You are on page 1of 9

Klasifikasi Arthropoda

Posted on | July 7, 2011 | 2 Comments Terdapat perbedaan di antara para ahli Zoologi dalam mengelompokkan atau mengklasifikasikan Arthropoda. Pengelompokan berikut dipilih pengelompokan Arthropoda yang dibagi menjadi 4 kelas, yaitu: 1. 2. 3. 4. Crustacea ( kelas udang-udangan), Insecta (kelas serangga), Arachnoidea (kelas labah-labah), Myriapoda (kelas lipan).

Carilah contoh beberapa hewan yang tergolong pada masing-masing kelas tersebut di atas, kemudian bandingkanlah keempat kelas tersebut. Ciri manakah yang membedakannya? Ciri yang paling jelas dapat dilihat adalah tentang tubuhnya, yaitu serangga terdiri atas tiga bagian, udang, labah-labah, dan lipan terdiri atas dua bagian. Perbedaan lain dijumpai pada kaki, sayap, dan alat pernapasan. Selengkapnya lihatlah tabel ciri-ciri masing-masing kelas berikut!

Ciri-Ciri Masing-Masing Kelas dari Filum Arthropoda Pada pokok bahasan ini hanya dibicarakan Crustacea, Arachnoidea. dan Myriapoda, sedangkan Insecta akan dibicarakan tersendiri di link ini. 1. Kelas Crustacea

Seperti pada tabel di muka, Crustacea adalah menempati habitat yang luas. Hanya sebagian kecil yang berada di darat, selebihnya menempati habitat air, baik air laut maupun air tawar. Kata Crustacea berasal dari bahasa Latin crusta. yang berarti cangkang keras. Cangkang ini adalah kerangka luar yang terdiri dari zat kapur dan garam kalsium lainnya. Tubuh terdiri atas kepala-dada yang menjadi satu (cephalothorax) dan tubuh bagian belakang. Cephalothorax ditutupi oleh kulit keras yang disebut karapak (carapac). Pada kepala terdapat lima pasang anggota gerak, yaitu dua pasang antena dan tiga pasang rahang (satu pasang mandibula, satu pasang maxilla pertama. dan satu pasang maxilla kedua).

udang Anggota gerak lainnya ada di bagian badan. Crustacea dapat berenang. Kemampuan berenang ini digunakan untuk pindah tempat untuk selanjutnya menempel di tempat baru atau merangkak. Ada juga yang membuat hang pada tanah atau kayu. Sebagian besar hidup bebas sebagai predator, yaitu memakan hewan lain. Ada juga yang memakan tumbuhan atau bahan organik yang membusuk. Sebagian lagi hidup sebagai parasit.

Macam-macam hewan yang termasuk kelas udang-udangan Pertukaran gas dilakukan melalui insang. Bagi tubuh yang berukuran kecil (plankton) pertukaran gas dilakukan melalui permukaan tubuh. Telur yang telah dibuahi menetas menjadi larva. Kemudian, larva tumbuh mencapai dewasa melalui ekdisis (pengelupasan kulit). Ekskresi dilakukan oleh satu atau dua pasang kelenjar hijau yang terdapat di bagian kepala.

Kelas Crustacea dibagi atas subkelas-subkelas. Pada uraian berikut ini dipelajari beberapa subkelas, yaitu: Branchiopoda. Ostracoda, Copepoda, Cirripedia, dan Malacostraca. a. Subkelas Branchiopoda Hewan kelompok ini bertubuh kecil. Ukuran tubuh hanya beberapa milimeter, bahkan ada yang berukuran kurang dari 1 milimeter. Tubuh transparan atau tembus cahaya. Hidup terutama di air tawar. b. Subkelas Ostracoda Ukuran tubuh juga mikroskopis, yaitu 1 milimeter atau beberapa milimeter. Bergerak menggunakan kedua antena atau hanya dengan satu antena, yaitu antena kedua. Hidup di air tawar atau laut, terutama menempel atau dekat dengan dasar laut. sungai, atau kolam. Hewan ini merupakan plankton. Contoh: Eucypris. c. Subkelas Copepoda Kebanyakan hidup di laut dan sebagian kecil hidup di air tawar. Mempunyai jumlah spesies 4500 dan merupakan subkelas terbesar di antara Entomostraca. Tubuhnya berukuran kecil sehingga tergolong sebagai zooplankton. Sebagian Copepoda hidup sebagai parasit pada ikan. Contoh: Cyclops dan Harpacticus. d. Subkelas Cirripedia Larva berenang bebas di laut. Setelah dewasa menempel pada batu-batuan, karang, dan kayu, tetapi ada juga yang bebas. Karapak menjadi mantel untuk menutupi tubuh. Ada juga anggotanya hidup sebagai parasit. Cirripedia yang menempel pada dasar kapal, perahu, atau tiang-tiang yang terpancang di laut dapat merupakan gangguan. Janis seperti ini dikenal dengan sebutan barnakel. Individu yang dewasa bersifat hermaprodit. Contoh: Laura, Salminicola, dan Balanus. e. Subkelas Malacostraca Di antara subkelas-subkelas dari Crustacea, Malacostraca mempunyai jurnlah spesies terbanyak yaitu 18.000 spesies. Kelompok ini mudah ditemukan karena jumlah spesiesnya yang besar dan ukuran tubuhnya yang besar. Ruas tubuh berjumlah 19 terdiri atas kepala (5 ruas), dada (8 was). dan perut (6 ruas). Kepala dan dada menjadi satu, biasanya ditutupi oleh kulit yang keras yang disebut karapak. Pada perut terdapat anggota gerak (apendig).

Malacostraca terdiri alas beberapa ordo, yaitu sebagai berikut.

Ordo Decapoda

Macam macam hewan yang tergolong ordo Decapoda Nama Decapoda berasal dari kata deka = sepuluh dan poda = kaki. Jadi. hewan yang tergolong Decapoda mempunyai kaki 10 buah atau 5 pasang. Hewan yang tergolong Decapoda hidup di air laut dan air tawar, bahkan ada yang hidup di dalam cangkang siput. Contoh Decapoda adalah Penaeus. Panulirus. Cambarus, Pagurus. dan Emerita (Gambar diatas). Penaeus, Panulirus, Cambarus mempunyai bagian perut yang panjang. Selain.kaki jalan juga dilengkapi dengan kaki renang, yaitu mulai ruas ke-14. Ruas ke-18 berubah bentuk sebagai kenudi dan disebut uropod. Begitu juga ruas ke19 atau ekor yang disebut telson. Pagurus. Emerita (kepiting pasir), mempunyai bagian perut yang pendek. Birqus latro mempunyai kaki yang panjang sehingga dapat memanjat pohon kelapa, sehingga disebut kepiting pemanjat kelapa.

Ordo Stomatopoda ; Ordo ini mempunyai warna yang mencolok. Tubuhnya dapat mencapai panjang 25 cm. Hidup di dasar laut pada pasir. Karapak menjadi satu dengan dua segmen dada paling depan. Contoh ordo ini adalah Squilla atau udang belalang. karena bentuk tubuh mirip belalang sembah. Ordo lsopoda ; Selain hidup di air laut dan di pasir atau terestial, ada juga yang hidup di air tawar. lsopoda hidup sebagai parasit pada ikan, bahkan ada yang hidup dalam kayu dengan cara menggereknya sehingga kelompok terakhir ini sangat merugikan. Tubuh hewan ini tidak ditutupi karapak.

Contoh: Porcellio, hidup di pasir Ligia, hidup di air laut di tepi pantai Hemiarthus, parasit pada Crustacea -lainnya Hemioniscus, bernakel. 2. Kelas Arachnoidea

Lihatlah beberapa contoh hewan yang tergolong ke dalam kelas Arachnoidea pada gambar di samping (gambar dibawah).Dapatkah ditemukan ciri-ciri dari hewan tersebut ?

kala labah labah

labah labah kemlandingan

caplak hewan Tubuh Arachnoidea terdiri atas cephalothorax dan abdomen.Pada cephalothorax dijumpai dua pasang alat mulut yaitu kelisera, berbentuk sebagai gunting (catut) dan terletak di bagian depan. Juga dijumpai sepasang pedipalgus yang berbentuk seperti kaki dan terletak di belakang cephalothorax, berfungsi sebagai maxilla. Pada cephalothorax dijumpai juga beberapa pasang mata tunggal, Arachnoidea tidak dijumpai antena. Arachnoidea mempunyai kelenjar bisa (racun) dekat mulut. Alat mulut dengan kelenjar bisa (racun) dapat ditusukkan untuk melumpuhkan rnangsa. Kaki sebanyak 4 pasang atau 8 buah. Pada abdomen di bagian depan ventral terdapat alat pernapasan, yaitu suatu bentuk lipatanlipatan kulit, alat ini disebut paru-paru buku. Pada beberapa jenis, ada yang menggunakan insang buku dan tracheae sebagai alat pernapasan. Tidak ada pembuluh balik, kecuali pembuluh balik paru-paru, karena itu peredaran darahnya disebut peredaran darah terbuka. Arachnoidea hidup soliter, ada yang hidup bebas sebagai predator dan ada juga yang hidup parasit. Hewan Arachnoidea adalah diosius. Pembuahan biasanya beriangsung internal. Umumnya berkembang biak secara ovipar. Selanjutnya akan dibicarakan beberapa ordo dari kelas Arachnoidea.

Ordo Skorpionida ; Hewan-hewan ordo Skorpionida bersitat bugs dan biasanya sebagai predator. Pada ruas abdomen yang terakhir terdapat alat sengat yang berbisa. Pedipalpus besar, sedang keliseranya kecil. Skorpionida melahirkan anak (vivipar). Berburu mangsa pada malam hari dan menyukai tempat-tempat yang hangat.

Contoh: kalajengking (Heterometrus cyaneus), kala buku (Chaffer cancroides), dan kala gurun (Parabuthus) (gambar di bawah).

Macam-macam hewan yang tergolong ordo Skorpionida A. Ketungging B. Kala labah-labah C. Kala buku

Ordo Arachnidae ; Hewan ini memiliki kelenjar sutera yang terdapat di bagian ventral abdomen di depan anus. Dari kelenjar ini dihasilkan benang-benang untuk membuat sarang atau jaring-jaring. Jaring-jaring digunakan untuk menangkap mangsa. Labah-labah jantan biasanya lebih kecil daripada labah-labah betina. Contoh: labah-labah pemburu (Heteropoda), labah-labah bukit pasir (Leucorchestris), labah-labah penjaring ( Thalassius), labah-labah burung (Mygale javanica), labah-labah raksasa (Nephila maculata) (seperti gambar dibawah)

Ordo Akarina ; Akarina sangat merugikan manusia karena hidupnya parasit. Ukuran tubuh kecil (mikroskopis). Kelisera dan pedipalpus bervariasi. Gin khasnya adalah tubuh tidak menampakkan adanya buku-buku, karena segmentasi bersatu. Selain hidup parasit, ada juga Akarina yang hidup babas.

Contoh: kutu kudis. caplak hewan, tungau, dan caplak rambut (seperti gambar dibawah).

Macam-macam hewan yang tergolong ordo Akarina A. Kutu kudis B. Caplak hewan C. Caplak rambut D. Tungau Kelas Myriapoda Tubuh hewan yang tergolong dalam Myriapoda ter-din atas banyak segmen (10 sampai 200). Bentuk tubuhnya memanjang. Pada kabala terdapat satu pasang antena, satu pasang rahang, dan dua pasang maxilla. Setiap ruas tubuh dilengkapi dengan sepasang kaki, kecuali ruas pertama dan terakhir. Kaki beruas-ruas atau berbuku-buku. Seluruh anggotanya hidup di darat. Beberapa ordo Myriapoda adalah sebagai berikut.

Ordo Chilopoda ; Hewan yang tergolong ke dalam Chilopoda adalah lipan (kelabang) . Lipan adalah predator pemakan hewan-hewan kecil. Mangsanya dilumpuhkan dengan racun. Kelenjar racun terdapat pada alat mulut. Tubuh lipan pipih. Lipan mencari makanan pada malam hari.

lipan

Ordo Diplopoda ; Hewan yang tergolong ke dalam kelompok ini adalah luwing (Gambar 11.13). Tubuhnya panjang silindris. Sepasang antena yang pendek terdapat di kepala.

Tiap segmen dilengkapi dengan sepasang kaki. Karena segmen- segmen tersusun dua-dua secara rapat, maka kelihatannya tiap segmen mempunyai dua pasang kaki. Hewan ini memakan tumbuhan yang telah mati dan menyukai ternpat yang lembap dan gelap. Dalam keadaan bahaya hewan ini menggulung. Luwing berkembang biak dengan bertelur (ovipar).

luwing

You might also like