You are on page 1of 19

Geografi

sebagai salah satu kajian ilmu pengetahuan alam adalah studi dan pertelaan mengenai perbedaan fenomena alam tentang sebaran makhluk hidup yang di bumi dan mencakup semua faktor yang dapat mengubah atau mempengaruhi permukaan bumi secara fisik, perubahan iklim, dan berbagai proses kegiatan makhluk hidup atau bukan. Biogeografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sebaran secara spesial makhluk hidup pada saat yang lalu dan saat ini. biogeografi pada umumnya dibagi atas geografi tumbuhan (fitogeografi) dan geografi hewan (zoogeografi).

tumbuhan yang tersebar luas,

Contoh: plantago mayor, atau agathis australis


tumbuhan endemik

Contoh :Ginko biloba atau Rafflesia arnoldii


tumbuhan discontinue

contoh: Empetum nigrum atau Larrea trdentata

Adalah kelompok taksa tumbuhan yang

penyebarannya hampir di seluruh dunia Untuk tumbuhan yang tersebar luas di wilayah tropis tumbuhan dan dinamakan tumbuhan pantropis

Tumbuhan endemik merupakan taksa tumbuhan yang

penyebarannya terbatas di wilayah yang tidak terlalu luas, yang disebabkan oleh kondisi lingkungan setempat dan barier. Terdapat macam-macam tumbuhan endemik, antara lain tumbuhan endemik benua, endemik regional dan lokal atau setempat.

Tumbuhan discontinue adalah taksa tumbuhan yang

kehadirannya di suatu wilayah yang luas terpisahpisah dalam kantong-kantong taksa tumbuhan tertentu. Terbentuknya taksa tumbuhan discontinue antara lain disebabkan oleh faktor barier ekologi, gagal bermigrasi, dan gagal beradaptasi pada lingkungan tertentu

a) kondisi habitat, b) respon tumbuhan, c) sifat adaptasi, d) migrasi dan e) kelangsungan hidup yang sebagian besar tergantung pada sifat proses evolusi dan kemampuan bermigrasi.

tumbuhan kosmopolit dan sub-kosmopolit

(Gnamineae), tumbuhan wilayah tropis (Araceae), tumbuhan wilayah sub-tropis (Salicaceae), tumbuhan discontinue (Papaveraceae), tumbuhan endemis (Bixaceae) dan tumbuhan wilayah ekstrim, misalnya gurun (Pedaliaceae).

Geografi tumbuhan akan diberi interpretasi dalam arti

yang jauh lebih luas daripada biasanya, dengan mencakup bukan hanya semua perwujudan geografik yang berasal dari tumbuhan baik secara individual maupun kolektif (dan oleh sebab itu untuk suatu bagian yang cukup banyak memuat pula hal-hal mengenai botani ekonomi dan geomorfologi), tetapi juga alasan-alasan atau sebab sebab yang ada dibelakang perwujudan itu Tujuan akhir geografi tumbuhan adalah studi tentang perbedaan-perbedaan di wilayah-wilayah penyusun permukaan bumi.

Geografi tumbuhan berusaha untuk mengintegrasikan

ciri-ciri flora dan vegetasi ini sejauh mungkin atas dasar yang berlaku di seluruh dunia, dan untuk rekaman dan ilustrasi memanfaatkan peta-peta sebagai alat utamanya

Segi-segi botani dari apa yang dapat disebut geografi

atau pola areal merupakan sebagian besar penyusun geografi tumbuhan. Pola agihan geografi demikian itu sebagian didasarkan atas reaksi fisilogi terhadap faktor-faktor ekologi, dan sebagai konsekuensinya, sampai suatu derajat yang cukup banyak bergantung pada iklim. kisaran-kisaran suhu tertentu, misalnya, hanya diperoleh dalam wilayah-wilayah tertentu, dan demikian pulalah kenyataannya dengan faktor-faktor iklim lainya.

Pengaruh tanaman pada iklim lingkungan menjadi

penting dengan semakin besarnya tanaman dan jumlah rumpun tanaman Mulanya tanaman akan dipengaruhi oleh iklim mikro saja, namun kemudian lambat laun dipengaruhi oleh iklim meso dan iklim makro. Di dalam pertanian, kehutanan dan perkebunan pemeliharaan terhadap tanaman yang baru tumbuh adalah sangat penting karena tanaman yang muda masih lunak terutama peka terhadap kondisi iklim.

Iklim cenderung menyediakan faktor keseluruhan

yang paling penting yang menentukan agihan tumbuhan, pada tahap ini kita selayaknya memberikan beberapa garis besar tipe-tipe iklim utama di bumi dengan ciri- ciri vegetasi yang berkaitan. Karena itulah iklim dianggap sebagai sang tuan bagi tanaman. Menurut Kendrew (loc. Cit.), iklim merupakan gagasan yang majemuk, suatu penyamarataan kondisi-kondisi cuaca yang bermacam-macam (dan berubah-ubah) dari hari ke hari sepanjang tahun.

iklim mediteranian

mediteraniandengan musim panas yang terik dan kering, tetapi dengan musim lain yang lembab dan tidak terlalu dingin untuk kehidupan tumbuhan. vegetasinya sering didomonasi oleh semaksemak berdaun kaku seperti belulang tetapi meliputi banyak terna berumbi dan efemental.

Iklim daerah-daerah sekitar

kutub dan daerah-daerah yang berelevasi tinggi kebanyakan bersifat keras, dengan suhu rata-rata dalam bulan-bulan yang paling panas dibawah 10 derajat celcius. Vegetasi kebanyakan rendah dan dan sedikit terdiri dari semak-semak kerdil, terna (termasuk banyak yang berperawakan seperti rumput), lumut kerak dan lumut.

Iklim daerah tropika dan daerah-daerah yang

berbatasan dengan panas dan sangat lembab dan suhu rata-rata dalam bulan pendingin biasanya diatas 17,8 C (64 F) dan curah hujan sering kali lebat (misalnya 200-400 cm). Vegetasi berkisar dari hutan hujan yang paling subur di dunia sampai berbagai komunitas semak, lahan rumput dan komunitas gurun dengan sedikit berkurangnya air yang tersedia.

Tumbuhan yang paling ideal terdiri atas : (1) akar untuk bersauh dalam tanah dan dari tanah itu menyerap air dan zat hara yang larut, (2) Batang untuk mendukung daun dan alat reproduksi di atas, (3) Daun berwarna hijau untuk membuat zat-zat makanan dalam cahaya, (4) Dan bunga untuk membuat biji dan dengan demikian dapat terlaksana reproduksi.

Anatomi tumbuhan

Sosiologi tumbuhan, juga disebut Fitososiologi,

tegasnya merupakan studi tentang komunitas tumbuhan yang menyusun vegetasi- termasuk permulaan dan pembentukannya, strukturnya, dan di atas yang lain-lain tadi, komposisinya

segi hewan dalam gambar

kehidupan (dan khususnya pengaruh manusia) harus selalu diingat dengan gamblang oleh para peminat studi geografi tumbuhan. geografi hewan sering memperkuat kesimpulankesimpulan yang diambil dalam geografi tumbuhan, dan menyajikan bukti-bukti yang bagus mengenai kecenderungan evolusi dalam rekaman-rekaman fosilnya.

seringkali tumbuhan dan

hewan berevolusi bersama-sama dan perlu untuk kehadiran mereka masig-masing. Dalam hal hewan pemakan daging pun, lambat atu cepat, bila kita merunut kembali rantai makanan, akhirnya kita akan sampai pada suatu titik, bahwa hewan pemakan daging pun secara tidak langsung bergantung pada tumbuhan.

You might also like