You are on page 1of 33

LATIHAN Siklus Akuntansi Jasa JURNAL UMUM oleh: Gito Brahmana A.

JURNAL (Journal) adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit. Fungsi jurnal meliputi : 1. Fungsi historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan secara kronologis atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya. 2. Fungsi mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya semua transaksi dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan. 3. Fungsi analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus di Debet maaupun yang di Kredit. 4. Fungsi instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik yang di Debet maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal. 5. Fungsi informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara jelas. Secara umum jurnal terdiri dari jurnal umum dan jurnal khusus. Pada semester ini kita akan membahas jurnal umum saja. Bentuk jurnal umum adalah : Jurnal Umum Halaman : (1) Tanggal No Bukti Nama Akun dan Keterangan (4) Ref Debet Kredit

(2) Keterangan :

(3)

(5)

(6)

(7)

(1) Diisi dengan nomor halaman jurnal secara berurutan.

(2) Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis terjadinya transaksi. (3) Diisi nomor surat bukti transaksi. (4) Diisi dengan nama akun yang di debet ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya ditulis akun yang di kredit dan ditulis menjorok ke sebelah kanan. Selanjutnya baris bawahnya ditulis penjelasan ringkas transaksi yang bersangkutan. (5) Diisi nomor kode akun, tetapi ingat nomor kode akun ini diisi hanya jika akan diposting ke buku besar. (6) Dan (7) diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet maupun yang di kredit. Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit. Pengertian Debet dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan. Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut : Mekanisme Debet dan Kredit No 1 Jenis Akun HARTA Keterangan Bertambah DEBET

KREDIT

UTANG

KREDIT

DEBET

MODAL

KREDIT

DEBET

PENDAPATAN KREDIT

DEBET

BEBAN

DEBET

KREDIT

Berkurang Harta jika bertambah dicatat di Debet Harta jika berkurang dicatat di Kredit Utang jika bertambah dicatat di Kredit Utang jika berkurang dicatat di Debet Modal jika bertambah dicatat di Kredit Modal jika berkurang dicatat di Debet Pendapatan jika bertambah dicatat di Kredit Pendapatan jika berkurang dicatat di Debet Beban jika bertambah dicatat di Debet Beban jika berkurang

dicatat di Kredit Berikut ini contoh pencatatan dalam jurnal umum untuk transaksi yang terjadi selama bulan Mei tahun 2006 di perusahaan ALI TAILOR Transaksi 1 : 1 MEI Tn. Ali menyetor uang pribadi ke dalam perusahaan ALI TAILOR sebagai modal awal usaha jahit sebesar Rp 4.000.000,Analisis transaksi : Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 4.000.000,- (Debet) Modal Tn. Ali Bertambah Rp 4.000.000,- (Kredit) Jurnal : Tanggal Mei 1 Nama Akun dan Keterangan KasModal Tn. Ali Ref Debet Kredit

Rp4.000.000- -Rp4.000.000

(Setoran modal awal Tn. Ali) Transaksi 2 : 2 MEI Disewa sebuah ruko untuk usaha jahit dengan membayar Rp 1.200.000,- untuk 6 bulan.

Analisis transaksi : Harta perusahaan dalam bentuk Sewa Dibayar Dimuka bertambah Rp 1.200.000,- (Debet) Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 1.200.000,- (Kredit) Jurnal : Tanggal Mei 2 Nama Akun dan Keterangan Sewa Dibayar DimukaKas (Pembayaran sewa ruko) Transaksi 3 : 4 MEI Ref Debet Kredit -Rp 1.200.000

Rp 1.200.000-

Dibeli tunai perlengkapan jahit dari Toko Jaya dengan harga Rp 800.000,Analisis transaksi : Harta perusahaan dalam bentuk Perlengkapan Jahit bertambah Rp 800.000,- (Debet) Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- (Kredit) Jurnal : Tanggal Mei 4 Nama Akun dan Keterangan Ref Debet Perlengkapan JahitKas Rp 800.000(Pembelian tunai perlengkapan dari Toko Jaya) Transaksi 4 : 10 MEI Tanggal Mei 10 Nama Akun dan Keterangan KasPerlengkapan Jahit Ref Debet Rp 300.000Kredit -Rp 300.000 Kredit -Rp 800.000

(Pembelian tunai perlengkapan dari Toko Jaya) Telah diselesaikan jahitan pakaian langganan seharga Rp 300.000 dan langsung diterima pembayarannya.Analisis transaksi : Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 300.000,- (Debet) Pendapatan perusahaan bertambah Rp 300.000,- (Kredit) Transaksi 5 : Mei 12 Dibeli peralatan jahit dari Toko Sekawan seharga Rp 1.500.000,- baru dibayar Rp500.000,Analisis transaksi : Harta perusahaan dalam bentuk Peralatan Jahit bertambah Rp 1.500.000,- (Debet) Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 500.000,- (Kredit)

Utang perusahaan (ke Toko Sekawan) bertambah Rp 1.000.000,- (Kredit) Tanggal Nama Akun dan Keterangan Mei 12 Peralatan JahitKas Utang Usaha (pembelian peraltan sebagian tunai ke Toko Sekawan) Transaksi 6: MEI 18 Telah diselesaikan jahitan pakaian Tn. Ahmad seharga Rp 1.700.000 sudah dikirimkan tagihannya. Analisis transaksi : Harta perusahaan dalam bentuk Piutang Usaha bertambah Rp 1.700.000,- (Debet) Pendapatan perusahaan bertambah Rp 1.700.000,- (Kredit) Jurnal : Tanggal Mei 18 Nama Akun dan Keterangan Piutang UsahaPendapatan jahit (Pendapatan jahit dalam tagihan ke Tn. Ahmad) TRANSAKSI 7: MEI 12 Dibayar ke Toko Sekawan Rp 800.000,- atas pembelian peralatan jahit tanggal 12 Mei. Analisis transaksi : Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- (Kredit) Utang perusahaan (ke Toko Sekawan) berkurang Rp 800.000,- (Debet) Jurnal : Tanggal Mei 19 Nama Akun dan Keterangan Utang UsahaKas (Pembayaran Utang ke Toko Sekawan) Ref Debet Kredit -Rp 800.000 Ref Debet Rp 1.700.000Kredit -Rp 1.700.000 Ref Debet Rp 1.500.000Kredit -Rp 500.000 Rp 1.000.000

Rp 800.000-

TRANSAKSI 8:MEI 20 Dibayar gaji pegawai untuk 2 minggu kerja Rp 200.000,Analisis transaksi : Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 200.000,- (Kredit) Beban Gaji bertambah Rp 200.000,- (Debet) Jurnal : Tanggal Mei 20 Nama Akun dan Keterangan Ref Debet Beban GajiKas Rp 200.000(Pembayaran gaji pegawai) TRANSAKSI 9: MEI 21 Diterima pinjaman dari BPD JABAR Rp 2.000.000,- dikenakan biaya administrasi Rp250.000. Tanggal Nama Akun dan Ref Debet Kredit Keterangan Mei 21 KasBeban Administrasi Rp 1.750.000Rp 250.000 Utang Bank Rp 2.000.000 (Penerimaan pinjaman dari Bank dipotong bunga) TRANSAKSI 10:MEI 22 Tn. Ali mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi Rp 400.000,Analisis transaksi : Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 400.000,- (Kredit) Pengambilan pemilik (Prive) bertambah Rp 400.000,- (Debet) Jurnal : Tanggal Mei 22 Nama Akun dan Keterangan PriveKas (Prive Tn. Ali) TRANSAKSI 11: MEI 23 Ref Debet Kredit -Rp 400.000 Kredit -Rp 200.000

Rp 400.000-

Diterima pembayaran dari Tn. Ahmad Rp 1.400.000,- atas penyelesaian jahitan tanggal 18 Mei. Analisis transaksi : Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 1.400.000,- (Debet) Harta perusahaan dalam bentuk Piutang (ke Tn. Ahmad) berkurang Rp 1.400.000,(Kredit) Jurnal : Tanggal Mei Nama Akun dan Ref Debet Kredit Keterangan 25 KasPiutang Usaha Rp1.400.000- Rp1.400.000 (Penerimaan pembayaran tagihan jahitan Tn Ahmad)

TRANSAKSI 12 :MEI 30 Dibeli secara kredit perlengkapan jahit dari Toko Jaya dengan harga Rp 200.000,Analisis transaksi : Harta perusahaan dalam bentuk Perlengkapan bertambah Rp 200.000,- (Debet) Utang perusahaan (ke Toko Jaya) bertambah Rp 200.000,- (Kredit) Jurnal : Tanggal Mei 30 Nama Akun dan Ref Debet Kredit Keterangan Perlengkapan JahitUtang Rp -Rp Usaha 200.000- 200.000 (Pembelian perlengkapan secara kredit ke Toko Jaya) TRANSAKSI 13: MEI 31 Dibayar cicilan ke BPD JABAR Rp 230.000,- termasuk bunga pinjaman Rp 30.000,Analisis transaksi : Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 230.000,- (Kredit)

Beban Bunga bertambah Rp 30.000,- (Debet) Utang perusahaan ke Bank berkurang Rp 200.000,- (Debet) Jurnal : Tanggal Mei 31 Nama Akun dan Keterangan Utang BankBeban Bunga Ref Debet Kredit Rp 200.000Rp 30.000 Kas Rp 230.000 (Pembayaran cicilan ke BPD ditambah bunganya)

MAKA JURNAL SECARA UTUH TANGGAL 31 DESEMBER: ALI TAILOR JURNAL UMUM Bulan Mei 2006 Halaman : 01 Tanggal Mei 1 Nama Akun KasModal Tn. Ali (Setoran modal awal Tn. Ali) Sewa Dibayar DimukaKas Ref Debet Rp 4.000.000Kredit -Rp4.000.000

Rp 1.200.000-

-Rp 1.200.000

(Pembayaran sewa ruko) Perlengkapan JahitKas Rp 800.000(Pembelian tunai perlengkapan dari Toko Jaya) KasPendapatan jahit Rp 300.000(Pendapatan jahit tunai) Peralatan JahitKas Rp 1.500.000Utang Usaha (Pembelian peralatan sebagian tunai ke Toko Sekawan) -

-Rp 800.000

10

-Rp 300.000

12

-Rp 500.000 Rp 1.000.000

18

Piutang Rp 1.700.000UsahaPendapatan jahit (Pendapatan jahit dalam tagihan ke Tn. Ahmad) Utang UsahaKas

-Rp 1.700.000

19

Rp 800.000-

-Rp 800.000

20

(Pembayaran Utang ke Toko Sekawan) Beban GajiKas Rp 200.000-

-Rp 200.000

21

22

(Pembayaran gaji pegawai) KasBeban Administrasi Rp 1.750.000Rp 250.000 Utang Bank Rp 2.000.000 (Penerimaan pinjaman dari Bank dipotong bunga) PriveKas Rp 400.000-Rp 400.000 (Prive Tn. Ali) KasPiutang Usaha (Penerimaan pembayaran tagihan jahitan Tn Ahmad) Perlengkapan JahitUtang Usaha (Pembelian perlengkapan secara kredit ke Toko Jaya) Utang BankBeban Bunga Kas (Pembayaran cicilan ke BPD ditambah bunganya)

25

Rp 1.400.000-

-Rp 1.400.000

30

Rp 200.000-

-Rp 200.000

31

Rp 200.000Rp 30.000 -

Rp 230.000

Di bawah ini adalah contoh laporan rugi/laba pada perusahaan perdagangan pada umumnya. Laporan rugi/laba PT. ABCD Untuk periode berakhir 31 Desember 1999 Pendapatan: Penjualan Harga pokok penjualan: Persediaan awal Pembelian Tersedia untuk dijual Persediaan akhir Harga pokok penjualan Laba kotor Biaya operasional: Biaya komisi Biaya transportasi Biaya listrik, telpon, air Biaya gaji pegawai Biaya penyusutan bangunan Biaya penyusutan inventaris Total Laba operasi Biaya bunga Laba sebelum pajak Biaya pajak Laba/(rugi) bersih kembali ke depan

10,000,000 2,000,000 7,000,000 9,000,000 3,000,000 6,000,000 4,000,000 500,000 100,000 600,000 1,200,000 300,000 200,000 2,900,000 1,100,000 100,000 1,000,000 200,000 800,000

Di bawah ini adalah contoh neraca pada perusahaan dagang pada umumnya. Neraca PT. ABCD Per 31 Desember 1999 Aktiva Aktiva lancar: Kas Piutang usaha Uang muka pembelian Persediaan barang Total aktiva lancar Aktiva tetap: Tanah Bangunan Akumulasi penyusutan-bangunan Inventaris kantor

1,000,000 5,000,000 500,000 3,000,000 9,500,000 50,000,000 20,000,000 (5,000,000) 2,000,000 15,000,000

Akumulasi penyusutan-inventaris Total aktiva tetap Total aktiva Hutang Hutang lancar: Hutang dagang Hutang gaji Biaya yang masih harus dibayar Total hutang lancar Hutang jangka panjang: Hutang bank Total hutang jangka panjang Total hutang Modal Modal disetor Laba ditahan Total modal Total hutang dan modal kembali ke depan

(500,000)

1,500,000 66,500,000 76,000,000

2,000,000 500,000 1,000,000 3,500,000 20,000,000 20,000,000 23,500,000 40,000,000 12,500,000 52,500,000 76,000,000

laporan rugi laba

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut maka dapat kita temukan susunan seperti berikut: JUDUL DAN PERIODE > STANDAR AKUNTANSI

1. PENDAPATAN/PENGHASILAN :
.. nnnnnnnn .. nnnnnnnn +

JUMLAH PENGHASILAN 2. HARGA POKOK PERSEDIAAN:


.. nnnnnnnn .. nnnnnnnn +

NNNNNNN -> JUAL

JUMLAH HARGA POKOK PERSEDIAAN PENGHASILAN 3. BIAYA OPERASI:

NNNNNNN - > BELI NNNNNNN -> UNTUNG

BIAYA PENJUALAN o .. nnnnnnnn

.. nnnnnnnn NNNNNNN

JUMLAH BIAYA PENJUALAN

BIAYA ADMINISTRASI & UMUM o .. nnnnnnnn o .. nnnnnnnn NNNNNNN +

JUMLAH BIAYA ADMINISTRASI 4. JUMLAH BIAYA OPERASI NNNNNNNN 5. PENDAPATAN/BIAYA LAIN LAIN:

PENDAPATAN LAIN LAIN o .. nnnnnnnn BIAYA LAIN-LAIN o .. nnnnnnnn JUMLAH PENDAPATAN & BIAYA LAIN LAIN NNNNNNN

6. LABA SEBELUM PAJAK NNNNNNN 7. PAJAK PENGHASILAN NNNNNNN LABA/RUGI BERSIH (mohon maaf masih perlu dirapikan) Selanjutnya berdasarkan kebutuhan, rugi laba perlu dibandingkan dengan rugi laba periode tertentu misal periode yang sama pada masa akuntansi tahun lalu atau dengan periode akhir tahun lalu, sehingga laporan laba rugi dapat menampikan perkembangan usaha. Dari cara menghitung terdapat dua bentuk laporan rugi laba yaitu metode periodical dan perpetual inventoy dimana metote periodical inventory sudah jarang digunakan karena dengan bantuan komputer menggunakan metode perpertual inventory, laporan rugi laba dapat divisual kapan saja diperlukan. Perbedaan laporan Rugi laba perusahaan jasa, dagang dan industri hanya terdapat perbedaan pada rekening-rekening rugi laba yang terdapat pada masing-masing perusahaan tersebut misalnya : Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan, sehingga dalam laporan rugilaba tidak terdapat komponen harga pokok persediaan Perbedaan nama rekening misalnya nama rekening penghasilan pada perusahaan dagang Penghasilan Penjualan sedangkan pada perusahaan jasa adalah Penghasilan Jasa dll. NNNNNNN

Untuk melakukan hal tersebut, sulit hanya semata-mata karena melibatkan banyak data namun dengan bantuan aplikasi komputer laporan rugi laba dapat dihasilkan dalam hitungan detik, sehingga dapat dilihat kapan saja dibutuhkan.

Menyusun Rekening Rugi Laba

PENDAPATAN/PENGHASILAN : Yaitu pendapat/penghasilan dari usaha pokok perusahaan. Pada persusahaan dagang adalah penghasilan dari penjualan barang dagang yang selanjutnya disebut penjualan. Elemen lain yang mempengaruhi penjualan adalah potongan penjualan dan retur penjualan. Mungkin ada komisi yang langsu berkaitan dengan penjualan ditempatkan di bagian ini. 99,999,999.00 Penjualan PotonganPenjualan 99,999,999.00 Retur Penjualan 99,999,999.00 + PENJUALAN BERSIH 99,999,999.00

Perlu tidaknya rekening penjualan ke rekening yang lebih spesifik sepenuhnya adalah kebijakan pimpinan perusahaan. Saya pernah melakukanya atas permintaan manajemen perusahaan clien saya dimana setia item barang memiliki rekening sendiri. Total rekening Neraca dan Rugi laba menjadi 750 item. Informasi yang diperileh sangat terinci namun disisi lain menuntut user untuk bekerja lebih teliti dan punya tinggkat kesulitan ngat tinggi. Tip dari saya sebaiknya kalau memang ingin di detail cukup dengan membuat berdasarkan kelompokkelompok barang saja.
HARGA POKOK PERSEDIAAN : Adalah semua biaya yang diperlukan untuk memperoleh persediaan sampai persediaan tersebut dapat dijual, namun umumnya hanya elemen yang terkait secara langsung saja yang dikelompokan sebagai harga pokok persediaan. Elemen yang mempengaruhi nilai harga pokok peresediaan adalah potongan pembelian dan retur pembelian. Pembelian 99,999,999.00 Biaya Transport 99,999,999.00 Potongan Pembelian 99,999,999.00 Retur Pembelian 99,999,999.00 + HARGA POKOK PERSEDIAAN 99,999,999.00 JUMLAH PENDAPATAN/PENGHASILAN 9,999,999,999.00 BIAYA OPERASIONAL : Adalah semua biaya yang diperlukan dalam usaha pokok perusahaan, selain Harga pokok persediaan meliputi biaya penjualan, biaya umum dan biaya administrasi. Umumnya biaya-2 tersebut sekelompokan sbb: BIAYA PENJUALAN : Adalah biaya yang digunakan, untuk menjual barang dagang termasuk di dalamnya biaya yang digunakan untuk menagih hasil penjualan. Biaya Gaji & Uang Transport Marketing 99,999,999.00 Biaya Iklan 99,999,999.00 Biaya Transport 99,999,999.00 Biaya Penagihan ( Kolektor ) 99,999,999.00 + TOTAL BIAYA PENJUALAN 99,999,999.00 BIAYA UMUM & ADMINISTRASI : Adalah kelompok biaya yang tidak berbanding lurus B16dengan hasil usaha. Namun besar anggaran yang ditetapkan untuk masing-masing element biaya, menentukan efektifitas kinerja perusahaan sehingga masingmasing elemen biaya umum dan administrasi perlu dikontrol agar selalu terjadi sinkronisasi dengan aktivitas perusahaan.

Biaya Listrik Biaya Telepon Biaya Gas dan Air Biaya Alat Tulis & Kantor Biaya Legal & Perizinan Biaya Gaji Dan Tunjangan Biaya Pengembangan SDM Biaya Perjalanan Dinas Biaya Perawatan & Perbaikan Biaya Penyusutan Aktiva Biaya Umum Lainnya TOTAL BIAYA UMUM & ADMINISTRASI

99,999,999.00 99,999,999.00 99,999,999.00 99,999,999.00 99,999,999.00 99,999,999.00 99,999,999.00 99,999,999.00 99,999,999.00 99,999,999.00 99,999,999.00

99,999,999.00

TOTAL BIAYA OPERASIONAL 99,999,999.00 LABA USAHA 99,999,999.00 PENDAPATAN LAIN : Adalah pendapatan/penghsilan yang diperoleh dari aktivitas diluar usaha pokok perusahaan Pendapatan Ongkos Angkut Pendapatan Ongkos Potong Pendapatan Bunga Jasa Giro TOTAL PENDAPATAN LAIN BIAYA LAIN-LAIN Biaya Lain lain Biaya Bunga Bank Penghapusan Piutang Laba (Rugi) Penjualan Aktiva Tetap TOTAL BIAYA LAINLAIN POS LUAR BIASA Peghasilan/Biaya/kerugian dari peristiwa/ kejadian luar biasa (Yang jarang terjadi) TOTAL POS LUAR BIASA LABA SEBELUM PAJAK 99,999,999.00 99,999,999.00 99,999,999.00

99,999,999.00

99,999,999.00 99,999,999.00 99,999,999.00 99,999,999.00 +

99,999,999.00

99,999,999.00

99,999,999.00 99,999,999.0

Contoh soal neraca laporan laba rugi dan penyelesaiannya

kumpulan soal akuntansi

Oktober 20, 2006


Bayar Pajak Bisa Melalui ATM Filed under: Berita Perpajakan,Blogroll Dian Arief Wahyudi @ 1:08 am

News Jawa Pos, 16-Oktober-2006 Bayar Pajak Bisa Melalui ATM JAKARTA Sistem penerimaan negara online mulai diaplikasikan pada 1 November nanti. Program itu memadukan teknologi informasi di Ditjen Pajak dan Ditjen Perbendaharan Depkeu. Melalui sistem tersebut, pembayaran pajak tak harus dilakukan langsung di bank. Berlaku Per 1 November JAKARTA Sistem penerimaan negara online mulai diaplikasikan pada 1 November nanti. Program itu memadukan teknologi informasi di Ditjen Pajak dan Ditjen Perbendaharan Depkeu. Melalui sistem tersebut, pembayaran pajak tak harus dilakukan langsung di bank. Nanti orang membayar pajak tidak harus pergi ke bank. Bisa dari rumah melalui komputer (yang tersambung internet), kata Dirjen Perbendaharaan Depkeu Mulia P. Nasution di kantornya akhir pekan lalu. Sistem tersebut merupakan bagian dari treasury single account (rekening perbendaharaan tunggal). Dengan penggabungan teknologi informasi dari dua Ditjen di Depkeu itu, pembayaran pajak akan langsung masuk ke kas negara. Namun, pada saat yang sama Ditjen pajak bisa memperoleh akses tentang pembayaran tersebut. Untuk memperlancar sistem itu, Depkeu bekerja sama dengan bank umum. Menurut Mulia, sebelumnya hubungan pemerintah dengan perbankan masih belum transparan. Hal itu karena pemerintah tidak dibebani cost, namun bank bisa mendapatkan sumber biaya murah dengan penyimpanan kas negara dalam waktu tertentu. Ke depan harus jelas hitung-hitungannya. Mereka menyelenggarakan jasa kepada kita, kita bayar. Sebaliknya, tidak ada saldo yang mengendap di sana, katanya. Karena tidak ada yang mengendap di bank umum, saldo dikumpulkan pemerintah di Bank Indonesia. Itu yang harus dioptimalkan. Nanti diatur dalam Peraturan Pemerintah tentang pengelolaan uang negara, katanya. Dia menambahkan, dengan adanya kemudahan bagi pembayar pajak, penerimaan negara diharapkan bertambah. Kita berharap lebih banyak yang diterima. Sebab, itu suatu sistem yang diterapkan oleh 87 bank dan digunakan di ribuan kantor-kantor cabang di bank tersebut, sehingga jangkauannya semakin luas, beber Mulia. Dalam melakukan pembayaran, wajib pajak diberi nomor tanda pengenal pajak. Nomor itu bisa digunakan sebagai alat penelusuran pada waktu meminta restitusi. Nanti akan dicocokkan. Jadi ketahuan walaupun dilakukan di kantor pelayanan perbendaharaan dan

bank-bank persepsi yang berbeda, ujarnya. Upaya itu sekaligus memudahkan monitoring dan memperkecil kemungkinan penyalahgunaan. Jenis pajak yang dapat dibayar melalui fasilitas ini adalah Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Tagihan yang ada di ATM merupakan pajak terutang yang sudah ditetapkan dalam Surat Ketetapan Pajak, sehingga tidak merugikan pembayarannya.(sof)
Tinggalkan sebuah Komentar PNS dan Swasta Akan Dikejar Pajak Filed under: Berita Perpajakan,Blogroll Dian Arief Wahyudi @ 12:59 am

News Kompas, 19-Oktober-2006 PNS dan Swasta Akan Dikejar Pajak Perusahaan yang Menunggak Bakal Diperiksa Jakarta, Kompas Direktorat Jenderal Pajak akan menelusuri kembali seluruh pegawai negeri sipil dan swasta yang belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, mulai 1 November 2006. Langkah tersebut untuk mengejar target penerimaan pajak tahun 2006 yang masih kurang sekitar Rp 125,8 triliun. Jakarta, Kompas Direktorat Jenderal Pajak akan menelusuri kembali seluruh pegawai negeri sipil dan swasta yang belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, mulai 1 November 2006. Langkah tersebut untuk mengejar target penerimaan pajak tahun 2006 yang masih kurang sekitar Rp 125,8 triliun. Direktur Jenderal Pajak Darmin Nasution mengungkapkan hal itu di Jakarta, Rabu (18/10). Penyisiran dilakukan untuk memperluas basis pajak yang benar-benar berpotensi, termasuk seluruh PNS dan karyawan swasta yang sudah mendapatkan NPWP Jabatan dalam program 10 Juta Wajib Pajak tahun lalu. Kami harus melakukannya untuk mengingatkan bahwa dalam Undang-Undang pajak (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan/ KUP) yang akan datang, setiap wajib pajak yang tidak memiliki NPWP harus membayar pajak lebih tinggi dibandingkan wajib pajak yang sudah memiliki NPWP, katanya. Posisi penerimaan pajak hingga 30 September 2006, ujar Darmin, baru mencapai Rp 245,9 triliun atau 66,2 persen dari target penerimaan pajak dalam APBN Perubahan 2006 sebesar Rp 371,7 triliun. Penerimaan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata penerimaan pajak antara Januari dan September dalam empat tahun terakhir ini yang mencapai 68,3 persen. Bahkan jika dibandingkan dengan penerimaan pajak bulan Januari-September 2005 yang mencapai 66,5 persen, tahun ini masih sedikit lebih rendah, katanya.

Darmin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah khusus lainnya, yakni mulai mendatangi asosiasi-asosiasi industri yang berkinerja usaha bagus, seperti asosiasi pengusaha real estat dan ritel, tetapi tidak akan mendatangi asosiasi industri yang mengalami kesulitan usaha belakangan ini. Kami punya data, industriyang mengalami kesulitan adalah otomotif, mesin dan perlengkapan, kimia, dan logam dasar. Namun, kami juga punya data tentang asosiasi yang berkembang dan wajib bayar pajak, ujarnya. Darmin menegaskan, industri yang berkembang dan memiliki tunggakan pajak wajib membayar beserta bunga keterlambatan pembayaran sebelum akhir Desember 2006. Jika mereka tidak membayar tunggakan itu hingga Desember 2006, Ditjen Pajak akan memeriksa kondisi keuangannya secara menyeluruh. Dalam pemeriksaan itu, kami akan menemukan kondisi perusahaan tersebut, rugi atau untung. Kalau memang benar-benar rugi, kami pun tidak akan mempermasalahkannya, katanya. Direktur Potensi Penerimaan Pajak Robert Pakpahan mengatakan, sasaran pertama penyisiran adalah PNS dan karyawan swasta yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya. Petugas pajak akan mendatangi pimpinan perusahaan untuk memperoleh data total karyawan, jumlah karyawan yang memiliki NPWP Jabatan dan NPWP Pribadi. Pemeriksaan kali ini memang lebih diarahkan bagi karyawan di perusahaan swasta karena sebagian besar PNS sudah memiliki NPWP. Karyawan yang sudah memiliki NPWP Jabatan dan Pribadi tidak perlu membuat NPWP lagi. Tetapi, yang belum memiliki NPWP, kami ingatkan segera memiliki NPWP karena akan dirugikan, kata Robert. Darmin juga menjelaskan posisi penyelesaian 7.228 kasus permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak atau restitusi yang diajukan wajib pajak antara tahun 2001 dan 2005 sebesar Rp 11,9 triliun. Hingga 30 September 2006 lalu jumlah tunggakan restitusi yang telah dibayar mencapai Rp 2,1 triliun dari 937 permohonan. (OIN)
Komentar (1)

Oktober 19, 2006


Kumpulan soal Pengantar Akuntansi Filed under: Pengantar Akuntansi Dian Arief Wahyudi @ 5:34 am

Kumpulan Pertanyaan, Jawab dengan Singkat! 1. Akuntansi Adalah: 2. Assets adalah: 3. Auditing Adalah: 4. Balance Sheet adalah: 5. Persamaan Akuntansi: 6. Pembukuan adalah: 7. Perbedaan antara akuntansi dengan pembukuan: 8. Sebutkan jenis jenis perusahaan: 9. Sebutkan bentuk bentuk perusahaan:

10. Sebutkan macam macam laporan keuangan: 11. Jelaskan fungsi fungsi dari laporan keungan perusahaan: 12. Mengapa Notes to financial statement tidak termasuk kedalam jenis jenis laporan keuangan: 13. Bisakan persamaan akuntansi dalam hal Labilities + Owners Equity dibalik menjadi OE + Liabilities, jika tidak jelaskan, jika ya jelaskan: 14. Apa yang dimaksud Liabilities: 15. Sebutkan macam macam liabilities: 16. Sebutkan macam macam fixed Asset: 17. Sebutkan ciri ciri dari fixed asset: 18. Sebutkan macam macam intangible asset: 19. Apa yang dimaksud dengan intangible assets: 20. ApA yang dimkasud dengan revenue: 21. Apa yang dimaksud dengan expenses: 22. Apa yang dimaksud dengan drawings: 23. Apa yang dimaksud dengan Investment by owners: 24. Siapakah FASB dan kepanjangannya: 25. Siapakah SEC dan Kepanjangannya: 26. FASB di indonesia sama saja dengan institusi: 27. SEC di Indonesia sama saja dengan institusi: 28. Sebutkan macam macam akuntan: 29. Sebutkan Job desk dari masing masing akuntan: 30. Asumsi asumsi didalam akuntansi ada berapa: 31. Jelaskan dengan singkat asumsi yang ada didalam akuntansi: 32. Apa yang dimaksud dengan transaksi: 33. Sebutkan macam macam transaksi: 34. Jelaskan macam macam transaksi tersebut diatas: 35. Pengguna data akuntansi siapa saja: 36. Jelaskan masing masing pengguna data akuntansi dengan jelas: 37. Apakah yang dimaksud dengan GAAP dan kepanjangannya: PILIHAN BERGANDA! 1. Suatu entitas yang kepemilikannya terdiri atas saham saham adalah A. CV B. Persekutuan C. Perseorangan D. PT 2. Properti yang dimiliki oleh suatu perusahaan disebut sebagai apa di neraca: A. ASSET (HARTA) B. KEWAJIBAN (LIAB.) C. MODAL (EQUITY) D. EXPENSE (BEBAN) 3. Laporan keuangan yang menunjukan Asset (harta), Liabilities (kewajiban) dan Equity (modal) : A. NOTES TO FINANCIAL STATEMENT B. CASH FLOW STATEMENT C. INCOME STATEMENT D. BALANCE SHEET

4. DIBAWAH INI ADALAH 3 PROSES YANG ADA DI DALAM AKUNTANSI, KECUALI : A. PENGIDENTIFIKASIAN B. PENCATATAN C. PENGKOMUNIKASIAN D. PENAMBAHAN 5. Laporan keuangan yang menyatakan kinerja keuangan perusahaan dalam keadaan yang baik atau buruk dapat dilihat pada laporan keuangan : A. BALANCE SHEET B. CASH FLOW STATEMENT C. INCOME STATEMENT D. NOTES TO FINANCIAL STATEMENT STUDI KASUS DISKUSI (MASALAH ETIKA)! Bapak Faizil adalah presiden direktur dari perusahaan kontraktor yang bernama PT. MBM. Pak faizil hendak mencari pinjaman kepada BANK OF TOKYO Misthubisi UFJ sebesar Rp. 100.000.000,- untuk membiaya kegiatan operasi perusahaan. Pak faizil lalu hendak menyerahkan Laporan Keuangan Neraca (Balance Sheet) saja dab meminta akuntan PT. MBM untuk tidak menyertakan Laporan Keuangan Lainnya kepada bank karena terdapat kerugian yang diderita PT. MBM. Pak faizil khawatir bank tidak akan memberikan kredit kepada PT. MBM bila hal ini diketahui bank. Permintaan : Mohon diskusikan! ESSAY!. 1. Mohon indikasikan mana diantara tipe transaksi dibawah ini dapat meningkatakan (increase) kepemilikan (Owners Equity) dan Menurunkan (decrease) Kepemilikan Owners Equity : Owners Investment Revenues Expenses Owners Withdrawels 2. Mohon Jelaskan secara singkat efek yang diberikan transaksi berikut terhadap elemen elemen yang ada didalam persamaan akuntansi : Menginvestasikan sejumlah uang didalam bisnis. Menerima sejumlah uang atas Jasa yang telah dilakukan Membeli perlengkapan kantor secara tunai Membayar listrik yang telah digunakan oleh kantor Membeli perlengkapan secara kredit. Jika Pada Tahun 20X6 PT. Holistic membukukan Total Asset sebesar Rp. 22.555.456, dan Total Liabilities sebesar 9.456.789. maka besarnya Owners Equity PT. Holistic sebesar ? 3. Sebutkan 3 aktivitas yang dilaporkan didalam laporan arus kas (Cash Flow Statement) ? 4. Sebutkan 3 Elemen yang ada didalam persamaan akuntansi 5. Apa yang dimaksud dengan Cost Principles didalam akuntansi ? 6. Perbedaan antara Account Receivable dengan Account Payable ?
Tinggalkan sebuah Komentar

Teori Pengantar Akuntansi Filed under: Pengantar Akuntansi Dian Arief Wahyudi @ 5:22 am

Akuntansi Adalah Suatu Proses yang terdiri dari 3 aktivitas penting yaitu: 1. Pengidentifikasian 2. Pencatatan 3. Pengkomunikasian Informasi Akuntansi atau transaksi atau event event ekonomi kepada pihak pihak yang membutuhkan (pihak pihak yang berkepentingan) informasi tersebut untuk mengambil keputusan. Pengguna data akuntansi terdiri atas 2 pengguna, yaitu: 1. Pengguna Internal (Internal Users) Adalah pengguna informasi akuntansi yang ada di dalam suatu perusahaan. Contoh: Manajer Keuangan, Manajer Operasi, Manajer Investasi, Manajer pemasaran, dll 2. Pengguna Eksternal (Eksternal Users) Adalah pengguna informasi akuntansi yang ada di luar suatu perusahaan yang dibedakan atas: a. Pengguna Eksternal Kepentingan Langsung (Direct Interest) Adalah pengguna eksternal yang memiliki kepentingan langsung terhadap perusahaan. Seperti Investor dan Kreditor karna mereka memberikan sejumlah uang atau modal untuk suatu perusahaan dengan harapan mendapatkan Return dari uang yang mereka investasikan dengan melihat kinerja keuangan perusahaan dalam suatu laporan keuangan. Informasi akuntansi juga digunakan sebagai alat pengambil keputusan dalam hal membeli, menahan ataupun menjual saham perusahaan ataupun sebagai tolak ukur peminjaman kredit yang diberikan dari pihak bank kepada perusahaan . b. Pengguna Eksternal Kepentingan Tidak Langsung (Indirect Interest) Adalah pengguna eksternal yang tidak memiliki kepentingan secara langsung kepada perusahaan. Seperti Kantor Pelayanan Pajak, Perserikatan buruh, perencana ekonomi. Perbedaan antara akuntansi (Accounting) dengan pembukuan (Book Keeping), yaitu: Tabel Perbedaan antara Akuntansi dengan Pembukuan Akuntansi (Accounting) Pembukuan (Book Keeping) Aktivitas Teridri atas 3 akitivitas yaitu pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian. Tediri atas 1 aktivitas akuntansi, yaitu aktivitas pencatatan saja. Bagian Akuntansi meliputi aktivitsas pembukuan Pembukuan merupakan bagian dari akuntansi Sumber: Accounting Principles 4th Editition Kieso and Weygant. Profesi Akuntansi terdiri atas beberapa macam profesi diantaranya adalah: Akuntan Publik Akuntan yang berkerja untuk publik dalam artian seorang akuntan yang independen dan kompatibel yang ada didalam suatu institusi seperti di Kantor Akuntan Publik (KAP) Akuntan Internal (Private) Akuntan yang kompatibel dan independen bekerja pada suatu perusahaan. Akuntan Not For Profit (Akuntan di Organisasi nirlaba) Akuntan yang kompatibel dan independen bekerja pada suatu organisasi nirlaba atau organisasi yang tidak memilki tujuan untuk memaksimalkan laba atau profit. Organisasi seperti yayasan, rumah sakit, dll. Akuntan Pemerintahan

Akuntan yang kompatibel dan independen bekerja pada suatu institusi pemerintahan seperti seorang akuntan didalam departemen keuangan, kantor pelayanan pajak dan Badan Pemeriksa Keuangan adalah salah satu contoh akuntan pemerintahan. Asumsi didalam Akuntansi dibagi atas 4 macam asumsi, yaitu: Asumsi Entitas Ekonomi (Economic Entity/ Business Entity/ Accounting Entity Assumption) Adalah suatu asumsi dasar bahwa entitas ekonomi antara pemilik dengan yang lainnya harus dapat dipisahkan. Asumsi Unit Moneter (Monetary Unit Assumption) Adalah suatu asumsi dasar bahwa setiap transaksi atau event ataupun kejadian ekonomi harus dapat diukur menggunakan ukuran mata uang seperti dalam US$, Rp, AUS$, dan lain-lain. Asumsi Kelangsungan Hidup Perusahaan (Going-Concern Assumption) Adalah suatu asumsi dasar yang mengatakan bahwa setiap entitas ekonomi harus dapat menjaga dan mempertahankan kelangsungan perusahaan secara terus menerus. Asumsi Periode Waktu (Time Period Assumption) Adalah suatu asumsi dasar yang mengatakan bahwa setiap transaksi atau event event ekonomi harus dicatat menurut periode waktu yang telah ditentukan. Atau setiap entitas usaha memiliki umur ekonomis yang terbagi atas waktu artifisial. Jenis Perusahaan dibagi atas 3 macam, yaitu: Proprietorship (perorangan) Adalah suatu entitas ekonomi atau perusahaan yang terdiri atas satu orang pemilik dan biasanya pemilik memiliki peran ganda didalam suatu perusahaan karna selain pemilik, orang tersebut juga mengelola perusahaan dalam hal ini menjadi direksi. Partnership (persekutuan) Adalah suatu entitas ekonomi atau perusahaan yang kepemilikannya terdiri atas 2 orang atau lebih. Coorporation (perseroan) Adalah suatu perusahaan yang memiliki kepemilikan dua orang atau lebih, perbedaanya adalah bentuk modal yang digunakan dalam bentuk surat berharga atau saham. Bentuk bentuk perusahaan dibedakan menjadi 3 bentuk, yaitu: Perusahaan jasa (Service) Adalah perusahaan dimana produk yang dihasilkan adalah jasa. Biasanya perusahaan yang bergerak pada bidang jasa memiliki produk. Produk yang dimaksud adalah produk yang tidak memiliki wujud (intangible Goods). Didalam laporan keuangan didalam bagian pendapatan (revenue) biasanya ditulis pendapatan dari jasa atau service revenue. Karna perusahaan jasa tidak mengelola barang maka tidak terdapat beban seperti harga pokok penjualan (HPP) atau Cost of Goods Sold (COGS). Perusahaan dagang (Goods) Adalah perusahaan dimana produk yang dihasilkan adalah barang. Biasanya perusahaan yang bergerak pada bidang dagang memiliki produk. Produk yang dimaksud adalah produk yang memiliki wujud (tangible Goods). Didalam laporan keuangan didalam bagian pendapatan (revenue) biasanya ditulis pendapatan dari penjualan atau sales revenue. Karna perusahaan dagang mengelola barang maka terdapat beban seperti harga pokok penjualan (HPP) atau Cost of Goods Sold (COGS). Didalam Neraca Saldo (Balance Sheet) terdapat Merchadise Inventory dalam kolom Asset. Perusahaan Manufaktur (Manufactur) Adalah perusahaan dimana produk yang dihasilkan adalah barang. Biasanya perusahaan yang bergerak pada bidang Manufaktur memiliki produk. Produk yang dimaksud adalah produk

yang memiliki wujud (tangible Goods) yang dibedakan menjadi 3 jenis barang, yaitu: i. Raw Material ii. Work In Process iii. Finished Goods Mengapa demikian? Karena perusahaan manufaktur selain mejual barang kepada konsumen mereka juga memproses barang tersebut yang berawal dari pembelian bahan-bahan dasar,pemerosesan barang hingga menjadi barang yang siap dijual. Didalam laporan keuangan didalam bagian pendapatan (revenue) biasanya ditulis pendapatan dari penjualan atau sales revenue. Karna perusahaan dagang mengelola barang maka terdapat beban seperti harga pokok penjualan (HPP) atau Cost of Goods Sold (COGS). Didalam Neraca Saldo (Balance Sheet) terdapat Merchadise Inventory dalam kolom Asset. Persamaan Akuntansi Asset = Kewajiban (Liabilities) + Owners Equity Assets Asset adalah harta yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Asset dinilai berdasarkan tingkat likiuditasnya. Asset memiliki saldo normal debet, Asset terdiri dari: Current Asset Adalah harta yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memiliki tingkat likiuditas tertinggi, seperti: 1. Cash 2. Marketable Securities 3. Account Receivable 4. Prepaid Expenses 5. Mercahdise Inventory 6. Supplies Long term Investment Adalah investasi jangka panjang seperti obligasi, atau saham yang diinvestasikan suatau perusahaan terhadap perusahaan lain atau suatu institusi keuangan. Fixed Assets Adalah sumber daya perusahaan yang memiliki ciri berwujud (tangible), dibeli oleh perusahaan bukan untuk dijual kembali kepada konsumen, materil, dan penggunaan terhadap harta yang melebihi satu tahun. 1. Land 2. Building 3. Equipment 4. Land Improvement Intangible Assets Adalah suatu sumber daya perusahaan dalam bentuk harta yang tidak berwujud. 1. Copyrights 2. Patents 3. Goodwill Other Assets Liabilities Adalah suatu kewajiban yang harus dibayarkan kepada pihak ketiga sebelum tanggal jatuh tempo, kewajiban ini merupakan besarnya klaim pihak ketiga terhadap total asset perusahaan. Liabilities memiliki saldo normal kredit. liabilities dibagi atas: Current Liabilities Adalah suatu kewajiban yang harus dibayar kepada pihak ketiga yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun.

Contoh current liabilities: account payable, notes payable, accrued payable (salaries payable, tax payable, wages payable, rent payable, etc) Longterm liabilities Adalah suatu kewajiban yang harus dibayar kepada pihak ketiga yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Contoh: Bond Payable, etc. Contingent Liabilities Adalah suatu kewajiban yang harus dibayar kepada pihak ketiga tetapi kewajiban tersebut memiliki ketidak jelasan karena mungkin dalam proses hukum. Contoh: warranty,etc. Owners Equity Adalah besarnya klaim pemilik terhadap total asset perusahaan. Saldo normalnya adalah kredit apabila terjadi peningkatan terhadap akun tersebut. Contoh: Capital, Saham, dll. Investment By Owner Adalah besarnya setoran modal yang ditanamkan kepada perusahaan dari pemilik dengan harapan mendapatkan return dalam bentuk dividend. Drawings Adalah penarikan pribadi yang dilakukan oleh pemilik terhadap perusahaan. Saldo normal debet apabila terjadi peningkatan pada akun tersebut. Revenues Arus kas masuk akibat dari peningkatan asset atau penyelesaian kewajiban pada periode tertentu dari operasi umum. Besarnya pendapatan yang diterima dari pelayanan jasa atau penjualan barang. Saldo normal kredit. Expenses Arus kas keluar akibat dari penurunan asset atau penyelesaian kewajiban pada periode tertentu dari operasi umum. besarnya biaya yang diterima oleh perusahaan sebagai akibat terjadinya kegiatan operasi dalam menghasilkan barang dan jasa. Saldo normal debet. Transaksi adalah kejadian kejadian ekonomi yang tercatat di dalam suatu perusahaan. Transaksi dibedakan atas 2 macam transaksi, yaitu: iv. Transaksi Eksternal (External Transactions) Adalah suatu jenis transaksi antara pihak perusahaan dengan pihak dari luar perusahaan. v. Transaksi Internal (Internal Transactions) Adalah suatu jenis transaksi yang terjadi didalam perusahaan itu sendiri. Laporan Keuangan: adalah suatu bentuk pertanggung jawaban manajemen kepada pihak pihak yang berkepntingan didalam perusahaan dalam hal pengelolaan keuangan perusahaan dan sumber daya yang ada didalam suatu perusahaan. Dimana laporan keuangan dibagi atas 4 macam, yaitu: 1. Income Statement Adalah suatu laporan keuangan rugi laba perusahaan yang memiliki fungsi untuk mengukur kinerja perusahaan selama periode akuntansi. Dimana tingkat pengukuran kinerja perusahaan dilihat dengan membandingkan besarnya laba bersih (net income) perusahaan antara tahun sekarang dengan tahun sebelumnnya. 2. Owners Equity Statement Adalah suatu bentuk laporan keuangan yang memiliki fungsi untuk mengetahui besarnya modal serta besarnya perubahan yang terjadi pada modal yang dimiliki oleh perusahaan yang merupakan hasil investasi dari pemilik.

3. Balance Sheet Adalah suatu jenis laporan keuangan perusahaan yang memiliki fungsi untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan atau kondisi pada saat sekarang. 4. Cash Flow Statement Adalah suatu jenis laporan keungan yang memiliki fungsi untuk mengetahui arus kas masuk dan arus kas keluar suatu perusahaan yang terlihat dari 3 aktivitas yaitu aktivitas investasi, operasi dan pembiayaan atau financing.
Tinggalkan sebuah Komentar

Oktober 12, 2006


BPK Tidak Periksa WP Filed under: Berita Perpajakan Dian Arief Wahyudi @ 4:20 am

News Kompas, 11-Oktober-2006 BPK Tidak Periksa WP Wapres: Pemerintah Akan Menciptakan Harmoni Perpajakan Jakarta, Kompas Dalam keadaan normal Badan Pemeriksa Keuangan tidak dapat memeriksa wajib pajak. Pemeriksaan hanya dapat dilakukan jika terdapat indikasi tindak pidana. Jakarta, Kompas Dalam keadaan normal Badan Pemeriksa Keuangan tidak dapat memeriksa wajib pajak. Pemeriksaan hanya dapat dilakukan jika terdapat indikasi tindak pidana. Akses BPK atas data wajib pajak (WP) akan diatur dalam UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai menghadiri Sidang Paripurna DPR yang mengagendakan pandangan fraksi atas Rancangan UndangUndang (RUU) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Jakarta, Selasa (10/10). Sidang Paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno mengesahkan RUU BPK sebagai UU setelah disetujui sepuluh fraksi. Hal baru dalam UU BPK, antara lain kewajiban membukakantor perwakilan di seluruh provinsi. Penambahan anggota BPK dari tujuh menjadi sembilan orang, pembentukan Majelis Kehormatan Kode etik BPK dalam enam bulan. Pada prinsipnya, BPK dapat mengakses ke pusat data WP yang dikelola Ditjen Pajak dengan syarat status WP tersebut sedang berada dalam proses penyidikan perkara atau sudah ditetapkan sebagai tersangka. Asal ada permintaan jelas dari pimpinan BPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi ke pimpinan Depkeu dengan menyebutkan kasus yang jelas, katanya.

Sri Mulyani mengatakan, ketegasan itu untuk menghormati kerahasiaan wajib pajak. Namun, kerahasiaan itu tidak menghalangi penggalian informasi oleh pemeriksa BPK yang menyidik. Seluruh informasi dapat diperoleh melalui prosedur, katanya. Di luar data wajib pajak, BPK dapat mengakses pusat data Depkeu, termasuk untuk memastikan keabsahan penerimaan pajak. BPK tetap diperkenankan mengaudit Ditjen Pajak secara keseluruhan, termasuk kinerja petugasnya. Ditambahkan, Depkeu akan mengatur penggunaan informasi wajib pajak dan mekanisme perolehan informasi itu dalam RUU KUP yang saat ini dibahas di DPR. Pengaturan itu diperlukan karena data wajib pajak harus digunakan secara bertanggung jawab. Masalah akses yang terbatas atas informasi perpajakan dikeluhkan Kepala BPK Anwar Nasution ketika menyampaikan hasil pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2005 kepada DPR, awal Oktober lalu. Pemeriksaan LKPP 2005 tidak mencakup penerimaan pajak. Menurut Anwar, penerimaan pajak mencakup 70 persen dari pendapatan negara. Namun, akses BPK pada pemeriksaan pajak dibatasi UU Nomor 16 Tahun 2000 tentang KUP maupun peraturan pemerintah. Pembatasan itu mengakibatkan BPK tidak dapat meyakini kewajaran penerimaan pajak yang dilaporkan pemerintah. Prosedur pencatatan dan pelaporan realisasi penerimaan perpajakan sebesar Rp 347,03 triliun atau 70 persen dari pendapatan negara senilai Rp 493,92 triliun tidak memadai, kata Anwar. Harmoni Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, pemerintah akan mengatur tarif pajak agar lebih harmonis, khususnya Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) terhadap kendaraan roda empat berbahan premium dan solar. Dulu, pajak bagi kedua jenis kendaraan tersebut, malah sangat jauh berbeda. Mobil berbahan bakar solar untuk kendaraan komersial atau angkutan seperti truk ataupun pick-up, PPnBMnya lebih rendah karena mendapat insentif. Sementara kendaraan jenis lainnya bagi penumpang yang berbahan bakar premium, PPnBM-nya jauh lebih mahal. Itu karena harga solar dan premium berbeda. Padahal, sekarang harga kedua bahan bakar minyak itu hampir sama. Sekarang ini pajaknya berbeda antara mobil berbahan minyak dengan solar, meskipun harusnya sama. Solar biasanya digunakan untuk mobil komersial seperti angkutan, sehingga mendapat insentif. Tetapi, sekarang ini, harga solar mendekati harga bensin, sehingga pajaknya harusnya sama. Karena itu, kami ingin menciptakan harmonisasi dalam sistem perpajakan kendaraan bisnis juga, ujar Wapres menjawab anggota US-ASEAN Business Council di aula Istana Wapres. Menurut Kalla, hal ini penting bagi pemerintah agar pembayar pajak memahami efisiensi penggunaan kendaraan yang berbahan bakar minyak, yang hingga kini masih disubsidi pemerintah.

Jadi, tarif pajak yang tinggi untuk membantu pemerintah mengurangi konsumsi BBM di Indonesia. Khususnya, setelah harga minyak mentah menjadi masalah. Karena itulah kami segera mengharmonisasikan tarif pajaknya, tambah Kalla. Wakil Direktur, Governmental Affairs Asia Pacific & Africa Ford Motor Company, Liam Benham meminta agar pemerintah Indonesia menurunkan PPn-BM sektor otomotif. Pasalnya, Indonesia merupakan pasar yang cukup potensial bagi industri otomotif. Liam menyarankan agar pajak terhadap otomotif berdasarkan harga kendaraan, bukan tipe atau kapasitas mesin (cc) kendaraan. Rombongan 45 pengusaha asal Amerika Serikat itu dipimpin Direktur US-ASEAN Business Matthew P Daley. Sebanyak 45 pengusaha AS itu di antaranya berasal dari ExxonMobil Corporation, Freeport McMoran Copper & Gold Inc, CocaCola Indonesia, ConocoPhillips, General Electric Company, Johnson & Johnson, Marathon Oil, McDermott International dan Microsoft Corporation serta UPS dan Monsanto Company. (oin/har)
Tinggalkan sebuah Komentar PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK NOMOR 137/PMK.03/2005 Filed under: Peraturan Mentri Keuangan Republik Indonesia Dian Arief Wahyudi @ 4:01 am

Per-137/PMK.03/2005 Per-137/PMK.03/2005 Ditetapkan Tanggal 30 Desember 2005 PENYESUAIAN BESARNYA PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK MENTERI KEUANGAN, Menimbang: a. bahwa besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang berlaku saat ini berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 564/KMK.03/ 2004 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan di bidang ekonomi dan moneter serta perkembangan harga kebutuhan pokok yang semakin meningkat; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (3) Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2000, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak; Mengingat: 1. Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (LN RI Tahun 1983 No. 49, TLN RI No. 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 16 Tahun 2000 (LN RI Tahun 2000 No. 126, TLN RI No. 3984);

2. Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (LN RI Tahun 1983 No. 50, TLN RI No. 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 (LN RI Tahun 2000 No. 127, TLN RI No. 3985); 3. Keputusan Presiden No. 20/P Tahun 2005; MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENYESUAIAN BESARNYA PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK. Pasal 1 (1) Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak disesuaikan menjadi sebagai berikut: a. Rp 13.200.000,00 (tiga belas juta dua ratus ribu rupiah) untuk diri Wajib Pajak Orang Pribadi; b. Rp 1.200.000,00 (satu juta dua ratus ribu rupiah) tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin; c. Rp 13.200.000,00 (tiga belas juta dua ratus ribu rupiah) tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami; d. Rp 1.200.000,00 (satu juta dua ratus ribu rupiah) tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mulai berlaku sejak Tahun Pajak 2006. Pasal 2 Ketentuan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan ini diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak. Pasal 3 Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 564/KMK.03/2004 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2006. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 30 Desember 2005 MENTERI KEUANGAN, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI www.pajak2000.com
Tinggalkan sebuah Komentar Pengusaha AS Tanyakan Masalah Pajak Filed under: Berita Perpajakan Dian Arief Wahyudi @ 12:32 am

News Kompas, 10-Oktober-2006 Pengusaha AS Tanyakan Masalah Pajak Jakarta, Kompas Sekitar 50 pengusaha Amerika Serikat yang tergabung dalam Lembaga Bisnis Amerika Serikat- ASEAN mempertanyakan hambatan perpajakan yang masih mengganjal upaya perbaikan iklim investasi di Indonesia. Jakarta, Kompas Sekitar 50 pengusaha Amerika Serikat yang tergabung dalam Lembaga Bisnis Amerika Serikat- ASEAN mempertanyakan hambatan perpajakan yang masih mengganjal upaya perbaikan iklim investasi di Indonesia. Keluhan atas perpajakan disebabkan mekanisme pengurusan pajak yang masih rumit. Menteri Koordinator Perekonomian Boediono mengungkapkan hal tersebut seusai menerima kunjungan pengusaha AS yang dipimpin Presiden US-ASEAN Council Matthew P Daley di Jakarta, Senin (9/10). Menurut Boediono, keluhan terhadap masalah perpajakan disampaikan bersamaan dengan berbagai keluhan lain, di antara nya masalah perizinan. Menanggapi keluhan itu, Boediono mengatakan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya perbaikan secara bertahap. Minat investor Amerika cukup tinggi, terbukti mereka akan kembali ke Indonesia pada Januari mendatang. Minat juga terlihat dari jumlah delegasi yang bertambah dan dengan sektor yang lebih banyak, katanya. Belum berkomitmen Para pengusaha itu, ujar Boediono, belum menyampaikan komitmen usaha sebab masih mencoba melihat sektor usaha yang paling tepat untuk dimasuki.

Salah satu sektor usaha yang paling diminati adalah bidang perminyakan dan otomotif, katanya. Badan Pusat Statitistik (BPS) menyebutkan, ekspor Indonesia ke AS pada Januari-Agustus 2006 sebesar 7,1 miliar dollar AS atau meningkat sekitar 900 juta dollar AS dibandingkan periode yang sama tahun 2005 yang sebesar 6,2 miliar dollar AS. Sementara itu, impor dari AS periode Januari-Agustus 2006 sebesar 2,82 miliar dollar AS atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,56 miliar dollar AS. Matthew P Daley mengatakan, masalah perpajakan yang paling menonjol adalah penetapan nilai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) di sektor otomotif. Para pengusaha AS menyarankan agar Pemerintah Indonesia menetapkan PPnBM didasarkan pada nilai kendaraannya, bukan dari tipe body dan mesinnya. Sebagai tindak lanjut kunjungan Wapres Jusuf Kalla ke AS, ujar Matthew, pekan ini telah datang delegasi bisnis dari AS yang akan menawarkan pembuatan pabrik di Indonesia. (OIN)

PEMBUKUAN

Pembukuan dan Dasar-dasar Penyimpanan Catatan


Adapted from content excerpted from the American Express OPEN Small Business Network

Pembukuan yang benar sangat penting untuk menjaga dan mengembangkan usaha. Tanpa itu, Anda berisiko terkena masalah kegentingan arus kas, pemborosan uang, dan kehilangan kesempatan untuk berkembang. Apabila Anda menyusun atau merevisi kegiatan rutin pembukuan, ingatlah bahwa tujuan dari pembukuan adalah untuk membantu mengelola usaha Anda dan untuk memungkinkan instansi pajak mengevaluasi kegiatan usaha Anda. Sepanjang pembukuan Anda mencapai kedua tujuan di atas, kegiatan ini dapat - dan harus - sesederhana mungkin. Pedoman umum yang dijelaskan di sini menggambarkan hal-hal yang harus Anda perhatikan dan akan memberi Anda ide tentang bagaimana melakukan pembukuan dengan cara yang benar. Namun sebelum membuat keputusan apa pun mengenai pembukuan, hubungi akuntan atau ahli pajak karena kebutuhan terhadap pembukuan sangat bervariasi untuk usaha yang berbeda. Banyak pemilik usaha kecil yang memilih menggunakan perangkat lunak untuk mencatat segala aspek dari usaha mereka, dan sumber daya disediakan di sini untuk membantu Anda menyelenggarakan otomasi komputer. Kunci untuk dapat mengambil keuntungan penuh dari perangkat lunak pembukuan adalah dengan menentukan apakah penggunaannya akan menghemat waktu Anda dan membuat Anda bebas memusatkan pikiran untuk menjalankan usaha. Dalam banyak hal, itulah yang akan terjadi, tetapi waspadalah untuk tidak terjerumus menyelenggarakan pembukuan sistem komputer yang mungkin lebih efisien jika dilakukan

secara manual. Format pembukuan di atas kertas yang disebut di sini dapat diperoleh dari toko buku. Beberapa fungsi pembukuan sebaiknya diserahkan kepada akuntan. Sekalipun Anda harus tetap selalu mengawasi pembukuan, seorang akuntan atau pemegang buku dapat membuat Anda bebas dari urusan ini sehingga dapat berkonsentrasi ke pengembangan usaha. Bahkan tugas pembukuan yang hanya menyita waktu beberapa jam seminggu mungkin lebih baik diserahkan ke orang lain apabila waktu Anda lebih berharga untuk urusan yang lain. Klik pada topik di bawah ini untuk mempelajari lebih banyak mengenai catatan dasar apa saja yang dibutuhkan untuk usaha kecil.

Pendapatan dan Biaya Pengeluaran Tunai Catatan Inventaris Piutang Utang

Pendapatan dan Pengeluaran Usaha Anda akan menggunakan baik Jurnal Pendapatan dan Pengeluaran atau Buku Besar untuk mengawasi berapa banyak uang yang keluar, ke mana saja perginya, dan berapa yang masuk. Jurnal Pendapatan dan Pengeluaran digunakan oleh kebanyakan usaha kecil dan merupakan akuntansi dengan pencatatan tunggal - mencatat penerimaan dan pengeluaran saja. Akuntansi pencatatan rangkap mencakup buku besar dan yang lainnya untuk mencatat setiap kegiatan sebagai bentuk debet dan kredit di dalam buku Anda. Di masa lalu semua orang menganggap bahwa semua bisnis perlu menggunakan metode pencatatan rangkap yang kurang praktis, namun kini banyak pemilik usaha kecil yang cukup menggunakan sistem pencatatan tunggal. Akuntansi dengan pencatatan tunggal dapat dilakukan di atas kertas ataupun dengan komputer. Program yang menjalankan akuntansi dengan pencatatan tunggal antara lain Quicken dari Intuit dan Microsoft Money. Buku besar digunakan untuk mencatat setiap transaksi dua kali berdasarkan ide bahwa setiap transaksi memiliki dua sisi yang mempengaruhi usaha Anda. Misalnya, apabila Anda menjual sebuah barang, pembukuan Anda akan mencerminkan adanya penurunan inventaris (kredit) dan arus masuk pembayaran (debet). Apabila Anda menggunakan akuntansi dengan pencatatan rangkap, Anda mungkin ingin menggunakan program komputer atau memanfaatkan jasa pemegang buku untuk menjaga kemutakhiran buku besar. Apabila Anda menyerahkan orang lain mengelola pembukuan Anda, lakukan pemeriksaan secara berkala. Program yang melakukan pembukuan dengan pencatatan rangkap antara lain: M.Y.O.B dari Teleware, Peachtree Accounting dari Peachtree Software, dan Quickbooks dari Intuit. Akuntan Anda dapat memberi saran tentang pencatatan pembukuan jenis apa yang Anda harus pilih. Juga, hubungi penasihat pajak Anda mengenai apakah Anda harus menggunakan sistem pembukuan berbasis uang tunai ataukah akrual. [Kembali ke atas]

Pengeluaran Kas Uang yang Anda keluarkan di dalam usaha harus dipertanggungjawabkan apabila Anda ingin punya catatan atas seluruh pengeluaran bisnis dalam satu tahun tertentu. Sekurangnya ada dua cara untuk melakukannya: Anda menulis cek untuk dibayar kepada diri Anda sendiri atau menyimpan catatan kas kecil. Apabila Anda memilih untuk membayar kepada Anda sendiri dengan cek, catat saja semua tanda terima uang dan jumlahkan setiap minggu, dua minggu, atau bulan, tergantung volume pengeluaran Anda. Buatlah catatan untuk setiap kategori pengeluaran, untuk tujuan pajak dan tulis cek kepada diri Anda sendiri untuk jumlah totalnya. Pada catatan cek, tulis 'cek sendiri, dapat diganti dengan uang' untuk membedakannya dari pendapatan yang terkena pajak. Atau, Anda dapat menyimpan catatan kas kecil dengan menulis sebuah cek untuk kas kecil dan mencatat setiap pengeluaran yang dibayarkan dari kas kecil. [Kembali ke atas] Catatan Inventaris Dengan senantiasa mengawasi catatan inventaris, Anda akan dapat antara lain mencegah terjadinya pencurian, menjaga inventaris pada tingkat minimum, dan melacak tren pembelian. Apabila Anda menjual banyak pernak-pernik kecil, misalnya toko alat tulis, Anda mungkin ingin menggunakan sistem komputer untuk melacak inventaris atau mengaitkan antara sistem komputer dengan penjualan dengan menggunakan sistem inventaris titik penjualan atau (point of sale, POS). Apabila Anda menggunakan pos berukuran besar, Anda mungkin dapat melakukannya sendiri di atas kertas. Informasi inventaris penting yang harus dicatat adalah: tanggal pembelian , jumlah stok barang yang dibeli, harga pembelian, tanggal penjualan, dan harga penjualan. [Kembali ke atas] Piutang Dagang Apabila produk atau jasa Anda dibayarkan pada saat produk dikirim atau jasa diberikan, maka Anda tidak perlu sistem pelacakan piutang dagang. Namun, apabila Anda menyediakan produk atau jasa di mana orang membayar kemudian, maka Anda perlu melacak piutang dagang. Anda dapat memantau piutang dagang dengan menyimpan salinan dari semua salinan tagihan yang dikirim atau dengan menyimpan catatan piutang dagang. Apa pun caranya, informasi yang perlu dicatat antara lain: tanggal faktur, nomor faktur, jumlah faktur, syarat pembayaran, tanggal pembayaran, jumlah dibayarkan, dan nama tertagih. Banyak program perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat faktur dan melacak waktu serta pengeluaran untuk setiap pelanggan. Program ini dapat menghemat banyak waktu pemilik usaha dan menciptakan faktur yang nampak profesional. Namun, menurut Ed Slott, penulis buku "Your Tax Questions Answered", (Plymouth Press), dengan pencatatan piutang dagang dengan komputer, sudah sepantasnya apabila Anda dapat menagih pembayaran secara lebih cepat atau dapat melakukan pelacakan dari mana uang Anda datang secara lebih baik. Kalau tidak, sistem pencatatan di kertas pun sangat efektif. Program yang dapat membuat

faktur atau mencatat waktu antara lain: QuickFaktur dari Intuit software; Timeslips and WinFaktur dari Good Software; dan PerForm Pro Plus dari Delrina. [Kembali ke atas] Utang Dagang Utang dagang adalah utang perusahaan Anda untuk barang dan jasa dari pihak lain. Dengan mencatat berapa utang Anda dan kapan jatuh temponya, Anda dapat menjaga kredibilitas dan memegang uang selama mungkin. Pemilik usaha dengan sedikit utang dagang biasanya menggunakan folder file tipe akordeon dengan label tanggal untuk keperluan pelacakan. Perusahaan kecil lainnya cukup membayar rekening dua kali sebulan dan menyimpan semua rekening ini ke dalam folder "Untuk Dibayar". Perusahaan besar menggunakan catatan kertas yang dikelola oleh kreditor. Sistem mana pun yang dipilih, Anda harus menyimpan informasi berikut ini tentang utang dagang: tanggal faktur, nomor faktur, jumlah faktur, jangka waktu pembayaran, tanggal dibayarkan, jumlah dibayarkan, saldo (jika mungkin), serta nama dan alamat pelanggan.

You might also like