Professional Documents
Culture Documents
Belajar Sosial
Menurut Millers dan Dollard Teori Belajar Sosial Menurut Para Ahli Pengertian Fasilitasi Sosial Penyebab Fasilitasi Sosial TEORI FASILITASI SOSIAL Kelebihan & Kelemahan Fasilitas Sosial Faktor-faktor Fasilitasi Sosial Pengaruh Fasilitasi Sosial TEORI PERAN
Belajar Sosial
Belajar sosial adalah belajar yang bertujuan memperoleh ketrampilan dan pemahaman terhadap masalah-masalah sosial, penyesuaian terhadap nilai-nilai sosial dan sebagainya. Termasuk belajar jenis ini misalnya belajar memahami masalah keluarga, masalah penyelesaian konflik antar etnis atau antar kelompok, dan masalahmasalah lain yang bersifat sosial (Alex Sobur, 2003).
Menurut Bandura, sebagaimana dikutip oleh (Kard,S,1997:14) bahwa sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain. Inti dari pembelajaran sosial adalah pemodelan (modelling), dan pemodelan ini merupakan salah satu langkah paling penting dalam pembelajaran terpadu.
Prinsip Belajar
1. Dorongan Rangsangan yang sangat kuat terhadap organisme (manusia) untuk bertingkah laku. 2. Isyarat Rangsangan yang menentukan bila dan dimana suatu respons akan timbul dan terjadi. 3. Tingkah laku balas (respons) Mereka berpendapat bahwa manusia mempunyai hirarki bawaan tingkah laku. 4. Ganjaran Rangsang yang menetapkan apakah tingkah laku balas diulang atau tidak dalam kesempatan yang lain
Si peniru mendapat ganjaran (berupa ganjaran sekunder) dengan melihat tingkah laku orang lain.
Si peniru membiarkan orang yang ditiru untuk melakukan tingkahlaku-balas terlebih dahulu. Kalau berhasil, barulah ditiru.
Dalam hal ganjaran terbatas (hanya untuk peniru atau yang ditiru), maka akan terjadi persaingan antara model dan peniru.
Efek modeling (modelling effect) di mana peniru melakukan tingkah laku-tingkah laku baru (melalui asosiasi-asosiasi) sehingga sesuai dengan tingkah laku model. Misal, sebuah iklan shampo dengan ikon model terkenal , maka si
Efek kemudahan (facilitation effect): di mana tingkah laku-tingkah laku yang sudah pernah dipelajari peniru lebih mudah muncul kembali dengan mengamati tingkah laku model. Misal, seseorang akan lebih mudah meniru saat ada model yang nyata daripada hanya berimajinasi
Pada tahun 1941, dua orang ahli psikologi, yaitu Neil Miller dan John Dollard dalam laporan hasil eksperimennya mengatakan bahwa peniruan (imitation) merupakan hasil proses pembelajaran yang ditiru dari orang lain. Proses belajar tersebut dinamakan social learning pembelajaran social. Perilaku peniruan manusia terjadi karena manusia merasa telah memperoleh tambahan ketika kita meniru orang lain, dan memperoleh hukuman ketika kita tidak menirunya.
Menurut Bandura, sebagian besar tingkah laku manusia dipelajari melalui peniruan maupun penyajian, contoh tingkah laku (modeling). Dalam hal ini orang tua dan guru memainkan peranan penting sebagai seorang model atau tokoh bagi anak anak untuk menirukan tingkah laku membaca.
2. Mengingat retention
Motivasi
1. Peniruan Langsung
3. Peniruan Gabungan
4. Peniruan Sesaat/Seketika
5. Peniruan Berkelanjutan
Kelompok B
Memperhatikan sekumpulan orang dewasa memukul, menumbuk, Perlakuan menendang, dan menjerit kearah besar Bobo patung besar Bobo. Meniru apa yang dilakukan orng Hasil dewasa malahan lebih agresif yang agresif seperti kelompok A Tidak menunjukkan tingkah laku dewasa bermesra dengan patung
Rumusan : Tingkah laku anak anak dipelajari melalui peniruan / permodelan adalah hasil dari penguatan. Hasil Keseluruhan Eksperimen : Kelompok A menunjukkan tingkah laku yang lebih agresif dari orang dewasa. Kelompok B tidak menunjukkan tingkah laku yang agresif
jika diklasifikasikan dalam teori behavioristik. Ini karena, teknik pemodelan Albert Bandura adalah mengenai peniruan tingkah laku dan adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang ditiru. Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya dengan hanya melalui peniruan (modeling), sudah pasti terdapat sebagian individu yang menggunakan teknik peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang negative, termasuk perlakuan yang tidak diterima dalam masyarakat.
belajar sebelumnya, karena itu menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melalui system kognitif orang tersebut. Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata mata reflex atas stimulus (S-R bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul akibat interaksi antara lingkungan dengan kognitif manusia itu sendiri. Pendekatan teori belajar social lebih ditekankan pada perlunya conditioning (pembiasan merespon) dan imitation (peniruan). Selain itu pendekatan belajar social menekankan pentingnya penelitian empiris dalam mempelajari perkembangan anak anak. Penelitian ini berfokus pada proses yang menjelaskan perkembangan anak anak, faktor social dan kognitif.
Zajonc (1965) mengusulkan bahwa berada di hadapan orang lain menyebabkan gairah, yang menyebabkan peningkatan respon dominan, yang didefinisikan sebagai respon paling umum dalam suatu situasi tertentu (Teori Fasilitasi Sosial)
Teman Dekat Teman dekat adalah yang paling besar pengaruhnya, menyusul orang tua, keluarga. (Bigelow, dkk;1992) Sexism (kecenderungan mengunggulkan jenis kelamin sendiri) Anggapan bahwa laki-laki lebih daripada wanita (Lee,dkk;1994) Musik Musik yang mengandung kata-kata yang lebih agresif lebih mendorong agresivitas daripada musik yang netral. (Barongan dan Hall;1995)
Anak-anak geng menjadi lebih nakal. (Thornbery,dkk;1993) Kebiasaan minum-minuman keras pada pelajar meningkat jika teman-temannya juga suka minum.
2.
3.
Makan ramai-ramai lebih banyak daripada jika maka sendirian (Redd dan deCastro;1992)
Ibu-ibu yang berbelanja ramai-ramai lebih lama berbelanja dan lebih banyak berbelanja daripada yang berbelanja sendirian (Sommer, dkk;1992) Nongkrong di kafe lebih lama kalau bersama teman-teman daripada sendiri (Sommer dan Sommer;1989)
4.
5.
TEORI PERAN
Teori peran (role theory) adalah teori yang merupakan perpaduan berbagai teori, orientasi, maupun disiplin ilmu. Selain dari psikologi teori peran berawal dari dan masih tetap digunakan dalam sosiologi dan antropologi. Dalam bidang tersebut istilah peran diambil dari dunia teater. Dalam teater seorang actor harus bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan dalam posisinya sebagai tokoh itu ia diharapkan untuk berperilaku secara tertentu. Posisi actor dalam teater itu kemudian dianalogikan dengan posisi seseorang dalam masyarakat. Sebagaimana halnya dalam teater, posisi orang dalam masyarakat sama dengan posisi actor dalam teater, yaitu bahwa perilaku yang diharapkan daripadanya tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berada dalam kaitan dengan adanya oranglain yang berhubungan dengan orang atau actor tersebut. Dari sudut pandang inilah disusun teori-teori peran.
Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut ada lima istilah tentang perilaku dalam kaitannya dengan peran:
Expectation( harapan)
Norm (norma)
Harapan yang bersifat meramalkan (anticipatory) Harapan normative (prescribed role expectation)
Performance ( wujud)
Kriteria Kesamaan
c. Disensus yang tidak terpolarisasi, ada beberapa pendapat yang berbeda. d. Disensus yang terpolarisasi, ada dua pendapat yang saling bertentangan.
a. Diferensiasi (differentiation)
b. Consensus (consensus) 1. Konsensus tentang preskripsi yang overt, berupa consensus tentang norma 2. Consensus tantang preskripsi yang kovert, berupa harapanharapan tertentu. 3. Consensus tentang penilaian yang overt berupa consensus tentang nilai. 4. Consensus tentang penilaian yang kovert, berupa consensus tentang hasil penilaian beberapa orang.
e. Konflik peran
f. Keseragaman
Di sini suatu hubungan orang-perilaku akan mempengaruhi, menyebabkan, atau menghambat hubungan orang-perilaku yang lain. Misalnya, perilaku ibu akan mempengaruhi perilaku anak, atau nasihat dokter akan mempengaruhi perilaku pasien. a. Rangsangan dan hambatan (Facilitation & hindrance); ada tiga jenis saling ketergantungan: tingkah laku A merangsang atau menghambat tingkah laku B, tingkah laku A saling merangsang atau menghambat, dan tingkah laku A dan B tidak saling tergantung b. Ganjaran dan harga (Reward & Cost): dipengaruhi oleh teori Thibaut & Kelly, Biddle & Thomas mengemukakan tiga jenis ketergantungan yang menyangkut ganjaran dan harga untuk perilaku-perilaku yang saling berkait: tingkah laku A menentukan ganjaran yang diterima atau harga yang harus dibayar oleh B, tingkah laku A dan B saling menentukan ganjaran atau harga masing-masing, tingkah laku A dan B tidak saling menentukan ganjaran dan harga masing-masing
Konformitas
Penyesuian
Kecermatan
Daftar Pustaka
Sarwono, S. W., 2005. Psikologi Sosial: Psikologi
Kelompok dan Psikologi Terapan. Jakarta: Balai Pustaka. Atkinson, dkk. 2010. Pengantar Psikologi Jilid Dua. Tangerang: Interaksara. Sarwono, S.W. 2008. Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali Pers. Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. http://www.psikomedia.com/article/article/PsikologiPerkembangan/1060/Teori-Gestalt/ http://andiniapsikelompok.blogspot.com/2010/11/penyebab-fasilitasisosial.html http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/12/teori-belajarsosial-albertbandura/http://www.psychwiki.com/wiki/Social_Facilitation
TERIMA KASIH
Pertanyaan
1. Maylia/56 Penjelasan lebih mengenai derajat ketergantungan dan contohnya 2. Maras/53 Kenapa norma tidak dimasukkan dalam harapan? Kenapa punya spesifikasi sendiri? 3. Inta/45 Apa yg dimaksud dg hirarki pembawaan tingkah laku? 4. Riestyane/74 Distruction atau kerusakan kenapa bisa meningkatkan?
5. Mbak Tika/G0108132 Peniruan dengan menggunakan media termasuk peniruan apa?( rekaman seorang guru yang sedang mengajar) Perbedaan harapan dg norma? 6. Rizki/75 Teori belajar sosial masuk prasangka sama atau tidak? 7. Melinda/58 Kenapa anak lebih mudah meniru yg negatif dari positif? Apakah terkait sesuai dengan eksperimen bobo doll?
Jawaban
1. Derajat ketergantungan disini bisa diartikan juga sebagai suatu keterikatan hubungan satu sama lain. Contohnya adalah seorang pasien yg kesembuhannya bergantung pada resep obat yg diberikan. Dokter pun membutuhkan pasien sebagai income atau pendapatan untuk kehidupannya. Atau kalau dilihat dalam ilmu biologi disebut simbiosis 2. Memang pada dasarnya menurut sumber yg kami baca pun tertulis orang-orang sering kali mengacaukan istilah norma dan harapan. Namun, perlu diketahui bahwa norma adalah salah satu bentuk harapan 3. Hirarki bawaan tingkah laku merupakan tingkah laku bawaan manusia sejak lahir. Pada saat manusia dihadapkan pada stimulus untuk pertama kalinya maka respon yang timbul didasarkan pada hirarki tersebut. Misal, seorang anak yang berjalan dan tepat didepannya ada ljurang, maka ia akan berhenti berjalan karena takut jatuh. 4. Kesalahan teknis pada ppt ketika dijelaskan. Namun,
5. - Peniruan lewat media termasuk peniruan langsung, itu disebabkan karena modelnya nyata adanya. Sedangkan yang tidak langsung menggunakan model hasil imajinasi. - Jawabannya sama seperti maras karena sama. 6. Teori belajar tidak hanya ada pada psiko sosial saja, tetapi pada disiplin ilmu lain juga digunakan seperti pada psikologi umum. 7. Sebenarnya sebelumnya sudah diberikan penjelasan mengenai bobo doll tak ada kaitannya dengan efek negatif dan positif yang didapat anak oleh bu menik
Tambahan 1. Mursyid Harapan dan norma Peniruan langsung dan tidak langsung 2. Mba tika Harapan adalah sesuatu yang benar-benar diharapkan yang timbul dari dalam diri, sedangkan norma adalah suatu harapan yang pada dasarnya peraturannya sudah ada dalam masyarakat sehingga kita tinggal menjalankan saja.
merupakan teori yang sama namun digunakan dalam konteks yang berbeda. Anak cenderung meniru tingkah laku yang negatif karena pada masa kanak-kanak semua yang dilihat akan diambil/ ditiru begitu saja tanpa ada proses penyaringan. Tingkah laku negatif lebih ekspresif dan all out jadi lebih menarik untuk ditiru. 3. Raiza noor Teori belajar sosial adalah salah satu sumber dari prasangka dan tentunya ada kaitannya.