You are on page 1of 28

Tutorial membuat Expert Advisor (EA)

Bagian 1 - Pengenalan
Pengenalan MQL 4 MQL4 adalah bahasa pemrograman yang terdapat pada platform MetaTrader 4. MQL4 ini paling umum digunakan untuk membuat Expert Advisor (EA), Custom Indicator, dan Script. Expert Advisor / EA, seperti yang sudah kita ketahui, adalah program untuk mengotomasi trading anda berdasarkan logika2 dan paramater2 tertentu. Custom Indicator, hampir sama seperti EA, cuma tidak bisa melakukan trading. Dan dapat menggunakan function2 indicator. Script, sama seperti EA, hanya saja dilakukan hanya 1x saat script dijalankan. Untuk membuat program/script dengan MQL 4, caranya cukup mudah, cukup jalankan saja MetaEditor. MQL4 ini struktur dan syntax nya mirip C/C++. Jadi kalau udah kebiasa dengan C/C++, harusnya ga akan mengalami kesulitan membuat program dengan MQL4. Kesulitannya mungkin saat debugging.. Lebih lanjutnya, MQL4 dapat melakukan interkoneksi dengan file DLL. Hal tersebut memungkinkan pemrograman yang lebih kompleks dan rumit, dan tentu saja, sangat memungkinkan untuk disusupi spyware/virus oleh pembuat EA (terutama yang pakai DLL).

Bagian 2 - Contoh EA
Bahasan yang pertama, adalah EA (setelah EA, baru kita akan membahas custom indicator dan script). Untuk memulai membuat EA, setelah masuk MetaEditor, pilih File -> New -> pilih Expert Advisor, lalu masukkan Copyright dan Link lalu anda akan mendapat code kira2 seperti ini :

Code:
//+------------------------------------------------------------------+ //| ContohEA2.mq4 | //| Copyright 2008, Forexindo | //| http://www.forexindo.com | //+------------------------------------------------------------------+ #property copyright "Copyright 2008, Forexindo" #property link "http://www.forexindo.com" //+------------------------------------------------------------------+ //| expert initialization function | //+------------------------------------------------------------------+ int init() { //---//---return(0); } //+------------------------------------------------------------------+ //| expert deinitialization function | //+------------------------------------------------------------------+ int deinit() { //---//---return(0); } //+------------------------------------------------------------------+ //| expert start function | //+------------------------------------------------------------------+ int start() { //---//---return(0); } //+------------------------------------------------------------------+

Sedikit penjelasan, yang di dalam init() dijalankan 1x saat EA pertama kali di drag ke chart yang di dalam deinit() dijalankan 1x saat EA di remove dari chart, atau chart ditutup yang di dalam start() dijalankan tiap tick (tiap ada harga baru) nah, coba lihat EA super simple berikut ini :

Code:

//+------------------------------------------------------------------+ //| ContohEA1.mq4 | //| Copyright 2008, Forexindo | //| http://www.forexindo.com | //+------------------------------------------------------------------+ #property copyright "Copyright 2008, Forexindo" #property link "http://www.forexindo.com" extern extern extern extern extern extern double Lots=0.1; int StopLoss=100; int TakeProfit=150; string txComment="Order EA1"; int MagicNumber=12345; int Slippage=5;

//+------------------------------------------------------------------+ //| expert initialization function | //+------------------------------------------------------------------+ int init() { //---//---return(0); } //+------------------------------------------------------------------+ //| expert deinitialization function | //+------------------------------------------------------------------+ int deinit() { //---//---return(0); } //+------------------------------------------------------------------+ //| expert start function | //+------------------------------------------------------------------+ int start() { //---if (OrdersTotal()==0) { if (iClose(Symbol(),0,1) > iMA(Symbol(),0,10,0,MODE_EMA,PRICE_CLOSE,1) ) { OrderSend(Symbol(),OP_BUY,Lots,Ask,Slippage,AskStopLoss*Point,Ask+TakeProfit*Point,txComment,MagicNumber); } else if (iClose(Symbol(),0,1) < iMA(Symbol(),0,10,0,MODE_EMA,PRICE_CLOSE,1) ) { OrderSend(Symbol(),OP_SELL,Lots,Bid,Slippage,Bid+StopLoss*Point,BidTakeProfit*Point,txComment,MagicNumber); } } //---return(0); } //+------------------------------------------------------------------+

Logika EA ini, kira2 (misal EA ini diletakkan di chart GBPUSD 1 Hour), Jika tidak ada posisi, jika candle jam lalu closenya diatas EMA 10, maka buy, kalau candle jam lalu closenya dibawah EMA 10, maka sell.

kira2 seperti ini lah...... buy di open candle yang gw kasih panah (karena candle sebelumnya closed di atas EMA) di 1.7366, dan close di 1.7516 (150 pips TP)... ehm, spreadnya lupa gw itung di 1.7519 ya tapi intinya kira2 gitu lah coba kita telaah satu per satu bagiannya..... penjelasan di topic ini sekilas aja... detailnya nanti akan dijelaskan di masing2 bagian. Code:
extern extern extern extern extern extern double Lots=0.1; int StopLoss=100; int TakeProfit=150; string txComment="Order EA1"; int MagicNumber=12345; int Slippage=5;

harusnya buy nya dapet di harga 1.7369 dan TP nya

cukup jelas kan ya extern intinya supaya variable tersebut bisa diubah2 oleh end user yang tidak memiliki akses ke source code EA. Code:
if (OrdersTotal()==0)

Jika semua order = 0, yang berarti perintah dibawahnya (didalem { } ) akan dieksekusi jika tidak ada order sama sekali. yang dianggap order adalah baik posisi terbuka (buy/sell) atau pending order. Code:
if (iClose(Symbol(),0,1) > iMA(Symbol(),0,10,0,MODE_EMA,PRICE_CLOSE,1) )

iClose() itu fungsi untuk mengambil harga close dari candle (detailnya akan dijelaskan di bagian lain) pada syntax ini, berarti dia ngambil harga close dari pair dimana EA di attach, 1 candle sebelom sekarang. iMA() itu buat ambil nilai moving average, yang dalam syntax ini brarti EMA periode 10 diitung dari harga close, 1 jam sebelum sekarang (biar waktunya sama ama candle yang dibandingkan) Code:
OrderSend(Symbol(),OP_BUY,Lots,Ask,Slippage,AskStopLoss*Point,Ask+TakeProfit*Point,txComment,MagicNumber);

OrderSend() digunakan untuk melakukan order, nanti akan dijelaskan di bagian lain, termasuk penggunaan error catch nya supaya tidak terjadi tragedi log file ukurannya bergiga2 else if dan yang dibawahnya itu sama, cuman tanda nya aja yang dibalik.. simple kan ?.. ya simple, lah EA nya juga simple sekali. Ga ada money managementnya, ga ada trailling stop nya, ga ada error catcher nya, dll dll

tapi ya itu EA paling sederhana, nantinya di bagian2 selanjutnya akan dijelaskan lebih detil mengenai fungsi2nya...

Bagian 3 - Syntax dan Hal-hal dasar


Syntax dari MQL4 ini mirip c/c++. Langsung saja kita bahas satu per satu 1. Deklarasi dan Penamaan Variabel yang valid : Code:
double double double double double aa; aaa,bbb; aaaa=1; bb,cc=2; a=0,b=1;

double d=2, e=3, f=4;

double itu tipe data nya, bisa diganti int, string, bool, dll a-f itu nama variablenya. jadi intinya : (yang paling simple) Code:
tipe_data nama_variabel=nilai;

klo ude kebiasa coding, kombinasi seperti diatas juga bisa dipakai klo mau dibikin biar bisa diubah2 oleh user, tambahi aja extern jadi : Code:
extern tipe_data nama_variabel=nilai;

oya, nama variable ini case sensitive. Nama_Variabel beda ama nama_variabel untuk array, akan dijelaskan di bagian lain. (soalnya klo pemula jarang pakai array aturan penamaan variabel : - panjangnya max 31 karakter - harus diawali huruf besar, huruf kecil atau _ (tidak bisa angka atau simbol lain selain _ ) - tidak bisa menggunakan keyword contoh2 keyword : bool, color, extern, static, Case, Else, If, true, false dan lain2 )

2. Comment untuk tulis comment, ada 2 cara

1. menambahkan // di awal kalimat 2. menggunakan /* */ contoh Code:


int stoploss=10; //stoploss dari trade

atau Code:
/* Stoploss diisi dalam point */ int stoploss=10;

kalimat sesudahnya // pada baris yang sama tidak akan dibaca oleh program dan apapun yang diapit /* dan */ juga tidak akan dibaca oleh program

Bagian 4 - Tipe Data


Tipe Data Di MQL4 ada 7 tipe data : 1. Integer (int) Integer = bilangan tidak berkoma, dari -2 milyar sampe +2 milyar Code:
int A=1;

2. Boolean (bool) Boolean cuman bisa bernilai benar atau salah (true atau false) Code:
bool SpreadProtection=true;

3. Character (int) Char ini isinya cuman 1 huruf/symbol doank, untuk deklarasi menggunakan int, karena yang disimpen adalah nomor ascii nya Code:
int char1='A';

hanya 1 huruf, dan diapit tanda petik 1 4. String (string) String = kata2/kalimat Code:
string commentOrder="Order by EA1";

kata2nya diapit pake tanda petik (") 5. Double (double) percis ama integer, cuman double ini untuk bilangan berkoma

Code:
double Lot=0.1;

6. Color (color) Color ini buat menyimpan informasi warna... function2 tertentu ada paramater warna, untuk set warna tanda panah di chartnya.... misalnya OrderSend Code:
color WarnaBuy=Red; OrderSend(Symbol(),OP_BUY,1,Ask,3,Ask-25*Point,Ask+25*Point,"My order #2",16384,0,WarnaBuy);

warna ini paling gampang ya ditulis saja (Red, Blue, Green, dll), atau pakai nilai integer dari RGB nya.. tapi kayaknya sih warna2 umum ude cukup, kan hanya buat charting aja, bukan seni lukis pilihan warnanya bisa di set di Web colors - MQL4 Documentation

7. Datetime (datetime) Datetime ini untuk menyimpan informasi tanggal & waktu ke variabel misal : Code:
datetime expiredEA=D'31.12.2007 00:00:00'; if (TimeCurrent()>expiredEA) { Print("maap, EA sudah expired"); }

fungsi diatas, membandingkan waktu sekarang dengan tanggal dan jam expired EA yang sudah disimpan dalam variabel... selain itu, biasanya datetime ini digunakan untuk mengatur waktu expire dari pending order formatnya D'dd.mm.yy HH:MM:SS' sekian pembahasan tipe data..

Bagian 5 - Operator dan Ekspresi


Operasi dan Ekspresi 1. Operator Aritmatika Code:
A=B+C A=B-C A=B*C A=B/c //a //a //a //a = = = = b b b b ditambah c dikurangi c dikali c dibagi c

A=B%C //a = sisa bagi b dengan c - 10 % 3 = 1 ; 8 % 3 = 2

Code:
A++; //sama dengan A ditambah 1 //contoh : A=1; //A sama dengan 1 A++; Print (A); //saat ini A bernilai 2 (1+1) A++; Print (A); //saat ini A bernilai 3 (karena ditambah 1 lagi)

Code:
B--; //sama kayak diatas, cuman dikurangi 1 B=1; B--; Print(B); //saat ini B nilainya 0

2. Assignment operator yang umum dipake cuman = ada banyak sih, ada +=, -=, %= dll, tapi jarang dipake & agak susah dipahami.. jadi gw jelasin di lain waktu saja Code:
a=b*5; //masukkan nilai b dikali 5 ke a a+=5; //A sama dengan a+5 a-=5; //A sama dengan a-4

3. Relational operator (operator pembanding) Code:


== : sama != : tidak sama < : lebih kecil dari > : lebih besar dari <= : lebih kecil dari atau sama dengan >= : lebih besar dari atau sama dengan

contoh penerapan Code:


if (a==b) { } //kalau a sama dengan b if (a>b) { } // kalau a lebih besar dari b if (a!=b) { } // kalau a tidak sama dengan b

4. Operator Logical cuman ada 3 yang penting

&& : dan || : atau ! : not contoh penerapan : Code:


if (a==b && c<d) { } //jika a sama dengan b dan c lebih kecil dari d if (!a==b || c>=d) { } //jika a sama dengan b adalah salah (berarti a tidak sama dengan b) atau c lebih besar dari atau sama dengan d

========== ada beberapa operator lain, seperti bitwise operator, tapi tidak terlalu digunakan untuk EA2 yang sederhana, jadi gw jelasin belakangan aja.

Bagian 6 - Decision dan Looping


Decision dan Looping Pada bagian ini kita akan membahas decision dan looping. Decision dan looping adalah inti dari sebuah program komputer. Sesuai atau tidaknya program komputer berjalan tergantung dari kebenaran anda menulis/menyusun perintah2 decision dan looping Begitu juga dengan EA, kalau salah dalam menyusun decision & looping, maka kinerjanya akan tidak sesuai yang kita kehendaki. Misalnya menurut kehendak kita, sekarang ini EA harusnya open buy, tapi ternyata dia malah diem aja... nah itu bisa jadi, walau tidak 100% pasti, kesalahannya terletak pada bagian ini. 1. Decision/Branching 1.1 IF - (ELSE) Decision berarti membagi alur program menjadi 2. Simplenya begini, u suruh temen u beliin nasi empal. U bilang, kalau harganya 5000 beliin 2 ya, kalau lebih mahal ya ga usah beli. Itu termasuk branching, karena dari 1, akan dipecah menjadi 2 opsi : opsi 1 : kalau harga 5000 beli 2 opsi 2 : kalau harga diatas 5000, ga usah beli Sama juga seperti program. Program juga harus diperintah seperti itu, dikasih opsi berdasarkan kriteria2 tertentu. Contohnya dalam forex : Kalau candle ditutup bullish, maka buy Kalau candle ditutup bearish, maka sell Kalau candle close=open, maka tidak usah trade (bullish berarti close lebih tinggi dari open, dan sebaliknya) kalau dalam bahasa MQL4, maka penulisannya akan jadi seperti ini : Code:
//diatas sudah if (iClose(Symbol(),0,1)>iOpen(Symbol(),0,1) ) { //open buy }

else if (iClose(Symbol(),0,1)<iOpen(Symbol(),0,1) ) { //open sell } else { //ga trade }

kurang lebih sama seperti kita nyuruh orang, cuman bahasa dan tata cara penulisannya saja yang beda. jika misalnya perlu 2 kondisi, semisal kalau candle nya terlalu panjang (lebih dari 50 pips), tidak trade, maka kita bisa menggunakan Operator Logical (Bagian 5 - Operator dan Ekspresi) contoh : Code:
//diatas sudah if (iClose(Symbol(),0,1)>iOpen(Symbol(),0,1) && iClose(Symbol(),0,1)iOpen(Symbol(),0,1) < 50*Point ) { //open buy } else if (iClose(Symbol(),0,1)<iOpen(Symbol(),0,1) && iOpen(Symbol(),0,1)iClose(Symbol(),0,1) < 50*Point ) { //open sell } else { //ga trade }

cukup jelas kan ya? gw cuman coba jelasin syntax2 & penulisannya saja kalau misalnya translasi dari bahasa manusia ke bahasa algoritma yang dimengerti komputer, bisa baca2 buku logika & algoritma... (di perpus kampus IT biasanya ada)

1.2 SWITCH Switch fungsinya sama ama if, untuk branching juga. Bedanya switch digunakan untuk membandingkan hal2 yang sebanding, yang variabelnya sama.

Misal, jika 1 EA punya 3 pilihan filtrasi harga (untuk memfilter false signal), maka bisa menggunakan switch. inputan 1 untuk filter menggunakan RSI, 2 untuk panjang candle, dst syntaxnya seperti ini : Code:
switch(x) { case 'A': Print("CASE A"); break; case 'B': Print("CASE B"); case 'C': Print("CASE B or C"); break; default: Print("NOT A, B or C"); break; }

perhatikan, bahwa setiap selesai operasi, harus diakhiri dengan break; kalau tidak, maka perintah di case selanjutnya akan dieksekusi juga. jadi misal pada code diatas, kalau x=B, maka yang keluar adalah CASE B, CASE B or C (yang dibawah case C juga dieksekusi, walau x bukan C) Code:
switch(x) { case '1': bolehTrade=cekRSI(); break; case '2': bolehTrade=cekCandle(); break; default: Print("Unknown Option"); break; }

cekRSI(), cekCandle(), dan bolehTrade adalah boolean x=integer default adalah nilai jika x tidak memenuhi semua kriteria di case (kayak else nya statement If)

2. Looping Selain branching/percabangan, looping juga merupakan jantung dari program komputer dan EA. Looping intinya mengulang. Dengan batasan2 tertentu, seperti mengulang sebanyak X kali, atau mengulang sepanjang kondisi x terpenuhi.

Misal... "Ayo, push up 10x !" "Push up terussssss sampai saya bilang stop"... looping di EA ini paling sering digunakan untuk manajemen order (jika ordernya lebih dari 1, misal pakai strategi grid/martingale), membaca rentetan candle (misal untuk mengecek 3 candle terakhir), dan keperluan2 lainnya.... tapi seinget gw yang paling sering ya 2 itu.. 2.1 For contoh syntax : Code:
int j; for(j=0; j<5; j++) { Print(j); }

klo di jalankan, maka akan keluar 0,1,2,3,4 penjelasannya gini : for (inisialisasi index ; kondisi ; increment index) for itu butuh 1 variabel untuk index, dalam hal ini, kita pake j pertama2 j di nol kan dulu. kalau mau dimulai dari angka yang besar juga bisa... j<5 adalah kriteria dari looping tersebut, dimana itu harus terpenuhi, baru perintah yang di { } itu dijalankan. j++ ada increment untuk j (supaya index nya naik). Kalau misalnya j dimulai dari angka besar, ke 0, maka diganti jadi j-- (tiap putaran, j nya dikurangi 1 )

contoh script simple untuk cek candle Code:


bool allBullCandle=true;

//untuk cek 3 candle terakhir for (int a=1;a<4;a++) { if (iClose(Symbol(),0,a) - iOpen(Symbol(),0,a)<0) //kalau range negatif, berarti close dibawah open { allBullCandle=false; break; } } if (allBullCandle) { Print("Bull"); } else { Print ("Tidak Bull"); }

penjelasan allBullCandle bertipe boolean dideklarasikan terlebih dahulu. lalu for, dari 1 hingga lebih kecil dari 4 (which is 3), cek harga close candle a sebelum sekarang - harga open candle a sebelum sekarang ; kalau hasilnya dibawah 0 (berarti close lebih rendah), maka variabel allBullCandle langsung diisi nilai false. break berguna untuk menghentikan looping. (kalau ude ketemu 1 candle yang tidak bullish kan otomatis jadi tidak bull, jadi looping tidak perlu dilanjutkan).. 2.2 While fungsinya sama persis dengan for, untuk mengulang bedanya, kalau kita tau persis berapa kali pengulangannya, kita bisa pake for.. tapi kalau masih ga jelas mau diulang berapa kali, maka kita pake while penggunaan while ini cukup jarang.... (jadi gw jelasin ntar'an aja ye contoh syntax nya Code:
while(k<n) { y=y*x; k++; }

artinya, selama k lebih kecil dari n, maka jalankan 2 baris yang didalem { } nya itu.... -------gw cuman coba jelasin syntax2nya aja, sekali lagi, untuk transform dari bahasa manusia ke bahasa programming, silakan baca2 buku algoritma & logika.. oya, kalau pakai looping ini ati2 ye klo loop nya keliru, bisa2 space harddisk tiba2

abis karena ukuran log file yang jadi bergiga2 lebih parah lagi kalau order berkali2 sampai marginnya abis...

Bagian 7 - Fungsi Order dan Indikator Teknikal


Fungsi Order dan Analisa Teknikal Bagian ini membahas beberapa fungsi yang penting, yang dipakai dalam hampir setiap

EA. Sebetulnya fungsi pada MQL 4 itu banyak sekali, tapi mari kita membahas 2 fungsi dasar dulu saja, yaitu fungsi order dan fungsi analisa teknikal. 1. Fungsi Order Fungsi ini pasti ada di semua EA. Gunanya adalah untuk buka, tutup, atau ubah posisi (sebetulnya fungsinya banyak sih)... lebih lengkapnya ada di help nya MQL4, di bagian "Trading Functions" disini kita bahas beberapa aja (sisanya bisa dibaca sendiri), kan yang penting ngerti gimana cara baca & pakainya OrderSend() : untuk membuka order Code:
int OrderSend( string symbol, int cmd, double volume, double price, int slippage, double stoploss, double takeprofit, string comment=NULL, int magic=0, datetime expiration=0, color arrow_color=CLR_NONE)

contoh, untuk buka buy 1 lot, tanpa tp dan sl : Code:


OrderSend(Symbol(),OP_BUY,1,Ask,3,0,0,"My order #1",1,0,Green);

symbol itu diisi Symbol() jika mau yang diorderkan sama dengan chart dimana EA jalan.. kalau misalnya mau order pair tertentu, ya tulis aja "GBPUSD" atau "EURUSD" misalnya... cmd itu ada 6 : OP_BUY, OP_SELL, OP_SELLSTOP, OP_SELLLIMIT, OP_BUYLIMIT, OP_BUYSTOP volume itu jumlah lotnya price, kalau buy, pastikan pricenya Ask, kalau sell, pricenya Bid. Kalau ga ntar error. slippage itu isi aja 0-5 pip, biar ga kena requote. Tapi tergantung strateginya juga, kalau TP cuman 3 pip ya otomatis slippagenya jangan besar2... stoploss = harga stoploss (bukan pips SL)... takeprofit = harga takeprofitnya comment = terserah mau diisi apa..... cuman keterangan aja untuk user magic = magic ini magicnumber, gunanya untuk mengidentifikasi posisi. Misalnya saja, EA hanya di program untuk memanage order dengan magic number tertentu, maka EA tersebut ga akan modify/close order manual u (karena order manual tidak ada magic number) expiration = khusus untuk pending order color = warna tanda di chartnya fungsi OrderSend() ini akan mengembalikan nilai -1 kalau ordernya gagal, klo ordernya berhasil, maka akan mengembalikan nomor ordernya untuk mengetahui gagal ordernya karena apa, bisa pake fungsi getLastError() contohnya begini : Code:

int ticket; if(iRSI(NULL,0,14,PRICE_CLOSE,0)<25) { ticket=OrderSend(Symbol(),OP_BUY,1,Ask,3,Ask-25*Point,Ask+25*Point,"My order #2",16384,0,Green); if(ticket<0) { Print("OrderSend failed with error #",GetLastError()); return(0); } }

nomor kode error nya bisa diliat di help nya, di MQL4 Reference -> Standard constants > Error codes nah, setelah order dibuka, order juga bisa di modify (diubah SL/TP nya) dengan fungsi OrderModify() Code:
bool OrderModify( int ticket, double price, double stoploss, double takeprofit, datetime expiration, color arrow_color=CLR_NONE)

OrderModify() ini akan bernilai true jika modifikasinya berhasil, dan false jika modifikasinya gagal... contoh : Code:
if(TrailingStop>0) { OrderSelect(12345,SELECT_BY_TICKET); if(Bid-OrderOpenPrice()>Point*TrailingStop) { if(OrderStopLoss()<Bid-Point*TrailingStop) { OrderModify(OrderTicket(),OrderOpenPrice(),BidPoint*TrailingStop,OrderTakeProfit(),0,Blue); return(0); } } }

oya, ada 1 function lagi yang penting, yaitu OrderSelect() OrderSelect() ini gunanya untuk memilih order yang akan dimodifikasi/diclose Code:
bool OrderSelect( int index, int select, int pool=MODE_TRADES)

OrderSelect() ini bisa digunakan untuk memilih (men-select - bahasa indo yang tepat apa ya? ) order baik yang sudah tertutup, lagi terbuka, atau masih pending (limit/stop order).. index = adalah index order (0,1,2,3,dst) pada mode SELECT_BY_POS ; atau nomor ticket pada mode SELECT_BY_TICKET select = ya itu tipe select nya, bisa SELECT_BY_POS (memilih berdasarkan posisi, kalau ga tau nomor ticketnya, pakai yang ini), atau SELECT_BY_TICKET (kalau uda tau nomor

ticketnya pake yang ini)... pool = MODE_TRADES itu untuk milih order yang aktif (limit/stop order/order yang masih kebuka), MODE_HISTORY untuk memilih order yang udah ditutup/dihapus. contoh : Code:
if(OrderSelect(12470, SELECT_BY_TICKET)==true) { Print("order #12470 open price is ", OrderOpenPrice()); Print("order #12470 close price is ", OrderClosePrice()); } else Print("OrderSelect returned the error of ",GetLastError());

oya, setelah di-select, kita bisa pakai fungsi2 untuk mengetahui informasi mengenai order tersebut, seperti jumlah lot, SL, TP, Symbol, dll fungsi2nya antara laen : OrderLots() = mengetahui jumlah lot OrderTakeProfit() = mengetahui TP OrderStopLoss() = mengetahui SL OrderSymbol() = mengetahui pair nya ...lengkapnya langsung aje cek di MQL4 Reference -> Trading functions ; kalau kurang jelas tentang cara pakainya, bisa di post di topic ini... -----ok, order udah bisa di modify, bisa di select, sekarang saatnya untuk menutup order atau menghapus pending order yang tidak jadi untuk menutup posisi yang kebuka, pakai OrderClose() (atau OrderCloseBy() kalau hedging) untuk menghapus pending order, pakai OrderDelete() Code:
bool OrderClose( int ticket, double lots, double price, int slippage, color Color=CLR_NONE)

ticket = nomor ticket lots = jumlah lot yang ditutup.. kalau misalnya mau ditutup semua ya isi aja OrderLots() price = kalau mau nutup sell, pakai harga Ask, kalau mau nutup buy, ketik Bid slippage = isi 0-5 sesuai keinginan... color = warna tanda di chartnya.. sama seperti OrderModify(), OrderClose() ini akan bernilai True kalau berhasil nutup, dan bernilai false kalau gagal nutup posisi untuk OrderDelete(), jauh lebih simple dari OrderClose() Code:
bool OrderDelete( int ticket, color Color=CLR_NONE)

contoh : Code:
if(Ask>var1) { OrderDelete(order_ticket); return(0); }

4 fungsi tadi adalah fungsi2 dasar untuk trade.... nah selanjutnya, kita akan bahas fungsi2 untuk membaca nilai dari indikator teknikal seperti Moving Average, MACD, dll setelah pembahasan fungsi indikator teknikal ini, harusnya sudah bisa bikin EA yang sederhana (untuk latihan...... )

2. Fungsi Indikator Teknikal Di help mql4, bisa di cek di MQL4 Reference - Technical indicators

gw kasih contoh moving average aja... functionnya iMA() Code:


double iMA( string symbol, int timeframe, int period, int ma_shift, int ma_method, int applied_price, int shift)

misalnya sesuai gambar diatas, rulenya kalau close candle sebelomnya diatas EMA 144, gw buka buy... Code:

//pertama musti siapin variabel double ma1=0; ma1=iMA(Symbol(),0,144,0,MODE_EMA,PRICE_CLOSE,1); if (iClose(Symbol(),0,1)>ma1) { //open buy...... }

untuk ma_method, itu ada 4 (bisa di klik sih di help nya), ada MODE_SMA, MODE_EMA, MODE_SMMA, MODE_LWMA untuk applied_price, itu ada 7, klik aja di link helpnya untuk detailnya (daripada gw tulis lagi...) contoh laen, strategi paling populer sepanjang masa, MA cross kalau EMA 10 motong EMA 20 dari atas, open sell klo diterjemahin ke perintah2 komputer, kira2 kayak gini 1) cek EMA 10 dan 20 pada candle 2 sebelom sekarang 2) cek EMA 10 dan 20 pada candle 1 sebelom sekarang 3) klo EMA 10 lebih tinggi dari EMA 20 pada candle 2, dan EMA 10 lebih rendah dari EMA 20 pada candle 1, berarti terjadi cross ya tinggal di coding aje.... Code:
double ma10_1, ma20_1, ma10_2, ma20_2=0; //1) cek EMA 10 dan 20 pada candle 2 sebelom sekarang ma10_2=iMA(Symbol(),0,144,0,MODE_EMA,PRICE_CLOSE,2); ma20_2=iMA(Symbol(),0,144,0,MODE_EMA,PRICE_CLOSE,2); //2) cek EMA 10 dan 20 pada candle 1 sebelom sekarang ma10_1=iMA(Symbol(),0,144,0,MODE_EMA,PRICE_CLOSE,1); ma20_1=iMA(Symbol(),0,144,0,MODE_EMA,PRICE_CLOSE,1); //3) klo EMA 10 lebih tinggi dari EMA 20 pada candle 2, dan EMA 10 lebih rendah dari EMA 20 pada candle 1, berarti terjadi cross if ( ma10_2 > ma20_2 && ma10_1 < ma20_1 ) { //open sell...... }

kurang canggih.... mau dikasih filter RSI buat detek overbought (supaya lebih klop)... Code:
double ma10_1, ma20_1, ma10_2, ma20_2=0; double rsi1=0; //1) cek EMA 10 dan 20 pada candle 2 sebelom sekarang ma10_2=iMA(Symbol(),0,144,0,MODE_EMA,PRICE_CLOSE,2); ma20_2=iMA(Symbol(),0,144,0,MODE_EMA,PRICE_CLOSE,2); //2) cek EMA 10 dan 20 pada candle 1 sebelom sekarang ma10_1=iMA(Symbol(),0,144,0,MODE_EMA,PRICE_CLOSE,1); ma20_1=iMA(Symbol(),0,144,0,MODE_EMA,PRICE_CLOSE,1); rsi1=iRSI(Symbol(),0,14,PRICE_CLOSE,1);

//3) klo EMA 10 lebih tinggi dari EMA 20 pada candle 2, dan EMA 10 lebih rendah dari EMA 20 pada candle 1, berarti terjadi cross if ( ma10_2 > ma20_2 && ma10_1 < ma20_1 && rsi1 > 70 ) { //open sell...... }

gampang kan untuk indikator2 laen seperti macd, par-sar, sto, envelope, dll bisa dibaca sendiri di referencenya.... bahasan selanjutnya adalah membuat EA sederhana yang komplit (bisa dicompile & bisa jalan) (tapi ga tau profitable atau ga...)

Bagian 8 - Menyusun EA
gw kasih X karena gw masih blom tau nomer berapa... (sekarang ude dikasih nomer, nomor 8..) karena sebelum bab ini, ada 3-4 bagian lagi yang membahas operasi, loop & decision, dan function, dan..... belum inget... ok, pada dasarnya, sebuah EA yang sederhana/standard (bukan EA yang kompleks seperti neural network, atau yang misalnya terdiri dari beberapa modul yang mengontrol trade sendiri2)... terdiri atas beberapa bagian/struktur.. bagian ini biasanya dibikinkan fungsi tersendiri, agar coding terlihat rapi, sekaligus mempermudah debugging bagian2nya : 1) BuySignal : pada kondisi apa EA buka buy 2) SellSignal : pada kondisi apa EA buka sel 3) CloseBuySignal : pada kondisi apa EA nutup posisi buy (yang ini tidak harus ada, karena dapat menggunakan TP/SL sebagai closingnya) 4) CloseSellSignal : sama seperti CloseBuySignal 5) MoneyManagement : buat itung lotsize secara otomatis 6) Trail : buat trailling posisi, klo misalnya diperlukan 7) Confirmator : kalau misalnya EA cuman trade hari senin-kamis, maka biasanya ditaruh di bagian ini.. Klo 7 bagian itu sudah ketemu, bikin EA nya jadi lebih gampang misalnya begini, gw mau bikin EA yang kayak di Bagian 2 - Contoh EA

Logika EA ini, kira2 (misal EA ini diletakkan di chart GBPUSD 1 Hour), Jika tidak ada posisi, jika candle jam lalu closenya diatas EMA 10, maka buy, kalau candle jam lalu closenya dibawah EMA 10, maka sell. TP nya 150 dan SL nya 100 pips
kalau di breakdown jadi 7 bagian tadi : 1) BuySignal : kalau harga close candle sebelumnya lebih besar/diatas EMA 10 pada candle sebelumnya 2) SellSignal : kalau harga close candle sebelumnya lebih kecil/dibawah EMA 10 pada

candle sebelumnya 3) ga ada 4) ga ada 5) Lotnya otomatis diitung berdasarkan SL dan persen risiko. 6) Ga pake trail, jadi ga ada 7) Posis baru dibuka kalau sedang tidak ada posisi, dan juga tidak trade di hari Jumat (gw tambahi rulenya) kira2 source code nya jadi begini Code:
//+------------------------------------------------------------------+ //| ContohEA3.mq4 | //| Copyright 2008, Forexindo | //| http://www.forexindo.com | //+------------------------------------------------------------------+ #property copyright "Copyright 2008, Forexindo" #property link "http://www.forexindo.com" extern extern extern extern extern extern double RiskPercent=5; int StopLoss=100; int TakeProfit=150; string txComment="Order EA1"; int MagicNumber=12345; int Slippage=5;

//+------------------------------------------------------------------+ //| expert initialization function | //+------------------------------------------------------------------+ int init() { //---//---return(0); } //+------------------------------------------------------------------+ //| expert deinitialization function | //+------------------------------------------------------------------+ int deinit() { //---//---return(0); } //+------------------------------------------------------------------+ //| expert start function | //+------------------------------------------------------------------+ int start() { //---if (bolehTrade()) //kalau boleh trade { if (BuySignal() ) //kalau ada signal buy { OrderSend(Symbol(),OP_BUY,itungLot(),Ask,Slippage,AskStopLoss*Point,Ask+TakeProfit*Point,txComment,MagicNumber); } else if (SellSignal() ) //kalau ada signal sell {

OrderSend(Symbol(),OP_SELL,itungLot(),Bid,Slippage,Bid+StopLoss*Point,BidTakeProfit*Point,txComment,MagicNumber); } } //---return(0); } //+------------------------------------------------------------------+ bool BuySignal() { //kalau harga close candle sebelumnya lebih besar/diatas EMA 10 pada candle sebelumnya if (iClose(Symbol(),0,1) > iMA(Symbol(),0,10,0,MODE_EMA,PRICE_CLOSE,1) ) { return(true); } else { return(false); } } bool SellSignal() { //kalau harga close candle sebelumnya lebih kecil/dibawah EMA 10 pada candle sebelumnya if (iClose(Symbol(),0,1) < iMA(Symbol(),0,10,0,MODE_EMA,PRICE_CLOSE,1) ) { return(true); } else { return(false); } } bool bolehTrade() { //kalau jumat, EA ga trade ; atau kalau ada order terbuka, EA juga ga trade if (DayOfWeek()==5 || OrdersTotal()>0) { return (false); } else { return(true); } } double itungLot() { //ini untuk itung lot secara otomatis berdasarkan SL dan persen risk double xLots=0; xLots=NormalizeDouble(AccountBalance()*RiskPercent/100 /StopLoss / 10,1); return (xLots); }

logikanya jadi rapi dan jelas... oya, sekilas mengenai operator || berarti atau && berarti dan (nanti akan dijelaskan di bagian tentang operator)

Bagian 9 - Implementasi Custom Indikator


iCustom Jika anda memiliki indikator sendiri, dan ingin membuat EA berdasarkan indikator tersebut, maka ada 2 solusi yang bisa dipakai. 1) menggunakan function iCustom() 2) mengembed algoritma indikator ke EA nya menggunakan iCustom lebih simpel dan rapi daripada mengembed algoritma indikator ke dalam EA (karena EA nya nanti jadi panjang codingnya).. fungsi lengkapnya : Code:
double iCustom( string symbol, int timeframe, string name, ..., int mode, int shift)

ok, sebagai contoh, gw punya indikator range1 (gw attach ex4 nya). indikator ini menampilkan bar range seperti ini :

nah, gw mau mengimplementasikan nilai dari indikator ini (range=absolute(high-low)) ke EA gw. kita pake aja contoh EA yang di bagian 8.

7) Posisi baru dibuka kalau sedang tidak ada posisi, dan juga tidak trade di hari Jumat (gw tambahi rulenya)
gw tambahi jadi

7) Posisi baru dibuka kalau sedang tidak ada posisi, dan juga tidak trade di hari Jumat, dan range candle jam sekarang dan jam sebelumnya tidak boleh lebih dari 100 pip.

nah, gimana caranya untuk mendapatkan nilai dari iCustom.. contoh sekarang, custom indikatornya bernama range1.ex4 (ada di folder expert/indicator) maka, syntaxnya begini : [code] double range0, range1=0; range0=iCustom(Symbol(),0,"range1",0,0); //range pada candle jam sekarang range1=iCustom(Symbol(),0,"range1",0,1); //range pada candle jam sebelom sekarang [code] sedangkan di EA nya, asalnya : Code:
bool bolehTrade() { //kalau jumat, EA ga trade ; atau kalau ada order terbuka, EA juga ga trade if (DayOfWeek()==5 || OrdersTotal()>0) { return (false); } else { return(true); } }

ditambahi jadi begini Code:


bool bolehTrade() { //kalau jumat, EA ga trade ; atau kalau ada order terbuka, EA juga ga trade //klo range diatas 100 untuk candle sekarang dan sebelomnya, juga ga trade range0=iCustom(Symbol(),0,"range1",0,0); //range pada candle jam sekarang range1=iCustom(Symbol(),0,"range1",0,1); //range pada candle jam sebelom sekarang if (DayOfWeek()==5 || OrdersTotal()>0 || range0>100 || range1>100 ) { return (false); } else { return(true); } }

gampang kan pada iCustom : Symbol() = symbol dimana ea dipasang 0 = timeframe dimana ea dipasang (kalau mau fix 30 menit, ya isi aja PERIOD_M30) range1 = nama ex4 custom indikatornya (range1.ex4) 0 = mode 0,1 (paling belakang) = shift (penjelasannya ada di bagian fungsi indikator)

mode Mode dalam iCustom itu untuk memilih mendapatkan nilai dari buffer yang mane (buffer 0-7)

kebetulan indikator range1 tadi cuman 1 kluaran outputnya, jadi ya pilih mode 0

contoh indikator yang kasih keluaran 6 output : (gw ambil dari indikator member di bagian 8)

maka klo mo ambil nilai DownTrendLine misalnya, ya mode nya diisi 5 Code:
iCustom(Symbol(),0,"namaindi",........(inputan).....,5,0)

nah, kebetulan juga indikator range1 tadi tidak ada inputan, bagaimana klo indikatornya ada inputan, seperti yang di bagian 8 (Bagian 8 - Menyusun EA)

nah.... jadi begitu paramater2 inputannya ditaruh seperti itu (garis2 biru) (moga2 ngerti klo liat gambarnya)... terus mode yang gw maksud itu untuk mendapatkan nilai yang gw kasih garis ijo iCustom ini cukup luas penerapannya.. tapi basicnya ya seperti contoh2 diatas.. klo ada pertanyaan silakan di post..

indikator2 terlampir
Attached Files

bband-forexindo.mq4 (5.2 KB, 227 views) range1.ex4 (2.0 KB, 193 views)

Senior Member Join Date

Aug 2008 Posts 526

Bagian 10 - Money Management


pada tutorial kali ini saya akan coba menambahkan money management pada sebuah ea. ea yang akan diutak-atik adalah ea standard metatrader yaitu "MACD Sample". saya akan mencoba supaya setiap ordernya hanya menggunakan 1% dari balance. jadi kalau total ordernya ada 5 bersamaan berarti margin yang terpakai cuma 5%. "misalnya balance kita 10.000 maka 1% nya berarti 100 usd. nah di sini kita akan menghitung 100 usd itu berapa lot." supaya settingan persen nya bisa diubah sesuai keinginan, maka pertama kita tambahkan extern input seperti ini: Code:
extern int Risk=1; // dalam percent extern double lotDigit=1; //berapa decimal lot yang diijinkan. kalau fxopen 1 digit.

untuk menghitung persentase margin, kita juga harus mengetahui berapa margin yang dibutuhkan untuk order 1 lot, untuk itu akan kita definisikan seperti ini: Code:
double margin=MarketInfo(Symbol(), MODE_MARGINREQUIRED) ;

nah sekarang kita masuk dalam code MM nya, yaitu menghitung berapa lot untuk order 1 persen dari balance. Code:
double LotSize() { double lot=0; lot=NormalizeDouble((AccountBalance()*Risk/100)/margin, lotDigit) ; // di sini kita sudah mendapatkan nilai lotnya if (lot>MarketInfo(Symbol(),MODE_MAXLOT)) { lot=MarketInfo(Symbol(),MODE_MAXLOT); } // di sini di filter supaya jika lotnya lebih besar dari batas maximum lot yang ditentukan broker, maka lotnya diubah sesuai batas maximum lot if (lot<MarketInfo(Symbol(),MODE_MINLOT)) { lot=MarketInfo(Symbol(),MODE_MINLOT); } // di sini juga di filter supaya jika lotnya lebih kecil dari batas minimum yang sudah ditentukan oleh broker, maka lotnya diubah sesuai batas minimum tersebut return (lot); }

selanjutnya tinggal mengaplikasikan kode2 di atas ke dalam EA MACD Sample. semua perintah ordersend dalam ea tersebut, bagian lotnya diubah jadi LotSize() untuk memanggil fungsi MoneyManagement yang sudah kita buat di atas contoh yang ini Code:
ticket=OrderSend(Symbol(),OP_BUY,Lots,Ask,3,0,Ask+TakeProfit*Point,"macd sample",16384,0,Green);

diubah jadi Code:

ticket=OrderSend(Symbol(),OP_BUY,LotSize(),Ask,3,0,Ask+TakeProfit*Point,"macd sample",16384,0,Green);

code finalnya seperti ini:


Attached Files

MACD Sample+MM.mq4 (6.3 KB, 86 views)

You might also like