You are on page 1of 20

KIMIA LINGKUNGAN

Oleh : Sri Yulina Wulandari

Pendahuluan
Definisi : Ilmu Kimia Lingkungan merupakan studi terhadap sumber, reaksi, transpor, efek dan nasib zat kimia di lingkungan udara, tanah, dan air, serta efek aktivitas manusia terhadapnya.
Kimia atmosfer,kimia akuatik dan kimia tanah

Kimia

Lingkungan pertama kali mempelajari bagaimana cara kerja lingkungan yang tidak terkontaminasi, zat kimia apa dan berapa konsentrasi yang ada secara alami dan apa efeknya.

Masalah masalah Lingkungan Global


1. Pemanasan Global (Global Warming)
Jumlah penduduk yang meningkat disertai dengan meningkatnya kegiatan manusia terutama dalam bidang transportasi, industri ------ terjadi kenaikan suhu di seluruh permukaan bumi ------- pemanasan global. Pemanasan global terjadi sangat cepat, hal ini disebabkan adanya peningkatan efek rumah kaca dan gas rumah kaca.

Energi matahari yang menuju ke permukaan bumi : 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap oleh awan 45% diadsorpsi oleh permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi

Energi yang diadsorpsi dipantulkan

kembali oleh awan dan permukan bumi, dalam bentuk radiasi infra merah.

Sebagian besar infra merah yang

dipancarkan bumi tertahan oleh awan, gas-gas rumah kaca untuk dikembalikan ke permukaan bumi.

Dalam keadaan normal, efek rumah kaca

diperlukan ------- perbedaan temperatur rendah antara siang dan malam hari di permukaan bumi.

Suhu rata-rata permukaan bumi yang

tidak terkena sinar matahari (tidak ada efek rumah kaca) sangat rendah.

Gas-gas rumah kaca : CO2 SO2 NO NO2 CH4 CFC (freon)

efek rumah kaca

Dampak Lingkungan Pemanasan Global


Perubahan suhu yang cepat ---------perubahan iklim yang cepat ------- seluruh ekosistem terganggu --------- mengurangi kemampuan menyerap CO2 di atmosfer. Gunung-gunung es di daerah kutub mencair ------- permukaan air laut naik.

Permukaan air laut naik menyebabkan :

Erosi wilayah pesisir, kerusakan hutan bakau dan terumbu karang, naiknya salinitas di wilayah estuaria dan wilayah pesisir lain, perubahan lokasi sedimentasi, berkurangnya intensitas cahaya di dasar laut serta naiknya tinggi gelombang. Perubahan iklim global mengakibatkan perubahan keseimbangan biologis di laut.

Perubahan iklim akibat pemanasan global


berdampak pada :

ekosistem sosial ekonomi kesehatan masyarakat

2. Kerusakan Lapisan Ozon


Ozon (O3) secara alamiah tersebar dalam
stratosfer membentuk lapisan dengan tebal kurang lebih 35 km. Lapisan O3 berfungsi menyaring radiasi ultraviolet matahari yang berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup di permukaan bumi.

Reaksi terbentuknya ozon :


O2 + sinar matahari (uv) O + O O2 + O O3 (ozon)

Sinar ultra violet (sinar uv): UV-A : uv dengan panjang gelombang lebih panjang relatif kurang berbahaya, dan hampir seluruhnya dapat menembus lapisan ozon. UV-B : berbahaya tetapi kurang mematikan. UV-C : uv dengan panjang gelombang pendek, sangat berbahaya mematikan makhluk hidup.

Penyebab kerusakan lapisan ozon : CFC (chloro fluoro carbon) : CFC-11, CFC12, CFC-13 CHCL3, CCl4, NO2
Konsentrasi CFC-11 dan CFC-12 meningkat 2 kali setiap 17 tahun. Sedangkan CFC-13 setiap enam tahun

Sifat CFC : gas berwarna biru tua, stabil, tidak


mudah terbakar

Penggunaan CFC :

30% pada refrigerator dan AC 19% pada aerosol kaleng penyemprot 28% pada karet dan karton fastfood 19% sebagai pembersih 4% keperluan lain

Mekanisme kerusakan lapisan ozon : Radikal chlor yang berasal dari senyawa CFC bereaksi dengan ozon. Kerusakan lapisan ozon (ozone hole) tampak di kawasan Kutub Selatan (1985). Setiap penipisan 1% lapisan ozon diperkirakan sebanyak 2% radiasi ultra violet sampai di permukaan bumi.

Reaksi perubahan ozon : CFCl3 + uv Cl* + O3 O2 + uv energi ClO + 2O

CFCl2 + Cl* ClO + O2 2O O2 + Cl*

Penanggulangan Kerusakan Lapisan Ozon : Melalui Konvensi Wina th 1985 Tahun 1987, AS melarang penggunaan CFC pada aerosol. Tahun 1987, usulan menurunkan produksi dan penggunaan CFC secara bertahap sampai tuntas tahun 2005. Tahun 1997, Indonesia melarang produksi, penggunaan dan impor CFC. Sebagai penggantinya adalah HCFC (hidro CFC).

3. Acid Rain (Hujan Asam)


Karakteristik Air Hujan :Sumber BMG, 1990
Parameter Jakarta pH 5,56 SO4 0,04 NO3 1,66 NH3 1,42 Medan 5,76 0,12 1,86 1,20 Manado 5,78 0,04 0,61 0,26

You might also like