You are on page 1of 5

Patung keramik itu memang lucu, postur tubuh bulat pendek ditambah perut buncit, sangatlah pantas jika

dijadikan pajangan rumah untuk menambah kesan santai. Dan masih banyak lagi berderet patung-patung keramik lain yang pantas dibawa pulang dari tempat ini, Kasongan Yogyakarta. Desa Kasongan memang identik dengan keramik dan gerabah, dan merupakan sentra industri kerajinan keramik/gerabah paling besar di Yogyakarta. Sebagian besar penduduknya memang bermata pencaharian sebagai pengrajin keramik dan telah menghasilkan berbagai macam produk mulai dari dari guci, jambangan, vas bunga, patung hewan, tempat lilin, dll. Pangsa pasar produk keramik Kasongan hampir delapanpuluh persen luar negeri, antara lain ke Malaysia, Singapura, Korea, Jepang, Amerika Serikat, Belanda, dll. Dalam perkembangannya Desa Kasongan, yang dulu menjadi tempat produksi, kini berkembang menjadi tempat pemasaran setelah berdiri kioskios show-room. Jika bertandang ke yogyakarta, sempatkanlah diri untuk datang ke wilayah ini karena letaknya tidak jauh dari pusat kota yakni sekitar 8 km ke arah barat daya. Dan untuk mengenal lebih dekat dengan sentra industri ini, berjalan kaki adalah pilihan terbaik, karena kita bisa keluar masuk ke bagian-bagian proses pembuatan keramik, mulai dari pengolahan tanah, pembentukan hingga proses pembakaran dan pewarnaan. Di sini kita akan melihat puluhan bahkan ratusan keramik yang siap dipasarkan. [navigasi.net] Kerajinan - Keramik, Pada dasarnya proses pembuatan Kasongan keramik/gerabah ini bisa dibagi dalam dua bagian besar, yakni dengan cara cetak untuk pembuatan dalam jumlah banyak (masal) atau langsung dengan tangan. Untuk proses pembuatan dengan menggunakan tangan pada keramik yang berbentuk silinder (jambangan, pot, guci), dilakukan dengan menambahkan sedikit demi sedikit tanah liat diatas tempat yang bisa diputar. Salah satu tangan pengrajin akan berada disisi dalam sementara yang lainnya berada diluar. Dengan memutar alas tersebut, otomatis tanah yang ada diatas akan membentuk silinder dengan besaran diameter dan ketebalan yang diatur melalui proses penekanan dan penarikan tanah yang ada pada kedua telapak tangan pengrajin.

[navigasi.net] Kerajinan - Keramik, Kasongan

Konon pada masa krisis moneter beberapa waktu yang lalu, pengrajin didaerah ini meraup untung yang besar dari lonjakan mata uang dollar AS. Harga keramik/gerabah menjadi murah dimata pembeli luar negeri dan mampu menaikkan ekspor hingga 50-100%. Hal ini tentu saja memberikan keuntungan yang signifikan bagi pengusaha maupun pemasar industri keramik/gerabah ini. Permintaan pun juga semakin bervariasi dari semula yang hanya berupa souvenir dan aksesori rumah tangga meningkat pada permintaan untuk jenis mebel, seperti meja dan kursi.

Jadi kalau anda berkesempatan bertandang ke yogyakarta, tak ada salahnya anda mampir sebentar ke Kasongan untuk melihat-lihat dan membawa pulang berbagi aksesories guna mempercantik interier/eksterior rumah/kantor anda

Pusat Kerajinan Keramik dan Gerabah Kasongan


Bisa dibilang desa wisata Gerabah Kasongan sudah terkenal sejak lama karena kerajinan gerabahnya yang terkenal. Disini bisa disaksikan para penduduk setempat yang berprofesi sebagai pengrajin mengerjakan kerajinan gerabah. Gerabah dari tempat ini sempat porak-poranda oleh gempa bumi besar yang mengguncang Yogyakarta, tetapi dengan dukungan dari pemerintah tempat ini dengan cepat memulihkan keadaannya. Itulah desa wisata Kasongan dengan produk kerajinan gerabah / keramik andalannya, yakni perkakas yang terbuat dari tanah liat atau lempung. Hingga kini, produk gerabah buatan mereka masih menjadi andalan potensi pariwisata daerah Bantul.

Kasongan Sebagai Desa Wisata

Dulunya kawasan desa wisata Kasongan ini merupakan wilayah pemukiman para kundi, yang berarti buyung atau gundi (orang yang membuat sejenis buyung, gendi, kuali dan lainnya yang tergolong barang dapur dan juga barang hias). Dan akhirnya kebiasaan itu terus diturunkan hingga generasi sekarang. Kini, di desa Kasongan ini kamu bisa menjumpai puluhan galeri gerabah yang tersebar di sepanjang kiri dan kanan jalan. Para wisatawan yang berkunjung ke sana bisa memesan jenis motif gerabah atau keramik sesuai keinginannya, seperti burung merak, naga, bunga mawar dan banyak lainnya. Produk khas Kasongan seperti guci, tempat bunga, hiasan dinding, kini mulai banyak diminati pembeli luar negeri seperti Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan Spanyol. Di sana kamu juga bisa nonton langsung proses pembuatan keramik, di galeri yang memproduksi langsung di tempat. Mulai dari penggilingan, pembentukan bahan, hingga penjemuran produk yang biasanya memakan waktu 2 4 hari. Produk yang telah dijemur lantas dibakar, dan akhirnya di-finishing menggunakan cat tembok atau cat genteng. DATA Lokasi : Desa Kasongan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul , Jl. Bantul km 6,5. Jam operasional : setiap hari, mulai pukul 08.00 17.00. Fasilitas : puluhan gerai atau toko yang menjual hasil kerajinan gerabah. Harga : sebagai contoh, vas bunga ukuran besar harganya Rp. 17.500,- yang kecil Rp. 3.000,-. Pot bunga harganya Rp. 20.000,-. Satu set meja kursi harganya Rp. 180.000,-

TIPS : Kalo berniat beli gerabah kasongan, sebaiknya hati-hati bawanya. Soalnya barang gerabah itu mudah pecah atau retak. Sayang kan, kalo vas bunga cantik yang kamu beli, belum sampe rumah sudah pada retak-retak lantaran jatuh di jalan.

esa Malahayu, Kecamatan Banjraharjo, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dikenal sebagai sentra keramik hias. Karya warga desa tersebut banyak diminati karena punya nilai artistik cukup tinggi. Para pengrajin keramik di Desa Malahayu, awalnya hanya pengrajin grabah atau produk rumah tangga dari tanah liat seperti tempayan, kuali dan kendi. Namun sejak 10 tahun terakhir, para pengrajin tidak hanya terampil membuat kerajinan gerabah, tetapi juga mampu mengerjakan kerajikan keramik seperti guci dan piring keramik hias. Kerajinan keramik hias Desa Malahayu memiliki bentuk yang artistik sehingga tidak kalah dibandingkan dengan kerajinan keramik Cina. Di desa Malahayu saat ini terdapat 3 unit usaha pembuatan kerajinan keramik. Dengan jumlah produksi per tahun mencapai 42 ribu 400 buah. Kerajinan keramik Desa Malahayu selain dipasarkan di kota-kota besar di Jawa, juga dipasarkan ke Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Namun para pengrajin ini belum mampu menembus pasaran luar negeri karena tidak memiliki modal yang cukup. Produk kerajinan desa Malahayu dijual dengan harga bervareasi tergantung bentuk dan ukurannya. Sebuah asbak keramik kecil harganya 5 ribu rupiah, sedangkan sebuah guci keramik hias ukuran besar harganya bisa mencapai 500 ribu rupiah.

You might also like