You are on page 1of 10

Penyertaan ( Deelneming ) Tutorial II Pelaku dalam Hukum Pidana Kasus Ali bermaksud melakukan tindak pidana pencurian di rumah

Burhan seorang saudagar ikan asin yang di kampungnya terkenal sangat kaya. Ali tidak mau bekerja seorang diri, oleh karenanya ia mengajak Yudi, Yuda dan Budi yang masih berstatus sebagai karyawan Burhan. Dalam usahanya untuk memuluskan aksinya, Ali menyuruh Yudi pada malam yang telah ditentukan untuk tidak mengunci pintu kantor tempat penyimpanan brankas. sedangkan Yuda ditugaskan untuk menyiapkan tangga yang akan dipergunakan sebagai alat bantu memanjat tembok menuju ke tempat brankas. Unktuk melakukan aksinya, Ali membujuk Budi pada malam yang ditentukan untuk mengambil semua isi brankas di kantor Burhan untuk kemudian dibawa ke rumah Ali. hasil dari tindak pidana tersebut kemudian dibagi-bagi secara merata di antara keempat orang tersebut. Analisa Kasus

Subjek Di Dalam Kasus Tersebut : 1. Ali sebagai pelaku tindak pidana pencurian, otak dari tindakan pidana pada kasus tersebut. 2. Yudi sebagai teman pelaku tindak pidana pencurian, mempunyai tugas untuk membantu Ali memasuki kantor dengan tidak mengunci pintu kantor tempat penyimpanan brankas. 3. Yuda sebagai teman pelaku tindak pidana pencurian, mempunyai tugas untuk menyiapkan tangga. 4. Budi sebagai teman pelaku tindak pidana pencurian, mempunyai tugas untuk membantu mengambil semua isi brankas. 5. Burhan sebagai korban dari tindak pidana pencurian.

Peristiwa-peristiwa dalam Kasus Tersebut : 1. Ali bermaksud melakukan tindak pidana pencurian di rumah Burhan. 2. Ali mengajak temannya Yuda, Yudi dan Budi untuk membantu melakukan tindak pidana 3. Yudi disuruh untuk membantu Ali untuk masuk ke dalam kantor dengan tidak mengunci pintu kantor. 4. Yuda ditugaskan untuk menyiapkan tangga untuk membantu jalannya rencana 5. Budi ditugaskan untuk membantu Ali mengambil semua isi brankas.

Istilah-istilah penting dalam Kasus : 1. Maksud melakukan tindak pidana 2. Mengajak, menyuruh,dan menugaskan

Pertanyaan mengenai Kasus di atas : 1. Jelaskan status masing-masing pelaku tindak pidana dalam contoh kasus di atas! Penyelesaiannya : Status masing-masing pelaku tindak pidana dalam kasus di atas : 1. Ali sebagai De uitloker (penganjur) 2. Yuda, Yudi, Budi sebagai De Medeplictige (pembantu)

2. Tentukan ancaman pidana untuk masing-masing pelaku Penyelesaiannya : 1. Ali sebagai De uitloker (penganjur) dalam melakukan perbuatan pidana (uitloken) dihukum/dipidana berdasarkan pasal 362 yo. Pasal 55 ayat 1 sub 1 KUHP.

2. Yuda dan Yudi sebagai De Medeplictige (pembantu) dalam melakukan perbuatan pidana (medeplichtgheid) dihukum/dipidana berdasarkan pasal 362 yo. Pasal 56 sub 2 KUHP dan pasal 57 ayat 1 KUHP.

3. Budi sebagai De Medeplictige (pembantu) dalam melakukan perbuatan pidana (medeplichtgheid) dihukum/dipidana berdasarkan pasal 362 yo. Pasal 56 sub 1 KUHP. dan pasal 57 ayat 1 KUHP

Tutorial II Menyuruh Orang lain, Bersama-sama melakukan dan Menganjurkan Orang lain Untuk Melakukan Tindak PIdana. Kasus Muhaimin bermaksud melakukan tindak pidana pencurian barang-barang inventaris kantor di tempatnya bekerja. Dalam melakukan aksinya, ia melibatkan 4 orang temannya, yaitu : Muin, Muis, Muklas dan Muklis. Antara Muhaimin, Muin dan Muis, telah bersepakat sebelumnya tentang maksud dan tujuan perbuatannya, namun mereka menyadari tanpa adanya bantuan orang lain, perbuatan tersebut tidaklah dapat diwujudkan. Untuk itu, ia dengan menjanjikan hadiah menarik ia menganjurkan Muklas untuk meninggalkan tempat dilakukannya pencurian. Terhadap Muklas, ia memerintahkan supaya malam itu, kunci tempat penyimpanan barang inventaris kantor tidak dikunci. Muklas pun menerima suruhan itu karena Muklas adalah bawahan Muhaimin di kantor tersebut. Selanjutnya, pada malam yang telah ditentukan Muhaimin bersama-sama dengan Muin dan Muis mengambil barang-barang inventaris kantor. Mereka bekerja sama secata fisik untuk mengangkut barang-barang tersebut ke suatu tempat. Muis walaupun malam itu ikut membantu Muhaimin, namun mereka tidak memahami maksud Muihaimin mengangkut barang-barang tersebut. Analisa Kasus Subjek di dalam kasus tersebut 1. Muhaimin, sebagai pelaku tindak pidana pencurian 2. Muklas, sebagai bawahan Muhaimin, melakukan perintah Muhaimin sebagai atasannya untuk tidak mengunci pintu tempat penyimpanan barang inventaris. 3.Muin, teman Muhaimin yang membantu Muhaimin melakukan tindak pidana 4.Muis, teman Muhaimin yang membantu Muhaimin melakukan tindak pidana 5.Muklis,

Peristiwa-Peristiwa Dalam Kasus Tersebut 1. Muhaimin bermaksud melakukan tindak pidana pencurian 2 Muhaimin melibatkan 4 temannya yaitu:Muis, Muin, Muklas dan Muklis 3. Muhaimin menjanjikan hadiah menarik dan menganjurkan Muklas untuk meninggalkan tempat dilakukannya pencurian 4. Antara Muhaimin,Muin dan Muis telah bersepakat sebelumnya tentang maksud dan tujuan perbuatannya 5. Muhaimin memerintahkan Muklas untuk tidak mengunci pintu tempat penyimpanan barang inventaris 6. Muklas melakukan perintah karena Muhaimin adalah atasanya. 7. Muhaimin bersama-sama Muin dan Muis mengangkut barang-barang inventaris. 8. Muis tidak memahami maksud Muhaimin mengangkut barang-barang inventaris.

Istilah-isitilah dalam Kasus 1. Melibatkan 2. Bersepakat 3. Menjanjikan 4. Menganjurkan,memerintahkan 5. Tidak memahami 6. Menuruti

Pertanyaan Mengenai Kasus di Atas : 1. Muklas dalam melaksanakan perintah Muhaimin, secara tidak langsung berhubungan dengan statusnya sebagai bawahan Muhaimin dalam struktur organisasi kantor tempatnya bekerja. Apakah dalam kasus diatas, Muklas dapat dipertanggung jawabkan menurut hukum pidana ? Jawabannya : 1. Tidak. Karena menurut pasal 51 ayat 2 KUHP orang yang melakukan perbuatan atas perintah jabatan yang tidak sah, tetapi dia dengan itikad baik melakukannya karena mengira bahwa perintah diberikan dengan wewenang, dan pelaksanaannya termasuk dalam lingkungan pekerjaannya.

2.

Dalam kasus di atas, tentukan posisi masing-masing pelaku. Siapa yang berstatus sebagai penganjur ( auctor intellectualis atau intelectuelo dader) dan siapa yang bertindak selaku auctor materialis atau materiele dader.

Jawaban : 1. Auctor intellectualis atau Intelectuelo dader ( Orang yang menganjurkan ) : Muhaimin Muin

2. Auctor materialis atau Materiele dader ( Orang yang dianjurkan ) : -

Auctor intellectualis adalah orang yang melakukan perbuatan dengan perantaraan orang lain , secara tidak langsung. Auctor materialis adalah penyerta melakukan tindak pidana karena adanya suatu keuntungan baginya atau dipermudah untuk melakukannya.

3. Dari kasus di atas, tentukan siapa-siapa yang dapat dipertanggung jawabkan menurut hukum pidana dan siapa-siapa yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. berikan argumen untuk mendukung pendapat saudara! Jawabannya : 1. Yang dapat di pertanggung jawabkan : Muhaimin Muin

Karena mereka terlibat secara langsung dalam pengambilan barang curian tersebut, sehingga tindakan pidana pencurian terlihat dalam peristiwa itu. Mereka juga telah bersepakat sebelumnya untuk melakukan tindakan pidana tersebut. 2. Yang tidak dapat dipertanggung jawabkan : Muis Muklas

Karena, Muklas hanya menuruti suruhan dari Muhaimin karena Muklas adalah bawahan dari Muhaimin. Dalam kasus di atas Muklas tidak menyadari perintah dari Muklas bahwa ia telah membantu Muhaimin untuk melakukan pencurian. Sedangkan Muis yang membantu Muhaimin dan Muin yang mengambil dan mengakut barang barang inventaris tersebut tidak paham maksud dari tindakan mereka.

Pembantuan (Medeplightigheid) Tutorial III Pembantuan (medeplightigheid) Kasus Abu Bakar berniat untuk melakukan penganiayaan terhadap Ibrahim di suatu tempat yang luput dari pantauan orang lain. Rencana tersebut pun disampaikan kepada Maliki, dan Abdurrahman teman dekatnya. Untuk memuluskan rencananya, Abu Bakar membutuhkan bantuan Maliki, untuk mengetahui jalan-jalan yang akan dilalui oleh Ibrahim, pulang dari tempat kerjanya. Maliki dengan senang hati memberikan keterangan bahwa Ibrahim biasanya melewati Jalan setapak di pinggiran desanya pada jam 17.00 sore. Berkat keterangan Maliki, Abu Bakar dapat menyusun rencananya dan menunngu kedatangan Ibrahim pada tempat yang ditunjukkan oleh Maliki bersama-sama dengan Abdurahman. Ketika Ibrahim tiba di tempat tersebut, Abu Bakar menyerang Ibrahim, namun karena teknik perkelahian yang dimiliki Ibrahim, Abu Bakar terdesak. Pada saat itulah, Abdurrahman melemparkan sepotong kayu kepada Abu Bakar, yang kemudian dipergunakan oleh Abu Bakar untuk memukul kepala Ibrahim sampai tidak sadarkan diri, namun sebelumnya, Abdurrahman memberikan kode-kode dengan isyarat fisik kepada Abu Bakar untuk melumpuhkan Ibrahim. Analisa Kasus Subjek dalam Kasus Tersebut 1.Abu Bakar 2.Ibrahim 3.Maliki 4.Abdurahman

Peristiwa-peristiwa dalam kasus tersebut 1.Abu bakar berniat untuk melakukan penganiayaan 2.Abu Bakar memberi tahu rencananya kepada Maliki dan Abdurahman 3.Maliki memberikan informasi mengenai Ibrahim 4. Abu Bakar dan Abdurahman menunnggu Ibrahim di tempat 5. Abu Bakar dan Ibrahim melakukan perkelahian 6. Abdurahman memberikan sepotong kayu dan memberikan isyarat untuk melumpuhkan Ibrahim Istilah-istilah dalam kasus tersebut 1. Berniat 2.Penganiayaan 3. Memberikan Keterangan 4. Menyusun rencana 5. Perkelahian

Pertanyaan mengenai Kasus 1. Tentukan status masing-masingn pelaku tersebut dalam contoh kasus di atas! Status Abu Bakar adalah Pelaku ( Pleger ), yaitu orang yang melakukan sendiri perbuatan yang memenuhi rumusan delik. Status Maliki adalah Pembantu ( Medeplichtige ), yaitu pembantu pada saat sebelum kejahatan dilakukan Status Abdurrahman adalah Pembantu ( Medeplichtige ), yaitu pada saat kejahatan dilakukan.

2. Kapan seseorang dapat dikatakan memberikan bantuan secara fisik ataupun non fisik. Dengan memperlihatkan contoh di atas, tentukan status Maliki dan juga Abdurahman ! Bantuan Fisik : Seseorang dapat dikatakan memberikan bantuan fisik apabila memberikan bantuan pada saat terjadinya tindak pidana. Bantuan Non Fisik : Seseorang dapat dikatakan memberikan bantuan non fisik apabila memberikan bantuan pada saat sebelum terjadinya tindak pidana, yaitu dengan memberi kesempatan, sarana atau keterangan. Status Maliki dan juga Abdurrahman adalah :

Maliki statusnya sebagai Pembantuan ( Medeplichtige ) secara nonfisik, karena dilakukan sebelum terjadinya tindak pidana yaitu dengan memberikan keterangan mengenai jalan-jalan yang akan dilalui oleh Ibrahim pulang dari tempat kerjanya.

Abdurrahman statusnya sebagai Pembantuan ( Medeplichtige ) secara fisik, karena dilakukan pada saat terjadinya tindak pidana yaitu dengan melemparkan kayu kepada Abu Bakar, yang kemudian dipergunakan oleh Abu Bakar untuk memukul kepala Ibrahim sampai tidak sadarkan diri, dan juga sebelumnya Abdurrahman memberikan kode-kode dengan isyarat fisik kepada Abu Bakar untuk melumpuhkan Ibrahim pada saat terjadinya tindak pidana.

You might also like