You are on page 1of 37

KELOMPOK 10

OLEH :
Cantika Lidyasantri Herlina Listiani Sartika Pratiwi Meircolinesha Fridanti Tri Megawati Widya Rizky Nugraheni

1. USC. Sari,APP.,M.PH. 2. Rahayu Budi Utami,S.SiT.,M.Kes 3. Dianna,S.SiT. 4. Rini Sulistiawati,S.SiT.

Tanda - Tanda Dari Bahaya Ibu dan Janin


Masa Kehamilan Muda

Perdarahan Pervaginam

Hyperemesis Gravidarum

Nyeri Perut Bagian Bawah

Perdarahan Pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan

muda,

perdarahan

pervaginam

yang

berhubungan dengan kehamilan dapat berupa:

Abortus

Kehamilan Mola

Kehamilan Ektopik

,,Abortus ??? Penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi atau berakhirnya kehamilan oleh akibat - akibat tertentu pada atau sebelum kehamilan 22 minggu atau sebelum plasenta selesai (buah kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan)

Macam Macam Abortus...


Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah
tanpa interval luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut.

Penanganan: lakukan penilaian awal untuk segera menentukan


kondisi pasien (gawat darurat, komplikasi berat, atau masih cukup stabil), segera upayakan stabilisasi pasien sebelum

melakukan tindakan lanjutan (evaluasi medik atau merujuk),


temukan dan hentikan dengan segera sumber perdarahan, lakukan pemantauan ketat tentang kondisi pasca tindakan

dan perkembangan lanjutan. (Sarwono, 2001: 145)

Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta. Penanganan: bila ada tandatanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obatobat uterotonika dan antibiotika.

Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung) adalah: abortus yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan ketuban yang teraba kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi. Penanganan: bila ada tandatanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obatobat uterotonika dan antibiotika.

Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obatobat hormonal dan anti spasmodika serta istirahat. Penanganan: tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total, jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual, jika: perdarahan berhenti lakukan asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika perdarahan terjadi lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG) lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain. Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika dan antibiotika. (Mohctar, 1998 : 211212).

Kehamilan Mola
Kehamilan mola merupakan proliferasi abnormal dari vili Khorialis Penanganan :
1. Jika diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan, lakukan evakuasi uterus. 2. Segera lakukan evakusi jaringan mola dan sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus 10 unit oksitosin dalam 500 ml cairan (NaCl atau RL) dengan kecepatan 40-60 tetes/menit. 3. Pasien dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi hormonal apabila masih menginginkan anak atau tubektomi apabila ingin menghentikan fertilits. 4. Lakukan pemantaun setiap 8 minggu selama minimal 1 tahun pasca evakuasi dengan menggunakan tes kehamilan dengan urin karena adanya risiko timbulnya penyakit trofoblas yang menetap.

,,Kehamilan Ektopik Terganggu,,

Kehamilan Ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi di luar rongga uterus. Tuba fallopi merupakan tempat tersering untuk terjadinya implantasi kehamilan ektopik (lebih besar 90%).

Tanda dan gejala kehamilan ektopik


Kehamilan Ektopik Kehamilan Ektopik Terganggu

Gejala kehamilan awal (flek atau perdarahan yang iregular, mual, pembesaran payudara, perubahan warna pada vagina dan serviks, perlunakan uterus, meningkat) Nyeri pada abdomen dan pelvis Abdomen akut dan nyeri pelvis Distensi abdomen Nyeri lepas serviks, pembesaran buang urine frekuensi Kolaps dan kelelahan Denyut nadi cepat dan lemah

Hipotensi
Hipovolemi

Pucat

Penanganan :

Dilakukan stabilisasi dengan merestorasi cairan tubuh dengan larutan kristaloid dan tindakan operatif.

Hiperemesis Gravidarum
Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50% dari wanita yang hamil, terutama kehamilan Tetapi semua diketemukan ganda dan jika yang seorang dimakan pada mola ibu dan primigravida, hidatidosa. memuntahkan

diminumnya hingga berat badan sngat turun, turgor kulit kurang, diurese kurang dan

timbul ceton dalam urin, maka keadaan ini


disebut hiperemesis gravidarum.

Gejala yang khas : Hiperemesis Gravidarum Muntah yang hebat Haus Dehidrasi Berat badan turun Kenaikan suhu Gangguan cerebral (kesadaran menurun) Laboratorium : protein, aceton, urobilinogen, porphylin dalam urin bertambah.

Penanganan:
Obat - obatan Isolasi Terapi psikologik Cairan parenteral

Penghentian kehamilan

Nyeri Perut Bagian Bawah


Nyeri perut / abdomen yang tidak berhubungan
dengan persalinan normal adalah normal. Nyeri abomen yang menunjukkan masalah yang mengancam jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang meskipun telah istirahat. Hal ini bisa terjadi pada apendisitis, kehamilan ektopik, abortus, penyakit radang pelvik, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, solusio plasenta, infeksi saluran

kemih atau infeksi lain.

Tanda - Tanda Dari Bahaya Ibu Dan Janin Masa Kehamilan Lanjut
Perdarahan Pervaginam Sakit Kepala yang Hebat Penglihatan Kabur Bengkak di Wajah & Jari Tangan Keluar Cairan Pervaginam Gerakan Janin Tidak Terasa Nyeri Perut yang Hebat

1. Perdarahan Pervaginam Perdarahan yang terjadi pada usia kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi lahir dan perdarahan intrapartum sebelum kelahiran. Perdarahan antepartum yang berbahaya umumnya bersumber pada kehamilan lanjut, dua kondisi yang mengancam jiwa yaitu :
Plasenta Previa Solusio Plasenta

Plasenta Previa
Keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal yaitu terletak pada atau di dekat serviks, pada segmen bawah rahim sehingga menutupi ostium uteri internal. Tanda dan gejalanya adalah perdarahan tanpa nyeri. Penanganannya adalah dengan terapi pasif yaitu jangan melakukan periksa dalam, lakukan USG, evaluasi kesejahteraan janin, rawat inap/ tirah baring atau terapi aktif dengan mengakhiri kehamilan

Solusio Plasenta
Keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari pelekatannya sebelum janin lahir, terjadi pada umur kehamilan diatas 22 minggu atau berat janin 500 gram. Tanda dan gejalanya adalah uterus seperti papan, nyeri abdomen yang hebat dan tidak dapat tertahankan, nyeri punggung, kolik, kontraksi hipertonik, nyeri tekan pada uterus, DJJ dapat normal/ tidak normal, gerakan janin tidak stabil, perdarahan tersembunyi dan syok. Penanganannya adalah atasi syok dan anemia, tindakan operatif (SC atau partus pervaginam).

2. Sakit Kepala yang Hebat


Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau terbayang. Hal ini merupakan gejala dari preeklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian. (Uswhaaya, 2009: 4-5)

Penanganan Umum : Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan. Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33)
Komplikasi : Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian. (Irma, 2002:4)

3. Penglihatan Kabur
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang. Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya preeklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah). Perubahan penglihatan ini mungkin juga disertai dengan sakit kepala yang hebat. (Uswhaaja, 2009: 5)

Penanganan Umum : Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat. Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tandatanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.(Saifuddin, 2002: 33)

Komplikasi : Komplikasi yang ditimbulkan antala lain kejang dan eklamsia.

4. Bengkak di Wajah & Jari Tangan


Edema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Hampir separuh dari ibuibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Edema yang

mengkhawatirkan

ialah

edema

yang

muncul

mendadak

dan

cenderung meluas. Edema biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada

muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak


disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan pertanda
anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia. (Uswhaaja, 2009: 5-6)

Istirahat cukup Mengatur diet Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan, dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3) Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan dengan tandatanda edema (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium. (Rochjati, 2003:2)

Penanganan Umum :

Komplikasi :

5. Keluar Cairan Pervaginam


Cairan pervaginam dalam kehamilan normal apabila tidak berupa perdarahan banyak, air ketuban maupun leukhore yang patologis. Penyebab terbesar persalinan prematur adalah ketuban pecah sebelum waktunya. Insidensi ketuban pecah dini 10 % mendekati dari semua persalinan dan 4 % pada kehamilan kurang 34 mg. Penyebab : serviks inkompeten, ketegangan rahim berlebihan (kehamilan ganda, hidramnion), kelainan bawaan dari selaput ketuban, infeksi. Penatalaksanaan : pertahankan kehamilan sampai matur, pemberian kortikosteroid untuk kematangan paru janin, pada UK 24-32 minggu untuk janin tidak dapat diselamatkan perlu dipertimbangkan melakukan induksi, pada UK aterm dianjurkan terminasi kehamilan dalam waktu 6 jam sampai 24 jam bila tidak ada his spontan.

6. Gerakan Janin Tidak Terasa


Gerakan janin pertama inutero yang dapat dirasakan ibu disebut quickening, ini terjadi pada usia kehamilan 18-20 minggu pada wanita yang baru pertama kali hamil dan antara minggu ke 16-18 pada wanita yang mengandung bayi berikutnya. Salah satu pedoman yang dapat diterima untuk menghitung gerakan janin ialah 10 gerkan dalam periode 12 jam, artinya jika bayi bergerak kurang dari 10 kali dalam 12 jam ini menunjukkan adanya sesuatu hal yang patologis pada bayi tersebut. Kadang-kadang bayi bergerak sangat sedikit sehingga ibu menganggap gerakan bayi hilang. Laporan penurunan atau tidak

adanya gerakan harus mendapat perhatian serius dan suatu tes


khusus harus diprogramkan.

7. Nyeri Perut yang Hebat


Seorang wanita hamil keluhan nyeri perut dapat merupakan gejala penyakit atau komplikasi yang fatal. Keadaan ini dapat terjadi pada kehamilan muda yaitu pada usia kehamilan kurang 22 minggu atau pada kehamilan lanjut yaitu pada usia kehamilan lebih 22 minggu. Hal ini mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus. (Saifuddin, 2002: 98)

Penanganan Umum : Lakukan segera pemeriksaan umum Jika dicurigai syok, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat. Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98) Komplikasi : Kehamilan ektopik Pre-eklampsia Persalinan premature Solusio Plasenta Abortus Rupture uteri imminens

Model - Model Dokumentasi Asuhan

a. Model Narative
Catatan dalam bentuk cerita untuk menggambarkan keadaan pasien.

Keuntungan :
Sudah dikenal oleh semua bidan/tenaga kesehatan. Mudah dikombinasikan dengan cara dokumentasi lainnya.

Bila ditulis dengan tepat dapat mencakup seluruh keadaan pasien


Mudah ditulis.

Kelemahan Model naratif :


Tidak berstruktur, data simpang siur
Memerlukan banyak waktu Terbatas pada kemampuan perawat mengungkapkannya

Informasi sulit untuk pengendalian mutu

b. Model Orientasi Masalah


POR (Problem Orientasi Record) berisi dokumen masalah pasien dan intervensi pemecahannya, diperkenalkan oleh dr. Lowrence (1969). Digunakan oleh para dokter dikembangkan di dunia keperawatan / kebidanan dalam bentuk POR. Setelah 20 tahun sistem ini dikembangkan langsung menjadi sistem SOAP Nakes. S : Subjektif ( data dari pasien [riwayat, biodata] ) O : Objektif ( hasil pemeriksaan fisik ) A : Analisis/Assesment/Diagnosa P : Planning ( pelaksanaan intervensi/implementasi )

Adapun yang menggunakan sistem SOAPIE S : Subjektif O : Objektif A : Analisa/Assesment P : Problem, Perencanaan I : Intervensi E : Evaluasi

Adapun yang menggunakan sistem SOAPIER S : Subjektif O : Objektif A : Assesment P : Planning I : Intervensi E : Evaluasi R : Revisi

Keuntungan :

Terstruktur karena informasi konsisten Mencakup semua proses perawatan Merupakan catatan terintegrasi dengan medik Mudah dipakai untuk mengendalikan mutu
Kekurangan : Menekankan pada masalah dan ketidakstabilan dapat menghasilkan suatu pendekatan secara negatif terhadap pengobatan/tindakan. Sistem ini setelah digunakan apabila daftar tidak dimulai / tidak berkesinambungan / diperbarui terus menerus belum disetujui / tidak ada batas waktu untuk evaluasi dan strategi untuk follow up belum disepakati. Perawatan mungkin tidak tercatat bila tidak ada flow sheet. Bentuk SOAPIER mungkin mengulang pencatatan yang lain apabila perkembangan itu lambat dan sering ada evaluasi.

Prinsip - Prinsip Dokumentasi Prinsip pencatatan


Ditinjau dari isi Mempunyai nilai administratif. Mempunyai nilai hukum. Mempunyai nilai edukasi. Mempunyai nilai keuangan. Mempunyai nilai penelitian.

Ditinjau dari teknik pencatatan


Mencantumkan nama pasien pada setiap lembaran catatan. Menulis dengan tinta (idealnya tinta hitam). Menulis/menggunakan dengan symbol yang telah disepakati oleh institusi untuk mempercepat proses pencatatan. Menulis catatan selalu menggunakan tanggal & jam. Hindarkan kata-kata yang mempunyai unsur penilaian; misalnya: tampaknya, rupanya dan yang bersifat umum. Tuliskan nama jelas pada setiap pesanan, pada catatan observasi dan pemeriksaan oleh orang yang melakukan. Hasil temuan digambarkan secara jelas termasuk keadaan, tanda, gejala, warna, jumlah dan besar dengan ukuran yang lazim dipakai. Interpretasi data objektif harus didukung oleh observasi. Kolom jangan dibiarkan kosong, beri tanda bila tidak ada yang perlu ditulis. Coretan harus disertai paraf disampingnya.

Prinsip - prinsip Dokumentasi dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu :


1. Carpenito (1983)

Keakuratan Data Ringkas (Brevity Mudah Dibaca (Legibility)

2. Potter dan Perry (1989) Segera setelah pengkajian dilanjutkan dengan langkah selanjutnya. Catat semua respon klien dan keluarga bila memungkinkan.

Aspek Legal Dokumentasi


1. Praktis pemula dapat menjamin bahwa catatan yang dibuat adalah sepenuhnya akurat
berdasarkan UU yang berlaku sesuai dengan SPK. 2. Catatan yang dibuat dengan benar menghargai privasi klien karena praktik yang baik dalam mengambil keputusan yang dibuat sesuai dengan indikasi medis dan hukum yang berlaku.

3. Dasar kepercayaan dalam pembuatan dan penyimpanan catatan pada siapa yang memiliki
akses dan pengguna catatan medik tersebut, memahami konsep dari praktik profesional yang terkait. 4. Tanda tangan dalam setiap pendokumentasian pada akhir pencatatan harus disertai tanda

tangan penulis / petugas disertai nama jelas.


5. Kompetensi Bidan termasuk persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu - ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan bermutu tinggi sesuai dengan budaya untuk wanita, BBL dan keluarga.

6. PerMenKes RI No.572/MENKES/VI/1996 berupa registrasi dan praktik Bidan, wewenang


Bidan dan tanggung jawab Bidan menjadi lebih luas. 7. KepMenKes RI No.900/MENKES/SK/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktik Bidan. 8. KepMenKes RI No.369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan berupa Asuhan

Kebidanan dan Standar Pelayanan Kebidanan.

You might also like