You are on page 1of 6

Masalah dan Penyulit Pada Persalinan Kala I

Tanda bahaya yang merupakan indikasi untuk melakukan tindakan dan atau rujukan selama kala I persalinan atau yang sering disebut penapisan dalam rujukan, berupa: Riwayat bedah sesar Perdarahan pervaginan Persalinan kurang bulan (kehamilan kurang dari 37 minggu) Ketuban pecah disertai dengan mekonium kental Ketuban pecah lama (>24 jam) Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan (kehamilan <37mg)

Ikterus Anemia berat Tanda/gejala infeksi Pre-eklampsia/Hipertensi dalam kehamilan Tinggi fundus 40 cm atau lebih Gawat janin Primipara pada fase aktif kala satu persalinan dengan penurunan kepala janin masih 5/5 Presentasi bukan belakang kepala Presentasi ganda (majemuk) Kehamilan ganda/gemeli Tali pusat menumbung Tanda dan gejala syok Tanda dan gejala belum inpartu ditandai frekuensi kontraksi <2x/10 lamanya <20 serta tidak ada perubahan pada serviks dalam 1-2jam Fase laten berkepanjangan ditandai Pembukaan serviks kurang dari 4 cm setelah 8 jam dengan kontraksi teratur (>2x/10) Tanda dan gejala partus lama yang ditandai pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis waspada partograf (fase aktif memanjang), lalu pembukaan <1cm/jam dengan Frekuensi kontraksi <2x/10 lamanya <40.

selama kurang lebih 7 jam, perbedaan mekanisme membukaanya serviks pada primigravida dan multigravida ini dikarenakan pada primigravida ostium uteri internum akan membuka terlebih dahulu, kemudian serviks akan mendatar dan menipis lalu membuka, sedangkan pada multigravida ostium uteri internum sudah sedikit membuka sehingga penipisan dan pendataran serviks terjadi pada saat yang sama. Terjadi penurunan bagian terendah janin Intensitas kontraksi yang tidak adekuat Serviks yang menetap Kelainan fisik ibu (mis:pinggang pendek) Kombinasi penyebab atau penyebab yang tidak diketahui Akibat Dari Persalinan Yang Lama Terhadap Janin Akibat untuk janin meliputi trauma, asidosis, kerusakan hipoksik, infeksi dan peningkatan mortalitas serta morbiditas perinatal. Terhadap Ibu Akibat untuk ibu adalah penurunan semangat, kelelahan, dehidrasi, asidosis, infeksi, dan resiko ruptur uterus

q Persalinan lama Masalah : Fase laten lebih dari 8 jam Persalinan telah berlangsung selama 12 jam/lebih tanpa kelahiran bayi Dilatasi serviks di kanan garis waspada pada partograf. Penanganan Umum Nilai dengan segera keadaan umum ibu hamil dan janin (termasuk tanda vital dan tingkat hidrasinya). Kaji kembali partograf, tentukan apakah pasien berada dalam persalinan Nilai frekuensi dan lamanya His Perbaiki keadaan umum dengan : Dukungan, perubahan posisi, (sesuai dengan penanganan persalinan normal) Periksa kefon dalam urine dan berikan cairan, baik oral maupun parenteral dan upayakan buang air kecil (kateter bila perlu). Berikan analgesic tramadol atau petidin 25 mg IM (maximum 1 mg/kg BB atau morfin 10 mg IM, jika pasien merasakan nyeri.

Penanganan Khusus Persalinan palsu/belum in partu (False Labor) Periksa apakah ada ISK atau ketuban pecah, jika didapatkan adanya infeksi, obati secara adekuat, jika tidak ada pasien boleh rawat jalan. Fase laten memanjang (Prolonged Latent Phase) Diagnosa fase laten memanjang dibuat secara retrospektif, jika his berhenti. Pasien disebut belum inpartu/persalinan palsu. Jika his makin teratur dan pembukaan makin bertambah lebih dari 4 cm, pasien masuk dalam fase laten Jika fase laten lebih dari 8 jam dan tidak ada tanda-tanda kemajuan lekukan penilaian ulang terhadap serviks Jika tidak ada perubahan pada pendataran atau pembukaan serviks dan tidak ada gawat janin, mungkin pasien belum inpartu. Jika ada kemajuan dalam pendataran atau pembukaan serviks lakukan amniotomi dan induksi persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin. Lakukan penilaian ulang setiap 4 jam Jika pasien tidak masuk fase aktif setelah dilakukan pemberian oksitosin selama 8 jam, lakukan SC Jika didapatkan tanda-tanda infeki (demam, cairan, berbau): Lakukan akselerasi persalinan dengan oksitosin

Berikan antibiotika kombinasi sampai persalinan: Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam Ditambah Gentaisin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam Jika terjadi persalinan pervaginam stop antibiotika pasca persalinan

Jika dilakukan SC, lanjutkan pemberian antibiotika ditambah Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam sampai ibu bebas demam selama 48 jam Fase Aktif Memanjang Jika tidak ada tanda-tanda CPD atau obstruksi, dan ketuban masih utuh, pecahkan ketuban Nilai His Jika his tidak adekuat (<3> Jika his adekuat (3 kali dalam 10 menit dan lamanya > 40 detik) pertimbangkan disproporsi, obstruksi, malposisi/mal presentasi Lakukan penanganan umum untuk memperbaiki his dan mempercepat kemajuan persalinan Faktor-faktor Penyebab Persalinan Lama: His Tidak Efisien Faktor Janin Faktor Jalan Lahir

TUGAS DOSEN

: PATOLOGI KEBIDANAN : Hj. Nurhasni Syaraf S,ST.

PENYULIT PERSALINAN KALA I

Oleh : Wd. Maharani Purbaya (090231)

AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN KESEHATAN NASIONAL BAUBAU 2012

You might also like