetik.

BAB III PENUTUP Kesimpulan Dari makalah yang di buat in maka disimpulkan bahwa ikatan ionic adalah proses kehilangan atau mendapatkan electron. Hal ini sangat penting untuk dipelajari karena merupakan salah satu unsur penting dalam memahami dan mempelajari kimia. Saran Saran dari kami sebagai penyusun makalah yaitu agar setiap mahasiswa yang mengikuti proses pembelajaran ini dapat menyikapi dengan serius untuk bisa memahami materi ini. Selain itu, kiranya dosen pembimbing dapat memberikan klarifikasi agar tidak ada pemahaman yang keliru seputar materi ini. Atas perhatiannya, kami sebagai penyusun menyampaikan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.visionlearning.com/library/module_viewer.php?mid=55/Kamis 1-3-2012 http://www.chemguide.co.uk/atoms/bonding/ionic.html/kamis 1-3-2012 http://www.chem-istry.org/materi_kimia/struktur_atom_dan_ikatan/ikatan_kimia/ikatan_ionik_elektrovalen/kamis 2012

1-3-

IKATAN IONIK
KIMIA ANORGANIK II

Oleh David Jeri Tumurang 10 310 946 B UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PENDIDIKAN KIMIA
2012

You might also like