You are on page 1of 4

ELEMEN MESIN 2 Poros dapat dibagi menjadi 2jenis yaitu: Poros beban 1.

. Poros beban tetap (gandar) Poros yang dipasang diantara roda-roda merata barang, yang tidak mendapat baban puntir, bahkan kadang tidak boleh berputar. 2. Poros beban berputar(spindel) Adalah poros teransmisi yang relatif pendek dimana beban utamanya berupa puntiran. Poros transmisi Poros ini digerakan oleh sebuah motor penggerak. Bbagian-bagian tap atau leher, alat yang dipakai untuk menumpu pors disebut bantalan (bearing). Yang perlu dipehatikan pada perencanaan poros. a. Kekuatan poros Poros harus cukup kuat untuk menahan beban tarik, beban tekan, beban puntir,beban lentur dan beban gabungan. b. Kekakuan poros Membawa dampak pada getaran (vibratic) dan suara (noise). c. Putaran kritis Diusahakan putaran kerjanya lebih pendek dari putaran kritisnya (putaran maksimal). d. Korosi e. Bahan Bila diperlukan kekuatan yang tinggi, material yang dipakai baja paduan seperti baja nikel, baja chrom. Dalam merencanakan pors dasar-dasar yang harus diperhatikan adalah: a. Strength b. Rigiditas Selain itu dipertimbangkan pula: a. b. c. d. Poros yang mendapat momen puntir atau torsi Poros yag hanya mendapat momen bending Poros yang mendapat beban kombinasi antara torsike bending Poros yang beban aksial serta kombinasi antara torsi dan bending. Poros yang menerima momen puntir atau torsi

Untuk mengetaui diameter poros yang menerima momen putir, maka dapat ditentukan berdasarkan persamaan torsi:

..............................(1)

Dimana: T = momen torsi yang bekerja pada poros (kg.cm) J = momen inersia polar pada ardm sectioner area ( fs = torsional shear stress ( r = jari-jari poros ( ) ............................(2) ) )

dimana: d = diameter poros selanjutnya dari persamaan (1)dan(2) didapat: =

atau T =

untuk hollow shaft J= =diameter luar poros =diameter dalam poros bila disubtitusikan dengan persamaan (1) = 16 T 16 T 16 = = T= . ) =k

)....................(3)

Hubungan sebagai berikut: Horce polar:

p= T=
Dimana p= watt n= rpm t= N.m

Atau

dimana: p= daya kuda (ps) T= momen torsi (kg m) N= kecepatan torsi (rpm) Bilamana poros berlubang (hollow shaft) ini dibuat dengan kekuatan sama sebagai poros pejal, maka momen torsi yang bekerja pada poros tersebut harus sama, dengan kata lain, untuk bahan yang yang sama maka kedua jenis poros berlaku: .................. hallow shaft T= . fs . solid shaft = 750 watt

Apabila pemutarnya dengan bantuan belt, maka torsi (T) dicari dengan persamaan:

R = radius pulley Beban poros mendapatkan momen bending, maka stress maksimum ( tensite atau compressive ) diberikan menurut persamaan: ............................ (1) Dimana: M = momen bending I = momen inersia penampang terhadap sumbu putar ( = bending stress ( ) )

Y = jarak dari sumbu netral kesumbu terluar (cm)

Untuk poros pejal:

You might also like