You are on page 1of 12

Pengertian Pancasila

Secara Etimologis Secara Historis Secara Terminologis

Pengertian Pancasila secara etimologis


Secara etimologis istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta Perkataan Pancasila memiliki dua macam arti secara leksikal ; panca : lima syila vokal i pendek : batu sendi, alas atau dasar syiila vokal i panjang : peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh -> susila (bahasa Indonesia) yang berhubungan dengan moralitas. Secara etimologis kata Pancasila -> Panca Syila : berbatu sendi lima Pancasila -> Panca Syiila : lima aturan tingkah laku yang penting (5 larangan atau five moral principles)

Pengertian
Perkataan Pancasila -> Panca Syiila mula-mula terdapat dalam kepustakaan

Budha menurut ajaran agama Budha isi lengkapnya sebagai berikut :

Panatipati veramani sikhapadam samadiyani :

Jangan mencabut nyawa makhluk hidup atau dilarang membunuh -> Mateni (bhs. Jawa)
Dinna dana veramani shikapadam samadiyani :

Janganlah mengambil barang yang tidak diberikan maksudnya dilarang mencuri -> Maling
Kameshu micchacara veramani shikapadam samadiyani :

Janganlah berhubungan kelamin, yang maksudnya dilarang berzina -> Madon


Musawada veramani shikapadam samadiyani :

Janganlah berkata palsu atau berdusta -> Main


Sura meraya masjja pamada tikana veramani :

Janganlah meminum-minum yang menghilangkan pikiran, yang maksudnya dilarang minum-minuman keras -> Mabok

Pengertian Pancasila secara historis


Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI ( Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ) pertama yang diketuai Dr. Radjiman Widyodiningrat mengajukan suatu masalah tentang suatu calon rumusan dasar negara Indonesia yang akan dibentuk, sidang pertama BPUPKI dimulai tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945.

Rumusan lima asas dasar negara Mr. Muhammad Yamin ( 29 Mei 1945 )
Dalam pidato : 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusian 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Peri Kesejahteraan Rakyat Usulan secara tertulis : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. kebangsaan persatuan Indonesia 3. Rasa kemanusian yang adil dan beradab 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Usul Soepomo ( 31 Mei 1945 ) mengenai dasar apa negara Indonesia didirikan, dikemukakan tiga soal :

Persatuan Negara, Negara Serikat, Persekutuan Negara 2. Hubungan antara negara dan Agama 3. Republik atau Monarchie
1.

Rumusan lima asas dasar negara Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945 )


Dalam pidato : 1. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme atau Perikemanusian 3. Mufakat atau Demokrasi 4. kesejahteraan sosial 5. Ketuhanan yang berkebudayaan Untuk usulan tentang rumusan dasar negara tersebut Ir. Soekarno mengajukan usul agar dasar negara diberi nama Pancasila. Usul mengenai nama Pancasila bagi dasar negara tersebut secara bulat diterima oleh sidang BPUPKI, dan tanggal 1 Juni 1945 oleh Prof. A.G. Pringgodigdo SH. Dianggap sebagai lahirnya pemakaian istilah PANCASILA. Selanjutnya Ir. Soekarno mengusulkan kelima sila diperas menjadi Tri Sila : 1. Sosio Nasional yaitu Nasionalisme dan Internasionalisme 2. Sosio demokrasi yaitu Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat 3. Ketuhanan yang maha esa Adapun Tri Sila masih diperas lagi menjadi Eka Sila atau satu sila yaitu : gotong royong

Pengertian Pancasila secara terminologis


Rumusan Pancasila tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan Pancasila tercantum dalam Mukaddimah Konstitusi RIS alinea ke tiga yang berlaku tanggal 27 Desember 1949 s/d 17 Agustus 1950 :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Peri Kemanusiaan 3. Kebangsaan 4. Kerakyatan 5. Keadilan sosial

Rumusan Pancasila tercantum dalam Mukaddimah UUDS 1950 alinea ke empat yang berlaku mulai tanggal 17 Agustus 1950 s/d 5 Juli 1959:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan 4. Kerakyatan

5. Keadilan sosial

Rumusan Pancasila sebagaimana termuat dalam Piagam Jakarta ( 22 Juni 1945 ) alinea keempat adalah sebagai berikut :

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan 2. 3.

4.

5.

syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya Kemanusian yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Fungsi atau Kedudukan Pancasila :

Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Pancasila sebagai Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia Pancasila sebagai Tujuan Negara Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia

You might also like