You are on page 1of 5

Nama NRP Mata Kuliah Judul Tugas

: : : :

Marjan Bato C252110121 Dinamika Sumberdaya Pesisir dan Lautan Dampak Pembangunan Dermaga/ Pelabuhan Sebagai Salah Satu Sarana Transportasi di Pelabuhan Manokwari dan Pulau Lemon, Kabupaten Manokwari, Papua Barat

Kawasan pesisir adalah suatu kawasan yang labil dan mudah mengalami perubahan, karena merupakan tempat bertemunya daratan dan lautan, dimana garis pertemuan tersebut dinamakan dengan garis pantai. Dari garis pantai inilah kita dapat menentukan batas administrasi suatu wilayah, dari sini dapat dipastikan pentingnya peranan dari garis pantai tersebut, sedangkan garis pantai sendiri sangat mudah berubah, sehingga perlu adanya penelitian secara berkala mengenai batas garis pantai tersebut. Kawasan Pantai Kota Manokwari dan Pulau Lemon adalah salah satu kawasan pesisir yang perlu dikaji mengenai garis pantai dan tutupan lahannya, karena wilayah pesisir sendiri banyak dimanfaatkan baik untuk industri, pariwisata dan pembangunan, sehingga dapat memicu perubahan garis pantai beserta tutupan lahan di wilayah tersebut. Lingkungan pantai merupakan daerah yang selalu mengalami perubahan, karena daerah tersebut menjadi tempat bertemunya dua kekuatan, yaitu yang

berasal dari daratan dan dari lautan, garis pertemuan antara daratan dan lautan inilah yang disebut dengan garis pantai. Perubahan lingkungan pantai atau lebih tepatnya garis pantai, sangat bervariasi antara satu tempat dengan tempat yang lain, sehingga kajian keruangan dari lingkungan pantai diperlukan dalam rangka pengelolaan lingkungan pantai. Lingkungan pantai perlu dikelola dengan baik mengingat fungsinya dalam kehidupan manusia sangat besar sejak jaman dahulu hingga sekarang dan bahkan hingga masa depan. Adanya pembangunan dermaga atau pelabuhan pada kawasan pantai kota Manokwari dan pulau Lemon akan memiliki banyak dampak bagi keberlanjutan ekosistem disekitarnya ataupun bagi masyarakat kota Manokwari dan pulau Lemon sendiri. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa dampak positif maupun

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

dampak negatif. Adapun dampak yang disebabkan oleh pembangunan dermaga atau pelabuhan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Perubahan Fungsi dan Tata Guna Lahan Kawasan pesisir berupa kawasan lahan basah berhutan mangrove, pantai berpasir, atau pantai berbatu. Adanya pembangunan pelabuhan dikawasan tersebut, akan terjadi perubahan fungsi dan tata guna lahan tersebut yang mengakibatkan perubahan bentang alam. Pada awalnya, kawasan tersebut berfungsi sebagai cathmen area baik untuk air hujan maupun air pasang, namun setelah ada proses pembangunan pelabuhan, seperti kegiatan pembukaan lahan, pemotongan dan pengurugan tanah pada tahap konstruksi, serta pemadatan tanah, akan mengubah lahan fungsi tersebut. Air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah, sehingga meningkatkan volume air limpasan (run off) dan meningkatkan terjadinya potensi genangan dan mengubah pola genangan. Dampak dampak turunan dari perubahan fungsi dan tata guna lahan adalah terjadinya perubahan mata pencaharian dan pendapatan penduduk, peningkatan kesempatan kerja dan berusaha, timbulnya keresahan dan persepsi negatif masyarakat, gangguan terhadap aktivitas nelayan, peningkatan kepadatan lalu lintas pelayaran, serta bangkitan lalu lintas. 2. Penurunan Kualitas udara dan Peningkatan Kebisingan Penurunan kualitas udara dapat disebabkan oleh peningkatan debu akibat kegiatn konstruksi dan kegiatan operasional loading off loading di pelabuhan. Peningkatan kebisingan pada kegiatan pelabuhan terutama berasal dari kegiatan konstruksi (seperti mobilisasi alat berat, pengangkutan material, pemancangan dan pembangunan terminal) dan loading offloading di pelabuhan. 3. Penurunan Kualitas Air Laut dan Kualitas Air Permukaan Penurunan kualitas air laut ditandai dengan adanya peningkatan kekeruhan dan penigkatan pencemaran air laut. Penurunan peningkatan kualitas air kegiatan konstruksi pada pembangunan dermaga atau pelabuhan akan berpotensi menimbulkan dampak penurunan kualitas air laut terutama pada

MARJAN BATO NRP. C 252 110 121

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

tahap pengerukan (capital dredging) dan pembuangan material keruk. Kegiatan operasional akan memengaruhi kualitas air laut dan kualitas air permukaan (jika pembangunan pelabuhan terletak di sekitar sungai) dengan adanya peningkatan pencemaran terutama yang dihasilkan dari discharge air limbah domestik dan non domestik (air balast, tank cleaning dan bahan kimia yang digunakan untuk perawatan kapal), kegiatan operasional loadingoffloading di pelabuhan serta korosi pada kapal. 4. Perubahan Pola Arus Laut, Gelombang dan Garis Pantai Kegiatan pembangunan dermaga atau pelabuhan beserta fasilitasnya akan memengaruhi terjadinya perubahan batimetri, pola arus laut dan gelombang dan secara simultan mengakibatkan dampak turunan yaitu adanya perubahan pola sedimentasi yang dapat mengakibatkan abrasi dan akresi (perubahan garis pantai). Jika bagian struktur pelabuhan menonjol ke arah laut, maka mungkin terjadi erosi pada garis pantai disekitarnya akibat transpor sedimen sejajar pantai yang terganggu. Dampak ini merupakan isu yang paling penting dalam setiap pembangunan di wilayah pesisir, sehingga dalam rencana pengelolaan dan rencana pemantauan harus dilakukan secara berkesinambungan. 5. Gangguan Terhadap Biota Perairan Kegitan pembangunan dermaga atau pelabuhan akan memberikan dampak yang sangat penting terhadap biota perairan yang berada disekitar wilayah pelabuhan. Kegiatan pembukaan lahan, pemancangan tiang pondasi dan pembangunan struktur fisik fasilitas pelabuhan dapat mengganggu biota yang ada di wetland/lahan basah seperti ekosistem mangrove. Dampak yang ditimbulkan pada ekosistem mangrove yaitu hilangnya tempat hidup, bertumbuh dan berkembang biota-biota yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove contohnya bangsa krustase, larva-larva ikan dan biota perairan lainnya seperti terumbu karang dan padang lamun. Gangguan terhadap biota perairan dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung disebabkan oleh kegiatan pengerukan dan pembangunan, sedangkan secara tidak langsung merupakan dampak lanjutan dari penurunan kualitas air

MARJAN BATO NRP. C 252 110 121

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

laut akibat operasional pelabuhan. Bahkan pencemaran akibat buangan kapalkapal yang sedang berlabuh di pelabuhan tersebut. Pada kegiatan pembangunan dermaga atau pelabuhan tidak semuanya berdampak negatif tetapi juga memiliki dampak positif khususnya bagi perkembangan kota Manokwari dan pulau Lemon yaitu meningkatkan pendapatan bagi kota dan juga membuka peluang kerja bagi masyarakat di sekitar pembangunan dermaga atau pelabuhan tersebut. Namun pembangunan dermaga atau pelabuhan sangat perlu untuk direncanakan dengan baik dan bermanfaat bagi kota dalam jangka waktu yang panjang. Khususnya di pulau Lemon pembangunan dermaga tersebut hanya digunakan untuk keperluan jika pelaksanaan hari masuknya Injil di kota Manokwari. Dengan kata lain bahwa dermaga ini hanya dipergunakan untuk setahun sekali sehingga pembuatan dermaga tersebut sebenarnya hanya berdampak pada hilangnya ekosistem terumbu karang dan lamun yang ada di sekitar dermaga tersebut. Padahal dermaga itu tidak menjadi kebutuhan yang mendasar bagi kehidupan bagi masyarakat yang ada di pulau Lemon. Apalagi saat ini pulau Lemon dijadikan sebagai Laboratorium lapangan bagi mahasiswa pada jurusan perikanan dan ilmu kelautan Universitas Negeri Papua (UNIPA). Pengembangan wilayah adalah memajukan atau memperbaiki serta meningkatkan sesuatu yang sudah ada, serta pengembangan merupakan suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang terencana yang dilaksanakan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa. Dari pengertingan pengembangan diatas terlihat ada beberapa ide pokok yang sangat penting, yaitu: (a) bahwa pengembangan merupakan proses yang terus-menerus dilaksanakan dalam rangka memperbaiki tingkat kesejahteraan hidup masyarakat, (b) bahwa pengembangan adalah merupakan suatu usaha yang penting dilaksanakan, (c) bahwa pengembangan dilaksanakan secara berencana kepada pertumbuhan dan perubahan, (d) bahwa pengembangan mengarah kepada modernitas, (e) bahwa modernitas yang dicapai melalui pengembangan itu mencakup seluruh aspek

MARJAN BATO NRP. C 252 110 121

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

kehidupan masyarakat, bangsa dan negara termasuk aspek politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan serta administrasi. Dari semua hal tersebut di atas bertujuan untuk membina bangsa secara terus menerus (Hadjisarosa, 1993).

Daftar Referensi Hadjisarosa. P. 1993. Konsepsi Dasar Pengembangan Wilayah di Indonesia. Pusdiklat Departemen PU. Jakarta. Zulfan. 2008. Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar. Universitas Sumatera Utara Medan.

MARJAN BATO NRP. C 252 110 121

You might also like