You are on page 1of 8

BAHASA ARAB

HUKUM BACAAN MAD







Di Susun Oleh :

Arista Saptarini : 1001135012
Elis Dahlia : 1001135018
Irfan Abdul Ghafar : 1001135026


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Kitab suci Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, itu
merupakan Rahmat bagi seluruh alam. Satu satunya mujizat sepanjang masa.
Didalamnya berisi kandungan wahyu illahi yang menjadi petunjuk, pedoman
hidup, seerta pelajaran bagi siapa saja yang mengimaninya dan membacanya
serta mengamalkannya. Dalam membaca Al-Quran, sudah tentu harus
memperhatikan masalah adab adabnya (Tata karma), karena yang dibaca itu
adalah kalamullah yang harus dijunjung tinggi dan dimulyakan. Sebagaimana
firman Allah dalam surat Al-Araf ayat 204
-O)4 Os@O~ Np-47O^-
W-ONg4-c +O
W-O+^4 7+UE
4pO+EOO> ^gj
Artinya : dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik-baik,
dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.
Maksudnya: jika dibacakan Al Quran kita diwajibkan mendengar dan
memperhatikan sambil berdiam diri, baik dalam sembahyang maupun di luar
sembahyang, terkecuali dalam shalat berjamaah ma'mum boleh membaca Al
Faatihah sendiri waktu imam membaca ayat-ayat Al Quran.










BAB II
PEMBAHASAN



A. PENGERTIAN MAD

Mad menurut etimologi berarti tambahan. Menurut istilah tajwid berarti
memanjangkan suara ketika mengucapkan huruf mad. Huruf mad ada tiga, yaitu
alif, wau dan ya. Syarat mad yaitu huruf sebelum wau berbaris damah, sebelum
ya berbaris kasrah dan sebelum alif berbaris fathah. Jika huruf yang sebelum ya
atau wau sukun itu berbaris fathah, tidak disebut huruf mad, akan tetapi disebut
dengan huruf layin.
Mad ialah memanjangkan bunyi huruf (bacaan) karena di dalamnya
terdapat salah satu huruf mad. Adapun huruf mad ada tiga macam, yaitu: a. Alif
() b. Wau () c. Ya ().Penjelasan:

B. MACAM-MACAM HURUF MAD
1) Huruf Alif () menjadi huruf mad, apabila huruf alif tidak berharekat dan huruf
sebelumnya berharakat fathah.
Contoh :


2) Huruf wau () menjadi huruf mad, apabila huruf wau sukun huruf
sebelumnya damah.
Contoh :


3) Huruf Ya () menjadi huruf mad, apabila huruf ya sukun dan huruf
sebelumnya berharakat kasrah.
Contoh :



C. MACAM-MACAM MAD
Mad dalam ilmu Tajwid secara garis besar di bagi dua macam, yaitu:
1. Mad Thabi'I (Mad Asli)
Mad thabiI yaitu mad yang tidak dipengaruhi oleh sebab hamzah atau
sukun.. Dinamakan mad thabii karena mad tersebut merupakan sesuatu mad
yang thabii ( alami ) , kadarnya tidak kurang dan tidak lebih serta aturan
membaca nyadua harakat. Contoh dari mad thobiI tersebut adalah :
4 ) O - O - W - . - ~ g 4
7 4 - ` 4 L N O - W ~ 7 O E - W 7 4 - ` 4 4 E
4 ) O - = E U O - W ) O _
- E O 4 C g 1 4 g _ ) ~ 7 O E - W ) ^ ^
` 4 E 7 ) ^ ^ E 4 ^ }
4 ` N O 4 g O @ 7 + p 4 ) p E - . -
+/u^4-O4C p =)O;EC 1EV4`
` E 4 N O = O L E O ~ _ E _
` E - . - ~ g - 7 4 - ` 4 4 N O - W
1 4 u U O p ^ ^ O + - ^ E - O ` g }
O ) _ ) W 4 ` E - . - ~ g 4
E O N - W O 4 O 7 O ] ` 4 O - .
O 4 - 1 E - . + ) _ E O E - ` 4 V E 1 O
C N _ O ) O g V g O O L - 4 C 4 _ ; g O
) O g E 1 g O O L - _ 4 ` 4 C N _ O
gO) ) 4-OE^- ^gg

2. Mad Far'I..
Mad fari adalah kebalikan dari Mad Asli, yaitu mad yang dipengaruhi oleh
sebab hamzah dan sukun. Kadar panjang mad fari cukup beragam yaitu 2,4,5
dan 6 harakat. Adapun pembagian mad fari dikelompokan karena tiga sebab,
yaitu mad yang bertemu dengan hamzah, mad yang bertemu dengan sukun
murni dan mad yang bertemu dengan sukun karena waqaf. Namun dalam
makalah ini kami tidak akan membahas semua pembagian mad fari. Mad fari
yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah mad wajib muttasil, mad jaiz
munfasil







A. Mad Wajib Muttasil
Mad Wajib Muttasil adalah pemanjangan suara, karena ada huruf mad
asli bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat. Dibaca lima harkat apabila
wasal (terus), dan dibaca enam harkat ketika waqaf (berhenti)
Contoh :

B. Mad Jaiz Munfasil
Disebut mad jaiz munfashil, bila mad thabi'i bertemu dengan huruf
hamzah di kata berikutnya yakni tidak dalam satu kalimat. Dinamakan
munfashil karena huruf mad dengan huruf hamzah terdapat pada kata
yang berbeda. Aturan membacanya, boleh 2 harakat ketika waqaf, 4
harakat atau 5 harakat ketika washal.
Contoh:

C. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
Mad fari
Mad wajib muttasil Mad jaiz munfashil Mad Aridh lisukun
Mad Lazim harfi mukhaffaf
Mad Lazim Harfi Mukhaffaf yaitu selepas huruf Mad terdapat Sukun
asli pada salah satu huruf hijaiah yang tidak bertasydid. Ia dinamakan
Mukhaffaf kerana sebutannya terlalu ringan disebabkan ia tidak
bertasydid dan tidak berdengung seperti huruf Mim di dalam( ).
Contoh :

D. Mad Arid Lis Sukun
Mad arid lisukun yaitu mad yang bertemu dengan huruf yang
dusukunkan karena berwaqaf atau mad yang terjadi apabila mad thabii
berada sebelum huruf yang diwaqafkan. Mad arid lissukun biasanya
terletak di ujung kalimat. Aturan membacanya ada 3 macam: pendek (2
harakat), sedang (4 harakat), panjang (6 harakat).
Contoh:








BAB III
PENUTUP
Al-Quran adalah kitab suci yang diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW. Sebagai ummatnya, kita wajib mengamalkan apa yang
ada didalamnya dan membacanya dengan baik dan benar yaitu dengan
menggunakan kaidah hukum bacaan tajwid. Hukum mempelajari ilmu
tajwid secara teori adalah fardhu kifayah sedangkan membaca Al-Quran
sesuai dengan kaidah ilmu tajwid adalah fardhu ain .















DAFTAR PUSTAKA
Liza Fitri, Muhammad Arif. 2011, Bahasa Arab Al-Quran, Uhamka Press:
Jakarta,
Abdur Abdul Aiz. 2010, Pedoman Dauroh Al-Quran, Markaz Al-
Quran:Jakarta.
file:///F:/HUKUM%20MAD%20%C2%AB%20MuTiaRa%20iSLaM%20_%2
0BlOg%20PenDidiKan%20AgaMa%20IsLAm.htm

You might also like