You are on page 1of 20

Disusun Oleh : Devi Loviani Merlinda Ripka Hayati

AKADEMI KEBIDANAN YASPEN TUGU IBU TAHUN AJARAN 2011-2012

I.I LATAR BELAKANG

Berkaitan dengan pertemuan yang lalu yaitu tentang upaya untuk meningkatkan efektifitas antenatal, minggu ini kita akan membahas tentang perubahan anatomi dan fisiologis pada reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem perkemihan dan sistem kekebalan.

Objektif pembelajaran ini yaitu setelah menyelesaikan sub topik ini mahasiswa mampu menjelaskan Perubahan anatomi dan dan adaptasi fisiologis pada sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem perkemihan dan sistem kekebalan dengan benar.

Materi pada pertemuan ini meliputi : penjelasan tentang perubahan anatomi dan dan adaptasi fisiologis pada sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem perkemihan dan sistem kekebalan .

Materi ini merupakan dasar dalam memberikan asuhan pada masa hamil. Sebagai bidan dalam praktiknya harus memberikan asuhan yang tepat sesuai kebutuhan ibu,sehingga bidan harus mengetahui dasar-dasar perubahan secara anatomi dan terjadinya adaptasi fisiologis pada masa hamil. Materi ini perlu diperhatikan dan dipahami sehingga dalam memberikan asuhan bidan mampu membedakan kasus yang perlu tindakan atau hanya perlu pemberian informasi .

Oleh karena itu kami membuat makalah ini agar mahasiswi bisa memahami materi ini dan menjadi bidan yang professional yang bisa memberikan pelayanan sesuai dengan asuhan kebidanan yang terbaik.

I.II TUJUAN i. Mahasiswa dapat mengetahui berbagai macam-macam perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil trimester I, II dan III ii. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara memberikan asuhan yang terbaik pada ibu hamil sesuai dengan kondisi ibu hamil tersebut iii. Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang bahaya-bahaya kehamilan dan cara mencegahnya iv. Mahasiswa dapat memahami tentang sistem kekebalan tubuh seseorang khususnya ibu hamil v. Mahasiswa bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari , cara mempertahankan keseimbangan sistem kekebalan tubuh dalam dirinya sendiri maupun orang lain

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada khadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan nikmat kepada kita semua , sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat selain untuk memenuhi nilai Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan , dengan Dosen : Fauziahtinnisa , S.St . Tetapi juga makalah ini dibuat juga bertujuan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa agar dapat memahami tentang topik Perubahan anatomi dan fisiologi yang terjadi pada ibu hamil trimester I, II dan III dengan subtopik Perubahan system kekebalan tubuh yang terjadi pada ibu hamil trimester I, II dan III. Didalam makalah ini tidak hanya membahas tentang perubahan sistem kekebalan tubuhnya tetapi juga membahas penyebabnya , dampak-dampaknya serta cara mempertahankan kekebalan tubuh agar seimbang dan tidak menurun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua mahasiswa , maaf bila ada kekurangan dalam cara penulisan ataupun penyusunan data , selamat membaca

PENULIS

A. PENGERTIAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH Imunitas atau kekebalan tubuh adalah sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor. Sistem ini mendeteksi berbagai macam pengaruh biologis luar yang luas, organisme akan melindungi tubuh dari infeksi, bakteri, virus sampai cacing parasit, serta menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel organisme yang sehat dan jaringan agar tetap dapat berfungsi seperti biasa. Contoh sederhana untuk memahami bagaimana sistem kekebalan tubuh bekerja:
1.

Ketika seseorang terluka, berbagai macam virus dan bakteri masuk dalam badan melalui robekan luka di kulit. Sistem kekebalan tubuh menghalangi dan mengurangi bahkan menghilangkan virus-virus tersebut bersamaan ketika kulit sedang menyembuhkan dirinya sendiri dan menutup luka tersebut.

2.

Ketika seekor nyamuk menggigit terdapat suatu bengkak merah yang gatal di kulit. Itu suatu tanda yang kelihatan dari sistem kerja kekebalan tubuh.

3.

Setiap waktu ketika seseorang menarik napas, tanpa disadari beribu-ribu kuman (virus dan bakteri) yang sedang mengapung di udara terhisap oleh hidung. Sistem kekebalan tubuh berhadapan dengan berbagai macam kuman dan bakteri tersebut tanpa masalah, namun adakalanya suatu kuman memiliki masa inkubasi(waktu untuk berkembang biak) yang lama dan sistem kekebalan tubuh tidak mampu menangkapnya, sehingga menjadi demam, flu atau bahkan lebih buruk dari itu.

B. Komponen Sistem Kekebalan


Komponen sistem kekebalan tubuh dibedakan menjadi: 1. Sistem kekebalan bawaan Sistem kekebalan tubuh melindungi organisme dari infeksi dengan lapisan pelindung kekhususan yang meningkat. Pelindung fisikal mencegah patogen seperti bakteri dan virus memasuki tubuh. Sistem imun bawaan menyediakan perlindungan dengan segera, tetapi respon tidak-spesifik.

2. Sistem kekebalan adaptif Jika patogen berhasil melewati respon bawaan, vertebrata memasuki perlindungan lapisan ketiga, yaitu sistem imun adaptif yang diaktivasi oleh respon bawaan. Disini, sistem imun mengadaptasi respon tersebut selama infeksi untuk menambah penyadaran patogen tersebut. Respon ini lalu ditahan setelah patogen dihabiskan pada bentuk memori imunologikal dan menyebabkan sistem imun adaptif untuk memasang lebih cepat dan serangan yang lebih kuat setiap patogen tersebut ditemukan.

Menurut Dr

W Adiyono SpOG Menjaga sistem kekebalan tubuh yang baik selama

kehamilan mempunyai peran penting untuk menghindari salah satu terjadinya komplikasi kehamilan, dan menekan angka kesakitan dan kematian (maternal and morbidity) secara tidak langsung.

3. Contoh penyakit yang menyerang kekebalan tubuh Ibu Hamil yaitu ANEMIA Karena harus menjalani siklus menstruasi setiap bulannya, wanita kehilangan unsur zat besi dua kali lebih banyak ketimbang pria. Itu sebabnya, remaja yang baru memperoleh haid pertama kali pun diharapkan segera menyadari bahwa tubuhnya memerlukan zat besi lebih banyak dan sadar akan ancaman anemia. Dalam usia reproduktif ini, zat-zat gizi seperti zat besi, vitamin A, dan kalsium, sangat diperlukan dalam jumlah cukup.

Diancam anemia Anemia atau kekurangan sel darah merah (hemoglobin atau Hb), sering dikaitkan dengan daya tahan tubuh manusia. Anemia menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani, akibat sel-sel tubuh yang tidak mendapatkan cukup oksigen. Penyebabnya antara lain adalah kurangnya zat gizi pembentuk darah, yaitu zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Pada dasarnya, mekanisme dalam tubuh mampu menjaga keseimbangan zat-zat tersebut. Zat besi merupakan salah satu yang dibutuhkan oleh sistem imunitas. Meski tubuh dapat mengatur sendiri penyerapan dan peningkatan zat besi sesuai kebutuhan, nyatanya anemia tetap bisa menyerang siapa saja. Terutama mereka yang punya tingkat kesibukan tinggi, sehingga tak punya cukup waktu untuk menjalani pola makan yang memenuhi syarat kebutuhan zat besi. Berdasarkan perhitungan rata-rata, wanita dengan bobot 55 kg akan kehilangan sekitar 2,4 mg zat besi akibat haid dan pengeluaran melalui saluran pencernaan dan kulit. Belum lagi faktor-faktor fisiologis umum lainnya yang tidak ada hubungannya dengan gender, misalnya kehilangan darah saat kecelakaan, pascabedah, serta adanya penyakit kronis atau infeksi (misalnya, infeksi malaria, demam berdarah, atau TBC). Masa hamil dan menyusui termasuk kondisi rawan bagi wanita. Anemia dianggap sebagai problem kesehatan berprevalensi tertinggi pada wanita hamil. Pada trimester pertama kehamilan, zat besi hanya sedikit dibutuhkan. Pasalnya, menstruasi untuk sementara tidak terjadi dan pertumbuhan janin masih terhitung lambat. Menginjak trimester kedua hingga ketiga, barulah volume darah dalam tubuh wanita akan meningkat hingga 35%. Akibatnya, sel darah merah harus mengangkut oksigen lebih banyak untuk janin. Sedangkan saat melahirkan, wanita juga perlu tambahan zat besi 300 - 350 mg akibat kehilangan darah. Hingga selesai proses melahirkan, wanita membutuhkan sekitar 40 mg zat besi (dua kali lipat kebutuhan di saat kondisi

tidak hamil). Hal ini perlu diperhatikan, terutama jika terjadi kehamilan berulang dalam waktu singkat. Pasalnya, cadangan zat besi sang ibu yang belum pulih, terpaksa harus kembali terkuras untuk kehamilan berikutnya. Meski biasanya belum mengalami haid kembali, ketika menyusui, ibu tetap kehilangan zat besi dan kalsium melalui ASI yang diberikan kepada bayinya. Selain kehilangan basal normal sekitar 0,8 mg, juga kehilangan zat besi melalui ASI mencapai sekitar 0,3 mg per hari. Maka itu, ibu menyusui butuh tambahan zat besi 2 mg per hari serta kalsium 400 mg per hari

4. Contoh kasus penyakit TORCH yang menyerang Bumil Ibu hamil dengan janin yang dikandungnya sangat peka terhadap infeksi dan penyakit menular. Beberapa di antaranya meskipun tidak mengancam nyawa ibu, tetapi

dapatmenimbulkan dampak pada janin dengan akibat antara lainabortus, pertumbuhan janin terhambat, bayi mati dalamkandungan, serta cacat bawaan. Infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes Simplex) sudah lamadikenal dan sering dikaitkan dengan hal-hal di atas. Besarnya pengaruh infeksi tersebut tergantung dari virulensi agennya, umur kehamilan serta imunitas ibu bersangkutan saat infeksi berlangsung. Infeksi Toxoplasma pada trimester pertama kehamilan dapat mengenai 17% janin dengan akibat abortus, cacat bawaandan kematian janin dalam kandungan, risiko

gangguanperkembangan susunan saraf, serta retardasi mental. Infeksi saat kehamilan trimester berikutnya bisa menyebabkan hidrosefalus dan retinitis. Infeksi rubella erat kaitannya dengan kejadian pertumbuhan bayi terhambat, patent ductus Botalli, stenosis pulmonalis, katarak, retinopati, mikrophthalmi, tuli dan retardasi mental.

Infeksi cytomegalovirus dapat menimbulkan sindrom berat badan lahir rendah, kepala kecil, pengapuran intrakranial, khorioretinitis dan retardasi mental, hepatosplenomegali dan ikterus Sampai saat penelitian ini dibuat belum ada data prevalensi infeksi TORCH pada ibu-ibu hamil di Indonesia. pemeriksaan TORCH pada ibu hamil sampai saat ini belum dilakukan dan dianjurkan untuk secara rutin karena biayanya relatif mahal TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakti infeksi ini, samasama berbahaya bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil. kini, diagnosis untuk penyakit infeksi telah berkembang antar lain ke arah pemeriksaan secara imunologis.

Prinsip dari pemeriksaan ini adalah deteksi adanya zat anti (antibodi) yang spesifik taerhadap kuman penyebab infeksi tersebut sebagai respon tubuh terhadap adanya benda asing (kuman.) TOXOPLASMA

Penyakit ini merupakan penyakit protozoa sistemik yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii dan biasa menyerang binatang menyusui, burung, dan manusia. Pola transmisinya melalui transplasenta pada wanita hamil, mempunyai masa inkubasi 10-23 hari bila penularan melalui makanan (dagingyang dimasak kurang matang) dan 5-20 hari bila penularannya melalui kucing. Bila infeksi ini mengenai ibu hamil trimester pertama akan menyebabkan 20% janin terinfeksi toksoplasma atau kematian janin, sedangkan bila ibu terinfeksi pada trimester ke tiga 65% janin akan terinfeksi. Infeksi ini dapat berlangsung selama kehamilan Infeksi Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi. Pada umumnya, infeksi Toxoplasma terjadi tanpa disertai gejala yang spesipik. Kira-kira hanya 10-20% kasus infeksi . Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah.

Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun). Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan mata dan atelinga, retardasi mental, kejang-kejang dan ensefalitis. Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG. Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma, ibu-ibu sebelum atau selama masa hamil (bila hasilnya negatif pelu diulang sebulan sekali khususnya pada trimester pertma, selanjutnya tiap trimeter), serta bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi Toxoplasma. Pencegahan dapat dilakukan antara lain dengan cara: memasak daging sampai matang, menggunakan sarung tangan baik saat memberi makan maupun membersihkan kotoran kucing, dan menjaga agar tempat bermain anak tidak tercemar kotoran kucing RUBELLA Penyakit ini disebabkan oleh virus Rubella yang termasuk famili Togaviridae dan genus Rubivirus, infeksi virus ini terjadi karena adanya kontak dengan sekret orang yang terinfeksi; pada wanita hamil penularan ke janin secara intrauterin. Masa inkubasinya rata-rata 16-18 hari. Periode prodromal dapattanpa gejala (asimtomatis), dapat juga badan terasa lemah,demam ringan, nyeri kepala, dan iritasi konjungtiva. Penyakit ini agak berbeda dari toksoplasmosis karena rubela hanya mengancam janin

Bila didapat saat kehamilan pertengahan pertama, makin awal (trimester pertama) ibu hamil terinfeksi rubela makin serius akibatnya pada bayi yaitu kematian janin intrauterin, abortus spontan, atau malformasi kongenital pada sebagian besar organ tubuh (kelainan bawaan): katarak, lesi jantung, hepatosplenomegali, ikterus, petekie, meningo-ensefalitis,

khorioretinitis, hidrosefalus, miokarditis, dan lesi tulang. Sedangkan infeksi setelah masa itu dapat menimbulkan gejala subklinik misalnya khorioretinitis bertahun-tahun setelah bayi lahir (menurut America College of Obstatrician and Gynecologists, 1981). Pencegahan antara lain dengan cara isolasi penderita guna mencegah penularan, pemberian vaksin rubela, dan semua kasus rubela harus dilaporkan ke institusi yang berwenang. Tanda tanda dan gejala infeksi Rubella sangat bervariasi untuk tiap individu, bahkan pada beberapa pasien tidak dikenali, terutama apabila ruam merah tidak tampak. Oleh Karena itu, diagnosis infeksi Rubella yang tepat perlu ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium.

CYTOMEGALOVIRUS (CMV) Penyakit ini disebabkan oleh Human cytomegalovirus, subfamili betaherpesvirus, famili herpesviridae. Penularannya lewat paparan jaringan, sekresi maupun ekskresi tubuh yangterinfeksi (urine, ludah, air susu ibu, cairan vagina, dan lainlain). Masa inkubasi penyakit ini antara 3-8 minggu. Pada kehamilan infeksi pada janin terjadi secara intrauterin. Pada bayi, infeksi yang didapat saat kelahiran akan menampakkan gejalanya pada minggu ke tiga hingga ke dua belas; jika didapat pada masa perinatal akan mengakibatkan gejala yang berat. Infeksi virus ini dapat ditemukan secara luas di masyarakat; sebagian besar wanita telah terinfeksi virus ini selama masa anak-anak dan tidak mengakibatkan gejala yang berarti. Tetapi bila seorang wanita baru terinfeksi pada masa kehamilan maka infeksi primer ini akan menyebabkan manifestasi gejala klinik infeksi janin bawaan sebagai berikut:

hepatosplenomegali, ikterus, petekie, meningoensefalitis, khorioretinitis dan optic atrophy, mikrosefali, letargia, kejang, hepatitis dan jaundice, infiltrasi pulmonal dengan berbagai

tingkatan, dan kalsifikasi intrakranial. Jika bayi dapat bertahan hidup akan disertai retardasi psikomotor maupun kehilangan pendengaran. Pencegahan dapat dilakukan antara lain dengan cara:bmenjaga kebersihan terutama sesudah buang air besar, menghindari transfusi darah pada bayi dari ibu seronegatif dengan darah yang berasal dari donor seropositif, dan menghindari transplantasi organ tubuh dari donor seropositif ke resipien seronegatif. Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo, dan virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Seperti halnya keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil.

Pemeriksaan laboratorium sangat bermanfaat untuk mengetahui infeksi akut atau infeski berulang, dimana infeksi akut mempunyai risiko yang lebih tinggi. Pemeriksaan laboratorium yang silakukan meliputi Anti CMV IgG dan IgM, serta Aviditas Anti-CMV IgG.

HERPES SIMPLEKS TIPE II Penyakit ini disebabkan infeksi Herpes simplex virus (HSV); ada 2 tipe HSV yaitu tipe 1 dan 2. Tipe 1 biasanya mempunyai gejala ringan dan hanya terjadi pada bayi karena adanya kontak dengan lesi genital yang infektif; sedangkan HSV tipe 2 merupakan herpes genitalis yang menular lewat hubungan seksual. HSV tipe 1 dan 2 dapat dibedakan secara imunologi. Masa inkubasi antara 2 hingga 12 hari. Infeksi herpes superfisial biasanya mudah dikenali misalnya pada kulit dan membran mukosa juga pada mata. Pada bayi infeksi ini didapat secara perinatal akibat persalinan lama sehingga virus ini mempunyai kesempatan naik melalui membran yang robek untuk menginfeksi janin. Gejala pada bayi biasanya mulai timbul pada minggu pertama kehidupan tetapi kadang-kadang baru pada minggu ke dua-tiga. Manifestasi kliniknya: hepatosplenomegali, ikterus, petekie, meningoensefalitis, khorioretinitis, mikrosefali, dan miokarditis.

Pencegahan antara lain dengan cara: menjaga kebersihan perseorangan dan pendidikan kesehatan terutama kontak dengan bahan infeksius, menggunakan kondom dalam aktifitas seksual, dan penggunaan sarung tangan dalam menangani lesi infeksius. Pencegahan juga harus disertai dengan ibu hamil yang harus selalu menjaga pola makan sehat dan makan makanan yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh dan bayi yang dikandung. Makanan yang bermanfaat bagi ibu hamil terutama meliputi buah-buahan, sayuran, daging, dan produk susu. 1. Sayuran dan buah-buahan Penyerapan serat tinggi dapat meningkatkan sistem pencernaan dan mencegah sembelit saat buang air besar. Perlu untuk selalu mengonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C. Seperti diketahui, vitamin C memainkan peran penting dalam meningkatkan sistem kekebalan dalam tubuh manusia. Ketika sedang hamil, perempuan harus bisa senantiasa meningkatkan kekebalan tubuhnya demi menjaga agar janin tetap sehat. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi kol, brokoli, apel, jeruk, dan buah-buahan lain. 2. Daging kaya zat besi dan protein Menurut dokter, ibu hamil harus melengkapi 27 miligram zat besi setiap hari. Selain daging, makanan lain, seperti hati hewan dan kacang kedelai, juga mengandung zat besi berlimpah. Namun, yang harus diperhatikan di sini adalah daging dan hati harus dimasak dengan matang untuk membunuh bakteri dan virus.

3. Mineral kalsium Perempuan membutuhkan kalsium yang cukup untuk meningkatkan tulang dan mencegah osteoporosis. Banyak perempuan hamil terganggu oleh masalah tulang. Sebagai contoh, struktur tulang akan menjadi rapuh sehingga menyebabkan fraktur (patah tulang). 4. Asam folat

Makanan yang mengandung asam folat juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh ibu hamil. Asam folat tidak hanya dapat mencegah anemia bagi perempuan, tetapi juga mempercepat pengembangan sistem saraf untuk janin. Menurut penelitian medis, asam folat berlimpah terkandung dalam makanan vegetarian dan hewani. Ibu hamil dapat mengonsumsi sayuran hijau dan hati hewan untuk suplemen asam folat. Makanan yang telah disebutkan di atas terbukti dapat memberikan banyak nutrisi penting bagi ibu hamil serta sangat membantu dalam mendukung kegiatan fisik sang ibu dan janin. Selain faktor makanan, hal yang tidak kalah penting adalah mereka juga harus menghentikan kebiasaan buruk, seperti minum alkohol dan merokok, untuk memberikan perlindungan sepenuhnya kepada janin. BERIKUT INI MACAM-MACAM SAYURAN DAN BUAH YANG MENGANDUNG ANTIOKSIDAN ; 1. Teh Hijau

Teh hijau itu mengandung antioksidan EGCG, yang dapat mengurangi risiko terkena berbagai jenis kanker. Susan Bowerman, asisten direktur di Center for Human Nutrition, University of California, Los Angeles mengungkapkan bahwa Fitonutrien pada teh juga mendukung pertumbuhan bakteri_baik (flora normal) di saluran pencernaan. Menurut beliau, fitonutrien bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri jahat di saluran cerna seperti E.coli, Clostridium, dan Salmonella, sehingga kerja bakteri baik tidak terganggu. Ini penting dilakukan karena, 70% sistem imunitas tubuh berada di saluran cerna. Cukup konsumsi 4 cangkir teh hijau sehari untuk mendapatkan manfaatnya.

2. Cabai

Menurut Gunnar Petersen, celebrity trainer bersertifikasi, cabai merangsang metabolisme, bertindak sebagai pengencer darah alami dan membantu mengeluarkan endorphin. Cabai juga kaya dengan beta karoten, yang mengubah vitamin A di dalam darah dan melawan infeksi. Demikian juga capsaicin yang bertugas menghambat neuropeptida (kimia yang menyebabkan peradangan). Cabai pedas bahkan memiliki kandungan antikanker. Konsumsilah satu sendok makan cabai per hari untuk membantu badan tetap bugar, pantesan harga cabai mahal ya teman?hehehe (gaknyambung.com)

3. Jahe

Berlawanan dengan apa yang diyakini selama ini, jahe bukanlah akar, namun batang, yang berarti mengandung senyawa hidup yang dapat meningkatkan kesehatan seseorang. Senyawa yang terkenal bermanfaat adalah gingerol, senyawa yang dapat menekan kanker seperti yang ditunjukkan berbagai studi, efektif melawan kanker kolon. Gepraklah jahe segar, tambahkan ke dalam minuman atau makanan yang hendak disantap. Semakin banyak

konsumsinya akan semakin baik, Bisa menghangatkan badan juga lho dikala dingin, selain pacaran (hehehehe) 4. Bluberi

Menurut Ryan Andrews, direktur penelitian di Precision Nutrition, Toronto, Kanada, Buah kecil-kecil yang sangat ampuh ini dapat membantu mencegah berbagai penyakit, mulai kanker hingga penyakit jantung. Satu piring saji atau setara dengan 3,5 ons bluberi mengandung kandungan antioksidan lebih banyak dibandingkan buah apa pun. Campurkan dengan lemon dan stroberi kemudian blender, maka akan menjadi makanan super yang ampuh memerangi berbagai penyakit.

5. Kayu Manis atau Cinnamon Sticks

Dikenal sebagai pemanis dan bumbu pelengkap untuk makanan India, kayu manis kaya antioksidan yang menghambat penggumpalan darah dan pertumbuhan bakteri (termasuk bau mulut yang bikin minder). Menurut pakar diet Nancy Clark, penulis buku Nancy Clarks Sports Nutrition Guidebook (Human Kinetics, 1996) berbagai studi juga menunjukkan bahwa kayu manis membantu menstabilkan gula darah, mengurangi diabetes tipe 2. Bonusnya, kayu manis dapat mengurangi kolesterol jahat. Cobalah setengah sendok teh per hari, campurkan dalam minuman.

6. Ubi Jalar

Percaya atau tidak, ubi jalar (sweet potato) merupakan makanan paling sehat sejagad? Ubi jalar mengandung zat glutation, sebuah antioksidan yang dapat menambah metabolisme nutrient dan meningkatkan system kekebalan tubuh, juga berfungsi memerangi penyakit Alzheimer, Parkinson, penyakit hati, cystic fibrosis, HIV, kanker, serangan jantung dan stroke. Sepotong ubi jalar per hari cukup sebagai makanan pengganti nasi lengkap dengan manfaat hebatnya

7. Tomat

Tomat merupakan sayuran yang ampuh melawan herpes. Kandungan likopen pada tomat juga membantu memerangi penyakit degeneratif. Tomat yang dimasak dan dibuat pasta bekerja paling baik. Konsumsilah sebutir tomat atau 12-20 ons jus tomat untuk menu harian. 8. Kurma/korma

Kurma diperkaya dengan potasium, mangan, dan antioksidan, buah ini membantu mendukung level pH yang sesuai bagi tubuh, membuat patogen sulit masuk ke jantung pertahanan tubuh. Kandungan serat pada kurma dapat menurunkan kadar insulin dan gula darah, mengurangi risiko diabetes dan sindrom metabolik. Pilih kurma yang berkulit gelap karena mengandung lebih banyak gizi, makanlah empat kurma sehari untuk mendukung sistem kekebalan Anda.

9. Jamur (reiki, shiitake, maitake)

Jamur lezat jika ditambahkan ke nasi merah. Namun jamur tersebut juga kaya dengan antioksidan yang disebut ergothioneine, yang dapat melindungi sel-sel tumbuh dari pertumbuhan abnormal dan bereplikasi menjadi sel mutan. Intinya, jamur dapat mengurangi risiko kanker, ujar Susan Bowerman, yang merekomendasikan konsumsi jamur setengah cangkir untuk dua kali seminggu. Masaklah dengan anggur merah, yang mengandung antioksidan resveratrol, akan meningkatkan daya tahan tubuh. 10. Delima

Jus buah delima dapat mengurangi risiko kanker, berkat kandungan polifenol yang disebut ellagitannin yang memberi warna pada buah. Studi terbaru di UCLA menemukan bahwa jus buah delima memperlambat sel kanker prostat dengan sebuah faktor enam. Minum secangkir jus delima setiap hari.

You might also like