You are on page 1of 18

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Dalam penyelengaraan pendidikan, sarana prasarana sangat di butuhkan untuk menghasilkan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang efektif dan efisien. Sarana prasarana adalah salah satu bagian input, sedangkan input merupakan salah satu subsistem (Indrayanto, 2010 diakses tanggal 23 Februari 201). Sarana prasarana sangat perlu dilaksanakan untuk menunjang keterampilan siswa agar siap bersaing terhadap pesatnya teknologi. Sarana prasarana merupakan bagian penting yang perlu disiapkan secara cermat dan berkesinambungan, sehingga dapat menjamin terjadinya KBM yang lancar. Baik berfungsi sebagai media pembelajaran, media pendukung ataupun media evaluasi dan pengawasan. Salah satu sarana terbaru yang ada di SMAN 17 Palembang ini adalah keberadaan CCTV di beberapa kelas di SMAN 17 Palembang. Penggunaan teknologi yang seringkali digunakan untuk mengawasi area publik seperti bank, hotel, bandara udara, gudang militer, pabrik maupun pergudangan ini menimbulkan berbagai kontroversi bagi para siswa di SMAN 17 Palembang. Kontroversi tersebut mulai dari tujuan digunakannya CCTV di sekolah, efektifitas CCTV dalam memotivasi belajar siswa dan dampak yang ditimbulkan dari penggunaan CCTV di beberapa kelas. Oleh karena itu pada karya tulis kali ini, saya akan membahas mengenai persepsi siswa SMAN 17 Palembang mengenai penggunaan CCTV di beberapa kelas di SMAN 17 Palembang dan efektifitas dari penggunaan CCTV tersebut. 1.2.Rumusan Masalah Dari penjelasan diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah : 1.2.1. Bagaimanakah persepsi siswa terhadap adanya CCTV di sekolah ? 1.2.2. Bagaimanakah efektifitas penggunaan CCTV di sekolah ? 1

1.3.Tujuan Tujuan dari pembuatan karya tulis ini adalah : 1.3.1. Untuk mengetahui tentang persepsi siswa terhadap adanya CCTV di sekolah. 1.3.2. Untuk mengetahui seberapa efektifkah penggunaan CCTV di sekolah. 1.4.Manfaat Harapan saya dalam penulisan karya tulis ini adalah sebagi berikut : 1.4.1. Untuk penulis dapat menyelesaikan tugas BUGEMM Bahasa Indonesia Tahun 2011 1.4.2. Untuk sekolah agar dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pemasangan atau penggunaan CCTV di beberapa kelas lainnya di SMAN 17 Palembang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. 2.1.1. Efektivitas Pengertian Efektifitas Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya. Pengertian efektifitas menurut Schemerhon John R. Jr. (1986:35) adalah Efektifitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (OA) dengan output realisasi atau sesungguhnya (OS), jika (OA) > (OS) disebut efektif . Adapun pengertian efektifitas menurut Prasetyo Budi Saksono (1984) adalah Efektifitas adalah seberapa besar tingkat kelekatan output yang dicapai dengan output yang diharapkan dari sejumlah input . Dari pengertian-pengertian efektifitas tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Berdasarkan hal tersebut maka untuk mencari tingkat efektifitas dapat digunakan rumus sebagai berikut : Efektifitas = Ouput Aktual/Output Target >=1 a. b. 2.2. CCTV 3 Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan lebih besar atau sama dengan 1 (satu), maka akan tercapai efektifitas. Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan kurang daripada 1 (satu), maka efektifitas tidak tercapai.

2.2.1. Pengertian CCTV CCTV (Closed Circuit Television) merupakan sebuah perangkat kamera video digital yang digunakan untuk mengirim sinyal ke layar monitor di suatu ruang atau tempat tertentu. Hal tersebut memiliki tujuan untuk dapat memantau situasi dan kondisi tempat tertentu, sehingga dapat mencegah terjadinya kejahatan atau dapat dijadikan sebagai bukti tindak kejahatan yang telah terjadi. Pada umumnya CCTV seringkali digunakan untuk mengawasi area publik seperti bank, hotel, bandara udara, gudang militer, pabrik maupun pergudangan. Pada sistem konvensional dengan VCR (Video Cassete Recorder), awalnya gambar dari kamera CCTV hanya dikirim melalui kabel ke sebuah ruang monitor tertentu dan dibutuhkan pengawasan secara langsung oleh operator/petugas keamanan dengan resolusi gambar yang masih rendah yaitu 1 image per 12,8 seconds. Namun seiring dengan perkembanga teknologi yang sangat pesat seperti saat ini, banyak kamera CCTV yang telah menggunakan sistem teknologi yang modern. Sistem kamera CCTV digital saat ini dapat dioperasikan maupun dikontrol melalui Personal Computer atau Telephone genggam, serta dapat dimonitor dari mana saja dan kapan saja selama ada komunikasi dengan internet maupun akses GPRS.
2.2.2.

Peralatan dan Material Dalam Pembuatan Sistem CCTV Untuk membuat sebuah sistem CCTV sederhana terlebih dahulu anda harus

mengetahui peralatan alat atau material yang digunakan dalam instalasi tersebut. Berikut ini peralatan atau material yang diperlukan : 2.2.1. BNC (Bayonet Neill Concelman) connector adalah tipe konektor RF yang pada umumnya dipasang pada ujung kabel coaxial, sebagai penghubung dengan kamera CCTV dan alat perekam (DVR) maupun secara langsung ke monitor CCTV. 2.2.2. Kabel Coaxial merupakan sebuah jenis kabel yang biasa digunakan untuk mengirimkan sinyal video dari kamera CCTV ke monitor. Ada beberapa tipe kabel coaxial yaitu : RG-59, RG-6 dan RG-11. Penggolongannya 4

berdasarkan diameter kabel dan jarak maksimum yang direkomendasikan untuk instalasi kabel tersebut.
2.2.3. Peralatan untuk Crimp kabel coaxial digunakan sebagai alat bantu untuk

memasang konektor BNC pada kabel coaxial. 2.2.4. Kabel Power digunakan untuk memasok tegangan AC (searah) 220 V ke adaptor atau power supply kamera CCTV. Biasanya tipe kabel power yang digunakan adalah NYA (21,5mm) maupun NYM (32,5mm). Instalasi kabel power ini sebaiknya juga menggunakan pipa high impact conduit. 2.2.5. Adaptor dan power supply merupakan perangkat yang menyuplai tegangan kerja ke kamera CCTV, pada umumnya tegangan yang digunakan yaitu 12 Volt DC. Namun adapula yang menggunakan tegangan 24 Volt (AC) maupun 24 Volt (DC). Hal ini tergantung pada jenis atau tipe kamera yang digunakan.
2.2.6. Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi beberapa type yaitu kamera Fixed

Dome, kamera IP, kamera wireless dan kamera PTZ (Pan/Tilt/zoom).Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran anda. Jika anda membutuhkan sebuah kamera yang perlu diperhatikan adalah mempelajari spesifikasi kamera CCTV sebelum membeli. Biasanya spesifikasi yang diberikan berupa format lensa CCD (Charge Coupled Device) yang memiliki ukuran tipikal (1/2, 1/3dan 1/4), TV Lines yang berkaitan dengan resolusi gambar, LUX yang berkaitan dengan kesensitifan kamera terhadap cahaya, Varifocal lens yang berkaitan dengan pegaturan sudut/jarak pandang kamera dan bisa diatur secara manual, indoor, outdoor, dan lain-lain.
2.2.7. DVR (Digital Video Recorder) adalah sebuah media penyimpan hasil

rekaman video yang telah terpantau oleh kamera CCTV. Besar kecilnya kapasitas penyimpanan hasil rekaman tergantung pada harddisk yang terpasang (pada umumnya 160 Gygabyte, namun adapula yang diupgrade hingga 1 Terabyte). Hasil rekaman video tersebut ada yang berformat QCIF, MPEG-4 dan avi. Dan biasanya input DVR terdiri dari 4, 8, 16 dan 32 channel kamera.

2.2.8. Monitor CCTV ada yang masih menggunakan tabung CRT dan adapula yang menggunakan LCD. Monitor tersebut dapat menampilkan keseluruhan gambar dari kamera sesuai inputan ke DVR maupun Multiplexser. Tampilan kamera-kamera dapat dilihat pada monitor dengan pembagian yang berbeda(satu tampilan kamera, matrik 22, matrik 33 dan matrik 44). 2.2.9. Setelah anda mengetahui peralatan atau material yang telah disebutkan, di bawah ini merupakan gambaran sistemnya. Gambar 1 Sistem CCTV

Sumber : http://3.bp.blogspot.com/_EgwvmJa57Cc/SCf2r9MuUAI/ AAAAAAAAABw/xG1zWrCf6p4/s320/j1000_diagram.gif

2.2.3. Penggunaan CCTV di Sekolah Penggunaan CLOSED Circuit Television (CCTV) telah digunakan di berbagai tempat perbelanjaan seperti mall, supermarket dan pertokoan sudah tidak asing lagi kita temui. Termasuk di berbagai perkantoran instansi pemerintah, BUMN, Markas TNI, Polri dan swasta. Di perkantoran, alat pantau CCTV biasanya ditempatkan di ruang tunggu tamu pejabat. Sehingga pejabat yang bersangkutan langsung bisa melihat melalui layar televisi CCTV apakah banyak sedikit tamu sedang antre berurusan dengan dirinya.

Hebatnya, teknologi CCT berbasis televisi ini kini merambah beberapa sekolah di Indonesia. Khususnya sekolah-sekolah negeri. Penempatan alat pantau CCTV di sekolah milik pemerintah ini, ditempatkan dibeberapa lokasi seperti di dalam ruangan kelas, koridor teras, halaman, tempat parkir, pintu gerbang sekolah, koridor belakang bahkan di kantin sekolah, sesuai dengan kebutuhan masingmasing sekolah. Manfaat langsung CCTV terhadap PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) bisa dirasakan. Misalnya jika seorang guru berhalangan hadir karena sesuatu hal, maka Kepala Sekolah langsung mengetahui dari layar televisi CCTV di ruangannya. Bahkan melalui layar CCTV kepala sekolah bisa mengetahui guruguru dan siswa yang terlambat masuk sekolah maupun masuk kedalam kelas. Maka kepala sekolahpun langsung dapat bertindak memberi teguran, serta mengambil alih sementara bagi jam pelajaran guru yang berhalangan. Sehingga sejak awal mampu diantisipasi adanya kekosongan guru. Dengan demikian proses kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik.

2.2.4. Sekolah Yang Telah Menggunakan CCTV

Berikut ini adalah nama-nama sekolah yang telah menggunakan CCTV selain SMAN 17 Palembang :
2.4.1. SMA Negeri 1 Bogor 2.4.2. SMP Negeri 1 Lhokseumawe 2.4.3. SD Negeri Tambi Lor I, Indramayu

2.4.4. SD Negeri 01 Balikpapan 2.4.5. SD Negeri 03 Balikpapan 2.4.6. SMU N 01 Balikpapan

BAB III METODE PENELITIAN


3.1.Metode Observasi

Metode yang saya gunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah deskiptif analisis. Saya menggunakan metode ini untuk menjelaskan efektifitas penggunaan CCTV di SMAN 17 Palembang. 3.2. Tempat dan Waktu Observasi Saya melakukan observasi di SMAN 17 Palembang. Saya melakukan observasi ini dari bulan Maret 2011 sampai bulan Mei 2011. 3.3. Populasi dan Sampel Populasi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini mencakup seluruh siswa SMA Plus Negeri 17 Palembang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI sebanyak 60 orang yang ada di SMA Plus Negeri 17 Palembang, yaitu:
1. 2.

30 siswa kelas X 30 siswa kelas XI

3.4.

Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam karya tulis ini menggunakan kuisioner.

3.4.1. Kuisioner Teknik ini dilakukan dengan cara memberi seperangkat atau sejumlah pertanyaan tertulis kepada sampel yang telah ditentukan.

3.4.1. Observasi Dilakukan dengan melihat kondisi dari keadaan dari lingkungan SMA Plus Negeri 17 Palembang. 8

3.5.

Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif dan

kuantitatif. 3.5.1. Analisis Kualitatif Analisis ini meliputi hal-hal mengenai gambaran umum mengenai persepsi siswa SMA Plus Negeri 17 Palembang mengenai keberadaan CCTV di ruang-ruang kelas. 3.5.2. Analisis Kuantitatif Analisis ini meliputi hal-hal mengenai perhitungan presentase yang terdapat pada lembaran kuisioner (angket) yang telah dikumpulkan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


9

4.1. Persepsi siswa terhadap adanya CCTV di sekolah

CCTV merupakan salah satu sarana terbaru di SMAN 17 Palembang. CCTV ini digunakan untuk mengawasi kegiatan belajar mengajar siswa dan guru di dalam ruang kelas. Dari data dibawah kita dapat melihat persepsi siswa terhadap adanya CCTV di raung kelas SMAN 17 Palembang. Table 4.1.1. Persentase siswa yang mengetahui mengenai keberadaan CCTV di SMAN 17 Palembang
Persentase Jawaban Ya Tidak

Pertanyaan

Apakah Anda tahu mengenai keberadaan CCTV di SMAN 17 Palembang?

100%

0%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa seluruh siswa SMAN 17 Palembang mengetahui keberadaan CCTV di dalam ruang kelas SMAN 17 Palembang. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase jawaban Ya yaitu 100%.

10

Tabel 4.1.2. Persentase pendapat siswa dengan keberadaan CCTV di SMAN 17 Palembang Persentase Jawaban Ya Tidak

Pertanyaan

Apakah Anda setuju dengan keberadaan CCTV di SMAN 17 Palembang?

40%

60%

Dari tabel di atas, dapat kita lihat bahwa 40% atau 24 siswa menyatakan setuju mengenai keberadaan CCTV sedangkan 60% atau 36 siswa menyatakan tidak setuju mengenai keberadaan CCTV di SMAN 17 Palembang. Maka dapat kita simpulkan bahwa lebih banyak siswa yang tidak menyetujui adanya CCTV di ruang-ruang kelas SMAN 17 Palembang. Dari tabel 4.1.1 dan 4.1.2 terdapat korelasi bahwa siswa yang mengatakan tidak setuju dengan keberadaan CCTV bukan karena mereka merasa terganggu melainkan ada alasan lain. Tabel 4.1.3. Persentase kenyamanan siswa dengan keberadaan CCTV di SMAN 17 Palembang
Persentase Jawaban Ya Tidak

Pertanyaan

Apakah Anda merasa terganggu dengan keberadaan CCTV di SMAN 17 Palembang?

41,7%

58,3%

Dari data di atas, menunjukkan bahwa 41,7% menyatakan terganggu dengan adanya CCTV di dalam kelas, sedangkan 58,3% diantaranya menyatakan biasa saja 11

atau tidak merasa terganggu dengan adanya CCTV tersebut. Maka dapat kita simpulkan bahwa lebih banyak siswa SMAN 17 Palembang yang tidak terganggu kenyamanan belajarnya dengan adanya CCTV tersebut. Dari tiga pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa seluruh siswa mengetahui keberadaan CCTV di ruang-ruang kelas SMAN 17 Palembang. Namun, meskipun banyak siswa yang merasa biasa saja atau tidak terganggu dengan adanya CCTV tersebut, tetapi banyak dari siswa yang menyatakan tidak setuju dengan adanya CCTV ini. Kriteria presentase jawaban (tabel 4.1.1, tabel 4.1.2, tabel 4.1.3) : >50% = sebagian besar <50% = sebagian kecil

4.2.Efektifitas penggunaan CCTV di sekolah Dari data dibawah kita akan mengetahui tentang efektifitas penggunaan CCTV di SMAN 17 Palembang.
Tabel 4.2.1. Persentase siswa yang mengetahui mengenai fungsi dari pemasangan

CCTV di SMAN 17 Palembang?


Persentase Jawaban Ya Tidak

Pertanyaan

Apakah Anda mengetahui fungsi dari pemasangan CCTV di SMAN 17 Palembang?

33.33%

66.67%

Data di atas menunjukkan bahwa 33.33% atau 20 siswa mengtakan Ya, yaitu mereka mengetahui fungsi dari pemasangan CCTV di SMAN 17 Palembang. Dan 66.67% atau 40 siswa mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui tentang 12

fungsi dari pemasangan CCTV di SMAN 17 Palembang. Maka, dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar siswa SMAN 17 Palembang tidak mengetahui fungsi dari pemasangan CCTV di ruang-ruang kelas di SMAN17 Palembang.

Tabel 4.2.2. Persentase siswa mengenai adanya perubahan dalam proses

kegiatan belajar mengajar (KBM) setelah pemasangan CCTV di SMAN 17 Palembang?


Persentase Jawaban Ya Tidak

Pertanyaan

Dengan keberadaan CCTV, apakah proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas mengalami perubahan?

16.67%

83.33%

Dari tabel di atas, menunjukan bahwa 83.33% dari siswa mengatakan bahwa tidak ada perubahan dalam proses belajar mengajar (KBM) di kelas akibat pemasangan CCTV di sekolah. Dan 16.67% siswa mengatakan bahwa ada perubahan dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas setelah pemasangan CCTV. Dari data di atas dapat kita simpulkan bahwa pemasangan CCTV tidak mengubah proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas.

Tabel 4.2.3. Persentase siswa mengenai adanya perubahan dalam kebiasaan dan

tekhnik guru dalam mengajar di kelas di SMAN 17 Palembang setelah pemasangan CCTV?

13

Pertanyaan

Persentase Jawaban Ya Tidak

Apakah dengan keberadaan CCTV, kebiasaan dan tekhnik guru dalam mengajar di kelas menjadi berubah?

46.67%

53.33%

Dari tabel di atas, menunjukan bahwa 46.67% atau 28 siswa mengatakan bahwa terdapat perubahan kebiasaan dan tekhnik guru dalam mengajar di kelas. Dan 53.33% atau 32 siswa mengatakan bahwa tidak terdapat perubahan kebiasaan dan tekhnik guru dalam mengajar di kelas. Dari data di atas dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar siswa merasa bahwa tidak ada yang berubah dalam kebiasaan dan tekhnik guru di kelas.

Tabel 4.2.4. Persentase siswa mengenai adanya perubahan dalam kebiasaan dan

tingkah laku siswa di dalam kelas di SMAN 17 Palembang setelah pemasangan CCTV
Persentase Jawaban Ya Tidak

Pertanyaan

Apakah dengan keberadaan CCTV, kebiasaan dan tingkah laku siswa di dalam kelas menjadi berubah?

41.67%

58.33%

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa 41.67% atau 25 siswa mengatakan bahwa tingkah laku mereka berubah setelah pemasangan CCTV, dan 58.33% atau 14

35 siswa mengatakan bahwa tingkah laku mereka tidak berubah setelah pemasangan CCTV. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar siswa merasa bahwa tingkah laku mereka tidak ada yang berubah setelah pemasangan CCTV.

Tabel 4.2.5. Persentase siswa mengenai adanya perubahan yang bernilai positif

dalam kebiasaan dan tingkah laku siswa di dalam kelas di SMAN 17 Palembang setelah pemasangan CCTV

Pertanyaan

Persentase Jawaban Ya Tidak

Apakah perubahan yang ada di dalam kelas bernilai positif?

45%

55%

Data di atas menunjukkan bahwa 45% siswa merasakan adanya perubahan yang bernilai positif dalam kebiasaan dan tingkah laku siswa di dalam kelas di SMAN 17 Palembang. Sedangkan 55% diantaranya merasakan perubahan yang terjadi tidak memiliki nilai yang positif. Dari data di atas dapat kita lihat bahwa kebanyakan siswa tidak merasakan adanya perubahan yang bernilai positif dari pemasangan CCTV itu sendiri.

15

Tabel 4.2.6. Persentase siswa mengenai adanya sanksi yang diberikan sekolah

terhadap pelanggarn yang dipantau oleh CCTV


Persentase Jawaban Ya Tidak

Pertanyaan

Apakah ada sanksi yang diberikan oleh sekolah terhadap pelanggaran yang dipantau oleh CCTV?

15%

85%

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa 15% atau 9 siswa mengatakan bahwa ada sanksi yang diberikan oleh sekolah terhadap pelanggaran yang dipantau oleh CCTV dan 85% atau 51 siswa mengatakan bahwa tidak ada sanksi yang diberikan oleh sekolah terhadap pelanggaran yang dipantau oleh CCTV. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagaian tidak ada sanksi yang diberika sekolah terhadapt pelanggarn yang dipanatu oleh CCTV. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan CCTV itu memeang tidak efektif. Kriteria presentase jawaban (tabel 4.2.1 - tabel 4.2.6) : >50% = sebagian besar <50% = sebagian kecil

16

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan dua hal sebagai berikut:
1.

Sebagian besar siswa telah mengetahui keberadaan CCTV di sekolah. Namun sebagian besar siswa belum mengetahui fungsi dari CCTV itu sendiri. Sebagian besar siswa merasa tidak setuju dengan pemasangan CCTV di kelas-kelas dan merasa terganggu karena keberadaan benda tersebut.

2.

Sebagian besar siswa merasa keberadaan CCTV di kelas tidak efektif karena sebagian besar siswa merasa tidak ada perubahan positif yang terjadi di dalam kelas. Dan sebagian siswa berpendapat bahwa tidak ada sanksi yang diberikan sekolah akibat pelanggaran yang dipantau oleh CCTV. Walaupun terdapat perubahan pola belajar siswa setelah adanya pemasangan CCTV, tetapi perubahan tersebut tidak bernilai positif.

5.2 Saran Berdasarkan dari kesimpulan yang didapat, maka disarankan dua hal sebagai berikut:
1.

Untuk sekolah, karena berdasarkan hasil penelitin peran CCTV kurang efektif dan mengganggu kenyamanan siswa, maka sebaiknya sekolah mencari cara agar CCTV dapat digunakan seefektif mungkin,

2.

Untuk para siswa, sebaiknya bersifat lebih jujur dan disiplin bukan karena adanya kamera CCTV, akan tetapi sifat tersebut murni berasal dari siswa.

17

DAFTAR PUSTAKA

Cieszynski Joe. 2007. Closed Circuit Television. India: ELSEVIER Damjanovski Vlado. 2005. CCTV Networking And Digital Technology. United States of America: ELSEVIER Yanto, Indra. 2010. Manfaat CCTV(online) http://indrayanto72.blogspot.com/2010/07/makalah-manfaat-sarana prasarana.html. Diakses pada 23 Februari 2011. Anonim. 2011. Mengenal CCTV Closed Circuit Version(online) http://kalma16.wordpress.com/2009/08/16/mengenal-cctv-closed-circuit television/. Diakses pada 23 Februari 2011. Anonim. 2009. CCTV di Sekolah (online) http://cctvonline.wordpress.com/2010/03/22/cctv-di-sekolah-berita-hangat dari-antara-news/. Diakses pada 23 Februari 2011. Anonim. 2010. Sekolah Pasang CCTV(online) http://www.bongkar.co.id/daerah/balikpapan/395-sekolah-pun-pasang cctv.html. Diakses pada 23 Februari 2011. Anonim. 2011. Sekolah pun Pasang CCTV(online) http://www.pondokcctv.co.cc/2010/10/sekolah-pun-pasang-cctv.html. Diakses pada 23 Februari 2011.

18

You might also like