You are on page 1of 3

Interfase Interfase merupakan stadium istirahat dari suatu pembelahan sel.

Saat praktikum mikroskop yang digunakan untuk mengamati pembelahan sel yaitu mikroskop cahaya. Keterbatasan alat yang digunakan ini meyebabkan fae interfase pada pembelaha sel Allium cepa tidak dapat diamati. Berdasarkan literatur, dengan menggunakan mikroskop elektron maka membran inti tampak terdiri dari lapisan dobel yang kaya pori-pori halus. Oleh karena itu fase interfase baru akan terlihat jelas apabila mikroskop yang digunakan untuk mengamati yaitu mikroskop elektron. Selain itu pembelahan pada satu sel tidak dilakukan secara bersamaan. Hal ini juga mengakibatkan praktikan sulit untuk menemukan fase interfase. Karena praktikan hanya menggunakan bagian ujung akar Allium cepa sebagai objek pengamatan. Namun, dalam pembuatan preparat lainnya praktikan mencoba untuk mengamati semua bagian akar, tidak hanya ujungnya saja yang diambil. Hal tersebut juga tidak dapat menghasilkan hasil pengamatan untuk fase interfase. Berdasarkan penjelasan dari dosen pengampu praktikum, fase interfase akan terlihat di bawah mikroskop dengan bentuk sel yang bulat, hitam dan belum terlihat adanya pembelahan. Penjelasan tersebut diberikan karena semua praktikan tidak dapat menemukan satu fase interfase tersebut. Pada pembahasan fase interfase ini, praktikan akan membahas sesuai literatur yang di dapat. Saat fase interfase berlangsung nukleus dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu karyolimf, nukleolus, dan kromosom yang belum tampak jelas. Karyolimf berupa cairan inti yang tidak berwarna atau bening. Nukleolus merupakan inti dari nukleus yang berbentuk gelap dan berwarna kelam. Di dalam nukleolus ini mengandung RNA, sedikit DNA dan protein. Kromosom merupakan pembentuk dari nukleolus. Terdapat satu bagian sisa yaitu kromatin. Kromatin merupakan benang-benang halus yang tersusun atas DNA dan protein. Adanya dua komponen tersebut maka maka kromatin dapat membentuk nukleoprotein. Stadium atau subfase pada interfase dibedaan atas G1 atau gap pertama, Sintesis, dan G2 atau gap kedua. Waktu yang dibutuhkan oleh setiap subfase untuk melakukan aktivitasnya tidak sama. Hal ini disebabkan fungsi dari masing-masing subfase tidak sama sehingga mempengaruhi lama atau tidaknya waktu yang dibutuhkan dari setiap subfase. Subase pertama yang dilalui sel yaitu tahap G1. Pada tahap ini disebut juga sebagai fase kekosongan pertama. Hal tersebut disebabkan tidak adanya kegiatan pembelahan nukleus. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses kegiatan sel pada subfase ini berlangsung kira-kira 8,2 jam. Selain subfase kekosongan, juga disebut sebagai fase

pertumbuhan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya pembesaran pada nukleus dan sitoplasma yang semakin bertambah. Kromosom pada subfase ini apabila dilihat menggunkan mikroskop cahaya belum terlihat. Pembentukan RNA dan protein terjadi pada subfase G1 ini. Selain itu terjadi pula pembentukan enzim yang diperlukan untuk replikasi DNA dalam fase S, protein untuk memacu pembelahan sel, dan tubulin yang membentuk spindel. Tidak semua sel mengalami fase G1 ini karena sel segera membelah seperti pada awal embrio mamalia. Tetapi gap pertama ini dapat mengambil waktu 30%-50% dari seluruh fase interfase. Karena aktivitas atau kegiatan yang dilakukan pada gap pertama ini seperti yang telah disebutkan di atas, maka istilah G0 juga sering digunakan untuk menyebutkan G1. Subfase selanjutnya yaitu sintesis (S). Apabila digambarkan dalam skema waktu seperti yang ada pada gambar berikut. Apabila dilihat secara sekilas bagian skema antara G1 dengan S terlihat sama. Namun, hal tersebut sangat berbeda karena waktu yang diperlukan dalam fase sintesis ini kira-kira 6,2 jam. Pada fase ini terjadi replikasi DNA dan pembentukan histon. Histon

merupakan protein yang ditemukan pada inti sel eukariota yang terbungkus DNA kemudian bersama DNA menyusun struktur nukleosom. Pada akhir subfase ini, tiap kromosom terdiri dari dua kromatid bersaudara (sister chromatids) yang memiliki sentromer bersamaan. Hal itulah yang merupakan aktivitas terpenting pada fase sintesis. Subfase yang terakhir yaitu G2 atau gap kedua. Apabila dilihat dari skema siklus interfase pada gambar di atas maka G2 mempunyai bagian yang paling sedikit dibanding yang lainnya. Walaupun demikian, DNA yang telah dibentuk pada fase sintesis akan cepat sekali bertambah kompleks pada fase ini. Selain itu, terjadi juga penambahan secara kompleks pada protein kromosom dan pembentukan RNA. Sehingga pada fase ini juga lebih dikenal dengan fase persiapan. Karena kromosom pada fase ini dipersiapkan untuk mengalami pembelahan pertama yaitu profase. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas seperti di atas kira-kira 10%-20% dari siklus interfase.

You might also like