You are on page 1of 20

HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA

1. MENDESKRIPSIKAN KEDUDUKAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL. A. PENGERTIAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU Individu, artinya perseorangan atau pribadi yang terpisah dari orang lain. Manusia sebagai makhluk individu terdiri dari unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat dipisah-pisah, jiwa raga inilah yang membentuk individu. Manusia juga diberi potensi atau kemampuan (akal, pikiran, perasaan dan keyakinan) sehingga sagub berdiri sendiri serta bertanggung jawab terhadap dirinya.

B. PENGERTIAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL Menurut Aristoteles (384-322 SM) salah seorang ahli pikir Yunani Kuno, bahwa manusia itu adalah Zoon Politicon atau makhluk yang pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya. Status makhluk sosial melekat pada diri setiap individu. Ia tidak bisa bertahan hidup secara utuh hannya dengan mengandalkan dirinya sendiri saja. Sejak lahir sampai meninggal dunia manusia memerlukan bantuan atau kerjasama dengan orang lain.

2. MENGANALISIS PENGERTIAN DAN UNSUR TERBENTUKNYA BANGSA A. PENGERTIAN BANGSA 1. PENDAPAT PARA AHLI 1. ERNEST RENAN Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama ( hasrat untuk bersatu ) dengan perasaan kesetiakawanan yang agung. 2. OTTO BAUER Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai kesamaan karakter, karakteristik tumbuh karena adanya kesamaan nasib. 3. F. RATZEL Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya (paham geopolitik) 4. HANS KOHN Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah. Suatu bangsa merupakan golongan yang beraneka ragam dan tidak bisa dirumuskan secara eksak. 5. JALOBSEN, LIPMAN Bangsa adalah suatu kesatuan budaya (cultural unity) dan kesatuan politik (political unity) 2. MENURUT ISTILAH

Istilah bangsa terjemahan dari kata nation (bahasa Inggris) kata nation berasal dari bahasa latin, natio artinya sesuatu telah lahir, yang bermakna keturunan. Kelompok orang yang berada dalam satu keturunan. Nation dalam bahasa Indonesia artinya bangsa. Nation berubah jadi national yang artinya kebangsaan. Pahamnya dinamakan nasionalisme artinya paham atau semangat kebangsaan. 3. MENURUT SOSIOLOGIS / ANTROPOLOGIS Bangsa adalah persekutuan hidup yang disatukan oleh adanya kesamaan sejarah, tradisi, keturunan, kepecayaan, budaya dan bahasa. Ikatan itu disebut ikatan primordial. Dengan ikatan itu kita bisa membedakan antara Suku Bangsa Batak dan Suku Bangsa Jawa atau Sunda. Persekutuan hidup, artinya perkumpulan orang-orang yang saling membutuhkan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu wilayah tertentu. Persekutuan hidup itu dapat berupa persekutuan hidup mayoritas dan minoritas. 4. MENURUT POLITIS Bangsa dalam pengertian politik adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan teringgi keluar dan kedalam, diikat oleh sebuah organisasi kekuasaan / politik, yaitu negara beserta pemerintahnya, serta di ikat oleh satu kesatuan wilayah nasional, hukum, perundang-undangan yang berlaku. 5. MENURUT KBBI Bangsa adalah orang-orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta berpemerintahan sendiri

B. UNSUR TERBENTUKNYA BANGSA HANS KOHN FAKTOR OBJEKTIF Kebanyakan bangsa terbentuk karena adanya faktor-faktor objektif tertentu yang membedakannya dari bangsa lain, yakni sbb: - kesamaan keturunan - wilayah, bahasa. - adat istiadat. - kesamaan politik. - perasaan, agama. Faktor objektif terpenting terbentuknya suatu bangsa adalah, adanya kehendak atau kemauan bersama atau nasionalisme. FRIEDRICH HERTZ EMPAT UNSUR

1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi dan solidaritas. 2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya. 3. Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualisme, keaslian dan kekhasan. 4. Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh dan prestise 2. UMUM 1. Ada sekelompok manusia yang mempunyai kemauan untuk bersatu. 2. Berada dalam satu wilayah tertentu. 3. Ada kehendak untuk membentuk atau berada di bawah pemerintahan yang dibuatnya sendiri. 4. Secara psikologis merasa senasib, sepenanggungan, setujuan, dan secita-cita 5. Ada kesamaan karakter, identitas, budaya, bahasa sehingga dapat dibedakan dengan bangsa lain. 3. MENGANALISIS PENGERTIAN DAN TERJADINYA NEGARA A. PENGERTIAN NEGARA 1. ETIMOLOGIS Negara berasal dari kata staat (Belanda , Jerman) dan state (Inggris) kedua kata itu berasal dari bahasa latin yaitu status atau statum yang berarti menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri .Status juga berarti menunjukan sifat atau keadaan tegak dan tetap. Negara juga berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti wilayah, kota, atau penguasa. Negara adalah organisasi yang di dalamnya ada rakyat, wilayah yang permanen, dan pemerintahan yang berdaulat, dalam arti luas negara merupakan kesatuan sosial yang diatur secara konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama. 2. SECARA UMUM 1. Suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami wilayah tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia. 2. Suatu perserikatan yang melaksanakan suatu pemerintahan, melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa yang berada dalam suatu wilayah masyarakat tertentu, dan membedakannya dengan kondisi masyarakat dunia luar untuk ketertiban sosial. 3. Suatu daerah territorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat yang berhasil menuntut warganya dalam ketaatan pada perundangan melalui penguasaan kontrol dari kekuasaan yang sah. 4. Suatu assosiasi yang menyelenggarakan penertiban dalam suatu masyarakat atau wilayah, dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah, untuk maksut tersebut pemerintah diberi kekuasaan memaksa.

B.TERJADINYA NEGARA Terjadinya negara dapat dilihat dari beberapa cara antara lain: 1. MENURUT RIWAYAT PERTUMBUHANNYA. 1. PERTUMBUHAN PRIMER 2. PERTUMBUHAN SEKUNDER

2.TERJADINYA NEGARA 1. PENDEKATAN FAKTUAL 2. PERJUANGAN (PROKLAMASI) 3. FUSI/PELEBURAN 4. PEMECAHAN 5. ANEXATIE (PENCAPLOKAN) 6. CESSIE (PENYERAHAN) 7. PENDUDUKAN 8. ACCESIE (PENARIKAN) 9. INNOVATION 10. (PEMBENTUKAN BARU) 3.TERJADINYA NEGARA MENURUT PENDEKATAN TEORITIS 1. TEORI KETUHANAN 2. TOKOH 3. TEORI KEKUASAAN 4. TEORI KEDAULATAN 5. TEORI HUKUM ALAM 4. MENGURAIKAN FUNGSI DAN TUJUAN NEGARA A. FUNGSI NEGARA 1. FUNGSI POKOK 1.Menjaga ketertiban untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah berbagai bentrokan dan perselisihan dalam masyarakat (stabilisator) 2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuan rakyat. Pada masa sekarang, fungsi ini dianggap sangat penting terutama bagi negara-negara baru dan sedang berkembang. 3. Mengusahakan pertahanan untuk menangkal kemungkinan serangan dari luar 4. Menegakan keadilan, yang dilaksanakan melalui badan-badan peradilan

2.FUNGSI UMUM 1.TUGAS ESENSIAL a. FUNGSI INTERNAL Memelihara perdamaian, ketertiban, dan ketentraman dalam negara serta melindungi hak milik setiap orang b. FUNGSI EKSTENAL Mempertahankan kemerdekaan negara 2.TUGAS FAKULTATIF Meningkatkan kesejahteraan umum, baik moral, intelektual, sosial , maupun ekonomi. contoh: menjamin kesejahteraan fakir miskin, kesehatan, dan pendidikan rakyat.

SIKAP POSITIF TERHADAP SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL


1. MENUNJUKAN SIKAP POSITIF TERHADAP HUKUM

1. USAHA-USAHA PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUM Mengembangkan budaya hukum di seluruh lapisan masyarakat Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu Menegakkan hukum secara konsisten untuk menjamin kepastian hukum Menyelenggarakan proses peradilan secara cepat, mudah, murah dan terbuka. 2. USAHA-USAHA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH INDIVIDU Mendukung upaya pemerintah untuk menegakan hukum di Indonesa. Mendukung upaya alat penegak hukum melaksanaka tugas. Meningkatkan pemahaman hukum masyarakat. Meningkatkan kesadaran hukuman anggota masyarakat. Mematuhi berbagai peraturan perundang-undangan. 2. MENGIDENTIFIKASI PERBUATAN-PERBUATAN YANG SESUAI DAN BERTENTANGAN DENGAN HUKUM 1. CONTOH PERBUATAN YG HARUS DILAKUKAN SESUAI DENGAN HUKUM Mengakui semua manusia sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan Warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan. Setiap orang berhak mengembangkan diri dan mendapat pendidikan. Berhak bebas dari penyiksaan

Berahak memperoleh pelayanan kesehatan. Harus dihormati hak asasinya. Hak untuk ikut serta dalam pembelaa negara. 2. CONTOH PERBUATAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HUKUM Kejahatan perorangan dengan kekerasan (pembunuhan, perkosaan) Kejahatan terhadap harta benda yg dilakukan sewaktu-waktu (curamor) Kejahatan politik yg meliputi penghianatan (spionase, sabotase) Kejahatan terhadap ketertiban umum (penyelenggaran pelacuran) Kejahatan konvesional (perampokan) Kejahatan terorganisir (pemerasan, perjudian, pengendaran narkotika) Kejahatan professional 3. MENERAPKAN NILAI DAN MACAM-MACAM NORMA DI LINGKUNGAN KELUARGA, SEKOLAH DAN MASYARAKAT 1. PRAKTEK PENERAPAN BERBAGAI NORMA DALAM KELUARGA SEKOLAH DAN MASYARAKAT 1. NORMA AGAMA 2. NORMA KESUSIALAAN 3. NORMA KESOPANAN 4. NORMA HUKUM

HAK ASASI MANUSIA DAN IMPLIKASINYA


A. PENGERTIAN HAM Menurut UU No 39/1999 HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME. Hak itu merupakan anugerah-nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlidungan harkat dan martabat manusia.. CIRI-CIRI HAM Hakiki, artinya HAM adalah hak azazi semua umat manusia yang sudah ada sejak lahir. Universal, artinya HAM berlaku untuk semua orang tampa memandang status, suku bangsa, gender Tidak dapat dicabut, artinya HAM tidak dapat diserahkan atau dicabut. Tak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil dan politik, atau ekonomi sosial dan budaya.

MACAM-MACAM HAM HAM SECARA UMUM a. Hak asasi pribadi (personal right) b. Hak asasi ekonomi (poverty right) c. Hak asasi politik (political right) d. Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and cultural right) e. Hak asasi untuk memperoleh perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan (right of legal equality) f. Hak asasi untuk memperoleh perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (prosedural right) MACAM HAM MENURUT UUD 45 a. Hak untuk hidup b. Hak berkeluarga c. Hak mengembangkan diri d. Hak keadilan e. Hak kemerdekaan f. Hak atas kebebasan informasi g. Hak keamanan h. Hak kesejahteraan i. j. Hak perlindungan dan pemajuan Kewajiban menghormati ham orang lain

MACAM HAM MENURUT UU 39/1999 a. Hak untuk hidup b. Hak untuk berkeluarga c. Hak mengembangkan diri d. Hak memproleh keadilan e. Hak atas kebebasan pribadi f. Hak rasa aman g. Hak atas kesejahteraan h. Hak untuk turut serta dalam pemerintahan i. j. Hak wanita Hak anak

B. MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN DAN TANTANGAN DALAM PENEGAKAN HAM DI INDONESIA.

HAMBATAN & TANTANGAN DALAM PENEGAKAN HAM Tentang berbagai hambatan dalam pelaksanaan dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia, dapat kita identifikasi sebagai berikut: 1. SECARA UMUM A.Faktor Kondidisi Sosial-Budaya B.Faktor komunikasi dan Informasi C. Faktor kebijakkan pemerintah D.Faktor perangkat perundangan 2. MENURUT WILAYAHNYA A. DARI DALAM NEGERI B. DARI LUAR NEGERI TANTANGAN PENEGAKAN HAM 1. Prinsip Universal, yaitu bahwa adanya hak-hak asasi manusia bersifat fundamental dan memiliki keberlakuan universal, karena jelas tercantum dalam piagam PBB dan oleh karenanya merupakan bagian dari keterikatan setiap anggota PBB 2. Prinsip Pembangunan nasional, yaitu bahwa kemajuan ekonomi dan sosial melalui keberhasilan pembangunan nasional dapat membantu tercapainya tujuan peningkatan demokrasi dan perlindungan terhadap asasi manusia. 3. Prinsip Kesatuan hak-hak asasi manusia, yaitu berbagai jenis atau kategori hak-hak asasi manusia, yang meliputi hak-hak sipil dan politik disatu pihak dan hak-hak ekonomi, sosial dan kultural dipihak lain. 4. Prinsip Objektivitas atau Non Selektivitas, yaitu penolakkan terhadap pendekatan atau penilaian terhadap pelaksanaan hak-hak asasi pada suatu negara oleh pihak luar, yang hannya menonjolkan salah satu jenis hak asasi manusia saja mengabaikan hak-hak asasi manusia lainya. 5. Prinsip Keseimbangan, yaitu keseimbangan dan keselarasan antara hak-hak perseorangan dan hak-hak masyarakat dan bangsa, sesuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk individual dan makhluk sosial sekaligus. 6. Prinsip Kompetensi nasional, yaitu bahwa penerapan dan perlindungan hak-hak asasi manusia merupakan kompetensi dan tanggung jawab nasional. 7. Prinsip Negara Hukum, yaitu bahwa jaminan terhadap hak asasi manusia dalam suatu negara dituangkan dalam aturan-aturan hukum, baik hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis. C. PROSES PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA Sejauh ini telah dilakukan penyempurnaan di berbagai aspek penegakan dan perlindungan hak asasi manusia, diantaranya sebagai berikut:

1. PEMBENTUKAN PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA Tentang pengadilan HAM yang telah dibentuk dapat dideskripsikan sebagai berikut a. Bertugas dan berwenang memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat. b. Berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan di luar batas territorial wilayah negara RI oleh warga negara Indonesia. c. Pengadilan HAM dibentuk sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2000. Diundangkan tanggal 23 Nopember 2000 dan dituangkan dalam Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 208. d. Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran HAM yang berat yang diharapkan dapat melindungi hak asasi manusia. YANG TERMASUK DALAM PELANGGARAN HAM BERAT ADALAH SEBAGAI BERIKUT: Kejahatan Genocide yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebahagian kelomok bangsa, ras, kelompok etnis, atau kelompok agama dengan berbagai cara seperti: 1.Membunuh anggota kelompok 2.Mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok. 3.Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebahagiaan. 4.Memaksakan tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok 5.Memindahkan kelompok secara paksa ke kelompok lain. -Kejahatan kemanusiaan yaitu suatu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik, yang diketahui bahwa serangan itu ditujukan secara lansung terhadap penduduk sipil, berupa hal-hal sebagai berikut: * Pembunuhan * Pemusnahan dan penyiksaan * Perbudakan *pengusiran/pemindahan penduduk secara paksa. *Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang melanggar ketentuan pokok hukum internasional. *Perkosaan, perbudakan seksual pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bntuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara; *penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin, atau alasan lain yang telah diakui secara universal yang dilarang menurut hukum internasional. *Tindakan apartheid

*penghilangan orang secara paksa. BERPARTISIPASI TERHADAP PENEGAKAN HAM DALAM KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA. Pelaksanaan penegakan dan perlindungan HAM sangat ditentukan oleh manusia dan masyarakatnya, disamping tentu dilengkapi oleh aturan yang baik dan lengkap. Untuk menjamin dan melindungi hak asasi manusia ada beberapa hal yang diperlukan antara lain; aturan hukum, aparat penegak hukum dan juga faktor kesadaran masyarakat, dan juga diperlukan menggalakan upaya-upaya lain yaitu: 1. SOSIALISASI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 2. PENINGKATAN KESADARAN HUKUM DAN PENGHARGAAN HAK ASASI MANUSIA

DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI


KETERKATAN DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI 1. Pengertian Dasar Negara Dalam Ensiklopedi Indonesia, kata dasar (filsafat) berarti asal yang pertama. Bila dihubungkan dengan negara (dasar negara), kata dasar berarti pedoman dalam mengatur kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan negara yang mencakup berbagai bidang kehidupan. Bagi bangsa Indonesia, dasar negara yang dianut adalah Pancasila. Dalam tinjauan yuridis konstitusional, Pancasila sebagai dasar negara berkedudukan sebagai norma obyektif dan norma tertinggi dalam negara, serta sebagai sumber segala sumber hukum sebagaimana tertuang di dalam TAP.MPRS No. XX/MPRS/1966,jo.TAP.MPR No.V/MPR/1973,jo.TAP.MPR No.IX/MPR/1978. Penegasan kembali Pancasila sebagai dasar Negara tercantum dalam TAP.MPR No.XVIII/MPR/1998. 2. Pengertian Konstitusi Konstitusi atau Undang-Undang Dasar ? Dalam kehidupan sehari-hari kita telah terbiasa menerjemahkan kata Inggris constitution (konstitusi) dengan Undang-Undang Dasar. Kesulitan pemakaian istilah Undang-Undang Dasar adalah bahwa kita langsung membayangkan suatu naskah tertulis, karena semua Undang-Undang dasar adalah suatu naskah tertulis. Padahal istilah constitution lebih luas, yaitu keseluruhan peraturan- baik yang tertulis maupun tidak tertulis- yang mengatur secara mengikat cara suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat. Undang-Undang Dasar adalah

10

konstitusi yang tertulis, sedangkan konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun tidak tertulis. Para penyusun UUD 1945 menganut pikiran yang sama; dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan : Undang-Undang Dasar suatu negara ialah hanya sebagian hukum dasar negara itu. Undang-Undang Dasar ialah Hukum Dasar yang tertulis, sedang di sampingnya Undang-Undang Dasar tersebut berlaku juga Hukum Dasar yang tidak tertulis, yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis. Hukum dasar tidak tertulis disebut Konvensi. Keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi nampak pada gagasan dasar, cita-cita, dan tujuan negara yang tertuang dalam Mukadimah atau Pembukaan Undang-Undang Dasar suatu negara. Dari dasar negara inilah kehidupan negara yang dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan diatur dan diwujudkan. Salah satu perwujudan dalam mengatur dan menyelenggarakan kehidupan ketatanegaraan suatu negara adalah dalam bentuk Konstitusi atau Undang-Undang Dasar. 2. ISI KONSTITUSI NEGARA 1. SIFAT DAN FUNGSI KONSTITUSI Sifat pokok konstitusi negara adalah fleksibel (luwes) dan rigit (kaku). Konstitusi negara memiliki sifat fleksibel / luwes apabila konstitusi itu memungkinkan adanya perubahan sewaktu-waktu sesuai perkembangan jaman /dinamika masyarakatnya. Sedangkan konstitusi negara dikatakan rigit / kaku apabila konstitusi itu sulit untuk diubah kapanpun. Fungsi pokok konstitusi adalah membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Pemerintah sebagai suatu kumpulan kegiatan yang diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat, terkait oleh beberapa pembatasan dalam konstitusi negara sehigga menjamin bahwa kekuasaan yang dipergunakan untuk memerintah itu tidak disalahgunakan. Dengan demikian diharapkan hak-hak warganegara akan terlindungi. Sesuai dengan istilah konstitusi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang diarti kan sebagai 1) Segala ketentuan dan aturan mengenai ketatanegaraan; 2) Undang-undang Dasar suatu negara. Berdasarkan pengertian tersebut, konstitusi merupakan tonggak atau awal terbentuknya suatu negara dan menjadi dasar utama bagi penyelenggara negara. Oleh sebab itu, konstitusi menempati posisi penting dan strategis dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara. Konstitusi juga menjadi tolok ukur kehidupan berbangsa dan bernegara yang sarat dengan bukti sejarah perjuangan para pendahulu sekaligus memuat ide-ide dasar yang digariskan oleh pendiri negara ( the founding fathers ). Konstitusi memberikan arahan kepada generasi penerus bangsa dalam mengemudikan negara menuju tujuannya.

11

2. ISI / SUBSTANSI KONSTITUSI Isi konstitusi umumnya hanya memuat aturan-aturan pokok, hana memuat garis-garis besar sebagai instruksi kepada pusat dan lain-lain penyelenggara negara untuk menyelenggarakan kehidupan negara dan kesejahteraan sosial. Aturan-aturan asng lebih rinci diserahkan pengaturannya kepada undang-undang yang berada dibawah konstitusi, yang lebih mudah untuk dibuat, diperbaharui, maupun dicabut. Menurut Miriam Budiardjo, setiap Undang-undang Dasar / Konstitusimemuat ketentuanketentuan sebagai berikt : 1. Organisasi Negara. Misalnya: pembagian kekuasaan antara badan Eksekutif, Legeslatif dan Yudikatif. Masalah pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat / pemerintah federal dengan pemerintah daerah / pemerintah negara bagian; Prosedur penyelesaian masalah pelanggaran yurisdiksi lembaga negara. 2. Hak-hak asasi manusia 3. Prosedur mengubah Undang-undang dasar 4. Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat-sifat tertentu dari Undang-undang Dasar

KEDUDUKAN WARGA NEGARA


Kewarganegaraan R.I. Rakyat dalam suatu negara, yaitu meliputi semua orang yang bertempat tinggal di dalam wilayah kekuasaan negara dan tunduk pada kekusaan negara itu 1. Secara sosiologis, rakyat adalah sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh rasa persamaan, dan yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu. 2. Secara hukum, rakyat merupakan warga negara dalam suatu negara yang memiliki ikatan hukum dengan pemerintah.

Asas Kewarganegaraan Penentuan status kewarganegaraan lazim digunakan :


Stelsel aktif, dengan melakukan tindakan-tindakan hukum tertentu secara aktif. Stelsel pasif, tanpa harus melakukan tindakan hukum tertentu.

12

Seseorang dalam suatu negara pada dasarnya memiliki hak-hak :


Hak Opsi adalah hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam stelsel aktif). Hak Repudiasi adalah hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (dalam stelsel pasif)

Penentuan Kewarganegaraan dapat dibedakan menurut Asas :

Ius Soli, penentuan asas kewarganegaraan berdasarkan daerah/negara tempat di mana ia dilahirkan. Contoh: Seseorang yang dilahirkan di negara A maka ia akan menjadi warga negara A, walaupun orang tuanya adalah warga negara B. (Inggris, Mesir, Amerika, dan lain-lain). Ius Sanguinis, penentuan asas kewarganegaraan berdasarkan pertalian darah/keturunan dari orang yang berangkutan. Contoh: Seseorang yang dilahirkan di negara A, tetapi orang tuanya warga negara B, maka orang tersebut tetap menjadi warga negara B (dianut oleh negara RRC).

Kedudukan WN dan Pewarganegaran di Indonesia Kedudukan Warga Negara Kedudukan warga negara di dalam suatu negara, sangat penting statusnya terkait dengan hak dan kewajiban yang dimiliki. Perbedaan status/kedudukan sebagai warga negara sangat berpengaruh terhadap hak dan kewajibannya baik yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan keamanan. Pewarganegaraan di Indonesia Pewarganegaraan (naturalisasi) adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia melalui permohonan.

SISTEM POLITIK DI INDONESIA


A. Suprastruktur dan Infrastruktur Politik di Indonesia 1. Pengertian sistem Politik di Indonesia Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala

13

prioritasnya. B. Perbedaan sistem politik di berbagai Negara 1. Pengertian sistem politik a. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi. b. Pengertian Politik Politik berasal dari bahasa yunani yaitu polis yang artinya Negara kota. Pada awalnya politik berhubungan dengan berbagai macam kegiatan dalam Negara/kehidupan Negara. c. Pengertian Sistem Politik Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.

2. Macam-macam Sistem Politik 3. Sistem Politik Di Berbagai Negara a. Sistem Politik Di Negara Komunis b. Sistem Politik Di Negara Liberal c. Sistem Politik Demokrasi Di Indonesia Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah : 1. Ide kedaulatan rakyat 2. Negara berdasarkan atas hukum 3. Bentuk Republik 4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi 5. Pemerintahan yang bertanggung jawab 6. Sistem Perwakilan 7. Sistem peemrintahan presidensiil 3.1 Peran serta masyarakat dalam politik adalah terciptanya masyarakat politik yang Kritis Partisipatif dengan ciri-ciri a. Meningkatnya respon masyarakat terhadapkebijakan pemerintah

14

b. Adanya partisipasi rakyat dalam mendukung atau menolak suatu kebijakan politik c. Meningkatnya partisipasi rakyat dalam berbagai kehiatan organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan kelompok-kelompok penekan

BUDAYA POLITIK
1. Pengertian Menurut Almond dan Verba, dalam bukunya The Civic Culture (budaya politik kewarganegaraan) menyatakan bahwa budaya politik merupakan sikap individu terhadap sistem politik dan komponen-komponennya juga sikap individu terhadap peranan yang dapat di mainkan dalam sebuah sistem politik.Kemudian Lary Diamond, ahli politik yang menekuni tentang perkembangan penelitian mengenai budaya politik seebagai keyakian, sikap, nilai, ide-ide, sentimen dan dialokasikan evluasi suatu masyarakat tentang sistem politik nasionalnya dan peran dari masingmasing individu dalam sistem itu.Atau secara praktis, budaya politik merupakan seperangkat nilainilai yang menjadi dasar para aktor untuk menjalankan tindakan-tindakan dalam ranah politik. 2. Sistem Politik sebagai Obyek budaya Politik sistem politik Sistem politik: didefinisikan sebagai tindakan yang berhubungan dengan keputusan-keputusan mengikat suatu masyarakat.Unit sistem politik adalah tindakan-tindakan politik.Input dalam bentuk permintaan dan dukungan menjadi masukkan sistem politik.Output dalam bentuk keputusan dan tindakan politik.Jika memuasakan membangkitkan dukungan, dan jika sebaiknya akan melahirkan tuntuan baru. Sistem politik sebagai obyek budaya politik oleh David Easton, diberi pengertian sebagai seperangkat interaksi yang diabstrakkan, di mana nilai-nilai dialokasikan terhadap masyarakat.Dengan kata lain, sistem politik merupakan bagian dari sistem sosial yang menjalankan alokasi nilai-nilai (dalam bentuk keputusan-keputusan atau kebijakan-kebijakan) yang bersifat otoratif.Untuk menggabarkan cara bekerjanya sistem politik (David Easton). 3. Komponen budaya politik 1. bersifat kognitif 2. bersifat afektif 3. bersifat evaluatif

15

4. nilai-nilai budaya politik II. TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK a. budaya politik parokial b.budaya politik subyek c.budaya politik partisipan PERKEMBANGAN TIPE BUDAYA POLITIK MENURUT GREERT a.budaya politik abangan b. budaya politik santri c.budaya politik priayi TIPE BUDAYA POLITIK YANG BERKEMBANG DI INDONESIA 1. sebelum terbentuknya negara RI adalah kedualatan rakyat 2. setelah indonesia merdeka III. PENGERTIAN SOSILISASI DAN PENGEMBANGAN BUDAYA POLITIK PROSES SOSIALISASI POLITIK Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua anak, presiden dan polisi. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan yang ekternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen), mahkamah agung, dan pemungutan suara (pemilu). Perkembangan pembedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang diasosiasikan dengan institusi-institusi ini SARANA SOSIALISASI POLITIK a. Keluarga b. c. d. e. f. g. Sekolah Partai Politik Kelompok bergaul Media massa Perkejaan Kontak-kontak politik langsung

16

BUDAYA POLITIK DI NEGARA LAIN Dalam The Civic Culture, Almond dan Verba mengemukakan hasil survei silang nasional (crossnational) mengenai kebudayaan politik. Penelitian mereka menyimpulkan bahwa masing-masing kelima negara yang ditelitinya, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, dan Meksiko, mempunyai kebudayaan politik tersendiri. Amerika dan Inggris dicirikan oleh penerimaan secara umum terhadap sistem politik, oleh suatu tingkatan partisipasi politik yang cukup tinggi dan oleh satu perasaan yang meluas di kalangan para responden bahwa mereka dapat mempengaruhi peristiwa-peristiwa sampai pada satu taraf tertentu. Tekanan lebih besar diletakkan orang-orang Amerika pada masalah partisipasi, sedangkan orang Inggris memperlihatkan rasa hormat yang lebih besar terhadap pemerintahan mereka. Kebudayaan politik dari Jerman ditandai oleh satu derajat sikap yang tidak terpengaruh oleh sistem dan sikap yang lebih pasif terhadap partisipasinya. Meskipun demikian, para respondennya merasa mampu untuk mempengaruhi peristiwa-peristiwa tersebut. Sedangkan di Meksiko merupakan bentuk campuran antara penerimaan terhadap teori politik dan keterasingan dari substansinya. VI. MEMAMPILKAN PERAN SERTA BUDAYA PARTISIPAN warga negara yang berbudaya politik partisipan digmbarkan oleh Gabreal dan Almond sebagai suatu bentuk kultur di mana anggota-anggota masyarakat cenderung diorentasikan secara eksplisit terhadap sistem sebagai keseluruhan terhadap struktur dan proses politik serta admistratif, dengan kata lain terhadap input dan utput dari sistem politik itu.

BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI (CIVIL SOCIETY)


I. Prinsip budaya demokrasi yang berlaku secara universal A. Adanya lembaga perwakilan rakyat yang mencerminkan kehendak rakyat. B. Adanya pemilu yang bebas dan rahasia. C. Adanya kekuasaan atau kedaukatan rakyat yang dilaksanakan oleh lembaga yang bertugas mengawasi pemerintah. D. Adanya susunan kekuasaan badan atau lembaga negara ditetapkan dalam UUD negara (sebuah konstitusi). II. Ciri masyarakat madani

17

A. Pemerintah berdasarkan kehendak dan kepentingan rakyat banyak B. Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan. Adanya tanggung jawab dari pelaksana kegiatan atau pemerintahan. III. Pelaksanaan demokrasi di indonesia A. Periode UUD 1945 B. Periode konstitusi RIS 1949 C. Periode UUDS 1950 D. Periode demokrasi terpimpin E. Periode demokrasi pancasila F. Periode demokrasi reformasi.

KETERBUKAAN DAN JAMINAN KEADILAN


I. Makna keterbukaan Keterbukaan merupakan sikap jujur, rendah hati, dan adil menerima pendapat orang lain. Prinsip keterbukaan dan keadilan sosial yang melandasi pelaksanaan pembangunan nasioanal di indonesia sebagai berikut : A. Asas Adil dan merata B. Asas keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam perikehidupan. II. Dampak penyelengaraan pemerintahan yang tidak transparan A. Akibat penyelengaraan pemerintahan yang tidak transparan Salah satu akibat penyelenggaraan pememerintahan yang tidak transparan yaitu Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) B. Faktor penyebab terjadinya penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan 1. Nilai-nilai agama dan budaya bangsa tidak dijadikan sumber etika 2. Pancasila sebagai ideologi negara ditafsirkan secara sepihak 3. Hukum telah menjadi alat kekuasaan dan pelaksanaannya telah diselewengkan 4. Sistem politik yang otoriter 5. Penyalahgunaan kekuasaan sebagai akibat dari lemahnya fungsi pengawasan III. Asas Etika Administrasi pemerintahan dalam mewujudkan peningkatan jaminan keadilan A. Pertanggungjawaban

18

B. Pengabdian C. Kesetiaan D. Kepekaan E. Persamaan F. Kepantasan IV. Berpatisipasi dalam upaya peningkatan jaminan keadilan A. Partisipasi dalam bentuk pengawasan B. Peranan masyarakat sipil dalam memberantas korupsi C. UU RI NO 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi D. Badan antikorupsi

HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN ORGANISASI INTERNASIONAL


I. Makna kerjasama internasional a. Memacu pertumbuhan ekonomi setiap negara serta menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya b. Menciptakan saling pengertian antarbangsa dalam membina dan menegakan perdamaian dunia II. Tahap- tahap perjanjian internasional a. Perundingan ( Negotiation) b. Penandatanganan (signature) c. Pengesahan (ratification) d. Lembaga persyaratan (reservation) III. Peranan organisasi internasional Tujuan PBB dapat dirinci sebagai berikut a. Memelihara perdamaian dan keamanan dunia bangsa c. Mewujudkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah internasional d. Menjadi pusat untuk menyerasikan tindakan-tindakan bangsa-bangsa dalam mencapai tujuan bersama b. Mengembangkan hubungan persahabatan antar bangsa-

19

Organisasi pokok dalam PBB, yaitu a. Majelis umum b. Dewan keamanan c. Dewan ekonomi dan sosial d. Dewan perwakilan e. Mahkamah internasional f. Sekretariat

SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL


I. Makna hukum internasional Hukum internasional pada hakikatnya ditujukan menciptakan perdamaian dalam dunia dan menyelesaikan masalah internasional secara damai dan adil II. Subyek hukum internasional a. Negara b. Tahta suci vatikan c. Palang merah internasional d. Organisasi internasional e. Orang perseorangan (individu) f. III. Pemberontak dan pihak dalam sengketa Sumber hukum internasiona a. Kebiasaan b. Traktat c. Keputusan pengadilan atau badan-badan arbitrasi d. Karya-karya hukum e. Keputusan atau ketetapan organ-organ/lembaga internasional

20

You might also like