You are on page 1of 4

Terjadinya Negara

Tejadinya suatu negara pada umumnya dipelajati oleh 3 pendekatan, yakni pendekatan teoritis, proses pertumbuhan primer dan sekunder, dan pendekatan faktual.
1. Pendekatan Teoritis Yaitu tentang bagaimana asal mula terbentuknya negara berdasarkan pandangan para ahli tanpa mencari bukti-bukti sejarah yang mendukung Teori Ketuhanan : Timbulnya negara itu adalah atas kehendak tuhan, Negara tumbuh melalui proses evolusi,mulai dari keluarga menjadi bangsa dan kemudian negara,Teori ini berkembang dengan berdasarkan pemikiran bahwa segala sesuatu terkaji adalah kehendak Tuhan.
Tokoh Pendukung : Friederich Julius Stahl,Agustinus dan Jean Bodin

Teori Perjanjian Masyarakat : Pada waktu sebelum adanya negara,adanya sekelompok masyarakat yang hidup berpindah-pindah,belum ada peraturan yang mengaturnya,kekacauan terjadi dimana-mana.kemudian dimana terdapat sekelompok manusia yang menyadari kekurangan dan kekacauan yang kemudian membuat perjanjian masyarakat untuk membina kehidupan bersama yang teratur.
Tokoh Pendukung : Thomas Hobbes dan John Locke

Teori Kekuasaan : Orang kuatlah yang pertama-tama mendirikan negara, baik yang kuat dari segi akal, ekonomi fisik dan lain-lain.karena dengan kekuatannya itu ia berkuasa memaksakan kehendaknya terhadap orang lain.
Tokoh Pendukung : Karl Max dan Horald J. Laski

Teori Kedaulatan : Kekuasaan pemerintahan berada pada negara bukan berada pada kelompok manusia yang menguasai kehidupan masyarakat dan negara yang menciptakan hukum untuk mengatur kehidupan masyarakat tersebut.
Tokoh Pendukung : Paul Laband

Teori Hukum Alam : Adanya hukum yang berlaku abadi dan universal (tidak berubah, berlaku di setiap waktu dan tempat) yang megatur segala sesuatu berupa keinginan dari manusia yang berkumpul demi tujuan yang bervariasi.
Tokoh Pendukung : Plato dan Aristoteles

Teori Hukum Murni : Negara adalah suatu kesatuan tata hukum yang bersifat memaksa.Setiap orang harus taat dan tunduk.Kehendak negara adalah kehendak hukum.Negara identik dengan hukum.
Tokoh Pendukung : Hans Kelsen

2. Pertumbuhan Primer dan Sekunder Yaitu tentang asal mula suatu negara berdasarkan proses pertumbuhannya. Primer Fase Persekutuan Masyarakat (Genootschaft) : Tahap ini merupakan suatu masa dimana masyarakat yang hidup dalam suatu kelompok dengan kedudukan yang sama yang bergabung dengan kepentingan bersama dan dipilih satu orang untuk memimpinnya berperan sebagai kepala suku. Fase Kerajaan (Rijk) : Kepala suku yang berperan sebagai ketua kelompok akan menguasai kelompok lain yang kalah dalam pertentangan antar kelompok,untuk menghadapi adanya kemungkinan dalam penyerangan kelompok lain,Primus Interpares mulai memasuki senjata. Fase Negara Nasional (Staat) : Pada saat tersebut sudah terdapat pemerintah pusat,tetapi masih belum bisa mengendalikan daerah taklukannya,sementara itu,Raja bertindak sewenag-wenang dengan menyebarkan wibawaannya kemana-mana. Fase Negara Demokrasi (Democratische Natie) : Demokrasi lahir dari reaksi dimana akibat tindakan raja yang sewenang,menyadarkan rakyat untuk kembali merebut kekuasaan pemerintah dari raja,demi mencegah kekuasaan absolut,rakyat membentuk undang-undang yang melindungi hak rakyat.

Fase Persekutuan Masyarakat Genootschaft

Fase Kerajaan Rijk

Fase Negara Demokrasi Democratische Natie

Fase Negara Nasional Staat

Sekunder Terjadinya negara secara primer membicarakan bagaimana kelompok atau persekutuan masyarakat yang sederhana berkembang menjadi suatu negara.Sedangkan secara sekunder membicarakan bagaimana terbentuknya negara baru yang dihubungkan dengan pengakuan dari negara lain. Pengakuan De Facto : pengakuan menurut kenyataan bahwa di suatu wilayah telah terdapat terdiri suatu negara. Pengakuan De Jure : pengakuan menurut surat pernyataan secara hukum.

3. Pendekatan Faktual Yaitu tentang berdasarkan kenyataan yang sungguh-sungguh terjadi (sudah menjadi pengalaman sejarah). Pendudukan (Occopatie) : pendudukan suatu wilayah yang semula tidak bertuan oleh sekelompok manusia atau bangsa yang kemudian mendirikan negara di wilayah tersebut.
Contoh : Liberia yang diduduki oleh budak-budak Negro yang dimerdekakan pada tahun 1847.

Pemisahan (Separatie) : Suatu wilayah yang semula merupakan bagian dari negara tertentu, kemudian memisahkan diri dari negara induknya dan menyatakan kemerdekaan.
Contoh : Begia pada tahun 1839 melepaskan diri dari Belanda.

Peleburan (Fusi) : beberapa negara melebur menjadi 1 negara yang baru.


Contoh : Pembentukan kerajaan Jerman pada tahun 1871.

Pembentukan Baru (Innovative) : Suatu negara pecah dan lenyap, kemudian di atas bekas wilayah negara itu timbul negara-negara baru.
Contoh : Pada tahun 1832 Columbia pecah menjadi negara baru seperti Venezuele dan Columbia Baru.

Penyerahan (Cessie) : Penyerahan suatu daerah kepada negara lain.


Contoh : Sleeswijk diserahkan Austria kepada Prusia (Jerman)

Penarikan (Accesie) : Bertambahnya tanah dari lumpur yang mengersdi kuala sungai (atau daratan yang timbul dari dasar laut) dan menjadi wilayah yang dapat dihuni manusia sehingga suatu ketika telah memenuhi unsurunsur terbentuknya negara.
Contoh : Negara Mesir yang terbentuk dari delta sungai Nil.

Pencaplokan (Anexatie) : Penaklukan suatu wilayah yang memungkinkan pendirian suatu negara di wilayah iti setelah 30 tahun tanpa reaksi yang memeadai dari penduduk setempat.
Contoh : Ketika pada tahun 1948,Negara Israel banyak mencaplok daerah Palestina, Suriah, Yordania, dam Mesir.

Proklamasi (Proclamation) : Pernyataan kemerdekaan yang dilakukan setelah keberhasilan merebut kembali wilayah yang dijajah bangsa negara asing.
Contoh : Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

You might also like