You are on page 1of 7

Dosis obat, gimana menghitungnya??

28/September/2011 by dhanang25 Jadi teringat kata seorang guruku yang berkata untuk belajar jangan Cuma membaca tapi juga tuliskan apa yang kamu baca, maka dengan demikian kamu ingatannya akan lebih kuat ya kira-kira demikianlah salah satu kata beliau salah seorang guru yang sangat saya hormati. Beliau merupakan salah satu dosen yang klo bahasa jawanya itu babat alas program studi farmasi dan program profesi apoteker. Pingin rasanya mengambil ilmu sebanyak-banyaknya dari beliau hahaha. Sekarang aku lagi kuliah profesi dan beliau alhamdulilah masih sehat dan bisa mengajar dikelas di mata kuliah compounding dan dispensing serta manajemen farmasi apotek .

kuliah compounding salah satu materinya adalah tentang resep dan bagaimana menghitung dosis pada resep tersebut yang itu notabene merupakan salah-satu pekerjaan farmasi yang seharusnya dilakukan oleh farmasi untuk memastikan pasien menerima obat yang tepat dosis tidak lebih atau kurang. kan bisa berabe klo misalnya dosisnya berlebih ataupun kurang, klo lebih bisa saja pasien jadi keracunan obat nah kalo kurang bisa-bisa obatnya jadi tidak memberikan efek yang diharapakan. Kan malah menambah kesakitan pasien dan keluarganya to?? Yang pada akhirnya akan menambah biaya pengobatan pasien hahahaha (*sok cool) Disini aku coba untuk belajar dan menuliskan lagi apa yang beliau ajarkan supaya aku ndak lupa dan bisa untuk berbagi kepada teman-teman. Dasarnya sih ada beberapa macam rumus yang biasa digunakan untuk menghitung dosis pada pada umumnya hal ini diberlakukan pada anak-anak dan bayi, sebenernya ada juga perhitungan dosis yang diperlukan pada orang dewasa dan lansia ato istilah kerennya geriatri, akan tetapi hal ini jarang dilakukan karena lebih rumit dan dilakukan pada keadaan-keadaan tertentu misalnya pada pasein yang mengalami gangguan-gangguan ginjal dan hati serta pada pasien yang menerima obat dengan indeks terapi yang sempit.

Ndak usah banyak cing-cong (*dibacanya bukang king-kong lho!!) nih dia rumus-rumusnya no rumus perhitungan

berdasarkan berat badan

berdasarkanbody surface area / luas permukaan tubuh

dosis clark berdasarkan berat badan

rumus berdasarkan BSA

rumus young anak(anak 1-8thn)

rumus cowling anak(anak 8-12 thn)

rumus bastedo

rumus dilling(anak > 8 thn)

rumus fried untuk bayi **

*contoh untuk pasien laki-laki usia lima tahun pada penggunaan dosis diazepam

contoh untuk pasien bayi usia 2 minggu dan untuk penggunaan captopril

Nah ini adalah rumus-rumus dosis yang biasa digunakan oleh apoteker atau farmasis untuk menghitung dosis obat yang diperlukan dalam hal ini adalah dosis anak-anak dan bayi klo untuk dosis yang lain, insyaallah akan aku tulis lain kali klo ada kesempatan dan ada yang reques ya hahaha. Mungkin temen-teman ada yang bertanya-tanya kok ada yang dikurangi-dikurangi dalam contoh perhitungannya?? Dosis obat itu tidak selamanya kaku atau fix itu bersifat relatif maka dosis yang aku ambil dicontoh itu adalah dosis yang merupakan range atau kisaran dimana obat-obat tersebut masih memiliki efek maksimal tanpa menimbulkan efek toksik atau efek racun jadi mungkin saja antara pasien 1 dengan pasien yang lainnya bisa memunculkan respon yang berbeda misal pasien A dia sudah bisa menimbulkan efek pada dosis 0,5mg akan tetapi hal ini mungkin akan berbeda pada pasien B yang akan menimbulkan efek pada dosis 1mg hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor yg menyebabkannya berbeda. Untuk dosis dewasa ini bisa dicari di buku-buku spesialite obat atau di farmakope Indonesia III dan II. Apabila pada resep tidak didapatkan data berupa berat badan pasien maka temen-temen bisa mencari hubungan antara berat badan dan usia ideal yang ada di ISO sehingga bisa dihitung dosisnya. Gimana untuk obat atau multivitamin yang memiliki beberapa komponen yang ada didalamnya. Contohnya misal pasien berusia10 tahun menerima exelase yang berisi Amylase, sanactase 50 mg, protease 60 mg, lipase 20 mg, meicelase 50 mg, pancreatin 167.74 mg gmn caranya?? Apakah perlu dihitung satu per satu?? Ya klo mau sih ndak apa2 tapi itu akan membuang waktu bukan begondrong?? Langsung ja masukin kedalam rumus

Karena dosis yang diresepkan adalah capsul maka dosis tersebut tidak melebihi dosis maksimal yang diperbolehkan Nah selanjutnya bagaiman menghitung dosis pada obat yang berupa campuran?? Disini perlu dipisahkan antara kombinasi 2 obat yang sama-sama memiliki efek terapi dan yang salah satu tidak memiliki efek terapi. Nah lo kok ada obat yang tidak memiliki efek terapi?? Begini contohnya adalah co-amoxiclav yang berisi amoxicicilin dan asam clavulanat yang memiliki perbandingan 4:1 dimana kekuatan sediaan amoxicillin sebesar 500 mg maka asam clavulanatnya memiliki kekuatan sediaan 125 mg. disini fungsi dari asam clavulanat adalah membentengi amoxicicilin supaya tidak dirusak oleh enzim beta-laktamase yang dimiliki oleh bakteri yang sudah kebal terhadap amoxicillin. Begini perhitungannya, karena yang memiliki efek sebagai antibakteri adalah amoxicillin maka dosis yang digunakan adalah 500mg bukan 625mg.

Kalau obat tersebut merupakan kombinasi seperti bactim yang merupakan kombinasi dari sulfamethoxazole dan trimetoprime yang memiliki perbandingan 5:1 ini untuk menghitung dosisnya bisa dihitung 1 per 1 komponennya atau klo mau lebih ringkas lagi bisa menggunakan cara seperti cara menghitung dosis exelase diatas. So cukup simple kan?? Pertanyaan selanjutnya apabila dosis-dosis tersebut bermasalah seperti dosis kurang ataupun dosis berlebih maka yang harus dilakukan oleh apotekernya adalah konfirmasi ke dokter untuk memberikan informasi ke dokter kalau dosis obat untuk pasien tersebut ada masalah dan sebagai apoteker kita juga harus bisa memberikan alternative saran kepada dokter dan tidak memaksakkan pendapat kita kepada rekan sejawat kita tersebut. Nah disinilah pentingnya ilmu atau keterampilan komunikasi buat seorang apoteker hehehe. Aku juga masih belajar gimana caranya supaya dapat berkomunikasi dengan baik dan tidak saling menyinggung sejawat tersebut. Sampe disini udah ngos-ngosan nulisnya hahahah gmn klo aku besok harus nulis buku?? Tapi nikmati waelah sapa tau dengan begini bisa menjadi ladang pahala karen bisa bagi-bagi ilmu yang bermanfaat. amiiiiiiiiinnnnnnnnnn

MENGENAL KULIT DAN PENUAAN DINI

Semua orang terutama kaum wanita pasti sering mendengar kata penuaan dini. Sebenarnya apa sih arti penuaan dini? Dan faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya penuaan dini? Dapatkah kita melindungi kulit agar penuaan dini tidak terjadi pada kita? Nah, agar tidak penasaran, simak terus saja info-info berikut ini. Penuaan dini adalah proses dari penuaan kulit yang lebih cepat dari seharusnya. Banyak orang yang mulai melihat timbulnya kerutan kulit wajah pada usia yang relatif muda, bahkan pada usia awal 20-an. Hal ini biasanya disebabkan berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Faktor internal ini biasanya disebabkan oleh adanya gangguan dari dalam tubuh. Misalnya sakit yang berkepanjangan, serta kurangnya asupan gizi. Sedangkan faktor eksternal bisa terjadi karena sinar matahari, polusi, asap rokok, makanan yang tidak sehat dan lain sebagainya.

Struktur Kulit Fakta Ilmiah Tentang Kulit


1. Pada usia muda, kulit baru akan muncul ke lapisan epidermis setiap 28 30 hari. Dengan bertambahnya usia, proses regenerasi berkurang secara cepat. Dan setelah usia di atas 50 tahun prosesnya menjadi sekitar 37 hari. 2. Lapisan dermis kulit adalah lapisan kulit yang bertanggung jawab terhadap sifat elastisitas, dan kehalusan kulit. Berfungsi mensuplai makanan untuk lapisan epidermis, dan sebagai fondasi bagi kolagen serta serat elastin. 3. Vitamin C merangsang dan meningkatkan produksi kolagen kulit dengan cara meningkatkan kemampuan perkembangbiakan sel fibroblast tua dermis.

Kolagen adalah komponen utama lapisan kulit dermis (bagian bawah epidermis) yang dibuat oleh sel fibroblast. Pada dasarnya kolagen adalah senyawa protein rantai panjang yang tersusun lagi atas asam amino alanin, arginin, lisin, glisin, prolin, serta hiroksiproline. Sebelum menjadi kolagen, terlebih dahulu terbentuk pro kolagen. Bilamana produksi kolagen menurun seiring dengan bertambahnya usia, dampaknya adalah meningkatnya proses kulit kering serta sifat elastisitasnya. Lapisan dermis inilah yang bertanggung jawab akan sifat elastisitas dan kehalusan kulit (skin smoothness) yang merupakan kunci utama untuk disebut awet muda serta memiliki kulit indah (beautiful skin). Proses Penuaan Kulit Penuaan kulit pada dasarnya terbagi atas 2 proses besar, yaitu penuaan kronologi (chronological aging) dan 'photo aging'. Penuaan kronologi ditunjukkan dari adanya perubahan struktur, dan fungsi serta metabolik kulit seiring berlanjutnya usia. Proses ini termasuk, kulit menjadi kering dan tipis; munculnya kerutan halus, adanya pigmentasi kulit (age spot). Proses Penuaan pada Kulit

Struktur Kolagen

Sedangkan proses 'photo aging' adalah proses yang menyangkut berkurangnya kolagen serta serat elastin kulit akibat dari paparan sinar UV matahari. Paparan sinar sinar UV yang berlebihan, dapat menyebabkan kerusakan kulit akibat munculnya enzim proteolisis dari radikal bebas yang terbentuk. Enzim ini selanjutnya memecahkan kolagen serta jaringan penghubung di bawah kulit dermis. Sehingga dari pengetahuan kita mengenai fakta dan proses penuaan kulit yang merupakan penyebab penuaan dini, kita perlu melakukan tindakan yang tepat untuk menangani penuaan dini. Salah satu tindakan yang tepat untuk menangani penuaan dini adalah memakai produk antiaging yang tepat. SerC, serum vitamin C adalah produk perawatan kulit yang tepat, berguna memperlambat proses penuaan dini dan menyamarkan keriput (atau kerutan) kulit wajah.

You might also like