You are on page 1of 10

Makalah Ekonomi Islam: Kajian Konsep Dan Model Pendekatan

01/06/2010 Dunia pesantren EKONOMI ISLAM: KAJIAN KONSEP DAN MODEL PENDEKATAN Oleh : Muhammad Iswadi Pendahuluan Persoalan yang dihadapi um at m anusia sekarang adalah m unculnya suatu pandangan yang m enem patkan aspek m aterial yang bebas dari dim ensi nilai pada posisi yang dom inan.P andangan hidup yang berpijak pada ideologi m aterialism e inilah yang kem udian m endorong perilaku m anusia m enjadi pelaku ekonom i yang hedonistik,s ekularistik dan m aterialistik.D am pak yang ditim bul dari cara pandang inilah yang kem udian m em bawa m alapetaka dan bencana dalam kehidupan sosial m asyarakat seperti eksploitasi dan perusakan lingkungan hidup, disparitaspend apatan dan kekayaan antar golongan dalam m asyarakatd an antar negara did unia,l unturnya sikap kebersam aan dan persaudaraan, tim bulnya penyakit penyakit sosial, timbulnya revolusi sosial yang anarkhis dan sebagainya. Sistem ekonom i kapitalis telah gagal m enyelesaikan persoalankem anusiaan, sosial ekonom i. M em ang kapitalis m am pu m ensejahterakan individu atau negara tertentu secara m ateri. Nam perlu diingatk esejahteraan dan kem akm uran tersebutd ibangun diatas penderitaan orang atau negara lain. Kapitalis tidak m am pu menyelesaikan ketim pangan dan kesenjangan sosial ekonom i bahkan sebaliknya ia m enciptakan dan m elanggengkan kesenjangan tersebut untuk mempertahankan eksisitensinya Disinilah Islam m elontarkan kritik terhadap sistem ekonom I kapitalis yang bertanggung jawab terhadap perubahan arah, pola dan struktur perekonom ian dunia sekarang ini.P erlu ada suatu kajian yang intensif dalam m em berikan alternatif pandangan,r um usan dan strategi pem bangunan ekonom i yang lebih humanistikde ngan m enggali inspirasi nilai-nilai yang terkandung dalam al-Quran, hadits dan sunnah, serta khasanah pemikiran para cendekiawan muslim. Nam un tulisan ini tidak berm aksud untuk m enjawab perm asalahan itu sem ua, m elainkan hanya sedikit m em berikan gam baran awal apa itu ekonom i Islam , paling tidak m enurut para sarjana atau ekonom m uslim .T ulisan ini juga diawali dengan sedikit memaparkan bagaim ana pandangan Islam (al-Quran) m engenai ekonom i. Kem udian dilanjutkan dengan pem bahasan apa yang dim aksud dengan ekonom i Islam dan sekaligus juga sejarah singkat munculnya ekonomi Islam. Islam dan Konsep Ekonomi Kehidupan orang-orang pra-Islam diwarnai dengan tajam nya stratafikasi sosial dengan berbagai im plikasi psikologis yang m enyertainya.A da sejum lah kecil anggota m asyarakaty ang m em iliki sem ua akses kekuatan, ekonom i, politik, intelektual dan juga religio- kultural. Berbagai sisi kelebihan tersebut jalin-m enjalin yang pada gilirannya m enem patkan sekelom pok kecil orang tersebut pada posisi yang sangat penting dengan semua hak istimewa yang dimilikinya. Sedangkan sejum lah besar lainnya berada pada posisi yang sangatk ontras.M ereka ham pir

tidak m em ilikia kses kekuatan apapun, term asuk kem erdekaan pribadinya sebagai m anusia, serta hak-hak perdatanya yang sangatm endasar.M ereka adalah orang-orang m iskin dan budak-budak belian yang secara turun-tem urun m ewarisi kodrat hidupnya tanpa menyadari hak-hak dasarnya sebagai manusia. Nabi M uham m ad lahir untuk m elakukan berbagai perubahan radikal dan m eyeluruh, untuk m ereform asi secara total kehidupan m anusia yang penuh dengan ketim pangan itu. Agam a yang diajarkan m em baw a aspirasi dan ide tentang tauhid, dem okrasi (politik) dan keadilan sosial (ekonom i). Sesuai dengan tingkat perkem bangan pem ikiran dan tahapan pertum buhan sosials aat itu,N abi m em berikan petunjuk-petunjuk operasional dan teladan-teladan nyata m elalui sunnah-nya. Sebagai suatu cita (ideals) ajaran Islam telah sem purna disam paikan oleh Nabi kepada um atnya (QS.5:4). Nam un dalam konteks aplikasinya lebih lanjut; pokok-pokok ajaran Islam tersebut m em erlukan langkah-langkah sistem atisasi dan interpretasiinterpretasi baru guna m enyesuaikan dengan tingkat perkem bangan kehidupan um at m anusia dan aspirasi-aspirasinya yang kian m eningkat, sesuai dengan perkem bangan m anusia itu sendiri. M em injam pernyataan Goldziherba hwa kebenaran Islam yang ada sekarang ini belumlah bulat. Kebulatannya masih menunggu karyakarya para generasi umat Islam lebih lanjut. Teks-teks keagam aan (al-Nushush al-Syariyyah) m em uat banyak sekali pesan yang berkaitan dengan bidang kehidupan perekonom ian, baik secara eksplisit (sharih) m aupun im plisit (ghairu sharih). Hanya saja secara keseluruhan aksentuasi dari nash-nash tersebut lebih pada ajaran-ajaran atau pesan-pesan m oralu niversalnya, sesuai dengan sem angat dasar al-Quran itu sendiri yaitu semangat 1 moral yang menekankan pada ide-ide keadilan sosial dan ekonomi. M isalnya pandangan Islam tentang dunia kerja, prinsip kebebasan dan kejujuran dalam berusaha, produktifitas kerja, dan sebagainya. Serta pandangan dunia (weltanschaung) Islam yang secara keseluruhan berhubungan erat dengan konsep teologi dan eskatologi. Diantara ajaran-ajaran pokok tersebut m isalnya adalah bahwa posisi m anusia di bum i ini adalah sebagai khalifah Tuhan (alBaqarah:30) dengan m em bawa am anat-Nya (al-Ahzab:72) untuk menciptakan kemakmuran dan kesajahteraan (Hud:61). M anusia tidak boleh takut kepada alam . Karena alam ini justru diciptakan untuk m elayani kepentingan m ereka (al-Baqarah:29 ; al-

Jatsiyah:13). M ereka tidak boleh duduk pasif, tetapi m ereka harus aktif berusaha dan bekerja (al-Jum ah: 10 ; al-Radu:13). M ereka harus m encari bagian rizki yang halal. Dalam berusaha m ereka harus m engindahkan nilaik ejujuran (al-Araf:85); atas dasar suka rela tanpa paksaan (al-Nisa:29) dalam bidang-bidang yang dibolehkan syariat dan bukan yang bathil (al-Maidah:3). M eskipun m ereka bebas m endapatkan d an m em ilikis etiap hasil jerih-payahnya, nam un m ereka juga harus m em perhatikan fungsi sosial harta hasil usahanya itu dem i kebaikan orang-orang yang nasibnya kurang beruntung (al-Hasyr:7 ; al-Taubah:34 ; al-Rum:30). M ereka juga harus hem atd an efesien dalam m em belanjakan hartanya (al-Isra:26 ; al-Furqan:67) dan sebagainya. Terhadap pesan-pesan al-Quran tersebut dan juga yang ada dalam hadits atau sunnah rasul, perlu ada interpretasi dan konseptualisasik e dalam bentuk ajaran yang sistem atis sehingga akan lebih m udah untuk dipaham i,d ihayati,d an diam alkan oleh siapa saja. Dengan dem ikian ajaran-ajaran luhur tersebut tidak lagi hanya m erupakan him bauan m oral tapi m enjadi suatu sistem tatanan hidup yang dihayati sebagai way of life dan rule of game yang dipatuhi. Dengan cara itulah ajaran agam a akan benar-benar m em bawa dam pak nyata bagi peningkatan kesejahteraan manusia, lahir dan bathin. 1 Fazlurrahm an, Islam, cet.II, terj. Ahsin M oham m ad, (Bandung : Pustaka, 1994), h.36 Ekonomi Islam: Apa dan Sejarah Singkatnya Ekonom i Islam , m enurut para pem bangun dan pendukungnya, dibangun di atas, atau setidaknya diwarnai, oleh prinsip-prinsip relijius, berorientasi dunia dan akhirat. Dalam tataran paradigm a seperti ini, para ekonom m uslim m asih dalam satu kata, atau 2 setidaknya,t idak ada perbedaan yang berarti.M ayoritas para ekonom M uslim sepakat m engenai dasar pilar atau fondasi filosofis sistem 3 ekonom i Islam : Tauhid, Khilafah, Ibadah, dan Takaful, Khurshid 4 Ahm ad m enam bahkan: Rububiyyahda n Tazkiyah, serta Mas- u5 liyyah (accountability). Nam un ketika dipertanyakan lebih lanjut: apa dan bagaim ana ekonom i Islam itu? Di sinilah terjadi perbedaan, sehingga ada yang m em bagi m azhab ekonom i Islam itu m enjadi tiga yaitu; m azhab Baqir al-Sadr, m azhab m ainstream , dan mazhab

6 alternatif-kritis. Nam un sayang pengem bangan pem ikiran ketiga m azhab ini belum begitu gencar, kecuali m azhab m ainstream , dan nam paknya m asih m enunggu pem ikiran cerdas dan kreatif dari para pendukungnya untuk mengembangkan. Nam un dem ikian Ekonom i Islam tidak lepas dari terpaan kritik yang dilakukan oleh sejum lah ekonom . Pada um um nya kritikan tersebutd ikelom pokkan oleh Arif,s epertiy ang dikutip oleh M .Husein Sawit, m enjadi tiga kelom pok besar. Pertama, aliran yang m engatakan Ekonom i Islam m erupakan penyesuaian sistem kapitalis atau disebut the Adjusted Capitalism School. Kedua,d isebutd engan kelom pok konvensional atau the Conventional School. Ketiga adalah Lihat Adiwarm an Karim , Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta : The International Institute of Islam ic Thought Indonesia, 2002), h. 13, lihat juga Adiwarm an Karim , Ekonomi Islam: Suatu Kajian EkonomiM akro,( Jakarta : The International Institute of Islam ic Thought Indonesia, 2002), h.195-197, dan lihat juga M .B. Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Mikro Islami, (Jogjakarta : Ekonisia, 2003), h.89-93. 3 Lihat M oham ed Aslam Haneef, Contemporary Islamic Economic Thought: A Selected Comparative Analysis,( Kuala Lum pur : Ikraq,1 995),h. 2 ,l ihatj uga M . Nejatullah Siddiqi, Muslim Economic Thinking: A Survey of Contemporary Literature, (Leicester : The Islamic Foundation, 1988). 4 Lihat Khurshid Ahm ad, Economic Developmenti n an Islamic Framework, dalam Khurshid Ahm ad (ed.), Studies in Islamic Economics, (Leicester : The Islamic Foundation, 1980), h.178-179 5 Lihat M . Akhyar Adnan, An Investigation of Accounting Concepts and Practices in Islamic Banks: The Cases of Bank Islam Malaysia Berhad and Bank MuamalatI ndonesia,P hD Thesis,( Australia : University of W ollongong,1 996),h. 136-137 6 Lihat Adiwarm an Karim , Ibid, lihat juga Adiwarm an Karim , Ekonomi Islam: Suatu Kajian Ekonomi Makro, (Jakarta : The International Institute of Islam ic Thought Indonesia, 2002), h.195-197, dan lihat juga M .B. Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Mikro Islami, (Jogjakarta : Ekonisia, 2003), h.89-93, serta lihat juga Im am udin Yuliadi, Ekonomi Islam: Sebuah Pengantar, (Yogyakarta : LPPI-UMY, 2001), terutama bab II: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.

kelom pok perbedaan paham atau the Sectarian Diversity School. Ada juga pernyataan kritis yang sepintas nam pak sederhana nam un cukup m endasar: apakah ekonom i Islam m erupakan kapitalism e 8 m inus riba atau sosialism e plus Islam ?Kem udian ada lagik ritik yang cukup tajam terhadap para ekonom Islam yang selam a ini selalu mengkritik sistem ekonomi lain. Pernyataan kritis tersebut: Secara keseluruhan, ekonomi Islam lebih berhasil menjelaskan apa yang bukan ekonomi Islam, daripada menentukan apa yang membuat ekonomi Islam berbeda sama sekali dengan sistem ekonomi lain. Ekonomi Islam juga lebih banyak mengungkap kelemahan sistem lain daripada menunjukkan (bahwa ekonomi Islam) secara 9 substansial memang lebih baik. Sem ua kritik yang diajukan kepada Ekonom i Islam tersebut menuntut para pendukungnya untuk memberikan jawaban serius. Ada tiga penafsiran tentang istilah ekonom i Islam . Pertama, yang dim aksud adalah ilm u ekonom i yang berdasarkan nilai-nilai atau ajaran Islam . Kalau ini yang dim aksud, m aka akan tim bul kesan bahwa ajaran Islam itu m em punyai pengertian yang tersendiri m engenai apa itu ekonom i. Hal ini tentu akan diikuti dengan pertanyaan, apakah yang dim aksud dengan ekonom i itu m enurut ajaran Islam ? Tepatnya, apakah yang dim aksud dengan ilm u ekonom i Islam itu? Disini bisa diajukan beberapa definisi m enurut ekonom muslim. M enurut M uham m ad Abdul M annan, Ekonom i Islam m erupakan ilm u pengetahuan sosial yang m em pelajari m asalahmasalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam. M enurut M .M . M etwally, Ekonom i Islam adalah ilm u yang m em pelajari perilaku m uslim (yang berim an) dalam suatu m asyarakat Islam yang mengikuti al Quran, Hadis, Ijma dan Qiyas. M enurut Hasanuzzam an,Ilm u ekonom i Islam adalah pengetahuan dan aplikasi dari anjuran dan aturan syariah yang m encegah ketidakadilan dalam m em peroleh sum ber-sum ber daya m aterial sehingga tercipta kepuasan m anusia dan m em ungkinkan mereka menjalankan perintah Allah dan masyarakat. 7 Lihat Husein Sawit, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Perlu Berbeda?, m akalah yang disam paikan pada Sem inar Nasional berjudul: M etodologiP enelitian Ekonom i Islam untuk M engem bangkan Praktek Bisnis yang Islam i, P3EI FE-UII Jogjakarta 13 Oktober 1997. Tulisan ini juga jadi Kata

Pengantarpad a buku Goenawan M oeham m ad, Metodologi Ilmu Ekonomi Islam: Suatu Pengantar, (Jogjakarta : UII-Press, 2000). 8 Ibid. 9 Lihat John L.Esposito dkk (ed.), EnsiklopediO xford Dunia Islam Modern, jl.2, terj. Eva Y.N. dkk., Entri Ekonomi, (Bandung : Mizan, 2001), h. 4. Menurut Akram Khan, Ilm u ekonom i Islam bertujuan untuk melakukan studi terhadap kesejahteraan (falah) m anusia yang dicapai dengan m engorganisasikan sum ber-sum ber daya di bum i berdasarkan kerjasama dan partisipasi. M enurut Um ar Chapra,Ekonom i Islam sebagai suatu cabang pengetahuan yang m em bantu m erealisasikan kesejahteraan m anusia m elalui suatu alokasi dan distribusi sum ber-sum ber daya langka yang seiram a dengan m aqashid (tujuan-tujuan syariah), tanpa m engekang kebebasan individu, m enciptakan ketidakseim bangan m akroekonom i dan ekologi yang berkepanjangan, atau m elem ahkan solidaritas keluarga dan sosial serta jaringan moral masyarakat. Dawam Rahardjo berkesim pulan bahwa ilm u ekonom i Islam sebenarnya sam a saja dengan ilm u ekonom i um um nya, yaitu m enyelidiki perilaku m anusia dalam kegiatan produksi,d istribusi dan konsum si yang m enyangkut pilihan terhadap sum berdaya yang sifatnya langka dan alokasi sum berdaya tersebut guna m em enuhi kebutuhan m anusia. Dalam Islam , tujuan kegiatan ekonom i hanyalah m erupakan target untuk m encapai tujuan yang lebih tinggi, yaitu kebahagian hidup di dunia m aupun di akhirat, dengan m elakukan ibadah kepada Allah. Ilm u ekonom i Islam m em perhatikan dan menerapkan syariah dalam perilaku ekonom id an dalam pem bentukan sistem ekonomi. Penafsiran kedua, ekonom i Islam itu dalam artian sistem ekonom i (Islam ). Sistem m enyangkut pengaturan, yaitu pengaturan kegiatan ekonom i dalam suatu m asyarakat atau negara berdasarkan suatu cara m etode tertentu. M isalnya, bank Islam dapat disebut sebagaiu nit( terbatas) darib eroperasinya suatu sistem ekonom iI slam , bisa dalam ruang lingkup m akro atau m ikro. Bank Islam disebut unit sistem ekonomi Islam, khususnya doktrin larangan riba. Dan ketiga,eko nom i Islam itu berarti perekonom ian um at Islam atau perekonom ian di dunia Islam , m aka kita akan m endapat sedikit penjelasan dan gam baran dalam sejarah um at um at Islam baik pada m asa Nabi sam pai sekarang. Hal ini bisa kita tem ukan, m isalnya, bagaim ana keadaan perekonom ian um at Islam di Arab Saudi, M esir,

Irak, Iran, Indonesia, dan sebagainya, atau juga perekonom ian um at Islam di negara non-Islam seperti Am erika, Cina, Perancis, dan 10 sebagainya. Kosa kata ekonom i m erupakan kosa kata yang baru,d alam arti tidak dikenal pada m asa awal Islam . Pada m asa ini hanya m engenal istilah m uam alah dalam arti luas, hubungan antar m anusia secara umum: ekonomi, rumah tangga dan lain-lain. 10 Tentang tiga pengertian ekonom i Islam tersebut: ilm u ekonom i, sistem ekonom i, dan perekonom ian um at Islam , dapat dilihat pada M .Dawam Rahardjo, Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi, (Jakarta : LSAF, 1999), h. 3-4. , Vol. IV, No. 1, Juni 2007 54 Istilah iqtishad (bahasa Arab) yang diartikan atau disepadankan dengan ekonom i m erupakan kosa kata yang baru. Sehingga kita tidak m enem ukan pada literatur keislam an klasik, 11 fikih.Kalau kita telusuri istilah iqtishad m uncul dari perkem bangan pem ikiran M uham m ad Iqbal (1876-1938) salah seorang tokoh pem baruan Islam dari India. Pada tahun 1902 Iqbal 12 menerbitkan buku yang berjudul Ilm al-Iqtishad (ilmu ekonomi). Pem ikiran tentang ekonom i Islam sebagai kajian teoritis baru m ulai ram ai dibicarakan pada awal dasawarsa 1970-an, walaupun pem bahasan yang bersifat fikih sudah tam pak sebelum nya sebagai bagian dari pem ikiran hukum Islam . Dalam rangka itu, pem bahasan tentang bunga bank yang dikaitkan dengan konsep riba m erupakan bagian yang penting dan selalu disebutkan. Oleh karena itu, gagasan m engenai bank Islam berkem bang terlebih dahulu dalam upaya m enerapkan prinsip ekonom i Islam . (Ensiklopedi Tem atis Dunia Islam , Jld.6, 2007, hal.399.). Dan tam paknya pem ikiran ekonom i Islam , di Indonesia khususnya, belum bergerak jauh dari tem a perbankan (lem baga keuangan lainnya). Dengan dem ikian pem ikiran ekonom i Islam m asih m enunggu karya kreatif, ijtihad, para pendukungnya untuk mengembangkannya. Kajian Pendekatan Ekonomi Islam Kontemporer 13 M enurut Prof.V olker Nienhaus,dariJ erm an,d alam tulisannya Islamic Economics: Policy Between Pragmatism and Utopia, ada em pat pendekatan utam a dalam kajian m engenai ekonom i Islam

selam a ini. Pertam a, pragmatis; kecenderungan ini ditandai dengan penolakan ideologi-ideologi ekonom i yang diikuti dengan upaya m elakukan sintesis atau ekleksi, yaitu m encam pur berbagai gagasan dan teori yang dianggap paling praktis untuk dilaksanakan. M enurut Nienhaus kecenderungan inilah yang banyak diam bil.K edua,resitatif ; pendekatan yang m engacu pada teks ajaran Islam , pendekatan ini m engacu pada hukum fikih, teologi, etika ekonom i. Ketiga, pendekatan utopian.Uto pia adalah gam baran m engenai dunia yang kita inginkan. Pendekatan ini dikem bangkan dengan m erum uskan m odel m anusia, m isalnya homo economicus, atau m anusia altruistis. Selanjutnya dikem bangkan m odel m asyarakat yang dicita-citakan: 11 Lihat Am inoto Sadoellah, Ekonomi Tukang Semrit: Gagasan Ekonomi Islam versi Kitab Kuning, Gerbang Jurnal Pem ikiran Agam a dan Dem okrasi, Vol.05,No.02,Oktober-Desem ber 1999, Surabaya,t erutam a sub: Lafaz tak Bertuan, h.31-36. 12 Lihat Tim ur Kuran, Politik Identitas Ekonomi Islam, terj. M uhaim in Syam suddin, Gerbang Jurnal Pem ikiran Agam a dan Dem okrasi, Vol.05,No.02,Oktober-Desember 1999, Surabaya, h. 103. 13 Dawam Rahardjo, Wacana Ekonomi Islam Kontemporer, dalam M. Umer Chapra, Islam dan Tantangan Ekonomi, (Surabaya : Risalah Gusti,1999) ,h. x iixvi Baldah al-Thayyibah wa Rubbun Ghafur. Pendekatan yang terakhir, keem pat, adaptif; berusaha m elakukan penyesuaian diri berdasarkan kondisi setem pat dan sejarah m asing-m asing um at Islam , seperti gagasan sosialism e Islam ; sosialism e kerakyatan; sosialism e demokrasi. M enurut M uchtar Ahm ad kajian ekonom iI slam selam a inid apat 14 dikategorikan m enjadi em pat (4) corak.Pertama, kajian ekonom i Islam dalam lingkup norm atif, dalam arti upaya m enjelaskan dasardasar filosofis atau norm atif suatu kajian ekonom iy ang sesuaid engan tuntunan Islam , m enurut ajaran baku dalam al-Quran dan hadis. Kedua, kajian ekonom i Islam hasil pem ikiran atau penyelidikan para fukaha, pakar ekonom i, sosiolog, dan sebagainya seperti Ibnu Khaldun, Ibnu Taim iyah, Abu Yusuf, Um er Chapra dan sebagainya yang dilakukan secara kritis, baik m elalui pem eriksaan teori dan tesis yang dikem ukakan m aupun m elalui pengujiannya terhadap perilaku ekonom i m uslim . Ketiga, kajian perbandingan antara perilaku

ekonom i m uslim dengan konsep sistem ekonom i Islam yang teoritis. Atau m enghadapkan perilaku ekonom i m uslim kepada nilai-nilai Islam . Dan keempat, kajian perbandingan antara konsep sistem ekonom i Islam dengan sistem ekonom i kapitalis dan sosialis serta perkem bangan ekonom i kontem porer (gejala perkem bangan sistem ekonom i dunia). Juga bisa ditam bahkan disini perbandingan pemikiran antar para ekonom Islam itu sendiri, seperti yang dilakukan oleh M oham ed Aslam Haneef (1995) dalam bukunya Contemporary Islamic Economic Thought: A Selected Comparative Analysis. Penutup Secara singkat dan sederhana tulisan ini sudah m encoba m endeskripsikan tentang ekonom i Islam . Tulisan ini m em ang m asih sangat terbatas pada aspek-aspek: gagasan Quran tentang ekonom i, apa itu ekonom i Islam , sejarah singkatnya, dan kajian-kajian yang dilakukan oleh para pemikir ekonomi Islam kontemporer saat ini. Dari artikel ini tergam bar bahwa kajian ekonom i Islam selam a ini m asih banyak berputar pada wilayah perbankan dan lem baga keuangan Islam lainnya. Oleh karena itu ekonom i Islam m asih m enunggu pikiran-pikiran dan karya-karya kreatif dari para pendukungnya untuk m engem bangkan dan sekaligus m em buktikan secara nyata bahwa ekonom i Islam m em ang lebih baik dan m em bawa rahmat bagi bagi siapa saja. 14 Baca M uchtar Ahm ad, Kajian Ekonomi dan Nilai Islami,U lum ulQ uran, Vol. II. No.9. (1991), h. 9. DAFTAR PUSTAKA Adnan, M . Akhyar, An Investigation of Accounting Concepts and Practices in Islamic Banks: The Cases of Bank Islam Malaysia Berhad and Bank Muamalat Indonesia, PhD Thesis, (Australia, University of Wollongong, 1996) Khurshid Ahm ad (ed.), Studies in Islamic Economics, (Leicester, The Islamic Foundation, 1980) Ahm ad,M uchtar, Kajian Ekonomid an NilaiI slami,U lum ulQ uran, Vol. II. No.9. (1991) Anto, M .B. Hendrie, Pengantar Ekonomika Mikro Islami, (Jogjakarta, Ekonisia, 2003) Chapra, M . Um er, Islam dan Tantangan Ekonomi, (Surabaya, Risalah Gusti, 1999) Esposito, John L. dkk (ed.), Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, jl.2, terj. Eva Y.N. dkk., Entri Ekonomi, (Bandung, Mizan, 2001)

Haneef, M oham ed Aslam , Contemporary Islamic Economic Thought: A S e le c te d C omparative Analysis, (Kuala Lumpur, Ikraq, 1995) Karim , Adiwarm an Ekonomi Islam: Suatu Kajian Ekonomi Makro, (Jakarta, The International Institute of Islam ic Thought Indonesia, 2002), Karim , Adiwarm an Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta, The International Institute of Islamic Thought Indonesia, 2002), Kuran, Tim ur, Politik Identitas Ekonomi Islam, terj. M uhaim in Syam suddin, Gerbang Jurnal Pem ikiran Agam a dan Dem okrasi, Vol.05, No.02, Oktober-Desem ber 1999, Surabaya M oeham m ad, Goenawan, Metodologi Ilmu Ekonomi Islam: Suatu Pengantar, (Jogjakarta, UII-Press, 2000). Rahm an, Fazlur, Islam, cet.II, terj. Ahsin M oham m ad, (Bandung, Pustaka, 1994) Rahardjo, M .Dawam , Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi, (Jakarta, LSAF, 1999) Sadoellah, Am inoto, Ekonomi Tukang Semrit: Gagasan Ekonomi Islam versi Kitab Kuning,G erbang Jurnal Pem ikiran Agam a dan Dem okrasi, Vol.05,No.02,Oktober-Desem ber 1999, Surabaya Siddiqi, M . Nejatullah, Muslim Economic Thinking: A Survey of Contemporary Literature, (Leicester, The Islam ic Foundation, 1988). Yuliadi, Im am udin, Ekonomi Islam: Sebuah Pengantar, (Yogyakarta, LPPI-UMY, 2001)

You might also like