You are on page 1of 11

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Hadits dhaif merupakan hadits yang tidak memenuhi beberapa persyaratan hadits shahih, misalnya karena tidak bersambung sanadnya, tidak adil dan tidak dapat diandalkan kekuatan daya ingat atau hapalan para perawi dalam seluruh sanad, atau karena adanya keganjilan baik dalam sanad atau pada matan, dan atau karena adanya cacat-cacat yang tersembunyi baik dalam sanad maupun matan. Cacat hadits dhaif dapat disimpulkan terkait pada dua hal yakni pertama, terkait dengan sanad dan kedua, terkait dengan perawi. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu : 1. Bagaimana pembagian hadits dhaif sebab pengguguran sanad? 2. Bagaimana pembagian hadits dhaif sebab cacat perawi? C. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui pembagian hadits dhaif sebab pengguguran sanad. 2. Untuk mengetahui pembagian hadits dhaif sebab cacat perawi.

BAB II PEMBAGIAN HADITS DHAIF


A. Pengertian Hadist Dhaif Hadist dhaif itu ialah suatu hadist yang terputus sanadnya, atau diantara rowi-rawinya ada yang bercacat.1Sedangkan menurut Muhyi Al-Din Sharaf AnNawawi hadits dhaif yaitu hadist yang tidak terpenuhi syarat-syarat hadits sahih dan hadits hasan.2 Cacat hadits dhaif dapat disimpulkan terkait pada dua hal yakni pertama, terkait dengan sanad dan kedua, terkait dengan perawi. Cacat yang terkait dengan sanad bisa jadi karena tidak bersambung sanadnya atau seorang perawi tidak bertemu langsung dengan seorang guru pembawa berita, ketidakadilan dan tidak dhabith.3 Sedang cacat yang terkait dengan perawi adalah karena keganjilan dan cacat. Terdapat dua macam keadaan yang menebabkansesuatu hadist itu lemah:4 1. Putusnya sanadnya, dan 2. Tercacatnya seorang rawi
B. Pembagian Hadist Dhaif

Menurut al-Nawawi dan juga mayoritas ulama ahli hadits, hadits dloif adalah hadits yang tidak memenuhi syarat shohih dan hasan. Hadits dloif dapat diklasifikasikan menjadi dua;5

Dhaif disebabkan tidak memenuhi syarat itishol al sanad.( Dhaif Sebab Pengguguran Sanad) Dhaif karena hal lain diluar ittisal al sanad(Dhaif Sebab Cacat Perawi).

A. Qodir Hasan, ilmu mustholah hadist,( Bandung: CV. Penerbit Diponegoro, 2007)hal. 91 2 Arif Jamaluddin Malik, Ulumul Hadist, (Surabaya: BPPP Fak Syariah 1999)hal. 31 3 Dhabit menurut istilah adalah, perhatian yang penuh seorang perawi terhadap apa-apa yang didengarnya ketika ia menerima sebuah riwayat serta memahami apa yang didengarnya itu hingga ia menyampaikanya kepada orang lain. 4 Qodir, A. Hasan, ilmu mustholah hadist,hal. 91 5 http://kangsaviking.wordpress.com

1. Dhaif Sebab Pengguguran Sanad a. Hadits Muallaq Yaitu hadits yang pada sanadnya telah dibuang satu atau lebih rawi baik secara berurutan maupun tidak. Contoh hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori : Dikatakan Muallaq6 karena Imam bukhori langsung menyebut Imam Malik padahal ia dengan Imam Malik tidak pernah bertemu. Contoh lain adalah: Disini Bukhari tidak menyebutkan rawi sebelum Aisyah.

b. Hadits Mursal Yaitu hadits yang sanadnya dari tabiin meloncat langsung kepada Nabi. Dinamakan hadist mursal apabila yang gugur adalah perawi terakhirnya(murid shahibu matan atau sahabatnya).7 Menurut Imam Malik dan Abu Hanifah hadits ini boleh dijadikan hujjah. Contoh hadits ini adalah: Disini Muhammad bin Ali Zainul Abidin tidak menyebutkan sahabat yang menjadi perantara antara nabi dan bapaknya.

c. Hadits Munqothi Yaitu hadits yang salah satu rawinya atau lebih dihilangkan atau tidak jelas, bukan pada pada sahabat tapi bisa di tengah atau di akhir. Contoh hadits ini adalah:
6 7

Muallaq: jika yang gugur adalah perawi pertamanya(guru kodifikator) Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel, Studi Hadits, (Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press. 2011)hal. 104

Riwayat yang sebenarnya adalah Abd Rozak meriwayatkan hadits dari Nukman bin Abi Saybah al-Jundi bukan dari Syauri. Sedangkan Syauri tidak meriwayatkan hadits dari Abi Ishak, akan tetapi ia meriwayatkan hadits dari Zaid. Dari riwayat yang sesungguhnya kita dapat mengetahui bahwa hadits di atas adalah termasuk hadits yang munqothi.8
d. Hadits Mudlal

Yaitu hadits ditengah sanadnya gugur dua rawinya atau lebih dengan berurutan.9Contoh :


Hadits ini berasal dari al-Sakbi dari Anas dari Nabi, di sini Akmas tidak menyebutkan Anas dan Nabi.

e. Hadits Mudallas

Mudallas, menurut bahasa, artinya: yang ditutup atau yang disamarkan. Hadith Mudallas ini ada dua macam:10 1. 2. Mudallas Isnad Mudallas Syuyukh

1) Mudallas Isnad Mudallas Isnad adalah suatu hadith diriwayatkan oleh seorang rawi dari seorang yang ia bertemu atau semasa dengannya, tetapi ia tidak

Munqothi: suatu hadist yang di tengah sanadnya gugur seorang rawi atau beberapa rawi, tetapi tidak berturut-turut. 9 A Qodir. Hasan, ilmu mustholah hadist, hal. 94 10 Ibid. hal. 99-100.

mendengar hadith yang diriwayatkannya itu daripadanya, sedang ia meragu-ragukan, seolah-olah ia mendengar itu dari padanya. Contohnya:

Artinya: Diriwayatkan oleh an-Numan bin Rasyid, dari Zuhri dari Urwah, dari Aisyah, bahwa Rasulullah saw, tidak pernah sekali-kali memukul seorang perempuan dan tidak juga seorang pelayan, melainkan jika ia berjihad di jalan Allah. (Illalul-Hadist 1:324) Keterangan: Gambaran sanad riwayat tersebut: a) An-Numan b) Zuhri c) Urwah
d) Aisyah

Melihat sanad ini, dapat dikatakan, bahwa zuhri mendengar riwayat itu dari Urwah karena memang biasa Zuhri meriwayatkan daripadanya. Anggapan ini keliru, karena Imam abu Hatim berkata: Zuhri tidak pernah medengar Hadith dari Urwah ini berarti, antara Zuhri dan Urwah ada seseorang yang tidak disebut oleh Zuhri. Karena Zuhri dan Urwah semasa dan bertemu, sedang ia tidak mendengar riwayat tersebut dari Urwah, tetapi ia mendengar dari rawi lain, maka tersamarlah sanadnya, sehingga orang menyangka Zuhri mendengar dari Urwah. Boleh jadi Zuhri yang menyamarkan. Maka riwayatkan itu dinamakan Mudallas, tetapi karena samarnya terjadi pada menyandarkan hadith (Isnad), dinamakan Mudallas Isnad,

Orang yang menyamarkan, yaitu seperti Zuhri, disebut: Mudallis. Hadith atau riwayat Mudallas teranggap lemah yang tidak boleh dipakai sebagai alasan.
2) Mudallas Syuyukh11

Syuyukh adalah jama12 dari kata-kata syaikh. Syaikh maksudnya: guru atau rawi. Mudallas adalah satu hadist yang dalam sanadnya, si rawi menyebut syaikh yang ia mendengar daripadanya dengan sifatnya yang tidak terkenal(Syarah Alfiyah Syuyuti (M) 87). Contohnya:13 Dalam hadist talak tiga sekaligus diriwayatkan oleh abu Dawud melalui jalan Ibn Jurjaij memberitakan kepadaku sebagian Banu Rafi mawla(budak yang telah dimerdekakan) Rasulullah dari Ikrimah mawla Abbas dari Ibnu Abbas berkata: - Artinya: Abu Yazid ( Abu Rukanah dan saudara-saudaranya) atau Rukanah menthalak dan menikahi seorang wanita dari kabilah Muzinah. Ibnu Jurjaij nama aslinya adalah Abdul Malik bin Abdul Azis bin Jurjaij ia tsiqah14 tetapi disifati tadlis15 sekalipun ia meriwayatkan hadist ini dengan ungkapan tegas tetapi ia menyembunyikan nama syaikhnya yaitu sebagian Bani Abu Rafi. Hadith Syuyukh ini pun tidak boleh dipakai.
11

Ibid. hal. 100 Jama :ialah kata yang menunjukkan mana lebih dari dua 13 http://tulipqta.blogspot.com 14 tsiqah adalah orang yang baik agamanya. 15 Tadhlis adalah menyembunyikan aib pada sanad hadits dan menampakkan bagusnya.
12

2. Dhaif Sebab Cacat Perawi Sebagai mana hadist yang terputus sanadnya, begitu juga hadist lemah sebab cacat perowinya ada beberapa macam dan bagian. Masingmasing mempunyai nama tersendiri, sebagai berikut: a. Hadits Munkar Munkar menurut istilah ada, ada tiga rupa:16
1. Satu Hadist, diriwayatkan oleh rawi lemah serta bertentangan dengan

riwayat yang lebih ringan lemahnya. (minhatul mughis)


2. Satu hadist tunggal yang tidak diketahui matannya selain dari yang

meriwayatkannya, sedang rawi ini jauh daripada derajat dhabith. (Qowaidut-Tahdits)


3. Satu hadist yang dalam sanadnya ada rawi yang banyak salahnya,

atau lalainya, atau fasiknya. (Miftahul Ulum) Hadist munkar adalah hadits yang tidak diketahui matannya selain dari rawi itu dan perawi itu tidak memenuhi syarat bisa dikatakan seorang dhabid. Atau dengan pengetian hadits yang rawinya lemah dan bertentangan dengan riwayat rawi tsiqah. Munkar sendiri tidak hanya sebatas pada sanad namun juga bisa terdapat pada matan.

b. Hadits Matruk

Yaitu hadist yang yang di dalam sanadnya terdapat seorang perawi yang diduga berbohong.17

16

Munkar menurut bahasa artinya yang diiingkari, yang ditolak atau yang tertolak. 17 Arif Jamaluddin Malik, Ulumul Hadist, hal.36

Contoh Hadits Matruk: 18Hadits Amr bin Syamir al-Jufi Al-Kufi asy-Syii dari Jabir dari Abu at-Thufail dari Ali dan Ammar bahwa mereka berdua berkata : Nabi Sallallahu 'Alahi Wasallam selalu membaca qunut pada shalat fajar, bertakbir pada hari Arafah dari semenjak shalat shubuh dan berhenti pada waktu shalat ashar di terakhir dari hari tasyrik Imam Nasai, Daruquthni dan yang lainnya mengatakan tentang Amr bin Syamir bahwa dia adalah Matrukul Hadits (Haditsnya ditinggalkan dan tidak dipakai)

c. Hadits Syadz Dalam kitab Minhatul-mughis dijelaskan bahwa, hadist syadz yaitu satu hadist yang diriwayatkan oleh rawi kepercayaan, tetapi matannya atau sanadnya menyalahi riwayat orang yang lebih patut(kuat) daripadanya.19 Menurut pengertian ini maka syadz itu ada pada dua bagian: a) b) Pada sanad Pada matan

d. Hadits Muallal

Yaitu hadits yang dinilai sakit atau cacat yaitu hadits yang didalamnya terdapat cacat yang tersembunyi. Menurut Ibnu Hajar Al Atsqalani bahwa hadis Mu'allal ialah hadits yang nampaknya baik tetapi setelah diselidiki ternyata ada cacatnya. Hadits ini biasa disebut juga dengan hadits Ma'lul20 atau disebut juga hadits Mu'tal 21

18

19
20 21

http://www.alsofwah.or.id A Qodir. Hasan, ilmu mustholah hadist, hal. 188 hadits Ma'lul :Yang dicacati hadits Mu'tal: hadits sakit atau cacat

e. Hadits Mubham Yang Dimaksud Dengan Hadits Mubham, ialah hadits yang di dalam matan atau sanadnya terdapat seseorng rawi yang tidak dijelaskan apakah ia laki-laki atau perempuan. Ke-ibham-an rawi dalam hadits mubham tresebut, dapat terjadi karena tidak disebutkan namanya atau disebutkan namanya, tetapi tidak dikelaskan siapa sebenarnya yang dimaksud dengan nama itu, sebab tidak mustahil bahwa nama itu dimiliki oleh beberapa orang, atau tidak terjadi karena hanya disebutkan jenis kelauarganya, seperti ibnun (anak laki-laki), ummu(ibu), khallun (paman) dan lain sebagainya, yang sebutan-sebutan tersebut belum menunjukkan nama pribadi seseorang. Hadits mubham itu ada yang terdapat pada matan, dan ada yang terdapat pada sanad. Contoh Hadits Mubham, hadits Abdullah bin Amr bin Ash r.a., yang meriwayatkan: : : bahwa seorang laki-laki22 telah bertanya kepada Rasulullah saw katanya: (perbuatan) Islam yang manakah yang paling baik? Jawab Nabi: Ialah kamu merangsum makanan dan memberi salam kepada orang yang telah kamu kenal dan yang belum kamu kenal. (Riwayat Bukhary-Muslim)

BAB III PENUTUP


22

Menurut penyelidikan As-Suyuthy bahwa orang laki-laki yang ertanya kepada Rasulullah itu ialah Abu Dzarr ra.

3.1

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa hadits dhaif merupakan hadits yang tidak memenuhi beberapa persyaratan hadits shahih. Cacat hadits dhaif dapat disimpulkan terkait pada dua hal yakni pertama, terkait dengan sanad dan kedua, terkait dengan perawi. Macam hadits dhaif sebab pengguguran sanad yaitu : hadits muallaq, mursal, munqothi, muadhol, mudallas. Sedang macam hadits dhaif sebab cacat perawi yaitu : hadits munkar, matruk, syadz, muallal, mubham.

DAFTAR PUSTAKA

10

Qodir, A. Hasan. 2007. Ilmu Mustholah Hadist. Bandung: CV. Penerbit Diponegoro. Jamaluddin, Arif Malik. 1999. Ulumul Hadis. Surabaya: BPPP Fak Syariah. Khon, Abdul Majid. 2009. Ulumul Hadits. Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel. 2011. Studi Hadits. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press.

http://kangsaviking.wordpress.com/hadist-dhoif/ http://kangsaviking.wordpress.com/hadist-dhoif/ http://tulipqta.blogspot.com/2011/03/hadith-hadith-dhaif-karena-tidak.html http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihathadits&id=191

11

You might also like