Professional Documents
Culture Documents
Mempelajari ilmu pengetahuan alam harus didasari dengan pengalaman, artinya siswa hendaknya secara langsung mengalami sendiri proses ilmiah seperti pengamatan, penyajian membandingkan, menyimpulkan dan sebagainya. Setiap pengalaman harus menerbitkan struktur kognitif karena mengalami rangsangan dari luar berintegrasi dengan lingkungannya. Oleh karena itu, faktor kesiapan merupakan kondisi yang sangat penting dalam belajar IPA (Ali, 1991198). Menurut Roestiyah dalam Suryosubroto bahwa: agar guru dapat mengajar secara efektif hendaknya syarat-syarat sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Membelajarkan siswa secara aktif. Mempergunakan banyak metode mengajar (variasi metode). Memberi motivasi belajar siswa yang tepat. Materi yang diajarkan disesuaikan dengan kurikulum dan kebutuhan masyarakat. Mempertimbangkan perbedaan individual siswa. Selalu membuat perencanaan sebelum mengajar. Memberikan pengaruh yang sugestif kepada siswa. Memilih keberanian dalam menghadapi siswanya dan masalah-masalah yang timbul sewaktu PBM berlangsung. Mampu menciptakan situasi yang demokratis di sekolah. berpikir. 11. Mengintegrasikan semua pelajaran yang diberikan kepada siswa 12. Menghubungkan mata pelajaran di sekolah dengan kebutuhan nyata di masyarakat. 13. Memberikan kebebasan kepada siswa untuk dapat menyelidiki, mengamati sendiri, belajar sendiri dan mencari pemecahan masalah sendiri. 14. Menyusun perencanaan pengajaran remedial dan diberikan kepada siswa yang memerlukan.
10. Sewaktu menyajikan bahan pengajaran, guru memberikan masalah-masalah yang merangsang siswa untuk
Guru berusaha menjaga berkembangnya suasana bebas dan mendorong siswa untuk berani memecahkan buah pikirannya sendiri dengan cara antara lain : Bersikap membantu dan terbuka menerima pendapat. Mengarahkan pada hal-hal yang positif. Bersedia menerima dan memeriksa semua usaha yang diajukan oleh siswa. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk kreatif dan mandiri.
Metode inkuiri membutuhkan partisipasi aktif dalam penyelidikan secara ilmiah, Suchman (1962:35) mengemukakan bahwa tujuan umum dari metode inkuiri yaitu: Menolong siswa mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan yang dibutuhkan dengan memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar ingin tahu mereka Latihan inkuiri dapat diberikan pada setiap tingkatan umur mulai dari taman kanak-kanak dan seterusnya. Namun, tentunya dengan tingkat kesulitan masalah yang berbeda. Pada tingkat taman kanak-kanak dapat diberikan masalah yang sederhana seperti: Apa yang ada dalam kotak ini? Atau mengapa bulatan telur yang satu berbeda dengan yang
lainnya? Demikian juga makin tinggi tingkatan kelas, makin tinggi pula tingkat kesulitan permasalahan yang dapat diberikan. Latihan inkuiri dapat dilakukan beberapa hari, dan hasil-hasil penyelidikan dari siswa yang lain digabung bersama. Siswa dapat menggunakan sumber-sumber yang sesuai, dan boleh bekerjasama dalam kelompok, atau siswa dapat mengembangkan peristiwa yang bermasalah dan dapat memimpin diskusi inkuiri dalam kelompok. Misalnya, guru menunjukkan suatu benda yang asing kepada siswa di kelas, siswa disuruh mengamati, meraba, melihat dengan memberikan masalah yang sifatnya teka-teki kepada seluruh siswa yang siap dengan jawabannya. Jawaban atau pendapat yang sudah dikemukakan oleh temannya terdahulu tidak bisa diulang lagi. Jadi masalah itu akan berkembang seperti apa yang diarahkan, tidak menyeleweng pada garis pelajaran yang telah direncanakan. Berarti siswa menerima banyak masukan untuk dijadikan kesimpulan.
Jadi Metode inkuiri ini bertujuan untuk menolong siswa dalam mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan yang dibutuhkan serta mengajak siswa untuk aktif dalam memecahkan satu masalah. Penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran Biologi besar manfaatnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, karena dengan penggunaan metode inkuiri dalam proses pembelajaran dapat mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat objektif, jujur, dan terbuka, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri dan dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individunya. Dengan pelaksanaan metode inkuiri diharapkan bagi siswa termotivasi dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar yang maksimal.