You are on page 1of 3

KETERKAITAN UUJK DAN PP

a. Keterkaitan UUJK Nomor 18 Tahun 1999 dengan PP No.28 Tahun 2000 Dalam Pasal 7 Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 dinyatakan bahwa jenis usaha, bentuk usaha dan bidang usaha jasa konstruksi perlu diatur lebih lanjut oleh Pemerintah. Dalam Pasal 10 Undang-undang tersebut dinyatakan pula bahwa Pemerintah harus mengatur tata cara penyelenggaraan perizinan usaha, klasifikasi usaha, kualifikasi usaha, serta sertifikasi keterampilan dan sertifikasi keahlian kerja jasa konstruksi. Maka untuk menyelenggarakan kegiatan jasa konstruksi masyarakat jasa konstruksi, diperlukan suatu peraturan mengenai kriteria, pengawasan maupun sanksi yang diberikan, sehingga dibuatlah peraturan pemerintah ini. b. Keterkaitan UUJK Nomor 18 Tahun 1999 dengan PP No.29 Tahun 2000 Salah satu asas dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi yang menjiwai Peraturan Pemerintah ini adalah asas kemitraan yang saling menguntungkan. Dengan asas tersebut dapat diwujudkan keterkaitan yang makin erat dalam satu kesatuan yang efisien dan efektif antar penyedia jasa. Kemitraan yang demikian sekaligus berarti memberikan peluang usaha yang semakin besar tanpa mengabaikan kaidah-kaidah efisiensi dan efektivitas serta kemanfaatan. Di samping asas kemitraan, asas lain yang cukup penting dan mendasar adalah asas keamanan dan keselamatan demi kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara. Maka diperlukan suatu peraturan yang mampu mengatur hal tentang penyelenggaraan jasa konstruksi, sehingga asas yang terdapat dalam UUJK Nomor 18 Tahun 1999 dapat terwujud. c. Keterkaitan UUJK Nomor 18 Tahun 1999 dengan PP No.30 Tahun 2000 Sesuai dengan Pasal 35 Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi diperlukan upaya pembinaan yang berupa pengaturan, pemberdayaan, dan pengawasan terhadap masyarakat jasa konstruksi yang penyelenggaraannya dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Propinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten, dan Pemerintah Daerah Kota sesuai dengan kewenangan masing-masing. Agar upaya pembinaan tersebut berjalan dengan lancar, efektif, secara sistematis serta mampu mendukung Jasa Konstruksi dalam pembangunan nasional, maka diperlukan suatu peraturan yang mempu mengatur itu semua sehingga berjalan dengan baik, sehingga dibuatlah peraturan pemerintah ini, yaitu nomor 30 tahun 2000.

ISI POKOK UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN PEMERINTAH a. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 Garis besar yang terdapat pada Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi : 1. Undang-undang ini terdiri dari atas 12 bab, 46 pasal, 117 ayat. 2. Membahas mengenai tata tertib usaha jasa konstruksi 3. Pemberdayaan jasa konstruksi nasional 4. Kedudukan yang adil antara pengguna jasa konstruksi dan penyedia jasa konstruksi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi 5. Kemitraan sinergis dalam usaha jasa konstruksi Untuk mencapai hal di atas, diperlukan pula asas-asas yang diberlakukan sehingga dapat memaksimalkan penyelenggaraan jasa konstruksi. Seperti yang tertuang pada undang-undang nomor 18 tahun 1999 yaitu : a. b. c. d. e. f. g. h. Kejujuran dan keadilan Manfaat Keserasian Keseimbangan Kemandirian Keterbuknan Kemitraan Keamanan dan keselamatan

b. PP No.28 Tahun 2000 Dalam rangka menyelenggarakan Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 tentang peran dah usaha masyarakat jasa konstruksi, maka perlu dibuat pengaturan yang lebih mendalam mengenai jenis, bentuk dan bidang usaha, registrasi, sertifikasi keterampilan, dan keahlian kerja, perizinan usaha jasa konstruksi, serta pengaturan peran masyarakat jasa konstruksi yang diwujudkan dalam bentuk Forum dan Lembaga. Maka dibentuklah peraturan pemerintah No 28 Tahun 2000 yang membahas peraturan mengenai peran dan usaha masyarakat jasa konstruksi. c. PP No.29 Tahun 2000 Jasa Konstruksi memiliki peran penting dalam pembangunan nasional, sehingga diperlukan peraturan yang mengatur tentang penyelenggaraan jasa konstruksi, sehingga meningkatkan ketertiba dalam penyelenggaraan jasa konstruksi, hasil penyelenggaraan jasa konstruksi yang bermutu, serta peningkatan peran masyarakat dalam jasa konstruksi.

Maka dibentuklah Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang penyelenggaraan jasa konstruksi, disamping Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999. d. PP No.30 Tahun 2000 Jasa Konstruksi memiliki peran penting dalam pembangunan nasional, sehingga diperlukan peraturan mengenai pembinaan tentang penyelenggaraan jasa konstruksi. Sehingga meningkatnya kesadaran serta keahlian bagi pihak penyelenggaraan jasa konstruksi, pengguna jasa konstruksi, serta meningkatkan hasil yang maksimal. Selain itu dengan adanya pembinaan penyelenggaraan jasa konstruksi, maka diharapkan mampu meningkatkan kesadaran hak serta kewajiban masyarakat sesuai perannya masingmasing, baik sebagai masyarakat umum, masyarakat jasa konstruksi, maupun sebagai penyedia jasa konstruksi. Maka selain dibentuk Undang-undang Nomor 18 tahun 1999, dibentuklah peraturan pemerintah yang membahas lebih mendalam tentang pembinaan penyelenggaraan jasa konstruksi.

You might also like