You are on page 1of 21

BAB I PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG Gerakan Pramuka dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan luar sekolah, menyelenggarakan segala usaha untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka seperti yang dirumuskan dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. Usaha-usaha untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka itu harus diarahkan pada pengembangan dan pembinaan watak, mental, moral, jasmani, bakat, pengetahuan, pengalaman, keterampilan, melalui kegiatan yang dijalankan sebanyak mungkin dengan praktek dan secara praktis, dengan menggunakan system among, dan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan. Untuk menunjang usaha tersebut dibentuklah : 1) Gugus depan Pramuka sebagai wadah utama pembinaan kepribadian para Pramuka. 2) Satuan Karya Pramuka sebagai wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan ketrampilan, penambah pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat, di berbagai bidang kejuruan.

Pelaksanaan kegiatan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani pesertadidik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapat dengan praktek, berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan pesertadidik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya, dengan

menggunakan pelengkapan yang sesuai dengan keperluannya. Kegiatan tersebut juga diusahakan pelaksanaannya secara swadaya, dengan biaya rendah, secara mudah dan sederhana, tetapi membawa hasil pendidikan yang nyata.

1.2.Tujuan Tujuan pembentukan saka adalah untuk memberi wadah pendidikan bagi para pramuka pandega dan pemuda untuk : a. Mengembangkan bakat, minat, penegtahuan, kemampuan, keterampilan dan pengalaman dalam bidang kejuruan tertentu. b. Meningkatkan motivasi melaksanakan kegiatan nyata dan produktif. c. Memberi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya. d. Memberi bekal bagi pengabdiannya pada masyarakat, bangsa dan negara guna menunjang pembangunan nasional.
1

Sehingga dapat meningkatkan mutu dan tarf kehidupan serta dinamika gerakan pramuka, serta peranannya dalam pembangunan nasional.

1.3.Sasaran Sasaran pembentukan saka bagi pramuka penggalang dan pramuka penegak serta pramuka pandega adalah agar selama dan setelah mengalami pendidikan dalam saka, mereka : a. memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan yang dapat mendukung kehidupan dan penghidupannya atau pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara. b. meningkatkan kemantapan mental dan fisiknya c. memiliki rasa tanggungjawab atas dirinya, masyarakat, bangsa dan negara serta tanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha Esa. d. memiliki sikap dan cara berfikir yang lebih matang dalam menghadapi segala tantangan dalam hidupnya. e. dapat melaksanakan kepemimpinan yang bertanggungjawab, berdayaguna dan tepatguna. f. dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan yang positif, berdayaguna dan tepatguna sesuai dengan minat dan bakatnya. g. menjalankan secara nyata trisatya dan dasa darma.

BAB II RUANG LINGKUP KESAKAAN

2.1.Organisasi Saka dibentuk ditiap ranting/cabang atas kehendak, minat dan kegemaran yang sama dari anggota gerakan pramuka yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di wilayahnya. Saka dibentuk oleh dan berada dibawah wewenang, pengendalian dan pembinaan kwartir ranting, apabila kwartir ranting belum mampu membentuk saka, maka pembentukan saka dilaksanakan oleh kwartir cabang. Saka beranggotakan sedikitnya 10 (sepuluh) orang dan sebanyak-banyaknya 40 (empatpuluh) orang dalam satu bidang saka tertentu, serta sedikitnya terdiri atas 2 (dua) krida yang masingmasing beranggotakan 5 (lima) hingga 10 (sepuluh) orang, pengembangan jumlah anggota dan krida disesuaikan dengan kebutuhan. Saka dalam bidang tertentu yang beranggotakan lebih dari 40 (empatpuluh) orang dibagi kedalam beberapa saka yang sama bidangnya sesuai dengan ketentuan. Anggota putera dan puteri dihimpun dalam satuan yang terpisah, saka putera dibina oleh pamong putera dan saka puteri dibina oleh pamong puteri. Anggota krida memilih pimpinan krida masing-masing dan pemimpin krida menunjukan seorang wakil pemimpin krida. Anggota saka memilih dewan saka yang diambil dari beberapa anggota saka, pemimpin krida dan wakil pemimpin krida. Anggota saka adalah pramuka penegak bantara, penegak laksana, dan pandega dari gugus depannya. Pramuka penggalang, calon penegak dan calon pandega dapat mengajukan diri sebagai anggota saka seizin pembina gugusdepannya, dan disyaratkan agar dalam waktu 12 (duabelas) bulan setelah menjadi anggota saka diusahakan telah dilantik sebagai pramuka penggalang terap, penegak bantara, atau pandega digugus depannya. Pemuda yang berusia antar 11 (sebelas) sampai dengan 25 (duapuluhlima) tahun dapat menjadi anggota saka dengan ketentuan bahwa yang bersangkutan dalam waktu 6 (enam) bulan setelah menjadi anggota saka wajib menjadi anggota suatu gugusdepan gerakan pramuka, dan selanjutnya berusaha menempuh syarat kecakapan umum dan dilantik sesuai dengan golongan keanggotaannya.

Syarat anggota saka adalah sebagai berikut : a. Mendapat izin dari orangtua/wali, kepala sekolah, dan pembina gugusdepannya.
3

b. c.

Berusia antara 11 (sebelas) sampai dengan 25 (duapuluhlima) tahun. Memenuhi syarat-syarat khusus yang ditentukan oleh masing-masing saka (misalnya

persyaratan mengenai kesehatan jasmani dan rohani, kemampuan dan kepantasan dsb). d. e. Bersedia untuk berperan aktif dalam segala kegiatan saka. Bersedia dengan sukarela mendarmabaktikan dirinya kepada masyarakat, dimanapun

serta setiap saat bila diperlukan. f. Seorang pramuka dapat pindah dari satu bidang saka ke saka lainnya bila telah

mendapatkan sedikitnya 3 (tiga) buah TKK dan sedikitnya telah berlatih selama 6 (enam) bulan pada saka tersebut.

Seorang anggota saka berkewajiban untuk : a. b. c. d. Menaati dan menjalankan trisatya dan dasa darma serta peraturan-peraturan saka. Menaati anggaran dasar dan anggaran rumah tangga gerakan pramuka. Menjaga nama baik gerakan pramuka. Mengikuti dengan rajin dan tekun latihan dan kegiatan yang diadakan oleh sakanya dan

kegiatan gerakan pramuka lainnya. e. Membina, mengembangkan dan menerapkan kecakapan dan keterampilan nya dalam

kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, masyarakat dan lingkungannya. f. Berusaha menjadi teladan atau panutan bagi rekan-rekannya, keluarganya dan

masyarakat. g. h. Menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku serta adat istiadat masyarakat. Menjalankan tugas sebagai instruktur muda dalam gugusdepan atau gugusdepan lain

atas permintaan dan persetujuan Pembina gugusdepan yang bersangkutan.

2.2.Dewan Saka Susunan pengurus, fungsi, tanggungjawab, dan masa bakti dewan saka : 1) Dewan saka terdiri atas ketua, sekretaris, bendahara dan beberapa anggota yang berasal

dari anggota saka dan dipilih oleh anggota saka melalui musyawarah saka. 2) Pada hakikatnya fungsi dewan saka sama dengan fungsi dewan ambalan pengak atau

dewan racana pandega. 3) 4) b. 1) Dewan saka bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan saka sehari-hari. Masa bakti dewan saka adalah 2 tahun. Syarat-syarat keanggotaan dewan saka : Memenuhi syarat-syarat anggota saka seperti tersebut dalam Pt. 11.
4

2) 3) 4)

Telah menempuh SKU penegak bantara/pandega di gugusdepannya. Sedikitnya telah aktif dalam saka tersebut selama 6 bulan . Memiliki bakat kepemimpinan yang baik dan pengetahuan serta pengalaman yang

memadai bagi tugasnya sebagai dewan saka. c. 1) Kewajiban dewan saka : Memimpin dan mengelola saka secara berdayaguna dan tepatguna serta penuh

tanggungjawab. 2) Melaksanakan kegiatan saka sesuai dengan tujuan dan sasaran, dibawah bimbingan

pamong saka. 3) Memahami dan menghayati anggaran dasar dan anggaran rumah tangga gerakan

pramuka, serta petunjuk penyelenggaraan dan petunjuk pelaksanaan saka. 4) Menjadi motor penggerak dalam pemikiran, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,

dan pengendalian kegiatan saka. 5) 6) a. b. c. d. e. f. g. h. 7) Menjaga dan memelihara citra yang baik tentang saka dikalangan masyarakat. Memelihara dan meningkatkan terciptanya hubungan baik dengan : Pamong saka Instruktur saka Pimpinan saka Gugusdepan tempat para anggota sakanya bergabung Dewan ambalan dan dewan racana tempat para anggota sakanya bergabung Pengurus/andalan kwartir Dewan kerja ranting dan dewan kerja cabang Saka-saka lain. Dengan bantuan pamong saka, dewan saka mengusahakan tenaga-tenaga ahli atau

tokoh-tokoh masyarakat yang berpengetahuan atau berpengalaman untuk dijadikan instruktur dalam suatu bidang yang diperlukan anggota saka. 8) Memberikan laporan triwulan tentang pengelolaan dan kegiatan saka kepada kwartir

melalui pamong saka dan pimpinan sakanya.

2.3.Dewan Kehormatan Saka Dewan kehormatan saka adalah forum yang dibentuk oleh saka untuk menyelesaikan hal-hal tertentu yang menyangkut nama baik sorang anggota saka atau nama baik saka, serta menyusun data yang diperlukan untuk pengusulan pemberian anugrah atau tanda penghargaan kepada anggota sakanya.
5

Dewan kehormatan saka bersidang karena adanya : 1) Pelanggaran terhadap isi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga gerakan pramuka,

ketentuan-ketentuan saka, disiplin dan kehormatan saka. 2) Pengusulan pemberian anugrah atau penghargaan.

Dewan kehormatan saka memutuskan pemberian sanksi dalam bentuk : 1) 2) Pemberhentian sementara. Pemberhentian dari keanggotaan saka, sekaligus pengembalian yang bersangkutan ke

gugusdepan.

Anggota saka yang dianggap melanggar ketentuan gerakan pramuka dan kode kehormatan gerakan pramuka diberi kesempatan untuk mengajukan pernyataan keberatannya dan membela dirinya dalam sidang dewan kehormatan saka. Dewan kehormatan merahabilitasi anggota saka yang terkena sanksi. Dewan kehormatan saka terdiri dari : 1) 2) 3) 4) Pamong saka. Instruktur saka (bila diperlukan). Dewan saka. Pimpinan krida. Dewan kehormatan saka memberi laporan tentang keputusan yang diambilnya kepada Pembina gugusdepan anggota saka yang bersangkutan, ketua kwartir ranting, ketua kwartir cabang dan pimpinan saka tingkat ranting melalui pamong sakanya.

2.4.Sifat dan Ruang Lingkup Kegiatan Kegiatan saka adalah kegiatan dalam rangka pengenalan awal, pengembangan bakat dan kegemaran anggota gerakan pramuka dalam bidang kejuruan tertentu melalui proses pendidikan kepramukaan. Kegiatan yang tersebut harus menjurus kearah pengembangan dam pembinaan watak, mental, rohani, jasmani, bakat, pengetahuan, pengalaman, dan kecakapan yang bersangkutan dan dijalankan sebanyak mungkin dengan praktek dan secara praktis, dengan menggunakan system among dan dengan berdasarkan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan. Pendidikan yang berupa kegiatan itu dilaksanakan sebanyak mungkin dengan praktek, yaitu berupa kegiatan nyata yang memberi

kesempatan kepada mereka untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan alat yang nyata. Pendidikan yang berupa kegiatan itu dilaksanakan secara praktis dan intensif, yaitu berkesinambungan, secara sederhana, mengandung banyak improvisasi, swadaya, tidak memerlukan biaya tinggi, mudah dilaksanakan dan dapat membawa hasil yang nyata. a. 1) 2) 3) 4) 5) Kegiatan-kegiatan saka direncanakan dengan cara : Menentukan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Menentukan jadwal pelaksanaan. Menentukan objek dan tempat kegiatan Menentukan dana sarana penunjang kegiatan Memilih dan menentukan anggota saka yang akan melaksanakan.

b. 1) 2) 3) 4)

Kegiatan-kegiatan yang direncanakan harus bersifat : Menarik dan penuh variasi. Sesuai dengan aspirasi, kebutuhan, situasi, dan kondisi pemuda dan masyarakat. Berguna bagi penghidupan dan kehidupan pribadi dan masyarakat. Dapat memberi bekal kepada yang bersangkutan dan memotivasinya untuk

melaksanakan bakti masyarakat dalam rangka pembangunan.

Untuk mencapai maksud a dan b, maka perencanaan, pelaksanaan, dan evalusi kegiatan dilakukan oleh para anggota saka dibawah bimbingan dan pengawasan pamong saka dan pimpinan saka.

2.5.Bentuk dan Macam Kegiatan Latihan saka secara berkala dilaksanakan diluar kegiatan/latihan gugusdepan anggota yang bersangkutan. Diusahakan agar latihan ini tidak mengganggu latihan/kegiatan gugusdepan. Kegiatan khusus untuk kepentingan tertentu, misalnya persiapan lomba,ulang tahun saka, hari pramuka, dan lain-lain. Perkemahan bakti saka diikuti oleh anggota saka yang bersangkutan, dalam rangka membaktikan diri kepada masyarakat. Perkemahan antar saka diikuti oleh berbagai macam saka dalam rangka bertukar pengetahuan dan pengalaman.
7

Latihan saka dan kegiatan khusus dilaksanakan ditingkat ranting dengan dipimpin oleh dewan saka, serta didampingi oleh pamong saka dan instruktur saka. Perkemahan bakti saka diselenggarakan di tingkat ranting, cabang dan daerah, sekurang-kurangnya sekali dalam satu kali masa bakti saka yang bersangkutan. Perkemahan antar saka, diselenggarakan ditingkat ranting, cabang, daerah, dan nasional sesuai dengan kepentingannya. Pada dasarnya saka harus dapat menggunakan alat perlengkapan dan sarana setempat dalam melaksanakan kegiatannya. Untuk meningkatkan mutu kegiatan perlu diusahakan adanya sarana yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan setempat. Dengan bantuan pimpinan saka dan kwartir, serta majelis pembimbing kwartir yang bersangkutan, pamong saka beserta instruktur saka mungusahakan adanya sarana yang memadai, baik dalam jumlah maupun mutunya.

2.6.Musyawarah Dan Rapat Kerja Musyawarah. Musyawarah saka merupakan suatu forum atau tempat pertamuan para anggota saka, guna membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan saka. Hasil musyawarah saka ini akan menjadi bahan rujukan bagi pimpinan saka dan kwartir dalam merencanakan penyelenggaraan kegiatan saka. Peserta musyawarah adalah : 1) 2) 3) Dewan saka. Pemimpin dan wakil pemimpin krida. Anggota saka.

Penasihat musyawarah saka adalah : 1) 2) 3) Pimpinan saka. Pamong saka Instruktur saka.

Acara musyawarah : 1) 2) 3) 4) Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dewan saka yang lama. Laporan pertanggungjawaban keuangan. Usulan rencana kerja masa bakti berikutnya. Pemilihan dewan saka.
8

Musyawarah saka dipimpin oleh ketua dewan saka atau anggota dewan saka yang telah mendapat mandat dari ketua dewan saka. Musyawaraf saka dilaksanakan 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa bakti dewan saka. Rapat kerja dimasing-masing saka dihadiri oleh dewan saka, pemimpin krida, wakil pemimpin krida, pamong saka, dan dapat pula mengundang pimpinan saka tingkat ranting/cabang. Rapat kerja saka dipimpin oleh dewan saka. Rapat kerja saka membahas : 1) 2) 3) Laporan pelaksanaan program kerja tahun yang lalu. Laporan pertanggungjawaban keuangan. Recana program kerja tahun mendatang. Hasil rapat kerja dilaporkan kepada pimpinan saka, selanjutnya oleh pimpinan saka diajukan kepada kwartirnya, sebagai usulan kegiatan saka untuk mendapatkan pengesahan sebagai program kwartir yang bersangkutan.

Dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan saka diperoleh dari : a. b. c. d. Iuran anggota saka yang besarnya ditetapkan dalam musyawarah saka. Bantuan dari pimpinan saka. Sokongan dan pemberian dari masyarakat yang tidak mengikat. Sumberlain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dengan

negara.

Pertanggungjawaban atas penggunaan dana disampaikan kepada : a. b. c. d. Kwartir yang bersangkutan. Pimpinan saka bersangkutan. Musyawarah saka dan/atau rapat kerja Para penyumbang

Pelaksanaan administrasi saka berpedoman pada petunjuk penyelenggaraan administrasi umum gerakan pramuka. Dalam hal prosedur surat menyurat, pimpinan saka dapat menggunakan tanda pengenal saka berupa stempel saka.

2.7.Sanggar Bakti Sanggar bakti saka adalah ruang/tempat yang dipakai oleh anggota-anggota saka guna mengadakan kegiatan dan/atau pertemuan untuk keperluan saka. Tiap saka mengusahakan adanya sanggar bakti saka. Dalam usaha mengadakan sanggar bakti
9

saka, maka tiap saka perlu mengikutsertakan para anggota saka terutama usaha mereka dalam bentuk bakti pada waktu membangun dan melengkapi tempat tersebut. Kepengurusan sanggar bakti saka dijabat oleh dewan saka yang bersangkutan.

10

BAB III BIDANG KESAKAAN

Satuan organisasi gerakan pramuka sesuai dengan tingkatannya dapat membentuk: a. satuan karya pramuka; b. gugus darma pramuka; c. satuan komunitas pramuka; d. pusat penelitian dan pengembangan; e. pusat informasi; dan/atau f. badan usaha. Satuan Karya Pramuka, disingkat Saka, adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat, dan pengalaman para Pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Saka juga memotivasi mereka untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif sehingga memberi bekal bagi kehidupannya, untuk melaksanakan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan dalam rangka peningkatan ketahanan nasional. Saka di tingkat Kwartir dipimpin secara kolektif oleh Pimpinan Saka. Pimpinan Saka adalah bagian integral dari Kwartir. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka

Penegak dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Kesatuan Karyaan yang dapat

diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut. Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya. Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan.

11

Macam-macam Saka 1. Saka Dirgantara 2. Saka Bhayangkara 3. Saka Bahari 4. Saka Bakti Husada 5. Saka Bina Sosial 6. Saka Keluarga Berencana (Kencana) 7. Saka Kerohanian 8. Saka Pandu Wisata 9. Saka Pekerjaan Umum (PU) 10. Saka Pustaka 11. Saka Taruna Bumi 12. Saka Teknologi 13. Saka Wanabakti 14. Saka Wira Kartika

Berlaku Nasional 3.1. Saka Dirgantara

Saka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Satuan Karya ini membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan, dengan kata lain memiliki landasan udara. Pelatihan Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU, pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu. Krida-krida dalam Saka Dirgantara, sebagai berikut. 1. Krida Olahraga Dirgantara 2. Krida Pengetahuan Dirgantara
12

3. Krida Jasa Kedirgantaraan Kecakapan Khusus Kelompok Kedirgantaraan, sebagai berikut. 1. Krida Olah Raga Dirgantara 1. Terbang Bermotor 2. Terbang Layang 3. Aeromodelling 4. Terjun Payung 5. Layang Gantung 2. Krida Pengetahuan Dirgantara 1. Aerodinamika 2. Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU) 3. Meteorologi 4. Fasilitas Penerbangan 5. Navigasi Udara 3. Krida Jasa Dirgantara 1. Teknik Mesin Pesawat 2. Komunikasi 3. Aerial Search And rescue 4. Struktur Pesawat

3.2. Saka Bhayangkara

Saka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional. Satuan Karya ini membidangi bidang kebhayangkaraan. Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia. Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam. Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan kadang-kadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada di bawah pembinaan Kepolisian Republik Indonesia.
13

Krida-krida dalam Saka Bhayangkara, sebagai berikut. 1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas) 2. Krida Lalu Lintas (Lantas) 3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana (PPB) 1. Subkrida Pasukan Berkuda (Paskud) 2. Subkrida Pasukan Anjing Pelacak (Paskan) 3. Subkrida Pemadam Kebakaran (Damkar) 4. Subkrida Search And Rescue (SAR) 4. Krida Pengenalan Tempat Kejadian Perkara (PTKP) Pada saat ini Krida saka bhayangkara yang memiliki subkrida Paskud hanya di wilayah Jakarta Timur, tepatnya Ranting Pasar Rebo, Ciracas, dan Cipayung. Kecakapan Khusus Kelompok Kebhayangkaraan, sebagai berikut. 1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas) 2. Krida Lalu Lintas (Lantas) 3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana (PPB) 4. Krida Pengenalan Tempat Kejadian Perkara (PTKP) 1. Pengetahuan tempat kejadian perkara 2. Pengetahuan sidik jari 3. Pengetahuan tulisan tangan dan tanda tangan 4. Pengetahuan bahaya narkoba

3.3. Saka Bahari

Satuan Karya Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatankegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Satuan Karya ini membidangi bidang Kelautan. Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata danDepartemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari. Krida-krida dalam Saka Bahari, sebagai berikut.
14

1. Krida Sumberdaya Bahari 2. Krida Jasa Bahari 3. Krida Wisata Bahari 4. Krida Reksa Bahari

3.4. Saka Bhakti Husada

Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Saka B akti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan

dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional olehKwartir Nasional Gerakan Pramuka yang kemudian dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional di Magelang. Saka Bakti Husada bertujuan untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya. Krida-krida dalam Saka Bakti Husada, sebagai berikut. 1. Krida Bina Lingkungan Sehat 2. Krida Bina Keluarga Sehat 3. Krida Penanggulangan Penyakit 4. Krida Bina Gizi 5. Krida Bina Obat 6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Kecakapan Khusus Kelompok Kebaktihusadaan, sebagai berikut.
15

1. Krida Bina Lingkungan Sehat 1. Penyehatan Perumahan 2. Penyehatan Makanan dan Minuman 3. Pengamanan Pestisida 4. Pengawasan Kualitas Air 5. Penyehatan Air 2. Krida Bina Keluarga Sehat 1. Kesehatan Ibu 2. Kesehatan Anak 3. Kesehatan Remaja 4. Kesehatan Usia Lanjut 5. Kesehatan Gigi dan Mulut 6. Kesehatan Jiwa 3. Krida Penanggulangan Penyakit 1. Penanggulangan Penyakit Malaria 2. Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah 3. Penanggulangan Penyakit Anjing Gila 4. Penanggulangan Penyakit Diare 5. Penanggulangan Penyakit TB Paru 6. Penanggulangan Penyakit Kecacingan 7. Imunisasi 8. Gawat Darurat 9. HIV / AIDS 4. Krida Bina Gizi 1. Perencanaan Menu 2. Dapur Umum Makanan/Darurat 3. UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu 4. Penyuluh Gizi 5. Mengenal Keadaan Gizi 5. Krida Bina Obat 1. Pemahaman Obat 2. Taman Obat Keluarga 3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif 4. Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
16

5. Pembinaan Kosmetik 6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 1. Bina PHBS di Rumah 2. Bina PHBS di Sekolah 3. Bina PHBS di Tempat umum 4. Bina PHBS di Instansi Pemerintah 5. Bina PHBS di Tempat kerja

3.5. Saka Keluarga Berencana

Saka Keluarga Berencana (Kencana) adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan. Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Krida-krida Saka Keluarga Berencana, sebagai berikut. 1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR) 2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK) 3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE) 4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).

3.6. Saka Taruna Bumi

Saka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian. Pembinaan Saka Taruna Bumi dilakukan oleh Gerakan Pramuka bekerja sama dengan Departemen Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura. Krida-krida dalam Saka Taruna Bumi, sebagai berikut. 1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
17

2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan 3. Krida Perikanan 4. Krida Peternakan 5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.

3.7. Saka Wanabakti

Saka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait. Krida-krida dalam Saka Wanabakti, sebagai berikut. 1. Krida Tata Wana 2. Krida Reksa Wana 3. Krida Bina Wana 4. Krida Guna Wana.

3.8. Saka Wira Kartika

Saka Wira Kartika baru berupa saka rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan Bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan. Krida-krida dalam Saka Wira Kartika, sebagai berikut. 1. Krida Survival 2. Krida Pionering (Perintis) 3. Krida Mountainering 4. Krida Navigasi Darat
18

5. Krida penanggulangan bencana alam

Berlaku di daerah tertentu 3.9. Saka Bina Sosial

Saka Bina Sosial adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang usaha kesejahteraan sosial guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Saka Pustaka dapat kedudukan di Perpustakaan Umum, meskipun demikian dapat pula berkedudukan diKwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwarda Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini.

3.10. Saka Kerohanian Saka Kerohanian adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang pekerjaan kerohanian menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Dulu saka ini pernah aktif di bawah binaan Kwartir Cabang Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Sekarang Saka Kerohanian sudah tidak ada lagi.

3.11. Saka Panduwisata

Saka Panduwisata adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang kepariwisataan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Pariwisata yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha lain yang terkait dibidang tersebut. Berbeda dengan Saka-saka yang lain. Saka Panduwisata dapat kedudukan di Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW), meskipun dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwarda Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini.
19

Krida-krida dalam Saka Panduwisata, sebagai berikut.[1] 1. Krida Bina Obyek Wisata 2. Krida Bina Pramuwisata 3. Krida Bina Sarana Wisata 4. Krida Bina Seni Budaya

3.12. Saka Pekerjaan Umum Saka Pekerjaan Umum adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang pekerjaan umum guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Dulu ini adalah salah satu saka yang cukup aktif yang berada di bawah binaan Kwartir Daerah Kalimantan Selatan. Sekarang Saka Pekerjaan Umum sudah tidak ada lagi.

3.13. Saka Pustaka

Saka Pustaka adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang kepustakaan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Saka Pustaka dapat kedudukan di Perpustakaan Umum, meskipun demikian dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwartir Daerah Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini. Saka Pustaka dimotori oleh Perpustakaan Umum Kabupaten Blora, yang mendapat sambutan baik dari Kwartir Cabang Blora maupun Perpustakaan Pusat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Dan pada tanggal 29 Desember 2007 secara resmi Saka Pustaka diresmikan di Pendopo Bupati Blora dengan ditandai Pelantikan Pengurus Saka Pustaka Kwartir Daerah Jawa Tengah oleh Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah dan Pelantikan Pengurus Saka Pustaka Kwartir Cabang Blora oleh Ketua Kwartir Cabang Blora.[2] Lambang Saka Pustaka memiliki arti bahwa Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega (2 tunas kelapa warna coklat) yang tergabung kedalam Saka Pustaka harus mempunyai pancaran semangat (matahari) serta kemauan untuk bisa menjadi kader pembangunan dibidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi (buku) yang dapat membantu melembagakan budaya baca dan belajar bagi semua anggota gerakan pramuka dan
20

masyarakat di lingkungannya dengan tetap berpijak pada landasan Pancasila (Segi Lima) dan sifat-sifat budi luhur manusia (persahabatan = warna biru, kesucian = bintang warna putih, keberanian = warna merah dan elegan/kesatriya = warna hitam) untuk menuju kejayaan/kemakmuran (warna kuning).[3] Krida-krida dalam Saka Pustaka, 1. Krida Layanan Perpustakaan (Yanpus) 2. Krida Pengembangan Bahan Pustaka (Baka) 3. Krida Pengembangan Perpustakaan (Peta) 4. Krida Deposit dan Penerbitan (Debit)

3.14. Saka Teknologi

Saka Teknologi adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang ilmu teknologi guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Sejauh ini Saka Teknologi hanya ada di Kwartir Cabang Purworejo. Berbeda dengan Kwartir Darah Nusa Tenggara Baratmenamakan Saka Teknologi dengan penamaan Saka Informasi dan Teknologi.

21

You might also like