You are on page 1of 6

BAB II PEMBAHASAN A.

Pengertian Lughah Kata lughah dalam bahasa A z dffdftgtyjjiujiuuuttrrefdrefre4r4rs xii12f`phe hyZZZZZZZZqrab semakna atau sama dengan kata bahasa dalam bahasa Indonesia, language dalam bahasa inggris, languae dalam bahasa perancis, taal dalam bahasa belanda, dalam bahasa sanskerta. Atas dasar perbedaan sebutan itu tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pengertian bahasa untuk sebagian orang masih belum tepat. Hingga kini bahasa didefinisikan dengan beragam pengertian. Sebagian mengatakan bahwa bahasa adalah perkataan-perkataan yang di ucapkan atau di tulis. Sebagian lainnya mengatakan bahwa bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia. Sekelompok lainnya mendefinisikan bahasa sebagai kata benda, kata kerja, kalimat-kalimat, ungkapan-ungkapan, dan sebagainya yang dipelajari di sekolah. Ada juga yang mendenifinisikan bahasa hanya sebagai kumpulan kata-kata dan kaidah-kaidah atau peraturan-peraturan. Bila di cermati secara lebih seksama dan akurat, beberapa definisi tersebut hanya menyentuh dan menerangkan sebagai dari hakikat wujud dan fungsi bahasa. Sebenarnya, Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbiter (tidak ada hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya) yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi, kerja sama, dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Menurut Ferdinand de Saussure pada tahun 1916, membedakan antara yang di sebut langage, langue,dan parole. Ketiga istilah yang berasal dari bahasa perancis itu, dalam bahasa Indonesia secara tidak cermat, lazim dipadankan dengan satu istilah, yaitu bahasa. Padahal ketiganya mempunyai pengertian yang sangat berbeda, meskipun ketiganya memang sama-sama bersangkutan dengan bahasa. Dalam bahasa perancis istilah langage di gunakan untuk menyebut bahasa sebagai system lambang bunyi yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara verbal di antara sesamanya. Langage ini bersifat abstrak. Barangkali istilah langage dapat dipadankan dengan kata bahasa seperti terdapat dalam kalimat manusia mempunyai bahasa, bintang tidak. Jadi penggunaan istilah bahasa dalam kalimat tersebut, melainkan mengacu pada bahasa umumnya, sebagai alat komunikasi manusia. Binatang juga melakukan kegiatan komunikasi, tetapi alat yang di gunakan bukan bahasa.

Istilah kedua fedinand de Saussure yakni langue di maksudkan sebagai sebuah system lambang bunyi yang di gunakan oleh sekelompok aggota masyarakat tertentu untuk berkomunikasi dan berinteraksi sesamanya. Jadi langue mengacu pada sebuah system lambang bunyi tertentu yang di gunakan oleh sekelompok aggota masyarakat tertentu, yang barangkali dapat dipadankan dengan kata bahasa dalam kalimat Nita belajar bahasa jepang, sedangkan Dika belajar bahasa inggris sama dengan langage yang bersifat absrak, langue juga bersifat abstrak, sebab baik langage maupun langue adalah suatu system pola, keteraturan, atau kaidah yang ada atau di miliki manusia tetapi tidak nyata-nyata di gunakan. Berbeda dengan langage dan langue yang bersifat abstrak, maka istilah yang ketiga yaitu parole yang bersifat konkrit, karena parole(tutur)itu merupakan pelaksanaan dari langue dalam bentuk ujaran atau tuturan yang dilakukan oleh para anggota masyarakat di dalam berinteraksi atau berkomunikasi sesamanya. Tutur di sini barangkali dapat dipadankan dengan kata bahasa dalam kalimat. Kalau beliau berbicara bahasanya penuh dengan kata dari pada dan akhiran ken. Jadi, sekali lagi tutur itu tidak bersifat abstrak, nyata ada, dan dapat di amati secara empiris. Dari pembahasan mengenai istilah langage, langue, parole(tutur) di atas terlihat bahwa kata atau istilah bahasa dalam bahasa Indonesia mananggung beban konsep yang amat berat, karena ketiga istilah yang berasal dari bahasa prancis itu dapat di padankan dengan satu kata bahasa itu, meskipun harus dalam konteks yang berbeda. Beban konsep atau makna yang di tanggung kata bahasa itu, memang sangat berat, karena selain menanggung konsep istilah langage,langue dan parole itu juga menanggung konsep atau pengertian lain. Perhatian penggunaan kata bahasa dalam kalimat-kalimat berikut : 1. Sesama aparat penegak hukum haruslah ada kesamaan bahasa, agar keputusan yang di ambil tidak bertentangan. 2. Bahasa militer tak perlu di gunakan dalam menghadapi kerurusuhan di sana. 3. Nyatakanlah rasa cintamu dalam bahasa bunga. Hasilnya pasti akan lebih baik. 4. Sang raja yang sedang di mabuk kemenangan itu tidak mengetahui bahasa sang permaisuri telah tiada. 5. Agak sukar juga berbicara dengan orang yang gila-gila bahasa itu. Kelima kata bahasa di atas tidak ada hubungannya baik dengan kata langage,langue maupun parole. Yang pertama berarti kebijakan, pandangan yang kedua berarti "cara" yang ketiga berarti "alat komunikasi" yang keempat berarti "bahwa"dan yang kelima berarti "agak".

Sebagai langage bahasa itu bersifat universal, sebab dia adalah satu sistem lambang bunyi yang di gunakan manusia pada umumnya, bukan manusia pada suatu tempat atau suatu masa tertentu.tetapi sebagai langue bahasa itu, meskipun ada cirri-ciri keuniversalannya, bersifat terbatas pada satu masyarakat tertentu. Satu masyarakat tertentu ini memang agak sukar rumusnya, namun adanya cirri saling mengerti (mutual intelligible) barangkali bisa di pakai batasan adanya satu bahasa. Jadi, misalnya, penduduk yang ada di Garut selatan dengan yang ada di karawang dan di lereng gunung salak, bogor, masih berada dalam satu masyarakat bahasa dan dalam satu bahasa, karena mereka masih dapat mengerti dengan alat verbalnya. Mereka dapat berkomunikasi atau berinteraksi secara verbal. Begitu juga penduduk yang berada di Banyumas dengan yang berada di semarang dan yang berada di Surabaya, masih berada satu masyarakat bahasa karena masih ada saling mengerti diantara mereka sesamanya. B. Ciri Bahasa Manusia Jika kita perhatikan dari definisi bahasa tersebut, terdapat beberapa unsur penting dalam bahasa, yakni: 1. bahasa itu sistem 2. bahasa itu lambang bunyi 3. bahasa itu dihasilkan oleh alat ucap manusia 4. bahasa itu bersifat arbitrer (manasuka) 5. bahasa itu merupakan sarana komunikasi antarmanusia. Dengan demikian karakteristik bahasa manusia itu adalah sebagai berikut. 1. menggunakan saluran vokal-lauditoris 2. arbitrer 3. kebermaknaan 4. transmisi budaya 5. penggunaan spontan 6. saling berganti 7. dualitas 8. keterpisahan 9. kebergantungan struktur 10. kreativitas

C. Masyarakat Masyarakat adalah suatu kelompok orang yang mempunyai verbal repertoire yang relative sama serta mempunyai penilaian yang sama terhadap norma-norma bahasa yang digunakan di dalam masyarakat tertentu. Dalam ilmu sosiologi kita mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka. Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-anggotanya. Unsur-unsur suatu masyarakat 1. Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak 2. Telah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu 3. Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama. Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat: 1. Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana. 2. Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bermasyarakat bidang, kerena pengetahuan modern sudah maju, tehknologi pun sudah berkembang, dan sudah mengenal tulisan. Masyarakat merupakan gabungan dari individu-individu, oleh karena itu setiap idividu harus bisa menjadi masyarakat yang modern, dalam arti tanggap akan perubahanperubahan zaman, untuk itu masyarakat harus bisa menguasai IPTEK yang semangkin hari semakin berkembang pesat. Bila dipandang cara terbentuknya masyarakat ada 2 yaitu: 1. Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan 2. Masyarakat mardeka, ada 2 yaitu: a. Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti: geromboklan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan. b. Masyarakat kultur,yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan kedunian atau kepercayaan.

D. Kesimpulan Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia yang dapat digunakan orang untukn menyatakan atau mengekspresikan perasaan, emosi, harapan, keingiinan, cita-cita, dan pikiran seseorang. Sebaliknya, bahasa juga menjadi alat untuk mengerti dan menghayati perasaan, harapan, keinginan, dan pikiran orang lain. Masyarakat adalah suatu kelompok orang yang mempunyai verbal repertoire yang relative sama serta mempunyai penilaian yang sama terhadap norma-norma bahasa yang di gunakan di dalam masyarakat tertentu. Demikianlah makalah yang seadanya ini kami buat dengan kemampuan yang sangat minim sekali untuk memenuhi tugas mata kuliah, yang sudah barang tentu banyak kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalamnya. Namun, walaupun demikian, mudahmudahan ini dapat memberikan pemahaman sumbangsih terhadap kita semua dan membuka cakrawala pengetahuan yang selama ini menjadi kebudayaan dialektika sebuah kehidupan. Kritik dan saran merupakan bahan evaluasi yang kami harapkan, dengan adanya proses transformasi pengetahuan yang lebih progresif.

DAFTAR PUSTAKA Bachari, Andika Dutha dan Harras Kholid A. 2009. Dasar-dasar Psikologilinguistik. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia Press. Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Kajian Teoritik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dardjowidjojo, Soenjono. 1985. Perkembangan linguistik di Indonesia. Jakarta: Arcan. Izzan, Ahmad, H.2007.Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Airlangga University Press. Nababan, P.W.J. 1993. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

You might also like