You are on page 1of 10

Makalah Perhitungan Operasional & Distribusi

1. Pendahuluan Kebutuhan listrik masyarakat, khususnya pada program pelistrikan desa sangat dibatasi. Hal ini didasarkan ketersediaan potensi sumber daya air, kemampuan memelihara dan membiayai penggunaan listrik, serta besaran biaya pembangunan. Salah satu faktor pembatas adalah. pemilihan pembatas arus terkecil di pasaran, yaitu 0.5 A, sehingga daya yang dapat digunakan untuk setiap sambungan instalasi rumah rata-rata sebesar 110 W. Penggunaan listrik masyarakat perdesaan dengan PLTMH ini, khusus untuk penerangan digunakan pada malam hari dengan pertimbangan pada siang hari sebagian besar masyarakat bekerja. 2. Perhitungan daya listrik pada sistem PLTMH

a. Daya poros turbin Pt=9.81 xQxHx n (1) b. Daya yang ditransmisikan ke generator Ptrans = 9.81 x Q x H x nt x nbelt (1) c. Daya yang dibangkitkan generator P~. = 9.81 x Q x H x nt x nbelt x ngen (3) dimana : Q = debit air, m3/detik H = efektif head, m ill: = efisiensi turbin = 0.74 untuk turbin crossflow T-14 = 0.75 untuk turbin propeller open flume lokal nbelt = 0.98 untuk flat belt, 0.95 untuk V belt ngen = efisiensi generator

Daya yang dibangkitkan generator ini yang akan disalurkan ke pengguna. Dalam perencanaan jumlah kebutuhan daya di pusat beban harus di bawah kapasitas daya terbangkit, sehingga tegangan listrik stabil dan sistem menjadi lebih handal (berumur panjang)

3. Estimasi biaya pembangunan PLTMH

1.

Analisis Harga Satuan Perhitungan analisis harga satuan merupakan tahapan paling terdepan dari estimasi biaya pembangunan. Parameter perhitungan dan analisis harga satuan pekerjaan pada perencanaan PLTMH antara lain Lokasi sumber material diharapkan pada jarak terdekat dengan lokasi pekerjaan konstruksi Tenaga kerja yang digunakan menggunakan tenaga kerja lokal di lokasi proyek dengan upah didasarkan pada harga satuan yang berlaku di wilayah tersebut. Penggunaan tenaga kerja diluar lokasi, hanya pada tingkatan pengawas dan tukang untuk pekerjaan tertentu dengan upah didasarkan pada harga yang wajar. Harga satuan material diperoleh dari harga satuan material dan bahan yang berlaku di wilayah rencana pembangunan PLTMH dan disesuaikan dengan faktor lokasi proyek (penyesuaian biaya transportasi dan pengangkutan)

Secara umum komponen harga satuan yang diperhitungkan meliputi: a. Komponen tenaga Koefisien komponen tenaga untuk masing-masing harga satuan diperoleh dari analisa kebutuhan tenaga yang diperlukan untuk setiap pekerjaan sesuai dengan standar yang berlaku, khususnya dalam pekerjaan sipil b. Komponen bahan dan material Dalam perhitungan koefisien bahan dan material yang akan digunakan mengacu pada analisa satuan pekerjaan yang berlaku

c. Komponen peralatan Perhitungan koefisien peralatan didasarkan pada peralatan yang digunakan dalam satuan pekedaan, sebagaimana yang berlaku secara umum dalam pekerjaan sipillkonstruksi. Hasil perhitungan analisis harga satuan sesuai jenis pekerjaan dapat dilihat pada lampiran setiap lokasi rencana pembangunan PLTMH.

4. Komponen Biaya Pembangunan PLTMH

Komponen biaya pembangunan PLTMH pada studi perencanaan ini terdiri dari

1. Engineering Komponen engineering pada pembangunan PLTMH dialokasikan untuk kegiatan detail desain, supervisi pembangunan, dan penyiapan dokumen teknis akhir pembangunan PLTMH. Pada beberapa kasus kegiatan ini dapat diasumsikan terintegrasi pada pelaksana pembangunan. Pada model pembangunan lainnya, khususnya yang melibatkan dana cukup besar, kegiatan engineering dilaksanakan oleh konsultan teknik yang bertanggung jawab mereview basic desain, mengawasi pelaksanaan (supervisi), menyiapkan dokumen teknis akhir, dan melaksanakan komisioning bersama pelaksana pem6ang'unan. Komponen biaya engineering ini dihitung berdasarkan kebutuhan minimum penggunaan tenaga ahli senior dan berpengalaman pada bidang pekerjaan sipil, teknik mesin atau elektro, dan juru gambar.

2. Peralatan Elektrikal - Mekanik Komponen peralatan elektrikal - mekanik meliputi pengadaan sarana dan peralatan : Turbin dan perlengkapannya yang terdiri dari unit turbin, sistem transmisi mekanik, base frame, biaya instalasi dan trial run.

Generator dan base frame Panel kontrol (switch gear dan kontrol beban) Ballast Load Instalasi peralatan elektrikal dan sistem pengkabelan Biaya lain-lain (10%)

3. Pekerjan Sipil Pekerjaan sipil pada pembangunan PLTMH meliputi: Bangunan intake -weir, Saluran pembawa, Bak pengendap, Bak penenang, Pipa pesat, Bangunan pelimpas, Rumah pembangkit,Pondasi turbin (under ground),Saluran pembuangan,Biaya fain-lain (5%)

4. Jaringan Transmisi, Distribusi, dan Instalasi Rumah Tiang lisfrik Pengadaan kabel Instalasi rumah Biaya lain-lain (5%)

5. Komponen Lain-lain Komponen lain-lain yang dimaksud pada bagian ini adalah alokasi untuk: Penggunaan alat bantu khusus apabila harus diperlukan seperti: alat berat untuk penataan lokasi, alat angkut khusus untuk peralatan yang berat Keuntungan pelaksana pembangunan (15%) Training/pelatihan operator dan pengelola

6. Pajak Komponen pajak dihitung terhadap total pekerjaan meliputi pekerjaan 1, 2, 3, 4 dan 5 di atas. Pajak yang diperhitungkan pada perencanaan ini adalah PPn sebesar 10%.

7. Biaya Pengembangan (Project Development) Biaya pengembangan dapat dikatakan sebagai indirect cost. Komponen ini diperhitungkan sebagai akibat proses penyiapan dan perencanaan pembangunan

PLTMH yang tidak mudah dan memerlukan kegiatan pendukung. Besaran Mokasi biaya pengembangan diestimasi berdasarkan prosentase.

Aktivitas yang berkait dengan kegiatan pengembangan ini adalah kegiatan administrasi proyek, manajemen proyek di tingkat owner (pemilik pekerjaan), biaya legal, penyiapan dan pelaksanaan tender, ganti rugi atas pembebasan tanah apabifa ada, monitoring dan evaluasi proyek di tingkat owner.

Sebagai acuan, estimasi biaya pengembangan dikelompokan menjadi: * Manajemen proyek (10%) dari total biaya fisik dan pajak * Tender, kontrak dan legal (5%) dari total biaya fisik dan pajak * Ganti rugi

Referensi dari prosentase dan harga satuan orang berdasarkan standar biaya orang nasionai (Bappenas) dan beberapa rekomendasi pada kegiatan pembangunan PLTMH seperti yang dikeluarkan oleh J1CA dan tingkat kewajaran yang berlaku umum.

5. Perencanaan head Pada dasarnya pemilihan tipe turbin untuk PLTMH sama seperti pemilihan tipe turbin pada PLTA konvensional yang pernah ada. Dasar pemilihan tipe turbin sebagai penggerak generator pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) terlebih dahulu harus diketahui besaran Head (meter), debit air (m3/detik) , dan besarannya kecepatan putar turbin (n). Kecepatan putaran turbin diperoleh dengan mengetahui kecepatan air yang akan masuk sudu-sudu turbin, dengan merubah kecepatan linear menjadi kecepatan keliling (sentrifugal) pada poros turbin tersebut yang disebut dengan kecepatan keliling (U1 = D x phi x n).

Dimana: U1 = Kecepatan Keliling D= Diameter Roda Turbin n = Putaran Turbin

Dalam pemilihan kecepatan putaran sedapatnya ditentukan setinggi mungkin, karena dengan kecepatan putar yang tinggi akan didapat momen punter (kopel) yang kecil, poros yang kecil, dan diameter roda turbin yang kecil, sehingga akan membuat

ukuran generator lebih kecil. Kecepatan keliling U1 meningkat dengan membesarnya n. Selanjutnya yang sangat penting untuk diketahui dalam merencanakan turbin adalah menentukan kecepatan spesifik (nq ) yang akan sangat menentukan dalam perencanaan tipe turbin yang akan digunakan dalam PLTMH. Besar kecepatan spesifik ( nq) dapat diperoleh dengan rumus:

Dimana: n = Jumlah putaran permenit V = Kapasitas air ( m3/detik) H = Head/ tinggi air jatuh (m)

6. Perencanaan Pipa Pesat (Penstock) Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

Pipa pesat (penstock) berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin. Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm diatas lantai dasar bak penenang. Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat yang keluar dari bak penenang, dipasang pipa udara (Air Vent) setinggi 1 m diatas permukaan air bak penenang. Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tekanan rendah (Low Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain pipa udara ini untuk membantu mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada saat start awal inch.PLTMH mulai dioperasikan. Diameter pipa udara

Jenis bahan dan ukuran pipa pesat

Ada beberapa jenis dan bahan pipa pesat yaitu: 1. Pipa Carbon (Pipa baja) 2. Pipa spiral welded steel (Pipa baja spiral) 3. Pipa PVC 4. Pipa rolled weided steel (pipa baja gulung) Pipa PVC lebih baik digunakan pada konstruksi pipa pesat yang tertanam ditanah, karena tidak tahan terhadap panas matahari. Sebaiknya digunakan pipa pesat dengan tebal minimal 3 4 mm. Perawatan pipa pesat dilakukan dalam jangka waktu tertentu.

Misalnya pertahun dengan melaksanakan pengecatan ulang. Sedangkan secara rutin dilakukan kontrol terhadap kebocoran yang mungkin terjadi. Perencanaan Pipa pesat (penstock)

Diameter Pipa Pesat Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan penstock untuk PLTMH adalah diameter pipa. Semakin kecil diameter maka kecepatan air dalam penstock akan semakin naik untuk debit yang sama, rugi rugi pada penstock disebabkan debit air dan tinggi jatuh yang relatif kecil dan ketersediaan material di daerah lokal. Perhitungan diemeter menggunakan rumus sebagai berikut: A = .d2 ; Q= A x V ; A = Q / V Sehingga:

Dimana: A = Luas Penampang pipa (m2) Q = Debit Air (m3/detik) d = Diameter (m) V = Kecepatan Air (m/detik) Dalam perencanaan pipa pesat diupayakan dibuat lurus untuk mengurangi rugi rugi pusaran dan rugi gesekan. Untuk mengurangi rugi-rugi pusaran air pada sisi masuk penstock maka harus ditentukan jarak minimum intake penstok dari permukaan air penampungan air (forebay). Jarak minimum batang pipa dari permukaan penampung air Untuk menentukan jarak tersebut dapat menggunakan rumus :

Dimana: X = Jarak Minimum (m) d = Diameter (m) V = Kecepatan Air (m/detik) g = 9.8 P = Tekanan Air pada kepala pipa pesat (kg/cm2)

Ketebalan dinding batang pipa Untuk menentukan ketebalan dinding pipa, terlebih dahulu harus mengetahui tekanan desain S dan perhitungan tekanan pada kepala pipa total, yaitu tekanan di tambah perkiraan kemungkinan tekanan yang akan terjadi. Ptotal = P + (% perkiraan tekanan tambahan x P) jadi ketebalan =

= EffisiensihDimana: Ptotal = tekanan pada kepala pipa total (kg/cm2) S = Tekanan Desain yg di perkirakan (kg/cm2)

Daftar Pustaka

1. http://www.alpensteel.com/article/50-104-energi-sungai-pltmh--micro-hydropower/166--analisa-perhitungan-mikrohidro.html 2. http://tomy-borneo.blogspot.com/2009/11/perhitungan-daya-listrik-padasistem.html 3. http://rickipoltek.blogspot.com/2011/05/pltmh.html

You might also like