You are on page 1of 11

Alat Pelindung Pendengaran (Hearing Protection)

by HSP, Bagaimana melindungi pendengaran dari kebisingan? Metode untuk mencegah tuli akibat kerja adalah dengan mengurangi kebisingan dari sumbernya dengan metode rekayasa. Namun,dalam kondisi kerja tertentu,sangat sedikit atau tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengurangi kebisingan pada sumbernya. Di tempat kerja seperti ini,pekerja mengenakan pelindung pendengaran (hearing protection) untuk mengurangi jumlah suara mencapai telinga. Apa beberapa hal yang harus diketahui tentang cara memilih alat perlindung pendengaran? Kita harus memakai pelindung pendengaran (hearing protection) jika kebisingan atau tingkat suara di tempat kerja melebihi 85 desibel. Pelindung pendengaran berfungsi mengurangi tingkat kebisingan paparan dan risiko gangguan pendengaran. Jika perlindungan pendengaran (hearing protection) diperlukan,maka program konservasi pendengaran yang lengkap sebaiknya dikembangkan. Sebuah program konservasi pendengaran meliputi penilaian kebisingan,pemilihan alat pelindung pendengaran,pelatihan karyawan,pengujian audiometri,pemeliharaan,inspeksi,pencatatan,dan evaluasi program. Efektivitas perlindungan pendengaran (hearing protection) akan sangat berkurang jika alat pelindungan pendengaran tidak fit atau tepat saat digunakan atau jika hanya dikenakan sebagian waktu selama periode paparan kebisingan. Untuk menjaga efektivitas alat pelindung,maka alat pelindung pendengaran tersebut tidak boleh dimodifikasi Pemilihan alat pelindung pendengaran (hearing protection) berdasarkan pada:

Kesesuaian dengan jenis pekerjaan. Memberikan perlindungan yang memadai. Periksa literatur produsen. Nyaman untuk dipakai.

Apa jenis pelindung pendengaran (hearing protection) yang tersedia? Ada tiga jenis alat pelindung pendengaran (hearing protection),yaitu: 1. 2. 3. Ear Plug dimasukkan untuk memblokir saluran telinga. Ear plug berbentuk premolded (preformed) atau moldable (busa). Ear plug umumnya dijual sebagai produk sekali pakai (disposable) atau dapat digunakan kembali (reusable). Semi-insert ear plugs terdiri dari dua ear plug yang dipasang diujung head band. Ear muff Penutup telinga yang terbuat dari bahan yang lembut yang dapat menurunkan kebisingan dengan cara menutupi semua bagian telinga dan ditahan/dipegang oleh head band.

Bagaimana cara memilih alat pelindung pendengaran (hearing protection) yang tepat? Pilihan alat pelindung pendengaran sangat tergantung pada sejumlah faktor termasuk tingkat kebisingan,kenyamanan,dan kesesuaian alat pelindung pendengaran bagi pekerja dan lingkungannya. Yang paling penting,alat pelindung pendengaran harus memberikan pengurangan kebisingan yang diinginkan. Jika paparan kebisingan adalah intermiten,maka ear muff lebih tepat digunakan,karena mungkin kurnag nyaman untuk memasukan dan mengeluarkan ear plug. Bagaimana saya bisa mengetahui berapa besar alat pelindung pendengaran bisa mengurangi paparan kebisingan?

Produsen memberikan informasi tentang kemampuan pengurangan kebisingan dari alat pelindung pendengaran atau dikenal dengan NRR (Noise Reduction Rating). Nilai NRR didasarkan pada pengurangan kebisingan yang diperoleh dalam kondisi laboratorium. Bagaimana cara menggunakan nilai NRR untuk menentukan perlindungan yang diberikan oleh alat pelindung pendengaran (hearing protection)? NIOSH merekomendasikan menggunakan data sesuai dengan subjek berdasarkan ANSI S12.6-1997 untuk memperkirakan redaman kebisingan pelindung pendengaran. Jika data sesuai subjek tidak tersedia,NIOSH merekomendasikan de-rating pelindung pendengaran dengan faktor yang sesuai dengan data yang tersedia. Secara khusus,NIOSH merekomendasikan bahwa label NRRs akan de-rated sebagai berikut: Ear Muff Kurangi 25% dari label NRR produsen Formable ear plug Kurangi 50% dari label NRR produsen Semua jenis ear plug yang lain Kurangi 70% dari label NRR produsen Actual Noise Reduction Rating (NRR) juga dapat dihitung dengan rumus berikut: Actual NRR Contoh: NRR = 29dB (dari label manufaktur) Actual NRR Actual NRR = (NRR 7) / 2 = (29 7)/ 2 = 11 dB = (NRR 7) / 2

Maka actual NRR dari alat pelindung tersebut adalah 11 dB. Apa keuntungan dan keterbatasan dari ear plug dan ear muff? Ear plug dapat diproduksi secara massal atau secara individu dibentuk agar sesuai dengan telinga,dan ear plug dapat digunakan kembali atau sekali pakai. Di sisi positif,ear plug mudah digunakan,lebih murah dari pada ear muff,dan lebih nyaman dalam wilayah kerja panas atau lembab. Di sisi negatif,ear plug kurang memberikan perlindungan jika dibandingkan dengan ear muff,dan tidak boleh digunakan di daerah yang memiliki tingkat kebisingan lebih dari 105 dB. Ear plug tidak terlihat saat digunakan sebagaimana halnya ear muff sehingga pengawas tidak mudah untuk melihat apakah pekerja memakainya. Dan ear plug harus benar dimasukkan untuk memberikan perlindungan yang memadai. Ear Muff dapat bervariasi berdasarkan bahan,kedalaman penutup,dan kekuatan ikat kepala (head band). Penutup yang lebih dalam dan lebih berat,akan semakin memberikan perlindungan yang lebih baik. Ikat kepala harus cukup erat dan kuat untuk mempertahankan posisi yang stabil,namun tidak terlalu ketat untuk kenyamanan. Di sisi positif,ear muff biasanya dapat memberikan perlindungan lebih besar dari pada ear plugs. Ear muff lebih mudah untuk menyesuaikan,umumnya lebih tahan lama dari ear plugs,dan ear muff memiliki bagian yang dapat diganti. Di sisi negatif,ear muff lebih mahal,dan sering kurang nyaman daripada ear plugs,khususnya di wilayah kerja panas. Di daerah di mana tingkat kebisingan yang sangat tinggi,ear muff dan ear plug dapat dipakai bersama-sama untuk memberikan perlindungan yang lebih baik. Tabel berikut merangkum perbedaan antara ear plugs dan ear muff: Ear Plugs Keuntungan: Ear Muff Keuntungan:

kecil dan mudah dibawa Nyaman untuk digunakan dengan peralatan perlindungan pribadi lainnya (bisa dikenakan

Variabilitas atunuasi antar pengguna sedikit. Dirancang sedemikian rupa sehingga satu ukuran cocok semua ukuran kepala. Mudah terlihat di kejauhan untuk membantu

dengan ear muff) Llebih nyaman dipakai untuk waktu yang lama di tempat yang panas atau lembab. Nyaman untuk digunakan di daerah kerja terbatas Kerugian: Mmbutuhkan lebih banyak waktu untuk menyesuaikan. Lebih sulit untuk memasukkan dan mengeluarkan Memerlukan praktik kebersihan yang baik Dapat mengiritasi saluran telinga Mudah salah penempatan Lebih sulit untuk melihat dan memantau penggunaan

dalam pemantauan penggunaan Tidak mudah salah tempat atau hilang Dapat dipakai pada pekerja dengan infeksi telinga ringan

Kerugian:

Kurang portable dan lebih berat Kurang nyaman untuk digunakan dengan peralatan pelindung pribadi lainnya. Kurang nyaman di tempat yang panas dan lembab. Kurang nyaman untuk digunakan di daerah kerja terbatas Dapat terganggu jika memakai kacamata keselamatan:aka ada celah antara seal ear muff dengan kulit karena terganjal frame kaca mata yang berakibat penurunan perlindungan pendengaran

Mengapa begitu penting preferensi pengguna? Aspek manusia dalam pemilihan alat perlindungan pendengaran (hearing protection) adalah sangat penting karena alat pelindungan pendengaran akan efektif jika digunakan secara benar oleh pengguna. Mungkin

beberapa orang tidak cocok dengan jenis tertentu dari alat pelindung;setiap manusia berbeda, anatomi telinga dan saluran telinga dapat bervariasi secara signifikan dari orang ke orang. Sebaiknya management menyediakan beberapa jenis alat perlindungan pendengaran (hearing protection) sehingga para pekerja dapat memilih yang sesuai dengan mereka. Harap selalu diingat faktor keselamatan dan hygiene dalam memilih alat pelindung pendengaran. Artinya,jenis tertentu dari pelindung tidak boleh digunakan jika tingkat kebisingan yang terlalu tinggi atau jika terbukti tidak memadai dari sudut pandang higienis. Sebagai contoh,ear plugs yang digunakan berulang ulang tanpa memperhatikan kebersihan,dapat memasukkan kotoran dan bakteri ke dalam telinga,dan dapat menyebabkan infeksi telinga. Intinya adalah jika pekerja merasa tidak cocok dengan jenis alat perlindungan (misalnya,tidak nyaman,tidak terlalu pas,atau tidak praktis),mereka tidak akan memakainya. Apa yang harus diketahui tentang fit dari alat pelindung pendengaran (hearing protection)? Ikuti instruksi manufaktur. Untuk ear plug,misalnya,telinga harus ditarik ke luar dan ke atas dengan tangan yang berlawanan untuk memperbesar dan meluruskan saluran telinga,dan masukkan ear plug dengan tangan yang bersih. Pastikan ear plug masuk dan menutup saluran telinga secara maksimal,atau penutup ear muff menutup rapat dan menempel dikulit secara maksimal. Apa yang terjadi pada tingkat perlindungan ketika alat pelindung pendengaran hanya digunakan untuk periode waktu yang singkat? Dalam rangka untuk mendapatkan manfaat penuh,pelindung pendengaran harus dikenakan sepanjang waktu selama bekerja dalam kebisingan. Jika pelindung pendengaran dikeluarkan hanya untuk jangka waktu pendek,perlindungan secara substansial berkurang. Tabel berikut memberikan perlindungan maksimum yang disediakan untuk non-kontinyu penggunaan alat pelindung yang dipasang 100%fit melindungi. Sebagai contoh jika seseorang melepas pelindung pendengaran selama 5 menit dalam pergeseran 8-jam,perlindungan maksimal akan menjadi 20 dB. Tabel berikut memberikan contoh-contoh lainnya. Perlindungan Maksimum dari Penggunaan Alat Pelindung Pendengaran Secara Tidak Kontinu Persen Waktu Pemakaian 50% 60% 70% 80% 90% 95% 99% 99.9% Maksimum Perlindungan 3 dB 4 dB 5 dB 7 dB 10 dB 13 dB 20 dB 30 dB

Maka gunakanlah selalu secara penuh waktu alat pelindung pendengaran untuk mendapatkan perlindungan maksimum.
Bagaimana merawat alat perlindungan pendengaran?

Ikuti petunjuk produsen. Periksa secara teratur untuk memeriksa kerusakan dan keausan. Ganti bantal telinga atau colokan yang tidak lentur lagi. Ganti unit head band apabila sudah longgar sehingga penutup telingga tidak menempel dengan sempurna. Bongkar ear muff untuk dibersihkan. Cuci ear muff dengan deterjen cair ringan di air hangat,dan kemudian bilas dengan air hangat. Pastikan bahwa bahan peredam suara di dalam penutup telingga tidak basah. Gunakan sikat yang halus untuk menghilangkan minyak dan kotoran yang dapat mengeraskan bahan penutup telinga.

SEMOGA BERMANFAAT

Cara Pengendalian Kebisingan


Pengendalian kebisingan mutlak diperlukan untuk memperkecil pengaruhnya pada kesehatan kita. Usaha pengendalian kebisingan harus dimulai dengan melihat komponen kebisingan, yaitu Sumber radiasi, Jalur tempuh radiasi, serta Penerima (telinga). Antisipasi kebisingan dapat dilakukan dengan intervensi terhadap ketiga komponen ini. Secara garis besar, ada dua jenis pengendalian kebisingan, yaitu pengendalian bising aktif (active noise control) dan pengendalian bising pasif (passive noise control). Pada Active Noise Control dapat dilakukan dengan Kontrol pada Sumber. Pengontrolan kebisingan pada sumber dapat dilakukan dengan modifikasi sumber, yaitu penggantian komponen atau mendisain ulang alat atau mesin supaya kebisingan yang ditimbulkan bisa dikurangi. Program maintenance yang baik supaya mesin tetap terpelihara, dan penggantian proses. Misalnya mengurangi faktor gesekan dan kebocoran suara, memperkecil dan mengisolasi elemen getar, melengkapi peredam pada mesin, serta pemeliharaan rutin terhadap mesin. Tetapi cara ini memerlukan penelitian intensif dan umumnya juga butuh biaya yang sangat tinggi (Goembira, Fadjar, Vera S Bachtiar, 2003). Beberapa upaya untuk mengurangi kebisingan di sumber antara lain (Tambunan, 2005): Mengganti mesin-mesin lama dengan mesin baru dengan tingkat kebisingan yang lebih rendah Mengganti jenis proses mesin (dengan tingkat kebisingan yang lebih rendah) dengan fungsi proses yang sama, contohnya pengelasan digunakan sbg penggantian proses riveting. Modifikasi tempat mesin, seperti pemberian dudukan mesin dengan material-material yang memiliki koefisien redaman getaran lebih tinggi. Pemasangan peredam akustik (acoustic barrier) dalam ruang kerja Antisipasi kebisingan dengan kontrol sumber ternyata 10 kali lebih murah (unit harga terhadap reduksi dB) daripada antisipasi pada propagasi atau kontrol lingkungan. Jika kita berada pada lingkungan kerja dengan kebisingan > 100 dB A, maka usaha kontrol pada sumber kebisingan harus dilakukan. Menurut Standard Basic Requirement OSHA, rekayasa mesin harus dilakukan pada kondisi ini, dengan beberapa teknik berikut : Cladding, adalah teknik untuk mengurangi pancaran bising dari pipa akibat aliran fluida di dalamnya. Cladding terdiri atas lapisan penyerap suara dan bahan impermeable. Lapisan ini ada berbagai jenis dengan tingkat atenuasi yang bervariasi. Silencer, Attenuator, Muffler. digunakan untuk mereduksi bising fluida dengan meletakkannya di daerah atau jalur aliran fluida.

Secara praktis di lapangan, pengendalian bising pada sumber dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan cara pemeliharaan mesin-mesin secara kontinu, penempatan mesin-mesin pada ruangan khusus dan jauh dari kegiatan masyarakat atau karyawan, serta melengkapi mesinmesin dengan penutup mesin sehingga dapat mengurangi kebisingan. Metode lain untuk meredam bising seperti penggunaan alat peredam bising silencer yang diletakkan pada vent gas. Silencer dapat digunakan untuk mengurangi kebisingan dengan frekuensi tinggi, kompresor, blower, dan pompa vakum. Alat ini didisain sedemikian rupa sehingga aliran udara melewati tabung akustik berlubang yang dikelilingi oleh lapisan tebal dari material penyerap suara yang akan menurunkan kebisingan dengan range frekuensi tinggi dengan penurunan tekanan minimum.

Silencer terbuat dari konstruksi baja dimana permukaan luar dilapisi dengan baik. Alat ini didisain
untuk menangani udara kering dengan temperatur di bawah 93oC. Untuk temperatur tinggi digunakan kemasan fiberglass.

Selain pengendalian dengan melakukan kontrol pada sumber bising, pengendalian kebisingan juga dapat dilakukan dengan pengendalian pada medium perambatan. Usaha ini bertujuan untuk menghalangi perambatan suara dari sumber suara yang menuju ke telinga manusia. Untuk menghalangi perambatan, ditempatkanlah sound barrier antara sumber suara dan telingan. Pemblokiran rambatan ini hanya akan berhasil jika sound barrier tidak ikut bergetar (resonansi) saat tertimpa gelombang yang merambat, hal ini sangat tergantung pada bahan dimensi. Pengendalian kebisingan pada medium propagasi (medium rambat) sangat dipengaruhi oleh beberapa hal antra lain usaha untuk melakukan pemisahan ruangan dengan sekat atau pembatas akustik; Penggunaan material yang memiliki daya serap suara; Pembuatan Barrier yang berfungsi untuk menghalangi paparan bising dari sumber ke penerima dan dibangun di jalur propagasi antara sumber dan penerima. Usaha lain dapat dilakukan misal dengan memasang panel dan penghalang, serta memperluas jarak antar sumber dan melakukan pemagaran. Salah satu usaha untuk mereduksi kebisingan pada daerah permukiman, dilakukan dengan G reen

Barrier yang membatasi daerah sumber kebisingan dengan daerah pemukiman masyarakat. Juga
dapat dilakukan dengan memasang dinding pemisah antara sumber-sumber bising dengan ruangan tempat kerja (kedap suara). Usaha terakhir untuk mengendalikan kebisingan dengan melakukan usaha proteksi secara personal. Proteksi personal yang bisa diterapkan adalah penggunaan earplugs dan earmuffs. Pemilihan antara kedua proteksi ini disesuaikan dengan kondisi. Secara umum, penggunaan earmuffs bisa mengurangi desibel yang masuk ke telinga lebih besar dari earplugs. Namun juga harus diingat bahwa proteksi yang berlebihan sangat dimungkinkan dapat mengurangi efektifitas proses. Berikut beberapa penjelasan yang terkait dengan Earmuffs dan Earplugs.

Earmuffs, terbuat dari karet dan plastik. Earmuffs bisa digunakan untuk intensitas tinggi (>95 dB),
bisa melindungi seluruh telinga, ukurannya bisa disesuaikan untuk berbagai ukran telinga, mudah diawasi dan walaupun terjadi infeksi pada telinga alat tetap dapat dipakai. Kekurangannya,

penggunaan earmuffs menimbulkan ketidaknyamanan, rasa panas dan pusing, harga relatif lebih mahal, sukar dipasang pada kacamata dan helm, membatasi gerakan kepala dan kurang praktis karena ukurannya besar. Earmuffs lebih protektif daripada earplugs jika digunakan dengan tepat, tapi kurang efektif jika penggunaannya kurang pas dan pekerja menggunakan kaca mata.

Earplugs, digunakan untuk tingkat kebisingan sedang (80-95 dB), dengan waktu paparan 8 jam. Terdapat berbagai macam earplugs, baik bentuk padat maupun berongga. Bahannya terbuat dari
karet lunak, karet keras, lilin, plastik atau kombinasi dari bahan-bahan tersebut. Penguunaan ear plug mempunyai beberapa keuntungan, selain mudah dibawa karena bentuknya yang kecil, tidak membatasi gerakan kepala, lebih nyaman digunakan pada tempat panas, juga lebih murah (dibandingkan ear muff), Ear Plug juga lebih mudah dipakai bersama dengan kacamata dan helm. Sedangkan kekurangan ear plug atenuasi lebih kecil, sukar mengontrol atau diawasi, resiko infeksi pada saluran telinga. Pengendalian pada penerima kebisingan dapat dilakukan dengan pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta melengkapi karyawan dengan alat pelindung diri ( ear muff dan ear

plug).

Cara Pengendalian Kebisingan


Pengendalian kebisingan mutlak diperlukan untuk memperkecil pengaruhnya pada kesehatan kita. Usaha pengendalian kebisingan harus dimulai dengan melihat komponen kebisingan, yaitu Sumber radiasi, Jalur tempuh radiasi, serta Penerima (telinga). Antisipasi kebisingan dapat dilakukan dengan intervensi terhadap ketiga komponen ini. Secara garis besar, ada dua jenis pengendalian kebisingan, yaitu pengendalian bising aktif (active noise control) dan pengendalian bising pasif (passive noise control). Pada Active Noise Control dapat dilakukan dengan Kontrol pada Sumber. Pengontrolan kebisingan pada sumber dapat dilakukan dengan modifikasi sumber, yaitu penggantian komponen atau mendisain ulang alat atau mesin supaya kebisingan yang ditimbulkan bisa dikurangi. Program maintenance yang baik supaya mesin tetap terpelihara, dan penggantian proses. Misalnya mengurangi faktor gesekan dan kebocoran suara, memperkecil dan mengisolasi elemen getar, melengkapi peredam pada mesin, serta pemeliharaan rutin terhadap mesin. Tetapi cara ini memerlukan penelitian intensif dan umumnya juga butuh biaya yang sangat tinggi (Goembira, Fadjar, Vera S Bachtiar, 2003). Beberapa upaya untuk mengurangi kebisingan di sumber antara lain (Tambunan, 2005): Mengganti mesin-mesin lama dengan mesin baru dengan tingkat kebisingan yang lebih rendah Mengganti jenis proses mesin (dengan tingkat kebisingan yang lebih rendah) dengan fungsi proses yang sama, contohnya pengelasan digunakan sbg penggantian proses riveting. Modifikasi tempat mesin, seperti pemberian dudukan mesin dengan material-material yang memiliki koefisien redaman getaran lebih tinggi. Pemasangan peredam akustik (acoustic barrier) dalam ruang kerja Antisipasi kebisingan dengan kontrol sumber ternyata 10 kali lebih murah (unit harga terhadap reduksi dB) daripada antisipasi pada propagasi atau kontrol lingkungan. Jika kita berada pada lingkungan kerja dengan kebisingan > 100 dB A, maka usaha kontrol pada sumber kebisingan harus dilakukan. Menurut Standard Basic Requirement OSHA, rekayasa mesin harus dilakukan pada kondisi ini, dengan beberapa teknik berikut : Cladding, adalah teknik untuk mengurangi pancaran bising dari pipa akibat aliran fluida di dalamnya. Cladding terdiri atas lapisan penyerap suara dan bahan impermeable. Lapisan ini ada berbagai jenis dengan tingkat atenuasi yang bervariasi. Silencer, Attenuator, Muffler. digunakan untuk mereduksi bising fluida dengan meletakkannya di daerah atau jalur aliran fluida.

Secara praktis di lapangan, pengendalian bising pada sumber dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan cara pemeliharaan mesin-mesin secara kontinu, penempatan mesin-mesin pada ruangan khusus dan jauh dari kegiatan masyarakat atau karyawan, serta melengkapi mesinmesin dengan penutup mesin sehingga dapat mengurangi kebisingan. Metode lain untuk meredam bising seperti penggunaan alat peredam bising silencer yang diletakkan pada vent gas. Silencer dapat digunakan untuk mengurangi kebisingan dengan frekuensi tinggi, kompresor, blower, dan pompa vakum. Alat ini didisain sedemikian rupa sehingga aliran udara melewati tabung akustik berlubang yang dikelilingi oleh lapisan tebal dari material penyerap suara yang akan menurunkan kebisingan dengan range frekuensi tinggi dengan penurunan tekanan minimum.

Silencer terbuat dari konstruksi baja dimana permukaan luar dilapisi dengan baik. Alat ini didisain
untuk menangani udara kering dengan temperatur di bawah 93oC. Untuk temperatur tinggi digunakan kemasan fiberglass.

Selain pengendalian dengan melakukan kontrol pada sumber bising, pengendalian kebisingan juga dapat dilakukan dengan pengendalian pada medium perambatan. Usaha ini bertujuan untuk menghalangi perambatan suara dari sumber suara yang menuju ke telinga manusia. Untuk menghalangi perambatan, ditempatkanlah sound barrier antara sumber suara dan telingan. Pemblokiran rambatan ini hanya akan berhasil jika sound barrier tidak ikut bergetar (resonansi) saat tertimpa gelombang yang merambat, hal ini sangat tergantung pada bahan dimensi. Pengendalian kebisingan pada medium propagasi (medium rambat) sangat dipengaruhi oleh beberapa hal antra lain usaha untuk melakukan pemisahan ruangan dengan sekat atau pembatas akustik; Penggunaan material yang memiliki daya serap suara; Pembuatan Barrier yang berfungsi untuk menghalangi paparan bising dari sumber ke penerima dan dibangun di jalur propagasi antara sumber dan penerima. Usaha lain dapat dilakukan misal dengan memasang panel dan penghalang, serta memperluas jarak antar sumber dan melakukan pemagaran. Salah satu usaha untuk mereduksi kebisingan pada daerah permukiman, dilakukan dengan G reen

Barrier yang membatasi daerah sumber kebisingan dengan daerah pemukiman masyarakat. Juga
dapat dilakukan dengan memasang dinding pemisah antara sumber-sumber bising dengan ruangan tempat kerja (kedap suara). Usaha terakhir untuk mengendalikan kebisingan dengan melakukan usaha proteksi secara personal. Proteksi personal yang bisa diterapkan adalah penggunaan earplugs dan earmuffs. Pemilihan antara kedua proteksi ini disesuaikan dengan kondisi. Secara umum, penggunaan earmuffs bisa mengurangi desibel yang masuk ke telinga lebih besar dari earplugs. Namun juga harus diingat bahwa proteksi yang berlebihan sangat dimungkinkan dapat mengurangi efektifitas proses. Berikut beberapa penjelasan yang terkait dengan Earmuffs dan Earplugs.

Earmuffs, terbuat dari karet dan plastik. Earmuffs bisa digunakan untuk intensitas tinggi (>95 dB),
bisa melindungi seluruh telinga, ukurannya bisa disesuaikan untuk berbagai ukran telinga, mudah diawasi dan walaupun terjadi infeksi pada telinga alat tetap dapat dipakai. Kekurangannya,

penggunaan earmuffs menimbulkan ketidaknyamanan, rasa panas dan pusing, harga relatif lebih mahal, sukar dipasang pada kacamata dan helm, membatasi gerakan kepala dan kurang praktis karena ukurannya besar. Earmuffs lebih protektif daripada earplugs jika digunakan dengan tepat, tapi kurang efektif jika penggunaannya kurang pas dan pekerja menggunakan kaca mata.

Earplugs, digunakan untuk tingkat kebisingan sedang (80-95 dB), dengan waktu paparan 8 jam. Terdapat berbagai macam earplugs, baik bentuk padat maupun berongga. Bahannya terbuat dari
karet lunak, karet keras, lilin, plastik atau kombinasi dari bahan-bahan tersebut. Penguunaan ear plug mempunyai beberapa keuntungan, selain mudah dibawa karena bentuknya yang kecil, tidak membatasi gerakan kepala, lebih nyaman digunakan pada tempat panas, juga lebih murah (dibandingkan ear muff), Ear Plug juga lebih mudah dipakai bersama dengan kacamata dan helm. Sedangkan kekurangan ear plug atenuasi lebih kecil, sukar mengontrol atau diawasi, resiko infeksi pada saluran telinga. Pengendalian pada penerima kebisingan dapat dilakukan dengan pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta melengkapi karyawan dengan alat pelindung diri ( ear muff dan ear

plug).

You might also like