You are on page 1of 28

Kanker Lambung

Tumor jinak di lambung agaknya tidak menimbulkan gejala atau masalah medis. Tetapi kadang-kadang, beberapa mengalami perdarahan atau berkembang menjadi kanker. Sekitar 99% kanker lambung adalah adenokarsinoma. Kanker lambung lainnya adalah leiomiosarkoma (kanker otot polos) dan limfoma. Kankler lambung lebih sering terjadi pada usia lanjut. Kurang dari 25 % kanker tertentu terjadi pada orang di bawah usia 50 tahun. Penyebab Kanker lambung sering dimulai pada sisi dimana lapisan lambung meradang. Tetapi banyak ahli yakin bahwa peradangan adalah akibat dari kanker lambung, bukan sebagai penyebab kanker.kebanyakan penderita ulkus dan kanker lambung, kemungkinan sudah mengidap kanker yang tidak terdeteksi sebelum tukaknya terbentuk. Helicobacter pylori, kuman yang memegang peranan penting dalam ulkus duodenalis, juga bisa berperan dalam terjadinya kanker lambung. Faktor makanan tertentu diperkirakan berperan dalam pertumbuhan kanker lambung. - asupan garam yang tinggi - asupan karbohidrat yang tinggi - asupan bahan pengawet (nitrat) yang tinggi - asupan sayuran hijau dan buah yang kurang. Gejala Pada stadium awal kanker lambung, gejalanya tidak jelas dan sering tidak dihiraukan. Jika gejalanya berkembang, bisa membantu menentukan dimana lokasi kanker lambung tersebut. Sebagai contoh, perasaan penuh atau tidak nyaman setelah makan bisa menunjukkan adanya kanker pada bagian bawah lambung. Penurunan berat badan atau kelelahan biasanya disebabkan oleh kesulitan makan atau ketidakmampuan menyerap beberapa vitamin dan mineral. Anemia bisa diakibatkan oleh perdarahan bertahap yang tidak menyebabkan gejala lainnya. Kadang penderita juga bisa mengalami muntah darah yang banyak (hematemesis) atau mengeluarkan tinja kehitaman (melena). Bila kanker lambung bertambah besar, mungkin akan teraba adanya massa pada dinding perut. Pada stadium awal, tumor lambung yang kecil bisa menyebar (metastasis) ke tempat yang jauh. Penyebaran tumor bisa menyebabkan pembesaran hati, sakit kuning (jaundice), pengumpulan cairan di perut (asites) dan nodul kulit yang bersifat ganas. Penyebaran kanker juga bisa menyebabkan pengeroposan tulang, sehingga terjadi patah tulang.

Diagnosa Gejala kanker lambung bisa dikelirukan dengan tukak lambung.Bila gejala tidak hilang setelah penderita minum obat untuk ulkus atau bila gejalanya meliputi penurunan berat badan, maka dicurigai suatu kanker lambung. Pemeriksaan rontgen yang menggunakan barium untuk menandai perubahan di permukaan lambung sering dilakukan, tetapi jarang bisa menemukan kanker lambung yang kecil dan dalam stadium awal. Endoskopi adalah prosedur diagnostik yang paling baik karena - memungkinkan dokter melihat lambung secara langsung - bisa mencari adanya Helicobacter pylori, kuman yang berperan dalam kanker lambung - bisa mengambil contoh jaringan untuk pemeriksaan mikroskopis. Pengobatan Polip lambung jinak diangkat dengan menggunakan endoskopi.Bila karsinoma ditemukan di dalam lambung, pembedahan biasanya dilakukan untuk mencoba menyembuhkannya.Sebagian besar atau semua lambung dan kelenjar getah bening di dekatnya ikut diangkat. Bila karsinoma telah menyebar ke luar dari lambung, tujuan pengobatannya adalah untuk mengurangi gejala dan memperpanjang harapan hidup. Kemoterapi dan terapi penyinaran bisa meringankan gejala. Hasil kemoterapi dan terapi penyinaran pada limfoma lebih baik daripada karsinoma.Mungkin penderita akan bertahan hidup lebih lama bahkan bisa sembuh total.

Kanker usus halus


Kebanyakan tumor usus halus adalah jinak. Tumor ganas yang jarang ditemukan meliputi karsinoma, limfoma dan tumor karsinoid. Tumor Jinak Tumor jinak pada usus halus meliputi - Lipoma (sel-sel lemak) - Neurofibroma (sel-sel saraf) - Fibroma (jaringan ikat) - Leiomioma (sel-sel otot). Kebanyakan tumor jinak tidak menyebabkan gejala. Tetapi tumor yang berukuran besar bisa menyebabkan terdapatnya darah salam tinja, penyumbatan usus (sebagian atau total), atau penjeratan usus bila satu bagian usus masuk ke usus yang berada di depannya (intususepsi). Bisa dilakukan pemeriksaan endoskopi untuk mengamati tumor dan mengambil contoh untuk pemeriksaan mikroskopik.Foto rontgen barium dapat menunjukkan seluruh usus halus dan bisa digunakan untuk menggambarkan keadaan tumor. Arteriografi (foto rontgen yang diambil setelah zat warna disuntikkan ke dalam pembuluh darah) bisa dilakukan pada pembuluh darah usus, terutama bila tumornya berdarah.Teknetium radioaktif bisa disuntikkan ke dalam pembuluh darah dan dilihat hasilnya pada foto rontgen. Prosedur ini membantu menentukan lokasi dari tumor yang berdarah. Perdarahan kemudian dikoreksi dengan pembedahan.Pertumbuhan kecil bisa dihancurkan melalui endoskopi dengan elektrokauter, panas atau fototerapi laser.Untuk pertumbuhan yang besar, mungkin perlu dilakukan pembedahan.

Tumor Ganas 1. Karsinoma pada usus halus jarang terjadi.Tetapi lebih sering terjadi pada penderita penyakit Crohn di usus halus. 2. Limfoma adalah kanker yang terjadi pada sistem getah bening, bisa tumbuh pada bagian tengah usus halus (jejunum) atau bagian bawah usus halus (ileum).Limfoma bisa menyebabkan bagian usus menjadi kaku dan memanjang. Kanker ini lebih sering ditemukan pada penderita penyakit seliak.

3. Tumor karsinoid. Usus halus, terutama ileum adalah bagian yang paling sering terkena Tumor karsinoid.Tumor ini bisa menyebabkan penyumbatan dan perdarahan ke dalam usus yang bisa menimbulkan gejala berupa darah dalam tinja, nyeri kram perut, perut menggelembung dan muntah.Tumor karsinoid bisa mengeluarkan hormon yang menyebabkan diare dan kemerahan di kulit. 4. Sarkoma Kaposi Sarkoma Kaposi yang sangat ganas, terutama terjadi di Afrika dan pada penerima organ cangkokan serta penderita AIDS.Tumor ini bisa dimulai di bagian usus mana saja, tetapi biasanya dimulai dari lambung, usus halus atau di akhir usus besar. Walaupun biasanya tidak menimbulkan gejala, penderita bisa mengalami diare dan tinjanya bisa mengandung protein dan darah.Bisa terjadi intususepsi (masuknya sebagian usus ke dalam usus di dekatnya), cenderung menyumbat usus dan menghentikan aliran darah ke usus, sehingga perlu dilakukan pembedahan darurat.Sarkoma Kaposi juga bisa muncul sebagai bintik merah keunguan di kulit. Untuk memperkuat diagnosis, perlu dilakukan pembedahan eksplorasi. pengobatan kanker usus halus dibuat berdasarkan hasil foto rontgen barium, endoskopi atau pembedahan eksplorasi. Pengobatan terbaik adalah pengangkatan tumor melalui pembedahan.

Polip Di Usus Besar & Rektum


Polip adalah pertumbuhan jaringan dari dinding usus yang menonjol ke dalam usus dan biasanya tidak ganas. Polip bisa tumbuh dengan atau tanpa tangkai dan ukurannya bervariasi. Polip paling sering ditemukan di rektum dan bagian bawah usus besar (kolon), dan jarang ditemukan di kolon bagian atas. Sekitar 25% penderita kanker usus besar juga memiliki polip di tempat lain di usus besar. Jika polip adenomatosa di kolon tidak diangkat, kemungkinan akan menjadi ganas. Makin besar ukurannya, makin besar resiko terjadinya keganasan. Gejala Kebanyakan polip tidak menyebabkan gejala, tapi gejala paling sering terjadi yaitu perdarahan dari rektum. Polip yang besar bisa menyebabkan kram, nyeri perut atau penyumbatan usus. Polip yang bertangkai panjang jarang turun ke bawah melalui anus. Polip besar dengan bentuk seperti jari (adenoma vilus) bisa mengeluarkan air dan garam menyebabkan diare cair yang bisa menyebabkan menurunnya kadar kalium darah (hipokalemia). Jenis polip ini lebih sering berkembang menjadi keganasan (kanker).

Diagnosa Pada pemeriksaan colok dubur akan dapat dirasakan oleh jari tangan adanya polip di rektum. Selain itu, polip biasanya ditemukan pada pemeriksaan rutin sigmoidoskopi.Bila pada sigmoidoskopi ditemukan polip, maka dilakukan kolonoskopi untuk memeriksa keseluruhan usus besar. Pemeriksaan ini dilakukan, karena seseorang sering memiliki polip lebih dari satu dan karena polip bisa bersifat ganas.Pada kolonoskopi juga dilakukan pengambilan contoh jaringan untuk biopsi dari daerah yang kelihatannya ganas.

Pengobatan Penderita diberi obat pencahar dan enema untuk mengosongkan usus. Lalu polip diangkat selama kolonoskopi dengan menggunakan pisau bedah atau lingkaran kawat yang dialiri arus listrik. Bila polip tidak memiliki tangkai atau tidak dapat diambil selama kolonoskopi, mungkin perlu dilakukan pembedahan perut. Ahli patologi memeriksa polip yang telah diambil. Bila polip bersifat ganas, pengobatan tergantung kepada faktorfaktor tertentu. Contohnya, resiko penyebaran kanker lebih tinggi jika kanker sudah mencapai tangkai polip atau lebih dekat ke tempat pemotongan. Resiko penyebaran kanker juga bisa didasarkan pada hasil pemeriksaan ahli patologi terhadap penampakan polip di bawah mikroskop.Bila resikonya rendah, tidak diperlukan pengobatan lebih lanjut. Bila resikonya tinggi, bagian usus besar yang terkena diangkat melalui pembedahan dan potongannya disambungkan lagi. Jika polipnya sudah diangkat, setahun kemudian dan dalam selang waktu yang ditentukan oleh dokternya, seluruh usus besar diperiksa dengan kolonoskopi.Bila pemeriksaan tidak mungkin dilakukan karena telah terjadi penyempitan usus besar, maka digunakan barium enema.Setiap polip yang baru harus diangkat.

Kanker Pankreas

Sekitar 95% tumor yang bersifat kanker (malignant) pada pankreas adalah adenocarcinoma. Adenocarcinoma biasanya berasal dari sel kelenjar yang melapisi saluran pankreas. Kebanyakan adenocarcinoma terjadi di dalam kepala pankreas, bagian yang paling dekat bagian pertama usus kecil (duodenum). Adenocarcinoma pada pankreas telah meningkat kemungkinannya di Amerika Serikat, terjadi dalam perkiraan 37.000 orang setiap tahun. Adenocarcinoma biasanya tidak terjadi sebelum usia 50. Usia rata-rata pada diagnosa adalah 55. Tumor ini hampir dua kali terjadinya diantara para lelaki. Adenocarcinoma pada pankreas 2 sampai 3 kali lebih sering terjadi diantara para perokok dibandingkan orang yang tidak merokok. Konsumsi alkohol dan kafein tidak tampak menjadi faktor resiko. Orang yang menderita penyakit pankreas kronis dan mereka yang kemungkinan menderita diabetes yang berlangsung lama (terutama sekali para wanita) berada dalam resiko yang lebih besar juga. Gejala Tumor di kepala pankreas bisa berhubungan dengan pembuangan pada empedu (cairan penncernaan yang dihasilkan oleh hati) ke dalam usus kecil. Oleh karena itu, jaundice (perubahan warna kuning pada kulit dan warna putih pada mata) disebabkan oleh penyumbatan pada aliran empedu biasanya adalah gejala awal. Jaundice tersebut disertai oleh rasa gatal di seluruh tubuh diakibatkan dari penyimpanan kristal garam empedu di bawah kulit. Muntah bisa diakibatkan dari hal-hal ketika kanker di kepala pankreas menyumbat aliran pada isi perut ke dalam usus kecil (penyumbatan pada saluran lambung) atau penyumbatan usus kecil itu sendiri. Komplikasi : adenocarcinoma pada tubuh atau ujung pankreas (bagian tengah pada pankreas dan bagian terjauh dari duodenum) biasanya tidak menyebabkan gejala-gejala sampai tumor tersebut berkembang luas. Dengan begitu, gejala pertama adalah rasa sakit dan kehilangan berat badan. Pada waktu diagnosa, 90% orang mengalami rasa sakit pada perut-biasanya rasa sakit hebat di perut bagian atas yang tembus ke bagian belakang-dan kehilangan berat badan yang signifikan. Adenocarcinoma pada tubuh atau ujung pankreas bisa menghalangi pembuluh mengeringkan limpa (organ yang menghasilkan, memantau, menyimpan, dan menghancurkan sel darah), mengakibatkan pembesaran limpa (splenomegaly). Penyumbatan bisa menyebabkan pembuluh menjadi bengkak dan terpuntir (varicose) di sekitar kerongkongan (varises kerongkongan) dan perut. Pendarahan hebat bisa terjadi, terutama berasal dari kerongkongan, jika varises vena pecah.

Diagnosa Diagnosa awal pada tumor di dalam tubuh atau ujung pankreas adalah sulit karena gejala-gejala lambat terjadi dan pengamatan fisik dan hasil tes darah seringkali normal. Ketika adenocarcinoma pada pankreas diduga, pemeriksaan diagnosa yang paling tepat adalah computed tomography (CT). Pemeriksaan lain yang umumnya digunakan adalah pemindai ultrasonik, endoscopic retrograde cholangiopancreatography dan magnetic resonance imaging (MRI). Untuk memastikan diagnosa, seorang dokter bisa memeperoleh contoh pankreas untuk diteliti di bawah mikroskop (biopsi) dengan memasukkan jarum melalui kulit menggunakan CT atau pemindai ultrasonik sebagai panduan. Meskipun begitu, pendekatan ini seringkali tidak terlihat tumor tersebut dan bisa menyebarkan sel kanker ke luar daerah lokal sepanjang lintasan jarum. Pendekatan yang sama kemungkinan digunakan untuk memperoleh contoh biopsi dari hati untuk melihat kanker yang telah menyebar ke pankreas, jika hasil dari pemeriksaan ini adalah normal tetapi dokter masih menduga keras adenocarcinoma, pankreas kemungkinan diteliti dengan cara operasi. Pengobatan Karena adenocarcinoma pada pankreas biasanya menyebar ke bagian yang lain pada tubuh sebelum ditemukan, prognosisinya sangat rendah. Kurang dari 2 % orang yang menderita adenocarcinoma pada pankreas bertahan hidup untuk 5 tahun setelah diagnosa. Harapan satusatunya kesembuhan adalah operasi, yang dilakukan pada 10 sampai 20 % orang yang percaya bahwa kanker tersebut tidak menyebar. Salah satu dari pankreas tunggal atau pankreas dan duodenum diangkat. Setelah beberapa operasi, hanya 15 sampai 20 % orang hidup sampai 5 tahun. Kemoterapi tambahan dan terapi radiasi biasanya diberikan tetapi tidak mungkin memperbaiki waktu atau tingkat bertahan hidup secara mendasar. Rasa sakit ringan kemungkinan dihilangkan dengan aspirin atau asetaminofen. Seringkali, pembunuh rasa sakit yang kuat sekali, seperti codeine atau morphine digunakan lewat mulut, diperlukan. Untuk 70 sampai 80% orang dengan rasa sakit yang hebat, suntikan ke dalam saraf untuk menghambat rasa sakit bisa menghasilkan keringanan. Kebocoran pada enzim pencernaan pankreas bisa diobati dengan persiapan enzim oral. Jika diabetes terbentuk, pengobatan insulin kemungkinan diperlukan. Penyumbatan pada aliran empedu kemungkinan hilang sementara dengan menempatkan pipa (stent) di bagian bawah perut pada saluran yang mengeringkan empedu dari hati dan kantung empedu. Pada kebanyakan kasus, meskipun begitu, tumor tersebut kadangkala menyumbat saluran di sebelah atas dan bawah stent. Metode pengobatan alternatif adalah menciptakan pembedahan pada saluran yang dipotong melalui saluran yang menghubungkan perut dengan bagian usus kecil yang melebihi sumbatan.

Disfagi Lusoria

Disfagia Lusoria adalah kesulitan menelan yang disebabkan oleh penekanan kerongkongan oleh pembuluh darah. Penyebab Disfagia Lusoria merupakan cacat bawaan yang paling sering melibatkan kelainan arteri subklavia yang secara abnormal terletak di sebelah kanan. Gejala Kesulitan menelan bisa terjadi pada masa kanak-kanak atau bisa timbul di kemudian hari sebagai akibat dari terbentuknya aterosklerosis, pada pembuluh yang abnormal. Diagnosa Rontgen barium dapat memperlihatkan kerongkongan yang terjepit. Arteriografi dilakukan untuk memperkuat dugaan bahwa penekanan disebabkan oleh arteri. Pengobatan Jarang diperlukan tindakan pembedahan.

Hernia Hiatal
Hernia Hiatal adalah penonjolan dari suatu bagian lambung melalui diafragma, dari posisinya yang normal di dalam perut. Diafragma adalah lembaran otot yang digunakan untuk bernafas, yang merupakan pembatas antara dada dan perut. Pada sliding hiatal hernia, perbatasan antara kerongkongan dan lambung, juga sebagian dari lambung, yang secara normal berada di bawah diafragma, menonjol ke atas diagragma. Pada hernia hiatal paraesofageal, perbatasan antara kerongkongan dan lambung berada dalam tempat yang normal yaitu di bawah diafragma, tetapi bagian dari lambung ada yang terdorong ke atas diafragma dan terletak di samping kerongkongan.Hernia hiatal sering terjadi, terutama pada usia diatas 50 tahun. Akibat dari kelainan ini bisa terjadi regurgitasi asam lambung. Penyebab

Penyebab hernia hiatal biasanya tidak diketahui, tetapi bisa terjadi karena adanya kelamahan pada jaringan penyokong. Faktor resiko terjadinya hernia hiatal pada dewasa yaitu pertambahan usia kegemukan merokok.

Pada anak-anak, hernia hiatal biasanya merupakan suatu cacat bawaan.Hernia hiatal pada bayi biasanya disertai dengan refluks gastroesofageal.

Gejala Penderita sliding hernia hiatal mencapai lebih dari 40% orang, tetapi kebanyakan tanpa gejala. Gejala yang terjadi biasanya ringan.Hernia hiatal paraesofageal umumnya tidak menyebabkan gejala.Tetapi bagian yang menonjol ini bisa terperangkap atau terjepit di diafragma dan mengalami kekurangan darah. Bila keadaannya serius dan timbul nyeri disebut penjeratan (strangulasi) yang membutuhkan pembedahan darurat.Kadang terjadi perdarahan mikroskopis atau perdarahan berat dari lapisan hernia yang bisa terjadi pada kedua jenis hernia hiatal tersebut.

Diagnosa Biasanya, pemeriksaan rontgen bisa menunjukkan adanya hernia hiatal, meskipun harus disertai dengan penekanan yang kuat pada perut.

Pengobatan Hernia hiatal biasanya tidak membutuhkan pengobatan spesifik,tapi bila disertai dengan refluks asam harus diobati.Hernia para esofageal bisa disembuhkan dengan pembedahan untuk mencegah terjadinya strangulasi.

Divertikulosis

Divertikulosis adalah penyakit yang ditandai dengan adanya divertikula, biasanya pada usus besar.Divertikula bisa muncul di setiap bagian dari usus besar, tetapi paling sering terdapat di kolon sigmoid, yaitu bagian terakhir dari usus besar tepat sebelum rektum. Sebuah divertikulum merupakan penonjolan pada titik-titik yang lemah, biasanya pada titik dimana pembuluh nadi (arteri) masuk ke dalam lapisan otot dari usus besar.Kejang (spasme) diduga menyebabkan bertambahnya tekanan dalam usus besar, sehingga akan menyebabkan terjadinya lebih banyak divertikula dan memperbesar divertikula yang sudah ada. Ukuran divertikula bermacam-macam, mulai dari 0,25-2,5 cm. Jarang timbul sebelum usia 40 tahun. Pada usia 90 tahun, seseorang bisa memiliki lebih dari satu divertikula.Divertikula raksasa memiliki ukuran sekitar 2,5-15 cm, jarang membentuk kantong yang menonjol keluar. Seseorang bisa hanya memiliki satu divertikula raksasa. Penyebab Penyebab utama dari penyakit divertikulum adalah makanan rendah serat.Serat merupakan bagian dari buah-buahan, sayuran dan gandum yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Terdapat 2 jenis serat: Serat yang larut dalam air, di dalam usus terdapat dalam bentuk yang menyerupai agar-agar yang lembut. Serat yang tidak larut dalam air, melewati usus tanpa mengalami perubahan bentuk. Kedua jenis serat tersebut membantu memperlunak tinja sehingga mudah melewati usus.Serat juga mencegah sembelit (konstipasi). Sembelit menyebabkan otot-otot menjadi tegang karena tinja yang terdapat di dalam usus terlalu keras. Hal ini merupakan penyebab utama dari meningkatnya tekanan di dalam usus besar.Tekanan yang berlebihan menyebabkan titik-titik lemah pada usus besar menonjol dan membentuk divertikula.

Gejala Perdarahan. Perdarahan merupakan komplikasi yang jarang terjadi. Jika sebuah divertikula mengalami perdarahan, maka darah akan muncul dalam tinja atau di toilet.Perdarahan bisa bersifat berat, tetapi juga bisa berhenti dengan sendirinya dan tidak memerlukan penanganan khusus.Perdarahan terjadi karena sebuah pembuluh darah yang kecil di dalam sebuah divertikula menjadi lemah dan akhirnya pecah. Abses, Perforasi & Peritonitis. Infeksi yang menyebabkan terjadinya divertikulitis seringkali mereda dalam beberapa hari setelah antibiotik diberikan. Jika infeksi semakin memburuk, maka akan terbentuk abses di dalam kolon.Abses merupakan suatu daerah terinfeksi yang berisi nanah dan bisa menyebabkan

pembengkakan serta kerusakan jaringan.Kadang divertikula yang terinfeksi akan membentuk lubang kecil, yang disebut perforasi. Perforasi ini memungkinkan mengalirnya nanah dari kolon dan masuk ke dalam daerah perut.Jika absesnya kecil dan terbatas di dalam kolon, maka abses dengan pemberian antibiotik, abses ini akan mereda. Jika setelah pemberian antibiotik, absesnya menetap, maka dilakukan tindakan untuk membuang nanah (drainase).Abses yang besar akan menimbulkan masalah yang serius jika infeksinnya bocor dan mencemari daerah diluar kolon.Infeksi yang menyebar ke dalam rongga perut disebut peritonitis. Peritonitis memerlukan tindakan pembedahan darurat untuk membersihkan rongga perut dan membuang bagian kolon yang rusak. Tanpa pembedahan, peritonitis bisa berakibat fatal. Fistula. Fistula merupakan hubungan jaringan yang abnormal diantara 2 organ atau diantara organ dan kulit.Jika pada suatu infeksi jaringan yang mengalami kerusakan bersinggungan satu sama lain, kadang kedua jaringan tersebut akan menempel, sehingga terbentuklah fistula.Jika infeksi karena divertikulitis menyebar keluar kolon, maka jaringan kolon bisa menempel ke jaringan di dekatnya. Organ yang paling sering terkena adalah kandung kemih, usus halus dan kulit.Yang paling sering terbentuk adalah fistula diantara kandung kemih dan kolon.Hal ini lebih sering ditemukan pada pria. Fistula ini menyebabkan infeksi saluran kemih yang berat dan menahun.Kelainan ini bisa diatasi dengan pembedahan untuk mengangkat fistula dan bagian kolon yang terkena. Penyumbatan usus. Jaringan parut akibat infeksi bisa menyebabkan penyumbatan kolon parsial maupun total. Jika hal ini terjadi, maka kolon tidak mampu mendorong isi usus secara normal.Penyumbatan total memerlukan tindakan pembedahan segera.

Diagnosa Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaaan fisik.Pada pemeriksaan fisik dilakukan colok dubur ke dalam rektum untuk mengetahui adanya nyeri tekan, penyumbatan maupun darah.Pemeriksaan terhadap contoh tinja dilakukan untuk mengetahui adanya tanda-tanda perdarahan dan pemeriksaan darah dilakukan untuk mencari tanda-tanda infeksi.Jika terjadi perdarahan, maka untuk mengetahui sumbernya dilakukan pemeriksaan kolonoskopi.

Pengobatan Mengkonsumsi makanan yang kaya akan serat (sayuran, buah-buahan dan sereal) bisa mengurangi gejala dan mencegah terjadinya komplikasi. Bila diet tinggi serat saja tidak akan efektif, bisa ditambah dengan bekatul giling atau mengkonsumsi 3,5 gram psillium dalam 8 ons air 1-2 kali/hari.Metil seluclosa juga dapat membantu. Diet rendah serat sebaiknya dihindari karena akan lebih banyak membutuhkan tekanan untuk mendorong isi usus. Divertikulosis tidak membutuhkan pembedahan. Tetapi divertikula raksasa harus diangkat, karena mereka lebih sering mengalami infeksi dan perforasi (perlubangan).

Kolitis Ulserativa
Kolitis Ulserativa merupakan suatu penyakit menahun, dimana usus besar mengalami peradangan dan luka yang menyebabkan diare berdarah, kram perut dan demam.Kolitis ulserativa bisa dimulai pada umur berapapun, tapi biasanya dimulai antara umur 15-30 tahun. Tidak seperti penyakit Crohn, kolitis ulserativa tidak selalu memperngaruhi seluruh ketebalan dari usus dan tidak pernah mengenai usus halus. Penyakit ini biasanya dimulai di rektum atau kolon sigmoid (ujung bawah dari usus besar) dan akhirnya menyebar ke sebagian atau seluruh usus besar. Sekitar 10% penderita hanya mendapat satu kali serangan.Proktitis ulserativa merupakan peradangan dan perlukaan di rektum.Pada 10-30% penderita, penyakit ini akhirnya menyebar ke usus besar.

Penyebab Penyebab penyakit ini tidak diketahui, namun faktor keturunan dan respon sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif di usus, diduga berperan dalam terjadinya kolitis ulserativa.

Gejala Suatu serangan bisa mendadak dan berat yang menyebabkan diare hebat demam tinggi sakit perut peritonitis (radang selaput perut) kram ringan pada perut bawah tinja yang berdarah dan berlendir rektum keluar lendir yang mengandung banyak sel darah merah dan sel darah putih Tinja tampak encer dan mengandung nanah, darah dan lendir nafsu makannya menurun dan berat badannya berkurang

Diagnosa Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan tinja. Pemeriksaan darah menunjukan adanya: - anemia - peningkatan jumlah sel darah putih - peningkatan laju endap darah.

Sigmoidoskopi (pemeriksaan sigmoid) akan memperkuat diagnosis dan memungkinkan dokter untuk secara langsung mengamati beratnya peradangan. Bahkan selama masa bebas gejalapun, usus jarang terlihat normal.Contoh jaringan yang diambil untuk pemeriksaan mikroskopik menunjukan suatu peradangan menahun.Rontgen perut bisa menunjukan berat dan penyebaran penyakit.

Barium enema dan kolonoskopi biasanya tidak dikerjakan sebelum pengobatan dimulai, karena adanya resiko perforasi (pembentukan lubang) jika dilakukan pada stadium aktif penyakit.Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran penyakit dan untuk meyakinkan tidak adanya kanker. Peradangan usus besar memiliki banyak penyebab selain kolitis ulserativa. Karena itu, dokter menentukan apakah peradangan disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit.Kanker usus besar jarang menyebabkan demam atau keluarnya nanah dari rektum, namun harus difikirkan kanker sebagai kemungkinan penyebab diare berdarah. Pengobatan Pengobatan ditujukan untuk mengendalikan peradangan, mengurangi gejala dan mengganti cairan dan zat gizi yang hilang.Penderita sebaiknya menghindari buah dan sayuran mentah untuk mengurangi cedera fisik pada lapisan usus besar yang meradang. Diet bebas susu bisa mengurangi gejala Penambahan zat besi bisa menyembuhkan anemia yang disebabkan oleh hilangnya darah dalam tinja. minum obat-obatan antikolinergik atau dosis kecil loperamide atau difenoksilat, diberikan pada diare yang relatif ringan. Untuk diare yang lebih berat, mungkin dibutuhkan dosis yang lebih besar dari difenoksilat atau opium yang dilarutkan dalam alkohol, loperamide atau codein.Pada kasus-kasus yang berat, pemberian obat-obat anti-diare ini harus diawasi secara ketat, untuk menghindari terjadinya megakolon toksik. Sulfasalazine, olsalazine atau mesalamine sering digunakan untuk mengurangi peradangan pada kolitis ulserativa dan untuk mencegah timbulnya gejala.Obat-obatan ini biasanya diminum namun bisa juga diberikan sebagai enema (cairan yang disuntikkan ke dalam usus) atau supositoria (obat yang dimasukkan melalui dubur) Untuk mempertahankan fase penyembuhandiberikan azathioprine dan merkaptopurin. Siklosporin diberikan kepada penderita yang mendapat serangan berat dan tidak memberikan respon terhadap kortikosteroid. Pembedahan darurat Pembedahan non-darurat juga dilakukan karena adanya penyempitan dari usus besar atau adanya gangguan pertumbuhan pada anak-anak.

Adenokarsinoma Pankreas
Adenokarsinoma Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran pankreas.Sekitar 95% tumor ganas pankreas merupakan adenokarsinoma.Tumor-tumor ini lebih sering terjadi pada laki-laki dan agak lebih sering menyerang orang kulit hitam.Tumor ini jarang terjadi sebelum usia 50 tahun dan rata-rata penyakit ini terdiagnosis pada penderita yang berumur 55 tahun.

Kistadenokarsinoma merupakan kanker pankreas yang jarang terjadi dan memiliki prognosis (ramalan penyakit) yang lebih baik.Hanya 20% kasus yang sudah menyebar ketika dilakukan terapi pembedahan.Jika kanker belum menyebar dan seluruh pankreas sudah diangkat, 65% penderita memiliki harapan hidup minimal selama 5 tahun. Penyebab Penyebabnya tidak diketahui, tetapi adenokarsinoma pankreas 2-3 kali lebih sering terjadi pada perokok berat.Resiko terjadinya adenokarsinoma pankreas meningkat pada penderita pankreatitis kronis. Gejala Adenokarsinoma pankreas secara khusus tidak menyebabkan gejala sampai tumornya tumbuh besar. Jadi, ketika terdiagnosis, tumor sudah menyebar keluar pankreas menuju ke kelenjar getah bening di dekatnya atau ke hati atau paru-paru.Gejala pertama yang khas adalah nyeri dan penurunan berat badan. Penderita mengalami nyeri perut (biasanya nyeri yang hebat di perut bagian atas yang menjalar ke punggung) dan penurunan berat badan minimal 10% dari berat badan sebelumnya. Sekitar 80% kanker terjadi di kepala pankreas (bagian pankreas yang dekat dengan usus dua belas jari dan saluran empedu utama), sehingga gejala awalnya yang khas adalah sakit kuning (jaundice) yang disebabkan adanya penyumbatan pada saluran empedu utama.Pada penderita dengan sakit kuning, kuning tidak hanya terjadi di kulit, tetapi juga di bagian putih mata (sklera) dan jaringan lainnya.Sakit kuning disertai dengan rasa gatal yang menyeluruh. Tumor di badan dan ekor pankreas (bagian tengah dan bagian yang paling jauh dari usus dua belas jari), bisa menyumbat pembuluh balik yang berasal dari limpa dan menyebabkan pembesaran limpa dan varises (pembesaran dan pembengkakan pembuluh balik yang berkelok-kelok) di sekeliling lambung dan kerongkongan.Bila varises tersebut pecah, maka bisa terjadi perdarahan hebat, terutama dari kerongkongan.

Diagnosa Sulit untuk menegakkan diagnosis dini.jika dicurigai suatu adenokarsinoma pankreas, pemeriksaan diagnostik yang sering dilakukan adalah USG, CT scan dan endoskopi pankreatografi retrograd (tehnik sinar X yang menunjukkan struktur saluran pankreas). Untuk memperkuat diagnosis, bisa diambil contoh dari pankreas untuk diperiksa dibawah mikroskop. Contoh jaringan diambil dengan memasukkan jarum melalui kulit dengan panduan CT scan atau USG. Bisa juga diambil contoh dari hati untuk mengetahui penyebaran dari kanker ini. Jika dokter mencurigai suatu adenokarsinoma, tetapi pemeriksaan-pemeriksaan tersebut hasilnya normal, maka perlu dilakukan pembedahan untuk mengeksplorasi pankreas. Pengobatan Nyeri yang bersifat sedang, bisa dikurangi dengan aspirin atau asetaminofen.Nyeri hebat di perut bagian atas bisa dikurangi dengan posisi membungkuk, menundukkan kepala dan menekuk lutut atau dengan obatobatan seperti kodein atau morfin per-oral (melalui mulut).Untuk 70-80% penderita dengan nyeri hebat, bisa dikurangi dengan suntikan penghambat nyeri pada saraf.Rendahnya kadar enzim pencernaan bisa diobati dengan sediaan enzim per-oral (melalui mulut).Jika terjadi diabetes (kencing manis), mungkin perlu diberikan insulin.

Kurang dari 2% penderita yang bertahan hidup sampai 5 tahun setelah penyakitnya terdiagnosis. Satu-satunya harapan penyembuhan adalah pembedahan yang dilakukan pada penderita yang kankernya belum menyebar.Pada pembedahan dilakukan pengangkatan pankreas saja atau pankreas dengan usus dua belas jari.Bahkan setelah pembedahanpun, hanya 10% penderita yang bertahan hidup selama 5 tahun.

Proktitis (radang lapisan rektum)

Proktitis adalah peradangan pada lapisan rektum (mukosa rektum).Pada proktitis ulserativa, ulkus (luka) muncul pada lapisan rektum yang meradang. Hal ini bisa mengenai rektum bagian bawah selebar 2,5-10 cm.

Beberapa kasus sudah memberikan respon terhadap pengobatan; yang lainnya menetap atau kambuh dan membutuhkan pengobatan jangka panjang.Beberapa kasus akhirnya berkembang menjadi kolitis ulserativa.

Penyebab Proktitis memiliki beberapa penyebab : 1. Penyakit Crohn atau kolitis ulserativa 2. Penyakit menular seksual (gonore, sifilis, infeksi Chlamydia trachomatis, herpes simpleks, infeksi sitomegalovirus), terutama pada laki-laki homoseksual. 3. Bakteri spesifik seperti Salmonella 4. Penggunaan antibiotik tertentu yang merusak bakteri usus normal dan memungkinkan bakteri lainnya tumbuh 5. Terapi penyinaran pada rektum atau di sekitar rektum. Orang-orang dengan gangguan sistem kekebalan memiliki resiko tinggi terhadap terjadinya proktitis, terutama pada infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simpleks atau sitomegalovirus. Gejala perdarahan yang tidak nyeri pengeluaran lendir dari rektum Jika penyebabnya gonore, herpes simpleks atau sitomegalovirus, anus dan rektum akan terasa sangat nyeri.

Diagnosa Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan dengan proktoskop atau sigmoidoskop dan hasil pemeriksaan dari contoh jaringan lapisan rektum.Pemeriksaan laboratorium bisa menemukan jenis kuman, jamur atau virus yang menjadi penyebabnya.Daerah lain dari usus juga bisa diperiksa dengan menggunakan kolonoskop atau barium enema.

Pengobatan Antibiotik merupakan pengobatan terbaik untuk proktitis yang disebabkan oleh infeksi kuman spesifik. Jika proktitis disebabkan karena penggunaan antibiotik yang merusak flora normal usus, bisa digunakan metronidazole atau vancomycin untuk menghancurkan kuman yang merugikan. Bila penyebabnya adalah terapi penyinaran atau tidak diketahui, bisa diberikan kortikosteroid (misalnya hydrocortisone dan mesalamine). Kortison diberikan dalam bentuk busa yang dimasukan dengan bantuan alat khusus Sulfasalazine atau obat serupa bisa diberikan per-oral (melalui mulut) dalam waktu bersamaan Bila pengobatan tersebut tidak mengurangi proses peradangan, bisa diberikan kortikosteroid per-oral (melalui mulut).

Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan pada seluruh saluran pencernaan yang menyebabkan nyeri perut dan sembelit atau diare.IBS mempengaruhi sekitar 10 sampai 15% populasi umum. Beberapa tetapi tidak seluruh penelitian menduga wanita dengan IBS lebih mungkin berkonsultasi dengan seorang dokter. IBS adalah gangguan paling umum didiagnosa oleh gastroenterologist (dokter yang spesialisasi pada gangguan saluran pencernaan). IBS biasanya diklasifikasikan sebagaigangguan fungsional karena penyakit ini merusak fungsi aktivitas normal tubuh, seperti gerakan usus, sensitivitas saraf usus atau kerja dari otak yang mengontrol beberapa fungsi tersebut. Meskipun fungsi normal dirusak, tidak ada struktur yang abnormal yang dapat terlihat dengan endoscope (pipa fleksible pelihat), sinar X, atau tes darah. Sehingga, IBS diidentifikasi dengan cirri khas dari gejala-gejala dan jika diperlukan hasil tes terbatas.

Penyebab Penyebab IBS tidak jelas. Pada beberapa pasien IBS, saluran cerna khususnya yang sensitif terhadap rangsangan-penderita dapat mengalami ketidaknyamanan karena gas usus atau kontraksi yang pada orang lain tidak menimbulkan gangguan. Meskipun perubahan gerakan usus besar yang terjadi pada IBS dapat terlihat berhubungan dengan kontraksi usus yang abnormal, tidak semua penderita IBS mengalami kontraksi abnormal, dan sebagian besar mengalami, kontraksi abnormal tidak selalu merupakan gejala. Faktor emosional (misal, stress, gelisah, depresi, dan takut), makanan, obat-obatan, hormon, atau iritan kecil bisa memicu atau memperburuk serangan (penyakit atau serangan) pada IBS. Untuk beberapa orang, makanan kalori-tinggi atau makanan tinggi-lemak kemungkinan bisa memicu karena banyak produk makanan yang mengandung beberapa bahan-bahan, yang kemungkinan sulit untuk mengidentifikasi pemicu khusus. Yang lain menemukan bahwa makan terlalu cepat atau makan setelah jangka waktu yang terlalu lama tanpa makanan menjadi pemicu. seringkali Penyebab IBS muncul tanpa berbagai pemicu yang jelas. Gejala nyeri perut atau diringankan dengan melakukan buang air besar (defekasi) perubahan pada frekwensi kotoran (seperti sembelit atau diare) atau konsistensi perluasan perut (distention) lendir pada kotoran rasa tidak sepenuhnya kosong setelah buang air besar rasa sakit atau kram yang terus menerus muncul, biasanya di sepanjang perut bagian bawah. Kembungdan mual sakit kepala, lelah depresi, gelisah, dan sulit konsentrasi

Diagosa Kebanyakan orang dengan IBS terlihat sehat. Uji fisik umumnya tidak menunjukkan apapun yang tidak umum kecuali kadangkala kelembutan di sepanjang usus besar. Dokter biasanya melakukan beberapa tesmisal, tes darah, penelitian kotoran, dan sigmoidoskopi.Hasil tes ini biasanya normal pada orang dengan IBS, meskipun kotoran tersebut kemungkinan berair,dan prosedur sigmoidoskopi bisa menyebabkan kejang dan nyeri yang tidak umum. Dokter biasanya melakukan tes lagi-seperti ultrasound perut, sinar X pada usus, atau colonoscopi-pada orang tua dan pada mereka yang mengalami gejala-gejala yang tidak umum untuk IBS, seperti demam, kotoran berdarah, berat badan hilang, dan muntah. Gangguan saluran pencernaan lain (seperti radang usus buntu, penyakit batu empedu, borok, dan kanker) bisa terbentuk pada seseorang dengan IBS, terutama setelah usia 40 tahun. dengan demikian, jika gejala seseorang berubah secara signifikan atau tidak biasanya untuk IBS, penelitian lebih lanjut kemungkinan diperlukan. Pengobatan Obat-obatan anti diare, seperti diphenoxylate atau loperamide, membantu orang dengan diare, sebagaimana obat-obatan seperti alosetron, yang mengurangi efek serotonim, penghantar bahan kimia di dalam tubuh. Minyak aromatik, seperti minyak pepermin, seringkali membantu gejala-gejala gas dalam perut dan kram. Antidepresan, tekhik modifikasi perilaku (seperti terapi perilaku kognitif), psiko terapi, dan hypnotis seringkali sangat efektif untuk mengendalikan gejala-gejala pada IBS. Penggunaan jangka panjang pada antidepresan dalam dosis yang rendah atau lebih tinggi yang layak aman. Antidepresan bisa tidak hanya menghilangkan nyeri dan gejala-gejala lain tetapi juga bisa membantu menghilangkan masalahmasalah tidur dan depresi atau gelisah. Sembelit seringkali dihilangkan bisa dengan mengkonsumsi lebih banyak serat. Orang yang mengalami sembelit bisa menggunakan satu sendok teh gandum dengan sedikit air dan cairan lain pada setiap makanan, atau mereka bisa menggunakan suplemen psyllium mucilloid dengan 2 gelas air.Menambahkan serat makanan bisa membuat gas dalam perut dan kembung. Kadangkala, beberapa gas dalam perut kemungkinan dikurangi dengan mengganti serat sintetis buatan (seperti methylcellulose). Obat pencuci perut termasuk yang mengandung sorbitol, lactulose, atau polyethylene glycol, dan obat pencuci mulut perangsang seperti yang mengandung bisacodyl atau gliserin. Lubiprostone, obat pencuci perut terbaru, bisa juga menghilangkan sembelit.

Sensasi Globus (Histeria globus)


Sensasi Globus (dulu disebut Histeria globus) adalah perasaan memiliki sebuah benjolan di tenggorokan, padahal sebenarnya tidak ada. Penyebab Perasaan tersebut bisa diakibatkan oleh kelainan pada aktivitas atau kepekaan otot kerongkongan.Sensasi globus bisa terjadi bersamaan dengan seringnya menelan dan keringnya kerongkongan akibat kecemasan, emosi kuat lainnya atau pernafasan yang cepat.

Gejala Sensasi globus bisa menyebabkan penderitanya enggan untuk makan.Keadaan ini seringkali bisa disembuhkan dengan makan, minum atau menangis. Diagnosa Dilakukan pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan rontgen dada, pemeriksaan barium kerongkongan dan pengukuran tekanan di kerongkongan.Bila gejalanya khas, tidak ada kelainan fisik, dan tekanan sosial atau tekanan psikis jelas terlihat, maka diagnosis sensasi globus ditegakkan. Pengobatan Menanamkan keyakinan bahwa tidak ada kelainan fisik yang serius, bisa membantu penyembuhan.Tidak ada obat khusus yang menyembuhkan sensasi globus,tetapi bisa diberikan obat anti depresi atau obat anti cemas.Bila masalahnya berupa kecemasan, depresi atau masalah psikis lainnya, sebaiknya ditangani secara khusus, mungkin dengan bantuan psikiater atau psikolog.

Ileus

Ileus (Ileus Paralitik, Ileus Adinamik) adalah suatu keadaan dimana pergerakan kontraksi normal dinding usus untuk sementara waktu berhenti.Seperti halnya penyumbatan mekanis, ileus juga menghalangi jalannya isi usus, tetapi ileus jarang menyebabkan perforasi. Penyebab Ileus mungkin disebabkan oleh : - Suatu infeksi atau bekuan darah di dalam perut - Aterosklerosis yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke usus - Cedera pada pembuluh darah usus - Kelainan di luar usus, seperti gagal ginjal atau kadar elektrolit darah yang abnormal (misalnya rendah kalium, tinggi kalsium) - Obat-obat tertentu - Kelenjar tiroid yang kurang aktif. Gejala - kembung - muntah - sembelit yang berat - kram perut. Diagnosa Pada pemeriksaan dengan stetoskop, suara bising usus berkurang atau hilang sama sekali.Foto rontgen perut menunjukkan lingkaran usus yang menggembung.Kadang dilakukan pemeriksaan kolonoskopi (pemeriksaan usus besar) untuk mengevaluasi keadaan. Pengobatan Pembentukan gas dan cairan karena ileus harus dihilangkan.Kadang sebuah selang dimasukkan ke dalam usus besar melalui anus untuk mengurangi tekanan.Selang lainnya yang dihubungkan dengan alat penghisap, dimasukan melalui hidung menuju ke lambung atau usus halus, untuk mengurangi tekanan dan peregangan.Penderita tidak boleh makan atau minum apapun sampai krisisnya teratasi.Cairan dan elektrolit diberikan melalui infus.

Abses Anorektal

Abses Anorektal merupakan suatu pengumpulan nanah yang disebabkan masuknya bakteri ke ruangan di sekitar anus dan rektum. Penyebab Masuknya bakteri ke daerah sekitar anus dan rectum. Gejala Abses di bawah kulit bisa membengkak, merah, lembut dan sangat nyeri. Abses yang terletak lebih tinggi di rektum, bisa saja tidak menyebabkan gejala, namun bisa menyebabkan demam dan nyeri di perut bagian bawah. Diagnosa Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan di daerah sekitar anus dan rektum. Dengan menggunakan sarung tangan, dapat dirasakan pembengkakan lembut di rektum, meskipun dari luar tidak tampak adanya pembengkakan. Pengobatan Antibiotik memiliki nilai terbatas kecuali pada penderita yang mengalami demam, kencing manis atau infeksi di bagian tubuh lainnya.Biasanya, pengobatan terdiri dari suntikan dengan bius lokal, membuka abses dan mengeluarkan nanahnya. Kadang-kadang, penderita dirawat dan mendapatkan pembiusan total sebelum dokter membuka dan mengeringkan abses.Setelah semua nanah dibuang, bisa terbentuk terowongan abnormal yang menuju ke kulit (fistula anorektal).

DAFTAR PUSTAKA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

http://medicastore.com/penyakit/499/Kanker_Lambung.html http://medicastore.com/penyakit/500/Kanker_usus_halus.html http://medicastore.com/penyakit/501/Polip_Di_Usus_Besar_&_Rektum.html http://medicastore.com/penyakit/3124/Kanker_Pankreas.html http://medicastore.com/penyakit/521/Disfagi_Lusoria.html http://medicastore.com/penyakit/528/Hernia_Hiatal.html http://medicastore.com/penyakit/489/Divertikulosis.html http://medicastore.com/penyakit/488/Kolitis_Ulserativa.html http://medicastore.com/penyakit/481/Adenokarsinoma_Pankreas.html http://medicastore.com/penyakit/505/Proktitis_radang_lapisan_rektum.html http://medicastore.com/penyakit/3285/Irritable_Bowel_Syndrome_IBS.html http://medicastore.com/penyakit/531/Ulkus_Peptikum.html http://medicastore.com/penyakit/511/Sensasi_Globus_Histeria_globus.html http://medicastore.com/penyakit/495/Ileus.html http://medicastore.com/penyakit/514/Abses_Anorektal.html

Ulkus Peptikum
Ulkus Peptikum adalah luka berbentuk bulat atau oval yang terjadi karena lapisan lambung atau usus dua belas jari (duodenum) telah termakan oleh asam lambung dan getah pencernaan.Ulkus yang dangkal disebut erosi. Pepsin adalah suatu enzim yang bekerja sama dengan asam klorida (HCl) yang dihasilkan oleh lapisan lambung untuk mencerna makanan, terutama protein.Ulkus peptikum terjadi pada lapisan saluran pencernaan yang telah terpapar oleh asam dan enzim-enzim pencernaan, terutama pada lambung dan usus dua belas jari.

Ulkus duodenalis, merupakan jenis ulkus peptikum yang paling banyak ditemukan, terjadi pada duodenum (usus dua belas jari), yaitu beberapa sentimeter pertama dari usus halus, tepat dibawah lambung. Ulkus gastrikum lebih jarang ditemukan, biasanya terjadi di sepanjang lengkung atas lambung. Jika sebagian dari lambung telah diangkat, bisa terjadi ulkus marginalis, pada daerah dimana lambung yang tersisa telah disambungkan ke usus. Regurgitasi berulang dari asam lambung ke dalam kerongkongan bagian bawah bisa menyebabkan peradangan (esofagitis) dan ulkus esofagealis.Ulkus yang terjadi dibawah tekanan karena penyakit berat, luka bakar atau cedera disebut ulkus karena stres. Penyebab Ulkus terjadi jika mekanisme pertahanan yang melindungi duodenum atau lambung dari asam lambung menurun, misalnya jika terjadi perubahan dalam jumlah lendir yang dihasilkan.Penyebab dari menurunnya mekanisme pertahanan ini tidak diketahui.Hampir setiap orang menghasilkan asam lambung, tetapi hanya 1 diantara 10 yang membentuk ulkus. Setiap orang menghasilkan asam lambung dalam jumlah yang berlainan dan pola pembentukan asam ini cenderung menetap sepanjang hidup seseorang.Obat-obat tertentu (terutama aspirin, ibuprofen dan obat anti peradangan non-steroid lainnya), menyebabkan timbulnya erosi dan ulkus di lambung, terutama pada usia lanjut. Banyak penderita ulkus duodenalis yang memiliki bakteri Helicobacter pylori dalam lambungnya, dan bakteri ini diduga merupakan penyebab utama dari ulkus peptikum.Bagaimana peran bakteri dalam terbentuknya suatu ulkus, masih belum jelas.Bakteri bisa mempengaruhi pertahanan normal terhadap asam lambung atau menghasilkan racun yang berperan dalam pembentukan ulkus.

Gejala

Penetrasi. Sebuah ulkus dapat menembus dinding otot dari lambung atau duodenum dan sampai ke organ lain yang berdekatan, seperti hati atau pankreas.Hal ini akan menyebabkan nyeri tajam yang hebat dan menetap, yang bisa dirasakan diluar daerah yang terkena (misalnya di punggung, karena ulkus duodenalis telah menembus pankreas).Nyeri akan bertambah jika penderita merubah posisinya.Jika pemberian obat tidak berhasil mengatasi keadaan ini, mungkin perlu dilakukan pembedahan. Perforasi. Ulkus di permukaan depan duodenum atau (lebih jarang) di lambung bisa menembus dindingnya dan membentuk lubang terbuka ke rongga perut.Nyeri dirasakan secara tiba-tiba, sangat hebat dan terus menerus, dan dengan segera menyebar ke seluruh perut.Penderita juga bisa merasakan nyeri pada salah satu atau kedua bahu, yang akan bertambah berat jika penderita menghela nafas dalam.Perubahan posisi akan memperburuk nyeri sehingga penderita seringkali mencoba untuk berbaring mematung.Bila ditekan, perut terasa nyeri.Demam menunjukkan adanya infeksi di dalam perut. Perdarahan. - muntah darah segar atau gumpalan coklat kemerahan yang berasal dari makanan yang sebagian telah dicerna, yang menyerupai endapan kopi - tinja berwarna kehitaman atau tinja berdarah. Penyumbatan. Pembengkakan atau jaringan yang meradang di sekitar ulkus atau jaringan parut karena ulkus sebelumnya, bisa mempersempit lubang di ujung lambung atau mempersempit duodenum.Penderita akan mengalami muntah berulang, dan seringkali memuntahkan sejumlah besar makanan yang dimakan beberapa jam sebelumnya.Gejala lainnya adalah rasa penuh di perut, perut kembung dan berkurangnya nafsu makan. Lama-lama muntah bisa menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi dan ketidakseimbangan mineral tubuh. Diagnosa

1. Endoskopi adalah suatu prosedur dimana sebuah selang lentur dimasukkan melalui mulut dan bisa melihat langsung ke dalam lambung.Pada pemeriksaan endoskopi, bisa diambil contoh jaringan untuk keperluan biopsi. 2. Rontgen dengan kontras barium dari lambung dan duodenum (juga disebut barium swallow atau seri saluran pencernaan atas) dilakukan jika ulkus tidak dapat ditemukan dengan endoskopi.

3. Analisa lambung merupakan suatu prosedur dimana cairan lambung dihisap secara langsung dari lambung dan duodenum sehingga jumlah asam bisa diukur.Prosedur ini dilakukan hanya jika ulkusnya berat atau berulang atau sebelum dilakukannya pembedahan. 4. Pemeriksaan darah tidak dapat menentukan adanya ulkus, tetapi hitung jenis darah bisa menentukan adanya anemia akibat perdarahan ulkus.Pemerisaan darah lainnya bisa menemukan adanya Helicobacter pylori.

Pengobatan Salah satu segi pengobatan ulkus duodenalis atau ulkus gastrikum adalah menetralkan atau mengurangi keasaman lambung.Proses ini dimulai dengan menghilangkan iritan lambung (misalnya obat anti peradangan non-steroid, alkohol dan nikotin).Makanan cair tidak mempercepat penyembuhan maupun mencegah kambuhnya ulkus. Tetapi penderita hendaknya menghindari makanan yang tampaknya menyebabkan semakin memburuknya nyeri dan perut kembung.

You might also like