You are on page 1of 29

PENGARUH MANFAAT MEMBACA TERHADAP PRESTASI SISWA

KARYA TULIS ILMIAH





Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia





Oleh

NUNU NURJAMAN

NIM 41032151111027



























PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

BANDUNG

2011




LEMBAR PENGESAHAN


PENGARUH MANFAAT MEMBACA TERHADAP PRESTASI SISWA



Oleh

Nunu Nurjaman

NIM 41032151111027



mengetahui,
pembimbing,






Isna Sulastri, Dra, M.Pd







disahkan, diketahui,
Dekan Fakultas Ketua Program studi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pendidikan matematika.






Dr. H. Hendi S Muchtar, M.Pd. Heru Sujiarto, Drs, M.Pd.

NIP. 195405141983031005 NIP.






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

BANDUNG

2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang atas berkat, rahmat dan anugrah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada
junjungan kita Nabi besar Muhamad Saw yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari
akhir.
Karya ilmiah berjudul Pengaruh Manfaat Membaca Terhadap Prestasi
Siswa. Karya ilmiah ini diajukan untuk memenuhi Tugas Bahasa Indonesia di
Universitas Islam Nusantara Bandung.
Kandungan dalam karya ilmiah ini membahas tentang manfaat membaca bagi
siswa dan peran guru dalam pembiasaan membaca terhadap siswa agar berprestasi.
Hasil dari penulisan karya ilmiah ini adalah manfaat membaca itu sangat berpengaruh
terhadap prestasi siswa. Interaksi atau berkomunikasi dengan orang lain tentunya
harus ada pemikiran yang benar, baik dan mempunyai ilmu pengetahuan yang luas
agar menjadi orang terhormat.
Oleh karena itu, peran guru sangat penting dalam pembiasaan membaca bagi
setiap siswanya agar menjadi berprestasi. Akan tetapi, karena hidup dalam
lingkungan social dan budaya tertentu, maka pembiasaan membaca bagi individu
seseorang harus di selaraskan dengan lingkungan keluarga khususnya factor orangtua
dan juga harus di selaraskan dengan lingkungan masyarakat. Artinya, peran guru
tidak cukup dalam pembiasaan siswa agar terus membaca,dan oleh karena itu harus
adanya kerjasama antara lingkungan keluarga ,masyarakat dan lingkungan sekolah.
Penulis menyadari bahwa selesainya karya ilmiah ini tidak terlepas dari semua
pihak yang telah member dukungan, saran, motivasi dalam menyelesaikan karya
ilmiah ini yang tak mungkin sebutkan satu persatu.
Semoga Allah Swt membalas semua kebaikannya, Amiin, Akhir kata penulis
sampaikan semoga karya ilmiah ini bisa bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun
bermanfaat bagi orang lain.
















Bandung, 30 Maret 2012

Penulis

ABSTRAK
Manfaat membaca dalam arti sebenarnya adalah pemahaman akan suatu bacaan yang
di aplikasikan dalam kehidupan dan mempengaruhi karekter suatu individu dalam
kehidupannya. Dan dengan membaca orang akan mempunyai pengetahuan baru dan
ilmu baru dari hasil bacaannya tersebut. Dengan demikian dapat dikatan bahwa
manfaat membaca sangatlah berpengaruh terhadap karakter pribadi seseorang.
Mengingat tuntutan umur dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang
ruang lingkupnya telah melebar maka di haruskannya membaca bagi semua individu.
Peran seorang guru sangatlah di butuhkan agar membentuk siswa yang berprestasi
baik dalam akademik ataupun nonakademik, manfaat membaca akan mengarah pada
pertumbuhan yang seimbang dari kepribadian total manusia melalui giat belajar
membaca dan mendatangi perpustakaan-perpusatakan yang ada untuk menghasilkan
siswa yang intelek, rasional diri, dan berprestasi. Karena itu manfaat membaca akan
merubah aspek hidupnya.
Kaitannya seorang guru pada pembentukan siswa yang berprestasi akan
menumbuhkan karakter lebih dekat dengan akhlaq, yaitu spontanitas siswa dalam
bersikap, dan melakukan perbuatan dengan berpikir sebab dan akibatnya. Dasar-dasar
nilai manfaat membaca mempunyai visi dan misi yang sama yaitu: membentuk siswa
yang berakhlak, bermoral, beretika, atau dengan kata lain manfaat membaca akan
merubah tingkahlakunya sesuai kaidah moral.






ABSTRACT
Benefits of reading in the true sense is a reading comprehension will be applied in life
and affect the character of an individual in his life. And by reading the person will
have new knowledge and new knowledge from reading the results. Thus it can be
dikatan that the benefits of reading are very influential on one's personal character.
Given the demands of life and the development of science and technology, which has
widened the scope in haruskannya read for all individuals.
The role of a teacher is in the need to form students who excel both in academic and
nonakademik, the benefits of reading will lead to a balanced growth of the total
human personality through active learning to read and visit the existing library-
perpusatakan to produce students who are intelligent, rational self, and achievement.
Therefore, the benefits of reading will change aspects of his life.
Relation to a teacher in the formation of student achievement will grow closer to the
moral character, the spontaneity of students in attitude, thinking and doing with the
causes and consequences. The basics of the benefits of reading to have the same
vision and mission are: to form students who have a certain character, moral, ethical,
or in other words the benefits of reading will change according to the rules of moral
behavior.


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat Penulisan
BAB II TELAAH PUSTAKA
A. Manfaat Membaca
B. Tujuan Membaca
C. Fungsi Membaca
BAB III METODE PENULISAN
A. Metode Penulisan
B. Teknik Pengumpulan Data
BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS
A. Pengaruh Manfaat Membaca Dalam Membentuk Biswa Berprestasi
B. Peran Guru Dalam Pembiasaan Membaca Terhadap Prestasi Siswa
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permasalahan dalam membaca merupakan hal yang sangat tidak di sukai oleh
Sebagian orang dikarenakan pemikiran tentang manfaat membaca tidak di pikirkan
secra mendalam. Permasalan pada saat ini adalah paradigm tentang pemikiran
membaca yang selalau menjenuhkan yang tidak hanaya terjadi pada seorang siswa
melainkan sering terjadi pula pada orang tua.
Memasuki abad 21, ada tiga kekuatan pendorong yang mampu melakukan
perubahan terhadap dunia, yaitu perkembangan iptek, modernisasi dan industrialisasi,
serta konflik kepentingan dan kompleksifitas perubahan. Tiga kekutan tersebut
haruslah di sertai dengan giat membaca karena dengan membaca orang akan
mempunyai pengetahuan baru.
Urusan dunia jauh diperhatikan dari pada urusan ilmu pengetahuan dan
teknologi, jadi untuk memperoleh suatu prestasi dan kesuksesan dunia akhirat adalah
dengan gemar membaca dan gemar menulis suatu karya ilmiah.
Solusi dari masalah akan kurangnya minat baca adalah dengan berperan
pentingnya seorang guru, orang tua yang akan berpengaruh seorang siswa agar dapat
berprestasi dan sukses. Yaitu dengan cara kerjasamanya lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga untuk menanamkan minat baca bagi seorang anaknya.

A. Rumusan Masalah
Agar penulisan lebih spesifik dan dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan
penulis, maka masalah yang akan dikaji lebih terbatas yaitu mengenai pengaruh
manfaat membaca terhadap prestasi siswa. Supaya penulisan ini terhindar dari
penyimpangan tujuan penulisan maka penulis mencoba untuk merumuskan rumusan
masalah yaitu:
1. Apa Pengaruh Manfaat Membaca Terhadap Prestasi Siswa?
2. Apa Peran Guru Dalam Pembiasaan Membaca Terhadap Siswa?
B. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan permasalahan, maka penulisan ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengaruh manfaat membaca terhadap prestasi siswa
2. Mengetahui peran guru dalam pembiasaan membaca terhadap prestasi
siswa

C. Manfaat penulisan
Manfaat penulisan dibagi menjadi dua. Manfaat-manfaat tersebut adalah:
1. Manfaat bagi penulis

a. Manfaat teoritis, secara teoritis menambah wawasan mengenai
manfaat membaca dan penerapan hasil dari membaca terhadap siswa.
b. Manfaat praktis, secara praktis dapat menambah wawasan atau
pengalaman di bidang penulisan.
2. Manfaat bagi pembaca adalah menjadi bahan bacaan dan menumbuhkan
minat membaca supaya mendapatkan pengetahuan dan ilmu baru.












BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Manfaat Membaca
Menurut (Widarso: 1994). Mendidik kepribadian dapat dilakukan melalui
buku. Dengan membaca buku seseorang akan memiliki ilmu dan pengetahuan yang
luas, dari situ ia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sehingga
akan terbentuk pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Dalam hal ini,
membaca dapat diartikan membaca untuk hidup, artinya membaca agar kita bisa
hidup lebih baik, lebih arif, lebih mengerti tabiat dunia. Sedangkan Sijanto dkk:
(1984) memahami bahwa:
Selain itu kepribadi manusia itu dapat berubah, itu berarti kerpibadi manusia
itu mudah atau dapat dipengaruhi oleh sesuatu. Karena itu ada usaha mendidik
kepribadi, membentuk kepribadi, membentuk watak atau mendidik watak. Artinya
berusaha untuk memperbaiki kehidupan anak yang nampak kurang baik, sehingga
menjadi baik.
Hal yang selaras di sampaikan oleh pakar (Heuken: 1989) Dengan membaca
pula seseorang akan terbentuk kepribadiannya menjadi lebih baik. Kepribadian
adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang,
baik yang jasmani, mental, rohani, emosional, maupun sosial. Semua ini telah
ditatanya dalam caranya yang khas, di bawah beraneka pengaruh dari luar. Pola ini
terwujud dari tingkat lakunya dalam usahanya menjadi manusia sebagaimana
dikehendakinya.
Dari pendapat diatas difahami bahwa manfaat membaca akan merubah
kepribadian seseorang dikarenakan adanya ilmu pengetahuan yang luas dan manfaat
membaca terhadap kepribadian siswa.
Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang
studi. Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki kemampuan
membaca, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari berbagai
bidang studi pada kelas-kelas berikutnya. Oleh karena itu, anak harus belajar
membaca agar ia dapat membaca untuk belajar. Membaca adalah salah satu inti dari
belajar. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan dalam PP RI No. 19 Tahun 2005
Pasal 21 ayat 2 bahwa pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dengan
mengembangkan budaya membaca dan menulis.
Selama ini kegiatan membaca kurang di kerjakan. Kesibukan dan aktivitas
yang relative tinggi, kurangnya pemahaman orang tua dalam mendidik agar anak
gemar membaca menjadi factor utama, pengaruh guru di lingkungan sekolah dan
pengaruh lingkungan pergaulannya menjadi factor anak untuk tidak giat membaca.
Manfaat membaca dalam pembentukan siswa yang berprestasi adalah dengan
mengaplikasikan ilmu pengetahuannya tersebut dalam kehidupan, dengan demikian,
manfaat membaca kan menumbuhkan rasa terus ingin membaca.
B. Tujuan membaca
Tujuan manfaat membaca terhadap prestasi siswa adalah:
1. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif siswa sebagai manusia yang
mempunyai karakter pribadi yang bernilai positif;
2. Mengembangkan kebiasaan membaca dalam kehidupan sehari-hari;
3. Mengembangkan siswa agar siswa mempunyai pribadi yang baik dan
mempunyai prestasi akademik dan nonakademik yang sejalan nilai-nilai
universal dan nilai-nilai agama;
4. Menanamkan jiwa untuk rasa ingin tahu pada suatu ilmu pengetahuan;
5. Mengembangan daya fikir siswa untuk menjadi kreatif dan inopatif;

C. Fungsi Membaca
Fungsi membaca terhadap prestasi siswa adalah:
1. Pengembangan : Pengembangan siswa agar menjadi berprestasi dengan
membaca bertujuan untuk setiap siswa mempunyai pribadi yang berprilaku
baik;
2. Perbaikan : menambah daya pikir tentang suatu ilmu pengetahuan agar siswa
bertanggung jawab dan mempunyai potensi yang lebih bermartabat; dan
3. Penyaringan : untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya asing
dengan mengembangkan manfaat membaca.
















BAB III
METODE PENULISAN
A. Metode penulisan
Dalam penulisan ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif
noninteraktif dengan analisis konsep. Penulis menggunakan metode ini karena
penulisan yang dilakukan ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisa
fenomena, sikap, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.
Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang
mengarah pada penyimpulan.
Penulisan dengan metode noninteraktif disebut juga penulisan analitis, yaitu
mengadakan pengkajian berdasarkan analisis dokumen dan kajian pustaka. Penulis
menghimpun mengidentifikasi, menganalisis, dan mengadakan sintesis data, untuk
kemudian memberikan interprestasi terhadap konsep-konsep penting yang
diinterprestasikan pengguna atau pelaksana secara beragam sehingga banyak
menimbulkan kebingungan. Sesuai dengan namanya, penulis ini tidak menghimpun
data secara interaktif atau melalui interaksi dengan sumber data manusia. Sumber
datanya adalah dokumen-dokumen. Untuk itu, rencana kajian dengan metode
kualitatif dengan analisis konsep sebagai berikut.
a. Mendeskripsikan manfaat membaca dan peran guru terhadap siswa agar
berprestasi dengan cara membaca.
b. Mendeskripsikan metode pengajaran membaca yang efektif untuk membentuk
siswa berprestasi.
B. Teknik Pengumpulan Data
a. Studi pustaka mengenai buku-buku dan sumber lain yang berhubungan
dengan penulisan yang dimaksud. Studi pustaka ini mengenai ilmu
pengetahuan mengenai manfaat membaca. Pengembangan Pendidikan
Membaca.
b. Mengakses data dari internet tentang materi yang berkaitan dengan pengaruh
manfaat membaca terhadap prestasi siswa dalam berbagai situs seperti
http://www.google.com, dan lain-lain.























BAB IV
ANALISIS DAN SINTESIS
A. Pengaruh Manfaat Membaca Dalam Membentuk Siswa Berprestasi
Mengingat pentingnya membaca dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi
para pelajar, maka tingginya minat baca bagi para pelajar, wajib dipupuk karena
membaca amat menentukan bagi prestasi seorang pelajar, bagaimana prestasi belajar
siswa akan tinggi jika para siswa enggan membaca baik bukubuku yang
berhubungan dengan pelajaran ataupun bukubuku lainnya yang menunjang.
Buku adalah harta terpendam yang dapat mencerdaskan bangsa, bagaimana
bangsa kita bisa cerdas jika setiap pelajarnya enggan untuk membacanya. Tinggi
rendahnya minat baca suatu bangsa amat menentukan kualitas sumber daya manusia,
sedangkan kualitas sumber daya manusia sangat menentukan perkembangan suatu
bangsa.
Meskipun hampir di setiap sekolah memiliki perpustakaannamun selama ini
perpustakaan hanya dianggap tempat menyimpan buku. Hanya sedikit pelajar yang
memiliki kesadaran untuk berkunjung ke perpustakaan padasaat waktu luang.
Sebagian besarnya menggunakan waktu luang untuk bermain atau sekedar ngobrol
kanan, kiri, kalaupun ada yang berkunjung ke perpustakaan itu hanya pada saatsaat
tertentu saja, misalnya pada saat ada tugas dari paraguru, ada juga para siswa yang
berkunjung ke perpustakaan hanya untuk membaca cerita roman, para siswa tidak
memiliki kesadaran akan arti penting membaca.
Ajaran Islam menyuruh bagi semua umatnya agar terus membaca, dan Nabi
Muhamad menyuruh bagi setiap umatnya untuk terus menuntut ilmu sampai
berakhirnya usia.
4O^~- c) El)4O
Og~-.- 4-UE ^ 4-UE =}=Oee"-
;}g` -U4N ^g 4O^~- El4O4
N4O^- ^@ Og~-.- =^U4
U^) ^j =^U4 =}=Oee"- 4`
uu4C ^)
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
(Qs. Al-Alaq 1-5)

[1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.

Adapun aturan pemerintah terdapat dalam PP RI No. 19 Tahun 2005 Pasal 21
ayat 2 bahwa pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan
budaya membaca dan menulis.
B. Peran Guru Dalam Pembiasaan Membaca Terhadap Prestasi Siswa
Peran seorang guru dalam pembiasaan membaca terhadap prestasi siswa ialah
dengan menjalankan tugas-tugas seorang guru dengan selalu menekankan siswa agar
terus membaca.
Kinerja peran guru dalam meningkatkan minat baca anak harus dimulai dari
dirinya sendiri. Hal ini mengandung bahwa seorang guru harus mampu mewujudkan
pribadi yang efektif untuk dapat melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya
sebagai guru. Surya menyatakan bahwa keperibadian merupakan keseluruhan
perilaku dalam berbagai aspek yang secara kualitatif akan membentuk keunikan atau
kekhasan dalam interaksi dengan lingkungan di berbagai situasi dan kondisi.
Sejalan dengan tugas utamanya sebagai pendidik di sekolah, guru melakukan
tugas-tugas kinerja pendidikan dalam bimbingan, pengajaran, dan latihan. Semua
kegiatan tersebut sangat terkait dengan upaya peningkatan minat anak-anak melalui
keteladanan, penciptaan lingkungan, pendidikan yang kondusif, membimbing,
mengajar, dan melatih anak-anak untuk membaca.
Guru harus memiliki komitmen untuk semua dan akan menjadi teladan bagi
lingkungan sehingga pada gilirannya akan menciptakan lingkungan yang kondusif
bagi perwujudan pendidikan untuk semua.
Guru sebagai individu yang bekerja di dalam suatu organisasi pendidikan
akan melakukan tugas pekerjaan ataupun memberikan kontribusi kepada organisasi
yang bersangkutan, dengan harapan akan mendapat timbal balik berupa imbalan
(rewards) ataupun intensif dari organisasi tersebut. Guru dalam melakukan aktivitas
kegiatan proses belajar mengajar, yaitu berupa mempersiapkan materi pengajaran,
mengajar di kelas, ataupun melakukan evaluasi dari hasil belajar siswa, dengan
harapan akan mendapatkan imbalan dari pihak sekolah yang menyelenggarakan
kegiatan pendidikan.
Salah satu peranan guru adalah sebagai motivator, dinamisator dan lain
sebagainya menjadi sangat penting dalam dunia pendidikan. Dalam konteks yang
lebih jauh peranan guru dalam masyarakat juga mempunyai posisi yang tidak kalah
pentingnya. Masyarakat menempatkan guru pada suatu tempat yang lebih terhormat
di dalam lingkungannya. Karena dari seorang guru masyarakat diharapkan agar dapat
memperoleh ilmu pengetahuan, terlebih bagi kelangsungan hidup bangsa di tengah-
tengah lintasan kemajuan perkembangan teknologi yang makin canggih dengan
segala perubahan serta pergeseran nilai yang cenderung memberikan nuansa kepada
kehidupan yang menuntut ilmu dan seni dalam kadar dinamik untuk mengadaptasikan
diri.
Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi pada diri anak,
sehingga akan bergayut pada persoalan kejiwaan, perasaan, dan emosi untuk
melakukan sesuatu. Hal ini didorong oleh adanya tujuan yang akan dicapai. Syah
mengemukakan bahwa motivasi dapat dikategorikan atas dua macam, yaitu motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang timbul dari dalam diri siswa
tanpa paksaan dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan melakukan
sesuatu. Sedang motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang timbul karena adanya
dorongan dari luar diri siswa. Motivasi merupakan sesuatu yang menjadi pendorong
timbulnya suatu tingkah laku/perbuatan. Dalam hubungan ini, baik motivasi instrinsik
maupun motivasi ekstrinsik dapat mendorong dan membuat anak tekun untuk belajar
membaca.
Minat yang dapat menunjang belajar adalah minat kepada bahan/mata
pelajaran, kepada guru yang mengajarnya. Apabila anak tidak berminat kepada bahan
atau mata pelajaran juga kepada gurunya, maka anak tidak akan mau belajar. Oleh
karena itu apabila anak tidak berminat sebaiknya dibangkitkan sikap positif (sikap
menerima) kepada pelajaran dan kepada gurunya, agar siswa mau belajar
memperhatikan pelajaran.
Minat dalam belajar berperan sebagai kekuatan yang akan mendorong anak
untuk giat membaca. Anak yang berminat atau sikapnya senang kepada pelajaran
akan tampak mendorong terus untuk tekun membaca, berbeda dengan anak sikapnya
hanya menerima kepada pelajaran, mereka hanya tergerak untuk mau membaca tetapi
sulit untuk bisa terus tekun karena tidak ada pendorongnya. Membaca merupakan
aktivitas kompleks yang mencakup fisik dan mental. Aktivitas fisik yang terakit
dengan membaca adalah gerak mata dan ketajaman penglihatan. Aktivitas mental
mencakup ingatan dan pemahaman.
Dengan demikian, guru adalah seorang yang berkompeten dan profesional
serta berpengalaman dalam mentransfer sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak di
sekolah. Guru harus menguasai sains dan teknologi, serta membawa peserta didik
kepada pengenalan sains, kesenian dan teknologi. Bahkan lebih dari itu guru adalah
sosok personifikasi dari moral dan keyakinan agama.
Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang
studi. Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki kemampuan
membaca, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari berbagai
bidang studi pada kelas-kelas berikutnya. Oleh karena itu, anak harus belajar
membaca agar ia dapat membaca untuk belajar. Membaca adalah salah satu inti dari
belajar.
Kemampuan membaca tidak hanya memungkinkan seseorang meningkatkan
keterampilan kerja dan penguasaan bberbagai bidang akademik, tetapi juga
memungkinkan berpartisipasi dalam kehidupan sosial budaya, politik, dan memenuhi
kebutuhan emosional Membaca juga juga bermanfaat untuk rekreasi atau untuk
memperoleh kesenangan. Mengingat banyaknya manfaat kemampuan membaca,
maka anak harus belajar membaca dan kesulitan belajar membaca kalau dapat harus
diatasi secepat mungkin.
Meskipun membaca merupakan suatu kemampuan yang sangat dibutuhkan,
tetapi ternyata tidak mudah untuk menjelaskan hakikat membaca. Abdurrahman
mengemukakan bahwa membaca bukan hanya mengucapkan bahasa tulisan atau
lambing bunyi bahasa, melainkan juga menanggapi dan memahami isi bahasa
tulisan. Dengan demikian, membaca pada hakikatnya merupakan suatu bentuk
komunikasi tulis.
Membaca merupakan aktivitas kompleks yang memerlukan sejumlah besar
tindakan terpisah-pisah, mencakup penggunaan pengertian, khayalan, pengamatan,
dan ingatan. Manusia tidak mungkin dapat membaca tanpa menggerakan mata dan
menggunakan pikiran. Abdurrahman (1999:200) mengemukakan bahwa:
Membaca merupakan pengenalan simbol-simbol bahasa tulis yang merupakan
stimulus yang membantu proses mengingat tentang apa yang dibaca, untuk
membangun suatu pengertian melalui pengalaman yang telah dimiliki.
Dengan membaca seorang individu akan menghasilkan pengetahuan baru dan
ilmu baru yang dihasilkan dari membaca.















BAB V
PENUTUP
Peran guru dalam pembiasaan membaca terhadap prestasi sorang siswa dan
pengaruh manfaat membaca dalam pembentukan siswa yang berprestasi sangat lah
berperan penting untuk masa depan dan kepribadian seorang siswa dalam kehidupan
di sekolah, keluarga dan dimasyarakat. Apalagi mahasiswa yang nota bene adalah
calon pemimpin dan generasi penerus bagi kehidupan bangsa dan Negara yang lebih
baik di masa akan datang. Manfaat membaca akan terasa akan di aplikasikannya
dalam suatu kehidupan yang membentuk pribadi yang kreatif dan inopatif.
A. Simpulan
Dari banyaknya uraianuraian di atas diperoleh kesimpulanbahwa tingginya
minat baca amat sangat dibutuhkan, karena dengan banyak membacaakan banyak
sekali manfaat yang dapat kita peroleh, karena tinggi rendahnyakualitas sumber daya
manusia suatu bangsa ditentukan oleh tinggi rendahnyaminat baca masyarakat pada
umumnya, dan para pelajar pada khususnya, karenadengan membaca kita dapat
membuka jendela ilmu pengetahuan dunia.
Manfaat membaca
1. MemperluasIlmu Pengetahuan
Dengan membaca kita dapat menambahwawasan seluar mungkin dan kita dapat
membuka gerbang ilmu pengetahuan melauimembaca.
2. Dapat MeningkatkanPrestasi Belajar Siwa
Dengan gemar membaca, pelajaran yangsulit akan dapat kita atasi sehingga prestasi
belajar meningkat.
4. Dapat Membantu Program Pemerintah Dalam RangkaKecerdasan Kehidupan
Bangsa.
B. Saran
1. Pengaruh manfaat membca bagi siswa hendaknya menjadi basis utama dalam
pengembangan karakter pribadi siswa agar menjadi berprestasi dan
mempunyai nilai-nilai positif.
2. Pembiasaan akan membaca haruslah ditekankan pada usia dini agar menjadi
rutinitas kelak di masa depan.
3. Sebenarnya bukan hanya peran guru saja yang menjadi factor pembentukan
siswa agar berprestasi karena manfaat membaca, factor keluarga dan
masyarakat juga mempengaruhi pembiasaan membaca bagi siswa.
4. Membaca haruslah menjadi kewajiban bagi semua orang agar membentuk
pribadi yang intelektual/.
5. Adapun penekanan akan manfaat membaca haruslah bersifat positif yang
selalar dengan norma agama dan norma-norma lainnya.










DAFTAR PUSTAKA
Faizin, Muhamad.2012. Peranan Pendidikan Islam Dalam Membentuk Karakter
Bangsa. Bandung: karya ilmiah
Kementrian pendidikan nasional.(2010). Pengembangan membaca. Jakarta.
Abdurrahman, Mulyono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Abror, Abd. Rahman. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Ali, Muhammad. 2002. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bnadung: Sinar Baru
Algensindo.
Azhari, Akyas. 1996. Psikologi Pendidikan. Semarang: Dina Utama.















RIWAYAT HIDUP
NUNU NURJAMAN, Lahir di Garut, 04 Agustus 1992 di Desa Sidanggalih, Kec.
Karangtengah Kab. Garut - Jawa Barat. Tamat SD pada tahun 2005 di SD Negri 1
karangtengah, dan meneruskan sekolah di SMP 1 Karangtengah dan tamat pada tahun
2008 dan melanjutkan ke SMA YASTIC Karangtengah dan tamat tahun 2011 dan
melanjutkan ke PTS UNINUS Bandung di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Prodi Matematika sampai sekarang dan baru semester II.

You might also like