You are on page 1of 5

Kebersihan tangan (cuci tangan)

Dunia rawan dengan mikro-organisme (kuman). Beberapa bakteri ditemukan dalam tubuh. Di berbagai negara, makanan yang dimakan dan dipersiapkan dengan tangan kosong perlu mendapat perhatian lebih untuk terjaga kebersihannya, terutama pada tangan. Di samping itu, debu dan kotoran yang menempel di tangan dapat mengurangi kepekaan tangan. Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah makan dan setelah dari toilet. Menyabuni dan membilas tangan harus mencakup area jari, kuku, dan punggung tangan. Kemudian tangan dikeringkan dengan handuk bersih hingga kering. Ingat, bahwa handuk sebaiknya diganti setiap hari dan dicuci, terutama apabila handuk telah basah. Saat memasak, terutama saat menyiapkan makanan bekal, tangan bersih dapat meninimalkan makanan terkontaminasi kuman dan mencegah pembusukan. Saat menyiapkan makanan, cegah menyentuh makanan, menyentuh hidung, telinga, mulut atau tubuh lain untuk mencegah terkontaminasi makanan. Jika perlu dapat menggunakan sapu tangan atau tisu setelah mencuci tangan. Jagalah kuku tetap pendek. Dengan membiasakan cuci tangan, maka dapat mencegah berbagai penyakit, terutama pada penyakit menular, missal diare, infeksi kulit, pneumonia, flu burung, dan tifus. Cuci tangan merupakan kebiasaan baik dan memiliki berbagai arti dan manfaat penting di dalamnya, yaitu: 1. Tangan merupakan salah satu pintu masuknya kuman penyakit ke tubuh. Melalui kegiatan mencuci tangan dengan air dan sabun dapat menghambat penularan penyakit melalui mediasi tangan. 2. Tangan yang kotor dapat mengandung lebih dari 10 juta virus dan 1 juta bakteri. 3. Kuman-kuman seperti virus dan bakteri tidak tampak oleh mata sehingga keberadaannya sering diabaikan dan mudah masuk ke dalam tubuh. 4. Hamper semua orang tahu dan paham arti penting cuci tangan dengan air dan sabun, tetapi untuk membiasakan diri mencuci tangan dengan benar sangat jarang dilakukan. Prinsip cuci tangan dengan air dan sabun adalah sebagai berikut. 1. Membasuh kedua tangan dengan air mengalir, cuci dengan sabun dan gosok perlahan pada sela-sela jari, bawah kuku dan punggung tangan hingga berbusa selama 20 detik.

2. membilas tangan dengan air mengalir selama 10 detik 3. mengeringkan tanga dengan handuk/kain lap bersih dan kering, atau dapat menggunakan tisu. Kapan sebaiknya cuci tangan? Tentunya cuci tangan memiliki waktu penting tersendiri. Waktu penting untuk cuci tangan adalah sebagai berikut. 1. Sebelum dan sesudah makan 2. Sesudah buang air besar 3. Sebelum menyiapkan makanan 4. Sebelum memegang bayi Tujuan dari cuci tangan dengan air dan sabun adalah untuk membiasakan diri hidup bersih dan sehat. Selain itu, dengan membiasakan diri untuk mencuci tangan dapat meningkatkan status kesehatan dan terhindar dari penyakit menular.

Kesehatan kuku Pertumbuhan sisa kuku sebagian besar berada di ujung jari. Pergantian kuku membutuhkan waktu sekitar 5 bulan. Kuku selalu tumbuh dan oleh karena itu, perlu dijaga kebersihannya. Kuku pendek akan mengurangi masalah yang diakibatkan oleh kuku yang kurang terawatt, seperti masalah kesehatan.untuk itu, memotong kuku tidak perlu terlalu dalam dan diusahakan memotong kuku dalam keadaan kuku terpotong lurus (tidak melengkung). Untuk memudahkan memotong kuku, sebaiknya kuku direndam dalam air hangat selama 10 menit agar kuku mudah dipotong. Setelah kuku direndam, keringkan jarijari tangan dan kaki. Kemudian potong kuku secara lurus memanjang dengan bentuk rata. Kemudian kikir kuku yang telah terpotong agar tidak terasa tajam.

Berpakaian rapi Menjaga tubuh tetap ersih adalah penting untuk menjaga tetap sehat dan diri terasa lebih baik. Hal ini terkait dengan menjaga harga diri. Tamun untuk menjaga harga diri tidak perlu memakai pakaian terbaru dan dari desainer terkenal agar terlihat lebih baik. Banyak cara agar terlihat lebih baik, yaitu: a. Badan wangi Semua orang pasti berkeringat, terutama pada anak-anak. Tetapi keringat anak muda tidak akan menimbulkan bau badan sebelum mencapai masa pubertas. Hal ini dikarenakan pertumbuhan kelenjar keringat khusus saat puber masih belum terbentuk pada masa anakanak. Untuk itu, anak-anak tidak perlu menggunakan deodorant dan parfum untuk mengatasi bau badan. Cukup dengan menjaga kebersihan kulit maka akan terhindar dari bau. b. Pakaian Saat berkeringat, pakaian bisa menjadi bernoda, kotor, dan lusuh sehingga perlu ganti pakaian yang bersih. Selain itu, asap rokok dapat lengfket pada pakaian dan rambut sehingga dapat menimbulkan bau. Pakaian yang menempel langsung pada kulit terdapat kumpulan selsel kulit mati, keringat, dan noda sehingga dapat mengundang kuman dan bakteri. Bakteri yang berkumpul pada noda-noda di pakaian tersebut mulai bekerja semalam dan masih belum menimbulkan bau sehingga masih bisa digunakan di hari kedua. Jika mengenakan seragam sekolah, sebaiknya segera dilepaskan atau diganti ketika sudah tiba di rumah dan menggantungnya jika seragam masih bisa dipakai agar pakaian tidak lembab sehingga bakteri penyebab bau tidak bekerja berat untuk menimbulkan bau. c. Sepatu Sepatu merupakan tempat stategis untuk pertumbuhan kuman penyebab bau. Hal ini dikarenakan aktiviats sehari-hari banyak menghabiskan waktu di kaki dan sepatu. Selain itu, kelenjar keringat paling banyak terdapat pada kaki. Keringat masuk ke sepatu dan menimbulkan bakteri. Bakteri menyukai kulit dan kain lembab sehingga memicu banyaknya bakteri untuk berkumpul. Sepatu sekolah sebaiknya dilepas setelah tiba di rumah dan dibiarkan terbuka dan kering dalam semalam. Namun lebih baik apabila memiliki lebih dari sepasang sepatu agar sepatu dapat dipakai secara bergantian dan memberikan kesempatan bagi sepatu untuk kering

sehingga terjaga dariu pertumbuhan kuman penyebab bau. Jagalah sepatu tetap bersih dengan rajin menyemir sepatu maupun mencucinya sehingga sepatu akan tampak lebih baik dan lebih kecil kemungkinan untuk bau. d. Rambut Kepala memiliki kelenjar keringat di kulit kepala. Selain itu, kelenjar di kulit kepala juga menghasilkan minyak, yang dinamakan kelenjar folikel. Kelenjar minyak ini yang berfungsi sebagai penjaga agar rambut tetap halus. Namun, adanya kelenjar keringat dan minyak dapat mengumpukkan sel kulit mati dan debu sehingga membuat rambut berminyak dan terlihat kotor. Untuk menjaga rambut tetap bersih, cuci rambut dengan sampo secara teratur, kemudian dipijat-pijat agar sel kulit mati, minyak, dan kotoran terangkat. Setelah itu, rambut dibilas hingga bersih. Bagi yang berambut panjang, ada baiknya menggunakan conditioner untuk menjaga rambut tetap halus dan mudah disisir. Tetapi penggunaan condisioner tidak diperlukan selama rambut masih tumbuh subur dan sehat. Untuk merapikan rambut, gunakan sisir bergigi lebar agar rambut lebih mudah di sisir. Bila perlu, bisa menggunakan minyak rambut agar rambut terlihat segar dan rapi. Hindari menggunakan pengering rambut (hair drier) karena dapat merusak rambut.

Ayu, Galuh; Kristinato Dwi; & Yeni Kiki. 2011. Personal Hygiene. Semarang: PSIK FK UNDIP.

Septiana, Dyah Tri. 2009. Satuan Acara Penyuluhan Tentang Kebersihan Tangan Dengan Program Cuci Tangan Pakai Sabun Di Wilayah RT 03 RW 04 Desa Watesalit Kelurahan Watesalit Kecamatan Batang. Pekalongan: FKM Universitas Pekalongan. http://www.scribd.com/dwie_adjah/d/58942747-penyuluhan [30 Maret 2012].

Womens And Childrens Health Network: Kids Health, Child And Youth Health. 2011. Personal Hygiene - Taking Care of Your Body. Adelaide: SA Health. http://www.cyh.com/HealthTopics/HealthTopicDetailsKids.aspx?p=335&np=289&id =2146#2 [30 maret 2012].

You might also like