You are on page 1of 10

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbagai permasalahan global dunia yang berkaitan dengan masalah kebersihan, kesehatan dan lingkungan hidup akhir-akhir ini sedang ramai dibicarakan. Utamanya masalah yang paling mendasar adalah kebersihan. Dimana kebersihan merupakan hal yang sangat penting guna berpengaruh pada lingkungan dan kesehatan. Kesadaran setiap individu untuk menjaga kebersihan adalah faktor penting untuk mewujudkannya. selain itu, pengetahuan serta perilaku untuk

tingkat pendidikan yang memadai guna perwujudan bentuk mewujudkan kebersihan.

Kebersihan menyangkut banyak bentuk, dari yang umum menyangkut banyak orang hingga yang khusus. Secara spesifik kami membahas kepedulian serta kesadaran mahasiswa terhadap kebersihan toilet khususnya di jurusan teknik elektro Politeknik Negeri Bali. Kami mengambil tema ini dikarenakan kami sebagai mahasiswa sering merasa tidak nyaman akan keadaan toilet di area kampus khususnya di jurusan teknik elektro. Kebersihan toilet yang jarang diperhatikan walaupun sering dipergunakan dalam keseharian , mengembalikan kesadaran kami untuk peduli akan kebersihannya dalam bentuk realitas. Dalam hal ini menyangkut mahasiswa secara umum, yang terkadang masalah kebersihan dipandang bukan tanggung jawab bersama melainkan tanggung

jawab petugas kebersihan. Acapkali ini tidak dindahkan oleh mahasiswa untuk selalu turut menjaga kebersihannya. Keadaan toilet yang telah kami survei telah menguatkan kami untuk meneliti seberapa besar kepedulian serta kesadaran mahasiswa mengenai kebersihan khususnya toilet. Dengan mengetahui seluk-beluk akan kepedulian serta kesadaran mahasiswa khususnya kami mengambil sampel mahasiswa jurusan teknik elektro , kami ingin mengetahui sejauh mana kesadaran serta kepedulian mahasiswa maka dari

itu kami mengambil judul Kesadaran Mahasiswa terhadap Kebersihan Toilet di Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bali.

B. Rumusan Masalah Bagaimana kesadaran mahasiswa jurusan teknik elektro Politeknik Negeri Bali terhadap kebersihan toilet?

C. Tujuan Untuk mengetahui sejauh mana kesadaran mahasiswa jurusan teknik elektro PNB terhadap kebersihan toilet.

D. Manfaat Adapun manfaat yang dapat diambil dari latar belakang diatas adalah dapat memperoleh kualitas toilet yang lebih bersih dengan fasilitas yang lebih baik, adanya kenyamanan bagi pengguna toilet.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian toilet Toilet atau Kloset atau WC (bahasa Inggris: water closet) adalah perlengkapan rumah yang kegunaan utamanya sebagai tempat pembuangan kotoran , yaitu air seni dan feses. Istilah toilet maupun WC dapat digunakan untuk mengacu pada perlengkapan tersebut maupun ruangan tempat

perlengkapan tersebut berada. Istilah kamar kecil biasanya digunakan dalam bahasa Indonesia untuk memperhalus penyebutan tempat tersebut. Terdapat berbagai jenis toilet di seluruh dunia. Kloset duduk (kloset yang digunakan dengan cara mendudukinya untuk buang air besar) yang memiliki fasilitas untuk menyiram buangan setelah digunakan adalah jenis toilet yang paling umum di Barat, sedangkan kloset jongkok (kloset yang digunakan dengan cara berjongkok di atasnya untuk buang air besar) cukup lazim di Asia Tenggara, Asia Timur (Republik Rakyat Cina dan Jepang), India, serta masih dapat dijumpai pada toilet umum di Eropa selatan dan timur (termasuk sebagian Perancis, Yunani, Italia, negara-negara Balkan, dan negara bekas Uni Soviet). Terdapat pula beberapa cara untuk membersihkan diri setelah menggunakan toilet. Hal ini bergantung pada norma dan adat setempat maupun sumber daya yang ada. Di Asia, air digunakan untuk keperluan tersebut, dan biasanya dengan menggunakan tangan kiri. Di Barat, yang lazim digunakan adalah kertas toilet, dapat juga dengan menggunakan perlengkapan lain mirip toilet yang disebut bidet. Ruangan toilet kadang dirancang khusus untuk memudahkan orang cacat. Biasanya toilet semacam itu cukup luas untuk dapat dimasuki dengan berkursi roda dan pada dindingnya sering terdapat pegangan yang dapat membantu pengguna toilet menempatkan dirinya.

1. Toilet rumah Di negara maju, hampir semua tempat tinggal memiliki paling sedikit sebuah toilet. Toilet di tempat tinggal pribadi umumnya tidak dipisahkan menurut jenis kelamin. Toilet dapat berada satu ruangan dengan tempat mandi, dapat pula tidak. Di India baru-baru ini disarankan agar semua politisi wajib memiliki toilet. 2. Toilet umum Fasilitas umum biasanya menyediakan toilet yang dapat digunakan umum. Biasanya toilet umum semacam itu terdiri atas kamar-kamar toilet dengan fasilitas cuci tangan di tempat terpisah. Toilet umum biasanya dipisahkan (yaitu berbeda ruangan) sesuai jenis kelamin penggunanya, yaitu toilet pria dan toilet wanita. Tempat cuci tangan dapat pula tersedia bagi kedua jenis kelamin. Toilet umum pria biasanya memiliki tempat buang air kecil terpisah, dapat berupa urinoir berdesain khusus yang melekat pada dinding untuk digunakan satu orang ataupun berupa bak atau selokan yang selalu dialiri air untuk digunakan lebih dari satu orang. Urinoar yang melekat pada dinding biasanya diberi sekat satu sama lain untuk menjaga privasi penggunanya. Toilet umum di luar ruangan (di tepi jalan, di sekitar taman,sekitar sekolah,kampus dan sebagainya) bisa disebut sebagai perabot jalan. Toilet umum semacam ini biasanya dapat digunakan kedua jenis kelamin, berbentuk kotak yang dapat memiliki peralatan sederhana dan tidak bersaluran air maupun lebih mewah dan dapat membersihkan diri sendiri setelah digunakan. Ada pula toilet umum yang dapat dipindahkan sehingga bisa ditempatkan bilamana dan di mana diperlukan, misalnya pada suatu konser musik di tempat terbuka.Toilet umum juga dapat berada dalam kendaraan umum. Biasanya terdapat toilet dalam pesawat terbang, kereta, kapal laut, dan sering pula pada bus dan kapal feri jarak jauh, namun tidak dalam angkutan dalam kota seperti kereta bawah tanah, trem, dan bus kota.Toilet umum dapat memungut bayaran dari penggunanya.

B. Pengertian Kebersihan Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya. Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih. Mencuci adalah salah satu cara menjaga kebersihan dengan memakai air dan sejenis sabun atau deterjen. Mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan produk kebersihan tangan merupakan cara terbaik dalam mencegah penularan influenza dan batuk-pilek. Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara melap jendela dan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan (misalnya dengan abu gosok), membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah pada tempatnya. Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian : Toilet di Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bali 2. Waktu Penelitian :

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi : Mahasiswa , Pegawai, Dosen Politeknik Negeri Bali 2. Sampel : Mahasiswa, Pegawai, Dosen jurusan teknik elektro Politeknik Negeri Bali 3. C. Jenis Penelitian Penelitian atas kebersihan toilet di jurusan teknik elektro politeknik negeri bali dapat dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah

mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Metode ini berupa pengamatan secara langsung yang kami lakukan di toilet jurusan teknik elektro. Dalam metode ini kami mendapatkan datadata yang kemudian kami susun dan dilengkapi dengan foto-foto saat kami melakukan observasi. 2. Dokumentasi Metode dokumentasi dilakukan dengan mendokumentasikan hasil observasi di toilet jurusan teknik elektro

3. Angket Metode ini dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa, pegawai, dan dosen teknik elektro dimana 100 orang mahasiswa serta 50 orang pegawai dan dosen sebagai sampel.

E. Sumber Data 1. Data primer Hasil penyebaran angket kepada mahasiswa,pegawai dan dosen yang didapatkan berdasarkan pertanyaan yang diajukan pada angket tersebut. 2. Data Sekunder Selain data primer , dalam penelitian ini juga digunakan data sekunder yaitu referensi-referensi yang diperoleh dari internet.

F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang kami gunakan dengan membahas secara rinci mengenai hal-hal yang ada pada rumusan masalah kemudian kami jabarkan pada hasil pembahasan. Analisis data kami rancang berdasarkan data-data yang telah kami peroleh.

BAB IV PEMBAHASAN

Berdasarkan dari isi kuisioner yang telah terlampir maka, hasil dari kuisioner yang telah disebarkan adalah sebagai berikut : Kuisioner 1 merupakan kuisioner untuk mahasiswa, dimana digunakan 100 mahasiswa sebagai sample dalam kuisioner ini. Dimana dari hasil kuisioner tersebut menyatakan bahwa 33 orang mahasiswa mengatakan pernah mengotori toilet, 67 orang mengatakan tidak pernah mengotori toilet. Dan 25 orang mengatakan pernah merusak fasilitas toilet, 75 orang mengatakan tidak pernah merusak fasilitas toilet. Dimana kepedulian mahasiswa terhadap mahasiswa lain yang mengotori toilet sebanak 64 mahasiswa mengatakan peduli serta 36 mahasiswa mengatakan tidak peduli. Dan 53 orang mangatakan bahwa dirinya telah mewujudkan kepedulian terhadap kebersihan toilet serta 47 orang mengatak tidak. Setelah diuraikan kembali 88 mahasiswa mengatakan telah jujur dalam mengisi kuisioner tersebut, 1 mahasiswa mengatakan tidak jujur serta 12 orang mengatakan masih ragu ragu. Kuisioner 2 merupakan kuisioner untuk dosen dan pegawai di jurusan Teknik Elektro, dimana digunakan 50 dosen dan pegawai sebagai sample dalam kuisioner ini. Dimana dari hasil kuisioner tersebut menyatakan bahwa seluruh dosen dan pegawai yang mengisi kuisioner mengatakan pernah melihat toilet yang kotor. Selain itu juga seluruh mereka juga pernah merasa tidak nyaman saat menggunakan toilet. Ketika ditanya apa yang menyebabkan mereka tidak nyaman dalam menggunakan toilet, 14 orang mengatakan karena bau tidak sedap, 11 orang mengatakan karena sampah, 11 orang mengatakan karena fasilitas yang rusak serta sisanya sebanyak 14 orang mengatakan karena adanya sebab lain. Disamping itu juga ketika ditanya apakah menurut mereka mahasiswa sudah menjaga kebersihan toilet atau belum, 43 orang mengatakan mahasiswa belum menjaga kebersihan toilet dan 7 orang mengatakan bahwa mahasiswa sudah menjaga kebersihan toilet. Serta 41 orang mengatakan mahasiswa tidak peduli terhadap

kebersihan toilet, dan 9 orang mengatakan jika mahasiswa sudah peduli terhadap kebersihan toilet. Dari kedua kuisioner tersebut diatas terdapat kesenjangan hasil presentase antara mahasiswa dan dosen. Dimana hasil presentase terbesar pada angket mahasiswa menunjukkan mahasiswa sudah peduli dan sadar akan kebersihan toilet namun pada angket dosen menyatakan kebalikannya. Dengan hasil observasi dan dokumentasi yang telah kami lakukan, bahwa keaadaan toilet serta dampak perilaku mahasiswa yang mengakibatkan keadaan toilet menjadi kurang nyaman. Hal tersebut dapat diperkuat dengan data observasi dan dokumentasi yang terlampir. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kesenjangan hasil presentase terbesar angket mahasiwa jurusan teknik elektro Politeknik Negeri Bali dengan dosen jurusan teknik elektro Politeknik Negeri Bali diantaranya dari mahasiswa itu sendiri , dimana mahasiswa tersebut tidak ingin menyatakan kesenjangan perilaku yang mungkin dilakukan. Faktor lain yang menyebabkan kesenjangan tersebut adalah kurangnya keseseriusan dalam menjawab pertanyaan kuisioner. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan terhadap seluruh toilet di jurusan teknik elektro , tampak ketidaknyamanan . Dimana terdapat beberapa bentuk ketidaknyamanan tersebut diantaranya kebersihan toilet yang tidak terjaga seperti terdapat punting rokok , sampah makanan dan minuman yang berserakan dan sebagainya yang menyebabkan hilangnya estetika toilet. Selain itu yang menyebabkan ketidaknyamanan tersebut diantaranya bau tidak sedap, fasilitas yang rusak diantaranya gayung yang pecah, keran air yang rusak, engsel pintu yang lepas, closet yang mampet.

BAB V PENUTUP

A. Simpulan Dari analisa di atas maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran mahasiswa jurusan teknik elektro Politeknik Negeri Bali akan kebersihan toilet adalah kurang peduli. B. Saran Adapun saran yang dapat dituturkan dari pembahasan sebelumnya dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Kepada Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bali Dengan kesadaran mahasiwa terhadap kebersihan toilet diharapkan tetap menjaga kebersihan toilet. 2. Kepada Peneliti Untuk melakukan penelitian lanjut mengenai kesadaran terhadap kebersihan toilet.

You might also like