You are on page 1of 6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi yang memuaskan baik bagi ibu maupun janin adalah hasil akhir yang diharapkan dari asuhan kebidanan. Supervise dan pengawasan kesehatan yang konsisten sangat penting. Banyak adaptasi selama kehamilan yang tidak diketahui ibu hamil dan keluarganya. Bidan yang memiliki pengetahuan dapat membantu ibu hamil mengenali hubungan antara status fisik dan rencana perawatannya. Berbagai informasi membangkitkan semangat ibu hamil untuk berpartisipasi dalam perawatannya sendiri. hal ini bergantung kepada keingintahuannya, kebutuhannya akan pengetahuan, dan kesiapannya untuk belajar. Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, tanda bahaya dalam kehamilan. Namun dalam makalah ini kami akan membahas tentang Eliminasi pada ibu hamil trimester I, II, dan III. Kebutuhan Eliminasi Ibu Hamil adalah permasalahan yang terjadi yang berhubungan dengan Buang air Kecil dan Buang air Besar selama masa kehamilan. Masalah BAK dan BAB selama masa kehamilan bisa terjadi menjadi tidak lancar jika hal yang menjadi mandatory selama masa kehamilan tidak dijaga dengan baik. Maka dengan itu perlunya para ibu ibu untuk mengetahui apa itu Kebutuhan Eliminasi Pada Ibu Hamil yang di perlukan.

B. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan pada ibu selama hamil, sehingga permasalahan eliminasi tersebut bisa diatasi dengan baik. Dan semoga bisa bermanfaat untuk Mahasiswa dan Dosen yang membaca makalah ini.

C. Manfaat
1. Dapat memudahkan kita untuk mempelajari tanda-tanda fisiologis ibu hamil 2. Menambah wawasan tentang kebutuhan fisiologis pada ibu hamil 3. Dapat mengetahui perubahan-perubahan fisiologi pada ibu hamil seperti kebutuhan eliminasi

BAB II ISI

Kebanyakan ibu hamil lebih sering ke kamar mandi untuk melakukan tindakan eliminasi. Salah satu alasan akan meningkatnya pembuangan air kemih adalah meningkatkan volume cairan tubuh dan membaiknya efisiensi ginjal, yang membantu produk sisa dari tubuh dengan cepat. Alasan lainnya adalah adanya penekanan dari Rahim yang berkembang, yang masih terletak di ronga panggul di sebelah kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih ini seringkali mereda setelah Rahim naik ke rongga perut, pada sekitar bulan keempat. Mungkin hal ini tidak akan kembali sampai bayi kembali turun ke rongga panggul pada bulan kesembilan. Karena pengaturan alat-alat di dalam tubuh berbeda pada setiap orang, maka derajat seringnya pengeluaran air kemih pada kehamilan juga bisa berbeda-beda.

Kadar Gula Dalam Air Kemih Terdapa sejumlah kecil gula dalam air kemih pada suatu saat pada kehamilan, bukanlah berarti ibu hamil abetes (sakit gula). Mungkin tubuh anda justru sedang melakukan apa yang seharusnya ia lakukan: yaitu memastikan bahwa janin yang menggantungkan kebutuhan bahan bakarnya pada sang ibu, mendapatkan cukup glukosa. Karena selama ini insulinlah yang mengatur kadar glukosa di dalam darah dan menjamin bahwa cukup banyak jumlah yang diambil oleh sel-sel tubuh sebagai makanannya, maka selama hamil tubuh membentuk mekanisme anti insulin untuk memastikan bahwa akan cukup banyak gula yang tinggal di dalam aliran darah untuk memberi makan janin. Ini adalah ide yang sempurna meskipun tidak selalu bisa berjalan dengan mulus. Kadang-kadang efek anti insulin ini begitu kuat sehingga sehingga terdapat gula yang lebih dari cukup di dalam darah untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin, jauh lebih baik dari jumlah yang dapat ditangani oleh ginjal. Maka kelebihan ini tumpah ke dalam air kemih, dan ini bukan merupakan hal yang aneh pada kehamilan, terutama pada trimester kedua dimana efek anti insulin meningkat. Bahkan pada kenyataannya, kira-kira separuh dari ibu hamil menunjukan adanya gula di dalam air kemih mereka pada beberapa waktu pada kehamilan mereka. Pada beberapa wanita respon tubuh terhadap meningkatnya gula darah adalah dengan meningkatkan produksi insulin, yang biasanya sudah akan menghilangkan kelebihan gula pada

kunjungan anda selanjutnya. Tetapi pada beberapa wanita, terutama yang sudah diabetes atau mempunyai kecendrungan terhadap diabetes, mungkin tidak mampu sekalipun membentuk insulin pada jumlah yang cukup untuk menangani meningkatnya gula darah, atau mereka tidak mampu sekaligus membentuk insulin dalam jumlah yang cukup untuk menangani meningkatnya gula darah, atau mereka tidak mampu menggunakan insulin yang mereka buat secara efisien. Dalam keadaan seperti ini, ibu hamil menunjukan kadar gula yang tinggi, baik di dalam darah maupun di dalam air kemih. Pada mereka yang sebelumnya tidak diabetes, keadaan ini dikenal sebagai diabetes kehamilan. Bila kunjungan berikutnya masih terdapat gula dalam air kemih anda, maka dokter anda mungkin akan memeriksakan kadar gula darah dan menganjurkan dilakukannya tes toleransi glikosa, yaitu sebuah prosedur dengan tepat mencerminkan respon tubuh terhadap gula pada aliran darah dan menentukan adanya diabetes pada seseorang. Gejala-gejala yang menunjukan kemungkinan adanya diabetes kehamilan antara lain: rasa lapar dan haus yang berlebihan, sering buang air kecil, bahkan pada trimester kedua infeksi monilia pada vagina yang hilang timbul, dan menaikannya tekanan darah. Kira kira 1% sampai 2% (perkiraan lain menduga sampai 10%) dari ibu hamil mengalami kondisi ini, yang mungkin lebih tepat disebut intoleransi karbohidrat pada kehamilan daripada istilah diabetes pada kehamilan yang terdengar menakutkan sehingga dapat dianggap sebagai komplikasi kehamilan yang paling sering terjadi. Karena begitu seringnya, maka banyak dokter yang sekarang melakukan tes gula darah sebagai pemeriksaan kehamilan secara rutin, pada antara minggu ke 24 sampai 28 kehamilan. Calon ibu yang akan berisiko lebih tinggi akan dites lebih awal dan lebih sering. Yang termasuk berisiko tinggi adalah ibu hamil yang berusia lanjut (karena kecendrungan terhadap diabetes meningkat dengan sejalannya usia) dan wanita dengan riwayat diabetes militus di dalam kesehatan keluarganya, wanita yang pernah mengalami adanya gula dalam air kemih pada kehamilan sebelumnya atau intoleransi terhadap gula di luar kehamilan. Wanita yang terlalu gemuk, yang dulunya lahir terlalu besar (lebih dari 4,5 kg), atau pernah memiliki bayi yang terlalu besar pada kehamilan sebelumnya, atau wanita yang mempunyai riwayat obstetric yang buruk (termasuk mengalami diabetes pada kehamilan yang sebelumnya, toksemia, infeksi saluran kemih yang berulangulang, cairan amnion yang berlebihan, keguguran yang berulang kali, kematian janin yang tidak diketahui penyebabnya, atau bayi yang mengalami kelainan bawaan).

Walaupun dimasa lampau diabetes pada calon ibu dan janinnya merupakan risiko besar. Bila gula darah terkontrol dengn ketat melalui diet, dan bila perlu diobati, maka wanita dengan diabetes bisa mendapatkan kehamilan yang normal dan bayi-bayi yang sehat. Ketidaknormalan gula darah menghilang setelah persalinan pada 97% sampai 98% kasus, tetapi dari beberapa wanita ini, terutama yang terlalu gemuk dapat mengalami diabetes di kemudian hari. Untuk mengurangi risiko ini, mereka yang mengalami diabetes pada kehamilan, harus mengambil langkah-langkah pencegahan: mendapatkan pemeriksaan kesehatan yang teratur, mempertahankan berat badan yang idea, diet yang sehat, kebiasaan berolahraga, dan mempelajari gejala-gejala dari penyakit sehingga bila muncul dapat segera diperiksakan.

Perdarahan Pada Anus Dan Wasir Perdarahan selalu merupakan gejala yang mengerikan, apalagi dalam masa kehamilan, dan terutama pada daerah tubuh yang begitu dekat dengan saluran lahir. Tetapi tidak seperti perdarahan pada vagina, perdarahan pada anus bukanlah tanda ancaman bahaya bagi kehamilan. Pada kehamilan, pendarahan ini biasanya disebabkan oleh wasir yang terletak di luar, lebih jarang disebabkan oleh wasir yang terletak di dalam. Wasir atau yang disebut ambeyen atau hemoroid, sebenarnya adalah varises pada anus, dan menyerang 20%-50% wanita hamil. Seperti vena kaki yang lebih peka terhadap varises pada saat ini, begitupula vena pada anus. Keadaan sembelit sering menyebabkan atau memperparah keadaan. Wasir (juga disebut tumpukan karena kadang-kadang vena yang membengkak membentuk seperti tumpukan buah anggur atau gundu) dapat menimbulkan rasa gatal dan nyeri, disamping adanya pendarahan. Perdarahan pada anus dapat juga berasal dari celah-celah retakan pada anus yang disebabkan oleh sembelit, yang menyertai wasir atau timbul secara terpisah. Celah-celah ini biasanya sangat menyakitkan. Jangan coba-coba mendiagnosa sendiri wasir anda. Perdarahan dari anus kadang-kadang merupakan tanda dari penyakit yang serius dan selalu harus diperiksakan. Tetapi, bila anda mengalami wasir, peran anda sendirilah yang paling penting dalam mengobatinya. Perawatan diri yang baik dapat mengurangi kebutuhan perawatan medis yang radikal.

Hindari sembelit, sembelit bukan merupakan factor yang harus dialami selama kehamilan (mencegah sembelit sejak awal kehamilan adalah cara yang terbaik untuk mencegah wasir)

Tidur dengan posisi miring/tidak terlentang untuk menghindari terjadinya tambahan tekanan pada vena anus, hindari berdiri dan duduk yang terlalu lama Jangan mengejan pada saat buang air besa, duduk dengan kaki sedikit diangkat (diletakan di atas kursi kecil) akan membantu proses ini Lakukan latihan kegel dengan teratur, latihan ini memperbaiki perdarahan di daerah anus Mandi duduk berendam di dalam air hangat dua kali sehari Aplikasikan kompres (hazel) atau es pada wasir Gunakan obat oles atau supositoria hanya bila dianjurkan oleh dokter yang tahu bahwa anda sedang hamil Selalu mengusahakan agar perianeal ( dari vagina sampai anus ) tetap bersih. Cuci area ini dengan air hangat setelah buang air besar, selalu menyeka dari arah depan ke belakang. Gunakan kertas pembersih yang tidak berwarna

Bila terasa nyeri pada posisi duduk, anda dapat menggunakan bantalan khusus yang ditiup dan berbentuk seperti ban dalam mobil Berbaringlah beberapa kali sehari bila mungkin dengan posisi miring. Nontonlah TV,membaca atau berbincang bincang dengan pasangan anda dalam posisi ini.

Dengan pemeliharan yang baik, wasir dapat dicegah untuk menjadi khronis. Mereka dapat bertambah parah dengan adanya persalinan, terutama bila tahap mengejannya panjang, tetapi biasanya wasir akan menghilang setelah persalinan, bila cara cara pencegahannya tetap dilakukan.

You might also like