You are on page 1of 13

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM USAHA PEMBELAAN NEGARA

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang terdiri atas sekitar 17.000 (Tujuh belas Ribu) Pulau besar dan kecil, dan dengan penduduk yang terbentuk dari sekitar 3000 suku-suku serta bahasa ibu, disatukan dalam Bhineka Tungal Ika yang tercermin dalam kegotong royongan rakyat Indonesia. Paper ini mencoba mengungkap pengertian serta peran serta masyarakat, khususnya para pemuda, akan hak dan kewajiban warga negara Indonesia akan bela negara dan bagaimana bela negara dilaksanakan oleh kaum pemuda Indonesia khususnya dan rakyat NKRI pada umumnya secara kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data secara wawancara terhadap imforman-imforman. Dalam paper ini dikemukakan pendahuluan yang mengungkap latar belakang masalah, lalu dikemukakan kondisi ril pemuda dan masyarakat Indonesia dalam kaitannya dengan bela negara, kemudian diutarakan pengertian bela negara serta pembahasan, dan terahir ditarik kesimpulan dan saran dimana dikemukakan bahwa pengertian bela negara saat ini bukan hanya angkat senjata melawan musuh dari luar tetapi juga termasuk keikut sertaan menjaga keutuhan bangsa serta wilayah kedaulatan negara dan membangun lingkungan hidup serta perekonomian masyarakat yang baik merupakan langkah nyata dalam bela negara.

I. Pendahuluan Krisis moneter yang dilanjutkan dengan krisis multidimensi yang melanda Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah lama berlalu, demikian juga halnya dengan krisis ekonomi global yang melanda dunia telah lewat, namun ternyata Negara Kesatuan Republik Indonesia masih terbelenggu oleh berbagai bencana dan malapetaka yang menimpa Rakyat dan tanah Indonesia. Bencana alam seakan tiada henti menghantam Negara dan Rakyat Indonesiayang memiliki 17.000 pulau dan lebih dari 3.000 suku (Firdaus, 2010). Beberapa tahun yang lalu Tsunami melanda Propinsi Nangroe Aceh Darussalam, dimana dalam bencana tersebut ratusan ribu rakyat Indonesia menjadi korban, dan kerugian milyaran harta benda menimpa

rakyat Aceh. Bencana ini dilanjutkan oleh Gempa di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan korban nyawa dan harta yang tidak sedikit, disusul oleh gempa di tanah Padang. Tahun ini, tahun 2010, beberapa bulan yang lalu, terjadi lagi bencana alam yang tidak kalah hebatnya yaitu Banjir bandang di Wasior Papua, Letusan Gunung Merapi, dan Tsunami di Mentawai. Seakan masih belum habis kemalangan bangsa Indonesia, rakyat negara ini beberapa kali mengalami penghinaan yang dilakukan oleh bangsa lain. Warga negara Indonesia yang sedang bekerja di manca negara mengalami siksaan dan hinaan, namun NKRI tidak dapat melindungi warga negaranya dari hinaan dan siksaan tersebut. Hal lain yang menyedihkan adalah banyaknya para pelintas batas yang tidak dapat di gebah oleh petugas NKRI bahkan lebih menyedihkan lagi NKRI tidak dapat mempertahankan Pulau-pulau terluarnya dari rebutan bangsa lain.

II. Kondisi Ril Masyarakat dan Pemuda Indonesia. Keadaan Masyarakat Indonesia saat ini dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Kepercayaan terhadap Pemerintah sudah semakin tipis. Di dalam negeri para elit politik salaing baku hantam berlomba-lomba untuk membuat kacau suasana, seribu satu masalah kecil di ekspos besar-besaran sementara masalah besar yang krusial di tutupi bahkan dicoba untuk di hilangkan dari perhatian masyarakat. Berbagai kasus tidak terungkap dengan jelas dan pasti. Banyak terjadi tindakantindakan anarkhis yang justru membuat masyarakat resah. Kasus Bank Century, kasus Korupsi Pajak Gayus, dan kasus video porno Ariel membuat masyarakat semakin tidak percaya terhadap supremasi hukum. Hal ini menimbulkan anasir-anasir luar dengan leluasa mengobrak abrik ketertiban dan keamanan masyarakat Indonesia. Para pemuda telah berusaha mengingatkan penguasa dengan berbagai cara. Ada yang turun kejalan dengan demonstrasinya, ada juga yang berunjuk rasa dengan karya-karya

yang menyentil pemerintah. Bukannya menjadi sadar akan peringatan ini, malah tindakan beberapa aparat menjadi semakin represif sehingga menimbulkan lebih besar lagi ketidak percayaan masyarakat terhadap aparat dan pemerintah. Saat ini keadaan sudah sangat membingungkan. Seharusnya kita semua menyadari bahwa musuh yang harus kita hadapi adalah dari luar, bukan sesama saudara sebangsa setanah air. Seharusnya kita semua ingat bahwa kita ini berada dalam satu sumpah yaitu SUMPAH PEMUDA yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober: BERTANAH AIR SATU TANAH AIR INDONESIA, BERBANGSA SATU BANGSA INDONESIA, BERBAHSA SATU BAHASA INDONESIA. Banyak usaha telah dilakukan untuk mengembalikan kestabilan negara tercinta ini. Pembangunan dibidang pendidikan, pembangunan dibidang fisik, dan pembangunan bidang bidang lain terutama bidang pertahanan keamanan. Usaha-usaha ini telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Sudah banyak anak-anak Indonesia yang dapat mengenyam pendidikan dengan gratis.

III. Pengertian Bela Negara Pengertian bela Negara versi 1 Dalam Undang-undang Dasar 1945 BAB XII Pasal 30 Ayat 1 di tegaskan bahwa: Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Oleh karena itu bela negara merupakan hak setiap individu warga negara Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan Warga negara Republik Indonesia wajib membela negara pada saat dibutuhkan. Dalam kamus bahasa Indonesia bela negara berarti Tugas bela negara adalah tugas seluruh rakyat Indonesia yang oleh Undang-undang Dasar 1945 di rinci lebih lanjut antara tugas Tentara Nasional Indonesia, Polisi dan Tugas Rakyat. Dalam pasal 30 ayat 2 UUD 1945 di tegaskan bahwa TNI dan Kepolisian merupakan kekuatan utama dalam sistim pertahanan keamanan rakyat semesta, sedangkan rakyat merupakan kekuatan pendukungnya. TNI memiliki tugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. Kepolisian sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat memiliki tugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. Rakyat sebagai komponen pendukung dalam sistim pertahanan keamanan rakyat semesta sudah tentu memiliki fungsi yang tidak kalah pentingnya dengan TNI dan POLRI. Sebagai unsur pendukung rakyat wajib memantau segala aspek yang berhubungan dengan dengan sistim hankamrata (Pertahanan keamanan Rakyat Semesta). Dalam menjalankan fungsinya rakyat dapat memfungsikan dirinya menjadi pengawas, early warning, pencegah terjadinya infiltrasi yang tidak terlihat. Menjadi alarm

bagi TNI dan POLRI dalam hal adanya serangan terhadap pertahanan keamanan melalui penghancuran budaya, generasi muda, dan lain-lain. Rongrongan terhadap negara Indonesia ada dalam berbagai bentuk dari mulai provokasi, teror, penyusupan ideolaogi asing, penghancuran dan pencurian budaya, sampai pada penistaan terhadap warga negara Indonesia. Sebagai komponen pendukung rakyat sudah seharusnya menyadari bahwa persatuan dan kesatuan merupakan tonggak utama keutuhan bangsa dan negara Indonesia. Ingat pada jaman penjajahan Belanda dahulu, mereka penjajah menggunakan politik Devide et impera atau politik adu domba untuk menguasai Bangsa dan negara Indonesia. Mereka berhasil menjajah selama ratusan tahun dengan politik adu domba tersebut. Oleh karena itu saat ini masyarakat Indonesia harus sadar akan bahayanya politik adu domba. Bangsa lain yang tidak suka akan ketertiban Negara Indonesia akan berusaha untuk menciptakan suasana tidak tertib dengan kekuatan ekonominya, dengan kekuatan financiernya. Mereka akan berusaha menggunakan rakyat Indonesia yang bisa dibeli untuk membantu mereka membuat suasana dalam negeri yang kacau sehingga kepentingan mereka dengan mudah dapat masuk ke Indonesia. Penguasaan media massa untuk membuat opini masyarakat. Dimana dengan pembentukan opini yang sesuai dengan yang mereka inginkan akan sangat mudah melalui sarana media elektronik yang mereka kuasai. Memblow-up peristiwa-peristiwa yang berpotensi memecah belah kesatuan bangsa dengan mengedepankan berita sara yang sebesarbesarnya. Mengalihkan perhatian rakyat dari hal-hal yang kritis ke hal-hal yang tidak berguna seperti mengalihkan masalah pengambilan pulau terluar dari wilayah NKRI ke masalah yang remeh seperti keributan di gedung DPR RI. Dari masalah saham Free Port yang merugikan Bangsa dan Negara Indonesia kepada keributan yang timbul oleh pernyataan Politik anggota DPR yang tidak senonoh.

Rakyat Indonesia , Tua muda, sebagai komponen pendukung Sistim Hankamrata harus dapat membaca hal-hal yang tidak kasat mata yang dapat mengakibatkan kerugian bagi bangsa dan Negara Indonesia. Pembunuhan karakter generasi muda dengan menjerumuskan aksi-aksi positif mahasiswa menjadi aksi yang anarkhis. Membayar segelintir orang untuk membelokkan aksi damai dengan provokasi yang tidak bermoral. Rakyat juga harus dapat berperan aktif dalam membangun perekonomian agar tidak mudah menjadi bulan-bulanan permainan harga dan komoditi dari negara lain, karena di era globalisasi ini penjajahan sudah berubah bentuk menjadi rente dan penjajahan dalam bentuk hutang. Dengan berhutang kepada negara lain berarti kita telah menggadaikan kemerdekaan bangsa ini kepada negara penghutang. Pengurangan pelajaran agama dan budi pekerti dalam pendidikan nasional juga merupakan upaya penghancuran budaya yang amat sangat patut di waspadai. Generasi muda Indonesia dibuat menjadi generasi yang tidak faham agama serta tidak mengerti sopansantun, tidak menghormati orang tua dan para tetua pendahulu. Yang pada akhirnya akan melupakan sejarah dan tidak punya panduan yang dapat ditiru sehingga dengan amat mudah akan dikuasai dan di setir oleh bangsa lain.

Pengertian bela Negara versi 2

Pengertian bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepadanegara kesatuan republik indonesia yang berdasarkan pancasila dan uud 1945 dalam menjaminkelangsungan hidup bangsa dan negara. pembelaan negara bukan semata-mata tugas tni, tetapi segenapwarga negara sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.era reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang di republik indonesia. ada perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat, tapi tampaknya ada juga yang negatif dan pada gilirannya akan

merugikan bagi keutuhan wilayah dan kedaulatan negara kesatuan republik indonesia. suasana keterbukaan pasca pemerintahan orde baru menyebabkan arus informasi dari segala penjuru dunia seolah tidak terbendung. berbagai ideologi, mulai dari ekstrim kiri sampai ke ekstrimkanan, menarik perhatian bangsa kita, khususnya generasi muda, untuk dipelajari, dipahami danditerapkan dalam upaya mencari jati diri bangsa setelah selama lebih dari 30 tahun merasa terbelengguoleh sistem pemerintahan yang otoriter.salah satu dampak buruk dari reformasi adalah memudarnya semangat nasionalisme dankecintaan pada negara. perbedaan pendapat antar golongan atau ketidaksetujuan dengan kebijakan pemerintah adalah suatu hal yang wajar dalam suatu sistem politik yang demokratis. namun berbagaitindakan anarkis, konflik sara dan separatisme yang sering terjadi dengan mengatas

namakandemokrasi menimbulkan kesan bahwa tidak ada lagi semangat kebersamaan sebagai suatu bangsa.kepentingan kelompok, bahkan kepentingan pribadi, telah menjadi tujuan utama. semangat untuk membela negara seolah telah memudar. bela negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme, seolah-olah kewajibandan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada tentara nasional indonesia. padahal berdasarkan pasal 30 uud 1945, bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negararepublik indonesia. bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan republik indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.uu no 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara ri mengatur tata cara penyelenggaraan pertahanan negara yang dilakukan oleh tentara nasional indonesia (tni) maupun oleh seluruhkomponen bangsa. upaya melibatkan seluruh komponen bangsa dalam penyelenggaraan pertahanannegara itu antara lain dilakukan melalui pendidikan pendahuluan bela negara. di dalam masa transisimenuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi, tentu timbul pertanyaan apakah pendidikan pendahuluan bela negara masih relevan dan masih dibutuhkan. makalah ini akan mencoba membahastentang

relevansi pendidikan pendahuluan bela negara di era reformasi dan dalam rangka menghadapiera globalisasi abad ke 21

hakekat ancaman terhadap negara kesatuan republik indonesia ancaman dari luar dengan berakhirnya perang dingin pada awal tahun 1990an, maka ketegangan regional di duniaumumnya, dan di kawasan asia tenggara khususnya dapat dikatakan berkurang. meskipun masihterdapat potensi konflik khususnya di wilayah laut cina selatan, misalnya sengketa kepulauan spratlyyang melibatkan beberapa negara di kawasan ini, masalah timor timur yang menyebabkan keteganganantara indonesia dan australia, dan sengketa pulau sipadan/ligitan antara indonesia dan malaysia,namun diperkirakan semuapihak yang terkait tidak akan menyelesaikan masalah tersebut melaluikekerasan bersenjata. dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dalam jangka waktu pendek ancaman dalam bentuk agresi dari luar relatif kecil. potensi ancaman dari luar tampaknya akan lebih berbentuk upaya menghancurkan moral dan budaya bangsa melalui disinformasi, propaganda, peredarannarkotika dan obat-obat terlarang, film-film porno atau berbagai kegiatan kebudayaan asing yangmempengaruhi bangsa indonesia terutama generasi muda, yang pada gilirannya dapat merusak budaya bangsa. potensi ancaman dari luar lainnya adalah dalam bentuk "penjarahan" sumber daya alamindonesia melaluieksploitasi sumber daya alam yang tidak terkontrol yang pada gilirannya dapat merusak lingkunganatau pembagian hasil yang tidak seimbang baik yang dilakukan secara "legal" maupun yang dilakukanmelalui kolusi dengan pejabat pemerintah terkait sehingga meyebabkan kerugian bagi negara. ancaman dari dalam meskipun tokoh-tokoh lsm banyak yang menyatakan hal ini sebagai sesuatu yang mengada-ada, pada kenyataannya potensi ancaman yang dihadapi negara republik indonesia tampaknya akan lebih banyak muncul dari dalam negeri, antara lain dalam bentuk:a. disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis

berdasarkan sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat b. keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran hak azasi manusia yang pada gilirannya dapat menyebabkan huruhara/kerusuhan massac. upaya penggantian ideologi panca sila dengan ideologi lain yang ekstrim atau yang tidak sesuaidengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa indonesiad. potensi konflik antar kelompok/golongan baik akibat perbedaan pendapat dalam masalah politik,maupun akibat masalah sarae. makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusionalsemua potensi ancaman tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan ketahanan nasional melalui berbagai cara, antara lain:

a. pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruhpengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa Indonesia b. upaya peningkatan perasaan cinta tanah air (patriotisme) melalui pemahaman dan penghayatan(bukan sekedar penghafalan) sejarah perjuangan bangsa. c. pengawasan yang ketat terhadap eksploitasi sumber daya alam nasional serta terciptanya suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa (legitimate, bebas kkn, dan konsisten melaksanakan peraturan/undang-undang). d. kegiatan-kegiatan lain yang bersifat kecintaan terhadap tanah air serta menanamkan semangat juanguntuk membela negara, bangsa dan tanah air serta mempertahankan pancasila sebagai ideologi negaradan uud 1945 sebagai landasan berbangsa dan bernegara. e. untuk menghadapi potensi agresi bersenjata dari luar, meskipun kemungkinannya relatif sangatkecil ,selain menggunakan unsur kekuatan tni, tentu saja dapat menggunakan unsur rakyat terlatih(ratih) sesuai dengan doktrin sistem pertahanan semesta. dengan doktrin

ketahanan nasional itu,diharapkan bangsa indonesia mampu mengidentifikasi berbagai masalah nasional termasuk ancaman,gangguan, hambatan dan tantangan terhadap keamanan negara guna menentukan langkah atautindakan untuk menghadapinya.

IV. Pembahasan Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa bela negara bukan hanya melulu kewajiban TNI dan POLRI, rakyat - terutama generasi muda memiliki kewajiban yang tidak kalah pentingnya dalam bela negara. Rakyat memiliki kewajiban yang sama besarnya dengan TNI dan POLRI dalam bela negara untuk menjaga, mempertahankan, dan melindungi tanah tumpah darah Indonesia. Serangan dari luar yang merongrong kedaulatan NKRI dapat berupa serangan ekonomi, budaya, sosial dan lain-lain. Bahkan ada yang menggunakan kekuatan ekonomi untuk menghancurkan ketertiban dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hutang merupakan cara yang efektif untuk mengadakan penjajahan. Perusakan budaya dengan menyuntikkan budaya yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa dapat merusak serta merongrong pembangunan bangsa. Generasi muda dapat dihancurkan bahkan dapat disetir menjadi generasi konsumtif yang tidak mempunyai kreatifitas dan kemampuan berjuang melalui penghancuran budaya. Intrik-intrik permusuhan dapat disusupkan dalam perusakan budaya yang disusupkan melalui media musik dan lainlain. Pada pundak para pemuda semua harapan dan impian bangsa tercurah, kasih sayang serta perhatian semua tertuju pada Pemuda Indonesia. Hal ini merupakan tanggung jawab yang tidak main-main, tanggung jawab yang amat besar, dan tanggung jawab serta kewajiban luhur yang diemban para Pemuda Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan pemuda dengan mutu Sumber daya Manusia (SDM) yang handal, tangguh, dan paripurna

Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sampai kaum itu mengubah nasibnya sendiri. (Al-Ayah)

Nasib Bangsa ini berada ditangan kita semua, bangsa Indonesia, dan tidak akan berubah kecuali kita merubahnya. Jangan berharap bangsa lain akan membantu merubah nasib bangsa kita. Amerika Tidak akan peduli terhadap nasib kita. Contohlah Malaysia, mereka berusaha dari bangsa yang kurang pandai menjadi bangsa yang lebih maju dari gurunya (Indonesia).

V. Kesimpulan dan Saran Dari uraian diatas dapat kita tarik kesimpulan-kesimpulan: 1. Bela Negara menjadi hak dan kewajiban setiap individu warga negara Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa terkecuali. 2. Tni dan polri merupakan kekuatan utama dalam sistim hankamrata, sedangkan rakyat adalah kekuatan pendukung. 3. Sebagai kekuatan pendukung, rakyat mempunyai tugas dan peran yang lebih besra dan lebih luas dalam bela negara. 4. Rongrongan terhadap NKRI dapat berbentuk penjajahan ekonomi, sosial, budaya, dan politik. 5. Untuk menghancurkan kekuatan yang meronngrong kedaulattan NKRI dalam bidang Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya, rakyat Indonesia harus menyadari dan waspada akan adanya usaha-usaha adu domba dari berbagai fihak. 6. Untuk membendung kekuatan kekuatan yang tidak ingin Indonesia maju dan berkembang, Rakyat (Tua-muda, besar-kecil, kaya-miskin, educated-uneducated) harus bersatu padu membangun kekuatan bangsa disegala bidang. Jangan ada lagi hujat menghujat sesama saudara se-bangsa se-tanah air Indonesia.

Daftar Pustaka

----------------. 1971. AL-QURAN DAN TERJEMAHNYA. Khadim Fahd Ibn Abd alAziz Al Saud. Madinah, SA.

Al-Haramain asy Syarifain,

Jogya Bangkit, 2010; UUD 1945 Amandemen Pertama s/d Keempat, JB Publisher, Yogyakarta. Firdaus, Adhy; 2010; Membentu Bangsa Terdidik, Berdaya saing Tinggi dan berwawasan kebangsaan melalui pembenahan sistem Pendidikan Nasional; Paper disampaikan pada Seminar Nasional Ikatan Pemuda Indonesia, di Bekasi 8 Juli 2010.

You might also like