You are on page 1of 41

PERUBAHAN MAKNA KATA

UN 06
1

Macam-macam Perubahan Makna Kata


1. 2.

3.
4. 5. 6.
UN 06

Meluas Menyempit Amelioratif Peyoratif Sinestesia Asosiatif


2

1. Meluas (generalisasi)
Cakupan makna sekarang (kini) lebih luas daripada makna yang lama.

UN 06
3

Contoh : a. Pelayaran ke negara Perancis itu dipimpin oleh Kapten Sugianto. Kata pelayaran dulu atau asalnya bermakna mengarungi lautan dengan perahu layar. Kini kata pelayaran bermakna

mengarungi lautan dengan kapal bermesin.

UN 06
4

b. Siapa yang Ibu cari di sini?

Kata ibu memiliki makna asal orang

tua kandung yang wanita.

Kata ibu saat dapat untuk menyebut

wanita yang berkedudukan lebih tinggi daripada kita.

UN 06
5

c. Pak Ari akhirnya menduduki kursi direktur di perusahaan itu.


Kata kursi memiliki makna asal tempat duduk yang berkaki dan bersandaran. Kata kursi kini juga memiliki makna kedudukan atau jabatan.

UN 06
6

d. Saat peringatan hari Kartini anak putra dan putri mengenakan pakaian nasional.

Kata putra dan putri semula digunakan hanya untuk menyebut

UN 06

anak-anak raja. Kata putra-putri pada kalimat tersebut untuk menyebut anak laki-laki dan perempuan pada umumnya.
7

2. Menyempit (spesialisasi)

Cakupan makna kata yang sekarang lebih sempit atau terbatas daripada makna yang dulu atau makna asalnya.
UN 06
8

Contoh : a. Saya bercita-cita ingin menjadi sarjana pendidikan. Kata sarjana dulu dipakai untuk menyebut cendekiawan atau orang pintar atau orang berilmu. Sekarang kata sarjana dipakai untuk menyebut orang yang telah lulus dari
UN 06

jenjang strata satu di perguruan tinggi

b. Sekarang ini di kota-kota besar banyak terdapat biro jasa yang menyalurkan para pembantu.

asal kata pembantu orang yang membantu. Sekarang kata pembantu dipakai untuk menyebut pembantu rumah tangga
Makna

atau pelayan.

UN 06
10

c. Dari tadi aku mencium bau bangkai di sekitar sini. Makna asal kata bau semua jenis

bau-bauan (wangi dan tidak enak).

Kini kata bau lebih mengarah pada makna bau tidak enak/busuk.

UN 06
11

d. Ustad Harun sedang pergi melakukan ibadah umroh.


Makna asal kata ustad guru. Makna kata ustad yang sekarang terbatas pada guru mengaji atau

guru agama Islam.

UN 06
12

3. Membaik (Amelioratif)

Suatu proses perubahan makna yang membuat makna kata baru dirasakan lebih tinggi atau lebih baik nilai rasa bahasanya daripada makna kata lama.

UN 06
13

Contoh : a. Anak-anak penyandang tunarungu pun berhak mengeyam pendidikan.

Kata tunarungu dirasakan lebih halus dan sopan nilai rasa bahasanya daripada kata tuli.
UN 06
14

b. Dalam acara perpisahan siswa kelas III kepala sekolah hadir bersama istri.

Kata istri dirasakan lebih tinggi atau lebih baik nilai rasa bahasanya daripada kata bini.

UN 06
15

c. Jenazah para korban kecelakaan itu dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diotopsi.

Kata jenazah dirasakan lebih baik nilai rasa bahasanya daripada kata bangkai atau mayat.

UN 06
16

d. Pada hari ini kakakku akan menikah.

Kata menikah nilai rasa bahasanya lebih halus atau lebih baik daripada digunakan kata kawin.

UN 06
17

4. Memburuk (Peyoratif) Suatu proses perubahan makna yang membuat makna kata baru dirasakan lebih rendah nilai rasa bahasanya daripada nilai pada makna kata lama.

UN 06
18

Contoh : a. Direktur perusahaan ini ternyata berbini tiga.

Kata bini dianggap baik pada masa lampau, tetapi sekarang dirasakan kasar.

UN 06
19

b. Empat narapidana kabur dari lembaga pemasyarakatan itu.

Kata kabur dianggap baik pada masa lampau, yaitu lari, tetapi sekarang dirasakan kurang baik, yaitu menghilang.

UN 06
20

c. Orang itu dipecat dari perusahaan tempat ia bekerja. Kata dipecat untuk pemakaian sekarang nilai rasanya kurang sopan. Sekarang masyarakat lebih senang menggunakan kata di-PHK atau

dirumahkan.

UN 06
21

d. Kaki tangan teroris berhasil dibekuk polisi. Kata kaki tangan dulu berarti kaki dan tangan, tetapi sekarang dipakai dalam arti yang kurang baik, yaitu mata-mata

atau orang yang diperalat orang lain untuk membantu.

UN 06
22

5. Sinestesia Perubahan makna kata akibat pertukaran tanggapan antara dua indra yang berlainan.

Misalnya: pengecap pendengaran pendengaran pengecap penglihatan pengecap


UN 06
23

Contoh : a. Suara penyanyi Erni Johan sampai saat ini masih empuk. Kata empuk sebenarnya yang merasakan adalah indra peraba (kulit) dengan makna lunak atau tidak keras. Akan tetapi, pada kalimat tersebut kata empuk yang merasakan adalah indra pendengar( telinga) dengan makna merdu. UN 06
24

b. Pidatonya hambar.

Kata hambar sebenarnya yang merasakan adalah indra pengecap (lidah) dengan makna tawar atau tidak

ada rasanya. Kata hambar dalam kalimat tersebut


kurang menggairahkan

yang merasakan indra pendengar (telinga) dengan makna monoton atau


UN 06
25

c. Model bajunya manis.

Kata manis sebenarnya yang merasakan adalah indra pengecap (lidah) dengan makna legi atau rasa seperti rasa gula. Dalam kalimat tersebut kata manis yang menangkap adalah indra penglihatan (mata) dengan makna menarik.
UN 06
26

d. Permen itu ramai rasanya.

Kata ramai sebenarnya yang merasakan adalah indra pendengaran dengan makna riuh rendah,meriah,

orang banyak.
Akan tetapi, dalam kalimat tersebut kata ramai yang merasakan adalah indra pengecap dengan makna

bermacam-macam.
UN 06

27

6. Asosiatif Perubahan makna kata yang terjadi karena persamaan sifat.

UN 06
28

Contoh : a. Orang itu mencatut nama pejabat untuk mencari sumbangan. Kata catut berarti alat untuk menarik atau mencabut paku dan sebagainya. Berdasarkan persamaan sifat ini, kata catut dipakai untuk menyatakan makna

mengambil sesuatu yang bukan haknya.

UN 06
29

b. Janganlah kita membiasakan diri memberi amplop dalam mengurus sesuatu!


Kata amplop berarti alat untuk

menyimpan surat.

Berdasarkan sifat ini, kata amplop dipakai untuk menyatakan makna memberi

uang sogokan atau uang pelicin.

UN 06
30

c. Menurut kacamata saya, perbuatan Anda tidak benar.

Kata kacamata memiliki makna lensa

tipis untuk mata guna menormalkan dan mempertajam penglihatan.

Kata kacamata pada kalimat tersebut berarti pandangan seseorang

terhadap suatu hal.


UN 06

31

CONTOH SOAL

UN 06
32

1. Kata yang mengalami penyempitan makna terdapat pada kalimat a. Firdaus mengajar di Madrasah Tsanawiyah Randugunting. b. Saudara kami mohon hadir dalam temu warga di kelurahan. c. Kakakku dikaruniai seorang putra dan seorang putri. d. Sepulang berlayar, Donny membuat rumah.
UN 06
33

2. Kalimat yang menggunakan kata beramelioratif adalah


a. b. c. d.
UN 06
34

Dengan wajah dingin Winda menerima kedatanganku. Pencopet itu tewas akibat tertabrak bajaj. Para narapidana mendapat pembinaan yang intensif. Ketika menyanyi, suara Stacia terang sekali.

3. (1) Para penyandang tunadaksa dari berbagai wilayah DKI mengikuti lomba melukis di aula kantor gubernur. (2) Aku merasa senang sebab ibuku beranak lagi. (3) Kita harus berlapang dada menerima kenyataan ini. (4) Pikiran Citra tajam sehingga ia diterima di SMA favorit tersebut. (5) Dalih yang dikeluarkan hanya siasat untuk mengalihkan perhatian saja.
UN 06
35

Kalimat yang menggunakan kata berpeyoratif ditandai nomor a. (1) dan (2) b. (2) dan (3) c. (3) dan (4) d. (2) dan (5)

UN 06
36

4. (1) Ratna Mahartika, seorang gadis yang memang manis. (2) Hobinya menyanyi, baik lagu pop, barat, bahkan dangdut. (3) Dengan modal suara empuk, ia pernah ditawari untuk rekaman. (4) Namun, ia tidak mau menerima tawaran itu. Kata bersinestesia dalam paragraf tersebut terdapat pada kalimat . a. (1) dan (2) c. (2) dan (3) b. (1) dan (3) d. (2) dan (4)
UN 06
37

5. Kalimat yang menggunakan kata


a. b. c. d.

berpeyorasi adalah Preman-preman pasar yang bermasalah ditangani polisi. Jumlah tunawisma di Jakarta semakin banyak. Sudah dua tahun kakakku bekerja sebagai pramugari di Matahari. Setelah bekerja selama tiga puluh tahun, kini bapakku menjalani purnabakti.

UN 06
38

6. Kata yang mengalami penyempitan makna terdapat pada kalimat a. Kedua orang tuaku tinggal di Surabaya. b. Putra-putri Indonesia mengadakan Kongres Pemuda tahun 1928. c. Para anggota Pramuka Penggalang bersama kakak pembina sedang mengikuti jambore daerah. d. Mohon maaf, Dik, di mana Jalan Raden Saleh itu?
UN 06
39

7. (1) Kata-katanya sangat pedas.


(2) Sebelum pergi ke undangan pernikahan, kami menyiapkan amplop. (3) Pedih sekali luka di tanganku. (4) Coklat ini bukan coklat biasa, tetapi coklat dengan rasa besar. Kalimat yang menggunakan kata bersinestesia ditandai nomor a. (1) dan (2) c. (3) dan (4) b. (2) dan (3) d. (1) dan (4)
UN 06
40

8. Tim Penertiban Masyarakat DKI

membawa para yang biasa tidur di bawah jembatan layang ke panti rehabilitasi. Kata berameliorasi untuk melengkapi kalimat tersebut adalah a. gelandangan b. pengemis c. peminta-minta d. tunawisma
41

UN 06

You might also like