You are on page 1of 1

DIAGNOSA POST OPERASI

Diagnosa 1: Gangguan pola napas b.d komplikasi pulmonal post op Tujuan : Gangguan pola nafas tidak terjadi Kriteria Hasil : menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan adekuat dengan GDA dalam rentang normal dan bebas gejala distress pernapasan Intervensi: -pantau frekuensi, irama, kedalaman pernafasan -elevasikan kepala tempat tidur sesuai indikasi - anjurkan nafas dalam jika pasien sadar -auskultasi suara nafas, perhatikan daerah hipoventilasi dan suara-suara tambahan yang abnormal -berikan O2 sesuai indikasi Implementasi: - Menhitung RR, mengobservasi kedalaman nafas, irama nafas - Meninggikan kepala tempat tidur 30 derajat - Mengauskultasi suara nafas pasien - Memberikan O2 2-4 L/mnt Evaluasi Dx 1 (Tanggal 12 November 2011 pukul 14.00 wib) E : RR 24x/i, irama nafas irregular, suara napas vesikular di kedua lapang paru

Diagnosa 2: Keterbatasan aktifitas sehubungan dengan penurunan kesadaran (soporos - coma ) Tujuan : Kebutuhan dasar pasien dapat terpenuhi secara adekuat. Kriteria hasil : Kebersihan terjaga, kebersihan lingkungan terjaga, nutrisi terpenuhi sesuai dengan kebutuhan, oksigen adekuat. Intervensi: - Berikan penjelasan tiap kali melakukan tindakan pada pasien. - Beri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri. - Berikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan. - Berikan bantuan untuk memenuhi kebersihan dan keamanan lingkungan. Implementasi: - Menginformasikan segala prosedur yang dilakukan terhadap pasien - Membantu pasien dalam ambulasi, kebutuhan cairan dengan RL, dan penggantian pakaian - Memberikan kenyamanan dan keamanan pada pasien saat pasien berada di ruang pemulihan dengan suasana tenang Evaluasi Dx 2 (Tanggal 12 November 2011 pukul 12.00 wib) E : klien belum sadarkan diri, kebutuhan cairan, pakaian dan kenyamanan klien terpenuhi

Diagnosa 3: Resiko syok hipovolemik b. d perdarahan post operasi Tujuan : syok tidak terjadi Kriteria hasil : perdarahan yang terjadi selama operasi dalam jumlah normal, saturasi oksigen 95-100%, nilai GDA dalam batas normal Intervensi: - auskultasi nadi apical, Awasi kecepatan jantung atau irama bila EKG kontinue ada - kaji kulit terhadap dingin, pucat, berkeringat,pengisian kapiler lambat dan nadi perifer lemah - catat balance cairan - awasi GDA atau nadi oksimetri - berikan cairan IV sesuai indikasi Implementasi: - Menghitung HR, nadi dan TD post operasi - Observasi tanda-tanda adanya hipotermi, sianosis, capillary refill dengan menginspeksi dan palpasi - Menghitung input output klien, seperti keluaran urin pasca operasi - Check SpO2 dan analisa gas darah - Pemberian IVFD RL saat operasi dan post operasi dan kemungkinan transfusi bila Hb rendah Evaluasi Dx 3 (Tanggal 12 November 2011 pukul 14.00 wib) E : TD 110/75 mmHg, HR 60x/i, capillary refill < 2 sec, SpO2 95%, sianosis (-), output urin post op 150cc, syok hipovolemik tidak terjadi

Diagnosa 4: Resiko tinggi terhadap infeksi b. d invasi mikroorganisme

Tujuan : mempertahankan normotenmia, bebas dari tanda-tanda infeksi Kriteria Hasil : mencapai penyembuhan luka (craniotomi ) tepat pada waktunya Intervensi: -berikan perawatan septik dan antiseptik - Kaji daerah kulit yang mengalami kerusakan(seperti luka, garis jahitan), daerah yang terpasang alat invasi (terpasang infus dan sebagainya), - pantau suhu tubuh secara teratur -kolaborasi pemberian antibiotik dengan dokter Implementasi: - Mempertahankan teknik cuci tangan yang benar dan baik dan menjaga kebersihan luka dengan alat steril - Observasi ada tidaknya tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, hipertermia - Pemberian biocepim 1 gr/12 jm

Evaluasi Dx 4 (Tanggal 12 November 2011 pukul 14.00 wib) E: luka post operasi telah diperban, tidak adnya flebitis pada tangan yang dipasangi infus. T 36,7 C, resiko infeksi belum terjadi.

You might also like