You are on page 1of 26

Perancangan Proses Produksi

A. Proses Produksi Yang dimaksud dengan proses adalah cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Sedangkan produksi seperti kita ketahui adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. Kegiatan perencanaan produksi sebagai salah satu bagian dari manajemen produksi yang sangat menentukan bagaimana suatu produksi berjalan. Tujuan dari perencanaan produksi harus tegas, jelas dan mudah dimengerti. Seringkali perencanaan harus mengalami perubahan, oleh karena itu perencanaan harus besifat luwes dan terbuka untuk dapat dirubah bila diperlukan. Sifat luwes ini mengakibatkan pelaksanaan kegiatannya harus dimonitor dan dikendalikan terus menerus yang disesuaikan dengan kondisi yang ada namun perencanaan harus tetap pada tujuan yang ditetapkan. Desain proses fisik untuk produksi barang-barang dan jasa jasa ini menyangkut serangkaian keputusan tentang seleksi proses, pemilihan teknologi dan perencanaan proses. Keputusan-keputusan harus dibuat tentang tipe proses, derajat otomatisasi, macam mesin yang akan digunakan, pertimbanganpertimbangan sosial, ekonomi dan lingkungan. B. Seleksi Proses Seleksi proses mencakup serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis proses produksi dan peralatan tertentu yang digunakan. Keputusan pertama yang harus dilakukan adalah berkenaan dengan pencarian jawaban atas pertanyaan : a. Dapatkah produk dibuat ? b. Apakah tersedia teknologi untuk membuat produk yang sedang dipertimbangkan?

Pertanyaan ini terutama bersangkutan dengan pemilihan teknologi utama, bukan dengan kelayakan ekonomik. Bila teknologi telah tersedia, keputusan seleksi proses berikutnya adalah menentukan tipe proses produktif yang digunakan. C. Berbagai Tipe Proses Produksi Proses produksi dapat dibedakan baik atas dasar karakteristik aliran prosesnya maupun tipe pesanan langganan. Dimensi klasifikasi proses produksi pertama adalah aliran produk atau urutan operasi-operasi. Ada tiga tipe aliran, yaitu : a. Garis b. Intermiten c. Proyek Dalam perusahaan manufacturing, aliran produk adalah sama dengan aliran bahan mentah. Dalam industri-industri jasa, proses produksi tidak ditujukan dengan lairan produk secara fisik, tetapi oleh urutan operasi-operasi yang dilaksanakan dalam pemberian pelayanan. Urutan operasi-operasi pelayanan ini dapat dianggap sebagai aliran produk untuk indsutri-industri jasa. Aliran Garis Aliran garis mempunyai ciri bahwa aliran proses dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir dan urutan operasi-operasi yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa selalu tetap. Untuk operasi-operasi aliran garis, produk harus distandarisasi dengan baik dan harus mengalir dari satu operasi atau tempat kerja ke operasi berikutnya dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Perhatikan, apabila dikaitkan dengan perencanaan tata letak (lay out) di bagian awal materi MO, maka tampak bahwa aliran proses garis ini timbul sebagai konsekuensi dari tata letak produk/garis.

Contoh : Produksi mie instant, surat kabar, dll. Operasi-operasi aliran garis dapat dibagi menjadi dua tipe produksi, yaitu produksi massa dan produksi terus menerus (continuous). Proses produksi massa (Mass Production) pada umumnya memproduksi kumpulan-kumpulan produk dalam jumlah besar dengan mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan kumpulan produk sebelumnya, sehingga proses ini sering disebut sebagai repetitive process. Produksi massa bersangkutan dengan tipe operasi ini perakitan seperti yang digunakan dalam industri barang-barang elektronika, mobil dan sebagainya. Proses produksi terus menerus ditandai dengan waktu produksi yang relatif lama untuk menghindari penyetelan-penyetelan, persiapan-persiapan lain dan kemacetan-kemacetan yang mahal. Proses ini tampak dalam industri-industri proses, seperti industri kimia, kertas, baja, bir dan sebagainya. Operasi-operasi garis biasanya efesien tetapi juga tidak fleksibel. Efesiensi ini diakibatkan oleh substitusi proses operasi padat karya (labor intensive) dengan proses padat modal (capital intensive) dan standarisasi pengerjaan tugas-tugas rutin. Di samping itu operasi garis mensyaratkan suatu lini produk standar yang realtif stabil sepanjag waktu. Karena standarisasi dan organisasi operasi-operasi yang berurutan ini, maka sulit dan mahal untuk mengubah produk atau volume dalam operasi-operasi aliran garis, sehingga operasi-operasi ini relatif fleksibel. Aliran Intermiten ( Job Shop) Suatu proses aliran intermiten mempunyai ciri produksi dalam kumpulankumpulan atau kelompok-kelompok barang yang sejenis pada interval-interval waktu yang terputus-putus. Dalam hal ini, peralatan dan tenaga kerja diatur atau diorganisasi dalam pusat-pusat kerja menurut tipe-tipe keterampilan atau peralatan yang serupa. Suatu produk atau pekerjaan akan mengalir hanya melalui pusatpusat kerja yang diperlukan. Jadi aliran bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir tidak mempunyai pola yang pasti.

Operasi-operasi intermiten adalah sangat fleksibel dalam perubaha volume atau produk, karena operasi-operasinya menggunakan peralatan serba guna dan tenaga kerja berketerampilan tinggi. Fleksibilitas ini menimbulkan berbagai masalah dalam pengendalian persediaan, skedul dan kualitas, disamping juga agak tidak efesien. Salah satu karakteristik pokok suatu proses intermiten adalah bahwa peralatan dan ketermapilan kerja yang sama dikelopmokkan pada satu tempat (area), yang dikenal sebagai bentuk layout proses. Sebaliknya, aliran garis dikenal sebagai layout produk karena berbagai proses, peralatan dan keterampila kerja diletakkan atas dasar urut-urutan pengerjaan produk. Operasi intermiten dapat diterapkan dalam produksi barang-barang yang tidak distandarisasi atau volume produksinya rendah, karena operasi ini adalah paling ekonomis dan melibatkan resiko yang paling kecil. Aliran Proyek Bentuk operasi-operasi proyek digunakan untuk memproduksi produkproduk khusus atau unik, seperti kapal, pesawat terbang, peluru, jembatan, gedung, pekerjaan seni, peralatan-peralatan khusus dan sebagainya. Setiap unit produk-produk tersebut dibuat sebagai suatu barang tunggal. Meskipun tidak ada aliran produk bagi suatu proyek, tetapi ada urutan operasi-operasi, dimana seluruh operasi atau kegiatan individual harus diurutkan untuk menunjang pencapaian sasaran proyek akhir.

Bentuk operasi-operasi proyek digunakan bila ada kebutuhan akan kreativitas dan kekhususan dalam pembuatan suatu produk. Kita sulit untuk megotomatisasikan proyek-proyek karena hanya dikerjakan sekali, sehingga peralatan serba guna kadang-kadang dapat digunakan untuk menguragi kebutuhan tenaga kerja. D. Perbedaan Karakteristik-Karakteristik Proses

E. Proses Produksi Untuk Pesanan Proses ini pada dasarnya memproduksi barang-barang dan jasa-jasa atas dasar permintaan atau pesanan tertentu langganan akan suatu produk. Dalam proses produksi untuk pesanan, kegiatan-kegiatan pemrosesan menyesuaikan dengan spesifikasi pesanan langganan secara individual. Siklus perencanaan produksi mulai pada saat langganan menentukan spesifikasi produk yang dia inginkan. Atas dasar pesanan langganan tersbut, perusahaan akan menetapkan harga dan waktu penyelesaian. Setelah pesanan diterima, perusahaan selanjutnya menentukan proses perakitan dan komponen-komponen atau proses produksi dan bahan-bahan yang diperlukan, alokasi pembebanan kerja tiap-tiap departemen, prioritas pesanan, skedul-skedul produksi, rencana proses dan sebagainya. Proses pesanan berakhir dengan pengiriman produk langganan.

F. Produksi Untuk Persediaan Perusahaan-perusahaan yang berproduksi untuk persediaan mempunyai masalah yang sama sekali berbeda. Pertama, operasi produksi untuk persediaan menghasilkan garis produk yang distandarisasikan. Permintaan langganan dipenuhi dengan produk-produk standar ini dari persediaan, persediaan digunakan untuk memenuhi permintaan yang tidak pasti dan merencanakan kebutuhan

kapastias. Oleh karena itu, forecasting, manajemen persediaan, dan perencanaan kapasitas menjadi esensial bagi suatu operasi produksi untuk persediaan. Dalam operasi produksi untuk persediaan, siklus perencanaan produksi mulai dengan forecast penjualan yang akan menentukan spesifikasi dan kuantitas produk yang dapat dijual selama periode waktu tertentu. Langkah selanjutnya adalah penyusunan skedul-skedul produksi induk dengan memadukan hasil forecast penjulana dan rencana volume persediaa. Dalam situasi ini, faktor-faktor yang penting diperhatikan adalah tindakan penggunaan aktiva produksi (persediaan dan kapasitas) dan pelayanan langganan, yang mencakup perputaran persediaan, pemanfaatan kapasitas, penggunaan kerja lembur, dan persentase permintaan dapat dipenuhi dari persediaan.

Perbedaan keduanya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Matriks Karakteristik-Karakteristik Proses. Produksi untuk persediaan I Contoh : Penggilingan tepung Pabrik makanan dalam kaleng Produksi untuk pesanan II Contoh : Perusahaan telephone Perusahaan listrik

Aliran Garis

Aliran Intermiten

III Contoh : Produksi perabot rumah tangga V Contoh : Perumahan spekulasi Lukisan komersial

Proyek

IV Contoh: Bengkel mesin Restaurant Rumah sakit VI Contoh : Produksi kapal Bangunan

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan seleksi proses secara ringkas dapat diperinci sebagai berikut : 1. Kebutuhan modal. Berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk persediaan, mesin-mesin, peralatan dan fasilitas-fasilitas lainnya? Proses aliran garis biasanya akan memerlukan modal lebih besar daripada aliran intermiten atau proyek. 2. Kondisi pasar. Apa kebutuhan dan keinginan para langganan? Apakah perkiraan volume penjualan pada harga yang direncanakan dapat menghasilkan laba yang diinginkan? Apakah kondisi persainga sekarang dan di waktu yang akan datang menguntungkan? 3. Tenaga kerja. Apakah suplai tenaga kerja mencukupi sesuai dengan kebutuhan suatu jenis proses pada biaya wajar? Bagaimana prospek tersedianya tenaga kerja di waktu yang akan datang? Proses aliran garis biasanya memerlukan tenaga kerja berketerampilan relatif rendah dan murah dibanding proses intermiten dan proyek. 4. Bahan mentah. Apakah bahan mentah tersedia dalam jumlah yang memadai? Apakah akan ada perubahan-perubahan bahan mentah dalam proses produksi? Bentuk proses proyek adalah relatif lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan bahan-bahan yang berbeda-beda bila diperlukan. 5. Teknologi. Perusahaan harus mempertimbangka kemajuan teknologi baik untuk proses maupun produk. Apakah teknologi produk dan proses cukup stabil untuk mendukung proses selama periode waktu tertentu? Penilaian kondisi teknologi merupakan bagian penelitian resiko proses. Pada

umumnya, urutan tingkat resiko dari yang tertinggi sampai terendah adalah garis intermiten dan proyek. 6. Keterampilan memelihara manajemen. tipe Dapatkah perusahaan menguasai dan yang

keteramapilan-keterampilan

manajemen

dibutuhkan? Sebagai contoh, untuk proses intermiten, perusahaan mungkin akan memerlukan ketermapilan manajemen operasi dalam forecasting, scheduling dan pengendalian persediaan. Tetapi proses aliran garis juga memerlukan penguasaan keterampilan-keterampilan tersebut, bahkan lebih sophisticated. Sedangkan proses proyek memrlukan penguasaan teknik perencanaan dan pengawasan proyek tertentu. G. Pemilihan di Antara Berbagai Alternatif Pemrosesan Banyak keputusan-keputusan seleksi proses bersangkutan dengan

kapasitas-kapasitas atau proses alternatif untik memproduksi tingkat keluaran tertentu. Dalam masalah ini, analisis break even dapat digunakan untuk membantu pembuatan keputusan pemilihan di antara berbagai proses alternatif tersebut, melalui pembandingan keuntungan-keuntungan relatif setiap proses. Bila biaya-biaya pemrosessan berbagai metode pengerjaan alernatif dapat diperinci menjadi komponen-komponen biaya tetap dan variabel, alternatif yang paling ekonomis adalah alternatif dengan biaya terendah pada volume tertentu. Contoh kasus: Produksi sekrup yang dapat dilakukan dengan salah satu dari tiga jenis mesin yang ada. Biaya-biaya ketiga mesin tersebut adalah sebagai berikut: Mesin A Biaya Tetap Biaya Variabel (per unit) Rp. 10.000 300 Mesin B Rp.30.000 200 Mesin C Rp.60.000 100

Dengan data tersbut kita diminta untuk mementukan alternatif proses produksi yang seharusnya digunakan perusahaan untuk volume produksi di bawah 400 unit.

Pertama, kita mengubah data menjadi bentuk persamaan biaya (X = volume produksi) : TCa TCb TCc = 10.000 + 300 X = 30.000 + 200 X = 60.000 + 100 X

Pada volume produksi sebesar 400 unit : TCa TCb TCc = 10.000 + 300 (400) = 130.000 = 30.000 + 200 (400) = 110.000 = 60.000 + 100 (400) = 100.000

Berdasarkan perhitungan break-points mesin dapat disimpulkan bahwa : 1. Untuk volume produksi dibawah 200 unit, proses produksi yang dipilih adalah dengan mesin A 2. Untuk volume produksi antara 200 sampai dengan 300 unit, produksi dengn mesin B yang sebaliknya digunakan. 3. Untuk volume produksi diatas 300 unit, proses produksi yang sebaiknya dipilih adalah dengan mesin C H. Pemilihan Teknologi Ada dua defenisi umum teknologi. Pertama, teknologi adalah aplikasi ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah manusia. Defenisi teknologi lebih sempit dan digunakan dalam pembahasan selanjutnya adalah bahwa teknologi merupakan sekumpulan proses, peralatan, metoda, prosedur dan perkakas yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Pemilihan teknologi mempunyai dampak terhadap semua bagian operasi, terutama dalam desain pekerjaan. pemilihan teknologi dan desain pekerjaan dipadukan dalam suatu desain sosioteknikal secara optimum.

Disamping itu, pemilihan teknologi mempengaruhi seluruh aspek operasioperasi laninnya, termasuk produktivitas dan kualitas produk. Keputusan teknologi juga mempengaruhi strategi perusahaan dengan keterikatanya pada proses, peralatan, fasilitas dan prosedur yang telah dipilih. Jadi, pemilihan teknologi bukan merupakan keputusan yang tertutup, tetapi mempengaruhi semua bagian operasi dan bisnis. I. Teknologi yang Tersedia Seorang manajer tidak dapat memilih suatu teknologi tanpa pemahaman berbagai macam teknologi yang tersedia. Teknologi yang tersedia dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Teknologi pabrik. Ada tingkatan teknologi pabrik, bila diidentifikasikan atas dasar apakah manusia atau mesin yang menyediakan tenaga dan mengendalikannya. Tingkatan pertama adalah pekerjaan tangan (hand made) dimana manusia merupakan sumber tenaga dan pengendali bagi alta-alat yang digunakan. Teknologi ini ditandai dengan karyawan bekerja secara manual, kerja otot dan dampak lingkungan minimal. Tingkatan kedua adalah pekerjaan mesin (machine made), dimana mesin menyediakan tenaga, tetapi manusia masih harus mengendalikan peralatanperalatan. Teknologi ini menghilangkan pekerjaan-pekerjaan manual tetapi masih memerlukan manusia untuk mengendalikan mesin. Tingkatan ketiga, dimana proses telah diotomatisasikan, meisn merupakan sumber tenaga dan pengendali. Manusia berfungsi sebagai pemrograman dan pegawai mesin. Teknologi ini banyak digunakan dalam industri-industri mobil dan industri proses seperti makanan, minyak, kimia dan baja. 2. Teknologi perkantoran Teknologi perkantoran telah berkembang sangat pesat dengan ditemukannya mesin-mesin ketik elektrik, mesin fotocopy elektrik dan mesin imla (dictaphones).

Perkembangan teknologi ini belum mnegubah ciri pekerjaan kantor yang masih padat karya (kira-kira 80 % biaya perkantoran adalah untuk karyawan). Teknologi pengolahan kata yang dikomputerisasikan sekarang menjadi semakin ekonomikal dan akan merubah secara drastik tata kerja perkantoran dimasa mendatang. Dalam kantor, proses transformasi terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Penanganan surat menyurat b. Pengetikan dan pengetikan kembali kertas kerja c. Pengarsipan d. Penggandaan barang-barang cetakan e. Industri jasa 3. Teknologi pelayanan Teknologi pelayanan atau penyediaan jasa juga semakin otomatik. Dan karena industri jasa sekarang dipandang lebih sebagai aspek teknikal daripada humanistik maka otomatisasi dan standarisasi menjadi mungkin. Hal ini tidak hanya dapat menghasilkan biaya-biaya yang lebih rendah tetapi juga kualitas yang lebih seragam. J. Dasar Pemilihan Teknologi Pemilihan teknologi sering dipandang sebagai suatu masalah dalam penganggaran modal. Secara sederhana, pemilihan teknologi dapat dilakukan dengan perhitungan return on investment untuk masing-masing alternatif dan memilih salah satu alternatif yang mempunyai ROI terbesar. Bagaimanapun juga, walaupun ROI adalah penting, tetapi hal ini hanya merupakan suatu bagian proses pembuatan keputusan. Berikut rumus ROI :

R1 Pt Pe AV P L TDC

= Tingkat Pengembalian Investasi = Probabilitas keberhasilan di bidang teknik (0 ]Pt 1 ) = Probabilitas keberhasilan ki amersial dalam pasar (Pc 1) = Volume tahunan alam unit produk = Kontribusi laba per unit terjual = Waktu daur hidup produk dalam tahun = Biaya pengembangan produk total Bagian kedua adalah penyajian apakah teknologi baru sesuai dengan

kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja dan lingkungan. Para manajer hendaknya menyadari bahwa ROI bukan merupakan satu-satu nya kriteria. Lebih lanjut perhitungan ROI sering tidak mencerminkan secara tepat pengaruh-pengaruh ekonomik perputaran personalia dan tingkat absensi yang lebih tinggi dan peningkatan polusi yang mungkin kita perlukan dalam keputusan memilih teknologi. Jadi, baik pengaruh kuantitatif dan kualitatif teknologi harus dipertimbangkan. Pemilihan teknologi paling tidak akan melibatkan manajemen operasi, manajemen puncak dan keungan. Manajemen operasi sangat terlibat dalam pemilihan ini karena teknologi yang digunakan akan mempengaruhi biaya, kualitas, fleksibilitas dan keandalan operasi-operasi. K. Perencanaan Proses Perencanaan proses berkenaan dengan perancangan dan implementasi sistem kerja yang akan memproduksi produk yang diinginkan dalam kuantitas yang diperlukan. Kegiatan-kegiatan perencanaan proses ini mengenai tipe aliran proses dan desain pusat-pusat kerja. Keputusan-keputusan yang diambil dalam perencanaan proses akan mempengaruhi keputusan-keputusan yang diambil dalam bagian-bagian operasi lain, seperti scheduling produksi, tingkat persediaan, desain pekerjaan, dan metode-metode pengawasan kualitas yang digunakan.

L. Analisis Bagan-Bagan Proses Bagan-bagan proses digunukan untuk menggambarkan dan memperbaiki proses transformasi dalam sistem-sistem produktif. Dalam peningkatan efektifitas atau efesiensi proses-proses produksi, beberapa atau seluruh elemen proses berikut mungkin perlu diubah : a. Bahan mentah b. Desain produk (keluaran) c. Desain pekerjaan d. Tahap-tahap pemrosesan yang digunakan e. Sistem pengawasan manajemen f. Peralatan atau perkakas Oleh karena itu, analisis proses dapat mempunyai pengaruh yang luas pada bagian operasi. Dengan pendekatan sistem, langkah-langkah yang perlu diambil dalam perencanaan proses adalah sebagai berikut: a. Memutuskan tujuan-tujuan perencanaan, yaitu untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, kapasitas atau semangat kerja karyawan. b. Memilih proses (atau sistem) produktif yang relevan, yaitu operasi keseluruhan atau beberapa bagian operasi. c. Menggambarkan proses transformasi yang ada sekarang dengan bantuan bagan-bagan proses dan pengukuran efesiensi d. Menggambarkan desain proses dan atau masukan-masukan yang digunakan. Biasanya proses yang telah direvisi juga digambarkan dengan bagan-bagan proses. e. Mendapatkan persetujuan manajemen untuk desain proses yang telah direvisi. f. Mengimplementasikan desain proses baru.

perancangan produk

desain perkakas

perancangan proses produksi

pembelian

ruang perkakas

layout fasilitas

perencanaan proses

studi metode dan waktu

penyediaan dari luar

produksi (manufacturing)

Bagan 1 model aliran informasi dari desain produk sampai produksi

Pada umumnya perencanaan dan pengelolaan berbagai proses transformasi dilakukan dengan alat-alat bantu yang berupa bagan-bagan. Berbagai macam bagan yang digunakan dalam perencanaan dan pngelolaan proses. Bagan-Bagan Perakitan (assembly Charts) Bagan ini menunjukan kebutuhan-kebutuhan bahan dan urutan perakitan komponen-komponen yang merupakan suatu perakitan mekanikal. Bagan ini

dibuat biasanya untuk membantu menggambarkan aliran bahan dan hubungan masing-masing komponen.

Bagan-Bagan Aliran Proses (Flow Process Charts) Bagan-bagan aliran proses memerinci proses ke dalam unsur-unsur dan simbol simbol. Dengan simbol-simbol tersebut disusun bagan yang mencakup spesifikasi bagian-bagian proses, waktu pengoperasian dan inspeksi, jarak transportasi bahan atau jarak yng harus ditempuh karyawan, serta spesifikasi kegiatan-kegiatan penundaan dan penimpanan. Jadi bagan aliran proses memberikan petunjuk-petunjuk yang lengkap tentang cara pelaksanaan suatu proses.

operasi (suatu tugas atau kegiatan kerja) Transportasi (pemindahan baha dari satu tempat ke suatu tempat lain

Inspeksi (pemeriksaan kuantitas atau kualitas produk)

Penundaan atau delay (penundaan dalam urutan operasi-operasi)

Penyimpanan atau storage (persediaan atau penyimpanan bahan-bahan menunggu operasi selanjutnya

Bagan Proses Operasi-Operasi ( Operations Proccess Charts) Mirip dengan bagan perakitan, dengan perbedaan bahwa bagan operasioperasi mencakup spesifikasi-spesifikasi untuk bagian-bagian dan waktu-waktu pengoperasian dan pemeriksaan. Routing sheet adalah lebih terperinci daripada bagan perakitan karena menunjukan operasi-operasi dan routing yang diperlukan untuk suatu bagian proses individual. Setiap operasi mesin atau karyawan didaftar, begitu juga denga berbagai peralatan dan perkakas yang diperlukan. Jadi

bagan proses operasi-operasi atau routing sheet memberikan petunjuk-petunjuk yang lebih lengkap tentang cara untuk memproduksi suatu barang. Route sheet menetapka cara untuk memproduksi sautu barang dengan mengidentifikasikan peralatan dan perkakas yang digunakan, operasi-operasi dan urutan yang harus diikuti serta estimasi waktu penyiapan dan waktu beroperasinya mesin. Nama Komponen : ....... Kode Perakitan : ....... Tanggal : .....

Disusun oleh : .......

Nomor Komponen : ....... Operasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Routing (Operations Process) sheet Bagan ini menunjukan spesifikasi bagian-bagian pengoperasian dan pemerikasaan secara lebih terperinci. Setiap bagan operasi menunujukan gerakangerakan kedua tangan seorang karyawan secara terperinci dalam setiap suatu pekerjaan atau setiap bagian proses. Penyusuanan bagan operasi sebaiknya dilakukan dengan berpedoman pada prinsip-prinsip ekonomi gerakan, dimana prinsip ini dibagi dalam tiga aspek : a. Penggunaan anggota badan b. Pengaturan tempat kerja c. Perancangan peralatan dan perkakas Deskripsi Dept. Waktu Peralatan

Tangan kiri

Tangan kanan

Meraih kertas

Meraih pena

Memegang pena

Memindahkan pena ke posisi di atas kertas Memegang kertas Posisi pena untuk menulis

Menandatangani surat

Mengangkat pena Melepaskan kertas Meletakkan pena di atas meja

M. Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan Penggunaan anggota badan 1. Kedua tangan hendaknya memulai dan menyelesaikan gerakan-

gerakannya pada waktu yang sama.

2. Kedua tangan hendaknya tidak menganggur pada waktu yang sama ecuali pada periode istirahat. 3. Gerakan-gerakan tangan hendaknya dibuat dalam arah-arah berlawanan dan simetris, dan hendaknya dibuat secara simultan 4. Gerakan-gerakan tangan dan tubuh sedapat mungkin dibatasi pada klasifikasi paling rendah dengan mana telah mungkin untuk melaksanakan pekerjaan secara memuaskan. 5. Daya gerak sedapat mungkin digunakan untuk membantu karyawan dimana saja dan sedapat mungkin dikurangi sampai mencapai minimum bila harus dihasilkan dengan tenaga otot. 6. Gerakan-gerakan tangan yang lancar, teratur dan kontinyu adalah lebih baik dari gerakan-gerakan dengan perubahan-perubahan yang tiba-tiba dan tidak teratur. 7. Gerakan-gerakan balistik adalah lebih cepat, lebih mudah dan lebih akurat daripada gerakan-gerakan yang dibatasi atau dikendalikan. 8. Pekerjaan hendaknya diatur untuk menciptakan irama yang alamiah dan mudah dimana saja hal itu mungkin dilakukan. 9. Akomodasi mata hendaknya diusahakan sedikit mungkin. Pengaturan tempat kerja 10. Hendaknya ada suatu tempat tertentu dan tetap untuk semua peralatan dan bahan. 11. Berbagai peralatan, bahan dan alat pengawasan henddaknya ditempatkan dekat dengan lokasi penggunaan. 12. Peti-peti dan kemasan-kemasan yang memanfaatkan gaya berat sedapat mungkin digunakan untuk memindahkan bahan ke tempat penggunaan. 13. Pemindahan atau pengantaran dengan sistem jatuhan hendaknya digunakan dimana saja hal itu mungkin dilakukan. 14. Bahan-bahan dan peralatan hendaknya ditempatkan yang memungkinkan urutan gerakan-gerakan terbaik.

15. Perlengkapan hendaknya dibuat untuk kondisi yang memadai bagi penglihatan. Peneranan yang baik adalah persyaratan pertama bagi persepsi visual yang memuaskan 16. Ketinggian tempat kerja dan tempat duduk hendaknya di atur secara lebih baik sehingga memudahkan karyawan untuk duduk atau berdiri 17. Tempat duduk denga tipe ketinggian yang memungkinkan sikap duduk yang baik hendaknya disediakan bagi setiap karyawan. Perancangan peralatan dan perkakas 18. Kedua tangan hendaknya dibebaskan dari semua pekerjaan yang dapat dilakukan dengan lebih menguntungka oleh peralatan bantu, perlengkapan tetap. 19. Dua atau kebih peralatan hendaknya dikombinasikan dimana saja hal itu mungkin dilakukan 20. Peralatan-peralatan dan bahan-bahan hendaknya dirangkaikan kapan saja hal itu mungkin dilakukan. 21. Apabila setiap jari melaksankan berbagai gerakan tertentu seperti dalam pengetikan, beban harus didistribusikan sesuai dengan kemampuan jarijari tersebut. 22. Pengungkit, palang kayu, dan kemudi tangan hendaknya ditempatkan dalam posisi dimana operator dapat menggunakan nya dengan perubahan posisi tubuh paling sedikit dan dengan keuntungan mekanikal paling besar. N. Bagan Manusia-Mesin (activity charts) Bagan kegiatan adalah bagan untuk pekerjaan pembuatan minimum dengan alat pencampur otomatik pada sebuah restaurant. Bagan menunjukan apa yang sedang dikerjakan mesin dan apa yang sedang dikerjakan karyawan pada setiap periode waktu. Dapat menentukan waktu menganggur operator dan mesin dan megidentifikasika elemen-elemen setiap kegiatan karyawan dan mesin secara simultan. Karyawan (Operator) Waktu (dalam menit) Waktu (dalam

Mesin

menit) Mengambil pesanan langganan Mengisi pencampuran Menganggur Mengosongkan pencampur Menghidangkan minuman 0,5 0,6 0,2 Pencampur diisi Pencampur dijalankan Pencampur dikosongkan 0,5 0,6 0,2 0,3 Tidak jalan (idle)

0,5

Tidak jalan

0,5

Bagan kegiatan atau bagan manusia-mesin Bagan manusia-mesin dapat digunakanuntuk menunjukan kegiatankegiatan satu karyawan dan satu mesin atau kegiatan beberapa mesin dan beberapa manusia. Bagan ini berguna dalam perencanaan proses untuk membantu penentuan penggunaan yang terbaik dua sumber daya penting perusahaan tersebut. Dapat melakukan analisis ekonomik terhadap berbagai kombinasi manusia mesin alternatif dan memilih penugasan yang terbaik. Jadi, dengan informasi ini perencanaan proses dapat menentukan apakah seseorang operator dapat mengoperasokan mesin lain atau apakah ada kemungkina untuk mengubah metode penggunaan mesin atau penugasan karyawan agar lebih efesien. Contoh kasus: Seorang operator pada perusahaan GR diperkirakan akan memerlukan waktu 2 menit untuk mengisi dan 1 menit untuk mengosongkan sebuah mesin cetak. Ada beberapa mesin yang mempunyai tipe seperti ini, semuanya mengerjakan hal yang sama, dan waktu setiap mesin berjalan secara otomatik adalah selama 4 menit. Biaya-biaya relevan diperkirakan sebesar Rp.8000 per jam untuk karyawan dan Rp. 20.000 per jam untuk setiap mesin. a. Berapa waktu siklus ?

b. Berapa waktu menganggur karyawan per siklus ? c. Beberapa waktu mengganggur total per siklus untuk kedua mesin ? d. Berapa biaya total per jam ? e. Berapa biaya total per siklus ? f. Berapa biaya waktu menganggur per jam ? Penyelesaian : a. Waktu siklus = 2 + 4 + 1 = 7 menit b. Waktu menganggur karyawan = 1 menit per siklus c. Mesin-mesin tidak menganggur (pada operasi keadaan tetap) d. Biaya total = biaya karyawan + 2 (biaya tetap mesin) = Rp.8000 + 2 (Rp.20000) e. Biaya per siklus = . = Rp. 48000 ) = Rp. 5600/siklus

f. Biaya waktu menganggur per jam

)(

= Rp. 1.142,85/jam O. Bagan Simo Bagan Simo (Simo Charts) disebut juga bagan gerak simultan. Bagan simo adalah mirip dengan bagan operasi. Bagan ini juga menunjukan gerakan-gerakan tangan kiri dan tangan kanan, tetapi mencakup waktu setiap gerakan. Dengan teknik analisis waktu untuk setiap gerakan, yang biasanya ditentukan melalui perhitungan suatu kerangka gerakkan kerja, kita dapat mengkombinasikan, menghilangkan atau mengubah gerakan-gerakan dasar untuk mengembangkan metode yang lebih baik.

Tangan Kiri Deskripsi Waktu (detik) Meraih kertas 0,6 Simbol Simbol

Tangan Kanan Waktu (detik) 0,5 Meraih pena Deskripsi

0,3

Memegang pena

0,7

Memindahkan pena diatas kertas

Memegang kertas

3,2

0,4

Posisi pena untuk menulis

1,9

Menandatangani surat

Melepaskan 0,4 kertas

0,7

Mengangkat pena

0,3

Meletakkan pena diatas meja

P. Penyeimbanga Beban Kerja Masalah penyeimbangan beban kerja yang dihadapi perencana proses pada layout produk adalah berhubungan dengan keseimbangan lini perakitan secara keseluruhan. Di lain pihak, masalah pembebanan pada layout proses menyangkut keseimbangan karyawan-mesin secara individual. Disamping itu, tersedia teknikteknik simulasi yang dapat digunakan untuk menyusun proses-proses produksi sehingga jumlah mesin dan personalia dapat diatur dan ditugaskan untuk berbagai operasi secara tepat.

You might also like