You are on page 1of 196

PERBANKAN

KONVENSIONAL & SYARIAH

DEFINISI :
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya

UNDANG-2

SEJARAH PERBANKAN DUNIA


MASA Tahun 2000 SM - Babilonia Abad ke 4 SM - Yunani & Romawi Abad ke 12 s/d 17 - Eropa JENIS PRODUK PERBANKAN - Simpan pinjam - Aturan-2 ttg perdagangan &perkreditan - Tukar menukar uang (money changer) - Transaksi pembayaran antar kota (transfer) - Pembayaran dengan wesel - Diciptakannya clearing house - terbentuknya simpanan giro - Penciptaan goldsmith Notes sbg jaminan pemberian kredit - Goldsmith Notes menjadi alat pembayaran - Pendirian Bank Sentral - Pengetahuan mengenai likuiditas, kredit tdk berdasarkan simpanan yg tersedia - Goldsmith Bankers menciptakan cek sbg alat pembayaran

Abad ke 15 s/d 17 - Inggris Abad ke 17 & 18 - Inggris

SEJARAH PERBANKAN DI INDONESIA


BANK MILIK PEMERINTAH BELANDA : De Javasce NV. De Post Poar Bank. Hulp en Spaar Bank. De Algemenevolks Crediet Bank. Nederland Handles Maatscappi (NHM). Nationale Handles Bank (NHB). De Escompto Bank NV

SEJARAH PERBANKAN DI INDONESIA


BANK MILIK PRIBUMI, CHINA, JEPANG & EROPA : NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank Bank Nasional indonesia. Bank Abuan Saudagar. NV Bank Boemi. The Chartered Bank of India. The Yokohama Species Bank. The Matsui Bank. The Bank of China. Batavia Bank.

SEJARAH PERBANKAN DI INDONESIA


JAMAN KEMERDEKAAN :
NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank (saat ini Bank OCBCNISP), didirikan 4 April 1941 dengan kantor pusat di Bandung Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang sekarang dikenal dengan BNI '46. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dari De Algemenevolks Crediet Bank atau Syomin Ginko. Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI) tahun 1945 di Solo. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan. Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank Amerta. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946. Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950 kemudian merger dengan Bank Pasifik. Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari. Kemudian merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.

SEJARAH PERBANKAN DI INDONESIA


BANK-BANK PEMERINTAH :
Bank Sentral Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan UU No 13 Tahun 1968. Kemudian ditegaskan lagi dnegan UU No 23 Tahun 1999.Bank ini sebelumnya berasal dari De Javasche Bank yang di nasionalkan di tahun 1951. Bank Rakyat Indonesia dan Bank Expor Impor Bank ini berasal dari De Algemene Volkscrediet Bank, kemudian di lebur setelah menjadi bank tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia (BNI) Unit II yang bergerak di bidang rural dan expor impor (exim), dipisahkan lagi menjadi: Bank Negara Indonesia (BNI '46) Bank ini menjalani BNI Unit III dengan UU No 17 Tahun 1968 berubah menjadi Bank Negara Indonesia '46. Bank Dagang Negara(BDN) BDN berasal dari Escompto Bank yang di nasionalisasikan dengan PP No 13 Tahun 1960, namun PP (Peraturan Pemerintah) ini dicabut dengan diganti dengan UU No 18 Tahun 1968 menjadi Bank Dagang Negara. BDN merupakan satu-satunya Bank Pemerintah yangberada diluar Bank Negara Indonesia Unit.

SEJARAH PERBANKAN DI INDONESIA


BANK-BANK PEMERINTAH :
Bank Bumi Daya (BBD) BBD semula berasal dari Nederlandsch Indische Hendles Bank, kemudian menjadi Nationale Hendles Bank, selanjutnya bank ini menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV dan berdasarkan UU No 19 Tahun 1968 menjadi Bank Bumi Daya. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank ini didirikan di daerah-daerah tingkat I. Dasar hukumnya adalah UU No 13 Tahun 1962. Bank Tabungan Negara (BTN) BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank Tabungan Pos tahun 1950. Selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia Unit V dan terakhir menjadi Bank Tabungan Negara dengan UU No 20 Tahun 1968. Bank Mandiri Bank Mandiri merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan Bank Expor Impor Indonesia (Bank Exim). Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 1999.

IJIN PENDIRIAN BANK


PASAL 16 UU NO.10 TAHUN 1998
Persyaratan minimal harus memiliki : a. susunan organisasi dan kepengurusan; b. permodalan; c. kepemilikan; d. keahlian di bidang Perbankan; e. kelayakan rencana kerja

BENTUK HUKUM
1. BANK UMUM :
a. Perseroan Terbatas; b. Koperasi; atau c. Perusahaan Daerah.

2. BPR
a. Perusahaan Daerah; b. Koperasi; c. Perseroan Terbatas; d. Bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. (Pasal 21 UU no.10 th.1998)

PEMBINAAN & PENGAWASAN


DILAKUKAN OLEH BANK INDONESIA YG MELIPUTI ASPEK :
1. memelihara tingkat kesehatan bank sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank Wajib memberikan laporan kepada BI secara berkala mulai harian sampai tahunan, baik yg menyangkut dana nasabah, kredit, maupun tingkat kesehatan serta kesulitan-2 yg dihadapi Dibentuk sistem pengawasan berupa AUDIT yg melakukan pengawasan secara rutin

2.

3.

PEMBINAAN & PENGAWASAN


Apabila Bank mengalami kesulitan, maka BI dapat bertindak :
a. pemegang saham menambah modal; b. pemegang saham mengganti Dewan Komisaris dan atau Direksi bank; c. bank menghapusbukukan kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah yang macet dan memperhitungkan kerugian bank dengan modalnya; d. bank melakukan merger atau konsolidasi dengan bank lain; e. bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh kewajiban; f. bank menyerahkan pengelolaan seluruh atau sebagian kegiatan bank kepada pihak lain; g. bank menjual sebagian atau seluruh harta dan atau kewajiban bank kepada bank atau pihak lain. (Pasal 37 ayat 1 UU no.10 Th.98)

PEMBINAAN & PENGAWASAN


Apabila Pasal 37 ayat 1 dirasakan belum cukup, maka :
1. Pimpinan Bank Indonesia dapat mencabut izin usaha bank dan memerintahkan Direksi bank untuk segera menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham guna membubarkan badan hukum bank dan membentuk tim likuidasi. Pemerintah setelah berkonsultasi kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dapat membentuk badan khusus yang bersifat sementara dalam rangka penyehatan Perbankan untuk kemudian dijual kembali (privatisasi)

2.

RAHASIA BANK
Bank wajib merahasiakan seluruh data nasabahnya dalam bentuk apapun, kecuali : 1. Pajak 2. Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara 3. Pihak Penyidik 4. Tukar menukar informasi antar Direksi Bank SANKSI : pidana penjara sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dan paling lama 4 (empat) tahun serta denda sekurang-kurangnya Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).

FUNGSI BANK

1. INTERMEDIASI 2. JASA / SERVICESS 3. AGEN PENJUAL

FUNGSI BANK 1. INTERMEDIASI


Funding

Kredit

FUNGSI BANK 2. ANEKA SERVICESS


BERBAGAI JASA SEBAGAI SARANA KEMUDAHAN BAGI MASYARAKAT SEHUBUNGAN DENGAN FASILITAS YANG ADA PADA BANK

PENGIRIMAN UANG

TRANSAKSI LUAR NEGERI DLL

FUNGSI BANK 3. AGEN / PERANTARA

Selain menjual produk sendiri, Bank juga bertindak sebagai agen penjual produk-produk dari perusahaan lain, khususnya perusahaan Keuangan lainnya, seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI)

SUMBER PENGHASILAN BANK

1. HASIL BUNGA 2. ADM / KOMISI 3. FEE BASED INCOME

SUMBER PENGHASILAN BANK


1. HASIL BUNGA

Merupakan selisih antara suku bunga kredit (Lending Rate) dengan suku bunga simpanan (Funding Rate)

SPREAD

SUMBER PENGHASILAN BANK


2. BIAYA ADM / KOMISI KREDIT

Merupakan biaya-biaya yang harus dibayar oleh nasabah/debitur sebagai akibat dengan fasilitas kredit yang diperolehnya

SUMBER PENGHASILAN BANK


3. FEE BASED INCOME

Merupakan penghasilan Bank yang dipungut atas jasa-jasa (fasiltas) yang bisa dinikmati oleh para nasabahnya ataupun bukan nasabah

KATEGORI BANK

Berdasarkan : 1. Tipe

2. Kepemilikan
3. Hasil Usaha 4. Aktivitas

KATEGORI BANK

1. Berdasarkan Tipe A. Bank Umum B. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

KATEGORI BANK

Pasal 1 Poin 3 Undang-2 no.10 Than 1998


Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

KATEGORI BANK

Pasal 1 Poin 4 Undang-2 no.10 Than 1998


Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

KATEGORI BANK
BERDASARKAN KEPEMILIKAN

PEMERINTAH

SWASTA

- BUMN - BUMD

NASIONAL ASING CAMPURAN

KATEGORI BANK

adalah bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Yang termasuk Bank BUMN


1. Mandiri 2. BNI 3. BRI 4. BTN 5. Bank Expor Indonesia Kadang disebut dengan Bank Pelat Merah

KATEGORI BANK

adalah bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Provinsi.

Yang termasuk Bank BUMD


1. Bank Jabar Banten 2. Bank DKI 3. BPD Bali 4. dlsb Disebut juga dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD)

KATEGORI BANK

Adalah Bank-Bank milik swasta yang barkantor pusat di Indonesia

Yang termasuk Bank Swasta Nasional


1. BCA 2. BTPN 3. Bank Saudara 4. dlsb

KATEGORI BANK

Adalah Bank-Bank yang berkantor Pusat di luar Indonesia dan membuka Cabang di Indonesia Yang termasuk Bank Asing 1. Citibank 2. Standard Chartered Bank 3. HSBC 4. dlsb

KATEGORI BANK
Bank Campuran adalah Bank Umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih Bank Umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh WNI (dan/atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh WNI), dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri. Yang termasuk Bank Campuran 1. ANZ Panin Bank

2. Bank OCBC NISP


3. Bank CIMB Niaga
4. dlsb

KATEGORI BANK

3.

Berdasarkan Hasil Usaha A. Bank Konvensional (Sistem Bunga) B. Bank Syariah

KATEGORI BANK

4.

Berdasarkan Aktivitas A. Retail Banking B. Consumer Banking C. Corporate Banking

D. dlsb

KATEGORI BANK

Penyaluran kreditnya fokus kepada perorangan, cenderung kredit yang jumlah relatif kecil

KATEGORI BANK

Penyaluran kreditnya fokus kepada kredit-2 yang sifatnya konsumtif

KATEGORI BANK

Segmentasi pasarnya cenderung terhadap perusahaan, beskala besar

PRODUK & SERVICE

PRODUK

PRODUK

Proses Bank yang bertujuan mencari dana dari masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung

PRODUK

1. Tabungan

2. Deposito
3. Rekening Koran (Giro)

PRODUK

Pasal 1 Poin 9 UU no.10 Tahun 1998

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu

PRODUK

Ciri-2 Umum :

1. Umumnya dapat ditarik setiap saat 2. Umumnya menggunakan buku tabungan 3. Penarikan berupa tunai, transfer, pemindah bukuan (PB) 4. Menggunakan sistem bunga Simple Interest

PRODUK

Pasal 1 Poin 7 UU no.10 Tahun 1998

Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian Nasabah Penyimpan dengan Bank

PRODUK

Ciri-2 Umum :

1. Atas nama : perorangan (sendiri, joint acc), perusahaan


2. Tidak dapat dipindah tangankan 3. Menggunakan Bilyet Deposito 4. Jangka waktu minimum 1 (satu) bulan 5. Perhitungan bunga dengan sistem Simple Interest

PRODUK

Pasal 1 Poin 8 UU no.10 Tahun 1998

Sertifikat Deposito adalah simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan

PRODUK

Ciri-2 Umum :

1. Menggunakan Bilyet Giro 2. Sertifikat Deposito adalah simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan 3. Jangka waktu minimum 1 (satu) bulan 4. Menggunakan sistem bunga True Discount (Diskonto)

PRODUK

Deposito Berjangka dimana jangka waktunya kurang dari 1 (satu) bulan

PRODUK

Pasal 1 Poin 6 UU no.10 Tahun 1998

Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan

PRODUK

Ciri-2 Umum :

1. Dapat ditarik setiap saat 2. Laporan biasanya setiap akhir bulan, namun dapat minta print out setiap saat

3. Menggunakan sistem bunga Simple Interest

LENDING/KREDIT
Pasal 1 Poin 11 UU no.10 tahun 1998

Kredit adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu dengan pemberian bunga

KREDIT
KREDIT

DIRECT

INDIRECT

Kredit Modal Kerja

Kredit Investasi

Kredit Konsumtif

LENDING/KREDIT

Kredit yang pencairan dananya dapat langsung secara tunai atau pemindah bukuan

Kredit yang diberikan kepada debitur yang kewajibannya baru akan muncul di kemudian hari atau bahkan tidak muncul

LENDING/KREDIT

1. KREDIT REKENING KORAN


Kredit yang ditujukan untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang sifatnya jangka pendek dimana dananya dapat digunakan berulang-ulang selama jangka waktu kredit dan tidak melampaui plafond

LENDING/KREDIT
1. KREDIT REKENING KORAN
Ciri-2 Umum : 1. Dapat dilakukan berulang-ulang artinya kredit yang telah diangsur/ dibayar dapat dipergunakan kembali

2. Jangka waktu max 1 tahun, namun dapat diperpanjang, kecuali jika kondisi tidak memungkinkan
3. Setiap bulan hanya membayar bunga saja dengan perhitungan bunga menggunakan Simple Interest

LENDING/KREDIT

2. KREDIT pinjaman aksep


Kredit yang ditujukan untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang sifatnya jangka pendek dimana pokok pinjaman dibayar sekaligus pada akhir kontrak

LENDING/KREDIT
2. KREDIT PINJAMAN AKSEP
Ciri-2 Umum : 1. Pokok pinjaman dibayar sekaligus pada akhir kontrak 2. Jangka waktu max 1 tahun, namun dapat diperpanjang, kecuali jika kondisi tidak memungkinkan 3. Setiap bulan hanya membayar bunga saja dengan perhitungan bunga menggunakan Simple Interest

LENDING/KREDIT

Kredit yang ditujukan untuk membiayai kebutuhan dalam pengadaan/pembelian aktiva tetap (gedung, kendaraan oprasional, mesin, dsb) serta memiliki jangka waktu umumnya jangka menengah dan panjang

LENDING/KREDIT

Ciri-2 Umum : 1. Pokok pinjaman dicicil setiap bulan bersamaan dengan bunga 2. Jangka waktu diatas 1 tahun dan tidak bisa diperpanjang 3. Perhitungan bunga menggunakan sistem Flat, Anuitas, Sliding

LENDING/KREDIT

Kredit yang ditujukan untuk pembelian barang tertentu yang tidak digunakan untuk usaha melainkan yang sifatnya konsumtif

LENDING/KREDIT

1. Kredit Pemilikan Rumah 2. Kredit Pemilikan Mobil/Motor 3. Kredit Tanpa Agunan

4. Kredit Multi Guna

LENDING/KREDIT

Ciri-2 Umum : 1. Menggunakan sistem sama seperti Kredit Investasi, hanya berbeda dalam tujuan penggunaan saja

LENDING/KREDIT

Kredit yang diberikan kepada debitur yang kewajibannya baru akan muncul di kemudian hari atau bahkan tidak muncul

LENDING/KREDIT

1. GARANSI BANK
Bank Garansi adalah pengambilalihan tanggung jawab penjaminan oleh Bank sesuai dengan permintaan pemohon terbebani prinsipal, untuk keperluan pihak lain, yaitu penerima Bank Garansi. Bank Garansi menjanjikan pembayaran sejumlah uang saat adanya permintaan tertulis untuk pembayaran sesuai yang tercantum dalam Bank Garansi.

LENDING/KREDIT

2. LETTER OF CREDIT (L/C)


adalah sebuah cara pembayaran internasional yang memungkinkan eksportir menerima pembayaran tanpa menunggu berita dari luar negeri setelah barang dan berkas dokumen dikirimkan keluar negeri (kepada pemesan).

2. LETTER OF CREDIT (L/C)

SERVICE / JASA BANK

Adalah instruksi surat tertulis nasabah kepada bank untuk memindahkan sejumlah dana milik nasabah kepada cabang/bank lain yang dikehendaki nasabah baik dalam negeri maupun luar negeri

SERVICE / JASA BANK

Adalah instruksi surat tertulis nasabah kepada bank untuk menagihkan warkat-2 yang disetorkan di suatu wilayah tertentu dan mengkreditkan ke rekening nasabah setelah dananya efektif

SERVICE / JASA BANK

Adalah instruksi surat tertulis nasabah kepada bank untuk menagihkan warkat-2 yang disetorkan di luar wilayah kliring dan mengkreditkan ke rekening nasabah setelah dananya efektif

SERVICE / JASA BANK

Adalah instruksi surat tertulis nasabah kepada bank untuk menagihkan warkat-2 yang disetorkan di luar wilayah kliring Indonesia dan mengkreditkan ke rekening nasabah setelah dananya efektif

SERVICE / JASA BANK

berupa keterangan secara tertulis ini, diberikan oleh Bank kepada nasabahnya untuk satu macam keperluan dan bersifat tidak mengikat, tidak menjanjikan dan tidak memberikan jaminan

SERVICE / JASA BANK


MANFAAT 1. Memudahkan transaksi bisnis. 2. Membangun kepercayaan relasi bisnis. 3. Memenuhi persyaratan hubungan bisnis, misalnya untuk keperluan : - Memperoleh Angka Pengenal Impor (API). - Memperoleh suatu keagenan atas barang dan jasa. - Memperoleh order/pekerjaan borongan. - Membuka rekening pada bank lain (untuk nasabah giro). - Melanjutkan sekolah/pendidikan di luar negeri. - Memenuhi salah satu syarat administrasi pemilihan calon kepala desa - Keperluan dagang atau keperluan lain yang biasa memerlukan SKB

SERVICE / JASA BANK

Tempat penyimpanan pada bank berupa box tahan api yang ukurannya sesuai dengan kebutuhan yang mempunyai manfaat memberikan perlindungan keamanan dan kerahasiaan terhadap barang-barang yang disimpan BARANG-BARANG YANG DAPAT DISIMPAN Saham Perusahaan. Mata uang Surat berharga, sertifikat atau dokumen lain Perhiasan atau logam mulia lainnya Barang lainnya yang mendapat persetujuan BNI secara tertulis.

SERVICE / JASA BANK

Kemudahan yang diberikan bank kepada para nasabahnya melalui kecanggihan teknologi saat ini, seperti :

1. ATM
2. Internet Banking 3. Phone Banking

4. dlsb

SERVICE / JASA BANK

Merupakan kerja sama bank dengan industri pasar modal sebagai tempat penyimpanan efek (di Indonesia)

SERVICE / JASA BANK

BANK NOTES (UKA)


Uang Kertas yang merupakan alat pembayaran yang sah dinegara penerbitnya

SERVICE / JASA BANK

TELEGRAPHIC TRANSFER (TT)


Merupakan salah satu fasilitas bank yaitu dengan menyediakan valuta asing dalam bentuk uang giral, sperti tabungan, deposito, transfer, dll dalam bentuk valas

SERVICE / JASA BANK

sebagai alat pembayaran yang sangat aman bagi nasabah yang melakukan perjalanan ke luar negeri

SERVICE / JASA BANK

Kartu atm
sebagai alat berbagai transaksi yang dilakukan melalui mesin, seperti tarik tunai, transfer, dll

SERVICE / JASA BANK

Kartu KREDIT (CREDIT CARD)


Adalah sejenis kartu yang berfungsi sebagai pengganti uang tunai, dimana nasabah diberi pinjaman terlebih dahulu dan pembayarannya diperbolehkan untuk dicicil dengan ketentuan tertentu

SERVICE / JASA BANK

Kartu DEBET (DEBIT CARD)


Adalah sejenis kartu yang berfungsi sebagai pengganti uang tunai, dimana dana nasabah dalam suatu rekening tertentu akan langsung didebet pada saat transaksi

SERVICE / JASA BANK

CHARGE CARD
Adalah sejenis kartu yang berfungsi sebagai pengganti uang tunai, dimana nasabah diberi pinjaman terlebih dahulu dan pembayarannya harus dilakukan sekaligus dalam jangka waktu tertentu

BANK SEBAGAI AGEN PENJUALAN

adalah obligasi negara yang dijual kepada individu/perseorangan Warga Negara Indonesia melalui agen penjual dengan volume minimum yang telah ditentukan

BANK SEBAGAI AGEN PENJUALAN

adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan) dengan sistem diskonto/bunga

BANK SEBAGAI AGEN PENJUALAN

Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi. UU no.8 Thn 1995 pasal 1, ayat (27)

BANK SEBAGAI AGEN PENJUALAN

Unit link adalah produk asuransi yang menggabungkan layanan asuransi dan investasi sekaligus, di Indonesia masih terbatas pada produk reksadana

BANK SEBAGAI AGEN PENJUALAN

Merupakan salah satu jenis investasi dimana pihak yang mengelola dana (Manajer Investasi Asset Mgt) berada di luar Indonesia

CAPITAL FLIGHT

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT


INTERVIEW & COLLECTING DATA

PENILAIAN JAMINAN

ANALISA

KOMITEE KREDIT : CAB & PUSAT

LEGALITAS : PK & HT

ANALISA KREDIT

1. KUANTITATIF
Berdasarkan angka-2, mis. Analisa Rasio, dsb

2. KUALITATIF
Bukan berdasarkan angka-2, misalnya kondisi
ekonomi, kondisi sektor industri, dsb

ANALISA KREDIT

1. CHARACTER (WATAK) 2. CAPACITY (KEMAMPUAN) 3. CAPITAL (MODAL) 4. COLLATERAL (JAMINAN) 5. CONDITION (KONDISI)

ANALISA KREDIT

1. STREGNTH 2. WEAKNESS 3. OPPORTUNITY

4. THREATS

ANALISA KREDIT

1. USIA 2. STATUS TEMPAT TINGGAL 3. KONDISI PEKERJAAN

4. STATUS PERKAWINAN
5. DLL

SISTEM PERHITUNGAN BUNGA

RUMUS :

SALDO X BUNGA (p.a) X HARI 365

SISTEM PERHITUNGAN BUNGA

RUMUS :

NOMINAL X 365 365 + (JML HARI X SUKU BUNGA (p.a)

SISTEM PERHITUNGAN BUNGA

RUMUS :

NOMINAL + {NOMINAL X (JML THN X BUNGA (p.a)} JML BULAN

SISTEM PERHITUNGAN BUNGA

RUMUS : 1. PERHITUNGAN POKOK NOMINAL JML BULAN 2. PERHITUNGAN BUNGA : MENGGUNAKAN RUMUS SIMPLE INTEREST

SISTEM PERHITUNGAN BUNGA

Pembayaran setiap bulan sama besar, namun bunga dihitung berdasarkan sistem bunga menurun (simple interest) sehingga cicilan pokok akan disesuaikan

STATUS KANTOR
1. KANTOR PUSAT OPERASIONAL 2. KANTOR WILAYAH 3. KANTOR CABANG 4. KANTOR CABANG PEMBANTU 5. KANTOR KAS

6. KANTOR UNIT

PEMBAGIAN TUGAS
BANK

PUSAT

CABANG

Div.Marketing Div Umum & HRD Audit,dll

FRONT LINER

BACK OFFICE

Marketing Customer Service Teller

FUNDING & JASA Adm.Deposito Transfer,dll KREDIT Adm Kredit Appraisal,dll

STRUKTUR SDM

KEPANGKATAN

JABATAN

STRUKTUR SDM

1. NON STAFF 2. STAFF 3. MANAGER 4. DIREKTUR 5. KOMISARIS

: SUPIR, OB : CLERK, STAFF : ASM, MGR, AVP, VP : DIREKTUR, DIRUT/PRESDIR : KOMISARIS, KOMUT/PRESKOM

PERBANKAN SYARIAH

Disusun oleh Denny Sidharta Nugraha

UNDANG-2

PRINSIP SYARIAH ?

Prinsip-prinsip Syariah adalah prinsip-prinsip yang didasarkan atas ajaran Islam yang penetapannya dilakukan oleh DSN-MUI, baik ditetapkan dalam fatwa ini maupun dalam fatwa terkait lainnya.

PRINSIP SYARIAH = BEBAS RIBA ??????????

BUNGA = RIBA ????????????

EKONOMI ISLAM ?
M.AKRAM KAN Islamic economics aims the study of the human falah (well beeing) achieved by organizing the resourcess of the earth on the basic cooperation and participation MUHAMMAD ABDUL MANAN Islamic economics is a social science which studies the economic problems of a people imbued of the value of Islam KURSYID AHMAD Islamic economics is a systemyics effort to thy to understand yhe economics problem and mans behaviour in relation to that problem from an islamic perspective

PRINSIP DASAR EKONOMI ISLAM

1. Semua yg ada di dunia milik Allah SWT 2. Manusia wajib tolong menolong 3. Beriman pada hari kiamat

NILAI EKONOMI ISLAM


1. Kepemilikan bukanlah penguasaan mutlak atas sumber-2 ekonomi, sumber daya yg menyangkut kepentingan orang banyak harus menjadi milik umum 2. Keseimbangan (tdk boros) 3. Keadilan

AYAT-2
1. Hai orang-2 beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil (an-Nisaa: 29) 2. Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia menambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan,.. (ar-Ruum : 39) 3. Hai orang-2 beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kpd Allah supaya kamu mendapat keuntungan (Ali Imran : 130)

RIBA
Riba berasal dari bahasa Arab yang berarti 1. tambahan (al-ziyadah), 2. Berkembang (an-numuw) 3. Meningkat (al-irtifa) 4. Membesar (al-uluw)

Riba dapat diartikan sebagai pengambilan tambahan dalam transaksi pinjam meminjam bahkan tambahan dalam transaksi jual beli

PARA ULAMA
1. Muh. Ibnu Abdullah ibnu al-Maliki, dalam kitab Alkham Al Quran, pengertian riba secara bahasa adalah tambahan, namun yang dimaksud dalam Al Quran yaitu setiap penambahan yang diambil tanpa adanya suatu iwad (penyeimbang/pengganti) yang dibenarkan syariah Badr ad-Dien al-Ayni dalam kitab Umdatul Qari, menjelaskan bahwa prinsip utama riba adalah penambahan. Menurut syariah riba berarti penambahan atas harta pokok tanpa adanya transaksi riil

2.

PENGERTIAN AKAD
Berasal dr Al-Aqad (Bahasa Arab) :
perikatan, perjanjian, atau pemufakatan al-ittifaq Secara terminologi fiqih :

pertalian ijab (pernyataan melakukam ikatan) dan


qabul (pernyataan menerima ikatan) sesuai dg kehendak syariat yg berpengaruh pada objek perikatan (syarikat islam)

RUKUN AKAD
Jumhur ulama fiqih : 1. Pernyataan utk mengikatkan diri (sighat al-aqad) 2. Pihak-2 yg berakad (al=mutaaqidain) 3. Objek akad (al-maqud alaih)

JENIS TRANSAKSI AKAD


1. AKAD TABARRU Untuk transaksi yg bersifat tolong menolong tanpa adanya keuntungan materiil. 2. AKAD TIJARAH

Utk transaksi yg berorientasi laba


a. Natural Certainty Contract (NCC) mempunyai kepastian keuntungan baik dari segi jum-

lah dan waktu penyerahaannya


b. Natural Uncertainty Contract (NUC) mengandung ketidak pastian jumlah keuntungan hingga pengembalian pokoknya

PRINSIP-2 DASAR AKAD


1. TITIPAN/SIMPANAN (AL-WADIAH) 2. BAGI HASIL (PROFIT SHARING)

A. Al-Musyarakah (Partenership, Project Financing Participation)


a. Musyarakah Kepemilikan b. Musyarakah Akad/Kontrak

B. Al-Mudharabah (Trust Financing, Trust Investment)


a. Mudharabah Muthlaqah (Wholy Agreement) b. Mudharabah Muqqayyagah (Specific Agreement)

C. Al-Muzaraah (harverst Yield Profit Sharing)


D. Al-Musaqah (Plantation of Management Fee Based

PRINSIP-2 DASAR AKAD


3. JUAL BELI (SALE AND PURCHASE)

A. Al-Murabahah (Deferred Payment Sale)


B. As-Salam (In-Front Payment Sale) C. Al-Istishna (Purchased By Order)

4. SEWA
A. Al-Ijarah (Operation Lease) B. Al-Ijarah Al-Muntahia Bit-Tamlik (Financial Lease with Purchase Option) 5. QARDH

WADIAH
Titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki

Adanya jasa penghimpun dana wadiah dari nasabah dalam bentuk trustee depository dan guarantee depository

RUKUN WADIAH

1. Barang/uang yg dititipkan (wadiah) 2. Pemilik uang/barang (muwaddi)

3. Pihak yg memberikan jasa custodian (mustawda)


4. Ijab qabul (sighat)

JENIS-2 WADIAH
1. Wadiah yad al-amanah : mustawda tdk diperkenankan menggunakan barang titipan dan tdk bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan yang bukan diakibatkan perbuatan atau kelalaian si penerima titipan Wadiah yad adh-dhamanah : mustawda dg atau tanpa izin dr muwaddidpt memanfaatkan brg yg dititipkan dan bertanggung jawab; semua manfaat yg dihasilkan menjadi hak muwaddi

2.

JUAL BELI
Rukun Jual Beli :

1. Penjual (bai)
2. Pembeli (musytari) 3. Barang/objek (mabi) 4. Harga (tsaman) 5. Ijab qobul (sighat)

JUAL BELI

1. MURABAHAH
Adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati

Penjual harus memberitahu harga peoduk yang dia beli dan menentukan keuntungan sebagai tambahannya

JUAL BELI

MURABAHAH
Jual beli dilakukan hanya untuk barang atau produk yg telah dikuasai atau dimiliki oleh penjual, bila produk tersebut tdk dimiliki penjual, sistem yg digunakan adalah Murabahah Kepada Pemesan Pembelian (Murabahah KPP)

JUAL BELI

2. SALAM
Pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan dimuka

Transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu barang diserahkan secara tangguh (2 6 bulan), sedang pembayaran secara tunai.

JUAL BELI

SALAM PARALEL

Yaitu melaksanakan dua transakssi BaI As Salam misalnya antara Bank dan nasabah, dan antara Bankk dan Supplier secara simultan

JUAL BELI

SALAM

= IJON
????????????

JUAL BELI

3. ISTISHNA
Jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang berdasarkan persyaratan tertentu, kriteria, dan pola pembayaran sesuai dengan kesepakatan

Menyerupai salam, namun baik penyerahan barang maupun pembayaran berdasarkan waktu tertentu (termijn)

JUAL BELI

ISTISHNA PARALEL

Yaitu melaksanakan dua transakssi Istishna, misalnya antara Bank dan nasabah, dan antara Bankk dan Supplier secara simultan

sewa

IJARAH
Sewa menyewa atas manfaat suatu barang dan/atau jasa antara pemilik obyek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan berupa sewa atau upah bagi pemilik obyek sewa.

Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Bila pada jual beli obyek transaksi adalah barang, maka pada ijarah obyeknya jasa tanpa diikuti adanya pemindahan hak kepemilikan atas barang tsb

sewa

RUKUN IJARAH
1. 2. 3. 4. 5. 6. Penyewa (mustajir) Pemberi sewa (muajir) Objek sewa (majur) Harga sewa (ujrah) Manfaat sewa (manfaah) Ijab qabul (sighat)

sewa

IJARAH MUNTAHIYAH BITAMLIK


Sewa menyewa antara pemilik obyek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakan dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa baik dengan jual beli atau pemberian (hibah) pada saat tertentu sesuai akad sewa.

Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Bila pada jual beli obyek transaksi adalah barang, maka pada ijarah obyeknya jasa. Pada akhir masa sewa, bank dapat menjual barang yang disewakannya kepada nasabah. Harga jual dan harga sewa disepakati pada awal perjanjian

BAGI HASIL

1. MUSYARAKAH
Kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan nisbah yang disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung oleh para pihak sebesar partisipasi modal yang disertakan dalam usaha

BAGI HASIL

RUKUN MUSYARAKAH
1. 2. 3. 4. 5. Para pihak yang bersyirkah Porsi kerja sama Proyek/usaha (masyru) Nisbah bagi hasil Ijab qabul (sighat)

BAGI HASIL

JENIS-2 MUSYARAKAH
1. MUSYARAKAH PEMILIKAN
Tercipta karena warisan, wasiat, atau kondisi lainnya yg mengakibatkan pemilikan 1 aset oleh 2 orang/lebih

2. MUSYARAKAH AKAD/KONTRAK
Tercipta dengan cara kesepakatan dimana 2 orang/lebih setuju memberikan modal di satu pihak dan pengelola modal di lain pihak

BAGI HASIL

MUSYARAKAH AKAD/KONTRAK
1. AL-INAN
Porsi masing-2 pihak, baik dlm dana maupun kerja atau bagi hasil, tdk harus sama sesuai dengan kesepakatan (sebagian ulama menolak jenis ini)

2. MUFAWADHAH
Setiap pihak memberikan kontribusi dan membadi keuntungan dan kerugian secara sama

BAGI HASIL

MUSYARAKAH AKAD/KONTRAK
3. AMAAL
Adalah kontrak kerja sama antara 2 orang seorifesi untuk menerima pekerjaan secara bersamaan dan membagi keuntungan secara bersama pula Disebut juga Musyarakah Abdan atau Sanaai

4. WUJUH
Kontrak antara 2 orang/lebih yg memiliki reputasi baik serta ahli dlm bisnis. Mereka membeli barang secara kredit dan menjualnya secara tunai; kerugian berdasarkan jaminan kpd penyuplai yg disediakan oleh para mitra

BAGI HASIL

2. MUDHARABAH
Kerjasama usaha antara pihak pemilik dana (shahibul maal) dengan pihak pengelola dana (mudharib) dimana keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung pemilik dana/modal selama kerugian itu bukan diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian pengelola

BAGI HASIL

RUKUN MUDHARABAH
1. 2. 3. 4. 5. 6. Pemilik barang (shahibul maal ) Pihak yg menerima titipan (mudharib) Porsi kerja sama Proyek/usaha (masyru) Nisbah bagi hasil Ijab qabul (sighat)

BAGI HASIL

JENIS-2 MUDHARABAH
MUDHARABAH MUTLAQAH
Cakupan kerjasamanya sangat luas

MUDHARABAH MUQAYYADAH
Cakupan usahanya terbatas, seperti jenis usaha, waktu, atau tempat usaha, dsb a. On Balance Sheet : Bank sbg executing b. Off Balance Sheet : Bank sbg arranger

BAGI HASIL

3. AL- MUZARAAH
Adalah kerja sama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dan penggarap 1. Muzaraah : benih dari pemilik lahan 2. Mukhabarah : benih dari penggarap

BAGI HASIL

4. AL-MUSAQAH
Adalah bentuk yg lebih sederhana dari Muzaraah, dimana si penggarap hanya bertangung jawab atas penyiraman dan pemeliharaan dengan mendapat nisbah tertentu

Prinsip Qardh

Pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan

SUMBER PENGHASILAN BANK

1. NISBAH 2. ADM / KOMISI 3. FEE BASED INCOME

PRODUK & SERVICE

PRODUK

PRODUK
Proses Bank yang bertujuan mencari dana dari masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung
Pasal 1 point 20 UU 21 tahun 2008 Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh Nasabah kepada Bank Syariah dan/atau UUS berdasarkan Akad wadiah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dalam bentuk Giro, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

PRODUK

1. Tabungan

2. Deposito
3. Rekening Koran (Giro)

FUNDING

Pasal 1 Poin 21 UU no.21 Tahun 2008 Tabungan adalah Simpanan berdasarkan Akad wadiah atau Investasi dana berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu

FUNDING

Pasal 1 Poin 22 UU no.21 Tahun 2008

Deposito adalah Investasi dana berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan Akad antara Nasabah Penyimpan dan Bank Syariah

FUNDING

Pasal 1 Poin 23 UU no.21 Tahun 2008 Giro adalah Simpanan berdasarkan Akad wadiah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan perintah pemindahbukuan.

LENDING/PEMBIAYAAN
Pasal 1 Poin 25 UU no.21 tahun 2008 Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa: a. transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah; b. transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik; c. transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna; d. transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan e. transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa

PEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN

DIRECT

INDIRECT

Pembiayaan Modal Kerja

Pembiayaan Investasi

Pembiayaan Konsumtif

DIRECT LINE

PEMBIAYAAN MODAL KERJA


Teridiri dari : 1. Pembiayaan Likuiditas (Cash Financing)

2. Pembiayaan Piutang (Recievable Financing)


3. Pembiayaan Persediaan (Inventory Financing) 4. Pembiayaan untuk Perdagangan

PEMBIAYAAN LIKUIDITAS
Pembiayaan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, yaitu ketidak seimbangan antara cash in flow cash out flow Pada Bank Konvensional biasanya dalam bentuk fasilitas Cerukan atau Pinjaman Rekening Koran

PEMBIAYAAN PIUTANG
Tujuan dari pemberian ini adalah untuk memenuhi kebutuhan Bank dalam hal likuiditas, namun lebih spesifik pada piutang Umumnya perusahaan menjual barang secara kredit dengan jangka waktu bervariasi dari 1 minggu s/d 2 bulan, bahkan lebih dari 3 bulan

PEMBIAYAAN PERSEDIAAN
Seperti halnya Pembiayaan Piutang, termasuk ke dalam Likuiditas, namun Bank Syariah mempunyai konsep yg lebih spesifik Menggunakan Konsep Jual Beli

PEMBIAYAAN PERDAGANGAN
Hampir sama dengan Pembiayaan Persediaan, hanya saja diperuntukan untuk Perusahaan Perdagangan Akad yang paling cocok adalah Bagi Hasil

PEMBIAYAAN INVESTASI
Dipergunakan untuk tujuan invesatsi perusahaan, yaitu untuk membeli Aktiva yg sifat tdk habis dlm satu kali proses periode (jangka panjang) Akad yang dipergunakan adalah Jual Beli dan Sewa

PEMBIAYAAN KONSUMTIF
Yaitu pembiayaan yang tujuannya bersifat konsumtif, bukan tujuan produktif/usaha Akad yang dipergunakan umumnya Jual Beli dan Sewa

BEBERAPA BANK MENGGOLONGKAN PEMBIAYAAN BERDASARKAN AKAD SESUAI DENGAN JENIS-2 PEMBIAYAAN DALAM FATWA DSN-MUI 1. PEMBIAYAAN MURABAHAH 2. PEMBIAYAAN SALAM 3. PEMBIAYAAN ISTISHNA 4. PEMBIAYAAN IJARAH 5. PEMBIAYAAN MUSHARAKAH 6. PEMBIAYAAN MUDHARABAH

1. Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu untuk transaksi jual beli barang sebesar harga pokok ditambah margin berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan nasabah yang mewajibkan nasabah untuk melunasi hutang/kewajibannya sesuai dengan akad. Bank bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli Bank dari pemasok ditambah keuntungan. Kedua pihak harus sepakat atas harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli, dan tak berubah selama berlakunya akad. Dalam transaksi ini barang diserahkan setelah akad, sedangkan pembayaran dilakukan secara tangguh / dicicil (DSN-MUI 04 tahun 2000)

SKEMA TRANSAKSI MURABAHAH


(1) Negosiasi

(2) Akad Jual Beli Bank (6) Bayar (3)Beli barang Nasabah

(4) Kirim

Produsen

(5) Terima Barang

2. Pembiayaan Salam
Pembiayaan Salam adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu untuk transaksi jual beli barang dengan pesanan yang dibayar penuh dimuka berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan nasabah yang mewajibkan nasabah untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan akad Transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu barang diserahkan secara tangguh, sedang pembayaran secara tunai. Bank bertindak sebagai pembeli, nasabah sebagai penjual. Sekilas transaksi ini mirip jual beli ijon, namun dalam salam, kuantitas, kualitas, harga dan waktu penyerahan barang ditentukan secara pasti. Dalam praktek, barang yang telah diserahkan kepada Bank, maka Bank dapat menjual kembali barang tersebut secara tunai atau cicilan. Harga jual yang ditetapkan adalah harga beli ditambah keuntungan. (DSN MUI no.05 tahun 2000)

SKEMA TRANSAKSI SALAM


(4) Kirim barang

Produsen
(3) Kirim dokumen

Nasabah

(1) Negosiasi (2) Pesanan brg secara tunai (5) Bayar pesanan

BANK

Pembiayaan Istishna
Pembiayaan Istishna adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu untuk transaksi jual beli barang melalui pesanan pembuatan barang, yang dibayarkan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan nasabah pembiayaan yang juga mewajibkan nasabah pembiayaan untuk melunasi hutang/kewajibannya sesuai dengan akad.

(DSN MUI no.06 tahun 2000)

SKEMA TRANSAKSI ISTISHNA

NASABAH KONSUMEN (PEMBELI)

PRODUSEN PEMBUAT

(1) Pesan
(3) Jual

(2) Beli

BANK PENJUAL

Prinsip sewa (Ijarah)


Pembiayaan Ijarah adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berupa transaksi sewa dalam akad Ijarah atau sewa dengan opsi perpindahan hak milik dalam akad Ijarah Muntahiyah bit Tamlik berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan nasabah pembiayaan yang mewajibkan nasabah pembiayaan untuk melunasi hutang/kewajiban sewa sesuai akad. Bank bertindak sebagai penyewa, nasabah sebagai penyewa dengan imbalan/ongkos sewa umumnya dibebankan setiap bulan, baik tanpa atau dengan hak untuk membeli pada akhir periode

(DSN MUI no.09 tahun 2000)

SKEMA TRANSAKSI ISTISHNA


PENJUAL/ SUPPLIER OBJEK SEWA

NASABAH

(3) Sewa (2) Beli Objek sewa (1) Pesan

BANK

Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan Musyarakah adalah penyediaan dana bank untuk memenuhi sebagian modal suatu usaha tertentu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan nasabah yang mewajibkan nasabah untuk melakukan setelmen atas investasi dimaksud sesuai dengan akad musyarakah. Bank berperan sebagai partner nasabah dalam hal modal dimana keuntungan akan dibagi sesuai dengan akad

(DSN MUI no.08 tahun 2000)

SKEMA TRANSAKSI MUSYARAKAH


Nasabah Modal Bank

Proyek Usaha

Keuntungan

Bagi hasil keuntungan sesuai porsi Kontribusi modal (nisbah)

Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan Mudharabah adalah penyediaan dana bank untuk modal kerjasama usaha berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan nasabah yang mewajibkan nasabah untuk melakukan setelmen atas investasi dimaksud sesuai dengan akad mudharabah. Bank hanya sebatas memberi modal saja, tidak terlibat dalam manajemen, dan berhak atas sebagian darikeuntungan sesuai kesepakatan nisbah
(DSN MUI no.07 tahun 2000)

SKEMA TRANSAKSI MUDHARABAH


Nasabah Keahlian Modal Bank

Proyek Usaha

Nisbah
Keuntungan

Nisbah
Modal

Bagi hasil keuntungan sesuai porsi Kontribusi modal (nisbah)

Modal

PINJAMAN QARDH
Pembiayaan Qardh adalah penyediaan dana atau tagihan/piutang yang dapat dipersamakan dengan itu sebagai pinjaman kepada nasabah berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan nasabah pembiayaan yang mewajibkan nasabah pembiayaan untuk melunasi hutang/kewajibannya sesuai akad

INDIRECT LINE
1. AL-KAFALAH (GARANSI BANK)
Bank Garansi adalah jaminan yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga penerima jaminan atas pemenuhan kewajiban tertentu nasabah bank selaku pihak yang dijamin kepada pihak ketiga dimaksud

INDIRECT LINE
2. LETTER OF CREDIT (L/C)

L/C Impor adalah surat pernyataan akan membayar kepada Eksportir (beneficiary) yang diterbitkan oleh Bank (issuing bank) atas permintaan Importir dengan pemenuhan persyaratan tertentu (Uniform Customs and Practice for Documentary Credits/ UCP).

FEE BASED SERVICESS


1. WAKALAH
Adalah akad perwakilan antara kedua belah pihak (bank dan nasabah) dimana nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan atau jasa tertentu.

FEE BASED SERVICESS


JENIS-2 WAKALAH
1. Kliring

2. Inkaso
3. Transfer 4. Commercial Documentary Collection 5. Financial Documentary Collection

WAKALAH

Adalah instruksi surat tertulis nasabah kepada bank untuk menagihkan warkat-2 yang disetorkan di suatu wilayah tertentu dan mengkreditkan ke rekening nasabah setelah dananya efektif

WAKALAH

Adalah instruksi surat tertulis nasabah kepada bank untuk menagihkan warkat-2 yang disetorkan di luar wilayah kliring dan mengkreditkan ke rekening nasabah setelah dananya efektif

WAKALAH

Adalah instruksi surat tertulis nasabah kepada bank untuk memindahkan sejumlah dana milik nasabah kepada cabang/bank lain yang dikehendaki nasabah baik dalam negeri maupun luar negeri

WAKALAH
4. COMMERCIAL DOCUMENTARY DOCUMENT
Yaitu transaksi yg berkaitan jasa penagihan atas dokumen-2 ekspor impor sehubungan dengan pebukaan L/C

5. FINANCIAL DOCUMENTARY DOCUMENT


Yaitu jasa penagihan yg diberikan Bank kepada nasabah atas warkat-2 yg tertarik di Bank lain untuk kepentingan nasabah

FEE BASED SERVICESS


2. KAFALAH
Adalah akad pemberian garansi/jaminan oleh pihak bank kepada nasabah untuk menjamin pelaksanaan proyek dan pemenuhan kewajiban tertentu oleh pihak yang dijamin.
Contoh : Garansi Bank, Referensi Bank

FEE BASED SERVICESS


3. HAWALAH
Pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada orang lain yang bersedia menanggungnya dengan nilai yang sama dengan nilai nominal hutangnya.
Contoh : Kartu Kredit

FEE BASED SERVICESS


4. WADIAH
Adalah titipan dari suatu pihak ke pihak lain baik individu maupun golongan yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat bila pemilik menghendakinya. Adalah pihak pertama.
Contoh : Safe Desposit Box (SDB), Custodian Bank

FEE BASED SERVICESS


5. SHARF
Adalah penukaran dari satu mata uang terhadap mata uang lainnya Tidak untuk spekulasi Transaksi dan penyerahan dlm wakto yg sama (SPOT) Dikenal 2 jenis kurs : Bank Notes & TT

FEE BASED SERVICESS


6. RAHN (MORTGAGE)
Adalah menjadikan barang yang mempunyai nilai harta (nilai ekonomis) sebagai jaminan hutang, hingga pemilik barang yang bersangkutan boleh mengambil hutang. Ar-Rahn berarti juga pledge atau pawn (gadai), yaitu kontrak atau akad penjaminan dan mengikat saat hak penguasaan atas barang jaminan berpindah tangan. Dalam kontrak tersebut, tidak terjadi pemindahan kepemilikan atas barang jaminan. Atau dengan kata lain, merupakan akad penyerahan barang dari nasabah kepada bank sebagai jaminan sebagian atau seluruhnya atas hutang yang dimiliki nasabah. Dengan demikian, pemindahan kepemilikan atas barang hanya terjadi dalam kondisi tertentu sebagai efek atau akibat dari kontrak.

FEE BASED SERVICESS

Kemudahan yang diberikan bank kepada para nasabahnya melalui kecanggihan teknologi saat ini, seperti : 1. ATM 2. Internet Banking 3. Phone Banking 4. dlsb

BANK SEBAGAI AGEN PENJUALAN

merupakan bukti kepemilikan suatu aset berwujud atau hak manfaat (beneficial title); pendapatan berupa imbalan (kupon), marjin, dan bagi hasil, sesuai jenis aqad yang digunakan; terbebas dari unsur riba, gharar dan maysir; penerbitannya melalui special purpose vehicle (SPV); memerlukan underlying asset. penggunaan proceeds harus sesuai prinsip syariah

BANK SEBAGAI AGEN PENJUALAN

Reksa Dana Syari'ah adalah Reksa Dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip Syari'ah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (sahib al-mal/ Rabb al Mal) dengan Manajer Investasi sebagai wakil shahib almal, maupun antara Manajer Investasi sebagai wakil shahib almal dengan pengguna investasi

Fatwa DSN no.20 tahun 2001

BANK SEBAGAI AGEN PENJUALAN

Unit link adalah produk asuransi yang menggabungkan layanan asuransi dan investasi sekaligus, di Indonesia masih terbatas pada produk reksadana Unit link syariah adalah perlindungan asuransi syariah melalui usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset

BANK SEBAGAI AGEN PENJUALAN

Merupakan salah satu jenis investasi dimana pihak yang mengelola dana (Manajer Investasi Asset Mgt) berada di luar Indonesia

CAPITAL FLIGHT

PERHITUNGAN NISBAH
1. DICICIL/BL 2. BAGI HASIL 3. SEWA BELI

DICICIL / BULAN
Akad yang menggunakan adalah Konsep Jual Beli Contoh : Seorang nasabah ingin memiliki rumah seharga Rp.100 juta dan akan dicicil selama 5 thn (60 bl). Bank menyanggupi dan membiayai dgn meminta keuntungan 20% Maka nasabah harus mencicil setiap bulanya : 100 jt + (100 jt X 20%) ------------------------------ = 2 juta 60

BAGI HASIL
Mekanisme Bagi Hasil didasarkan pada dua cara :
1. Profit Sharing 2. Revenue Sharing

Pada mekanisme profit sharing, unsur keadilan diterapakan, maka umumnya menggunakan mekanisme ini

BAGI HASIL
Penjualan HP Penjualan Laba Kotor Biaya-2 Laba bersih Rp.1.000.000,Rp. 600.000,Rp. 400.000,Rp. 300.000,Rp. 100.000,-

Profit Sharing : Nisbah 40 : 60 (40% Bank, 60% Nasabah) Bank : 40% X Rp. 100.000 = Rp. 40.000,Nasabah : 60% X Rp. 100.000,- = Rp. 60.000,Revenue Sharing Nisbah = 4 : 96 Bank : 4% X Rp. 1.000.000,- = Rp. 40.000,Nasabah : (96% X Rp.1.000.000) (Rp.600.000Rp.300.000) = Rp. 60.000,-

SEWA BELI
Contoh : (berdasarkan PSAK dan PAPSI) Sebuah kendaraan seharga Rp.200 juta disewakan selama 4 tahun dengan nilai sisa diperkirakan 30%, Sewa /bulan Rp.8 juta Setelah akhir periode Bank menjualnya dg harga Rp.30 juta (200 jt (30% X 200 juta) = Rp.35 jt 4 tahun Total penyusutan utk 4 tahun = Rp. 140 juta Nila Residu (sisa) : 30% X Rp.200 jt = Rp. 60 juta Hasil penjualan = Rp. 30 juta = Rp. 230 juta Harga beli = Rp. 200 juta Keuntungan Bank = Rp. 30 juta Penyusutuan/th

You might also like