You are on page 1of 13

BAB I FILSAFAT PANCASILA 1.1.

PENDAHULUAN Kekokohan suatu bangsa tergantung dari keyakinan bangsa tersebut terhadap nilai-nilai luhur bangsanya. Bagi bangsa Indonesia nilai-nilai luhur tersebut terkristalisasi dan terakumulasi dalam filsafat Pancasila yang merupakan karya Bapak Bangsa (Founnding Fathers) yang tidak ternilai. Filsafat Pancasila merupakan renungan jiwa yang dalam, berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan pengalaman yang luas yang dirumuskan secara cermat dan seksama dalam hiarkhis yang harmonis sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh. Setelah mengkaji pembahasan ini diharapkan pembaca mampu: 1). Memahami 4 (empat) landasan Filsafat Pancasila. 2). Memahami Filsafat Pancasila sebagai filsafat yang theisme (berketuhanan). 3). Memahami Filsafat Pancasila sebagai paradigma pembangunandalam berbagai aspek kehidupan yang meliputi bidang ekonomi,hukum, sosial budaya, politik, hankam dsb. Untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia 1.2. Landasan Filsafat Pancasila. 1). Landasan etimologis. Secara etimologis Pancasila berasal dari bahasa Sansa kerta yang ditulis dalam huruf Dewa Nagari. Makna dari Pancasila ada 2(dua). Pertama Panca artinya lima dan Syila ( huruf i pendek) artinya batu sendi. Jadi Pancasyila berarti batu sendi yang bersegilima. Kedua Panca artinya lima Syiila (huruf i panjang) artinya perbuatan yang senonoh sesuai dengan makna kesusilaan. Pancasyiila berarti lima perbuatan yang senonoh. 2). Landasan Historis. Secara histories Pancasila dikenal secara tertulis oleh Bangsa Indonesia sejak abad ke XIV pada zaman Majapahit yang Tertulis pada 2 (dua) kitab yaitu Sutasoma dan Nagara Kertagama. *. Buku Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular tercantum dalam Panca Syiila Krama yang merupakan 5 (lima) pedoman yaitu: . Tidak boleh melakukan kekerasan. . Tidak boleh mencuri. . Tidak boleh dengki. . Tidak boleh berbohong. . Tidak boleh mabuk (minum minuman keras). *. Buku Negara Kertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca tercantum pada sarga 53. bait 2 (dua) yang tertulis sebagai berikut: Yatnang gegwani Pancasyiila kertasangkarabhiseka krama. *. Selama berabad-abad bangsa Indonesia tidak mendengar lagi kata Pancasila, baru pada tanggal 1 (satu) Juni 1945 pada rapat Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)I kata pancasila digemakan kembali oleh Bung Karno untuk me-

menuhi permintaan ketua BPUPKI dr.Rajiman Wedyodiningrat dasar Negara Indonesia merdeka. Pancasila yang disampaikan Bung Karno sebagai berikut: . Kebangsaan Indonesia. . Internasionalisme atau Perikemanusiaan. . Mufakat atau Demokrasi. Kesejahteraan Sosial dan Ketuhanan. Pancasila menurut Bung Karno dapat diperas menjadi TRISILA Yaitu: Sila pertama dan kedua menjadi Sosio Nasionalisme. Sila ketiga dan keempat menjadi Sosio Demokrasi dan Ketuhanan. Trisila masih bias diperas menjadi EKASILA yaitu GOTONG *. Pancasila rumusan Bung Karno dikaji angota panitia lainnya dan dirumuskan kembali pada tanggal 22 Juni yang dikenal sebagai PIAGAM JAKARTA, oleh Muhammad Yamin disebut JAKARTA CHARTER. Pancasila dalam Piagam Jakarta. 1). Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syareat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. 2). Perikemanusiaan yang adil dan beradab. 3). Persatuan Indonesia. 4). Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. 5). Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada waktu diundangkan UUD45 tanggal 18 Agustus 1945 rumusan Pancasila berbeda dengan yang tercantum pada Piagam Jakarta. Rumusan tersebut sebagai berikut: 1). Ketuhanan Yang Maha Esa. 2). Peri kemanusiaan yang adil dan beradab. 3). Persatuan Indonesia. 4). Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. 5). Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Perumus Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD45 adalah: Mochammad Hatta, Abikoesno Tjokrosoejoso, Kasman Singodimedjo, Wahid Hasjim dan Mochammad Hasan Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, pada bulan Desember 1949 NKRI menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS), sebagai hasil persetujuan pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Belanda yang dikenal Konperensi Meja Bundar (KMB), RIS terdiri atas 16 negara bagian. Usia RIS berakhir pada bulan Mei 1950 NKRI terbentuk kembali. Mulai tahun 1950 sampai 1959 Indonesia diberlakukan Undang-Undang Dasar Sementara Th.1950 (UUDS50). Sifat pemerintahan Parlementer dan menganut demokrasi liberal.

Perubahan pemerintahan maupun bentuk Negara tetap mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara. Sifat Konsistensi mempertahankan Pancasila mencerminkan kesadaran dari bangsa Indonesia akan pentingnya Pancasila sebagai norma dasar/fundamental norm/grund Norman bagi kokohnya NKRI 3). Landasan Yuridis. Secara yuridis butir-butir Pancasila tercantum pada pembukaan UUD45 alinea ke IV, yang diejawantahkan dalam pasal-pasal UUD45. Dalam TAP MPR RI No,XVIII/MPR/98 dikukuhkan Pancasila sebagai dasar Negara harus konsisten dalam kehidupan bernegara. Dalam TAP MPR RI No.IV/MPR/99 diamanatkan agar visi bangsa Indonesia tetap berlandaskan pada Pancasila. 4). Landasan Kultural Pancasila yang besumber dari nilai agama dan nilai budaya bangsa Indonesia tercermin dari keyakinan akan Kemahakuasan Tuhan YME dan kehidupan budaya berbagai suku bangsa Indonesia yang saat kini masih terpelihara, seperti gotong royong, asas musyawarah mufakat. 1,3. Filsafat Pancasila Filsafat Theisme. Secara garis besar keterkaitan filsafat dengan agama dapat dikelompokkan kedalam 3 (tiga) kelompok . Pertama filsafat yang menjunjung tingggi nilai agama (Theisme). Kedua filsafat yang mengabaikan nilai agama (sekuler). Ketiga filsafat yang meniadakan nilai agama (Atheis), Filsafat Pancasila dikatagorikan sebagai filsafat theisme. yang mempunyai 4 (empat) cirri dari filsafat yang theisme: 1). Moral dapat diusut bersumber dari Tuhan YME 2). Moral bersifat universal. 3). Manusia adalah ciptaan Tuhan YME, berkat karuniaNya menjadi Khalifah/pemimpin dimuka bumi. 4). Esensi kehidupan manusia. * Berasal dari Tuhan YME. * Hidup di dunia semata-mata hanya mengabdi pada Tuhan YME * Akhir dari kehidupan di dunia kembali pada Tuhan YME. Filsafat Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh yaitu:Sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan organis; Sila-sila Pancasila saling mengkualifikasi dan sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan majemuk tunggal.

1.4.. Filsafat Pancasila sebagai Sumber Imajinasi. Filsafat bangsa landasan idealis bangsa tersebut menggapai cita-citanya merupakan sumber imajinasi yang mengilhami anak bangsa dalam meletakkan dasar membangun berbagai aspek kehidupan. Dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi selain menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dituntut pula kemampuan berimajinasi, kreatif dan kemampuan menyesuaikan diri dalam berbagai kehidupan

(adaptif). Pada pembukaan UUD45 tencam dalam 1 (satu) kata kecerdasan. Insan Pancasila yang menjadi cita-cita bangsa sekurang-kurangnya memiliki 3(tiga) kecerdasan. Pertama kecerdasan spiritual, kedua kecerdasan intelektual dan ketiga kecerdasan emosional. Sebagai contoh bagi anak bangsa yang berkecimpung dalam bidang ekonomi, melahirkan ekonomi yang berparadigma Pancasila. Ekonomi Pancasila terdiri atas 2 (dua) aliran. Pertama aliran yuridis formal yang dipelopori oleh Sri Ediswasono dan Potan Arif Harahap. Kedua alran orientasi yang dipelopori oleh Emil Salim, Mubyarto, Sumitro Djojohadikusumo, Yuyun Kartasasmita dkk. Aliran yuridis formal berlandaskan pembangunan ekonomi yang berfihak pada rakyat dan aspek pemerataan yang berlandaskan pada latar belakang jiwa pembukaan UUD45 dan pasal 33 UUD45 serta sebagai pelengkap Psl.23(1), Psl. 27 (2), Psl.34. Aliran orientasi bertitik tolak dari Pancasila sebagai ideologi terbuka dan menghubungkan sila-sila Pancasila dalam peri kehidupan perekonomian. Konsep-konsep tersebut dapat disimak sebagai berikut: 1).Emil Salim Sila I Mengenal etika moral dan agama. Sila II Nuansa ekonomi dalam menggalang hubungan ekonomi dan perkembangan masyarakat. Sila III Kesempatan ekonomi yang adil bagi semua. Sila IV Peran dan partisipasi aktif rakyat dalam pembangunan. Sila V Warna egalitarian dalam pembangunan. 2).Mubyarto Sila I Perekonomian digerakkan oleh unsur ekonomi sosial agama Sila II Kehendak masyarakat untuk mewujudkan kemerataan sosial sesuai asas kemanusiaan Sila III Nasionalisme menjiwai tiap kebijakan ekonomi. Sila IV Koperasi sebagai soko guru perekonomian dan bentuk kongkrit usaha bersama. Sila V Warna egalitarian dalam proses pembangunan. 3).Sumitro Djojohadikusumo Sila I Ikhtiar untuk senantiasa hidup dekat dengan Tuhan YME. Sila II Pengurangan dan pemberantasan kemiskinan serta penggaguran dalam perekonomian masyarakat. Sila III Kebutuhan ekonomi tidak bertentangan dengan semangat Persatuan dan kesatuan. Sila IV Peran dan partisipasi rakyat dalam pembangunan. Sila V Pemerataan pembagian hasil produksi antar golongan , daerah Kota dan desa. 4). Wirasasmita. Y dkk

Sila I Praktek dan perlaku ekonomi didasarkan atas nilai-nilai Etika dan moral agama. . Sila II Upaya untuk mengurangi dan memberantas kemiskinan serta pengangguran untuk menjamin hak dasar manusia. Sila III Memberikan kesempatan ekonomi secara adil bagi semua Tanpa memandang suku, agama, etnis dan daerah. Sila IV Peran serta masyarakat dalam pembangunan didasarkan pada Demokrasi ekonomi dan politik Sila V Perolehan hasil pembangunan sesuai dengan kontribusi yang diberikan dengan mempertimbangkan aspek keadilan. 1,5.Ringkasan *. Filsafat Pancasila sebagai landasan idiil dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara. *. Pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia yang imajinatif, kreatif adaptif yang memiliki kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional berlandaskan Pancasila. *. Pancasila dikaji dari 4(empat) landasan yaitu: Landasan histories, landasan, landasan yuridis, landasan kultural. *. Filsafat Pancasila tetap dipertahankan sebagai dasar Negara, walaupun terjadi perubahan system pemerintahan *. Filsafat Pancasila merupakan filsafat yang theisme yang mempunyai 4. (empat) ciri. *. Filsafat Pancasila sebagai sumber imajinatif dalam pembangunan . Dalam pembangunan ekonomi ada 2(dua) aliran yaitu: Aliran yuridis Formal dan aliran orientasi. 1.6. Pertanyaan 1). Apa makna Filsafat Pancasila sebagai landasan idiil dalam kehidupan Bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2). Ungkapkan 4(empat) landasan dalam mengkaji filsafat Pancasila. 3). Apa makna yang terkandung Filsafat Pancasila sebagai filsafat yang theisme 4). Filsafat Pancasila sebagai sumber imajinasi dalam berbagai aspek pemBangunan. Silakan anda ungkap Filsafat Pancasila sebagai sumber imajinasi (paradigma) dalam bidang: a). Ekonomi b). Hukum. c). Politik. d). Sosial budaya. e). Hankam

BAB II UNDANG-UNDANG DASAR 1945 2.1.Pendahuluan

UUD45 merupakan landasan konstutisional, sebagai pengjawantahan Filsafat Pancasila. UUD45 merupakan naskah yang mememuat aturan aturan pokok penyelengaraan Negara dan hubungan antar lembaga-lembaga Negara Eksekutif; Legislatif dan Yudikatif. Sesuai dengan tuntutan reformasi UUD45 telah 4(empat) kali diamandemen , pertama Tgl.19 Oktober 1999, kedua Tgl. 18 Agustus 2000, ketiga Tgl. 9 Nopember 2001 dan keempat Tgl. 10 Agustus 2002.. Amandemen ini mengubah secara mendasar: a..Pemerintahan yang sentralistik menjadi destralistik. b. Penghilangan Lembaga Negara (DPA), dan pembentukan Lembaga Negara baru (Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial), Dewan Perwakilan Daerah (DPD). c.Perubahan status MPR dari lembaga tertinggi menjadi lembaga tinggi dan keanggotaannya yang semula beranggotakan anggota DPR, Utusan daerah dan golongan menjadi beranggotakan anggota DPR dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). D. Perubahan dan penambahan pada pasal-pasal dan ayat-ayat pada pasal-pasal. Setelah membaca bab ini diharapkan pembaca: Memahami esensi dari pembukaan UUD45. Memahami makna Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Memahami fungsi lembaga-lembaga negara. Memahami mekanisme pengangkatan dan pemberhentian Presiden dan atau Wakil Presiden. 2.2. Esensi Pembukaan UUD45. Undang-Undang Dasar 1945 merupakan hukum tertulis tertinggi, alat kontrol terhadap peraturan yang lebih rendah dari UUD ( Undang-Undang, PERPU, Peraturan Pemerintah, KEPPRES, KEPMEN, PERDA), norma yang mengikat : Pemerintah, Lembaga Negara , Lembaga Masyarakatn dan seluruh Warga Negara. Undang-Undang Dasar 1945 terdiri atas pembukaan dan pasal-pasal. Bersifat ringkas dan fleksibel. Ringkas hanya terdiri atas 16 BAB; 37 Pasal; 4 (empat) Aturan Peralihan dan 2 (dua) Aturan Tambahan. Fleksibel atau kenyal UUD45 dapat diamandemen sesuai dengan tuntutan jaman dan peraturan yang berlaku. . Pembukaan UUD45 terdiri atas 4 (empat) alinea. Amandemen UUD45 tidak serta merta mengamandemen pembukaan UUD45, hal ini berdasarkan pada TAP MPRS/No. XVIII/MPRS/1966 yang memuat ketetapan sebagai berikut: *. Pembukaan UUD45 tekait dengan jiwa dan semangat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam Pembukaan UUD45 tercantum dasar Negara Pancasila. Perubahan pada pembukaan UUD45 berdampak mencabut Pancsila sebagai dasar Negara. Hal bias berdampak pada pembuburan Negara. *. TAP MPRS ini tidak bisa diubah oleh lembaga Negara manapun, termasuk oleh MPR hasil pemilu sekalipun. TAP MPR hasil pemilupun mengukuhkan Pancasila sebagai dasar Negara yang harus dilaksanakan secara konsisten (lihat landasan Pancasila dari aspek yuridis). Makna Pembukaan UUD45 1). Jiwa Undang- Undang Dasar Pada pembukaan UUD tercantum Pancasila sebagai dasar Negara yang merupakan norma dasar/fudamential norm/grund Norman bagi penyelenggara Negara, Lembaga Negara dan lembaga masyrakat serta seluruh Warga Negara.

Keimanan bangsa Indonesia atas karunia Tuhan YME, bahwa berhasil nya perjuangan bangsa Indonesia mengusir penjajah merupakan karunia yang luar biasa dari Tuhan YME. Tercantum cita-cita Nasional bangsa Indonesia yaitu: Persatuan & keSatuan, kesejahteraan, kecerdasan dan perdamaian dunia. 2). Mempunyai Nilai Universal dan Lestari. Kaum kolonial dalam melindungi perilakunya yang melanggar HAM menjajah dan menjarah kekayaan bangsa-bangsa lain (Indonesia) mencari legitimasi dengan konsep-konsep yang membenarkan perilaku mereka. Geopolitik yang dikemukakan oleh Ratzel. Kjellen dan Haushoffer dasarnya membenarkan perilaku penjarahan dan pelanggaran HAM nenek moyang mereka. Intisari dari konsep mereka adalah agar bangsa tetap eksis harus ekspansi dan hanya bangsa unggul yang pantas menguasi dunia dengan cirri-ciri fisik orang Eropa (rasis). Perumusan pada alinea pertama pembukaan UUD45 merupakan penolakan paradigma rasis tersebut, mengubah pandangan dunia pada paradigma baru sebagaimana tercantum sbb: Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai perikemanusiaan dan peri- keadilan. 3). Sumber cita hukum dan cita moral. Filsafat Pancasila sebagai filsafat yang theisme yang merupakan Sumber dari segala sumber hukum. Filsafat Pancasila sebagai kristalisa si dan akumulasi nilai-nilai luhur budaya Indonesia, dimana budaya bangsa Indonesia budaya yang religius. Sudah tentu dapat ditarik benang merah Filsafat Pancasila bersumber dari nilai-nilai agama. Paradigma hukum berlandaskan agama dapat diruntut sbb: *Lex Eterna ialah hukum-hukum Tuhan dan hanya Tuhan YME sendiri yang memahaminya atas segala apapun yang terjadi, yang sedang terjadi, bakal terjadi. Bangsa Indonesia meyakininya dengan keimanan. *Lex Divina ialah Tuhan YME menyampaikan firman-firmanNya pada Manusia pilihan, dalam wahyu yang tertulis di kitab-kitab suci. *Lex Naturalis ialah hukum hukum Tuhan berkaitan dengan alam dan manusia merupakan bagian dari alam. Berlaku hukum casualitas (sebab- akibat). *Hukum positip ialah produk hukum yang dibuat oleh penyelenggara Negara (DPR& Presiden) yang seyogianya mengacu pada butir 2 & 3. disamping nilai-nilai budaya masyarakat dan perkembangannya. 4). Sumber Motivasi dan Aspirasi Sumber Daya Manusia yang berkualitas akan memiliki kemampunyai berimajinasi sebagai buah pikir yang kreatif dari pengusaan ilmu pengetahuan teknologi dan seni. Para ekonom telah mengungkapkan konsep . membuahkan konsep-konsep baru, bahkan saat kini suatu hal mungkin gagasan, teknologi sudah terwujud hanya belum dipublikasikan saja.

Sebagai contoh Siswono Yudohusodo (pada saat menjabat Mentri Perumahan Rakyat era Th.80an) membuat Perumahan Nasional (PERUMNAS) tipe 18. rumah kecil ukuran 3 X 6 m, berbahan partikel wood , beratap asbes.Uang muka Rp.14.000,00, cicilan bulanan Rp. 4000,00 . Perumahan rakyat yang terjangkau antara lain oleh: Pedagang baso, PNS Gol. I, Buruh pabrik. Hal ini merupakan gagasan yang cemerlang dan kepedulian pada rakyat. Gagasan ini bukan tanpa kecaman, karena dianggap memalukan oleh kalangan tertentu yang memiliki kekuatan ekonomi jauh lebih baik. Namun gagasan dan perwujudan dari adanya PERUMNAS sangat menolong rakyat. Pada saat kini rumah tipe 18 banyak yang sudah berubah menjadi rumah-rumah yang cukup representatif. 2.3. Makna Negara Kesatuan Republik Indonesia Dalam BAB I ,Pasal 1 (1) tercantum :Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik. Bentuk Negara kestuan ini merupakan bentuk kenegaraan yang paling kokoh, karena susunan Negara hanya satu Negara saja (tidak ada Negara dalam negara sebagaimana negara serikat). Pasal 1 (3). Tercantum : Negara Indonesia adalah Negara hukum Dengan demikian hukum dijunjung tinggi baik oleh pemerintah maupun rakyat sebagai warga Negara dalam berbagai bentuk kegiatan 2.4. Fungsi Lembaga-Lembaga Negara Pada UUD45 yang sudah diamandemen lembaga-lembaga negara adalah: 1). Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Berdasarkan hasil amandemen anggota MPR terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah. MPR tidak lagi sebagai lembaga tertinggi negara, namun sebagai lembaga tinggi negara sebagai lembaga-lembaga negara lainnya. Wewenang MPR pada Pasal 3 dan Pasal 37. . Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. Usul perubahan diajukan sekurang-kurangnya diajukan oleh 1/3 anggota MPR. Setiap perubahan pada pasal-pasal UUD diajukan secara tertulis, jelas bagian yang dusulkan beserta penjelasannya. Perubahan sekurang-kurangnya dihadiri oleh 2/3 anggota MPR.Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD dilakukan dengan persetujuan sekurang -kurangnya lima puluh persen ditambah satu dari seluruh anggota MPR.Khusus untuk bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan. . Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden. . Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar 2). Presiden. a. Syarat-syarat Calon Presiden dan Wakil Presiden Berdasarkan pada pasal 6(1) UUD45 Warga Negara Indonesia sejak lahir. Tidak pernah menerima kewarganegaraan lain atas atas kehendaknya sendiri.

Tidak pernah menghianati Negara. Mampu secara rohani dan jasmani untuk meleksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

b.Hasil amandemen mengenai pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pasal 6 A). Presiden dan Wakil Preisiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat. Pasangan CaPres dan CaWaPres diusulkan oleh parpol atau gabungan parpol peserta pemilu. Pasangan CaPres dan CaWaPres yang akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden adalah: Suara lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah suara dalam pemilu dengan sedikitnya 20% (dua puluh persen) suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia. Apabila tidak ada pasangan CaPres dan CaWaPres terpilih, dua pasangan yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilu dipilih langsung oleh rakyat. Pasangan yang memperoleh suara terbanyak dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden. c. Lama jabatan (Pasal 7) Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama 5 (lima) tahun Sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanaya untuk satu kali masa jabatan. d. Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden. (Pasal 7A) Diberhentikan oleh MPR atas usul DPR apabila terbukti melakukan pelang garan hukum berupa: Penghianatan terhadap Negara Korupsi Penyuapan Tindak pidana berat lainnya atau perbuatan tercela maupun Apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan atau Wakil Presiden e. Mekanisme pemberhentian Presiden dan/atau WaPres tercantum pada Pasal 7 B * DPR mengajukan pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden sehubungan dengan pelanggaran seperti tercantum pada pasal 7A kepada MPR setelah terlebih dahulu mengajukan permintaan pada Mahkamah Konstitusi (MK) * Pengajuan DPR ke MK dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya didukung oleh 2/3 anggota DPR dalam sidang paripurna yang sekurang-kurangnya dihadiri 2/3 dari jumlah anggota DPR. * Mahkamah Konstitusi wajib memeriksa, mengadili dan memutus pendapat DPR paling lama sembilan puluh hari setelah permintaan DPR

diterima MK. * Apabila MK memutus Presiden dan/atau WaPres melakukan pelanggaran hukum (Pasal 7A). DPR menyelenggarakan sidang paripurna untuk meneruskan ke MPR. * MPR wajib bersidang paling lambat tiga puluh hari sejak menerima usul DPR. * Keputusan MPR dihadiri sekurang-kurangnya anggota MPR dan disetujui oleh 2/3 dari jumlah anggota yang hadir. f. Landasan pergantian Presiden oleh WaPres (Pasal 8) * Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatan, ia digantikan WaPres. * Wapres kosong, Presiden mengajukan dua calon WaPres ke MPR untuk dipilih paling lambat enam puluh hari sejak WaPres diangkat Jadi Presiden. * Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertahanan Melaksanakan tugas kepresidenan apabila Presiden dan WaPres mang kat, berhenti, diberhentikan atau tidak dapat melaksanakan kewajiban nya secara bersamaan. MPR selambat-lambatnya tiga puluh hari memilih pasangan Presiden dan WaPres dari 2 (dua) pasangan yang diajukan oleh Parpol atau gabungan Parpol yang pada pemilu sebe-. lumnya meraih suara tebanyak pertama dan kedua. g. Kekuasaan Presiden (Pasal 4,5,10, 11, 12, 13,14,15,17 ). Dalam menjalankan kekuasaan Presiden Republik Indonesia dibantu Seorang Wakil Presiden berdasarkan pada UUD. Kekuasaan Presiden tidak tak terbatas, dalam menjalankan pememerintahan harus disetujui oleh Lembaga Negara lainnya maupun undangundang. Kekuasaan itu meliputi: * Presiden berhak mengajukan RUU kepada DPR. * Dalam rangka menjalankan undang-undang Presiden menetapkan per pemerintah. * Kekuasaan tertinggi atas Angkatan darat, Angkatan Laut dan Angkat an Udara. * Perjanjian Internasional dengan persetujuan DPR lebih jauh diatur dengan undang-undang. * Menyatakan keadaan bahaya ditetapkan dengan undang-undang. * Mengangkat Duta dan Konsul (memperhatikan pertimbangan DPR) * Menerima Duta Negara lain (memperhatikan pertimbangan DPR) * Memberikan grasi dan rehabilitasi (memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung). * Memberikan amnesti dan abolisi (memperhatikan pertimbangan DPR). * Memberikan gelar, tanda jasadan lain-lain tanda kehormatan (diatur dengan undang-undang). * Presiden dalam menjalankan pemerintahan dibantu oleh para menteri Negara.

aturan

3). Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 19,20, 21, 22A,22B) * Anggota DPR dipilih melalui pemilu. * DPR bersidang sedikitnya sekali dalam setahun. * DPR memegang kekuasaan membentuk undang-undang. Rancangan Undang-Undang (RUU) dibahas oleh DPR dan Presiden. RUU yang sudah disetujui bersama antara DPR dan Presiden menjadi UU setelah disyahkan Presiden. Apabila RUU yang sudah disetujui bersama dalam tempo tiga puluh hari belum disyahkan Presiden, maka RUU sah menjadi Undang-undang. * Fungsi DPR, fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan. * Hak DPR, hak interpelasi, angket, menyatakan pendapat. * Hak menyetujui atau menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU). * Hak anggota DPR , hak mengajukan pertanyaan, usul dan pendapat serta hak imunitas, mengajukan usul rancangan Undang-undang 4). Dewan Perwakilan Daerah (Pasal 22C,22D) * Dipilih dari setiap provinsi melalui pemilu * Jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari sepertiga jumlah anggota DPR.. * Dewan Perwakilan Daerah bersidang sedikitnya sekali dalam setahun. * DPD dapat mengajukan RUU kepada DPR, ikut membahas dan mengawasi pelaksanaan yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat daerah, pembentukan dan pemekaran daerah serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dan daerah. * DPD memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara , pajak, pendidikan dan agama. * Hasil pengawasan DPD disampaikan ke DPR untuk ditindak lanjuti . 5). Badan Pemeriksa Keuangan (Pasal 23E,23F,23G). * Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bebas dan mandiri. * Hasil laporan BPK diserahkan kepada DPR, DPD dan DPRD. * Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan Pertimbangan DPD dan diresmikan Presiden. * Pimpinan BPK dipilih dari dan oleh anggota 6). Mahkamah Agung (pasal 24, 24A). * Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung (MA) dan badan yang berada di bawahnyadalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan meliter, lingkungan peradilan tata usaha Negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. * Wewenang MA Mengadili tingkat kasasi

Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undan terhadap undang-undang. Wewenang lain yang diberikan oleh undang-undang. * Syarat Hakim Agung Memiki integritas Kepribadian tidak tercela. Adil Profesional dan Berpengalaman di bidang hukum * Calon Hakim Agung diusulkan oleh Komisi Yudisial ke DPR, ditetapkan oleh Presiden.. * Ketua dan wakil ketua MA dipilih dari dan oleh hakim agung. . 7). Komisi Yudisial (pasal 24B) * Bersifat Mandiri. * Wewenang mengusulkan pengangkatan hakim agung, Wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. * Syarat anggota Komisi Yudisial Mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hokum. Memiliki integritas dan Kepribadian yang tidak tercela. Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan Presiden dengan persetujuan DPR 8). Mahkamah Konstitusi (pasal 24C, 25) * Wewenang Menguji pertama dan terakhir dan bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap UUD. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara. Memutus pembubaran partai politik Memutus perselisihan hasil pemilu Memutuskan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran Presiden dan/atau WaPresmenurut UUD * Syarat-syarat Hakim konstitusi. Memiliki integritas. Kepribadian tidak tercela Adil Negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan Tidak merangkap sebagai pejabat negara. * Keanggotaan Berjumlah 9 (sembilan) orang yang ditetapkan Presiden Usul hakim konstitusi 3 (tiga) orang oleh MA, 3 (tiga) orang oleh DPR dan 3 (tiga) orang oleh Presiden. 2.5. Ringkasan

UUD45 terdiri atas pembukaan dan pasal-pasal UUD merupakan hokum tertulis tertinggi yang bersifat imperatif bagi lembagalembaga negara, lembaga masyarakat dan warga Negara. Pembukaan UUD45 merupakan jiwa UUD, bersifat universal dan lestari, sumber motivasi dan inspirasi Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republic bersifat desentralistik, sebagai Negara hukum (Rechstat) bukan negara kekuasaan (Machstat). Kedaulatan berada ditangan rakyat (demokratis). Lembaga-lembaga Negara adalah: MPR, Presiden, DPR, DPD, BPK, MA, Komisi Yudisial dan Mahkamah Konstitusi. Wewenang tiap-tiap lembaga negara bersifat mandiri. Anggota DPR,DPD, Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden merupakan satu pasangan dipilih langsung oleh rakyat.melalui pemilihan umum

2.6. Pertanyaan Silakan anda ungkapkan makna pembukaan UUD45 merupakan jiwa UUD Motivasi dan inspirasi apa yang muncul setelah anda mencermati kandungan pembukaan UUD45 Silakan jelaskan bahwa pembukaan UUD45 mempunyai nilai universal dan lestari. Dalam alinea IV terkandung cita-cita Negara dan bangsa Indonesia silakan anda jelaskan. Demokrasi langsung disamping biaya mahal bisa menimbulkan ekses antara lain konflik horizontal. Apakah demokrasi langsung harus kita pertahankan atau kembali ke demokrasi tidak langsung? Beri argumentasi. Silakan anda ungkapkan wewenang dan fungsi dari: a).MPR b).DPR c) Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial

You might also like