You are on page 1of 13

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Muhammadiyah merupakan gerakan umat islam yang lahir di Yogyakarta 18 November 1912.

Yang perkembangannya, terutama sejak tahun 1920 menunjukkan grafik meningkat. Dengan melihat perkembangan Muhammadiyah ini ada sebagian yang menyebutkan sejarah Indonesia 1925 1945 adalah sejarah Muhammadiyah. Pernyataan ini menyatakan betapa besar peranan gerakan Muhammadiyah atau kader-kader Muhammadiyah dalam dinamika sejarah umat dan bangsa ini. Dalam aspek sosial gerakan Muhammadiyah banyak memberikan kontribusi perkemabngan umat dan bangsa. Misalnya Muhammadiyah mempelopori pendirian panti asuhan dan rumah sakit. Dilihat aspek pengembangan pikiran dan keagamaan, Muhammadiyahpun berada di garda depan.

1.2 Rumusan Masalah Apa saja identitas, landasan normatif dan landasan operasional dari Muhammadiyah 1.3 Tujuan Penulisan Untuk identitas, landasan normatif dan landasan operasional dari Muhammadiyah 1.4 Metode Penulisan Dalam pembuatan makalah ini penulis mengguakan metode kepustakaan, yaitu dengan mencari bahan bahan yang diperlukan dan sesuai dengan judul makalah ini melalui buku kemuhammadiyahan karangan.. sebagai acuan disertai tambahan bahan penulisan dari website.

BAB II PEMBAHASAN IDENTITAS, LANDASA, NORMATIF DAN OPERASIOANL DARI MUHAMMADIYAH Tercantum dalam anggaran dasar Muhammadiyah pasal 1 ayat 1 dinyatakan sebagai gerakan islam dan dakwah amar maruf nahi munkar, berakidah islam dan bersumber pada al-quran dan sunnah. Identitas perjuangan Muhammadiyah disebut sebagai gerakan islam, dakwah dan tajdid. Ketiga identitas tersebut akan dibahas pada paparan berikut.

A. IDENTITAS PERJUANGAN MUHAMMADIYAH 1. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam Muhammadiyah selalu mendasarkan pada prinsip-prinsip ajaran islam, karena adanya keyakinan bahwa hanya islamlah ajaran yang mampu mengatur tata kehidupan manusia yang dapat membawa pada kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Ayat ayat berikut :

.
Artinya : Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah islam (Q.S Ali Imran 3:19).

Artinya : Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah
akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Q.S Ali Imran ayat 3:85).

2. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah Muhammadiyah melakukan dakwah islam, dengan seruan dan ajakan seluruh umat manusia untuk memahami dan mengamalkan ajaran islam. Dakwah ini dilakukan melalui amar maruf nahi munkar, dengan hikmah kebijsanaan.

Ayat :

Artinya : Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyuruh kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S Ali Imran 3:104) Sasaran dakwah Muhammadiyah ditujukan kepada perseorangan dan masyarakat. 3. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Tajdid Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan Tajdid karena Muhammadiyah selalu berupaya melakukan koreksi dan evaluasi terhadap berbagai pemikiran dan pengalaman keagamaan dalam rangka pemurnian dalam bidang akidah dan ibadah yang disesuaikan dengan al-quran dan sunnah. Ayat :

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah


dan pelajaran yang baik serta bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapatpetunjuk.(Q.SAn-Nahl16:125) B. Landasan Normatif Muhammadiyah Meliputi 3 hal, yaitu Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita ita Hidup Muhammadiyah. 1. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah a. Sejarah perumusannya Ki Bagus Hadikusumo merumuskan konsep Muqaddimah Anggaran Dasar untuk dibahas dalam Muktamar Darurat tahun 1946 di Yogyakarta. Rumusan ini diajukan dan dibahas kembali dalam Muktamar ke 31 tahun 1950 di Yogyakarta untuk mendapat pengesahan. Namun dalam forum tersebut HAMKA juga membawa konsep, sehingga muktamar belum dapat mengesahkan konsep mana yang dipilih. Akhirnya

muktamar merekomendasikan untuk dibawa dalam siding Tanwir tahun 1951. Dalam Tanwir Ki bagus Hadikusumo yang dapat diterima dengan catatan penyempurnaan redaksional, sehingga dibentuklah tim penyempurnaan yang terdiri dari HAMKA. Dasar oleh Ki Bagus Hadikusumo dkk adalah: a) Belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita-cita perujuangan Muhammadiyah. b) Adanya kecenderungan kehidupan kehidupan rohani keluarga Muhammadiyah yang menampakkan gejala menurunakibat mengejar kehidupan duniawi. c) Semakin kuatnya berbagai pengaruh alam pikiran dari luar, baik langsung atua tidak langsung. d) Dorongan disusunnya pembukaan Undang-Undang Dasar RI 1945. Muqaddimah Anggaran dasar (MADD) merupakan rumusan konsepsi yang bersumberkan Al-Quran dan Al-Sunnah tentang pengabdian manusia kepada Allah, amal, dan perjuangan setiap manusia muslim. Hidup bermasyrakat itu adalah sunnah (hokum qudrat-iradat) Allah atas kehidupan didunia ini. Masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia hanya dapat diwujudkan diatas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong dengan bersendikan hokum Allah yang sebenar-benarnya. Agama Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh Nabi, dan diajarkan kepada umatnya untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Beribadah kepada Allah dan dan berusaha semaksimal mungkin, dengan niat dan yang murni dan tulus dan ikhlas karena Allah sematamata dan hanya mengharapkan karunia dan ridha Allah. Harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala ksukaran atau kesulitan yang menimoa dirinya, atau rintangan yang menghalangi dan pertolongan Allah yang maha kuasa. Dengan didirikan suatu persyarikatan sebagai gerakan islam dengan nama MUHAMMADIYAH yang disusun dengan majlis-majlis, mengikuti peredaran zaman serta berdasarkan syura yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permsyawaratan atau Muktamar. Dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah tersebut mengandung 6 pokok pikiran, yaitu : 1. Hidup manusia harus berdasar Tauhdahid Allah, bertuhan dan beribadah serta tunduk dan taat hanya pada Allah. 2. Hidup bermasyarakat merupakan sunnatullah 3. Hanya dengan hukum Allah taat kehdupan sosial dapat berjalan dan berkembang secara positif.

4. Penempatan islam sebagai sumber hukum tertinggi merupakan kewajiban manusia. 5. Organisasi merupakan alat realisasi ajaran islam dalam hidup sosial. 6. Tujuan dan cita-cita hidup Muhammadiyah adalah terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur, yang diridhai Allah SWT.

2. Kepribadian Kemuhammadiyahan a. Sejarah Perumusan Kepribadian Kemuhammadiyahan Kepribadian adalah ciri dan sifat khas Muhammadiyah yang merupakan manifestasi dari jiwa dan semangat Muhammadiyah, yang mewarnai setiap gerak dan langkah perjuangan. Upaya penggalian dan perumusan kepribadian Muhammadiyah berawal dari suatu kursus pimpinan yang diselenggarakan oleh Pimpinan pusat (PP) pada bulan Ramadhan 1381 H. Pembicaranya adalah KH Fakih Oesman, menyampaikan arti Muhammadiyah.di siding Tanwir (25-28 agustus 1962) dan dilanjutkan dalam Muktamar ke-35 di Jakarta.Hasil siding disempurnakan lagi dalam sidang Pleno PP Muhammadiyah pada tanggal 29 April 1963 dan disahkan sebagai Matan Rumusan Kepribadian Kemuhammadiyahan. b. Matan Rumusan Kepribadian Muhamadiyah Kepribadian kemuhammadiyahan memuat 4 hal yaitu : a) Apakah Muhammadiyah itu? b) Dasar Amal Usaha Muhammadiyah c) Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah d) Sifat Muhammadiyah 1). Apakah Muhammadiyah itu ? Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan gerakan islam. Dakwah dan amar maruf nahi munkar pada bidang yang pertama terbagi kepada 2 golongan; kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid). Yang kedua kepada yang belum Islam. Muhammadiyah menggerakan masyarakat menuju tujuannya, yaitu: menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

2). Dasar Amal Usaha Muhammadiyah Muhammadiyah mendasarkan gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, yaitu: a. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah SWT. b. Hidup manusia bermasyarakat c. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat d. Mengakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat e. Ittiba kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW. f. Melancrkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi. 3). Madiyah Dalam mencapai tujuan tunggalnya, Muhammadiyah harus berpedoman: Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun disegenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai Allah. 4). Sifat Muhammadiyah Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya, terutama yang terjalin dibawah ini : a. b. c. d. e. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta dasar dan falsafah Negara yang sah f. Amar maruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh tadan yang baik g. Aktif dalam perkembangan masyarakat, dengan maksud: ishlah pembangunan sesuai dengan ajaran Islam h. Kejasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam i. Golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah j. Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana.

Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCH) Ditetapkan dalam sidang Tanwir tahun 1969 di Ponogoro. Pada tahun 1970, tepatnya pada Tanwir di Yogyakarta, rumusan tersebut direvisi sebagai berikut : agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul-Nya,sejak Nabi Adam,Nuh,Ibrahim,Musa,Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual,duniawi dan ukhrawi. Kelompok kedua:mengandung persoalan mengenai faham agama menurut Muhammadiyah,ialah angka 3 dan 4 yang berbunyi:Muhammad SAW;Sunnah Rasul:Penjelasan dan pelaksanaan ajaran ajaran Al-Quran yang diberikan Nabi Muhammad SAW,dengan menggunakan akal fikiran sesuai jiwa ajaran islam. Muhammadiyah berkerja untuk terlaksananya ajaran ajaran Islam yang meliputi bidang bidang: 1. 2. 3. 4. Aqidah Akhlak Ibadah Muamalat duniawiyah

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah islam yang murni,bersih dari gejala gejala kemusyrikan,bidah dan khurafat tanpa mengabaikan prinsip prinsip toleransi menurut ajran islam. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada ajaran ajaran Al-Quran dan Sunnah Rasul,tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya muamalat duniawiyat(pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat)dengan berdasarkan ajaran agama serta menjadikan semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT. Kelompok ketiga:mengandung persoalan mengenai fungsi dan missi Muhammadiyah dalam masyarakat Negara Republik Indonesia,ialah angka 5 yang berbunyi: Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan,kemerdekaan bangsa dan negara Republik Indonesia yang berfilsafat Pancasila,untuk bersama-sama menjadikan suatu Negara yang adil,makmur dan diridhai Allah SWTbaldatun thayyibatun warabbun ghafur.Yang merupakan

rekonseptualisasi seluruh pemikiran Muhammadiyah yang pernah disusun sebgaimana telah di uraikan di depan.Kelima pokok pikiran tersebut sebenarnya merupakan kesadaran beragama dan berbangsa dikalangan Muhammadiyah. Landasan Operasional Muhammadiyah Landasan operasional yang merupakan pijakan bagi persyarikatan Muhammadiyah dalam menjalankan aktivitas-aktivitas untuk mencapai maksud dan tujuannya meliputi beberapa hal,antara lain Khittah Perjuangan<AD/ART dan keputusan-keputusan Muhammadiyah.Adapun penjelasan dari ketiga hal tersebut akan dipaparkan dalam tulisan berikut. 1.AD/ART Muhammadiyah Anggaran Dasar (AD) Muhammadiyah merupakan anggaran pokok yang menyatakan dasar,maksud dan tujuan organisasi Muhammadiyah,peraturan-peraturan pokok dalam menjalankan organisasi,dan usaha-usaha yang harus dilakukan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut.Penjelasan AD dicantumkan dalam Anggaran Rumah Tangga (ART). Adapun maksud dan tujuan yang akan dicapai oleh persyarikatan Muhammadiyah sebagaimana yang dicantumkan dalam AD pasl 2,yang berbunyi:menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Sedang usaha-usaha yang harus dilakukan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut meliputi 17 subsistem sebagaimana yang tercantum dalam pasal 3,yaitu: a. Menyebarluaskana Agama Islam terutama dengan mempergiat dan menggembirakan tabligh; b. Memperteguh iman,mempergiat ibadah meningkatkan semangai jihad,dan mempertinggi akhlaq; c. Memajukan dan memperbarui pendidikan dan kebudayaan,mengembangkan ilmu pengetahuan,teknologi,dan seni serta mempergiat penelitian menurut tuntunan Islam; d. Menggembirakan dan membimbing masyarakat untuk berwakaf serta membangun dan memelihara tempat ibadah; e. Meningkatkan harkat dan martabat manusia menurut tuntunan Islam; f. Membina menggerakan angkatan muda sehingga menjadi muslim yang berguna bagi agama,nusa,dan bangsa; g. Membimbing masyarakat ke arah perbaikan kehidupan dan mengembangkan ekonomi sesuai dengan ajran Islam;

h. Memelihara ,melestarikan,memberdayakan kekayaan alam untuk kesejahteraan masyarakat; i. Membina dan memberdayakan petani,nelayan,pedagang kecil,dan buruh untuk meningkatkan taraf hidupnya; j. Menjalin hubungan kemitraan dengan dunia usaha; k. Membimbing masyarakat dalam menunaikan zakat,infaq,shadaqah,hibah,dan wakaf; l. Menggerakan dan menghidup-suburkan amal tolong-menolong dalam kebajikan dan taqwa dalam bidang kesehatan,sosial,pengembangan masyarakat,dan keluarga sejahtera; m. Menumbuhkan dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan kekeluargaan dalam Muhammadiyah; n. Menanamkan kesadaran agar tuntunan dan peraturan Islam diamalkan dalam masyarakat; o. Memantapkan kesatuan dan persatuan bangsa serta peran serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara;dan

Khittah Perjuangan Muhammadiyah Khittah perjuangan muhammadiyah merupakan strategi yang ditetapkan dalam muktamar untuk mencapai maksud dan tujuan persyarikatan. Dengan demikian khittah merupakan langkah-langkah yang terperinci dan berjenjang serta berkesinambungan yang memberikan jalan dan arah bagi amal usaha muhammadiyah, sehingga khittah dapat mengubah setiap saat. Oleh karena itu Khittah diputuskan dalam muktamar maka perubahannya pun harus disahkan dalam Muktamar. Adapun khittah perjuangan Muhammadiyah hasil keputusan Muktamar ke-40 d Surabaya tahun 1978 berisi lima hal yaitu: Pertama, Hakikat Myhammadiyah. Perkembangan masyarakat indonesia baik yang disebabkan oleh daya dinamik dari dalam, ataupun karena persentuhan dengan kebudayaan dari luar, telah menyebabkan perubahan tertentu. Perubahan itu menyangkut seluruh segi kehidupan masyarakat diantaranya di bidang sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan, yang menyangkut perubahan struktural dan perubahan sikap serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia. Muhammadiyah sebagai gerakan dalam mengikuti perkembangan dan perubahan itu, senantiasa memiliki kepentingan juntuk melaksanakan amar maruf nahi munkar, serta menyelenggarakan amal usaha yang sesuia dengan lapanagn yang dipilihnya yaitu masyarakat sebagai usaha Muhammadiyah dalam mencapai tujuannya:

menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya (masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT). Keyakinan dalam melaksanakan usaha tersebut, Muhammadiyah senantiasa menjadi landasan gerakannya juga bagi gerakan dan amal usaha dan hubungannya dengan kehidpan masyarakat dan ketatanegaraan, serta dalam bekerja sama dalam golongan islam lainnya. Kedua, Muhammadiyah dan Masyarakat. Sesuai dengan khittahnya, Muhammdiyah sebagai persyarikatan memilih dan menempatkan diri sebagai gerakan islam amal maruf nahi munkar dalam masyarakat, dengan maksud yang terutama ialah membentuk keluarga dan masyararakat sejahtera sesuai dengan dakwah jamaah. Ketiga, Muhammadiyah dan Politik. Dlaam bidang politik, muhammdiyah berusaha sesuia dengan khittahnya dengna dakwah amar maruf nahi mungkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya, Muhammadiyah harus membuktikan secara teoritis dan konsepsional, secara operasional, dan secara konkrit riil, bahwa ajaran islam mampu mengatur mashyarakat dan negara Republik Indonesia yang berpancasila dan UUD45 menjadi masyarakat adil dan makmur serta sejahtera, bahagia, material dan spritual diridhoi Allah SWT. Usaha Muhammadiyah dalam bidang politik tersebut merupakan bagian gerakan dalam masyarakat. Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-38 menegaskan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan islam dakwah yang beramal dalam segala bidanfgkehidupan manusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan organisatoris dan tidak afiliasi dari sesuatu partai politik atau organisasi apapun. Setiap anggota Muhammadiyah sesuai hak dan asasi manusia dapat tidak memasuki atau memasuki organisasi lain sepanjang tidak menyimpang Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam persyarikatan Muhammadiyah. Keempat, Muhammadiyah dan Ukhuwah Islamiyah. Sesuia dengan kepribadiannya, Muhammadiyah akan bekerka sama dalam golongan islam manapun dan juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan ajran agama islam serta membela kepentingannya. Dalam melaksanakan kerja sama tersebut, Muhammadiyah tidak bermaksud menggabungkan dan mensubordinasikan organisasinya dengan organisai atau institusi lainnya. Kelima, Dasar Program Muhammadiyah. Berdasarkan landaasan serta pendirian tersebut dan dengan memperhatikan kemampuan dan bagiannya, perlu ditetapkan langkah kebijaksanaan sebagai berikut: a. Memulihkan kembali Muhammadiyah sebagai persyarikatan yang menghimpun sebagian anggota masyarakat, terdiri dari muslimin dan muslimat yang

beriman teguh, taat beribadah, berakhlak mulia dan menjadi teladan yang baik ditengah-tengan masyarakat. b. Meningkatkan pengertian dan kematangan anggota Muhammadiyah tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan meningkatkan kepekaan sosial terhadap persoalan-persoalan dan kesulitan hidup masyarakat. c. Muhammadiyah adalah gerakan yang bertujuan untuk melaksanakan amar maruf nahi munkar kesegenap penjuru dan lapisan masyarakat serta disegala bidang kehidupan di Negara Republik indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD45 3. Visi dan Misi Muhammadiyah Visi Muhammadiyah adalah Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan pada Al-Quran dan As-Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqomah dan senantiasa aktif dalam melaksanakan Dakwah Islam Amar Maruf Nahi Munkar disegala bidang sehingga menjadi rahmatan li al-alamin bagi umat, bangsa dan dunia kemanusiaan menuju terciptanya masyarakat utama yang diridhoi Allah SWT dalam kehidupan di dunia ini. Sebagai geraan islam Amar maruf nahi munkar, Muhammadiyah meliki sifat berikut: a. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah SWT\, yang dibawa oleh Rasul Allah yang disyariatkan sejak Nabi Nuh AS hingga Nabi Muhammad SAW. b. Memahami agama dengan menggunakan akal pikira sesuai denagn jiwa ajaran islam untuk menjawab dan meyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan yang bersifat duniawi. c. Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber pada Al-Quran sebagai kitab Alaah terakhir untuk umat manusia dan sunnah Allah. d. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, kelurga dan amsyarakat. 4. Keputusan-Keputusan Muhammadiyah Keputusan-keputusan Muhammadiyah meliputi banyak hal dan keputusan Muktamar, Tanwir, musyawarah Wilayah masih ada keputusan-keputusan lain sebagai keputusan pada masing-masing tingkat. Keputusan muktamar merupakan acuan utama dalam pelaksanaan program selam satu periode sebagai kelanjutan dan rangkaian periode sebelumnhya serta menjadi dasara bagi penyusunan program periode selanjutnya. Dengan demikian ada

kesinambungan program antara satu periode dengan periode berikutnya. Programprogram hasil keputusan Muktamar kemudian diterjmahkan secara operasional dalam Tanwir. Adapun keputusan-keputusan Musywil mengacu pada keputusan-keputusan Muktamar yang dikembangkan dan disesuikan dengan kondisi wilayah masing-masing. Keputusan Musyda mengacu pada keputusan-keputusan Musywil yang dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi cabang masing-masing. Keputusan musycab mengacu pada putusan Musyda yang dikembangkan dan disesuiakan dengan kondisi masingmasing cabang. Sedangkan putusan Musyran mengacu pada keputusan-keputusan Musycab yang dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi Ranting masing0masing. Dengan demikian ada kesinambungan program-program dari tingkat ranting sampai pusat, dan di level bawahlah sebenarnya yang merupakan tangan panjang bagi pelaksana program-program atau keputusan Muhammadiyah. Diantara keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-44 di Jakarta, bahwa tujuan program periode 2000-2005 adalah terciptanya kualitas dan keunggulan sumber daya manusia, amal usaha dan gerakan Muhammadiyah disertai dengan peningkatan peranan Muhammadiyah dalam pemberdayaan umat Islam dan informasi kehidupan bangsa menuju terwujudnya masyarakat yang diridhai oleh Allah SWT. Sasaran dan prioritas terciptanya kualitas dan keunggulan sumber daya manusia: a. Peningkatan kualitas sumber daya manusia ditekankan dan diarahka pada terciptanya keunggulan sumber daya manusia yang mapu menghadapi tuntutan-tuntutan kehidupan diberbagai bidang dengan mengandalkan integritas kepribadian, ketaatan pada ajaran agama (Islam), penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kemampuan keahlian diatas rata-rata yang lain. b. Pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah ditekankan dan diarahka pada peningkatan kualitas diberbagai segi, sehingga memiliki keunggulan dari pada yang lain dan mampu berkhidmat pada kepentingan umat/masyarakat luas. c. Pengembangan Gerakan Muhammadiyah ditekankan dan diarahkan pada peningkatan kualitas media dan metode yang didukung oleh kemampuan visi dan kelangkapan sarana serta prasarana. Sasaran dan prioritas tersebut diiringi dengan peningkatan peran Muhammadiyah secara aktif dan meiliki visi yang luas dalam percaturan dinamika kehidupan nasional dan reformasi bangsa sehingga Muhammadiyah menjadi kekuatan strategis yang diperhitungkan dan ikut menentukan perkembangan kehidupan bangsa dan negara sebagaimana peran yang dimainkannya secra konsisten (istiqomah) selama ini.

You might also like