You are on page 1of 3

Engineering atau yang lebih dikenal dengan nama insinyur ataupun sarjana teknik adalah sebuah profesi.

Profesi sendiri memiliki definisi yang khusus jika dibandingkan dengan pekerjaan. Pekerjaan adalah sesuatu yang tidak memerlukan syarat-syarat khusus untuk mencapai tahap tersebut. Sementara profesi mengharuskan terpenuhinya 3 buah syarat. Syarat yang pertama adalah seseorang yang berkeinginan memiliki profesi diharuskan untuk melalui jenjang pendidikan tertentu dan khususnya jenjang pendidikan formal tingkat sarjana. Kedua, mengharuskan adanya pengalaman yang cukup di bidangnya masing-masing serta dapat dipertanggung jawabkan. Yang ketiga adalah diharuskan adanya sebuah organisasi yang mengembangkan profesi itu, entah itu melalui pendidikan formal maupun berbagai pelatihan yang diadakan Kemudian yang terakhir adalah diharuskannya terdapat sebuah kode etik dari profesi itu. Tidak jauh berbeda dengan profesi dokter yang memiliki kode etik dokter, seorang insinyur juga harus memiliki kode etik insinyur. Hal ini disebabkan karena profesi mengharuskan kita berhubungan langsung dengan masyarakat dan bekerja demi kepentingan masyarakat maka harus dibuat sebuah kode etik insinyur agar masyarakat mendapatkan jasa dari seorang insinyur tanpa terjadinya malpraktek. Sebab secara hakikatnya profesi insinyur berhubungan dengan keselamatan masyarakat umum sehingga terjadinya malpraktek juga dapat dimungkinkan terjadi. Kode etik insinyur seperti layaknya kode etik dokter yang mengatur hal-hal apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang insinyur dalam lingkup kerja profesinya. Selain itu kode etik insinyur juga mengatur bagaimana kualitas dari seorang insinyur. Seperti pada pengertian dan tujuan dari sains dan teknologi yaitu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan mengolah dan memanfaatkan alam, tugas seorang insinyur dapat kita simpulkan dari situ. Tugas seorang insinyur yaitu mengubah bahan baku yang kita dapatkan dari alam menjadi alat-alat pemuas kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia ini sendiri merujuk kepada kebutuhan umum. Oleh karena itu, hal yang paling utama di dalam kode etik insinyur adalah suatu integritas atau secara sederhananya yaitu kejujuran. Seorang insinyur sangat tidak diperbolehkan untuk berdusta mengenai perencanaan maupun penelitian yang dilakukan, terutama mengenai sistem keamanannya. Jika seorang insinyur memanipulasi data dengan tujuan pribadi terutama dengan tujuan memuaskan salah satu pihak saja contohnya pemilik proyek maka hal ini dapat merugikan banyak orang. Oleh sebab itu seorang insinyur pada hakikatnya harus menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan lainnya. Kemudian insinyur juga diharuskan untuk tetap belajar. Sains dan teknologi bukan merupakan hal yang statis namun merupakan hal yang dinamis sehingga setiap insinyur diharuskan untuk terus belajar dan menciptakan inovasi-inovasi. Inovasi-inovasi ini berfungsi untuk menambah nilai tambah dan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang terus berubah seiringdengan perkembangan zaman.

Setiap insinyur diharapkan terus belajar entah dengan cara mengikuti seminar-seminar, pelatihan, ataupun dengan cara mengikuti sekolah lanjutan. Hal yang harus selalu diingat oleh seorang insinyur adalah safety first. Safety first memiliki maksud untuk menempatkan keamanan di posisi paling atas sebab hal ini merupakan hal vital yang berhubungan dengan banyak orang. Para insinyur harus dapat memastikan bahwa karya keinsinyurannya aman digunakan oleh masyarakat umum dan memiliki kerugian yang cukup minim. Selanjutnya hal yang paling penting adalah seorang insinyur diharuskan untuk menjaga lingkungannya. Sehingga setiap dari karya keinsinyurannya harus memiliki dampak negatif yang sedikit bagi lingkungan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa isu yang sedang hangat sekarang adalah global warming dan kerusakan lingkungan yang semakin parah. Oleh sebab itu para insinyur juga diwajibkan untuk turut andil dalam menjaga lingkungannya dengan cara menghasilkan karya yang hemat energi, menghasilkan emisi dan limbah yang minim, serta berasal dan diproses dengan bahan yang ramah lingkungan dan tidak mencemari lingkungan. Kode etik insinyur ini tidak hanya merupakan peraturan tertulis yang tidak diterapkan. Kode etik insinyur ini harus diterapkan dan lebih baik diterapkan sejak awal bagi para calon insinyur yaitu dengan kata lain bagi para mahasiswa yang bersekolah di sekolah teknik. Untuk penerapan hal ini sejak awal dapat dilakukan dengan membudayakan belajar yang sehat dan belajarbertanggung jawab secara profesional. Setidaknya mahasiswa harus mengembangkan enam kebiasaan. Kebiasaan yang pertama adalah membangun konsep diri yang jelas dan berani bertanggung jawab dengan semua hasil kerjanya. Secara sederhana hal ini dapat ditunjukkan dengan menghilangkan kebiasaan mencontek. Kebiasaan mencontek ini juga sedikit demi sedikit dapat mengurangi nilai kejujuran di dalam diri kita yang berarti kita telah melanggar kode etik insinyur yang pertama. Selain itu salah satu contoh sikap untuk menunjukkan tanggung jawab adalah bersikap aktif dan tidak pasrah kepada keadaan. Seorang calon insinyur diharuskan untuk selalu belajar dan tidak menyalahkan segala sesuatu kesalahannya kepada nasib dan lingkungannya. Kebiasaan yang kedua adalah belajar untuk membaca-mengalami-menulis. Seorang calon insinyur diharuskan untuk memiliki kebiasaan rajin membaca agar tidak menjadi seseorang yang tertutup dan tidak bisa maju. Seperti yang disebutkan di dalam kode etik, seorang insinyur diharuskan untuk terus berinovasi, hal ini memiliki arti bahwa calon insinyur mutlak diharuskan gemar membaca. Selain harus gemar membaca seorang calon insinyur diharuskan juga untuk mengalami dan menulis. Mengalami disini memiliki maksud yaitu seorang calon insinyur juga harus berpengalaman bukan hanya mengetahui mengenai teorinya tetapi juga harus mengetahui mengenai prakteknya. Kemudian menulis juga merupakanhal yang sangat penting, sebab menulis adalah suatu cara untuk menghasilkan ilmu yang baru. Sebab suatu ilmu tanpa di dokumentasikan tidak akan bermakna apa-apa. Sehingga

dapat disimpulkan hal ini dapat diterapkan di dalam kehidupan mahasiswa yaitu agar mahasiswa teknik dapat membaca materi kuliah sebelum diajarkan,aktif di dalam kelas, serta mengerjakan tugas dengan baik. Kebiasaan belajar ketiga yaitu fokus dan berorientasi pada tujuan. Seorang calon insinyur tidak boleh memiliki mental yang mudah goyah. Setiap calon insinyur harus memiliki jati diri dan tidak mudah mengikuti orang lain tanpa dasar yang tidak jelas. Selain itu calon insinyur diharuskan bersikap kritis dan selalu mempertanyakan tujuan dari setiap kegiatan yang diikuti. Kebiasaan belajar yang keempat adalah disiplin waktu. Cara untuk tetap disiplin waktu adalah dengan menggunakan skala prioritas. Kita diharuskan dapat menempatkan hal-hal yang paling penting sampai dengan hal yang tidak penting dan tidak berguna bagi kita. Para insinyur pada dasarnya seseorang yang bertujuan kepada efisiensi serta produktivitas. Sehingga calon-calon insinyur diharuskan untuk dapat disiplin terhadap waktu agar lebih efisien dalam menjalankan sesuatu. Kebiasaan belajar yang kelima adalah kemampuan untuk bekerja sama. Seperti yang kita ketahui bahwa suatu teknologi dan sains merupakan kumpulan dari berbagai kemampuan atau yang biasa disebut sistem kemampuan. Hal ini menunjukkan bahwa seorang calon insinyur tidak dapatbekerja sendirian sehingga para calon insinyur diharuskan untuk dapat bekerja sama. Pada contohnya seorang insinyur yang ingin membuat sebuah kapal juga harus didukung oleh kemampuan-kemampuan dari bidang lain contohnya dari desain, dari manajemen penjualan agar suatu karya itu terwujud. Namun dengan cara bekerja sama bukan berarti menghilangkan sifat tanggung jawab secara pribadi dan melimpahkan tanggung jawab kepada kelompok. Kebiasaan bekerja sama ini juga harus diikuti dengan kontribusi penting dirinya di dalam kelompok. Kebiasaan yang terakhir adalah kebiasaan untuk mendengarkan dengan baik. Calon-calon insinyur harus belajr untuk mendengarkan dengan baik sebab pada hakikatnya insinyur bekerja untuk memberikan jasanyabagi masyarakat umum sehingga insinyur juga diharuskan untuk peka dalam mendengarkan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan. Kemampuan ini dapat diasah oleh para mahasiswa dengan mengikuti kegiatan perkuliahan secara serius.

You might also like