You are on page 1of 35

Kriteria Seorang Muadzin Posted on 06/04/2010 by Fadhl Ihsan Orang yang beradzan (muadzin) memiliki keutamaan yang sangat

mulia di sisi Allah Azza wa Jalla, hal ini berdasarkan keterangan dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam hadits-haditsnya yang shahih. Di antara keutamaan muadzin adalah: 1. Seluruh makhluk yang mendengar adzan akan menjadi saksi pada hari kiamat. 2. Muadzin akan dipanjangkan lehernya [1] nanti pada hari kiamat. 3. Syetan lari terbirit-birit mendengar suara adzan dan iqamat. 4. Muadzin akan diampuni dosa-dosanya. 5. Muadzin akan mendapat pahala dari seluruh jamaah yang hadir di masjid tersebut. 6. Muadzin akan mendapat balasan surga dan keluar dari neraka. Lebih utama mana, muadzin atau imam? Terjadi perselisihan di antara ulama tentang mana yang lebih utama dari perkara ini. Sebagian ulama mengatakan bahwa kedudukan muadzin lebih utama dari imam. Mereka yang berpendapat seperti ini adalah Imam Asy Syafii dalam kitabnya Al Umm, Imam An Nawawi dan juga Asy Syaikh Ibnu Utsaimin. Sebagian ulama mengatakan bahwa kedudukan imam lebih tinggi. Di antara mereka (dari kalangan mutaakhirin) adalah Asy Syaikh Yahya bin Ali Al Hajury. Di antara bukti yang menunjukkannya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan Khulafaur Rasyidin (yang mereka adalah imam) tidak ada satupun yang menjadi muadzin. Golongan yang mengutamakan muadzin menjawabnya bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan khulafaur rasyidin tidak beradzan disebabkan sibuk dengan urusan umat dan memimpin kaum muslimin, sedangkan muadzin dituntut untuk selalu siaga, cermat, dan berlaku amanah dalam menentukan waktu-waktu shalat sehari semalam. Sehingga menggabungkan ke-imam-an dan adzan bagi seorang pemimpin/khalifah adalah perkara yang berat. Dalam hal ini Umar bin Al Khaththab radhiyallahu anhu berkata: Andaikata saya mampu untuk beradzan sekaligus memegang pemerintahan niscaya saya akan beradzan. Penulis simpulkan, bahwa dalil-dalil yang berkenaan dengan keutamaan adzan lebih banyak. Namun kedua amalan ini masing-masing mempunyai keutamaan. Ada keutamaan adzan yang tak didapat oleh imam dan ada pula keutamaan imam yang tidak didapat oleh muadzin. Wallahu alam. Kriteria Seorang Muadzin Seorang muadzin hendaknya memiliki sifat-sifat berikut:

1. Muslim dan berakal. Para ulama menyebutkan bahwa di antara syarat sahnya adzan adalah Islam dan berakal. Sehingga tidak sah adzannya orang kafir atau orang gila. Dalil yang menunjukkan tentang masalah ini adalah firman Allah: Dan kalaulah mereka berbuat syirik niscaya gugurlah amalan mereka semuanya. (Al Anam: 88) Dan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam: Terangkat pena (pencatat amal) dari tiga jenis manusia. Anak kecil sampai baligh, orang yang tertidur hingga dia bangun dan orang gila sampai dia sadar. (HR. Ahmad dan Ashhabus Sunan) 2. Baik agamanya. Hendaklah muadzin bersifat adil. Adapun jika muadzin adalah orang yang menampakkan kemunafikan maka para ulama berbeda pendapat. Pendapat yang rajih adalah yang menyatakan sahnya. Namun jika ada orang yang adil maka tentunya orang tersebut yang diutamakan. Allah berfirman: Wahai orang-orang yang beriman jika datang kepada kalian orang fasiq membawa berita maka hendaklah dia memeriksa dengan teliti. (Al Hujurat: 6) Dan dalam riwayat lain dengan lafadz ujilah kebenaran beritanya. 3. Baligh. Syarat yang ketiga, hendaknya muadzin telah baligh. Namun bila keadaan terpaksa, adzan anak kecil yang belum baligh tetap dinilai sah. Pernah terjadi di zaman Nabi, seorang shahabat bernama Amr bin Abu Salamah Al Jurmy menjadi imam pada suatu kaum sementara umurnya baru 6 tahun. Bila anak kecil sah menjadi imam maka sudah selayaknya sah pula untuk jadi muadzin. Begitupun Anas bin Malik tidak mengingkari adzannya anak kecil. 4. Memiliki sifat amanah. Hendaknya muadzin adalah seorang yang amanah/bisa dipercaya, sebab adzan berkaitan dengan waktu sholat. Adzannya orang yang tidak amanah sulit dipercaya, apakah tepat waktunya atau tidak. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Imam adalah penanggung jawab sedangkan muadzin adalah orang yang bisa dipercaya (HR. Ahmad (6872), dll dari Abu Hurairah) 5. Bersuara lantang dan bagus.

Hendaknya suara muadzin itu bersuara lantang dan bagus. Demikianlah yang dituntunkan oleh Nabi. Sebagaimana perintah Nabi shallallahu alaihi wasallam kepada Abdullah bin Zaid: Lakukanlah bersama Bilal, ajarkan kepadanya apa yang kamu lihat dalam mimpimu. Dan hendaklah dia beradzan karena dia lebih tinggi dan bagus suaranya dari kamu. (HR. Tirmidzi (174) dan Ibnu Majah (698) dari Abdullah bin Zaid) Dan juga sabda beliau: Jika kalian adzan, angkatlah suara kalian karena tidaklah ada makhluk Allah yang mendengar adzan kalian, baik jin, manusia, atau apa saja kecuali masing-masing mereka akan menjadi saksi pada hari kiamat. (HR. Bukhari (574) dari Abu Said Al Khudri) Mana yang diutamakan, suara keras atau bagus? Sebagaimana dibahas pada bab sebelumnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memilih Bilal untuk melakukan adzan, padahal yang melihat dalam mimpi adalah Abdullah bin Zaid dan Umar bin Al Khaththab yang tentunya mereka lebih tahu caranya daripada Bilal. Adapun tentang suara, maka suara Umar juga keras/lantang. Namun demikian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memilih Bilal daripada Umar. Ini menunjukkan bahwa suara Bilal disamping jeras juga lebih merdu dibandingkan keduanya sebagaimana dalam hadits: Sesungguhnya dia (Bilal) lebih lantang dan merdu suaranya dibandingkan engkau (Abdullah bin Zaid). (HR. Tirmidzi dari Abdullah bin Zaid) Berdasarkan hadits ini maka disimpulkan bahwa suara yang bagus lebih diutamakan daripada suara yang keras. Jika dua orang sama-sama memiliki suara bagus dan keras maka yang diutamakan adalah yang paling mengerti waktu-waktu shalat, dan begitu seterusnya. Bolehkah muadzin meminta upah dari pekerjaannya? Hendaknya bagi muadzin tidak mengambil upah dalam beradzan, karena Allah menjanjikan pahala besar bagi seorang muadzin. Bahkan secara tegas Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: Jadikan muadzin yang tidak mengambil upah dalam adzannya. (HR. Abu Dawud (447) dari Utsman bin Abil Ash) Sebab bila tujuan dari adzan bukan untuk Allah dan hanya mengharapkan dunia semata, maka selain tidak mendapat pahala, orang tersebut akan mendapat siksa dari Allah Subhanahu wa Taala, sebagaimana firman-Nya: Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan amalan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia tidak dirugikan. Mereka itulah orang-orang yang di akhirat tidak akan memperoleh apa-apa kecuali neraka dan lenyaplah semua yang mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang mereka usahakan. (Hud: 15-16) Itulah balasan orang yang tujuannya hanya mencari dunia tanpa mengharap pahala di akhirat.

Adapun seorang muadzin yang melakukan adzannya dengan ikhlas untuk Allah namun di lain sisi ia juga meminta upah dari adzannya maka hal ini diperbolehkan. Sebagaimana hal ini dinukilkan oleh Ibnu Qudamah. Demikian pula pendapat Imam Malik, Imam Asy Syafii, dan lain-lain. Terlebih jika dalam negara tersebut terdapat Baitul Mal seperti Saudi, Emirat, Kuwait dll. Negara-negara tersebut menggaji para muadzin, dan tidak ada ulama yang mengingkarinya. Wallahu alam. Ketentuan dan Tata Cara Adzan Seorang muadzin hendaknya memperhatikan perkara-perkara berikut: 1. Suci dari hadats besar dan kecil. Sudah selayaknya seorang muadzin dalam keadaan suci dari hadats besar maupun kecil. Allah berfirman: Sesungguhnya Allah mencintai orang yang gemar bertaubat dan mensucikan diri. (Al Baqarah: 222) Dan dalam hadits disebutkan: Suatu hari aku (bilal) berwudlu kemudian aku berdiri untuk melakukan adzan shalat. (HR. Abu Dawud, hasan shahih) Syaikh Yahya bin Ali Al Hajuri menyatakan bahwa hadits ini menunjukkan disyariatkannya wudlu ketika hendak adzan. Bila terpaksa dilakukan dalam keadaan junub maka hukumnya makruh namun adzannya tetap sah. 2. Adzan dengan berdiri. Disunnahkan bagi seorang muadzin untuk adzan denan berdiri. Sesuai dengan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam: Berdirilah wahai Bilal kemudian serukanlah adzan untuk shalat. (HR. Tirmidzi (175) dari Abdullah bin Zaid) Sebagian ulama mengatakan bahwa kata Qum (berdirilah) adalah perintah untuk menunaikan adzan dan bukan perintah untuk berdiri. Maka para ulama mengatakan bahwa disunnahkan bagi muadzin untuk berdiri tapi jika ia melakukan dengan duduk maka adzannya sah. 3. Menghadap kiblat. Disunnahkan pula bagi orang yang adzan untuk menghadap kiblat. Ibnul Mundzir telah menukilkan ijma dalam hal ini. Dan amalan para ulama salaf, ketika mereka membaca Quran, bermajelis talim, murajaah hadits, dzikir dan sebagainya mereka enggan untuk menghadap selain arah kiblat.

Arah kiblat mempunyai keutamaan, oleh karenanya kita dilarang untuk meludah ke arah kiblat waktu shalat sesuai dengan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam: Jika kalian dalam keadaan shalat maka janganlah kalian meludah ke arah kiblat. (HR. Abu Dawud (404) dari Thariq bin Abdillah Al Muhariby) Sehingga kaum muslimin hendaknya pun melakukan dzikir kepada Allah menghadap kiblat begitu pun tatkala menyerukan adzan yang merupakan syariat yang mulia. Namun menghadap kiblat bukanlah syarat sahnya adzan, sehingga adzan tetap dinilai sah meskipun muadzin tidak menghadap arah kiblat. 4. Adzan di tempat yang tinggi. Disunnahkan pula untuk adzan di tempat yang tinggi sesuai dengan hadits yang diriwayatkan dari seorang wanita Bani Najjar ia berkata: Adalah rumahku paling tinggi di antara rumah-rumah yang berada di sekeliling masjid. Dan waktu itu Bilal beradzan subuh. Dia datang waktu sahur kemudian duduk di atas rumah untuk melihat fajar. Kalau dia sudah melihat maka dia berjalan untuk beradzan. (HR. Abu Dawud 435) Tujuan adzan di tempat tinggi adalah agar suaranya bisa terdengar di segala penjuru. Namun dengan kemajuan teknologi, kini suara adzan bisa dikuatkan dengan mikrofon sehingga suara lebih keras dan menjangkau berbagai penjuru. Adzan yang semacam ini sah. Dan tidak ada ulama zaman ini yang mengingkari hal tersebut seperti Asy Syaikh Ibnu Baz, Asy Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadiy, Asy Syaikh Ibnu Utsaimin, Asy Syaikh Rabi bin Hadi dan sebagainya. 5. Memperhatikan tajwid. Seorang muadzin hendaknya memperlambat bacaan adzan dan mempercepat bacaan iqamah. Dan hendaknya pula seorang muadzin benar-benar menguasai ilmu tajwid. Menerapkan tajwid dalam adzan adalah kewajiban sebagaimana dalam bacaan Al Quran. Hanya saja ukuran panjang dari mad fari (Mad Jaiz Munfashil) pada bacaan adzan ada ketentuan tersendiri. Para ulama berbeda pendapat. Ada yang menyatakan bahwa yang afdhal adalah 10 harakat atau 14 harakat. Ada pula yang berpendapat bahwa yang lebih utama adalah mengikuti kaidah tajwid yaitu sekitar 6 harakat. Wallahu alam. 6. Meletakkan jari-jari di telinga ketika adzan. Salah satu cara agar suara adzan bisa keras dan bagus adalah dengan memasukkan jari ke lubang telinga. Jumhur ulama mengatakan sunnah bagi muadzin untuk meletakkan jari tangannya ke dalam dua lubang telinganya ketika adzan. Sesuai dengan sabda hadits berikut: Dari Abu Juhaifah ia berkata, Aku melihat Bilal adzan dan aku ikuti bibirnya ke arah sini dan ke arah situ dan jari tangannya berada di dalam kedua lubang telinganya. (HR. Bukhari (598), Muslim (777) dari Abu Juhaifah) 7. Menengok ke kanan dan ke kiri ketika hayaalatain.

Disunnahkan bagi muadzin ketika mengucapkan hayaalatain untuk menengok ke kanan dan kiri tanpa diikuti badannya. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam: Saya berusaha mengikuti bibirnya, mengucapkan ke kanan dan kiri hayya alash shalah hayya alal falaah. (HR. Bukhari Muslim dari Abu Juhaifah) Disebutkan oleh Asy-Syaikh Al-Utsaimin dalam Asy Syarhul Mumti, Tidak sepantasnya bagi muadzin setelah mengucapkan hayyaalatain baru menengok. Ini tidak ada asalnya. Demikian pula ketika salam dalam shalat. Jika ia lupa menengok ke kanan atau ke kiri karema lupa atau tidak tahu hukumnya maka adzannya sah dan bagi yang sudah tahu hendaklah dia mengamalkannya. Wallahu alam bish-shawab. [Diambil dengan diringkas dari buku "Adzan Keutamaan, Ketentuan dan 100 Kesalahannya" karya Al Ustadz Abu Hazim Muhsin bin Muhammad Bashori, penerbit: Daarul Atsar, hal. 17-18, 21-23, 49-59, dan 74-76] ____________________ [1] Para ulama berselisih paham dalam memaknakan lafazh panjang lehernya, a) Sebagian ulama memaknai sesuai dhahirnya, bahwa pada hari kiamat para muadzin lehernya paling panjang di antara makhluk Allah yang lain (secara hakiki). b) Sebagian lagi mengatakan bahwa tatkala manusia berkeringat dan tergenang dalam keringatnya, di antara mereka ada yang keringatnya sampai mata kaki, pinggang, mulut, bahkan sebagian lagi tenggelam dalam keringatnya, maka di saat itulah Allah selamatkan para muadzin dengan dipanjangkan lehernya sehingga mereka tidak ditimpa madlarat sedikitpun. c) Sebagian lagi mengatakan bahwa para muadzin paling banyak pengikutnya pada hari kiamat. d) Sebagian lagi mengatakan bahwa para muadzin paling banyak mendapat pahala pada hari kiamat. e) Sebagian lagi mengatakan bahwa para muadzin termasuk golongan yang paling mulia kedudukannya di akhirat nanti. Wallahu alam. https://fadhlihsan.wordpress.com/2010/04/06/kriteria-seorang-muadzin/ Keutamaan Sang Muadzin 17:36 Galih Satriya Praptama

Share

Bismillahirrahmanirrahim Anugerah bagi para muadzin Syaikh Muhammda Sholih Ustaimin demikian juga Imam Nawawi berpendapat bahwa kedudukan muadzin lebih tinggi daripada imam. Demikianlah Alloh memberikan banyak keistimewaan kepada mereka sehingga mereka layak untuk mendapat kedudukan itu, di antaranya :

1. Membuat setan ketakutan

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika panggilan shalat (adzan) dikumandangkan maka setan akan lari sambil mengeluarkan kentut hingga ia tidak mendengar suara adzan. Apabila panggilan adzan telah selesai maka setan akan kembali. Dan bila iqamat dikumandangkan setan kembali berlari dan jika iqamat telah selesai dikumandangkan dia kembali lagi, lalu menyelinap masuk kepada hati seseorang seraya berkata, 'Ingatlah ini dan itu'. Dan terus saja dia melakukan godaan ini hingga seseorang tidak menyadari berapa rakaat yang sudah dia laksanakan dalam shalatnya." [HR Bukhori Muslim] dalam keterangan lain : Suara paling ditakuti setan adalah adzan, mereka akan lari terbirit-birit untuk menjauhinya Ibnu Bathol berkata : hadits yang menerangkan tentang larinya setan dari kumandang adzan merupakan peringatan agar kita tidak keluar dari masjid setelah muadzin mengumandangkan adzan agar tidak terjadi tasyabuh (kesamaan) dengan setan yang senantiasa lari di saat mendengar adzan. Kenapa setan melarikan diri ketika mendengar kumandang adzan ??? A. Mereka tidak ingin dijadikan saksi pada hari kiamat atas setiap kumandang adzan yang mereka dengar : Dari Abdurrahman bin Abdullah bin 'Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah Al Anshari Al Mazini dari Bapaknya bahwa ia mengabarkan kepadanya, bahwa Abu Sa'id Al Khudri berkata kepadanya, "Aku lihat kamu suka kambing dan lembah (pengenmbalaan). Jika kamu sedang mengembala kambingmu atau berada di lembah, lalu kamu mengumandangkan adzan shalat, maka keraskanlah suaramu. Karena tidak ada yang mendengar suara mu'adzin, baik

manusia, jin atau apapun dia, kecuali akan menjadi saksi pada hari kiamat." Abu Sa'id berkata, "Aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." [HR Bukhori]

B. Ketakutan setan terhadap lafadz adzan Sehingga bila kita menemukan penampakan setan maka di anjurkan untuk mengumandangkan adzan sebagaimana sabda nabi shollallohu alaihi wasallam : Apabila hantu beraksi manakut-nakuti kamu, maka serukanlah adzan [HR Ahmad] Sebegitu takutnya hingga dalam riwayat disebutkan ada setan yang melarikan diri dari Madinah sampai akhirnya mendapatkan tempat yang tidak terdengar adzan yaitu di Rouha yang jaraknya dari Madinah mencapai 36 mil Demikian takutnya hingga disebutkan dalam sebuah riwayat mereka lari sampai ke Rauha karena di sana tidak terdengar adzan padahal tempat itu berjarak 36 mil dari kota Madinah 2. Mendapat kesaksian dari seluruh makhluq pada hari kiamat Dari Abdurrahman bin Abdullah bin 'Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah Al Anshari Al Mazini dari Bapaknya bahwa ia mengabarkan kepadanya, bahwa Abu Sa'id Al Khudri berkata kepadanya, "Aku lihat kamu suka kambing dan lembah (pengenmbalaan). Jika kamu sedang mengembala kambingmu atau berada di lembah, lalu kamu mengumandangkan adzan shalat, maka keraskanlah suaramu. Karena tidak ada yang mendengar suara mu'adzin, baik manusia, jin atau apapun dia, kecuali akan menjadi saksi pada hari kiamat." Abu Sa'id berkata, "Aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." [HR Bukhori]

3. Memiliki leher panjang pada hari kiamat Dari Mu'awiyah berkata, 'Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Para mu'adzdzin adalah orang yang paling panjang lehernya (ungkapan bahwa mereka mulia di akhirat pent) pada hari kiamat' [HR Muslim]

4. Mendapat doa khusus dari rosululloh shollallohu alaihi wasallam

Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Imam itu menjamin (bertanggung jawab terhadap shalat makmumnya), sedangkan muadzin orang yang dipercaya. Ya Allah, berilah petunjuk kepada para imam dan ampunilah para muadzin [HR Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi] Wallahu a'lam bisshowab.... http://mukminofislam.blogspot.com/2011/04/keutamaan-sang-muadzin.html Azan (ejaan KBBI) atau adzan (Arab: )merupakan panggilan bagi umat Islam untuk memberitahu masuknya salat fardu. Dikumandangkan oleh seorang muadzin setiap salat 5 waktu. Lafadz adzan terdiri dari 7 bagian: 1. Allahu Akbar, Allahu Akbar (2 kali); artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar" 2. Asyhadu alla ilaha illallah (2 kali) "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah" 3. Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah (2 kali) "Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah" 4. Hayya 'alash sholah (2 kali) "Mari menunaikan salat" 5. Hayya 'alal falah (2 kali) "Mari meraih kemenangan" 6. Ashsalatu khairum minan naum (2 kali) "Shalat itu lebih baik daripada tidur" (hanya diucapkan dalam azan Subuh) 7. Allahu Akbar, Allahu Akbar (1 kali) "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar" 8. Lailaha ilallah (1 kali) "Tiada Tuhan selain Allah" Daftar isi [sembunyikan]

1 Sejarah adzan dan iqamah o 1.1 Asal muasal adzan berdasar hadits o 1.2 Asal muasal iqamah 2 Adab adzan 3 Menjawab azan 4 Pustaka 5 Catatan 6 Lihat pula

[sunting] Sejarah adzan dan iqamah Adzan mulai disyariatkan pada tahun kedua Hijriah. Mulanya, pada suatu hari Nabi Muhammad SAW mengumpulkan para sahabat untuk memusyawarahkan bagaimana cara

memberitahu masuknya waktu salat dam mengajak orang ramai agar berkumpul ke masjid untuk melakukan salat berjamaah. Di dalam musyawarah itu ada beberapa usulan. Ada yang mengusulkan supaya dikibarkan bendera sebagai tanda waktu salat telah masuk. Apabila benderanya telah berkibar, hendaklah orang yang melihatnya memberitahu kepada umum. Ada juga yang mengusulkan supaya ditiup trompet seperti yang biasa dilakukan oleh pemeluk agama Yahudi. Ada lagi yang mengusulkan supaya dibunyikan lonceng seperti yang biasa dilakukan oleh orang Nasrani. ada seorang sahabat yang menyarankan bahwa manakala waktu salat tiba, maka segera dinyalakan api pada tempat yang tinggi dimana orang-orang bisa dengan mudah melihat ketempat itu, atau setidak-tidaknya asapnya bisa dilihat orang walaupun ia berada ditempat yang jauh. Yang melihat api itu dinyalakan hendaklah datang menghadiri salat berjamaah. Semua usulan yang diajukan itu ditolak oleh Nabi, tetapi beliau menukar lafal itu dengan assalatu jamiah (marilah salat berjamaah). (KYP3095) Lantas, ada usul dari Umar bin Khattab jikalau ditunjuk seseorang yang bertindak sebagai pemanggil kaum Muslim untuk salat pada setiap masuknya waktu salat. Kemudian saran ini agaknya bisa diterima oleh semua orang dan Nabi Muhammad SAW juga menyetujuinya. [sunting] Asal muasal adzan berdasar hadits Lafal adzan tersebut diperoleh dari hadits tentang asal muasal adzan dan iqamah: Abu Dawud mengisahkan bahwa Abdullah bin Zaid berkata sebagai berikut: "Ketika cara memanggil kaum muslimin untuk salat dimusyawarahkan, suatu malam dalam tidurku aku bermimpi. Aku melihat ada seseorang sedang menenteng sebuah lonceng. Aku dekati orang itu dan bertanya kepadanya apakah ia ada maksud hendak menjual lonceng itu. Jika memang begitu aku memintanya untuk menjual kepadaku saja. Orang tersebut malah bertanya," Untuk apa? Aku menjawabnya, "Bahwa dengan membunyikan lonceng itu, kami dapat memanggil kaum muslim untuk menunaikan salat." Orang itu berkata lagi, "Maukah kau kuajari cara yang lebih baik?" Dan aku menjawab "Ya!" Lalu dia berkata lagi dan kali ini dengan suara yang amat lantang:

Allahu Akbar Allahu Akbar Asyhadu alla ilaha illallah Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah Hayya 'alash sholah (2 kali) Hayya 'alal falah (2 kali) Allahu Akbar Allahu Akbar La ilaha illallah

Ketika esoknya aku bangun, aku menemui Nabi Muhammad.SAW, dan menceritakan perihal mimpi itu kepadanya, kemudian Nabi Muhammad. SAW, berkata, "Itu mimpi yang sebetulnya nyata. Berdirilah disamping Bilal dan ajarilah dia bagaimana mengucapkan kalimat itu. Dia harus mengumandangkan adzan seperti itu dan dia memiliki suara yang amat lantang." Lalu akupun melakukan hal itu bersama Bilal." Rupanya, mimpi serupa dialami pula oleh Umar ia juga menceritakannya kepada Nabi Muhammad, SAW. [sunting] Asal muasal iqamah Setelah lelaki yang membawa lonceng itu melafalkan adzan, dia diam sejenak, lalu berkata: "Kau katakan jika salat akan didirikan:

Allahu Akbar, Allahu Akbar Asyhadu alla ilaha illallah Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah Hayya 'alash sholah Hayya 'alal falah Qod qomatish sholah (2 kali), artinya "Salat akan didirikan" Allahu Akbar, Allahu Akbar La ilaha illallah

Begitu subuh, aku mendatangi Rasulullah SAW kemudian kuberitahu beliau apa yang kumimpikan. Beliaupun bersabda: "Sesungguhnya itu adalah mimpi yang benar, insya Allah. Bangkitlah bersama Bilal dan ajarkanlah kepadanya apa yang kau mimpikan agar diadzankannya (diserukannya), karena sesungguhnya suaranya lebih lantang darimu." Ia berkata: Maka aku bangkit bersama Bilal, lalu aku ajarkan kepadanya dan dia yang berazan. Ia berkata: Hal tersebut terdengar oleh Umar bin al-Khaththab ketika dia berada di rumahnya. Kemudian dia keluar dengan selendangnya yang menjuntai. Dia berkata: "Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan benar, sungguh aku telah memimpikan apa yang dimimpikannya." Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Maka bagi Allah-lah segala puji." HR Abu Dawud (499), at-Tirmidzi (189) secara ringkas tanpa cerita Abdullah bin Zaid tentang mimpinya, al-Bukhari dalam Khalq Af'al al-Ibad, ad-Darimi (1187), Ibnu Majah (706), Ibnu Jarud, ad-Daruquthni, al-Baihaqi, dan Ahmad (16043-redaksi di atas). At-Tirmidzi berkata: "Ini hadits hasan shahih". Juga dishahihkan oleh jamaah imam ahli hadits, seperti al-Bukhari, adz-Dzahabi, an-Nawawi, dan yang lainnya. Demikian diutarakan al-Albani dalam al-Irwa (246), Shahih Abu Dawud (512), dan Takhrij al-Misykah (I: 650). [sunting] Adab adzan Adapun adab melaksanakan azan menurut jumhur ulama ialah: 1. 2. 3. 4. muazin hendaknya tidak menerima upah dalam melakukan tugasnya; muazin harus suci dari hadas besar, hadas kecil, dan najis; muazin menghadap ke arah kiblat ketika mengumandangkan azan; ketika membaca hayya ala as-salah muazin menghadapkan muka dan dadanya ke sebelah kanan dan ketika membaca hayya ala al-falah menghadapkan muka dan dadanya ke sebelah kiri; muazin memasukkan dua anak jarinya ke dalam kedua telinganya; suara muazin hendaknya nyaring; muazin tidak boleh berbicara ketika mengumandangkan azan; orang-orang yang mendengar azan hendaklah menyahutnya secara perlahan dengan lafal-lafal yang diucapkan oleh muazin, kecuali pada kalimat hayya ala as-salah dan hayya ala al-falah yang keduanya disahut dengan la haula wa la quwwata illa bi Allah (tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah); setelah selesai azan, muazin dan yang mendengar azan hendaklah berdoa: Allahumma rabba hazihi ad-dawah at-tammah wa as-salati al-qaimah, ati Muhammadan al-wasilah wa al-fadilah wabashu maqaman mahmuda allazi

5. 6. 7. 8.

9.

waadtahu (Wahai Allah, Tuhan yang menguasai seruan yang sempurna ini, dan salat yang sedang didirikan, berikanlah kepada Muhammad karunia dan keutamaan serta kedudukan yang terpuji, yang telah Engkau janjikan untuknya [HR. Bukhari]). (KYP3095) [sunting] Menjawab azan Apabila kita mendengar suara azan, kita disunnahkan untuk menjawab azan tersebut sebagaimana yang diucapkan oleh muazin, kecuali apabila muazin mengucapkan "Hayya alash shalah", "Hayya alal falah", dan "Ashsalatu khairum minan naum" {dalam azan Subuh). Bila muazin mengucapkan "Hayya alash shalah" atau "Hayya alal falah", disunnahkan menjawabnya dengan lafazh "La haula wa la quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhim" yang artinya "Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah". Dan bila muazin mengucapkan "Ashsalatu khairum minan naum" dalam azan Subuh, disunnahkan menjawabnya dengan lafazh "Shadaqta wa bararta wa ana 'ala dzalika minasy syahidin" yang artinya "Benarlah engkau dan baguslah ucapanmu dan saya termasuk orangorang yang menyaksikan kebenaran itu". [sunting] Pustaka

Ensiklopedia Islam, Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997.

Kejadian dalam hadits tersebut terjadi di Madinah pada tahun pertama Hijriah atau 622 M.[1] [sunting] Catatan 1. ^ (Indonesia)Saiyid Sabiq. Fikih Sunnah 1, h. 197. PT. Alma'arif, Bandung. Cetakan Pertama, 1974. Doa setelah Adzan Posted: 5 Juni 2011 in Uncategorized 2

Mungkin bagi kita seorang muslim tidak asing lagi dengan satu do`a ini. Karena sejak kecil kita sudah diajarkan do`a ini oleh guru-guru TPA, kalaupun tidak ada TPA biasanya pelajaran agama di SD juga disuruh menghafal. Di sini kembali kita ingat agar apa yang kita panjatkan bisa paham artinya apa. Berikut lafal adzan tersebut:

ALLOOHUMMA ROBBA HAADZIHIDDA WATITTAMMAH. WASHOLAATIL QOOIMAH. AATI MUHAMMADA NILWASIILAH. WAL FADHIILATA WABATSHU MAQOOMAM MAHMUUDANILLADZII WAADTAH(Innaka Laa Tukhlifu Al-Miaad) artinya:Ya Allah, Rabb Pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan shalat (wajib) yang didirikan, Berilah Al-Wasilah (derajat di Surga, yang tidak akan diberikan selain kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam) dan fadhilah kepada Muhammad. Dan bangkitkan beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan. [Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji]. mengenai tambahan do`a di akhir yaitu Innaka Laa Tukhlifu Al-Miaad ada khilafiyah di antara ulama, Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa tambahan itu tidak ditetapkan dalam hadits yang kuat dan haditsnya cacat, karena kebanyakan perawi hadits yang meriwayatkan hadits ini tidak mencantumkan kalimat itu. Seandainya kalimat itu bagian dari doa, mestinya tidak boleh dihilangkan karena posisinya sebagai doa dan pujian. Jika itu bagian dari doa dan pujian, maka tidak boleh kalimat itu dihilangkan karena itu digunakan untuk beribadah. Di antara ulama ada yang berpendapat bahwa sanad hadits ini shahih dan kalimat itu dibaca pada doa setelah adzanserta tidak bertentangan dengan hadits selainnya. Di antara ulama yang berpendapat seperti ini dan yang menyahihkan hadits ini adalah Syaikh Abdul Aziz bin Baaz dan berkata bahwa sanad hadits ini adalah shahih yang ditakhrij oleh Al-Baihaqi dengan sanad shahih.Ditakhrij oleh Al-Baihaqi dalam As-Sunan, I, 410 dan lihat Fatawa Al-Lajnah, VI, 88, dan Fatawa Samahatuhu, Rahimahullah, X,364-365. Semoga bisa menjadi pengingat kita kembali tentang do`a yang penting tersebut. Dan apa yang kitapanjtakan kita bener-bener paham sehingga bisa menghayati. Allahu`alam bishshowab.http://edymas.wordpress.com Doa berikut ini dibaca setelah kita mendengar adzan berkumandang. Bacaan Doa Sesudah Adzan Allaahumma rabba haadzihid dawatid taammati, wash shalaatil qaa imati, Aati Muhammadanil wassilata wal fadhilah Wasy syarafa waddarajatalAaliyatar rafiiata. Wababtsul maqaamal mahmuudalladzii waadtahu innaka laa tukhliful mii-aada. Arti Doa Sesudah Adzan Ya Allah, Tuhan yang memiliki panggilan yang sempurna dan shalat yang didirikan. Karuniakanlah kepada junjungan kami Nabi Muhammad wasilah, keutamaan, kemuliaan, dan derajat yang tinggi. Dan angkatlah ia ke tempat yang terpuji sebagaimana telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau ya Allah, Dzat yang tidak akan mengubah janji. * Mohon maaf, untuk teks / tulisan Arab untuk saat ini belum bisa ditampilkan. Tapi insya'allah tulisan bacaan di atas sudah sesuai dengan bacaan bahasa Arab-nya, termasuk

panjang pendek dan tajwid-nya. Apabila ada kesalahan, harap disampaikan pada form komentar di bawah. http://kumpulandoa.com/doa-sesudah-adzan.htm Tata Cara Adzan Dan Sejarahnya Azan merupakan panggilan bagi umat Islam untuk memberitahu masuknya salat fardu. Dikumandangkan oleh seorang muadzin setiap salat 5 waktu. Lafadz adzan terdiri dari 7 bagian: Allahu Akbar, Allahu Akbar (2 kali); artinya: " Allah Maha Besar, Allah Maha Besar" Asyhadu alla ilaha illallah (2 kali) "Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan selain Allah" Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah (2 kali) "Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah" Hayya 'alash sholah (2 kali) "Mari menunaikan salat" Hayya 'alal falah (2 kali) "Mari meraih kemenangan" Ashsalatu khairum minan naum (2 kali) "Shalat itu lebih baik daripada tidur" (hanya diucapkan dalam azan Subuh) Allahu Akbar, Allahu Akbar (1 kali) " Allah Maha Besar, Allah Maha Besar" Lailaha ilallah (1 kali) "Tiada sesembahan selain Allah"

Sejarah adzan dan iqamah Adzan mulai disyariatkan pada tahun kedua Hijriah. Mulanya, pada suatu hari Nabi Muhammad SAW mengumpulkan para sahabat untuk memusyawarahkan bagaimana cara memberitahu masuknya waktu salat dam mengajak orang ramai agar berkumpul ke masjid untuk melakukan salat berjamaah. Di dalam musyawarah itu ada beberapa usulan. Ada yang mengusulkan supaya dikibarkan bendera sebagai tanda waktu salat telah masuk. Apabila benderanya telah berkibar, hendaklah orang yang melihatnya memberitahu kepada umum. Ada juga yang mengusulkan supaya ditiup trompet seperti yang biasa dilakukan oleh pemeluk agama Yahudi. Ada lagi yang mengusulkan supaya dibunyikan lonceng seperti yang biasa dilakukan oleh orang Nasrani. ada seorang sahabat yang menyarankan bahwa manakala waktu salat tiba, maka segera dinyalakan api pada tempat yang tinggi dimana orang-orang bisa dengan mudah melihat ketempat itu, atau setidak-tidaknya asapnya bisa dilihat orang walaupun ia berada ditempat yang jauh. Yang melihat api itu dinyalakan hendaklah datang menghadiri salat berjamaah. Semua usulan yang diajukan itu ditolak oleh Nabi, tetapi beliau menukar lafal itu dengan assalatu jami'ah (marilah salat berjamaah). (KYP3095) Lantas, ada usul dari Umar bin Khattab jikalau ditunjuk seseorang yang bertindak sebagai pemanggil kaum Muslim untuk salat pada setiap masuknya waktu salat. Kemudian saran ini agaknya bisa diterima oleh semua orang dan Nabi Muhammad SAW juga menyetujuinya.

Asal muasal adzan berdasar hadits Lafal adzan tersebut diperoleh dari hadits tentang asal muasal adzan dan iqamah: Abu Dawud mengisahkan bahwa Abdullah bin Zaid berkata sebagai berikut: "Ketika cara memanggil kaum muslimin untuk salat dimusyawarahkan, suatu malam dalam tidurku aku bermimpi. Aku melihat ada seseorang sedang menenteng sebuah lonceng. Aku dekati orang itu dan bertanya kepadanya apakah ia ada maksud hendak menjual lonceng itu. Jika memang begitu aku memintanya untuk menjual kepadaku saja. Orang tersebut malah bertanya," Untuk apa? Aku menjawabnya, "Bahwa dengan membunyikan lonceng itu, kami dapat memanggil kaum muslim untuk menunaikan salat." Orang itu berkata lagi, "Maukah kau kuajari cara yang lebih baik?" Dan aku menjawab "Ya!" Lalu dia berkata lagi dan kali ini dengan suara yang amat lantang: Allahu Akbar Allahu Akbar Asyhadu alla ilaha illallah Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah Hayya 'alash sholah (2 kali) Hayya 'alal falah (2 kali) Allahu Akbar Allahu Akbar La ilaha illallah

Ketika esoknya aku bangun, aku menemui Nabi Muhammad.SAW, dan menceritakan perihal mimpi itu kepadanya, kemudian Nabi Muhammad. SAW, berkata, "Itu mimpi yang sebetulnya nyata. Berdirilah disamping Bilal dan ajarilah dia bagaimana mengucapkan kalimat itu. Dia harus mengumandangkan adzan seperti itu dan dia memiliki suara yang amat lantang." Lalu akupun melakukan hal itu bersama Bilal." Rupanya, mimpi serupa dialami pula oleh Umar ia juga menceritakannya kepada Nabi Muhammad, SAW. Asal muasal iqamah Setelah lelaki yang membawa lonceng itu melafalkan adzan, dia diam sejenak, lalu berkata: "Kau katakan jika salat akan didirikan: Allahu Akbar, Allahu Akbar Asyhadu alla ilaha illallah Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah Hayya 'alash sholah Hayya 'alal falah Qod qomatish sholah (2 kali), artinya "Salat akan didirikan"

Allahu Akbar, Allahu Akbar La ilaha illallah

Begitu subuh, aku mendatangi Rasulullah SAW kemudian kuberitahu beliau apa yang kumimpikan. Beliaupun bersabda: "Sesungguhnya itu adalah mimpi yang benar, insya Allah. Bangkitlah bersama Bilal dan ajarkanlah kepadanya apa yang kau mimpikan agar diadzankannya (diserukannya), karena sesungguhnya suaranya lebih lantang darimu." Ia berkata: Maka aku bangkit bersama Bilal, lalu aku ajarkan kepadanya dan dia yang berazan. Ia berkata: Hal tersebut terdengar oleh Umar bin al- Khaththab ketika dia berada di rumahnya. Kemudian dia keluar dengan selendangnya yang menjuntai. Dia berkata: "Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan benar, sungguh aku telah memimpikan apa yang dimimpikannya." Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Maka bagi Allah-lah segala puji." HR Abu Dawud (499), at-Tirmidzi (189) secara ringkas tanpa cerita Abdullah bin Zaid tentang mimpinya, al-Bukhari dalam Khalq Af'al al-Ibad, ad-Darimi (1187), Ibnu Majah (706), Ibnu Jarud, ad- Daruquthni, al-Baihaqi, dan Ahmad (16043-redaksi di atas). At-Tirmidzi berkata: "Ini hadits hasan shahih". Juga dishahihkan oleh jamaah imam ahli hadits, seperti al-Bukhari, adz- Dzahabi, an-Nawawi, dan yang lainnya. Demikian diutarakan al- Albani dalam al-Irwa (246), Shahih Abu Dawud (512), dan Takhrij al- Misykah (I: 650).

Adab adzan Adapun adab melaksanakan azan menurut jumhur ulama ialah: muazin hendaknya tidak menerima upah dalam melakukan tugasnya; muazin harus suci dari hadas besar, hadas kecil, dan najis; muazin menghadap ke arah kiblat ketika mengumandangkan azan; ketika membaca hayya 'ala as- salah muazin menghadapkan muka dan dadanya ke sebelah kanan dan ketika membaca hayya 'ala al- falah menghadapkan muka dan dadanya ke sebelah kiri; muazin memasukkan dua anak jarinya ke dalam kedua telinganya; suara muazin hendaknya nyaring; muazin tidak boleh berbicara ketika mengumandangkan azan; orang-orang yang mendengar azan hendaklah menyahutnya secara perlahan dengan lafallafal yang diucapkan oleh muazin, kecuali pada kalimat hayya 'ala as-salah dan hayya 'ala alfalah yang keduanya disahut dengan la haula wa la quwwata illa bi Allah (tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah); setelah selesai azan, muazin dan yang mendengar azan hendaklah berdoa: Allaahumma rabba haazihid da'watit taammah wassalatil qaa'imah, aati sayyidana

Muhammadanil wasilata wal fadilah wassarafa waddarajatal aaliatar rafii'ah wab'as hul maqaa mal mahmudal lazii wa'ad tah innaka laa tukh liful mii'aad

download do'a.

Menjawab azan Apabila kita mendengar suara azan, kita disunnahkan untuk menjawab azan tersebut sebagaimana yang diucapkan oleh muazin, kecuali apabila muazin mengucapkan "Hayya alash shalah", "Hayya alal falah", dan "Ashsalatu khairum minan naum" {dalam azan Subuh). Bila muazin mengucapkan "Hayya alash shalah" atau "Hayya alal falah", disunnahkan menjawabnya dengan lafazh "La haula wa la quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhim" yang artinya "Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah". Dan bila muazin mengucapkan "Ashsalatu khairum minan naum" dalam azan Subuh, disunnahkan menjawabnya dengan lafazh "Shadaqta wa bararta wa ana 'ala dzalika minasy syahidin" yang artinya "Benarlah engkau dan baguslah ucapanmu dan saya termasuk orang-orang yang menyaksikan kebenaran itu". Pustaka

Ensiklopedia Islam, Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997.

Kejadian dalam hadits tersebut terjadi di Madinah pada tahun pertama Hijriah atau 622 M.[1] Catatan [1] ^ (Indonesia)Saiyid Sabiq. Fikih Sunnah 1, h. 197. PT. Alma'arif, Bandung. Cetakan Pertama, 1974.

Do'a Mohon Perlindungan

Artinya: "Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari memohon sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampunan serta tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk golongan orang-orang yang merugi." (QS. Hd: 47). Penjelasan: Doa ini merupakan doanya Nabi Nuh a.s., yaitu ketika kaumnya termasuk anaknya (kan'an) ikut dihancurkan oleh Allah Swt. melalui banjir besar. Nabi Nuh a.s. perotes kepada Allah Swt., "kenapa anaknya (kan'an) ikut dihancurkan padahal dia adalah bagian dari keluargaku, dan Engkau sendiri berjanji akan menyelamatkan keluargaku dan menenggelamkan kaumku." (QS. Hd ayat 45). Kemudian Allah memberikan jawaban: "bahwa dia (Kan'an) bukan termasuk keluargamu yang dijanjikan akan diselamatkan, karena dia tidak shalih dan beriman kepada Allah. Padahal yang akan diselamatkan dari banjir besar adalah mereka-mereka yang beriman kepada Allah.(Hd ayat 46). Setelah diperingatkan Allah, Nabi Nuh a.s. berdoa dengan lafazh doa diatas. Kemudian Allah mengabulkan doanya. (QS. Hd ayat 48). posted by Faisal @ 1:56:00 PM 0 comments go to the top Do'a Keluarga Maslahah

Artinya: "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami berikanlah ampunan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)." (QS. Ibrhm: 41-42). Penjelasan: Doa diatas baik sekali dibaca dalam berbagai kesempatan, agar diri kita dan keluarga kita serta turunan kita senantiasa taat dan rajin beribadah kepada Allah Swt., khususnya ibadah shalat yang telah diwajibkan. Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Ibrahim a.s., ketika ia baru saja memohon agar kota Mekkah dijadikan kota tentram, aman dan anak turunannaya diselematkan dari menyembah berhala. Lebih detail tentang kisah nabi ibrahim bisa dilihat dalam Al-Ouran Surah Ibhm ayat 35-42.

posted by Faisal @ 1:52:00 PM 3 comments go to the top Do'a Mohon Tempat yang Baik

Artinya: "Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar, dan keluarkanlah pula aku secara keluar yang benar. Dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan (pemimpin) yang menolong." (Al-Isr': 80). Penjelasan: Doa di atas dibaca bukan hanya dikhususkan ketika kita akan pergi. Tetapi dalam berbagai keadaan yang sering kali berubah sangat dianjurkan untuk dibacanya seperti akan melaksanakan pemilihan umum untuk memilih pemimpin. Doa di atas dibaca agar kita mendapatkan pemimpin yang jujur dan bijaksana. Baik juga doa di atas dibaca ketika kita akan meninggalkan tempat yang kita huni (dunia), memohon agar ditempatkan pada tempat yang layak setelah meninggal. Demikian Al-Qurthubi menjelaskan dalam tafsirnya. posted by Faisal @ 1:49:00 PM 1 comments go to the top Do'a Mohon diberi Kemudahan

Artinya: "Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini." (QS. Al-Kahfi: 10). Penjelasan: Doa diatas baik sekali dibaca oleh para pejuang muda yang menegakkan agama Allah agar mendapatkan keberhasilan dan kesuksesan. Karena doa tersebut adalah doa yang dibaca pemuda Ashhb al-Kahfi, yakni sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah Swt. hingga mendapatkan petunjuk yang sempurna dari sisi-Nya. Doa ini dibaca oleh mereka ketika akan masuk gua sebagai persembunyiannya untuk menyelamatkan agama yang hak, agama yang mereka pegangi dari fitnah-fitnah dan orang-orang zhalim. Dan Allah Swt. mengabulkan doa mereka Kisah Ashhbu al-Kahfi dapat dibaca dalam Surah Al-Kahfi dari ayat 9-26. posted by Faisal @ 1:47:00 PM 8 comments go to the top

Do'a Kelapangan hati Artinya: "Ya Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku." (QS. Thaha: 27) Penjelasan: Doa di atas balk sekali dibaca ketika menghadapi kezhaliman seseorang, kelompok, dan penguasa. Juga dibaca agar mendapatkan kelancaran, kemudahan dalam berdakwah. Doa ini pula yang sering dibaca oleh para mubaligh. Al-Quran mengisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Musa a.s. ketika mendapat perintah dari Allah Swt. agar menyampaikan risalah kepada Fir'aun. Dan akhirnya Allah Swt. mengabulkan permintaan Nabi Musa a.s., bisa dilihat dalam Al-Quran Surah Al-kahfi dari ayat 24-36. posted by Faisal @ 1:45:00 PM 0 comments go to the top Do'a Mohon Jodoh dan Keturunan yang Baik

Artinya: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidupku seorang diri, dan Engkaulah pewaris yang paling baik." (QS. Al-Anbiyai': 89).

Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sungguh Engkau Maha Pendengar doa." (QS. Ali 'Imron: 38). Penjelasan: Doa di atas baik sekali dibaca oleh orang-orang yang belum mempunyai keturunan dan pasangan hidup. Juga baik sekali dibaca oleh setiap muslim agar diberi keturunan yang shalih. Kedua ayat diatas merupakan doanya Nabi Zakariya a.s. agar diberi keturunan sebagai pelenjut perjuangannya menegakkan agama Allah. Kisah Nabi Zakaria bisa dilihat dalam AlOur'an Surah Al-Anbiya' ayat, 89-90; Ali-'Imron, 38-41. posted by Faisal @ 9:00:00 AM 7 comments go to the top

Do'a Mohon Terlepas dari Musibah Artinya: "Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung pula kepada-Mu, ya Tuhan kami dari kedatangan mereka kepadaku." (OS. AlMukminn: 97-98). Penjelasan: Doa di atas dibaca dalam berbagai keadaan agar selamat dari tipu daya syathan, baik dalam beramal maupun dalam pergaulan. Dan doa diatas merupakan perintah Allah agar kita memperbanyak membacanya ketika terjadi musibah. (QS. Al-Mukminn ayat 93-94). posted by Faisal @ 8:57:00 AM 2 comments go to the top Do'a Mohon Kemuliaan

Artinya: "Ya Tuhan kami, jauhkanlah adzab Jahanam dari kami, Sungguh 'adzab itu adalah kebinasaan yang kekal." (QS. Al-Furqn: 65).

Artinya: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqn: 74). Penjelasan: Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh orang-orang yang senantiasa memuji dan menyucikannya. Mereka senantiasa berpegang teguh pada etika Islam, beramal shalih, memperbanyak dzikir dan doa dalam segala kesempatan. http://doa-doa.blogspot.com/ DOA ARWAH

ILA HADRATIN NABIYIL MUSTAFA RASULULLAHI SAW WA ALA ALIHI WASOHBIHI WAZURIYATIHI SAI UL LILLAHUMUL. ( AL FATIHAH ) SUMMA ILA ARWAH MIN JAMIIL AHLIL KUBUR

MINAL MUSLIMINA WAL MUSLIMAT WALMUKMINI NA WAL MUKMINAT KHUSUSAN ILA ARWAH MIN UMAT MUHAMMAD ( Sebut nama Arwahnya beserta Binti ) SAIUL LILLAHUMUL ( AL FATIHAH ) 1. AL- FATIHAH 2. AL IKHLAS ( 3 X ) 3. AL- FALAG 4. AN- NAAS 5. AL- FATIHAH 6. ALIF LAM MIM ALLAHUMMA SALLI WA SALIM ALA SAIDINA MUHAMMAD WA ALA ALI SAIDINA MUHAMMAD SAIDIL AWALIN WAL AKHIRIN SALLIM WASSALLIM WARODIYAALLAHU TABAROKA WATA ALA ANKULLI SOHABATINA RASULILLAHI AJAMAIN. BISMILLAHIRRAHMANIRROHIM ALHAMDULILLAHI RABBIL ALAMIN. HAMDAN SAKIRIN WAYUKAFI MAZIDAH. YA RABBANA LAKALHAMDU KAMA YANBAGHI LIJALALI WAJHIKAL KARIMI AZIMI SULTHONIK. ALLAHUMMA SALLI ALA SAIDINA MUHAMMAD WA ALA ALI SAIDINA MUHAMMAD. SOLATAN TUN JINA BIHA MIN JAMIIL AHWALI WAL AFAT, WATAQDILANA BIHA MIN JAMIIL HAJAT WATUTAHHIRUNA BIHA MIN JAMIIL SAI AT, WATARFA UNA BIHA INDAKA ALADDARAJAT, WATUBALLGHUNA BIHA AQSOL KHOIRAT MIN JAMIIL KHOIRAT FIL HAYATI WABA DAL MAMAT. WA ALA ALIHI WASOHBIHI

TASLIMAN KASIRA BIRAHMATIKA YA ARRAHAMARROHIMIN. DOA ARWAH ALLAHUMMA QARAKNA WAMA HALALNA HADIYATAL LIRUHI MUSTAFA RASULULLLAHI SAW WASAWABAM MISLASAWABI ZALIKA LI ARWAHI ANBIYA IWAL MURSALIN. WASAWABAM MISLASAWABI ZALIKA LI ARWAHI ASHABI RASULILLAHI AJMAIN, WASAWABAM MISLASAWABI ZALIKA LI ARWAHI MIN IBADIKAS SHOLIHIN, WASAWABAM MISLASAWABI ZALIKA LI ARWAHI HAZIHIL AHLIL KUBUR

MINAL MUSLIMINA WAL MUSLIMAT WALMUKMINI NA WAL MUKMINAT WARHAMHUM MIN KASSALIMA. BIRAHMATIKA YA ARRAHAMARROHIMIN. ALLAHUMMA FIRLAHA WARHAMHA WAAFIHI WA FU ANHA WAJANNATA MAA SIWAHA ALLAHUMMA FIRLAHU WARHAMHU WAAFIHI WA FU ANHU WAJANNATA MAA SIWAHU ALLAHUMMA FIRLAHUM WARHAMHUM WAAFIHI WA FU ANHUM WAJANNATA WASIWAHUM RABBANA FIRLANA WALI IKHWA NINAL LAZI NA SABAQUNABIL IMAN WALA TAJ AL FI QULUBINA KHILAL LAZI NA AMANU RABBANA INNAKA RO UFURROHIM. ALLAHUMMA FIRLI ZUNUBI WALIWALI DAIYA WARHAMHUMA KAMA RABBAYANI SAGHIRO. WALI JAMIIL MUSLIMINA WAL MUSLIMAT WALMUKMINI NA WAL MUKMINAT. BIRAHMATIKA YA ARRAHAMARROHIMIN. YA AI YA TUHAN NAFSUL MUTMAINNAH, IRJII ILA RABBIKI MARDIYATAM MARDIYAH FADKHULI FI IBADI WAD KHULI JANNATI. RABBANA ATINA FIDDUNYA HASANAH WAFIL AKHIRATI HASANAH WAQINA AZABANNAR.

WASALLAHUALA SAIDINA MUHAMMAD WA ALA ALI SAIDINA MUHAMMMAD SUBHANA RABBIKA RABBIL IZZATI AMMA YASIFUN WASSALAMUN ALAL MURSALIN WAL HAMDULILLAHI RABBIL ALAMIN ( AL FATIHAH ) DOA KEDUA AMIN, AMIN, AMIN YA ALLAH ( 3 X ) YA RAHMAN ( 3 X ) YA RAHIM ( 3 X )YA ARHAMARROHIMIN. ALLAHUMMA RABBANA TAQABBAL MINNA INNAKA ANTAS SAMI UL ALIM WAMINZURRIYATINA UMMATAN MUSLIMATALAK WA ARINA MANA SIKANA

WATUB ALAINA INNAKA ANTAT TAUWABURRAHIM. WASALLAHUALA SAIDINA MUHAMMAD WA ALA ALI SAIDINA MUHAMMMAD. DA WA HUMFIHA SUBHANAKALLAHUMMA WATAH YATUHUM FIHA SALAM WA AKHIRU DA WA HUM ANIL HAMDULILLAHIRABBIL ALAMIN. DOA SELAMAT ILA HADRATIN NABIYIL MUSTAFA RASULULLAHI SAW WA ALA ALIHI WASOHBIHI WAZURIYATIHI SAI UL LILLAHUMUL. ( AL FATIHAH ) SELAMAT SUMMA ILA HAJAT AHLIL BAIT ( AL FATIHAH ) 1. AL- FATIHAH 2. AL IKHLAS 3. AL- FALAG 4. AN- NAAS 5. AL- FATIHAH 6. ALIF LAM MIM

ALLAHUMMA SALLI WA SALIM ALA SAIDINA MUHAMMAD WA ALA ALI SAIDINA MUHAMMAD SAIDIL AWALIN WAL AKHIRIN SALLIM WASSALLIM WARODIYAALLAHU TABAROKA WATA ALA ANKULLI SOHABATINA RASULILLAHI AJAMAIN. BISMILLAHIRRAHMANIRROHIM ALHAMDULILLAHI RABBIL ALAMIN. HAMDAN SAKIRIN WAYUKAFI MAZIDAH. YA RABBANA LAKALHAMDU KAMA YANBAGHI LIJALALI WAJHIKAL KARIMI AZIMI SULTHONIK. ALLAHUMMA SALLI ALA SAIDINA MUHAMMAD WA ALA ALI SAIDINA MUHAMMAD. SOLATAN TUN JINA BIHA MIN JAMIIL AHWALIL WAL AFAT, WATAQDILANA BIHA MIN JAMIIL HAJAT WATUTAHHIRUNA BIHA MIN JAMIIL SAI AT, WATARFA UNA BIHA INDAKA ALADDARAJAT,

WATUBALLGHUNA BIHA AQSOL KHOIRAT MIN JAMIIL KAHOIRAT FIL HAYATI WABA DAL MAMAT. WA ALA ALIHI WASOHBIHI TASLIMAN KASIRA BIRAHMATIKA YA ARRAHAMARROHIMIN. DOA SELAMAT ALLAHUMMA INNA NAS ALUKA SALAMATAN FIDDINA WA AFIYATAN FIL JASADINA WAZIYADATAN FIL ILMINA WABARAKATAN FI RIZKINA WATAUBATAN QABLAL MAUT WARAHMATAN INDALMAUT, WAMAGH FIRATAN BADAL MAUT. ALLAHUMMA HAUWIN ALAINA FISAKARATIL MAUT. WANNA JATA MINANNARI WAL AFWA INDAL HISAB. RABBANA ZOLAMNA ANFUSANA WA ILLAM TAGHFIRLANA WATARHAMNA LANAKUNNA MINAL KHOSIRIN. BIRAHMATIKA YA ARRAHAMARROHIMIN ALLAHUMMAF TAHLANA ABWABAL BAROKAT, WA ABWABAL NIKMAT, WA ABWABAL RIQKI, WA ABWABAL KUAT, WA ABWABAL SIHAT, WA ABWABAL SALAMAT, WA ABWABAL AFIAT, WA ABWABAL JANNAH. ALLAHUMMA FIRLI ZUNUBI WALIWALI DAIYA WARHAMHUMA KAMA RABBAYANI SAGHIRO. WALI JAMIIL MUSLIMINA WAL MUSLIMAT WALMUKMINI NA WAL MUKMINAT. BIRAHMATIKA YA ARRAHAMARROHIMIN. RABBANA FIRLANA WALI IKHWA NINAL LAZI NA SABAQUNABIL IMAN WALA TAJ AL FI QULUBINA KHILAL LAZI NA AMANU RABBANA INNAKA RO UFURROHIM. RABBANA ATINA FIDDUNYA HASANAH WAFIL AKHIRATI HASANAH WAQINA AZABANNAR. WASALLAHUALA SAIDINA MUHAMMAD WA ALA ALI SAIDINA MUHAMMMAD SUBHANA RABBIKA RABBIL IZZATI AMMA YASIFUN WASSALAMUN ALAL MURSALIN WAL HAMDULILLAHI RABBIL ALAMIN ( AL FATIHAH )

DOA KEDUA AMIN, AMIN, AMIN YA ALLAH ( 3 X ) YA RAHMAN ( 3 X ) YA RAHIM ( 3 X )YA ARHAMARROHIMIN. ALLAHUMMA BIHAQIL FATIHAH WASIRIL FATIHAH YA FARIJAL GHAM YA KASIFAL GHAM YA MAN LI IBADIHI YAGHFIRU WAYADA FIA BALA YA ALLAH WAYADA FIA BALA YA RAHMAN WAYADA FIA BALA YA RAHIM ALLAHUMMA RABBANA TAQABBAL MINNA INNAKA ANTAS SAMI UL ALIM WAMINZURRIYATINA UMMATAN MUSLIMATALAK WA ARINA MANA SIKANA WATUB ALAINA INNAKA ANTAT TAUWABURRAHIM. WASALLAHUALA SAIDINA MUHAMMAD WA ALA ALI SAIDINA MUHAMMMAD. DA WA HUMFIHA SUBHANAKALLAHUMMA WATAH YATUHUM FIHA SALAM WA AKHIRU DA WA HUM ANIL HAMDULILLAHIRABBIL ALAMIN.

Doa Hasan al-Bishri Pembuka Doa untuk Mencapai Ijabah Posted on 12 Oktober 2011 Gunakan kalimat-kalimat pujian kepada Allaah Taaala di bawah ini sebagai pembuka doa Anda. Perhatikan maknanya, hunjamkan dalam qalbu tepat saat lisan Anda mengucapkannya. Utamanya, pada pujian-pujian kehadirat Allaah Taaala yang kebetulan sedang berjodoh dengan masalah Anda sebagai solusinya.

Raih ijabahnya, insya-Allaah *dikutip dari Bonus Majalah alKisah Edisi 10/2009 Doa Para Sufi* Bagian Satu

Wahai Dzat yang menahan tangan Ibrahim dari menyembelih anaknya, Wahai Dzat yang mendatangkan kafilah bagi Yusuf di negeri yang tandus dan menjadikannya seorang nabi dan raja setelah sebelumnya menjadi budak, Wahai Dzat yang mendengar bisikan Dzun Nun (Nabi Yunus) yang berada dalam tiga kegelapan: kegelapan dasar laut, kegelapan malam, dan kegelapan berada dalam perut ikan, Wahai Dzat yang menghilangkan kesedihan Nabi Yaqub,

Wahai Dzat yang menyayangi Daud,

Wahai Dzat yang melepaskan kesulitan Nabi Ayyub, Wahai Dzat yang mengabulkandoa orang-orang yang sedang berada dalam keadaan terdesak, Wahai Dzat yang menghilangkan kedukaan orang-orang yang sedang bersedih Limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarganya, dan aku memohon kepada-Mu agar Engkau memperbuat terhadapku ( sebutkan hajat dan kebutuhan ) Bagian Dua

Wahai Dzat yang senantiasa melimpahkan nikmat, Wahai Dzat yang menyingkirkan tindakan (berupa ganjaran buruk bagi mereka yang melanggar perintah-Nya), Wahai Dzat yang senantiasa melepaskan kesulitan, Wahai Dzat yang menolakkan kezhaliman Wahai Dzat yang paling adil diantara yang menetapkan ketentuan,

Wahai Dzat yang akan memperhitungkan orang yang berbuat zhalim, Wahai Dzat yang Maha-awal tanpa pendahuluan, Wahai Dzat yang Maha-akhir tanpa penghabisan, Berikanlah aku keterbukaan dan jalan keluar dalam urusanku. ____ Selamat mencapai puncak kenikmatan seorang hamba yang berdoa, yakni doa yang bukan hanya sebatas gerak lidah dan bibir namun juga mampu mencapai dalamnya jiwa serta mampu bertransformasi menjadi optimisme dalam amal perbuatan. Amin. Ndalem Blunyah, 12 Oktober 2011, 13:16 WIB, Ahmad Rahma Wardhana. http://adyutawardhana.wordpress.com/2011/10/12/doa-hasan-al-bishri-pembuka-doauntuk-mencapai-ijabah/ Doa keselamatan 21:58 | Author: Yeni Anistyasari Tadi subuh aku dapat SMS potongan doa,,setelah kupikir-pikir...eh ternyata potongan doa selamat... Biar gak lupa-lupa lagi,, aku posting aja di sini :D

Allahumma inna nasaluka salamatan fid diini Wa afiyatan fil jasadi Wa ziyaadatan fil ilmi Wa barakatan fir rizqi Wa taubatan qablal mauti Wa rahmatan indal mauti Wa maghfiratan badal mauti Allahumma hawwin alainaa fii sakaraatil mauti Wannajaata minan naari Wal afwa indal hisaab Artinya: Ya Allah sesungguhnya kami mohon kepadaMu keselamatan Agama, dan kesehatan jasmani, Dan tambahan ilmu , dan rezeki yang barokah , dan taubat sebelum mati , dan rahmat ketika mati, dan ampunan sesudah mati, Ya Allah mudahkanlah kami pada saat sakaratul maut, dan lepaskanlah kami dari api neraka, dan mendapat maaf ketika dihisab. Kalo diinggriskan kurang lebih kayak gini Ya Allah, we pray to You Religious safety, and physical health, and additional knowledge, and fortune blessed, and repentance before death, and grace when dead, and forgiveness after death, O Allah make it easy when we were at death's door, and save us from fires of hell, and give us sorry when brought to account. 21 agustus 2010 Posted on August 22, 2010 by ceria89 hmmm kamu males banget sih linseharian tidur pake alesan ga enak badan segala..bilang aja kamu males haduh gimana ya caranya ngilangin males padahal dah dikasih tw langkah2 ngusir setan males: 1. 2. 3. 4. 5. buka mata > lingkaran satu terlepas baca doa bangun tidur > lingkaram kedua kelepas duduk > lingkaran ketiga kelepas berdiri > lingkaran keempat kelepas ambil wudhu deh >lingkaran setan males totally kelepas

tapi koq ya susah ya ngimplementasiinnyackckckck

setansetan..koq ya kamu pinter bgt sih goda manusia nah lho koq nyalahin setan..wong yg salah itu kan dirimu sendiri yg gbs ngendaliin dirimu..ndokndokckckckck malai sekarang..tekadkan diri JANGAN MALES !!! BISMILLAH.. Posted in Uncategorized | Leave a comment my first post Posted on August 18, 2010 by ceria89

Segala puji milik Allah. Kami memohon pertolonganNya, dan mohon ampun kepada Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diriku dan keburukan amalku. Barang siapa yang diberi petunjuk Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menunjukinya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, aku mengesakanNya dan tidak mempersekutukanNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya dan rosulNya, tidak ada nabi setelah Dia. Ya Allah, berikan sholawat, salam dan kebaikan atas nabi Muhammad, keluarganya dan sahabatnya. ya itulah awal dari tulisan pertamaku sekaligus PR buatku untuk menghafalnyaayo lin semangaaaaaaaat!!! bismillahirrahmanirrahiim. di tulisan pertamaku ini, aq akan membuat beberapa targetan atau to do list yang akan di evaluasi tiap harinya bismillah 1. 2. 3. 4. selesein tugas kuliah beresin tugas amanah tilawah 1 juz per hari qiyamullail

5. sedekah 6. nabung 7. shalat dhuha 8. shalat berjamaah 9. al matsurat 10. baca buku yg bermanfaat 20 menit 11. shalat rawatib 12. hafalan 1 baris per hari 13. shaum 14. olahraga 20 menit per hari 15. silahturahmi kalo lagi dapet

tilawah>hafalan 1 baris qiyamulail>baca buku yg bermanfaat 20 menit shalat dhuha>baca buku yg bermanfaat 20 menit shalat berjamaah>baca buku yg bermanfaat 20 menit shalat rawatib>baca buku yg bermanfaat 20 menit shaum>baca buku yg bermanfaat 20 menit

tiap poin sama dengan 1 * jadi tiap harinya aq harus punya 15* tiap poin yg ga terlakasana iqobnya apa ya aq tau BENDING 10X keringanan sebenarnya sitapi ya udahlah..kalo kpikiran y bagus ru ganti..hehe abis gitu apa ya. dah ahdah malemc u tom n_n Posted in Uncategorized | Leave a comment Hello world! Posted on August 17, 2010 by ceria89 Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging! Posted in Uncategorized | 1 Comment Newer posts

21 agustus 2010 Posted on August 22, 2010 by ceria89 hmmm kamu males banget sih linseharian tidur pake alesan ga enak badan segala..bilang aja kamu males haduh gimana ya caranya ngilangin males padahal dah dikasih tw langkah2 ngusir setan males: 1. 2. 3. 4. 5. buka mata > lingkaran satu terlepas baca doa bangun tidur > lingkaram kedua kelepas duduk > lingkaran ketiga kelepas berdiri > lingkaran keempat kelepas ambil wudhu deh >lingkaran setan males totally kelepas

tapi koq ya susah ya ngimplementasiinnyackckckck setansetan..koq ya kamu pinter bgt sih goda manusia nah lho koq nyalahin setan..wong yg salah itu kan dirimu sendiri yg gbs ngendaliin dirimu..ndokndokckckckck malai sekarang..tekadkan diri JANGAN MALES !!! BISMILLAH.. Posted in Uncategorized | Leave a comment my first post Posted on August 18, 2010 by ceria89

Segala puji milik Allah. Kami memohon pertolonganNya, dan mohon ampun kepada Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diriku dan keburukan amalku. Barang siapa yang diberi petunjuk Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menyesatkannya, dan

barang siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menunjukinya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, aku mengesakanNya dan tidak mempersekutukanNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya dan rosulNya, tidak ada nabi setelah Dia. Ya Allah, berikan sholawat, salam dan kebaikan atas nabi Muhammad, keluarganya dan sahabatnya. ya itulah awal dari tulisan pertamaku sekaligus PR buatku untuk menghafalnyaayo lin semangaaaaaaaat!!! bismillahirrahmanirrahiim. di tulisan pertamaku ini, aq akan membuat beberapa targetan atau to do list yang akan di evaluasi tiap harinya bismillah 1. selesein tugas kuliah 2. beresin tugas amanah 3. tilawah 1 juz per hari 4. qiyamullail 5. sedekah 6. nabung 7. shalat dhuha 8. shalat berjamaah 9. al matsurat 10. baca buku yg bermanfaat 20 menit 11. shalat rawatib 12. hafalan 1 baris per hari 13. shaum 14. olahraga 20 menit per hari 15. silahturahmi kalo lagi dapet

tilawah>hafalan 1 baris qiyamulail>baca buku yg bermanfaat 20 menit shalat dhuha>baca buku yg bermanfaat 20 menit shalat berjamaah>baca buku yg bermanfaat 20 menit shalat rawatib>baca buku yg bermanfaat 20 menit shaum>baca buku yg bermanfaat 20 menit

tiap poin sama dengan 1 * jadi tiap harinya aq harus punya 15* tiap poin yg ga terlakasana iqobnya apa ya aq tau BENDING 10X

keringanan sebenarnya sitapi ya udahlah..kalo kpikiran y bagus ru ganti..hehe abis gitu apa ya. dah ahdah malemc u tom n_n http://ceria89.wordpress.com/page/2/ DOA MASUK KAMAR MANDI Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari setan laki-laki dandari setan perempuan.

You might also like